cover
Contact Name
Mukhamad Faeshol Umam
Contact Email
mukhamad.umam@esdm.go.id
Phone
+62296421888
Journal Mail Official
jurnal.ppsdmmigas@esdm.go.id
Editorial Address
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi Jl. Sorogo No.1 Cepu Blora Jawa Tengah 58315
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Swara Patra : Majalah Ilmiah PPSDM Migas
ISSN : 20899572     EISSN : 26555859     DOI : https://doi.org/10.37525/sp
Majalah Ilmiah Swara Patra merupakan publikasi ilmiah berkala yang diperuntukkan bagi Widyaiswara, Instruktur, Dosen, Peneliti dan civitas academika yang hendak mempublikasikan hasil penelitiannya dalam bentuk studi literatur, latihan penelitian, dan pengembangan teknologi sebagai bentuk penerapan metode, algoritma, maupun kerangka kerja. Scope Majalah Ilmiah Swara Patra meliputi energi terbarukan, minyak dan gas bumi, konservasi energi dan ekonomi energi.
Articles 241 Documents
PROSES REFORMASI KATALITIK A.S. Nasution; Oberlin Sidjabat; Abdul Haris; Morina Morina
Swara Patra Vol 1 No 2 (2011): Swara Patra
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses separasi minyak bumi adalah proses pertama untuk pemisahan minyak bumi menjadi fraksi-fraksinya. Proses ini meliputi proses distilasi atmosfer dan distilasi vakum, yang menghasilkan nafta, kerosin, distilat vakum dan residu (residu atmosferik dan residu vakum).Dalam rangka meningkatkan nilai tambah fraksi minyak bumi tersebut, maka dilakukan proses tahap kedua, yaitu: konversi, baik berupa proses termal maupun proses katalitik. Bensin mempunyai kisaran titik didih dari 40oC sampai 220oC yang mengandung grup hidrokarbon parafin, olefin, naftena, dan aromatik dengan variasi nilai angka oktananya cukup besar
PENGHEMATAN ENERGI PADA POMPA Sonden Winarto
Swara Patra Vol 3 No 3 (2013): Swara Patra
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kenaikan harga energi dan tarif listrik akhir-akhir ini mengakibatkan biaya operasi meningkat dan menurunnya sumber pemasukan bagi Konsumen. Karena itu mencari alternatif dengan penghematan energi menjadi kebutuhan bijaksana yang mendesak. Menghemat energi menjadi menarik bagi masyarakat khususnya industri dan bangunan komersil mengingat fraksi biaya energinya cukup tinggi dalam biaya operasi keseluruhan. Potensi penghematan energi pada sebagian besar industri berkisar antara 10 - 20 %. Sebagian besar potensi ini dapat dengan mudah diimplementasikan melalui perbaikan prosedur operasi dan pemeliharaan yang relaitif tidak memerlukan investasi atau hanya dengan sedikit investasi. Penghematan energi yang lebih besar hingga 30 % dapat diperoleh jika dlakukan modifikasi namun memerlukan investasi dengan payback kurang dari 2 tahun.
STEAM TRAP Ichsan Muchtar
Swara Patra Vol 4 No 3 (2014): Swara Patra
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Steam Trap merupakan sarana yang harus dimiliki oleh suatu industri migas .steam trap ber fungsi menunjang penghematan energi di Kilang minyak bumi agar dapat berfungsi dengan baik, yang secara garis besar fungsi steam trap adalah dalam 5 hal, Menghemat energi yang terbuang ( panasyang hilang), Mencegah kerusakan mesin turbin, Menghemat tenaga manusia dalam membuang kondesat yang terbentuk, Mencegah kerusakan pipa penyaluran uap, Menghemat bahan bakar. Dari segi biaya, offsite merupakan bagian biaya penggunaan steam trap sangat murah jika dibandingkan dengan kerusakan alat dan energi yang terbuang.
METODA PEMBELAJARAN PADA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ORANG DEWASA Mahmudi Mahmudi
Swara Patra Vol 3 No 4 (2013): Swara Patra
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Widyaiswara sebagai ujung tombak di Lembaga Diklat Pemerintah sesuai dengan tugas pokoknya adalah mendidik, mengajar dan atau melatih PNS (Pegawai negeri Sipil) yang notabene sudah dewasa (orang dewasa), sudah berpengalaman dan bukan anak-anak, atau remaja lagi. Mendidik orang dewasa sangat berbeda dengan mendidik anak-anak/remaja usia sekolah, karena orang dewasa sesungguhnya telah memiliki segudang pengalaman dan juga pendidikan. Pendekatan, teknik serta materi yang disampaikan dalam proses belajar juga berbeda. Partisipasi aktif peserta diklat perlu dikedepankan dalam proses pembelajaran, sementara itu materi yang disampaikan tidak terlalu teoritik tetapi bersifat aplikatif. Widyaiswara sebagai sumber pendidikan orang dewasa diharapkan memiliki pemahaman yang komprehensif sehingga mampu membekali peserta diklat dalam melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan prinsip andragogi.
TEKNIK PENYUSUNAN SOAL PILIHAN GANDA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS MATA UJI KEDIKLATAN DAN MATA UJI KOMPETENSI Joko Susilo
Swara Patra Vol 4 No 4 (2014): Swara Patra
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengukuran hasil kediklatan maupun kompetensi peserta bisa dilakukan dengan memberikan mata uji dengan cara tertulis. Salah satu mata uji yang sering dipakai pada kediklatan dan kompetensi di Pusdiklat Migas adalah dengan pilihan ganda. Secara umum mata uji yang telah dibuat sudah cukup baik, namun demikian ada beberapa mata uji yang belum sesuai dengan kaidah teknik penyusunan soal. Dalam bahasan ini penulis memberikan masukan tentang teknik penyusunan soal pilihan ganda agar kulitas mata uji untuk kediklatan maupun mata uji untuk kompetensi.
PENGURANGAN SUBSIDI BBM FOSIL SEBAGAI MOMENTUM PENGEMBANGAN ENERGI ALTERNATIF JENIS BIOFUEL Sulistyono Sulistyono
Swara Patra Vol 4 No 4 (2014): Swara Patra
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Minyak bumi sebagai sumber energi fosil karena sifatnya sebagai sumber energi yang tak terbarukan (non renewable) jika digunakan terus-menerus secara alamiah akan habis. Berdasarkan penelitian para ahli minyak bumi Indonesia akan habis dalam kurun waktu kurang lebih 25 tahun lagi, oleh karena itu pengembangan bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar fosil merupakan upaya yang harus segera diimplementasikan agar Indonesia tidak menjadi negara nett importer yang lebih besar di masa mendatang. Salah satu kebijakan pemerintah untuk menjamin keamanan pasokan energi dalam negeri adalah dengan ditetapkannya Perpres No. 5 tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional. Sasaran regulasi tersebut adalah pengurangan penggunaan sumber energi fosil terutama minyak bumi dan peningkatan serta pengembangan sumber energi yang lain seperti gas bumi (gas alam), batubara, nuklir, biomasa, tenaga air, tenaga surya termasuk biofuel. Namun kenyataannya pengembangan biofuel tersebut sampai saat ini masih kurang menggembirakan. Masih besarnya subsidi BBM merupakan penyebab utama terhambatnya pengembangan biofuel di Indonesia. Bahan bakar biofuel sebenarnya menarik karena selain bisa berkontribusi untuk pengamanan energi juga sebagai pembangunan ekonomi, membuka lapangan kerja dan pengurangan tingkat kemiskinan serta dari aspek lingkungan diharapkan bisa membantu untuk mengurangi efek gas rumah kaca dan polusi udara. Diperlukan kebijakan, keberanian dan komitmen politik pemerintah untuk menghapus subsidi bahan bakar fosil, meski kebijakan itu merupakan langkah politik yang tidak populer. Beberapa langkah strategis yang memungkinkan dalam pengembangan sumber energi biofuel diantaranya adalah dengan mengadobsi metode pengembangan biofuel dari negara lain, menghapus subsidi BBM fosil secara bertahap, pengalihan dana subsidi BBM untuk penelitian dan pembangunan infrastruktur biofuel serta pengembangan bahan baku biofuel.Jika dikembangkan secara sistematis diharapkan Indonesia tidak akan kekurangan pasokan sumber energi terbarukan biofuel, suatu energi ramah lingkungan sekaligus energi yang mampu mendongkrak perekonomian rakyat.
PROSES PENCAIRAN NATURAL GAS ALAM) Lilis Harmiyanto
Swara Patra Vol 3 No 4 (2013): Swara Patra
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Unit refrigeration adalah suatu unit proses pendinginan untuk mendapatkan suhu yang rendah dari pada suhu embient, sering pendinginan digunakan untuk mencairkan gas / uap. Untuk pencairan gas bumi (natural gas) diperlukan suhu yang sangat rendah sekali karena suhu pengembunan gas bumi (natural gas) sangat rendah sehingga diperlukan pendinginan yang mampu mendinginkan suhu yang rendah. Untuk mendapatkan pendinginan yang rendah dapat dilakukan dengan beberapa metode pendinginan yaitu : Pendinginan sampai suhu pengembunan pada tekanan atmosphir, penekanan tinggi (diatas tekanan embient) pada suhu embient dan dapat pula dilakukan dengan kombinasi yaitu tekanan tinggi dan suhu rendah. Untuk mendapatkan/pemilihan refrigerant yang mampu mendinginankan sampai suhu dingin yang utama adalah refrigerant mempunyai panas penguapan (latent heat) yang besar semakin baik sbegai bahan pendingin, sehingga dapat menyerap panas yang besar pula dan makin mampu untukn mendinginkan lebih rendah. Untuk memenuhi kebutuhan pendinginan yang besar selain besarnya latent heat (panas penguapan) dari bahan refregerantnya dan jumlah sirkulasi refrigerannya, juga dapat dilakukan dengan refregerantion dengan lebih satu tahap, makin banyak tahapnya makin besar kemampuan pendinginannya dan tahapan pendinginan dilakukan secara cascade refrigerant.
OPTIMASI POMPA PCP DENGAN MENGGUNAKAN ANALISA SISTEM NODAL Ganjar Hermadi
Swara Patra Vol 3 No 4 (2013): Swara Patra
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Progressive Cavity Pump (PCP) adalah salah satu jenis pompa yang digunakan dalam industri perminyakan sebagai alat pengangkatan buatan. PCP merupakan salah satu alternatif yang baik untuk pengangkatan buatan karena mempunyai kekompakan dan efisiensi yang tinggi dengan biaya yang rendah dibandingkan pompa lainnya.PCP merupakan pompa yang mempunyai prinsip kerja sebagai positive displacement pump. PCP mempunyai dua komponen utama yang berada dibawah permukaan, yaitu rotor dan stator. Rotor berbentuk single helix dan berputar dalam stator yang berbentuk double helix. Rotor tersebut digerakkan oleh rod yang dihubungkan dengan motor yang berada di permukaan. Perputaran rotor dalam stator akan membentuk rongga yang seolah–olah bergerak ke atas dengan membawa fluida produksi ke permukaan.Studi dalam tulisan ini menganalisa perbedaan tekanan yang dihasilkan oleh pompa PCP. Dari perbedaan tekanan pompa PCP tersebut dapat ditentukan tekanan suction dari pompa yang kemudian dapat diplot sebagai kurva pump intake dari pompa. Jika kurva pump intake tersebut diplot bersama kurva IPR, maka perpotongan yang dihasilkan merupakan harga laju produksi optimum dari pompa PCP tersebut.
PENERAPAN MODEL EMPAT LEVEL KIRKPATRICK DALAM EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN APARATUR DI PUSDIKLAT MIGAS Syafril Ramadhon
Swara Patra Vol 6 No 1 (2016): Swara Patra
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai sebuah profesi berlandaskan pada prinsip yang salah satunya adalah mempunyai kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas. Sebagai upaya mengembangkan kompetensi bagi ASN tersebut, salah satunya dilakukan melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan (diklat). Pusat Pendidikan dan Pelatihan Minyak dan Gas Bumi (Pusdiklat Migas) mempunyai tugas melaksanakan pendidikan dan pelatihan di sub sektor minyak dan gas bumi, dengan salah satu fungsinya adalah melakukan kegiatan evaluasi program diklat di bidang pendidikan dan pelatihan minyak dan gas bumi. Ketiadaan pedoman dalam melaksanakan kegiatan evaluasi diklat di Pusdiklat Migas menjadikan kegiatan evaluasi tersebut tidak terarah dan terkesan hanya sebagai sebuah penggugur kewajiban anggaran. Hal tersebut menyebabkan fungsi dasar evaluasi menjadi tidak optimal. Penerapan model empat level Kirkpatrick yang dilakukan secara sistematis dalam kegiatan evaluasi diklat aparatur di Pusdiklat Migas dapat menjadi salah satu solusi, khususnya untuk diklat berbasis aparatur, sehingga diharapkan kegiatan evaluasi diklat dapat menjawab salah satu fungsi evaluasi, yaitu agar kelebihan dan kekurangan dalam program diklat tersebut dapat diidentifikasi sehingga perbaikan dapat segera ditindaklanjuti.
SELUBUNG BANGUNAN DAN LINGKUNGAN LUAR (PASSIVE COOLING) Sonden Winarto
Swara Patra Vol 4 No 4 (2014): Swara Patra
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kenyamanan bangunan erat hubungannya dengan kondisi alam atau lingkungan di sekitarnya dan upaya pengkondisian atau pengaturan ruang dalam bangunan. Permasalahan yang dihadapi dalam penerapan aspek kenyamanan pada bangunan tergantung pada obyek bangunan yang dihadapi.Untuk bangunan yang menghendaki kualitas hunian yang sempurna maka persyaratan tersebut mutlak harus diadopsi dan diterapkan. Penerapan ini akan lebih efisien bila dikaitkan dengan masalah hemat energi dalam bangunan yang bersangkutan.Agar suatu bangunan hunian dapat memberikan nilai kenyamanan yang cukup bagi penghuninya maka perlu direncanakan dan dirancang mengikuti pedoman teknis yang telah tersedia. Dimana nilai kenyamanan ruang dalam bangunan tidak terlepas daripada pemilihan bahan bangunan yang dipergunakan, rancangan bentuk bangunan, pengaturan letak ruang bangunan, warna dan bukaan pada dinding.Di samping faktor ekternal pada lingkungan bangunan sekitarnya seperti pemilihan bahan, tektur bahan, vegetasi serta orientasi bangunan terhadap sumber bunyi dan cahaya/matahari. Dengan demikian diharapkan tercipta suatu bangunan yang sehat baik pada bangunan bertingkat maupun bangunan tidak bertingkat.

Page 9 of 25 | Total Record : 241


Filter by Year

2011 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 15 No 2 (2025): Swara Patra : Majalah Ilmiah PPSDM Migas Vol 15 No 1 (2025): Swara Patra : Majalah Ilmiah PPSDM Migas Vol 14 No 2 (2024): Swara Patra : Majalah Ilmiah PPSDM Migas Vol 14 No 1 (2024): Swara Patra : Majalah Ilmiah PPSDM Migas Vol 13 No 2 (2023): Swara Patra : Majalah Ilmiah PPSDM Migas Vol 13 No 1 (2023): Swara Patra : Majalah Ilmiah PPSDM Migas Vol 12 No 2 (2022): Swara Patra : Majalah Ilmiah PPSDM Migas Vol 12 No 1 (2022): Swara Patra : Majalah Ilmiah PPSDM Migas Vol 11 No 2 (2021): Swara Patra : Majalah Ilmiah PPSDM Migas Vol 11 No 1 (2021): Perbaikan Berkelanjutan untuk Konservasi Energi Vol 10 No 2 (2020): Pendekatan Baru untuk Konservasi Energi Vol 10 No 1 (2020): Kebangkitan Energi Terbarukan Vol 9 No 2 (2019): Inovasi untuk Nilai Tambah Energi Vol 9 No 1 (2019): Konservasi Energi Tak Sekedar Hemat Energi Vol 8 No 4 (2018): Swara Patra Vol 8 No 3 (2018): Swara Patra Vol 8 No 2 (2018): Swara Patra Vol 8 No 1 (2018): Swara Patra Vol 7 No 1 (2017): Swara Patra Vol 6 No 4 (2016): Swara Patra Vol 6 No 3 (2016): Swara Patra Vol 6 No 2 (2016): Swara Patra Vol 6 No 1 (2016): Swara Patra Vol 5 No 4 (2015): Swara Patra Vol 5 No 3 (2015): Swara Patra Vol 5 No 2 (2015): Swara Patra Vol 5 No 1 (2015): Swara Patra Vol 4 No 4 (2014): Swara Patra Vol 4 No 3 (2014): Swara Patra Vol 4 No 2 (2014): Swara Patra Vol 3 No 4 (2013): Swara Patra Vol 3 No 3 (2013): Swara Patra Vol 3 No 1 (2013): Swara Patra Vol 2 No 3 (2012): Swara Patra Vol 2 No 2 (2012): Swara Patra Vol 2 No 1 (2012): Swara Patra Vol 1 No 2 (2011): Swara Patra More Issue