cover
Contact Name
Trisno Subekti
Contact Email
lppm@stikesdhb.ac.id
Phone
+6285220045869
Journal Mail Official
lppm@stikesdhb.ac.id
Editorial Address
Jalan Terusan Jakarta No. 75 Antapani Bandung
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Sehat Masada
ISSN : 19792344     EISSN : 25025414     DOI : https://doi.org/10.38037
Core Subject : Health,
Sehat Masada adalah sebuah Jurnal untuk menampung hasil-hasil penelitian yang berkaitan dengan kesehatan, khususnya tentang Kesehatan Masyarakat, Keperawatan, Kebidanan, dan Refraksi Optisi. Jurnal ini terbit dua kali setahun (Januari dan Juli).
Articles 479 Documents
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perkembangan Motorik Halus Anak Bawah Tiga Tahun (Batita/Toddler) di Posyandu Anggrek Merah RW 08 Cilolohan Kelurahan Kahuripan Kota Tasikmalaya Fitri Meilani; Ali Musthofa
Sehat MasadaJurnal Vol 15 No 1 (2021): Sehat Masada Journal
Publisher : stikes dharma husada bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38037/jsm.v15i1.168

Abstract

Secara statistik sekitar 3% anak usia 1-3 tahun di Indonesia tidak bisa mencapai perkembangan motorik halusnyanya tepat waktu. Penelitian bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan perkembangan motorik halus pada anak batita di Posyandu Anggrek Merah RW 08 Cilolohan Kelurahan Kahuripan Kota Tasikmalaya. Jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan penelitian analitik observasional dan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian adalah anak batita dengan jumlah 48 anak. Teknik sampling yang digunakan yaitu Total Sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dan format Denver II. Hasil penelitian menunjukkan ibu-ibu dari batita memiliki riwayat pendidikan rendah (SD-SMP) 47,92%, responden batita laki-laki 52,1%, perempuan 47,9%, riwayat tidak ASI Ekslusif 54,2%, status gizi batita normal 91,7%, pola asuh positif 68,8%, batita stimulasi baik maupun stimulasi buruk 50%, dan batita dengan perkembangan motorik halus normal 95,8%. Hasil analisa uji Chi-Square didapatkan faktor yang berhubungan dengan perkembangan motorik halus anak batita yaitu faktor status gizi (p=0.015<0.05). Sedangkan antara faktor pendidikan ibu, jenis kelamin anak, pemberian ASI Ekslusif, pola asuh orang tua dan stimulasi tidak ada hubungan dengan perkembangan motorik halus pada anak batita. Posyandu diharapkan dapat melakukan pendidikan kesehatan terhadap ibu mengenai pentingnya pemantauan perkembangan motorik anak dan meningkatkan pelayanan kesehatan optimal dalam pemulihan status gizi anak batita sehingga perkembangan motorik halus anak dapat berkembang sesuai tahapan usianya.
Pengaruh Pemberian Kompres Hangat Jahe Merah Terhadap Tingkat Nyeri Arthritis Gout (Asam Urat) Irma Nur Amalia; Bayu Putra Pratama; Intan Juliani Agustin; Kiki Khusnul Khotimah; Muhamad Reza Fajrin A; Nanik Lestari; Shofia Siti Jauza
Sehat MasadaJurnal Vol 15 No 1 (2021): Sehat Masada Journal
Publisher : stikes dharma husada bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38037/jsm.v15i1.169

Abstract

Pendahuluan Indonesia termasuk negara dengan jumlah penyakit Atritis Gout terbanyak, dan penyakit ini banyak diderita oleh lanjut usia. Lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun keatas, dengan memicu berbagai gejala terutam fungsi fisiologis hilangnya secara perlahan kemampuan jaringan, kesulitan mempertahankan struktur serta dan tidak dapat bertahan terhadap jejas (infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang diderita (Ratnaningsih, 2018). Nyeri sandi merupakan tanda dan gejala dari penyakit Atritis Gout, Nyeri sangat menganggu menyulitkan banyak orang dibanding suatu penyakit manapun. Tujuan dari literature review ini yaitu untuk megetahui adakah pengaruh pemberian kompres hangat jahe merah terhadap tingkat nyeri Athritis Gout. Metode yang digunakan yaitu Literature review yang dilakukan berdasarkan issue, metodologi dan persamaan hasil. Penelitian ini menggunakan 20 jurnal yang sudah memiliki ISSN dengan hasil penelitian menunjukkan efektifitas kompres hangat jahe merah dapat mengurangi nyeri Athritis Gout. Kesimpulannya terdapat pengaruh pemberian kompres hangat jahe merah terhadap tingkat nyeri arthritis gout (asam urat). Disarankan kepada masyarakat, Puskesmas atau Rumah sakit untuk mengaplikasikan kompres hangat jahe merah sebagai intervensi nonfarmakologi dalam mengatasi keluhan nyeri pada penderita arthritis gout.
Perbedaan Perilaku Makan Pada Anak Usia Sekolah Dasar (Kelas Rendah Dan Kelas Tinggi; Mana Yang Lebih Baik?) Maya Indriati; Novi Audina
Sehat MasadaJurnal Vol 15 No 1 (2021): Sehat Masada Journal
Publisher : stikes dharma husada bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38037/jsm.v15i1.170

Abstract

Perilaku makan anak adalah suatu tingkah laku, yang dapat dilihat dan diamati, yang dilakukan oleh anak dalam rangka memenuhi kebutuhan makan yang merupakan kebutuhan dasar yang bersifat fisiologis, merupakan reaksi terhadap stimulus yang berasal dari dalam dirinya dan juga dari luar dirinya. Pada anak usia sekolah dasar kelas rendah (umur 7-10 tahun), anak sudah dapat menentukan makanan yang disukai karena mereka sudah mengenal lingkungan, sedangkan pada anak usia sekolah dasar (umur >10-13 tahun) tahun sudah harus dibagi dalam jenis kelaminnya mengingat kebutuhan mereka yang berbeda. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis perbedaan perilaku makan anak usia sekolah dasar kelas rendah (7-9 tahun) dan kelas tinggi (10-12 tahun) di SD Cikancung 04 Desa Mandalasari Kecamatan Cikancung Kabupaten Bandung. Penelitian ini merupakan penelitian korelasi dengan teknik pengambilan data total sampling. Sampel penelitian berjumlah 170 orang meliputi anak kelas 1 sampai 6, pengumpulan data untuk mengukur perilaku makan dilakukan dengan menggunakan kuesioner baku Child Eating Behaviour Questionnaire (CEBQ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan perilaku makan pada anak usia sekolah dasar kelas rendah (7-9 tahun) dengan kelas tinggi (10-12 tahun)
Profil Aktivitas Sehari-Hari Lansia Demensia di Panti Sosial Tresna Wredha Nazareth Kota Bandung Erlina Fazriana; Maria Roslinda Dua Luju
Sehat MasadaJurnal Vol 15 No 1 (2021): Sehat Masada Journal
Publisher : stikes dharma husada bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38037/jsm.v15i1.171

Abstract

Lanjut usia yang mengalami gangguan demensia akan menemui berbagai masalah dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Semakin berat gangguan demensia yang dialami lansia, semakin sulit lansia dapat melakukan aktivitas secara mandiri. Lansia yang berada di PSTW Nazareth sebanyak 17 orang mengalami demensia dan mengalami gangguan fungsi kognitif dan perilaku. Tujuan dari Penelitian ini adalah mengetahui profil aktivitas sehari-hari lansia yang mengalami demensia di PSTW Nazareth Kota Bandung. Jenis Penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Populasi adalah seluruh lansia yang terdiagnosa demensia di Panti Nazareth Kota Bandung. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling dengan jumlah sampel adalah 17 orang. Kuesioner yang dipakai adalah Barthel Indeks Modifikasi sudah baku serta valid. Analisa Data menggunakan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan dari 17 responden lansia, sebanyak 4 lansia (23,5%) berada pada kategori mandiri, 11 orang (64,7%) dengan kategori ketergantungan ringan dan 2 orang (11,8%) dengan kategori ketergantungan sedang. Saran bagi panti Nazareth Memberikan kegiatan yang lebih bervariasi lagi selain senam yang dilakukan secara rutin misal jenis senamnya latihan senam otak, relaksasi progresif,dll, memberikan kegiatan yang produktif seperti membuat handycraft yang sesuai dengan kemampuan lansia, memfasilitasi untuk bertukar informasi tentang kesehatan lansia dengan membaca informasi-informasi di grup whatsap serta tetap mendampingi lansia selama melakukan aktivitas sehari-hari
Faktor Risiko Kejadian Presbiopia Dini Nur Hajri Rabbani1; Desi Utami Helisarah; Suparni Suparni; Motris Pamungkas
Sehat MasadaJurnal Vol 15 No 1 (2021): Sehat Masada Journal
Publisher : stikes dharma husada bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38037/jsm.v15i1.172

Abstract

Faktor risiko paling signifikan untuk presbiopia adalah usia. Namun, ketika gejala presbiopia terjadi lebih awal dari biasanya, itu disebut dengan presbiopia dini. Presbiopi dini adalah berkurangnya kemampuan akomodasi penglihatan jarak dekat mata yang lebih cepat dari perkiraan. Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui apa saja faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya presbiopia dini. Melakukan kajian literatur untuk mengetahui distribusi usia kejadian presbiopia dini dan mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan presbiopia dini. Penelitian ini dilakukan dengan metode study literature yaitu cara yang dipakai untuk menghimpun data-data atau sumber-sumber yang berhubungan dengan topik yang diangkat dalam suatu penelitian. Berdasarkan hasil kajian literatur dari beberapa jurnal dan hasil penelitian menunjukan bahwa kisaran usia penderita presbiopia dini berada pada jarak usia 36-39 tahun. Adapun faktor risiko yang mempengaruhi kejadian presbiopia dini yaitu : jenis kelamin (gender), penggunaan gadget dan aktivitas melihat dekat, kebiasaan merokok dan penggunaan tembakau, dan kelainan refraksi. Diharapkan kajian literatur ini dapat digunakan sebagai prediksi awal dalam penatalaksanaan pemeriksaan mata dasar dilihat dari aktivitas kesehariannya dan pola hidupnya dan juga diharapkan kajian literatur dapat ini menjadi acuan bagi refraksionis optisien dalam menangani pasien yang memiliki keluhan melihat dekat agar tidak ragu dalam memberikan koreksi addisi kepada pasien dengan usia <40 tahun. Diharapkan kajian literatur ini dapat digunakan sebagai prediksi awal dalam penatalaksanaan pemeriksaan mata dasar dilihat dari aktivitas kesehariannya dan pola hidupnya.
Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Zat Besi Di Praktik Mandiri Bidan ‘I’ Kabupaten Bandung Tahun 2019 Naili Rahmawati
Sehat MasadaJurnal Vol 15 No 1 (2021): Sehat Masada Journal
Publisher : stikes dharma husada bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38037/jsm.v15i1.173

Abstract

Angka anemia kehamilan di Indonesia menunjukkan nilai yang cukup tinggi. Angka anemia kehamilan trimester I (3,8%), trimester II (13,6%) dan trimester III (24,8%). Anemia defisiensi zat besi adalah anemia yang terjadi akibat kekurangan zat besi dalam darah. Salah satu penyebab anemia pada kehamilan adalah kurangnya pengetahuan dan sikap negatif dalam mengkonsumsi tablet zat besi (Fe). Tujuan penelitian untuk mengetahui pengetahuan dengan sikap ibu hamil dalam mengkonsumsi Fe di Praktik Mandiri Bidan ‘I’ Kabupaten Bandung Tahun 2019. Penelitian menggunakan prosedur penelitian deskriptif, dilaksanakan bulan Agustus sampai September 2019 . Populasi penelitian adalah seluruh ibu hamil yang melakukan pemeriksaan pada bulan Agustus sampai September 2019 dibidan I. Jumlah sampel 30 orang, diambil menggunakan teknik total sampling. Hasil penelitian, ibu hamil memiliki pengetahuan cukup (60%), ibu hasil dengan pengetahuan baik (37%), ibu hamil dengan pengetahuan kurang (3%), ibu hamil dengan sikap positif dalam mengkonsumsi Fe (100%). Kesimpulan penelitian adalah sebagian besar ibu hamil memiliki pengetahuan cukup dan semua ibu hamil memiliki sikap positif dalam mengkonsumsi Fe. Untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu hamil dalam mengkonsumsi Fe perlu dilakukan penyuluhan secara rutin dan peningkatan distribusi Fe oleh bidan dengan kerjasama dengan kader dan puskesmas.
Pengaruh Edukasi Video Terhadap Tingkat Pengetahuan Bahaya Tidak Sarapan Pagi Pada Siswa Sekolah Dasar SDN Gatot Subroto Kota Bandung Mira Meliyanti
Sehat MasadaJurnal Vol 15 No 1 (2021): Sehat Masada Journal
Publisher : stikes dharma husada bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38037/jsm.v15i1.174

Abstract

Breakfast for children”s growth and development. But often if ignored, this can pose a risk to health and learning achievement. of knowledge of elementary school students about the dangers of not having breakfast before education with video, knowing the level of knowledge of elementary school students about the dangers of not having breakfast after education with video. The research design was a quasi-experimental study with pre-test and post-test designs. The number of research subjects was SDN students. The data collected were questionnaire pre test and post test. The results showed that on average before video education had good rsults, namely 252 (78.0%) and after video eduvation had and significant increase of 307 (95.0%).
Hubungan Kehamilan Ibu di Usia Muda dengan Perkembangan Emosi Anak Usia 3-5 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Ibrahim Adjie Kota Bandung Sri Hennyati Amirudin
Sehat MasadaJurnal Vol 15 No 1 (2021): Sehat Masada Journal
Publisher : stikes dharma husada bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38037/jsm.v15i1.175

Abstract

Masa anak-anak berlangsung dari usia 3–6 tahun, pada masa ini menurut Osborn, White, dan Bloom bahwa perkembangan kognitif anak telah mencapai 50% ketika anak berusia 4 tahun, 80% ketika anak berusia 8 tahun, dan genap 100% ketika anak berusia 18 tahun. Pertumbuhan dan perkembangan mengalami peningkatan yang pesat pada usia dini, yaitu dari 0 sampai 5 tahun. Masa ini sering juga disebut sebagai fase ”Golden Age”. Golden age merupakan masa yang sangat penting untuk memperhatikan tumbuh kembang anak secara cermat agar sedini mungkin dapat terdeteksi apabila terjadi kelainan. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui hubungan kehamilan ibu di usia muda dengan perkembangan emosi anak usia 3-5 tahun di wilayah kerja Puskesmas Ibrahim Adjie Kota Bandung Tahun 2019. Penelitian ini merupakan penelitian observational dengan desain kohort historikal dengan tekink pueposive sampling. Penelitian ini melihat hubunagna kehamilan ibu di usia muda dengan perkembangan emosia nanak usia 3-5 tahun di wilayah kerja puskesmas Ibrahim Adjie Kota Bandung. Sampel dengan jumlah sampel 74 responden. Variabel Independen yaitu perkembangan emosi anak diukur menggunkan kuesioner SDQ. Variabel dependen yaitu usia ibu diukur menggunakan kuesioner. Variabel luar yaitu jumlah anak, jenis kelamin, pendidikan ibu ayah, pola asuh, dan pendapatan diukur menggunakan kuesioner. Analisis yang digunakan yaitu chi square dan multipel regresi logistik. Hasil menunjukan bahwa terdapat hubungan kehamilan di usia muda dengan perkembangan emosi anak usia 3-5 tahun. Anak usia 3-5 tahun yang lahir dari ibu yang hamil di usiamu dan mempunyai peluang 80 % mengalami gangguan perkembangan emosi disbanding ibu usia dewasa. Saran agar remaja, keluarga, dan tenaga kesehatan memperhatikan usia ketika hamil supaya dapat menghindari gangguan emosi anak usia 3-5 tahun dengan membuat program hamil di usai 20- 35 tahun.
Peran IMD Terhadap Kala III Persalinan (Studi Literatur) Dyah Triwidiyantari
Sehat MasadaJurnal Vol 15 No 1 (2021): Sehat Masada Journal
Publisher : stikes dharma husada bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38037/jsm.v15i1.176

Abstract

Persalinan adalah rangkaian proses fisiologis yang berakhir dengan pengeluaran hasil konsepsi oleh ibu. Pengeluaran plasenta merupakan bagian dari manajemen aktif kala III dalam persalinan. Kontraksi uterus yang efektif mempercepat pengeluaran plasenta, mencegah perdarahan, dan mengurangi kehilangan darah. Faktor yang mempengaruhi lama pengeluaran plasenta salah satunya adalah Inisiasi Menyusu Dini (IMD). Studi literatur ini menunjukkan bahwa ada pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap lama kala III persalinan. Saat dilakukan inisiasi menyusu dini terdapat pelepasan hormon oksitosin secara ilmiah, hal tersebut dapat mempercepat lamanya persalinan kala III. Lama kala III persalinan terdapat selisih waktu 5 menit lebih cepat ibu dengan inisiasi menyusu dini dibandingkan dengan ibu yang tidak inisiasi menyusu dini.
Pengaruh Kegel Exercise Terhadap Inkontinensia Urine Pada Lansia Usan Daryaman
Sehat MasadaJurnal Vol 15 No 1 (2021): Sehat Masada Journal
Publisher : stikes dharma husada bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38037/jsm.v15i1.177

Abstract

Elderly is someone who has entered the age of 60 years and over. In a group categorized as elderly, a process called the Aging Process will occur. One of the physical changes that occur in the elderly is in the urinary system, namely a decrease in the tone of the vaginal muscles and urinary tract muscles. This literature review aims to determine the effect of keggel exercise on urinary incontinence in the elderly. The method is descriptive analysis with data analysis method using Literature review. With the key words the effect of Kegel exercise, urinary incontinence in the elderly, the effectiveness of Kegel exercise, the effectiveness of pelvic floor exercise. The results of a literature review of 20 journals showed that only one journal presented that Kegel exercise did not have a significant change in the elderly with urinary incontinence. Meanwhile, 19 other journals said the opposite. This keggel exercise has been shown to strengthen the pelvic or pelvic muscles so that it can train and strengthen the external sphincter in the bladder. The conclusion is that there is an effect of urinary incontinence before and after the keggel exercise in the elderly. Keggel exercises can reduce urinary incontinence. Suggestions for future researchers are expected to be able to use a different research design to compare research subjects on the variable kggel exercise to urinary incontinence in the elderly.

Page 11 of 48 | Total Record : 479