Annual Conference on Islamic Early Childhood Education
Annual Conference on Islamic Early Childhood Education (ICIECE) merupakan konferensi yang diadakan secara rutin setiap tahun oleh Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Tema yang dikaji dalam konferensi ini adalah tema-tema mutakhir yang relevan dengan pengembangan pendidikan anak usia dini. Kami mengundang pendidik, peneliti, praktisi, dan pemerhati pendidikan anak usia dini untuk mengirimkan artikel yang relevan dan mempresentasikanya dalam forum konferensi. Artikel terpilih yang telah diseminarkan akan dipublikasikan dalam bentuk prosiding (print dan online).
Articles
215 Documents
<![CDATA[The Secrets of Childhood, a Perspective to Montessori’s Theory of Early Childhood Education ]]>
<![CDATA[Zidniyati, Zidniyati]]>
<![CDATA[ ACIECE Vol 1 (2016): Annual Conference on Islamic Early Childhood Education ]]>
Publisher : <![CDATA[Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
<![CDATA[Maria Montessori founded a theory of education that has had a profound influence on the lives of thousands of children throughout the world since the beginning of the 20th Century. Her theory about education directed to implement the theory. The established of Casa dei bambini, a school in a slum area in Rome, was an important opportunity for her career that came in 1907, and it became an important starting point in her deep observation that leaded her to find lots of astonishing children’s secrets as well. Montessori’s theory of education was based on her conception of science, on her observation of children, and on her extensive research in anthropology, psychology, and pedagogy. To have a perspective of her ideas, it will be discussed in this writing about Montessori’s concept of a child as learner. That will lead us to have more comprehension of Montessori’s ideas of what she means of children’ secrets.]]>
<![CDATA[Menjadi Orang Tua Yang Baik Bagi Anak ]]>
<![CDATA[Ichsan, Ichsan]]>
<![CDATA[ ACIECE Vol 1 (2016): Annual Conference on Islamic Early Childhood Education ]]>
Publisher : <![CDATA[Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
<![CDATA[Anak bahagia adalah anak yang menjadi dirinya. Anak yang menjadi dirinya adalah anak yang sukses. Dengan demikian semua anak berpeluang menjadi sukses. Untuk menjadi sukses, anak membutuhkan bermain, mengisi waktu luang bersama orang tua atau keluarga, dan bersahabat dengan teman-temannya. Anak-anak berkembang dipengaruhi oleh kehidupan yang paling dekat, yaitu orang tua, anggota dalam keluarga, serta teman-teman. Orang tua yang bagi anak adalah orang tua yang peka terhadap anaknya, menerima apa adanya tanpa syarat, menjadi sahabat, dan mampu mengendalikan diri sehinga tidak mudah “marah†dan “menyiksa anakâ€.]]>
<![CDATA[Peran Orang Tua dalam Internalisasi Pendidikan Nilai-Nilai Kehidupan bagi Anak Usia Dini ]]>
<![CDATA[Ali, Noor Rochmad]]>
<![CDATA[ ACIECE Vol 1 (2016): Annual Conference on Islamic Early Childhood Education ]]>
Publisher : <![CDATA[Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
<![CDATA[Early childhood is future generations. The next generation leaders civilization. They will feel the waves changes walking so fast and is difficult to predict of the 21st century. At the age of 100 years the independence of indonesia, 2045 year, they to become 35-44 years. The future generations expected to position himself as problem resolver, have leadership spirit, independent, about the environment. The character that will contribute become agents of change in the 21st century. Planting life of values can be established through the knowledge gained from parents. The role of the responsibility of the parents very important in living values education. Education of children could not entirely up to the schools. It was because the role of parents having the percentage equal to school or of the society 30 %. Early childhood generally have values in him. Parents have a responsibility important in life those values are. Revives value the child had a profound impact on the environment. Children will have the effect of values to their peers and environment when those values are have finished in him.]]>
<![CDATA[Manajemen Pengasuhan Anak Autis di Pesantren ]]>
<![CDATA[Hestiana, Ratna]]>;
<![CDATA[Arifin, Zainal]]>
<![CDATA[ ACIECE Vol 1 (2016): Annual Conference on Islamic Early Childhood Education ]]>
Publisher : <![CDATA[Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
<![CDATA[Artikel ini mengkaji secara mendalam bagaimana manajemen pengasuhan anak Autis di Pondok Pesantren Ainul Yakin Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Proses analisis data melalui reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan. Validasi data kualitatif menggunakan triangulasi teknik dan sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Manajemen pengasuhan anak Autis di Pondok Pesantren Ainul Yakin berbasis assessment dan treatment untuk memberikan pelayanan pendidikan yang humanis. Kurikulum yang digunakan dalam memberikan pengasuhan disebut Isma Learning Therapy School. Pola Pengasuhan menggunakan pendekatan permisif, tapi juga tegas karena anak Autis perlu bimbingan.Faktor pendukung dalam manajemen pengasuhan anak Autisadanya rasa simpatik pengasuh dan guru kepada anak Autis dan kondisi santri yang tinggal di pesantren sehingga mudah dibimbing,sedangkan faktor penghambatnya meliputi kesejahteraan (gaji) yang kurang memadai, kecemburuan sesama guru, sikap guru yang mengabaikan tugas, dan kondisi psikologi anak Autis.]]>
<![CDATA[Children Success Through Smart School of Early Childhood Education ]]>
<![CDATA[Hanur, Binti Su’aidah]]>
<![CDATA[ ACIECE Vol 1 (2016): Annual Conference on Islamic Early Childhood Education ]]>
Publisher : <![CDATA[Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
<![CDATA[Coming to school for early childhood is not merely come to study, write and read but moreover to develop all aspects of child’s development. In this age, children can be boosted to learn everything from their colorful surroundings and they always get success in their learning. Early childhood need more spaces to learn because they are active children and most of their time are used outside exploring their universe. This article tries to offer some alternative methods to select smart schools which suit with the early childhood best. The alternative methods offered in this paper was from Hastings’ s analysis and correspond to the existence of our smart schools in Indonesia. This paper discussed twenty things that are happening in schools which can be considered to make our child a success. In conclusion, There have been many offerings of smart school in Indonesia today. Making the right choice in choosing a good school which accepts children with their unique and characteristic is being one of consideration of parents. Knowing the system about the different types of school and how they work also must be considered. Parents should consider the best school for their children based on their child’s capability. Getting up to date which are happening in schools today is also a must in order parents can be aware to every risks will be faced by their child and wise parents will always focus on their child’s development than on their own need and prestige.]]>
<![CDATA[SUBJECTIVE CONSCIOUSNESS OF THE RAUDLATUL ATHFAL CHILDHOOD ON PLAYING (Phenomenological Pedagogy Exploration) ]]>
<![CDATA[Imroatun, Imroatun]]>
<![CDATA[ ACIECE Vol 1 (2016): Annual Conference on Islamic Early Childhood Education ]]>
Publisher : <![CDATA[Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
<![CDATA[Phenomenological pedagogy is an important school from Utrecht University, Netherland. They has an significant contribution in playing theory for raudlatul athfal who were aged at early childhood. Chronologically, this stream still have relevance to the vanguard of phenomenology, Edward Husserl. The school of Utrecht; through Kohnstam and Langeveld and other leaders; agreed to disseminate phenomenology as practical measures with a focus on subjective consciousness of the child as its predecessor, especially in the field of education. This school is still followed by educator in Indonesia through Langeveld’s, Beknopte Theoretische Pedagogiek]]>
<![CDATA[Melindungi Anak Usia Dini dari Kekerasan Seksual ]]>
<![CDATA[Ayurinanda, Al Riza]]>
<![CDATA[ ACIECE Vol 1 (2016): Annual Conference on Islamic Early Childhood Education ]]>
Publisher : <![CDATA[Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
<![CDATA[Tulisan ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang berbagai tips yang bisa digunakan oleh para orang tua dan guru dalam melindungi anak usia dini dari bahaya kekerasan seksual. menjelaskan tentang ciri-ciri anak yang telah menjadi korban kekerapan seksual dan dampak yang dialami anak, baik dampak fisik, psikis, kesehatan maupun dampaknya terhadap perkembangan otak anak. Orang tua berperan penting dalam memberikan perlindungan terhadap anak dari bahaya kekerasan seksual. salah satu cara yang bisa diupayakan oleh para orang tua dan guru adalah memberikan bekal pendidikan seks sejak dini kepada anak. Pendidikan seks yang dimaksud tidak perlu yang detail dan mendalam, cukup pengetahuan-pengetahuan dasar yang sesuai dengan bahasa anak-anak, serta keterampilan-keterampilan dasar yang harus diketahui anak dalam menjaga tubuhnya dari kejahatan seksual oleh orang yang tidak bertanggung jawab.]]>
<![CDATA[Memahami dan Mendidik Anak Disleksia ]]>
<![CDATA[Jatmiko, Anggi]]>
<![CDATA[ ACIECE Vol 1 (2016): Annual Conference on Islamic Early Childhood Education ]]>
Publisher : <![CDATA[Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
<![CDATA[Kesulitan belajar terkadang dialami oleh beberapa anak yang hal tersebut menjadi kekhawatiran para orang tua. Kesulitan tersebut dapat berupa kesulitan dalam membaca atau berbicara, khususnya dialami oleh anak usia balita atau yang sedang memasuki jenjang pendidikan taman kanak-kanak (TK) dan pendidikan dasar (SD). Tidak sedikit dari orang tua yang mempunyai anak dengan kondisi seperti itu menganggap bahwa anak tersebut termasuk ke dalam anak yang bodoh. Akan tetapi, pada kenyataannya hal itu tidak semuanya benar. Melalui tulisan ini, penulis akan memberikan sedikit gambaran mengenai masalah yang dialami anak seperti itu, bagaimana memahaminya, dan bagaimana memberikan pendidikan yang tepat. Dengan memberikan pendampingan dan pendidikan yang tepat, diharapkan dapat memaksimalkan dalam mengembangkan potensi anak.]]>
<![CDATA[Peran Pola Asuh Orangtua Dalam Menanamkan Disiplin Pada Anak ]]>
<![CDATA[Rohmah, Lailatu]]>
<![CDATA[ ACIECE Vol 1 (2016): Annual Conference on Islamic Early Childhood Education ]]>
Publisher : <![CDATA[Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
<![CDATA[Parenting model played an influential role in cultivating discipline character for children. How the parent brought up their children at home would influence children’s character, including discipline. This conceptual paper explores the types of parenting that influence children’s character. There are four types of parenting, they are democratic, authoritarian, permissive, and negligance. From those types of parenting, the democratic has been proven to be more successfully in cultivating permanent discipline in child. The analysis showed that the democratic type of parenting has brought about children with the character of independency, good self control, have good relationship with their friends, able to deal with stress, have good interest to new things, discipline in conducting the rule agreed upon with their parent, and able to cooperate with others.]]>
<![CDATA[Keadah Pembelajaran Al-Quran melalui Teknik Al-Baghdadi ]]>
<![CDATA[Jaafar, Noornajihan]]>
<![CDATA[ ACIECE Vol 2 (2017): Annual Conference on Islamic Early Childhood Education ]]>
Publisher : <![CDATA[Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
<![CDATA[Teknik Al-Baghdadi merupakan sebahagian daripada kepelbagaian cara P&P yang tercetusdaripada perkembangan semasa pendidikan al-Quran di mana keperluannya menurut pengasasbegitu memberi impak jauh lebih berkesan pada majoriti besar pelajar yang masih belum bolehmembaca al-Quran. Modul pembelajaran yang disusun oleh pengasas lengkap dan memenuhikeperluan pembelajaran seperti yang mendapat perhatian dalam pelbagai cabang kajianberkenaan masalah pendidikan. Salah satunya adalah pendekatan 5 Domain yang diterapkandalam Al-Baghdadi Playtime. Teknik Al-Baghdadi memudahkan pengajaran guru kerana bolehdiaplikasikan dalam bentuk kelas melibatkan keseluruhan pelajar dan masa yang diperuntukkan,silibusnya yang merentas kurikulum sehingga membolehkan pelajar mengenal lebih daripadasatu bentuk bacaan walaupun masih berada pada pelajaran pertama, pelajaran yang padat danmenggunakan sistem SAS yang terbukti berkesan, Teknik yang bertindak mendisiplinkan bacaandan sekaligus merangsang kemahiran dan tumpuan sepenuhnya, sukatan pelajaran yang lenturterhadap semua peringkat umur (dibuktikan melalui kelas-kelas yang dijalankan di seluruhMalaysia dan testimoni lebih 8000 peserta kursus yang pernah menghadiri program Al BaghdadiMethod Sdn. Bhd.) dan melahirkan pelajar yang bukan sahaja belajar namun bolehmengajarkannya kepada orang lain kerana sukatan dan tekniknya yang mudah untuk difahami.]]>
