Waraqat : Jurnal Ilmu_Ilmu Keislaman
WARAQAT: Journal of Islamic Studies is a refereed publication devoted to research articles, reports, and book reviews concerned with the Islamic Studies. This journal dedicated to enhancing and disseminating scholarly work in the field of Islamic Studies WARAQAT: Journal of Islamic Studies publishes articles in Islamic Studies, especially studies on Alquran, hadis, theology, philosophy, Islamic law, education, and history.
Articles
184 Documents
KEWAJIBAN MENUNTUT ILMU
Wagiman Manik
WARAQAT : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 2 No. 2 (2017): Waraqat: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (P3M) Sekolah Tinggi Agama Islam As-Sunnah
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.51590/waraqat.v2i2.63
Manusia dan Jin diperintahkan untuk beridah kepada Allah swt. dan tidak ada jalan dan cara untuk beribadah kepada Allah swt. degan benar kecuali dengan ilmu syar’i, yang merupakan tangga untuk menuju Allah swt. dan ia juga merupakan jalan menuju ridhaNya. Agama islam tidak dapat tegak kecuali dengan ilmu. Islam beredar dan didakwahkan di tengah-tengah masyarakat dengan ilmu, dan umat Islam adalah umat yang berilmu, karena semua aturan dan ajaran yang terdapat di dalam agama Islam ini didasari dan dilandasi dengan ilmu. Alquran dari awal sampai akhir adalah ilmu yang banyak mengandung pelajaran yang sangat penting dan berharga kepada kita, dan tidak dibenarkan kita berbicara tentang agama ini kecuali dengan ilmu. Manusia diciptakan oleh Allah SWT.
PENERAPAN METODE DAKWAH ORANG TUA DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA KEPADA ANAK DI DESA AEK GOTI KEC. SILANGKITANG KAB. LABUHANBATU SELATAN
Elismayanti Rambe
WARAQAT : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 2 No. 2 (2017): Waraqat: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (P3M) Sekolah Tinggi Agama Islam As-Sunnah
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.51590/waraqat.v2i2.64
Orang tua memiliki metode yang hampir sama dalam memberikan pemahaman nilai-nilai agama kepada anak yang secara umum sesuai dengan surat An-Nahal 125, yaitu dengan hikmah dan nasihat yang baik. Selain itu orang tua juga memberikan contoh atau suri tauladan yang baik, tidak hanya mengajarkan agama kepada anak namun ikut serta mengajak anak-anak bersamasama untuk beribadah. Dengan membiasakan anak beribadah sehingga bisa menjadi rutinitas anak, dan anak merasa bahwa ibadah kepada Allah sudah merupakan kewajiban dan dilaksanakan dengan senang hati tanpa merasa terpaksa. Untuk mendapatkan pemaaman agama anak secara baik diperlukan juga institusi keagamaan atau pendidikan yang dapat menunjangnya. Namun tetap keluarga yang memegang kendali atas perkembangannya. Penanaman nilai agama didalam keluarga sangat Menentukan kualitas agama anak melalui metodemetode yang sudah dilakukan oleh orang tua di Desa Aek Goti dalam menanamkan nilai-nilai agama kepada anak secara umum sudah efektif.
STUDI KITAB SUNAN ABI DAUD
Fakhrurrozi Fakhrurrozi
WARAQAT : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 4 No. 1 (2019): Waraqat: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (P3M) Sekolah Tinggi Agama Islam As-Sunnah
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.51590/waraqat.v4i1.68
Salah satu kitab Sunan Arba‟ah ialah kitab Sunan Abi Daud. Kitab ini merupakan salah satu kitab yang menghimpun koleksi hadis Nabi saw. Penulisnya terkenal sebagai sosok ulama yang terpercaya karena integritas kepribadian dan kapasitas intelektualnya. Isi kitab ini penting dikaji, difahami untuk kemudian dijadikan sebagai pedoman hidup. Penelitian menunjukkan bahwa hadis-hadis dalam kitab ini umumnya berkualitas hasan dan merupakan hasil sortiran dari 500.000 menjadi 4.800 hadis saja, melalui penyeleksian yang sangat ketat. Kitab ini disusun dalam rentang waktu yang longgar. Meskipun sudah rampung di usia Abu Daud yang kedua puluhan, tetapi penambahan dan pengurangan terus dilakukan. Kitab ini memuat hadis-hadis hukum, yang disusun dengan sistematika fikih. Kitab ini juga banyak menyita perhatian umat Islam: ada yang mensyarah, meringkas dan bahkan menjadi pusat kajian para peneliti. Sebagaimana kitab lain, kitab Sunan juga memiliki nilai positif negatifnya. Di antara ulama yang mengkritik kitab Sunan adalah Imam Ibn al-jauzi, dengan alasan menurutnya kitab tersebut memuat beberapa hadis maudu`. Namun kritikan tersebut telah disanggah oleh Jalaluddin as-Suyuti.
USHUL NAHWI SEJARAH DAN PERKEMBANGANNYA
Ahmad Zaky
WARAQAT : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 4 No. 1 (2019): Waraqat: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (P3M) Sekolah Tinggi Agama Islam As-Sunnah
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.51590/waraqat.v4i1.69
Ushul an-nahwi adalah ilmu yang membahas atau mengkaji tentang aladillah an-nahwiyah (sumber hukum dalam nahwu), tata cara mengeluarkan kaidah-kaidah nahwu, serta pengaplikasiannya. Adapun yang dimaksud dengan al-adillah an-nahwiyah adalah sama‟, qiyâs, ijmâ‟,dan istishâb. Konsep Ushul nahwi pertama kali muncul abad ke-4 H dikemukakan oleh Ibn as-Sarraj, kemudian dipopulerkan oleh Ibn Jinni, kemudian pada abad ke-6 H kembali diikuti oleh al-Anbari dan as-Suyuti. Istilah Ushul an-nahwi dalam banyak hal muncul di kalangan ulama nahwu terinspirasi oleh wacana keilmuan yang dikembangkan oleh ulama fiqh atau Ushul fiqh. Ilmu Ushul fiqh merupakan ilmu yang paling banyak memberikkan pengaruh terhadap kajian Ushul an-nahwi, hal ini dapat terlihat dari banyaknya istilah-istilah yang digunakan dalam ilmu Ushul an-nahwi yang diambil dari istilah-istlilah ushul fiqh.
METODE PENANAMAN KEAGAMAAN PADA ANAK USIA DINI
Bahrul Ulum
WARAQAT : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 4 No. 1 (2019): Waraqat: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (P3M) Sekolah Tinggi Agama Islam As-Sunnah
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.51590/waraqat.v4i1.70
Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang dilaksanakan pada usia 0-6 tahun, yang mana pada pendidikan formalnya dilaksanakan pada usia 4-6 tahun. Hal ini sesuai dengan yangterdapat dalam kurikulum berbasis kompetensi yang menjelaskan bahwa anak usia dini 4-6 tahun merupakan bagian dari anak usia dini yang berada pada rentang usia lahir sampai 6 tahun. Pada usia ini secara terminology disebut sebagai anak usia prasekolah. Ilmu Agama sangat penting ditanamkan pada usia ini. Peran orang tua dalam menanamkan rasa kesadaran keberagamaan bisa dilakukan semenjak anak masih dalam kandungan. Kemudian dilanjutkan pada lingkungan keluarga. Orang tua bisa memberikan contoh perilaku yang baik terhadap tetangga, terhadap lingkungan sekitar rumah, dan binatang. Orang tua juga harus membiasakan anak untuk membaca Al-Qur’an, shalat secara berjamaah, mendengarkan ceramah dan lainlain. Sedangkan melalui tutur kata, orang tua dapat membiasakan anak untuk berbicara sopan, jujur, dan lemah lembut kepada orang tua, guru, teman, dan orang sekitarnya. Masalah pokok yang ditulis dalam tulisan ini adalah, Bagaimana bentuk penanaman keagamaan pada anak usia dini dan Faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat dalam penanaman keagamaan pada anak usia dini.
TRADISI DALAM MODERNISASI PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA
Muhammad Riduan Harahap
WARAQAT : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 4 No. 1 (2019): Waraqat: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (P3M) Sekolah Tinggi Agama Islam As-Sunnah
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.51590/waraqat.v4i1.71
Pembahasan dalam tulisan ini menunjukkan bahwa pendidikan Islam dalam menghadapi arus modernisasi masih tetap berupaya mempertahankan berbagai tradisi-tradisi tertentu yang sebagiannya berimplikasi positif, meskipun sebagian lagi berimplikasi negatif bagi upaya memajukan pendidikan Islam di era modern.Tradisi-tradisi yang dipertahankan itu berkaitan dengan kurikulum, metode pembelajaran, budaya akademik dan lainnya.Pada unsur kurikulum,tradisi klasik itu misalnya terlihat dalam bentuk masih adanya upaya pelestarian turats (kitab-kitab kuning). Pada sisi lain, di pesantren-pesantren modern jugamasih dihidupkan tradisi belajar dengan mendayagunakan masjid sebagai sarana yang merupakan salah satu tradisi klasik yang hidup di pesantren tradisional.Tradisi lain yang masih tetap dipertahankan di dunia pesantren modern adalah berkaitan dengan pola hubungan kiai dan santri yang tetap terjaga dan bahkanmenjadi kata kunci kekhasan pesantren, begitu juga dengan tradisi-tradisi klasik lainnya.
IMPLEMENTASI SUPERVISI MANAJERIAL PIMPINAN MENINGKATKAN KUALITAS GURU DI PESANTREN MODERN TA’DIB AL-SYAKIRIN MEDAN
Muhammad Iqbal
WARAQAT : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 4 No. 1 (2019): Waraqat: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (P3M) Sekolah Tinggi Agama Islam As-Sunnah
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.51590/waraqat.v4i1.74
Penelitian bertujuan untuk mengetahui: (1) Fungsi supervisi manajerial pimpinan dalam kaitannya dengan peningkatan kualitas guru di Pesantren Modern Ta’dib Al-Syakirin Medan, (2) Proses Tahapan yang dilakukan pimpinan dalam mengimplementasikan fungsi supervisi manajerial di Pesantren Modern Ta’dib Al-Syakirin Medan, (3) Kualitas Guru di sekolah Pesantren Modern Ta’dib Al-Syakirin Medan.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, pengumpulan data penelitian dilakukan dengan memanfaatkan observasi, wawancara, dan pengkajian dokumen. Adapun langkah yang ditempuh dalam menganalisis data adalah dengan cara menyusun data, menghubungkan data, mereduksi, menyajikan data, kemudian disimpulkan. Sedangkan dalam mengkaji kevalidan atau tingkat kepercayaan data yang disajikan berikutnya dilakukan uji tingkat kepercayaan, keteralihan, kebergantungan, dan kepastian.Hasil temuan penelitian ini mengungkapkan empat temuan yaitu: (1) Fungsi supervisi manajerial pimpinan dalam kaitannya dengan peningkatan kualitas guru belum adanya keterbukaan dan transparansi serta kerjasama yang baik antara pimpinan dengan seluruh guru,(2) Proses Tahapan yang dilakukan pimpinan dalam mengimplementasikan fungsi supervisi manajerial bahwa sistem demokratis dan delegasi merupakan suatu sistem yang dilakukan pimpinan belum menunjukkan secara kapasitasnya, (3) Kualitas Guru di Pesantren Modern Ta’dib Al-Syakirin Medan belum memenuhi kompetensi kualitas serta standar untuk menjadi acuan sebagai guru yang berkualitas.
POTENSI DAN TANTANGAN PESANTREN DALAM PEMBERDAYAAN ENTREPRENEURSHIP SANTRI
Muhammad Irsan Barus
WARAQAT : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 4 No. 1 (2019): Waraqat: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (P3M) Sekolah Tinggi Agama Islam As-Sunnah
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.51590/waraqat.v4i1.75
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan potensi dan tantangan pesantren dalam memberdayakan santri. Studi dilaksanakan di Pesantren Dr. Muhammad Natsir Kabupaten Solok. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Sumber utama data dalam penelitian ini ialah kata-kata dan tindakan yang mendeskripsikanpemberdayaan enterpreneurshipsantri di Pesantren Dr. Muhammad Natsir. Kata-kata tersebut dikumpulkan dengan teknik wawancara, dokumentasi dan observasi. Analisis data dilakukan dengan melalui proses reduksi data, menyajikannya dalam bentuk yang mudah dipahami dan memverifikasi data untuk mencari kebenaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi yang dimiliki Pesantren Dr. Muhammad Natsir dalam memberdayakan santri adalah guru dan pimpinan pesantren yang memiliki kualifikasi dan kemandirian ekonomi, santri dengan berbagai bakat, sarana pendidikan dan sumber daya alam yang dimiliki secara mandiri. Tantangan yang dihadapi Pesantren Dr. Muhammad Natsir dalam pemberdayaan ekonomi adalahpembiayaan, kurangnya tenaga pelatihan serta pemasaran hasil pertanian dan hasil kreativitas santri berkutat pada masalah kesinambungan produksi, panjangnya saluran pemasaran, kurangnya informasi pasar, masih rendahnya kualitas sumber daya manusia.
The Effect of Reward and Punsihment on Students' Discipline in Performing Congregations
Ahda Fitri;
Ahmad Lahmi;
Syaflin Halim
WARAQAT : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 5 No. 2 (2020): Waraqat: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (P3M) Sekolah Tinggi Agama Islam As-Sunnah
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.51590/waraqat.v5i2.76
This research is set against the backdrop of the low awareness of some students in obeying the discipline of praying zuhur congregations, as well as there are still students who are late in praying zuhur congregations, and some students who choose to receive sanctions or punishments rather than perform the prayer of zuhur congregation. In accordance with the above problems the purpose of the study is: 1) Describe the level of influence of awards on the discipline of the implementation of prayer zuhur congregation, 2) the effect of sanctions on the discipline of the implementation of zuhur prayer of 1st State Luhak Nan Duo. In accordance with typical data in this study used quantitative approach, research data is obtained through questionnaires. The findings were analyzed with correlation techniques, in unison, and Regression Coefficient Determination Test and Regression Coefficient t test. The results of the analysis showed that the: first influence of the Award (X1) on the discipline of the implementation of zuhur prayer congregation (Y) at a rate of 5 % with the hypothesis was found 2,042, while at the level of 1 % there was no effect of the award ( X1) on the discipline of the implementation of zuhur prayer congregation (Y), while independently the award was influential by 10%. Second, there is the effect of sanctions on the discipline of the implementation of zuhur prayer congregation both at the level of 5 % and 1 % with the hypothesis found 2,732, while the sanction independently affects 25.5%
PENATAAN KEMBALI KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM
Wagiman Manik
WARAQAT : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 4 No. 1 (2019): Waraqat: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (P3M) Sekolah Tinggi Agama Islam As-Sunnah
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.51590/waraqat.v4i1.77
Islam adalah agama yang sempurna dan paripurna yang semua aturan pokok dan prinsip-prinsip besarnya telah baku dari sang pemilik syaria’at Allah swt. oleh karenanya seorang muslim tidak membutuhkan lagi rujukan yang lain dalam mengatur hidup dan kehidupannya selain Alquran dan As-Sunnah sesuai dengan pemahaman salafus shaleh, termasuk dalam masalah pendidikan yang terdapat di dalamnya kurikulum. Oleh karena itu sebuah lembaga/institusi pendidikan Islam harus memiliki sebuah kurikulum yang kuat dan baik, karena kurikulum itu merupakan muatan inti dan ruh dari sebuah pendidikan Islam itu sendiri, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan