cover
Contact Name
Ima Nurmalia Permatasari
Contact Email
ima.nurmalia@hangtuah.ac.id
Phone
+6285655855373
Journal Mail Official
jtropimar@hangtuah.ac.id
Editorial Address
Program Studi Oseanografi, Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan, Universitas Hang Tuah Jl. Arif Rahman Hakim No. 150, Sukolilo, Keputih, Surabaya 60111
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Riset Kelautan Tropis (Journal Of Tropical Marine Research) (J-Tropimar)
Published by Universitas Hang Tuah
ISSN : 26563150     EISSN : 26567091     DOI : http://dx.doi.org/10.30649/jrkt.v2i2
Core Subject : Science, Social,
aim: Researchers and teachers for publishing the original articles of review articles Scope: Oceanography Physics, Geological Oceanography, Marine Chemistry and Marine Biology, Marine Ecology and Pollution, Marine Biotechnology, Marine Remote Sensing, Marine Geographic Information Systems, Hydrography, Marine Meteorology, Marine Acoustics, and coastal and marine resource management.
Articles 89 Documents
Pengaruh Perubahan Temperatur dan Nutrisi Terhadap Kelimpahan Fitoplankton Marcy V. Anggraini; Ima Nurmalia Permatasari; Engki A Kisnarti
Jurnal Riset Kelautan Tropis (Journal Of Tropical Marine Research) (J-Tropimar) Vol 6 No 1 (2024): April
Publisher : Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/jrkt.v6i1.87

Abstract

Fitoplankton secara ekologis mempunyai fungsi penting sebagai produsen primer yang sering dijadikan sebagai indikator kesuburan suatu perairan dan secara global merupakan salah satu organisme yang menyumbang hampir 50 % fotosintesis di seluruh dunia.  Selain penting dalam ekosistem global, keberadaan fitoplankton bergantung pada ketersedian nutrien yang cukup. Perubahan temperatur seperti pemanasan iklim global dan curah hujan yang tinggi dapat meningkatkan aliran masuk dan keluar, kenaikan muka air, dan mengubah lapisan campuran yang berdampak pada ketersediaan cahaya dan nutrisi sehingga berdampak pada gugus fungsi dan kelimpahan fitoplankton. Berdasarkan review beberapa penelitian, diperoleh bukti bahwa temperatur dan ketersediaan nutrisi memiliki pera signifikan dalam menentukan kelimpahan fitoplankton diberbagai ekosistem. Sebagai contoh, penelitian di Samudra Atlantik menunjukkan bahwa peningkatan nutrisi berkontribusi signifikan pada biomassa fitoplankton, sementara analisis di Danau Babagoya, Ethiopia, dan Sungai Kanal Utara, China memperlihatkan pentingnya pendekatan indeks ekologis seperti Shannon-Weaver dan Functional Group untuk mengidentifikasi dampak lingkungan. Metode ini menunjukkan efektifitas dalam menganalisis dampak perubahan lingkungan pada komunitas fitoplankton. Penelitian ini memberikan rekomendasi untuk pendekatan Phytoplankton Functional Group (PFG) sebagai indikator dampak lingkungan dan perubahan antropogenik. Pengembangan metode standar berbasis analisis indeks ini diperlukan untuk mendukung pengelolaan ekosistem akuatik secara berkelanjutan.    
Analisis Polimer dan Distribusi Mikroplastik Pada Sedimen dan Air Laut WIke Aulia Firnanda; Engki A. Kisnarti; Ima Nurmalia Permatasari
Jurnal Riset Kelautan Tropis (Journal Of Tropical Marine Research) (J-Tropimar) Vol 6 No 2 (2024): November
Publisher : Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/jrkt.v6i2.85

Abstract

Limbah plastik, khususnya mikroplastik, telah menjadi masalah lingkungan yang serius dan mengancam keseimbangan ekosistem laut secara global. Sekitar 80% sampah laut berasal dari aktivitas daratan, terutama di kawasan pesisir yang padat aktivitas manusia dan pariwisata. Studi ini menyoroti pencemaran mikroplastik di zona intertidal Pantai Kebagu dan Pantai ODEC, Sabah, Malaysia, serta pesisir selatan Laut Kaspia, Iran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pantai Kebagu memiliki kelimpahan plastik lebih tinggi (28,7 g) dibanding Pantai ODEC (13,4 g), didominasi oleh polypropylene (PP) dan polyethylene (PE). Di Laut Kaspia, mikroplastik terdeteksi dalam sedimen dengan konsentrasi 25-330 partikel per kilogram, yang didominasi serat plastik polistirena (PS) dan polietilena (PE). Mikroplastik ini berpotensi mengganggu kesehatan biota laut dan merusak rantai makanan karena sifatnya yang sulit terurai dan kemampuannya mengakumulasi Polutan Organik Persisten (POPs). Dengan meningkatnya aktivitas manusia dan polusi plastik, perlu adanya upaya deteksi yang lebih baik, seperti menggunakan teknik FTIR (Fourier Transform Infrared Spectroscopy) dan spektroskopi mikro-Raman, untuk memahami komposisi dan dampak mikroplastik terhadap ekosistem. Penelitian ini menekankan perlunya pengelolaan sampah yang lebih efektif untuk menjaga keberlanjutan lingkungan laut.     
Kajian Efektivitas HEC-RAS dalam Simulasi Banjir Pesisir. Beatrice Angelica Hutabarat; Ima Nurmalia Permatasari; Engki A Kisnarti
Jurnal Riset Kelautan Tropis (Journal Of Tropical Marine Research) (J-Tropimar) Vol 6 No 2 (2024): November
Publisher : Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/jrkt.v6i2.93

Abstract

Banjir merupakan salah satu bencana hidrologis paling umum, berdampak pada pengelolaan sumber daya air, ekosistem, ekonomi, dan lingkungan. Banjir pesisir terjadi ketika air laut menggenangi wilayah daratan di dekat pantai, yang dipicu oleh fenomena seperti banjir pasang surut (rob), gelombang badai, serta limpasan akibat curah hujan tinggi dan gelombang ekstrem. Beberapa faktor utama penyebabnya meliputi curah hujan, perubahan iklim, penurunan muka tanah, serta kondisi pasang surut dan sungai. Wilayah yang rentan terhadap banjir pesisir memiliki karakteristik beragam. Sebagai contoh, Sungai Bronx Watershed, New York City, menghadapi risiko dari limpasan hujan akibat sistem drainase yang kurang memadai. Daerah Bangladesh, estuari Sungai Jamuna rentan terhadap banjir musiman ekstrem selama musim hujan akibat curah hujan tinggi dan pengelolaan sungai yang tidak efisien. Sementara itu, di Indonesia, wilayah pesisir seperti Tabanio, Kalimantan Selatan, rentan terhadap kombinasi banjir rob dan limpasan sungai karena topografi rendah, curah hujan tinggi, dan minimnya pengelolaan air yang efektif. Pemodelan hidrologis memainkan peran kunci dalam memahami dinamika banjir pesisir. Model seperti HEC-RAS dan DELFT3D membantu memvisualisasikan pola genangan, mengevaluasi risiko, dan merancang kebijakan mitigasi yang lebih efektif. Model ini mengandalkan berbagai data input seperti topografi, batimetri, pasang surut, curah hujan, debit sungai, dan parameter gelombang laut.
Sirkulasi Termohalin Global: Tinjauan terhadap Penelitian Terkini dan Implikasinya Engki A Kisnarti; Faizah Zasi Fidhini; Ima Nurmalia Permatasari
Jurnal Riset Kelautan Tropis (Journal Of Tropical Marine Research) (J-Tropimar) Vol 7 No 1 (2025): April
Publisher : Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/jrkt.v7i1.90

Abstract

Sirkulasi termohalin global merupakan fenomena penting yang berpengaruh pada iklim dan transportasi energi di lautan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh perbedaan salinitas dan temperatur terhadap dinamika arus laut. Metode yang digunakan mencakup model sirkulasi umum laut, analisis sedimen sapropel, dan penelitian difusi vertikal, dengan pengumpulan data dari berbagai sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa energi kinetik angin menyuplai sekitar 778 GW, di mana 80% diubah menjadi energi potensial gravitasi, terutama di Samudra Antarktika. Selain itu, perubahan salinitas dan temperatur selama periode Messinian di Laut Mediterania menyebabkan deoksigenasi yang berdampak pada produktivitas primer. Temuan menunjukkan peningkatan salinitas di zona minimum serta anomali positif dalam salinitas dan temperatur antara kedalaman 600–1200 dbar. Penelitian ini menekankan pentingnya sirkulasi termohalin dalam pengaturan iklim global dan perlunya penelitian lebih lanjut untuk memahami dampak perubahan iklim terhadap sistem laut.
Literature Review: Identifikasi Mikroplastik Terhadap Lingkungan Laut Dan Biota Laut Chairun Annisa Aryanti; Fatmawati; Fitriah Amir; Haeruddin; Maria Yosephine Simbolon
Jurnal Riset Kelautan Tropis (Journal Of Tropical Marine Research) (J-Tropimar) Vol 7 No 1 (2025): April
Publisher : Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/jrkt.v7i1.111

Abstract

Laut Indonesia diperkirakan menerima kiriman limbah plastik yang digunakan untuk kebutuhan manusia dalam jumlah sangat besar setiap tahunnya. Limbah plastic dapat berubah menjadi mikroplastik yang berukuran 1µm - 5µm, dimana tidak memiliki daya larut dalam air sehingga dapat mencemari lingkungan pesisir dan biota laut. Kajian komprehensif terkait dampak negatif mikroplastik terhadap keanekaragaman hayati laut dan kualitas lingkungan pesisir. Penelitian ini adalah sebuah tinjauan pustaka. Pencarian literatur dalam penelitian ini dilakukan melalui Google Scholar dengan menggunakan kata kunci "mikroplastik, marine microplastic, dan microplastic in biota”, yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Artikel yang didapat ditapis sesuai topik terkait pencemaran mikroplastik di wilayah pesisir, yang dapat terunduh dan artikel yang terbit sejak 2019-2024. Penelitian ini didukung oleh kajian mendalam terhadap lima artikel ilmiah yang relevan dengan topik penelitian. Hasil tinjauan pustaka menemukan bahwa kelimpahan mikroplastik di suatu perairan tergantung pada aktivitas dan populasi kepadatan di lokasi tersebut. Dari 5 artikel yang di riview bentuk mikroplastik yang paling banyak ditemukan adalah fiber dan fragmen, sedangkan polimer mikroplastik yang dominan adalah polystyrene dan polycarbonate. Polimer mikroplastik tersebut jika masuk kedalam biota berpotensi masuk ke dalam rantai makanan serta menyebabkan dampak negatif bagi organisme laut dan manusia yang mengkonsumsinya. Berdasarkan hasil tinjauan pustaka, ditemukan bahwa lingkungan perairan laut telah terkontaminasi mikroplastik baik pada sedimen dan air laut. Pencemaran mikroplastik di lingkungan perairan dapat menyebabkan kontaminasi pada biota laut.
Review Dampak Penambangan Pasir Laut terhadap Dinamika Abrasi Garis Pantai di Kawasan Pesisir Indonesia Nabila Afifah Azuga; Zaza A Zahra; Athiyyah Salwaa Andini; Ikhwan Fauzan; Annisa Ulfa Khaira; Ilham Ilahi; Delilla Suhanda; M. Irsyad Nur
Jurnal Riset Kelautan Tropis (Journal Of Tropical Marine Research) (J-Tropimar) Vol 7 No 1 (2025): April
Publisher : Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/jrkt.v7i1.112

Abstract

Sebagai salah satu negara kepulauan terbesar di dunia, garis pantai Indonesia menjadi garis pantai terpanjang nomor dua dan menjadikan wilayahnya sangat rentan terpapar berbagai dinamika perubahan lingkungan, seperti terjadinya abrasi yang disebabkan oleh faktor alam ataupun antropogenik. Aktivitas penambangan pasir laut menjadi salah satu kegiatan antropogenik yang berdampak besar terhadap fluktuasi di wilayah pesisir. Penambangan pasir laut merupakan proses ekstraksi pasir dari lingkungan laut yang dilakukan oleh sekelompok orang atau masyarakat dengan tujuan memanfaatkan sumber daya tersebut untuk kebutuhan material konstruksi, reklamasi lahan, kebutuhan industri, maupun permintaan ekspor. Kegiatan ini memicu dampak signifikan terhadap dinamika wilayah pesisir, terutama pada proses abrasi pantai. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji dampak penambangan pasir laut terhadap perubahan garis pantai di Indonesia melalui pendekatan studi literatur. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa eksploitasi pasir laut secara berlebihan mengakibatkan kerusakan fisik ekosistem wilayah pesisir, termasuk  tergerusnya wilayah pantai akibat abrasi, degradasi ekosistem terumbu karang, padang lamun, dan mangrove serta peningkatan risiko bencana seperti potensi bencana banjir dan tanah longsor. Lebih dari itu, kegiatan penambangan pasir laut juga diketahui memicu munculnya konflik sosial-ekonomi pada masyarakat. Artikel ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dalam merumuskan strategi perencanaan dan pengelolaan wilayah pesisir yang berkelanjutan dalam jangka panjang.
Monitoring Kualitas Air Laut di Lokasi Budidaya Rumput Laut Eucheuma cottonii Pulau Kongsi (Studi Kasus: Musim Barat) Pungka Star Sihite; Budhi Agung Prasetyo; Nur’Ainun Muklis; Chalida Syari
Jurnal Riset Kelautan Tropis (Journal Of Tropical Marine Research) (J-Tropimar) Vol 7 No 1 (2025): April
Publisher : Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/jrkt.v7i1.115

Abstract

Kualitas air laut merupakan faktor penting dalam budidaya perikanan, karena dapat mempengaruhi kesehatan dan pertumbuhan rumput laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas air di lokasi budidaya rumput laut Eucheuma Cottonii Pulau Kongsi, Kepulauan Seribu. Parameter kualitas air laut diantaranya pH, suhu, oksigen terlarut (DO), salinitas air laut, kedalaman lokasi budidaya, kecerahan serta kecepatan arus permukaan, diukur untuk menentukan kondisi kualitas air. Pengambilan sampel dilakukan secara in situ. Metode analisis deskriptif komparatif digunakan untuk membandingkan baku mutu kualitas air laut yang ditetapkan oleh peraturan pemerintah dengan hasil pengujian, juga hasil dari penelitian peneliti terdahulu. Hasil analisis menunjukkan bahwa kualitas air yang diukur di lokasi budidaya berada dalam kisaran yang optimal untuk budidaya rumput laut Eucheuma cottonii namun pada parameter kecepatan arus kurang sesuai. Parameter kualitas air diukur pada tiga lokasi budidaya rumput laut Eucheuma cottonii. Rata-rata hasil pengukuran pada ketiga stasiun budidaya adalah sebagai berikut: suhu perairan 29,54 °C, salinitas 33,16 ppt, pH 7,33, oksigen terlarut (DO) 9,76 mg/L, kedalaman 3,67 meter, kecerahan 100%, dan kecepatan arus 0,0776 m/s. Berdasarkan data tersebut, kualitas air pada lokasi budidaya rumput laut Eucheuma cottonii dinyatakan baik.
Analisis Sedimentasi dan Peredaman Gelombang Akibat Pemecah Gelombang Ambang Rendah di Pantai Sigandu Maria Yosephine Simbolon; Hendra Achiari; Dede M Sulaiman; Chairun Annisa Aryanti
Jurnal Riset Kelautan Tropis (Journal Of Tropical Marine Research) (J-Tropimar) Vol 7 No 1 (2025): April
Publisher : Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/jrkt.v7i1.118

Abstract

Kurangnya pertimbangan aspek lingkungan dalam pemanfaatan ruang pantai menjadi salah satu faktor penyebab kerusakan Pantai Sigandu, Kabupaten Batang. Tidak adanya bangunan/struktur  pelindung pantai menyebabkan energi gelombang yang mencapai pantai cukup tinggi sehingga pantai berpotensi mengalami abrasi. Untuk mencegah kerusakan lebih lanjut, Pemerintah membangun pemecah gelombang ambang rendah (PEGAR) sebagai upaya perlindungan pantai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis daya redam gelombang serta sedimentasi akibat PEGAR di perairan Pantai Sigandu. Analisis data menggunakan pendekatan model numerik dua dimensi. Hasil analisis memperlihatkan bahwa saat kondisi pasang, kecepatan arus sebesar 0,036 – 0,079 m/s dan bergerak menuju Tenggara, sementara saat kondisi surut, kecepatan arus sebesar 0,005 – 0,025 m/s dan berbalik arah dari Tenggara ke Barat Laut. Besar koefisien transmisi gelombang akibat adanya pemecah gelombang ambang rendah sebesar 32,68%. Sementara itu, hasil pemodelan sedimen mengindikasikan adanya sedimentasi dan erosi di sekitar Pantai Sigandu dengan laju sedimentasi sebesar 0,00117 m/hari. Hal ini menunjukkan bahwa arus dan gelombang berperan dalam transpor sedimen, yang berkontribusi terhadap proses sedimentasi di belakang bangunan pantai.
Kajian Pengelolaan Ekowisata Mangrove di Pantai Kutang Desa Labuhan Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan Raka Nur Sukma; Feni Nurkumala; Amir Yarkhasy Yuliardi; Nor Sa’adah
Jurnal Riset Kelautan Tropis (Journal Of Tropical Marine Research) (J-Tropimar) Vol 7 No 1 (2025): April
Publisher : Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/jrkt.v7i1.114

Abstract

Hutan mangrove rentan terhadap kerusakan. Kerusakan hutan mangrove tidak hanya disebabkan oleh proses alam, tetapi juga karena ulah manusia. Salah satu program untuk menjaga kondisi hutan mangrove tetap lestari adalah perlu adanya upaya pengelolaan hutan mangrove yang berkelanjutan agar kelestarian hutan mangrove menjadi seimbang.Penelitian ini mempunyai beberapa tujuan: 1). Mengevaluasi pengelolaan hutan mangrove untuk ekowisata di kawasan Pantai Kutang Desa Labuhan berdasarkan kondisi fisik (kesesuaian lahan, metode penanaman, kelulushidupan tanaman, dan gangguan tanaman), partisipasi stakeholder, dan pengelolaan hutan mangrove. 2). Mengetahui strategi pengelolaan hutan mangrove untuk ekowisata yang berkelanjutan di kawasan Pantai Kutang Desa Labuhan.Metode yang  digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan metode evaluatif, yang kemudian pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket dan observasi dilapangan kemudian dianalisis menggunakan analisa persentase dan analisa SWOT. Penelitian dilakukan dari bulan Mei-Juni 2024 di kawasan Pantai Kutang Desa Labuhan. Analisa SWOT dari hasil penelitian menghasilkan 4 strategi untuk pengelolaan mangrove yang berkelanjutan.