cover
Contact Name
Rina Darojatun
Contact Email
rina.darojatun@uinbanten.ac.id
Phone
+6282116610809
Journal Mail Official
jurnaladzikra@uinbanten.ac.id
Editorial Address
Fakultas Dakwah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Jalan Jenderal Sudirman No. 30, Ciceri, Kota Serang Provinsi Banten Kode Pos 42118
Location
Kota serang,
Banten
INDONESIA
AdZikra: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam
ISSN : 20878605     EISSN : 27465446     DOI : http://dx.doi.org/10.32678/adzikra.v10i1
Jurnal AdZikra merupakan jurnal unggulan Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten. Jurnal AdZikra menyediakan artikel ilmiah hasil penelitian empiris dan analisis reflektif dari para akademisi dan praktisi untuk pengembangan teori dan pengenalan konsep-konsep baru di bidang Komunikasi dan Dakwah.
Articles 60 Documents
MAJELIS TAKLIM SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH Jana Rahmat
AdZikra : Jurnal Komunikasi & Penyiaran Islam Vol 12 No 1 (2021): Januari-Juni
Publisher : Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/adzikra.v12i1.4930

Abstract

Keberadaan majelis taklim dalam masyarakat dapat dikatakan sebagai fenomena yang unik, memberikan makna tersendiri dalam dakwah dan pengembangan umat serta menjadi satu bentuk dan cara melakukan sosialisasi ajaran Islam yang menyeluruh pada lapisan masyarakat tidak hanya di perkotaan saja, melainkan menyentuh pada lapisan masyarakat yang paling bawah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tipologi majelis taklim di Kecamatan Paseh Kabupaten Bandung berdasarkan pada aspek-aspek yang mempengaruhinya. Aspek-aspek tersebut antara lain aspek waktu, penyelenggara, pemateri,materi bahasan, dan peserta atau jamaah. Melalui penelitian ini maka akan ditemukan tipologi-tipologi majelis taklim yang dipengaruhi oleh kelima aspek tersebut. Majelis taklim sebagai lembaga dan media dakwah Islam dapat dirasakan oleh masyarakat berbagai lapisan, sehingga dengan sendirinya cukup mempengaruhi terhadap sikap keagamaan masyarakat sekitar lingkungan majelis taklim. Gambaran ini memberikan suatu kesimpulan bahwa keberadaan majelis taklim diberbagai lingkungan masyarakat sangat mempengaruhi terhadap aktifitas keagamaan masyarakat baik pada pemahaman masyarakat terhadap ilmu agama Islam maupun sikap keagamaan masyarakat itu sendiri.
REPRESENTASI TERORISME DALAM MEDIA Rina Darojatun
AdZikra : Jurnal Komunikasi & Penyiaran Islam Vol 11 No 2 (2020): Juli-Desember
Publisher : Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/adzikra.v11i2.4286

Abstract

Film adalah produk sebuah struktur sosial politik dan budaya, karena film tidak pernah otonom dari ideologi yang melatarinya, sebagai sebuah wacana, film tidak luput dari wilayah pertempuran memperebutkan opini publik. Dalam pengisahannya film senantiasa menggunakan titik atau posisi tertentu dalam melihat sebuah peristiwa, disinilah ideologi bekerja sebagai politik penandaan dan pemaknaan. Dalam film-film Hollywood nilai-nilai dan cara pandang tersebut ditanamkan dan dikonstruksi melalui tema-tema yang menonjolkan superioritas dan itikad baik Amerika dan menyelematkan dunia dari segala macam ancaman terorisme. Film tersebut sudah tentu memiliki signifikasi sosial yang sengaja dibangun untuk menciptakan opini publik yang terarah mengenai gambaran dunia dan nilai-nilai kultural dan keyakinan tertentu. Dengan metode kualitatif dan Analisis semiotika Roland Barthes dianggap mampu menjelaskan tanda bekerja sebagai proses negosiasi pembuat/penafsir dengan teks yang memunculkan mitos. Terdapat empat konsep dalam empat adegan yang merepresentasikan terorisme di didalam film The Kingdom yaitu; pemantauan dan perencanaan lokasi aksi teror, pengalihan perhatian, ledakan bom berulang, perakit bom terror memiliki ciri fisik khusus
DAKWAH SUFISTIK ISLAM DI BANTEN Endad Musaddad
AdZikra : Jurnal Komunikasi & Penyiaran Islam Vol 11 No 2 (2020): Juli-Desember
Publisher : Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/adzikra.v11i2.4285

Abstract

Dakwah sebagai sebuah ikhtiar untuk menyebarkan ajaran Islam di tengah masyarakat mutlak diperlukan. Tujuannya tidak lain adalah agar tercipta indifidu, keluarga (uswah) dan masyarakat (jama'ah) yang menjadikan Islam sebagai pola pikir (way of thingking) dan pola hidup (way of life) agar tercapai kehidupan bahagia dunia akhirat. Agar tuntutan dakwah di atas bisa terwujud, maka dakwah perlu disampaikan dengan cara-cara yang santun, beradab dan menjunjung tinggi martabat manusia sebagai makhluk yang dimuliakan Tuhan di muka bumi. Apalagi secara factual objek dakwah atau sasaran dakwah Islam sangat heterogen, dilihat dari sisi pemahaman dan pengalaman keagamaannya. Tasawuf adalah salah satu pendekatan yang digunakan para ulama tempo dulu dalam menyebarkan ajaran Islam. Penyebaran Islam yang berkembang di Banten adalah berkat peranan dan kontribusi da'i-da'i tasawuf melalui jaringan tarekat yang mereka pimpin. Dalam tulisan ini akan dijelaskan peran ulama sufi dalam menyebarkan ajaran Islam di Banten melalui ajaran-ajaran tasawuf yang mereka ajarkan kepada masyarakat sehingga ajaran Islam dengan mudah menyebar di wilayah Banten. Kekuatan dakwah itulah yang diperankan oleh para sultan Banten dan ulama-ulama sesudahnya seperti: Yusuf al-Makasari, Abdul Karim al-Tanara dan Syaikh Asnawi Caringin.
MANAJEMEN KOMUNIKASI GURU SERTIFIKASI NON PNS DI KABUPATEN SUMEDANG Rina Darojatun
AdZikra : Jurnal Komunikasi & Penyiaran Islam Vol 11 No 1 (2020): Januari-Juni
Publisher : Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/adzikra.v11i1.4265

Abstract

Artikel ini meneliti tentang guru sertifikasi Non PNS yang sudah inpassing dan mengajar di SMP Swasta, guru mendapat sertifikat pendidik sebagai pembuktian dalam memenuhi standar profesionalitas guru yang sudah ditentukan pemerintah, selain sarana dan prasarana pendukung lainnya, guru profesional melalui proses dan pengalaman panjang. Pemerintah memiliki sistem untuk menguji kualitas guru, sebagai penghargaan bagi yang lulus ujian ini akan diberikan sertifikat dan tunjangan. Kebijakan pemerintah memberi tunjangan sertifikasi guru sangat membantu kualitas dan kuantitas guru inpassing non PNS di sekolah swasta, bukan hanya ilmu dan pengalaman yang didapat ketika mengikuti PPG namun kesejahteraan gurupun meningkat. Fokus penelitian ini mengenai manajemen komunikasi guru sertifikasi Non PNS yang sudah inpassing di sekolah swasta di wilayah I kabupaten Sumedang, meliputi lima kecamatan dan enam sekolah swasta serta lima belas guru. Melalui Pendekatan fenomenologi penelitian ini menunjukkan tiga hal yaitu: 1) pengelolaan kesan yang baik dengan menjaga penampilan dan bersikap baik serta profesional di sekolah, di tengah masyarakat dan dinas pendidikan, 2) konsep diri guru profesional yakni menguasai kurikulum dan materi ajar, disiplin, berperilaku baik dan mampu berkomunikasi, 3) presentasi diri nampak di wilayah publik (front stage) menjaga penampilan di sekolah dan di tengah masyarakat dan wilayah domestik (back stage) keberadaan mereka dirumah dengan kesederhanaannya.
YOUTUBE SEBAGAI GURU AGAMA DI ERA CYBER RELIGION Habibi Malik
AdZikra : Jurnal Komunikasi & Penyiaran Islam Vol 12 No 1 (2021): Januari-Juni
Publisher : Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/adzikra.v12i1.4931

Abstract

Perkembangan teknologi informasi yang terjadi dewasa ini telah membentuk dunia baru atau komunitas baru bagi manusia yaitu antara dunia nyata dan dunia maya (cyber). Fenomena tersebut telah menggambarkan tentang beralihnya fungsi guru spiritual(agama) yang kini tergantikan dengan sosok guru virtual dan lahir istilah cyber Religion sebagai pengetahuan tentang agama yang disebarluaskan melalui media online atau dunia maya. Tulisan ini memaparkan fenomena cyber religion atau online yang meniscayakan jaringan internet sebagai medianya. Secara lebih jauh memaparkan konsep cyber religion, kebutuhan spiritulitas masyarakat, kemudian memaparkan tentang youtube sebagai guru agama di era cyber religion ini. Tulisan ini menggunakan studi kepustakaan dengan menggunakan berbagai bentuk literatur yang diposisikan setara terkait dengan topik utama penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara konseptual, kehadiran cyber religion ini memberikan peluang baru untuk aktivis dakwah untuk menegakan agama islam dengan memanfaatkan dunia maya sebagai wadah yang tidak asing untuk masyarakat digital. Namun di sisi lain memunculkan istlah baru yaitu guru agama virtual sebagai konsekuansi penggunaan media yiutube sebagai media dakwah oleh para da’i. Penelitian menunjukan diera digital ini masyarakat menganggap youtube sebagai guru agama mereka, meskipun bukan dalam arti sebanarnya, dimana pada kenyataanya masyarakat menjadikan guru pada orang yang menyampaikan agama pada media youtube.
KOMUNIKASI ORGANISASI DAKWAH HIMPUNAN MAHASISWI PERSATUAN ISLAM (HIMI PERSIS) Arfi Kharisma Hakim
AdZikra : Jurnal Komunikasi & Penyiaran Islam Vol 12 No 1 (2021): Januari-Juni
Publisher : Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/adzikra.v12i1.4809

Abstract

Organisasi Himpunan Mahasiswi Persatuan Islam yang disingkat dengan Himi Persis merupakan sebuah organisasi kemahasiswian yang bergerak dalam dakwah dan menyampaikan kebaikan sesama mahasiswa serta melakukan kajian keilmuan yang dibutuhkan masyarakat dengan tata cara yang sesuai dengan perkembangan zaman. Penelitian ini berusaha untuk mengetahui dan menganalisis komunikasi yang dilakukan Himi Persis, meliputi sumber komunikasi pesan, metode dakwah yang digunakan, serta bentuk kegiatan organisasi Himi Persis. Metode penelitian ini menggunakan etnografi dengan pendekatan fenomenologi. Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara wawancara serta observasi langsung, dan untuk data sekunder dilakukan dengan studi literatur yang dilakukan pada sumber bacaan yang relevan dengan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa spirit dakwah dapat muncul juga dengan seseorang mengetahui dan mempelajari jejak tokoh da’i yang berpengaruh pada masanya. Dakwah dilakukan dengan kegiatan yang menarik para mahasiswa, dan adanya kerjasama antar kampus pun menjadi jembatan untuk berdakwah menyampaikan kebaikan.
DAKWAH DALAM TANTANGAN PAHAM PLURALISME AGAMA Jemmy Harto
AdZikra : Jurnal Komunikasi & Penyiaran Islam Vol 11 No 2 (2020): Juli-Desember
Publisher : Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/adzikra.v11i2.4289

Abstract

Esai ini membahas bagaimana Adian Husaini, seorang cendekiawan muslim yang selalu mengkritik pandangan dunia Barat, seperti pluralisme agama. Sebagai terminologi yang berasal dari Barat, pemikiran ini beranggapan bahwa semua agama adalah sederajat dan sama, maka jika semua agama itu sama, apa lagi fungsi dari keimanan itu, dan mengapa masih ada dakwah dari masing-masing agama seperti dakwah ataupun zending. Sebenarnya Islam bukanlah sebuah teologi sebagaimana pandangan dunia Barat mendefinisikan "agama". Teologi Islam memiliki arti sebagai 'dien' sebuah pandangan hidup yang diturunkan dari Allah. Islam adalah agama yang diwahyukan, Islam bukanlah produk sejarah dan produk budaya. Majelis Ulama Indonesia (MUI) 29 Juli 2005 mengeluarkan fatwa bahwa paham pluralisme agama, liberalisme, dan sekularisme adalah haram. Pemahaman tersebut dilarang bagi semua muslim karena mengancam aqidah bagi setiap muslim.
PRASANGKA AGAMA DI MEDIA Egi Rizaludinsyah
AdZikra : Jurnal Komunikasi & Penyiaran Islam Vol 11 No 1 (2020): Januari-Juni
Publisher : Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/adzikra.v11i1.3727

Abstract

Media mempunyai kendali dalam menyampaikan informasi yang hangat diperbincangkan ditengah masyarakat. Prasangka keagamaan yang ditampilkan media seringkali memicu ketegangan di level masyarakat. Pembakaran bendera berwarna hitam bertuliskan tauhid di Garut, Jawa Barat, terus diperdebatkan. Kasus ini menyebabkan polemik di tengah masyarakat karena gencarnya pemberitaan di media baik televisi maupun online. Pemberitaan kasus ini menjadi konsumsi publik yang kemudian ditafsirkan secara tekstual saja tanpa didasari tabayyun terlebih dahulu. Bendera yang dibakar oleh salah seorang oknum yang dalam hal ini GP Ansor menyatakan bahwa bendera yang dibakar itu adalah bendera milik Ormas terlarang yaitu HTI (Hizbut Tahrir). Sementara pihak lain mengklaim bendera tersebut adalah bendera tauhid milik seluruh umat Islam di dunia.
KHAZANAH KERAGAMAN KOMUNIKASI DAKWAH PADA MASYARAKAT MULTI KULTURAL Samian Hadisaputra
AdZikra : Jurnal Komunikasi & Penyiaran Islam Vol 12 No 1 (2021): Januari-Juni
Publisher : Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/adzikra.v12i1.4908

Abstract

Seiring dengan berkembangnya kehidupan masyarakat dan perkembangan teknologi informasi, fenomena kegiatan dakwah mengalami dinamika yang cukup beragam, terlebih pasca jaman reformasi. Keterpanggilan umat Islam untuk melaksanakan dakwah lahir dari berbagai kalangan seperti para Intelektual (cendikiawan) kampus, budayawan, artis, pengusaha ,politisi, bahkan pelawak. Mereka beralasan bahwa kewajiban berdakwah bukan saja dilakukan oleh para ulama, kyai dan ustadz, atau lulusan pesantren saja tapi merekapun berhak melakukan dakwah Islam walau bukan lulusan pesantren. Perdebatan yang kemudian muncul adalah masalah kompetensi , kefasihan dan pemahaman keilmuan agama ( tafaquh fiddin) dari masing -masing pelaku dakwah. Keragaman materi dakwah juga menjadi salah satu khazanah yang mewarnai dinamika tersebut, Artikel ini mencoba mendeskripsikan berbagai masalah, fenomena dan dinamika komunikasi dakwah yang sedang berlangsung dalam kehidupan yang sangat plurlistik dan multi kultural. Sehingga tantangan dan kebutuhan dakwah yang harus dipersiapkan oleh pada mubaligh dapat dipenuhi secara sosiologis, metodologis, akaomodatif dan professional. Tipologi dakwah yang dipaparkan dari mulai model dakwah tradisional, kultural , ortodoksi, sufistik dan politis dll merupakan khazanah dan kekayaan yang dimiliki umat Islam Indonesia , yang beridiologi Pancasila dengan bhineka tunggal ika.
WHATSAPP SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI PARA GURU DI SMP TELKOM BANDUNG Wawan Setiawan
AdZikra : Jurnal Komunikasi & Penyiaran Islam Vol 11 No 2 (2020): Juli-Desember
Publisher : Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/adzikra.v11i2.3833

Abstract

ABSTRAK Penggunaan whatsApp sebagai media online dalam dunia pendidikan semakin tahun semakin meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan para guru untuk saling berinteraksi dengan seseorang atau sekelompok orang yang berjarak secara fisik. WhatsApp tersedia pada smartphone yang digunakan sebagai media komunikasi. Adapun, aplikasi whatsapp dapat diunduh secara gratis melalui playstore. Menggunakan whatsApp yang sudah terhubung dengan koneksi internet, maka para guru dengan mudah berkomunikasi nonstop yang memungkinkan untuk saling berkirim pesan teks, gambar hingga video. Walaupun merupakan aplikasi pesan instan, ada yang unik dari whatsApp yaitu sistem pengenalan kontak, verifikasi dan pengiriman pesan tetap dilakukan melalui nomor ponsel yang sudah terlebih dahulu didaftarkan. Sehingga penulisan artrikel ini bertujuan untuk mengetahui komunikasi para guru du grup whatsapp SMP Telkom Bandung. Posisi penelitian artikel ini untuk memperdalam dan mengembangkan media watsapp sebagai media komunikasi.