cover
Contact Name
Rina Darojatun
Contact Email
rina.darojatun@uinbanten.ac.id
Phone
+6282116610809
Journal Mail Official
jurnaladzikra@uinbanten.ac.id
Editorial Address
Fakultas Dakwah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Jalan Jenderal Sudirman No. 30, Ciceri, Kota Serang Provinsi Banten Kode Pos 42118
Location
Kota serang,
Banten
INDONESIA
AdZikra: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam
ISSN : 20878605     EISSN : 27465446     DOI : http://dx.doi.org/10.32678/adzikra.v10i1
Jurnal AdZikra merupakan jurnal unggulan Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten. Jurnal AdZikra menyediakan artikel ilmiah hasil penelitian empiris dan analisis reflektif dari para akademisi dan praktisi untuk pengembangan teori dan pengenalan konsep-konsep baru di bidang Komunikasi dan Dakwah.
Articles 60 Documents
KOMUNIKASI SOSIAL PEMELUK BUDDHA DENGAN MASYARAKAT MUSLIM DI LINGKUNGAN VIHARA AVALOKITESVARA Ulis Nawati; Tubagus Nurwahyu
AdZikra : Jurnal Komunikasi & Penyiaran Islam Vol 10 No 2 (2019): Juli-Desember
Publisher : Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/adzikra.v10i2.4237

Abstract

tidak untuk masyarakat Kelurahan Banten Kecamatan Kasemen yang terdapat satu Agama yang hidup di tengah masyarakat mayoritas yaitu Agama Buddha yang hidup di tengah masyarakat Muslim. Keduanya hidup saling berdampingan tidak pernah menimbulkan konflik atas dasar Agama. Keragaman ini membuat penulis tertarik untuk mencari tahu bagaimana komunikasi sosial pemeluk Agama Buddha dengan masyarakat muslim di Kelurahan Banten. Rumusan masalah dalam penulisan skripsi yaitu : 1. Bagaimana proses komunikasi dan implementasi sosial pemeluk Buddha dengan masyarakat muslim di Kelurahan Banten? 2. Bagaimana pola komunikasi sosial pemeluk Buddha dengan masyarakat muslim di Kelurahan Banten? 3. Apa faktor pendukung dan penghambat dalam komunikasi pemeluk Buddha dengan masyarakat muslim di Banten? Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui bagaimana proses komunikasi dan implementasi sosial pemeluk Buddha dengan masyarakat muslim di Kelurahan Banten, 2. Untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi sosial pemeluk Buddha dengan 203 204 Ulis Nawati dan TB. Nurwahyu masyarakat muslim di Kelurahan Banten, 3. Untuk mengetahui apa faktor pendukung dan penghambat dalam komunikasi pemeluk Buddha dengan masyarakat muslim di Banten. Adapun metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan penelitian lapangan yang menggunakan penulisan deskriptif, dengan mengumpulkan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah : pertama proses komunikasi sosial antar pemeluk Agama Buddha dengan Muslim menggunakan komunikasi primer dimana mereka berkomunikasi secara langsung tanpa menggunakan alat komunikasi, kedua pola komunikasi antar masyarakat Muslim dengan Buddha berpola pada komunikasi verbal dengan komunikasi non verbal. Adapun faktor yang menjadi penghambat kerukunan antar umat beragama adanya kesalahpahaman antar pemeluk Buddha dengan masyarakat muslim. Faktor pendukung, meski masih ada beberapa orang yang berkomunikasi kurang baik atas dasar kesalahpahaman kedua pemeluk agama saling berinteraksi, kedua agama saling mendukung satu sama lain di setiap hendak melangsungkan suatu acara, adanya kesadaran masyarakat tentang arti hidup beragama.
KONSTRUKSI MAKNA JILBAB SEBAGAI SIMBOL KOMUNIKASI SOSIAL MASYARAKAT URBAN Syifa Fauziyah; Ilah Holilah
AdZikra : Jurnal Komunikasi & Penyiaran Islam Vol 10 No 1 (2019): Januari-Juni
Publisher : Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/adzikra.v10i1.3788

Abstract

Kajian mengenai konstruksi makna jilbab masyarakat urban (Studi Hijaber Community Banten ) diawali dengan fenomena jilbab modern yang terjadi belakangan ini, dimana banyak orang yang memulai berhijrah dengan menggunakan jilbab karena fashion. Fashion jilbab menjadi pedoman bagi masyarakat urban dalam mengekspresikan dirinya dalam berbusana muslimah melalui sebuah kelompok atau komunitas. Simbol komunikasi dalam sebuah komunitas yang mewakili masyarakat urban salah satunya aalah hijabers community banten. Komunitas ini menerapkan cara berjilbab modern namun tetap syar'i. Kajian ini bertujuan untuk menganalisis konstruksi makna jilbab bagi Hijaber Community Banten dalam Konteks Komunikasi Sosial. Dengan Menggunakan metode Kualitatif deskriptif dengan pendekatan fenomenologis . kesimpulan kajian ini adalah bahwa masyarakat urban hijaber community banten mengkonstruksi makna jilbab bukan hanya sebagai penutup aurat ke seluruh tubuh saja, tetapi jilbab juga sebagai pengontrol diri dari segala tindakan sebagai penyempurna pakaian sebagai bentuk ketaqwaan sebagai fashion dan sebagai lifestyle, jilbab dapat juga berfungsi sebagai simbol dalam komunikasi sosial
POWER, INFLUENCE, DAN AUTHORITY Toha, Mohamad
AdZikra : Jurnal Komunikasi & Penyiaran Islam Vol 3 No 1 (2012): Januari-Juni
Publisher : Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kekuasaan (power) yang memberikan seseorang memiliki wewenang(authority) merupakan syaraf yang berfungsi sebagai penggerak daripada kegiatan-kegiatan untuk mempengaruhi orang lain, gunamencapai suatu tujuan. Bila kekuasaan yang dijalankan secara benardengan menerapkan wewenangnya secara tepat diharapkan akanmemberikan pengaruh yang benar sesuai harapan komunikatornya.Dalam konteks politik, kekuasaan memberikan wewenang untukmelakukan tindakan sehingga wewenang inilah yang berdampak kuatdalam mempengaruhi orang lain, baik suka atau tidak suka.
KONSEP TANGGUNG JAWAB DAKWAH DALAM ISLAM Rodani, Rodani
AdZikra : Jurnal Komunikasi & Penyiaran Islam Vol 3 No 1 (2012): Januari-Juni
Publisher : Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dakwah adalah merupakan unsur terpenting dalam perjalananhidup manusia, karena dakwah memiliki fungsi, membimbing,mengarahkan dan memberikan pengetahuan kepada umat, agar umatdapat melakukan perubahan dan perbaikan dalam hidupnya.Rasulullah SAW telah memberikan contoh dan suri tauladan yang baikkepada umat manusia untuk menjadi pembimbing dan pendidik(penyeru kebaikan), sebagai manusia pilihan yang memiliki kompetensiuntuk membimbing umat manusia, melakukan amar ma’ruf dan nahimunkar.Dakwah sebagai aktivitas muncul semenjak diturunkan olehAllah atas manusia, sementara ilmu dakwah muncul dan berkembangsehubungan dengan semakin berkembangnya area dakwah sebagaiaktivitas yang harus dihadapi, jadi kemunculan dakwah sebagai ilmubukanlah berangkat dari konsep ilmu dalam perspektif pengetahuanmodern, melainkan dakwah sebagai aktivitas (praktek) danmembutuhkan ilmu sebagai pijakan.Dengan demikian, maka tanggung jawab dakwah dalam Islamadalah membentuk manusia muslim yang dapat melaksanakan ibadahmahdloh dan dapat juga melaksanakan muamalah dalamkedudukannya sebagai orang perorang atau sebagai anggotamasyarakat dalam lingkungan tertentu. Serta membentuk wargaNegara yang bertanggung jawab kepada masyarakat dan bangsanyadalam rangka bertanggung jawab kepada Allah penciptanya, yangharus dilakukan oleh semua umat manusia sesuai dengan kemampuandan forsinya.
AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR DALAM PANDANGAN IMAM AL-GHAZALI Jihadussyufi Jihadussyufi; Umdatul Hasanah
AdZikra : Jurnal Komunikasi & Penyiaran Islam Vol 10 No 2 (2019): Juli-Desember
Publisher : Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/adzikra.v10i2.4238

Abstract

Selain kewajiban dari Allah SWT., Dakwah Amar Ma’ruf dan Nahi Munkar merupakan kebutuhan pokok umat Islam secara khusus dan umat manusia secara umum. Jika tidak ada Dakwah Amar Ma’ruf dan Nahi Munkar maka masyarakat manusia akan sarat dengan berbagai macam kesesatan dan kezaliman. Karena itu dibutuhkan pendakwah yang ikhlas dan sungguh-sungguh dalam mengemban amanah dakwah. Namun dakwah tidak bisa dilakukan secara terjun bebas akan tetapi membutuhkan ilmunya yang memadai. Karena itu terkait konsep dakwah penulis telah melakukan penelitian atas Kitab Ihya Ulumuddin Al-Ghazali. Adapun metode penelitian adalah penelitian kepustakaan dengan sumber primernya adalah karya Al-Ghazali yaitu Ihya Ulumuddin, Mukasyafatul Qulub dan Bidayatul Hidayah. Sedangkan sumber sekundernya adalah data-data pemikiran yang terkait Amar Ma’ruf dan Nahi Munkar, secara langsung atau tidak langsung baik yang mengkritik Al-Ghazali maupun yang menulis tentang Al-Ghazali. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan atas kitab Ihya Ulumuddin bahwa Amar Ma’ruf dan Nahi Munkar, hukumnya adalah Fardhu Kifayah. Adapun keutamaannya yaitu melaksanakan perintah Allah dan Rasul-Nya, melanjutkan misi risalah dan kenabian, memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat, membuktikan predikat umat terbaik, menyelamatkan umat dari murka dan azab Allah, menebar kemaslahatan serta menghilangkan atau mengurangi kekacauan dan menegakkan keadilan. Sedangkan terkait konsepnya Al-Ghozali menyebutkan bahwa Amar Ma’ruf Nahi Munkar memiliki empat rukun-rukun dan segala persyaratannya. Empat rukun itu yakni Al-Muhtasib, Al-Muhtasab Alaih, Al-Muhtasab Fih dan Al-Ihtisab.
STRATEGI DAKWAH ISLAMIYAH PADA PENYANDANG TUNARUNGU Amaliah Sifah Fitriyani; Rina Darojatun
AdZikra : Jurnal Komunikasi & Penyiaran Islam Vol 10 No 1 (2019): Januari-Juni
Publisher : Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/adzikra.v10i1.3784

Abstract

Kegiatan dakwah haruslah disampaikan pada semua kalangan, lalu bagaimana jika menyampaikan risalah Allah SWT pada umat yang memiliki keterbatasan yang jarang kita ketahui. Perlu adanya metode-metode khusus agar jamaah Tunarungu memahami Islam yang disampaikan oleh da'i dan penerjemah. Agar Islam dapat disampaikan secara luas, kita perlu mengetahui khususnya para da'i, apa saja dan bagaimana dakwah yang disampaikan oleh Majelis Taklim Tuli Indonesia (MTTI), agar dapat menjadi bahan pembelajaran dan solusi untuk para mubaligh dan calon mubaligh dalam menyebarkan agama Islam. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, peneliti bertindak mengamati fenomena yang terjadi lalu di interpretasikan menggunakan teori-teori sebagai acuan penemuan di lapangan selama pengamatan. menggambarkan fenomena sosial yang terjadi secara jelas dengan menggunakan data primer, data sekunder dan analisis data yang berasal dari pengamatan peneliti dan hasil wawancara dengan yayasan MTTI. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menarik kesimpulan kegiatan yayasan MTTI diantaranya berasal dari bidang keagamaan, bidang sosial, bidang sumber daya manusia dan pendidikan, bidang kehumasan, bidang ekonomi. Diantara program terencana ada beberapa program yang berjalan dengan baik dan ada program yang akan dilaksanakan mendatang. Strategi dakwah yang digunakan yayasan MTTI yaitu: pertama, metode dakwah, kedua, publik dakwah, ketiga, teknik dakwah, keempat media dakwah. Faktor Pendukung berupa media dakwah yang tersedia, serta adanya tempat pengurus, dukungan pemerintah dan media sosial. Faktor Penghambat berupa adanya jamah yang belum lancar bahasa isyarat, keterbatasan jumlah da'i dan interpreter, kurangnya sarana, keterbatasan metode dakwah dan keterbatasan perihal pendanaan.
PERAN MAJELIS DZIKIR DAN SHALAWAR DALAM MENINGKATKAN RELIGIUSITAS KAUM MUDA Iis Maryati; Kholid Suhaemi
AdZikra : Jurnal Komunikasi & Penyiaran Islam Vol 10 No 1 (2019): Januari-Juni
Publisher : Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/adzikra.v10i1.3801

Abstract

Untuk mencetak para pemuda yang berkeberagamaan (religiusitas), maka dibutuhkan sebuah lembaga dakwah yang memberikan kontribusi penuh dalam menanamkan nilai-nilai keislaman pada generasi muda. terutama dalam meningkatkan religiusitas kaum muda. Majelis An-Nabawiyah merupakan lembaga dakwah yang memiliki program sebagai penunjang dalam meningkatkan religiusitas terhadap kaum muda. Membaca shalaat diiringi dengan alunan musik islami, menjadi salah satu cara tersendiri bagi majelis An-Nabawiyah dalam menarik para jamaah untuk mengikuti kegiatan majelis. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi , dokumentasi dan wawancara. Penelitian ini dilakukan selama krang lebih 6 Bulan dengan jumlah responden 12 orang dari kalangan pimpinan dan jamaah majelis An-Nabawiyah.
PEMAHAMAN TEKSTUAL DAN IMPLIKASINYA TERHADAP GERAKAN DAKWAH FRONT PEMBELA ISLAM (FPI) Dzawafi, Agus Ali
AdZikra : Jurnal Komunikasi & Penyiaran Islam Vol 3 No 1 (2012): Januari-Juni
Publisher : Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini mencoba untuk melacak pola pemahaman FrontPembela Islam (FPI) dalam menafsirkan nash al-Quran atau Sunnahyang cenderung bersifat tekstual yang selanjutnya diharapkan mampumemahami bagaimana dampak pemahaman tekstual tersebut terhadapgerakan dakwah FPI yang lebih mengutamakan “kekuatan tangan”daripada cara-cara yang lain, di samping itu sebagai upaya untukmengetahui dimana posisi pemahaman FPI jika dibandingkan denganpemahaman kelompok-kelompok Islam yang lain, bukan untuk menilaiapakah FPI itu ormas yang baik atau buruk apalagi sampaimemberikan rekomendasi perlu dibubarkan atau tidak.
REVITALISASI DAKWAH DI KALANGAN PEMUDA KARANG TARUNA KECAMATAN JATINANGOR-SUMEDANG Rina Darojatun
AdZikra : Jurnal Komunikasi & Penyiaran Islam Vol 10 No 2 (2019): Juli-Desember
Publisher : Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/adzikra.v10i2.4239

Abstract

Pemuda saat ini adalah calon pemimpin masa depan, mempersiapkan pemimpin masa depan harus dibimbing dan dididik sejak kecil oleh keluarga dan lingkungannya, selain sehat jasmaninya, rohaninya pun harus diisi dengan keimanan dan ketaqwaan yang diajarkan dan dipraktekkan sejak dini. Jatinangor terletak di tempat strategis penyangga Kota Sumedang yang berbatasan dengan Kabupaten Bandung, beberapa Perguruan Tinggi bergengsi ada di Kecamatan ini, sehingga pergeseran nilai dan norma agama semakin jauh dari koridornya. Amar Ma’ruf Nahi Munkar menjadi kunci dalam berdakwah di kalangan pemuda Karang Taruna. Seiring perubahan zaman, pemuda saat ini tak lagi senang belajar agama atau mengikuti kajian Islam di Masjid. Teknologi canggih telah merenggut waktu mereka untuk menyelami Al-Qur’an dan isinya, belum lagi keluarga yang tidak mengkondisikan mereka untuk belajar agama, semakin sedikitlah pemuda yang aktif belajar agama di Masjid. Fokus penelitian ini adalah bagaimana metode dakwah di kalangan pemuda Karang Taruna Kecamatan Jatinangor. Subyek penelitian adalah pemuda Karang Taruna yang ada di lima Desa Kecamatan Jatinangor. Metode penelitian adalah penelitian lapangan dengan pendekatan sosiologi. Melalui wawancara dan observasi ditemukan bahwa; 1) pemuda Karang Taruna enggan mengaji di Masjid karena belum adanya Ustadz/ Guru mengaji yang sesuai dengan harapan mereka; 2) mereka bisa mengaji dan mengkaji Al Quran tidak terbatas di masjid, bisa di sela-sela kegiatan workshop atau kegiatan lainnya; 3) kajian keislaman yang disampaikan tidak sesuai perubahan zaman dan materi yang disampaikan harusnya bisa menjawab permasalahan saat ini; 4) Pemuda karang taruna memiliki agenda rutin dengan membantu masyarakat yang merupakan bagian dari dakwah bil hal.
ELECTION IN INDONESIA, IMAGE OR? Nur Asia Tawang
AdZikra : Jurnal Komunikasi & Penyiaran Islam Vol 11 No 1 (2020): Januari-Juni
Publisher : Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/adzikra.v11i1.4191

Abstract

Penelitian ini menjelaskan framing citra pasangan Calon Presiden dan wakil presiden dalam menunjukkakan kemampuan mereka dikancah pemilu 2019 di media. Di tahun 2019 sebagai tahun politik, dilakukan pemilihan umum serempak di seluruh Indonesia untuk pemilihan Presiden dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Tahun politik yang terjadi di Indonesia ini merupakan tonggak awal perpolitikan yang diharapkan mampu menjadi contoh pemilihan kedepannya yang lebih baik. Namun, berbagai berita mengenai pasangan calon presiden RI senantiasa mewarnai layar televise, media online dan radio. Media menjadi salah satu papularitas yang digunakan untuk meningkatkan minat masyarakat. Paradigma pada penelitian ini adalah paradigm konstrukstivisme dengan pendekatan kualitatif, yaitu pendekatan yang cocok untuk memahami secara mendalam masalah sosial dan kemasyarakatan. Analisis yang digunakan adalah analisis framing terhadap berita di media online. Secara garis besar diperoleh data bahwa media utamanya menonjolkan karakteriktik religiusitas dalam penampilan pasangan calon pada sosok calon wakil presidennya. Sedangkan sosok kepemimpinan coba ditonjolkan pada sosok calon presiden. Citra kepemimpinan dan citra religiusitas seolah dibagi dalam sekat-sekat kelompok calon pemimpin Indonesia.