cover
Contact Name
Mukhamad Irfan
Contact Email
semnasplp.wg@ugm.ac.id
Phone
+6281802668223
Journal Mail Official
semnasplp.wg@ugm.ac.id
Editorial Address
Departemen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Indonesian Journal of Laboratory
ISSN : 26554887     EISSN : 26551624     DOI : 10.22146/ijl.v3i1
Jurnal ini bersifat open acces, bertujuan untuk membantu pengembangan profesi bagi Pranata Laboratorium Pendidikan Indonesia. Adapun ruang lingkupnya meliputi: 1. Bidang Agrokompleks dan Biologi, meliputi berbagai bidang disiplin ilmu, seperti kedokteran hewan, kehutanan, pertanian, peternakan, teknologi pertanian dan biologi 2. Bidang Kesehatan, meliputi bidang disiplin ilmu farmasi, keperawatan, kedokteran dan kedokteran gigi 3. Bidang Sains (MIPA), meliputi bidang disiplin ilmu matematika dan ilmu pengetahuan alam dan geografi, 4. Bidang Teknik, meliputi bidang disiplin ilmu arsitektur, komputer, teknologi informasi, elektro, kimia, industri, nuklir, permesinan, dan geodesi
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 168 Documents
Pemeriksaan Cemaran Bakteri Escherichia coli Pada Saus Makanan Bakso dan Mie Ayam Di Sekitar Kampus Universitas Islam Indonesia Muhammad, Afivudien
Indonesian Journal of Laboratory Vol 7, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ijl.v7i2.80355

Abstract

Penyajian  atau penyimpanan saus yang tidak hiegienis pada makanan bakso atau mie ayam dapat menjadikan tumbuh suburnya suatu bakteri. Bakteri ini sering kali menyerang pada pencernaan sehingga menyebabkan sakit diare, dan salah satu bakteri penyebab diare yaitu bakteri Escherichia coli. Disekitar kampus Universitas Islam Indonesia  banyak pedagang bakso maupun mie ayam, karena selain harganya yang sangat terjangkau dan rasanya nikmat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya cemaran bakteri Escherichia coli pada saus makanan bakso atau mie ayam yang berada disekitar kampus Universitas Islam Indonesia. Metodologi penelitian ini merupakan eksperimen laboratorium yaitu saus yang telah diperlakuan sampel kemudian ditanam pada media selektif TBX, apabila terdapat pertumbuhan bakteri yang berwarna hijau berarti terdapat cemaran bakteri Escherichia coli pada saus tersebut. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa ada salah satu saus dari pedagang bakso tercemar oleh bakteri Escherichia coli.
Perancangan Konsep Mesin Pemindah Cetakan Plastik untuk Laboratorium Perkakas Pencetakan Injeksi Plastik Ramdan, Ade
Indonesian Journal of Laboratory Vol 7, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ijl.v7i2.82180

Abstract

Laboratorium Perkakas Pencetakan Injeksi Plastik membutuhkan sebuah mesin pemindah cetakan injeksi untuk membantu mahasiswa dan pranata laboratorium Pendidikan dalam kegiatan praktik pencetakan injeksi plastik. Sebelum dibuat, mesin pemindah ini akan dirancang terlebih dahulu dengan mengikuti metodologi perancangan mesin. Penelitian ini adalah tahap pertama dari alur metodologi tersebut yaitu perancangan konsep. Perancangan konsep meliputi identifikasi masalah, analisis struktur fungsi mesin utama dan sub-fungsi mesin, pencarian alternatif konsep kerja sub-fungsi mesin, pemilihan konsep kerja terbaik dan evaluasi konsep kerja. Dari penelitian ini didapatkan sebuah konsep yang nantinya akan dikembangkan menjadi sebuah rancangan konstruksi mesin yang lebih rinci. 
Efektivitas Workshop terhadap Pengetahuan Penggunaan Alat, Bahan Kimia dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Laboratorium Bagi Mahasiswa Liswardani, Sri; Sulistyo, Sulistyo; Anam, Choiroel
Indonesian Journal of Laboratory Vol 7, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ijl.v7i3.83129

Abstract

Penggunaan laboratorium mengalami keterbatasan pengetahuan/keterampilan, kelalaian/ceroboh dalam bekerja, tidak melaksanakan prosedur kerja sesuai dengan petunjuk yang diberikan serta tidak disiplin dalam mentaati peraturan keselamatan kerja termasuk pemakaian alat pelindung diri hal ini tidak adanya mata kuliah tersendiri mengenai laboratorium. guna mendukung mahasiswa yang akan melakukan penelitian di laboratorium perlu dilakukan pemberian bekal bagi mahasiswa pengetahuan laboratorium. Tujuan penelitian adalah mengetahui kemampuan mahasiswa kerja di lab yang akan menunjang kegiatan penelitian sehingga didapat data yang akurat dan valid, meningkatkan kompetensi dengan memberikan bekal pengetahuan  tentang pengetahuan alat-alat laboratorium, bahan kimia serta keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di laboratorium pada Prodi Peternakan dan Prodi Ilmu Teknologi Pangan Fakultas Pertanian UNS. Target ketercapaian kegiatan penelitian ini adalah mahasiswa memiliki ilmu tentang pengetahuan alat-alat laboratorium, bahan kimia serta K3 di laboratorium. Metode pelaksanaan kegiatan dikerjakan dalam tiga prosedur yaitu (1) pretest dan postest, (2) pembekalan dan diskusi, dan (3) pelatihan dan praktek tentang pengetahuan alat-alat laboratorium, bahan kimia serta K3 di laboratorium. Analisis data menggunakan analisis deskriptif, uji paired sample t-test dan analisis regresi berganda. Hasil dari penelitian ini diperoleh mean atau rata-rata sebelum workshop yaitu 87,5 dan setelah adanya workshop yaitu 90,4 terlihat adanya peningkatan pengetahuan mahasiswa tentang bekerja di Laboratorium yang sesuai standar keamanan.  
Perbandingan Efektivitas Hand Sanitizer Terhadap Eschericia coli ATCC 35218 dan Staphylococcus aureus ATCC 2593 Muhammad, Afivudien; Agustiningtyas, Irena
Indonesian Journal of Laboratory Vol 7, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ijl.v7i3.87119

Abstract

Eschericia coli dan Staphylococcus aureus merupakan salah satu bakteri yang bisa menyebabkan beragam penyakit. Bakteri ini juga merupakan salah satu dari berbagai jenis bakteri yang terdapat di telapak tangan. Pada masa pandemi covid mencuci tangan merupakan salah satu protokol kesehatan yang wajib dilakukan. Masyaraat pada umumnya lebih sering menggunaan handsanitizer untuk mencuci tangan dikarenakan keterbatasan waktu dan tempat serta padatnya aktivitas sehari- hari. Handsanitizer adalah cairan pembersih yang bisa berupa gel atau solution  yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri berpotensi patogen, salah satunya Eschericia coli dan Staphylococcus aureus. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan uji efektivitas  berbagai merk handsanitizer terhadap Eschericia coli dan Staphylococcus aureus secara invitro. Penghambatan zona yang terjadi diukur menggunakan penghitungan automatic coloni counter Scan 500. Handsanitizer merk A mempunyai daya hambat yang paling kuat dikarenakan komposisi bahan aktif ethanol yang terkandung didalamnya juga paling tinggi yaitu 83,3%. Daya antibakteri yang terbentuk pada bakteri Staphylococcus aureus lebih tinggi daripada bakteri Eschericia coli
Validasi Metode Uji Fosfat Secara Asam Askorbat pada Bahan Pakan Ternak menggunakan Microplate Spektrofotometer UV-VIS Hadianto, Ikhwan; Kusumawati, Siska Devi; Pracoyo, Adella Alayda; Ispitasari, Rina
Indonesian Journal of Laboratory Vol 7, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ijl.v7i3.87903

Abstract

Pengujian kadar fosfat dalam bahan pakan merupakan kontrol kualitas yang penting dalam penyusunan ransum hewan ternak. Telah dilakukan pengujian kadar fosfat pada bungkil kedelai dan bungkil inti sawit menggunakan microplate Spektrofotometer UV-Vis dan penentuan hasil pengukuran fosfat pada bungkil kedelai dan bungkil inti sawit dengan parameter validasi. Destruksi sampel dilakukan pada microwave digester dengan larutan asam nitrat (HNO3) 65% dan asam klorida (HCl) 37%. Pengukuran serapan  ekstrak sampel dilakukan pada panjang gelombang maksimum 895 nm. Parameter validasi metode yang ditentukan hasilnys yaitu nilai linieritas (koefisien korelasi pengukuran), limit of detection (LoD), limit of quantitation (LoQ), akurasi, dan presisi. Hasil penelitian menunjukan kadar air dan fosfat pada bungkil kedelai dan bungkil inti sawit berturut-turut yaitu 9,92% dan 6,88% serta 0,77% bahan kering (BK) dan 0,49 % BK. Nilai linearitas yang didapatkan yaitu 0,999. Nilai LoD dan LoQ berturut-turut sebesar 0,49 mg/L dan 1,49 mg/L. Nilai presisi metode dinyatakan dalam koefisien variansi Horwitz pada bungkil kedelai dan bungkil inti sawit adalah 7,93% dan 8,42% dan akurasi penelitian sebagai persen perolehan kembali pada bungkil kedelai dan bungkil inti sawit berturut-turut adalah 85,46-89,49% dan 92,05-93,88%. Hasil ini menunjukan bahwa pengujian kadar fosfat dengan metode asam askorbat menggunakan microplate spektrofotometer UV-Visibel untuk analisa fosfat pada bahan pakan hewan ternak telah memenuhi persyaratan validasi dan dapat digunakan untuk analisa rutin.
Pemanfaatan Lemari Germinator Bekas Sebagai Lemari Pembiakan Serangga (Rearing Cabinet) Purwanto, Purwanto
Indonesian Journal of Laboratory Vol 7, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ijl.v1i2.88191

Abstract

Dalam kegiatan pelayanan praktikum pengendalian hama gudang, salah satu bahan yang harus tersedia adalah hama atau serangga uji. Ketersediaan hama sangat dipengaruhi oleh wadah simpan, tempat dan ketersediaan pakan serta suhu ruang simpan, serta aman dari hama pengganggu yang dapat menyebabkan kerusakan hama koleksi sperti serangan semut dan tikus. Untuk menghindari kerusakan tersebut maka perlu tempat penyimpanan yang aman berupa lemari koleksi serangga . Pemanfaatan lemari inkubator bekas yang sudah tidak terpakai menjadi lemari pembiakan dan penyimpanan serangga uji merupakan solusi untuk mengatasi hal tersebut di atas. Suhu merupakan faktor yang sangat penting yang mempengaruhi metabolisme dan pertumbuhan serangga, maka pemasangan kipas sbagai penstabil suhu sangat di perlukan.ABSTRACTIn warehouse pest control practicum service activities, one of the materials that must be available is a pest or test insect. The availability of pests is strongly influenced by the storage container, the place and availability of feed and the temperature of the storage room, as well as being safe from nuisance pests that can cause damage to collection pests such as ants and rats. To avoid this damage, it is necessary to have a safe storage area in the form of an insect collection cupboard. Utilization of used incubator cabinets that are not used as breeding cabinets and storage of test insects is a solution to overcome the problems mentioned above. Temperature is a very important factor that affects the metabolism and growth of insects, so the installation of a fan as a temperature stabilizer is very necessary.  
Analisis Potensi Bahaya dan Pengendalian Risiko Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di Laboratorium Prodi Gizi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Seftiatullaeli, Nelly
Indonesian Journal of Laboratory Vol 7, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ijl.v7i3.88972

Abstract

Secara umum K3 atau Occupational Health and Safety (OHS) dapat didefinisikan sebagai suatu sistem program yang dibuat sebagai upaya pencegahan (preventif) timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja di dalam lingkungan kerja. Dalam pemanfaatan laboratorium pendidikan sebagai sarana dalam melaksanakan tridarma Perguruan Tinggi, memungkinkan timbulnya potensi bahaya dan pelanggaran terhadap prosedur keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di laboratorium.  Untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja perlu dilakukan tindakan pencegahan yaitu melalui identifikasi potensi bahaya yang dapat timbul (Soehatman. 2010). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran potensi bahaya dan pengendalian risiko K3 di Laboratorium Prodi Gizi. Penelitian ini yaitu deskriptif kuantitatif dengan metode HIRA yaitu melakukan observasi lab dengan temuan bahaya/risiko tinggi diantaranya kesalahan penempatan APAR, kurang lengkapnya kotak P3K, kurangnya kepatuhan penggunaan APD, kurangnya pemasangan SOP dan tata tertib, kurang tertatanya peralatan lab dan kabel listrik, ada kebocoran pipa air. Sedangkan hasil pengisian kuesioner oleh pengguna lab diantaranya selama setahun terakhir 38% pengguna lab pernah mengalami kecelakaan kerja. Jenis kecelakaan yang pernah terjadi diantaranya 57% teriris pisau, 4% terciprat minyak panas, 13% luka bakar, 13% terpeleset, 13% terkena uap panas. Dari hasil identifikasi tadi dilakukan  analisis dengan mengelompokkan sumber bahaya, menganalisa penyebab, akibat, selanjutnya tindakan apa yang harus dilakukan terhadap sumber hazard tersebut (metode HAZOP). Solusi yang diberikan berupa rekayasa untuk mengurangi risiko yang ada. Kata kunci: K3; Kesehatan dan Keselamatan Kerja; Kecelakaan Kerja; Laboratorium; HIRA;HAZOP
Modifikasi Alat Bantu Pembacaan Grafik Kertas EKG Menggunakan Kamera Mikroskop dan Webcam Untuk Praktikum EKG Amoryna, Dyni; Febriyanti, Eka; Putri, Atika Ulfa
Indonesian Journal of Laboratory Vol 8, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ijl.v8i1.90344

Abstract

Ketelitian dalam pembacaan hasil perekaman kelistrikan jantung pada kertas EKG sangat penting bagi mahasiswa kesehatan. Mahasiswa seringkali mengalami kesulitan dalam pengamatan grafik P, kompleks QRS serta T. Penelitian ini dilakukan untuk membantu pembimbing praktikum dalam praktek pembacaan EKG dengan memanfaatkan kamera mikroskop dan webcam dalam kegiatannya yang dapat diamati oleh mahasiswa melalui melalui layar monitor/infokus. Metode yang dilakukan adalah deskriptif kualitatif menggunakan teknik Research and Development ( R&D) sistem Borg and Gall Steps Scheme. Hasil pengamatan di ujikan kesesuaiannya secara teoritis dan diambil pemanfaatannya melalui lembar kuisioner kepada user. Hasil uji didapatkan bahwa rerata penilaian dari kuisioner oleh Ahli materi sebesar 86, 8 % , dari pembimbing praktikum sebesar 89,5 % serta praktikan (mahasiswa) sebesar 81,5 % . Melalui penelitian ini, dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan alat bantu pada praktikum pembacaan EKG menggunakan kamera mikroskop dan webcam adalah valid dan sangat baik tanpa perlunya revisi.  
Pemanfaatan Styrofoam sebagai Low-Cost Mobile Inkubator Tanpa Co2 untuk Kultur Sel Nyamuk C6/36 Suprihatin, Suprihatin
Indonesian Journal of Laboratory Vol 8, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ijl.v8i1.92600

Abstract

Inkubator adalah salah instrument laboratorium penting yang dibutuhkan untuk kultur sel karena perannya dalam menyediakan lingkungan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan sel. Namun dalam praktiknya, banyak laboratorium yang kesulitan memfasilitasi hal ini karena ketidakmampuan untuk pengadaan dan atau pemeliharaan inkubator karena tingginya biaya yang dibutuhkan. Oleh karena itu, diperlukan adanya karya inovasi yang dapat dengan mudah diaplikasikan di laboratorium, salah satunya dengan memanfaatkan bahan limbah di kehidupan sehari-hari. Styrofoam merupakan limbah plastic ringan, sedehana yang memiliki sifat hidrofobik dan dapat mudah dimodifikasi menjadi alat pertumbuhan sel yang efisien dalam kultur. Penelitian ini bertujuan untuk memanfatkan limbah styrofoam sebagai low-cost mobile inkubator tanpa CO2 untuk kultur sel nyamuk C6/36. Jenis penelitian ini ialah eksperimental laboratorium dengan menghitung perbandingan viabilitas proliferasi sel C6/36 yang dinkubasi selama 1 sampai 5 hari dalam inkubator konvensional tanpa CO2 dan styrofoam. Metode yang digunakaan ialah uji trypan blue dan MTT. Analisis data dilakukan menggunakan uji statistik dengan p-value < 0,05. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada viabiltas sel inkubasi hari ke-5 dalam uji trypan blue, sedangkan pada uji MTT ditemukan perbedaan yang signifikan pada hari ke-1 dan ke-4 pasca inkubasi. Hal ini menunjukan bahwa styorofam memiliki potensi untuk digunakan sebagai low-cost mobile inkubator dalam penelitian in vitro, khusunya pada penelitian yang menggunakan kultur sel nyamuk C6/36. Styrofoam dapat memberikan lingkungan yang fisiologis untuk sel dapat berproliferasi dengan baik.
Metoda Pemotongan Bibit Bawang Merah Yang Tepat untuk Meningkatkan Produksi Pada Pratikum Mahasiswa di Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh Yubniati, Yubniati; Devi, Syarmila; Surya, Reni; Yusnelly, Elsy
Indonesian Journal of Laboratory Vol 8, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ijl.v8i1.93819

Abstract

Bawang merah merupakan komoditas strategis karena dibutuhkan sebagian besar masyarakat Indonesia dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mempengaruhi ekonomi makro dan tingkat inflasi (Rukmana, 2018). Bawang merah memiliki banyak kegunaan, selain untuk bumbu utama dalam hampir di setiap masakan Indonesia, juga memiliki khasiat sebagai obat (Wibowo, 2009). Secara umum permasalahan budidaya bawang merah adalah tingkat produktivitas tanaman bawang merah masih relatif rendah (Ridho, M.N.F., et al., 2022). Budidaya bawang merah dilakukan mahasiswa Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh pada kegiatan praktek kerja lapang dengan hasil panen yang masih jauh dari memuaskan, disebabkan kurangnya pemeliharaan dan penguasaan teknik budidaya yang tepat. Penelitian ini dilakukan di lahan tanam Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh dari bulan Agustus hingga November 2023, dengan metode pengumpulan data kualitatif pada setiap jadwal pengamatan, diolah secara sederhana, disusun dalam bentuk tabel dengan membandingkan antar pengamatan setiap perlakuan tanpa dianalisa secara statistik. Penelitian ini menerapkan 3 perlakuan dengan 3 kali pengulangan di setiap perlakuan: A1 (pemotongan ½ umbi), A2 (pemotongan 1/3 umbi), A3 (pemotongan ¼ umbi). Parameter yang diamati adalah daya kecambah, jumlah anakan, tinggi tanaman, berat basah dan berat kering umbi. Dari penelitian ini didapatkan daya kecambah tertinggi pada perlakuan pemotongan ¼ bagian umbi, sedangkan tinggi tanamaman, jumlah anakan, berat basah dan kering umbi diperoleh dari perlakuan pemotongan ½ bagian umbi.