cover
Contact Name
Diah Widasmara
Contact Email
diah2ko@gmail.com
Phone
+6281296736449
Journal Mail Official
diah2ko@gmail.com
Editorial Address
http://ejournal-balitbang.kkp.go.id/index.php/JP/about/editorialTeam
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Pari
ISSN : 25020730     EISSN : 25490133     DOI : http://dx.doi.org/10.15578/jp.v6i2
Jurnal PARI adalah jurnal yang diterbitkan oleh Sekertariat Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan - Kementrian Kelautan dan Perikanan (BRSDM KKP), yang memiliki p-ISSN : 2502-0730 dan e-ISSN : 2549-0133 dengan tujuan menyebarluaskan hasil karya tulis ilmiah di bidang Perpustakaan, Dokumentasi dan Informasi, Kearsipan, Kehumasan serta Ilmu Komputer. Naskah yang dimuat jurnal tersebut berasal dari Pejabat Fungsional Pustakawan Arsiparis,Pranata Humas dan Pranata Komputer.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 11, No 1 (2025): Juli 2025" : 5 Documents clear
TANTANGAN DAN STRATEGI KEBIJAKAN PENGELOLAAN SAMPAH PLASTIK DI PELABUHAN PERIKANAN INDONESIA Yuwono, Tri
Jurnal Pari Vol 11, No 1 (2025): Juli 2025
Publisher : BPPSDMKP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jp.v11i1.15577

Abstract

Pengelolaan sampah plastik di pelabuhan perikanan nasional menghadapi permasalahan sistemik dan multidimensi. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis permasalahan utama dalam pelaksanaan kebijakan pengelolaan sampah di pelabuhan perikanan berdasarkan pendekatan kualitatif melalui wawancara semi-terstruktur dan kajian literatur. Hasil penelitian menunjukkan lima isu krusial yang saling berkaitan: (1) kurangnya infrastruktur dan fasilitas dasar, (2) lemahnya koordinasi lintas kelembagaan, (3) rendahnya partisipasi dan kesadaran pelaku perikanan, (4) keterbatasan anggaran dan sumber daya manusia, dan (5) inkonsistensi serta lemahnya penegakan hukum. Sebagai contoh, di beberapa pelabuhan, meskipun tersedia kebijakan nasional seperti Perpres No. 83 Tahun 2018, ketidakhadiran SOP yang jelas, kurangnya anggaran, dan minimnya keterlibatan pelaku usaha menyebabkan kebijakan tersebut tidak dapat dijalankan secara efektif. Visualisasi data melalui bubble chart dan network mapping memperkuat temuan bahwa hambatan tersebut saling terhubung dan memerlukan pendekatan kebijakan yang holistik dan kolaboratif. Oleh karena itu, beberapa strategi kebijakan pengelolaan sampah plastik pelabuhan perikanan seperti penguatan struktur kelembagaan, pemberian insentif ekonomi, peningkatan kapasitas teknis, dan reformasi penegakan aturan menjadi kunci dalam mewujudkan sistem pengelolaan sampah pelabuhan perikanan yang berkelanjutan.Plastic waste management in Indonesia’s fishing ports is facing a serious systemic crisis that not only threatens the sustainability of the marine environment but also disrupts the long-term viability of the national marine and fisheries sector. As the world’s second-largest contributor of plastic waste to the ocean, Indonesia generates a staggering 1.29 million tons of plastic waste annually. Fishing ports, which serve as key hubs for capture fisheries activities and seafood distribution, have become critical points in the waste management chain that urgently require rapid, targeted, and comprehensive policy interventions. A gap analysis of policy implementation reveals five interrelated and mutually reinforcing problems. First, waste management infrastructure in ports remains limited, with only around 30% of ports equipped with adequate Temporary Waste Storage (TPS) facilities. Second, waste management institutions remain fragmented and lack synergy, as evidenced by overlapping authorities among at least 12 related agencies. Third, stakeholder participation remains low. Fourth, there is a significant budget deficit, amounting to approximately 70% of the minimum required funding for effective waste management. Fifth, law enforcement is still suboptimal, with compliance rates for waste management regulations at only 40%. In response to the complexity of these challenges, the “Integrated Waste Management System” policy has been selected as the most feasible strategic solution, based on William N. Dunn’s  criteria analysis. This system integrates four main pillars: strengthening a coordinative institutional framework capable of harmonizing inter-agency roles; developing environmentally friendly, technology-based waste management infrastructure; enhancing the active participation of coastal communities and fishing groups; and enforcing laws firmly and consistently through incentive and disincentive mechanisms. 
KAJIAN EFEKTIVITAS PENAMBAHAN PROBIOTIK PADA BUDIDAYA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) SISTEM BIOFLOK DI KOLAM BUNDAR Andriani, Yuli; Maudy, Gitri
Jurnal Pari Vol 11, No 1 (2025): Juli 2025
Publisher : BPPSDMKP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jp.v11i1.15857

Abstract

Budidaya udang sangat dipengaruhi oleh kondisi kualitas air. Hal ini menjadi tantangan utama dalam peningkatan produksi udang vaname. Salah satu solusi terhadap problematika kualitas air yaitu dengan penerapan budidaya sistem flok dan pemberian probiotik. Saat ini, kajian efektivitas penambahan probiotik dalam sistem bioflok selama pemeliharaan udang vaname masih terbatas. Terbatasnya kajian efektivitas penambahan probiotik dalam sistem bioflok selama pemeliharaan udang vaname menunjukan perlunya kajian lebih mendalam mengenai pengaruh penambahan probiotik pada budidaya udang vaname dengan sistem bioflok. Tujuan kajian pustaka ini adalah untuk mengetahui efektivitas penambahan probiotik dalam budidaya udang vaname dengan menggunakan sistem bioflok. Aspek yang digunakan untuk mengetahui efektivitas penambahan probiotik berupa jenis dan dosis probiotik. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif eksploratif. Metode ini menggunakan teknik studi penelaahan terhadap jurnal nasional maupun internasional yang diperoleh melalui media online seperti Google Scholar. Tinjauan literatur dilaksanakan pada bulan Maret-April 2025. Penambahan probiotik pada teknologi bioflok jenis Lactobacillus sp dan Bacillus sp mampu meningkatkan pertumbuhan dan sintasan udang vaname sebesar 8%.Shrimp farming is greatly influenced by water quality conditions. This presents a major challenge in increasing vannamei shrimp production. One solution to the water quality problems is the implementation of a biofloc culture system and the addition of probiotics. Currently, studies on the effectiveness of adding probiotics in biofloc systems during the rearing of vannamei shrimp are still limited. The limited research on the effectiveness of adding probiotics in biofloc systems during vannamei shrimp rearing indicates the need for more in-depth studies regarding the effects of adding probiotics in vannamei shrimp farming using biofloc systems. The purpose of this literature review is to determine the effectiveness of adding probiotics in vannamei shrimp farming using a biofloc system. The aspects used to assess the effectiveness of adding probiotics include the type and dosage of probiotics. The method used is an exploratory descriptive method. This method employs a literature review technique of national and international journals obtained through online media such as Google Scholar. The literature review was conducted in March – April 2025. The addition of probiotics in biofloc technology of Lactobacillus sp and Bacillus sp types can increase the growth and survival rate of vannamei shrimp by 8%.
KEANEKARAGAMAN JENIS HASIL TANGKAPAN PADA ALAT TANGKAP GILLNET DI PERAIRAN HINAKO KABUPETAN NIAS BARAT PROVINSI SUMATRA UTARA Togatorop, Alfa Immanuel; Lisna, Lisna; Magwa, Rizky Janatul; Mairizal, Mairizal; Heltria, Septy; Wiyanto, Eko
Jurnal Pari Vol 11, No 1 (2025): Juli 2025
Publisher : BPPSDMKP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jp.v11i1.15356

Abstract

Provinsi Sumatra Utara terletak di bagian barat Indonesia, dan memiliki wilayah laut yang sangat luas sehingga potensi kelautan dan perikanannya sangat besar. Perairan Hinako yang merupakan salah satu pulau di Provinsi Sumatra Utara memiliki potensi perikanan yang tinggi, namun belum banyak diketahui komposisi keanekaragaman jenis hasil tangkapan pada alat tangkap yang digunakan nelayan tradisional seperti gillnet. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman jenis hasil tangkapan jaring insang di Perairan Hinako, Kabupaten Nias Barat, Provinsi Sumatra Utara, untuk merencanakan strategi penangkapan yang tepat. Alat tangkap yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat tangkap jaring insang. Metode yang digunakan adalah metode survei dengan analisis indeks komposisi, indeks keanekaragaman Shannon-Wiener (H'), indeks keseragaman (E), dan indeks dominansi (C). Hasil penelitian menunjukkan terdapat 16 spesies ikan, dengan tangkapan utama tertinggi adalah ikan tongkol (Euthynnus affinis) sebanyak 31 ekor dan indeks keanekaragaman tergolong sedang (H'=2,45), keseragaman tinggi (E=0,88), dan dominansi rendah (C=0,10). Temuan ini menunjukkan kondisi ekosistem perairan yang stabil dan beragam. North Sumatra Province is located in the western part of Indonesia and has a very large sea area, so its marine and fisheries potential is very large. Hinako waters, which is one of the islands in North Sumatra Province, have high fisheries potential, but not much is known about the composition of the diversity of catch species in fishing gear used by traditional fishermen such as gillnets. The purpose of this study was to determine the diversity of gillnet catch species in Hinako Waters, West Nias Regency, North Sumatra Province. The fishing gear used in this study was gillnet fishing gear. The method used was a survey method with analysis of the composition index, Shannon-Wiener diversity index (H'), uniformity index (E), and dominance index (C). The results showed that there were 16 fish species, with the highest main catch being tuna (Euthynnus affinis) with 31 individuals and a diversity index classified as moderate (H'=2.45), high uniformity (E=0.88), and low dominance (C=0.10). These findings indicate a stable and diverse aquatic ecosystem. 
Analisis Bibliometrik Tren dan Kebijakan Sosial Ekonomi Akuakultur 2015-2025 Poltak, Hendra; Ernawati, Ernawati; Puspitasari, Asthervina Widyastami; Suhermanto, Achmad; Valentine, Riris Yuli
Jurnal Pari Vol 11, No 1 (2025): Juli 2025
Publisher : BPPSDMKP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jp.v11i1.15973

Abstract

Akuakultur berkelanjutan merupakan aspek penting dalam mendukung ketahanan pangan dan konservasi ekosistem laut di tengah tantangan perubahan iklim dan pertumbuhan ekonomi global. Penelitian ini menggunakan pendekatan bibliometrik untuk menganalisis tren publikasi, jaringan konseptual, pola kolaborasi global, dan implikasi kebijakan dalam akuakultur berkelanjutan selama periode 2015–2025 dengan menganalisis 345 dokumen penelitian. Data diperoleh dari basis data Scopus dan dianalisis menggunakan VOSviewer dan OpenRefine. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan jumlah publikasi dengan dominasi negara maju serta kemunculan kata kunci utama seperti “sustainability”, “climate change”, dan “blue economy”. Analisis jaringan konseptual mengidentifikasi tujuh klaster tematik utama yang mencakup adaptasi iklim, konservasi ekosistem, ekonomi biru, sosial-ekologi, dan tata kelola kebijakan. Studi ini menegaskan perlunya integrasi multidimensi dalam kebijakan akuakultur berkelanjutan untuk mengoptimalkan manfaat ekonomi sekaligus menjaga kelestarian lingkungan dan kesejahteraan sosial. Rekomendasi strategis meliputi penguatan kolaborasi internasional, pengembangan teknologi adaptif, dan pemberdayaan komunitas lokal guna mendukung implementasi Sustainable Development Goals (SDGs). Rekomendasi ini memberi manfaat bagi pemerintah dalam perumusan kebijakan berbasis bukti, pelaku industri akuakultur dalam adopsi praktik berkelanjutan, serta peneliti dalam identifikasi kesenjangan penelitian dan arah riset masa depan.Sustainable aquaculture is a crucial aspect in supporting food security and marine ecosystem conservation amidst the challenges of climate change and global economic growth. This study employs a bibliometric approach to analyze publication trends, conceptual networks, global collaboration patterns, and policy implications in sustainable aquaculture from 2015 to 2025 by examining 345 research documents. Data were obtained from the Scopus database and analyzed using VOSviewer and OpenRefine. The results show a significant increase in publication numbers, dominated by developed countries, along with the emergence of key keywords such as 'sustainability,' 'climate change,' and 'blue economy.' The conceptual network analysis identified seven major thematic klasters, including climate adaptation, ecosystem conservation, blue economy, socio-ecology, and policy governance. This study affirms the need for multidimensional integration in sustainable aquaculture policies to optimize economic benefits while preserving environmental sustainability and social welfare. Strategic recommendations include strengthening international collaboration, developing adaptive technologies, and empowering local communities to support the implementation of the Sustainable Development Goals (SDGs). These recommendations benefit governments in evidence-based policymaking, aquaculture industry players in adopting sustainable practices, and researchers in identifying knowledge gaps and future research directions.
Analisis Nilai Tambah dan Manajemen Industri Pengolahan Bandeng Isi Tanpa Duri di UMKM Global Pangan Sadulur Kanna, Iskandar; Junianto, Junianto
Jurnal Pari Vol 11, No 1 (2025): Juli 2025
Publisher : BPPSDMKP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jp.v11i1.16103

Abstract

Pengolahan hasil perikanan merupakan mata rantai penting dalam sektor perikanan yang bertujuan untuk memberikan nilai tambah dan memperluas akses pasar produk perikanan.  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai tambah dan manajemen industri pengolahan bandeng isi tanpa duri di UMKM Global Pangan Sadulur, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat.  Bandeng isi tanpa duri merupakan salah satu produk diversifikasi olahan ikan bandeng (Chanos chanos). Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2025, dan menggunakan pendekatan studi kasus dan metode deskriptif - kuantitatif.  Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi.  Nilai tambah dianalisis dengan metode Hayami, sedangkan manajemen industri dianalisis melalui aspek sarana dan prasarana, pengadaan bahan baku, proses produksi, pengelolaan tenaga kerja, strategi pemasaran, distribusi produk, dan sistem pencatatan produksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengolahan bandeng isi tanpa duri memiliki nilai tambah yang tinggi dan dikelola dengan sistem manajemen industri yang baik. Nilai tambah yang dihasilkan sebesar Rp30.000/kg dengan rasio 31,58%.  Pengelolaan sarana dan prasarana secara efisien dan disesuaikan dengan proses produksi yang sistematis untuk menjaga mutu dan efisiensi usaha. Pengelolaan tenaga kerja menerapkan sistem kerja terorganisir dengan pembagian jadwal dan tugas yang jelas. Strategi pemasaran mencakup segmentasi pasar yang tepat, penetapan harga berjenjang, promosi digital, dan saluran distibusi multikanal. Produk telah menjangkau pasar lokal maupun luar daerah, dan pencatatan produksi menggunakan sistem komputerisasi. Penelitian ini memberikan kontribusi data empiris mengenai nilai tambah dan manajemen industri produk olahan ikan skala UMKM. Temuan ini diharapkan menjadi referensi dalam pengembangan strategi peningkatan efisiensi produksi, penciptaan lapangan kerja, serta penguatan daya saing UMKM berbasis pengolahan hasil perikananFishery product processing is an important link in the fisheries sector, aiming to add value and expand market access. This study aims to analyze the added value and industrial management of the boneless stuffed milkfish processing at Global Pangan Sadulur, an MSME in Margaasih District, Bandung Regency, West Java Province. Boneless stuffed milkfish is one of the diversified processed milkfish (Chanos chanos) products. The study was conducted in May 2025 using a case study approach and descriptive-quantitative methods. Data were collected through observation, interviews, and documentation. Added value was analyzed using the Hayami method, while management was analyzed in terms of facilities and infrastructure, raw material procurement, production processes, workforce management, marketing strategy, product distribution, and production recording systems. The results show that boneless stuffed milkfish processing yields high added value and is managed with a good industrial management system. The added value generated is IDR 30,000/kg with a ratio of 31.58%. Facilities and infrastructure are managed efficiently through a systematic production process to maintain quality and efficiency. The workforce is organized with clear schedules and task division. Marketing strategies include segmentation, tiered pricing, digital promotion, and multi-channel distribution. Products are marketed locally and to other regions, and production is recorded with a computeriized system. This study provides empirical data on the added value and management of the fish processing at the MSME scale. These findings are expected to serve as a reference for developing strategies to increase production efficiency, create jobs, and strengthen the competitiveness fish processing-based MSMEs.

Page 1 of 1 | Total Record : 5