cover
Contact Name
Chaidir Adam
Contact Email
chaidir.adam03@gmail.com
Phone
+6282170290640
Journal Mail Official
ejournal@upr.ac.id
Editorial Address
Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Palangka Raya, Jl. Damang Salilah I Kampus UPR Palangka Raya Kalimantan Tengah
Location
Kota palangkaraya,
Kalimantan tengah
INDONESIA
BiosciED: Journal of Biological Science and Education
ISSN : 27469786     EISSN : 27756777     DOI : https://doi.org/10.37304/bed.v1i1
BioscieED is a Peer-Reviewed journal that is published 2 (two) times a year in June and December. BiosciED is an acronym for Biological Science and Education which represents the focus and scope of the Biology Education journal. The focus and scope of the journal include research related to the field of biological sciences and the field of biology education. It is hoped that this BiosciED journal can become a forum for publishing quality and innovative scientific works with new information and knowledge (New Insights). BiosciED is published in English and Bahasa Indonesia. Focus & Scope: Biological Sciences: Biology, Microbiology, Ethnobiology, Ecology & Conservation, Biosystematics, Bioinformatics, Genetics, Enviromental Science, Cell Biology, etc. Biology Education: Learning Models, Learning Materials, Learning Media, 21st Century Learning, Distance Learning, Digital, Learning, R&D, etc.
Articles 53 Documents
Identifikasi Zooplankton Predator dalam Kultur Chlorella sp.: The Identification of Predatory Zooplankton in Chlorella sp. Culture Yos Sudarso; Agus Haryono; Shanty Savitri; Bejo Basuki
BiosciED: Journal of Biological Science and Education Vol. 3 No. 1 (2022): BiosciED June 2022
Publisher : FKIP, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/bed.v3i1.5003

Abstract

Zooplankton dalam kultur Chlorella sp. menjadi predator alami yang keberadaannya dapat menghambat laju pertumbuhan Chlorella sp. Hasil observasi awal menunjukkan keberadaan zooplankton, seperti Amoeba dan Rotifera, dalam kultur Chlorella sp. Identifikasi zooplankton predator perlu dilakukan sebagai upaya awal untuk mengontrol predator yang menghambat pertumbuhan Chlorella sp. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan metode direct observation. Obervasi zooplankton dilakukan terhadap sampel air kultur Chlorella sp. di Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Palangka Raya menggunakan Mikroskop Olympus CX21 pada perbesaran 400× (10× ocular; 40× objective) dan 1000× (10× ocular; 100× objective). Chlorella sp. dikultur menggunakan fotobioreaktor sederhana selama 7 (tujuh) hari. Hasil observasi dan identifikasi pada sampel didapatkan 8 jenis zooplankton predator yang aktif memakan Chlorella sp. Zooplankton predator yang teridentifikasi terdiri dari 2 spesies protozoa (Arcella sp. dan Coleps sp.), 5 spesies rotifera (Collotheca sp., Euchlanis sp., Anuraeopsis sp., Brachionus sp., dan Vorticella sp.), dan 1 spesies crustacea (Cyclops sp.).
Struktur Vegetasi Hutan Mangrove di Teluk Sampit Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah: Vegetation Structure of Mangrove Forest in Teluk Sampit, East Kotawaringin, Central Kalimantan Akhmadi Akhmadi
BiosciED: Journal of Biological Science and Education Vol. 3 No. 1 (2022): BiosciED June 2022
Publisher : FKIP, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/bed.v3i1.5005

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan memahami struktur vegetasi pada hutan mangrove di wilayah Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur. Teknik sampling menerapkan Nested Sampling yang merupakan kombinasi dari sistem transek dan plot. Area penelitian dibagi menjadi 11 transek yang masing-masing panjangnya 440 meter, sedangkan jarak antar transek adalah 600 meter. Pada setiap transek dibuat 7 plot sampel dengan pola zig-zag, dan jarak antar setiap plot adalah 50 meter. Analisis data menggunakan analisis struktur vegetasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 11 jenis tumbuhan mangrove di kawasan hutan mangrove Teluk Sampit, yang dapat diklasifikasikan ke dalam 9 marga, 8 suku, 7 bangsa, 2 kelas, dan 1 divisi. Indeks Keragaman Jenis termasuk dalam kategori rendah, karena semua jenis memiliki nilai kurang dari 1. Struktur vegetasi menunjukkan adanya dominasi oleh 4 jenis tumbuhan mangrove dari kelompok mangrove sejati, yaitu Rhizophora mucronata Lam., Bruguiera sexangula (Lour.) Poir., Avicennia alba Blume., and Sonneratia caseolaris (L.) Engl., yang meliputi tahap-tahap pertumbuhan tingkat semai (seedling), pancang (sapling), tiang (pole), dan pohon (tree).
Ethnobotany of Paludicrops in Pilang Village, Pulang Pisau Regency: Etnobotani Paludicrop Di Desa Pilang Kabupaten Pulang Pisau Saritha Kittie Uda; Juleha Juleha
BiosciED: Journal of Biological Science and Education Vol. 3 No. 2 (2022): BiosciED December 2022
Publisher : FKIP, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/bed.v3i2.5292

Abstract

Abstrak Pengetahuan dan informasi mengenai pemanfaatan tumbuhan pertanian rawa gambut khususnya tumbuhan pangan (paludicrop) masih sangat terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis tanaman paludicrop yang dimanfaatkan sebagai sumber pangan dari masyarakat di Desa Pilang, Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah. Penelitian dilakukan melalui pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode observasi, survei dan wawancara dengan teknik snowball sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 7 jenis paludicrop yang dimanfaatkan sebagai sumber pangan yaitu: Sagu/Hambie (Metroxylon sagu Rottb), Rotan/uwei (Calamus trachycoleus L), Bakung Sayur (Crinum asiaticum L), Pakis Sayur/genjer (Limnocharis flava (L) Buch), Pakis Udang/kalakai (Stenochlaena palutris), Talas/kujang (Colocasia esculenta (L) Schott) dan kangkung air (Ipomoea aquatica). Menurut responden, bagian organ tumbuhan yang paling banyak dimanfaatkan adalah batang muda (71%) dan daun muda (57%) dengan cara pengolahan yaitu direbus dan ditumis, sedangkan cara mendapatkan bibit tanaman beragam. AbstractKnowledge and information regarding the utilization of peat swamp agricultural plants, especially food crops (paludicrops) are still very limited. This study aims to determine the paludicrops used as a food source for the community in Pilang Village, Pulang Pisau Regency, Central Kalimantan Province. The research was conducted through a qualitative descriptive approach with observation, surveys, and inventory of plants, and also interviews with snowball sampling techniques. The results showed that there were 7 species of paludicrops that were used as food sources by the people of Pilang Village, namely: Sagu/Hambie (Metroxylon sagu Rottb), Rattan/uwei (Calamus trachycoleus L), Bakung Sayur (Crinum asiaticum L), Pakis Sayur/genjer (Limnocharis flava (L) Buch), Pakis Udang/kalakai (Stenochlaena palutris), Taro/kujang (Colocasia esculenta (L) Schott) dan kangkung air (Ipomoea aquatica). Based on the results of the interviews, it was found that the most widely used parts of the paludicrops as food were young stems (71%) and young leaves (57%); with the most food processing methods by making into a clear soup and stir-frying, while there are various ways to get plant seeds.
Analysis of Purity and Concentration of DNA Isolation Results on Chondroitin Samples Sri Utaminingsih; Alfi Sophian
BiosciED: Journal of Biological Science and Education Vol. 3 No. 2 (2022): BiosciED December 2022
Publisher : FKIP, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/bed.v3i2.5425

Abstract

Analysis of purity and concentration of isolated DNA is a way to see the quality of isolated DNA. This research was conducted as an initial stage to give. Information about research conducted in future research. The purpose of this research is to provide references and information regarding DNA isolation techniques in chondroitin samples, so that they can be used in similar studies. The sample consisted of a sample of chondroitin which was weighed 50 mg and tested 10 times. The isolation method used in this study is the centrifuge column isolation method, while the purity and concentration analysis were analyzed using a nano photometer which was read at a wavelength of A260/A280. The value shown from the nano photometer was then analyzed statistically using the average test to determine the interpretation of the results from the data obtained. The results of DNA isolation obtained that the DNA concentration values ​​tested were in the range of 39.10 - 54.70 with an average concentration value of 45.15. The value of the purity of the isolated DNA tested was in the range of 2.16 – 2.28 with an average purity value of 2.22. Based on the results of the DNA confirmation test of the isolation carried out using real-time PCR, it showed that the isolated sample was amplified at a value of Ct 36.43 while the positive control was amplified at Ct 32.49. Based on the research results, it was found that all samples tested showed good average values ​​of DNA concentration and purity so that the results of the DNA isolation tested could be used as templates in real-time PCR analysis.
Keanekaragaman dan Spesies Indikator pada Hutan Mangrove di Teluk Sampit, Kotawaringin Timur: The Diversity and Indicator Species in the Mangrove Forest at Sampit Bay, East Kotawaringin Akhmadi Akhmadi
BiosciED: Journal of Biological Science and Education Vol. 4 No. 1 (2023): BiosciED June 2023
Publisher : FKIP, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/bed.v4i1.10227

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis tumbuhan mangrove dan mengidentifikasi jenis-jenis tumbuhan mangrove yang merupakan spesies indikator dalam komunitas hutan mangrove di Teluk Sampit, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif eksploratif, dengan teknik nested sampling yang merupakan kombinasi dari sistem jalur (11) dan petak (7). Masing-masing jalur panjangnya 440 m, pada setiap jalur dibuat 7 petak pengamatan yang letaknya berseling, dan antar petak berjarak 50 m. Analisis data menerapkan analisis indeks keragaman jenis menurut Shannon-Wiener dan analisis struktur vegetasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Jenis-jenis tumbuhan mangrove yang dijumpai pada kawasan hutan mangrove di Teluk Sampit terdiri dari 11 jenis, yaitu Sonneratia caseolaris, Sonneratia ovata, Avicennia alba, Rhizophora mucronata, Rhizophora stylosa, Bruguiera sexangula, Cerbera mangha, Xylocarpus granatum, Hibiscus tiliaceus, Metroxylon sago, dan Pandanus tectorius. (2) Indeks keanekaragaman jenis (H’) antara 0,5789 hingga 0,6511, (3) Struktur Vegetasi didominasi oleh jenis Rhizophora mucronata, Bruguiera sexangula, Avicennia alba, dan Sonneratia caseolaris, secara berturut-turut menguasai komunitas, (4) Ada 2 jenis tumbuhan mangrove yang dapat diidentifikasi sebagai spesies indikator pada hutan mangrove di Teluk Sampit, yaitu Rhizophora mucronata dan Sonneratia caseolaris.
Pengaruh Komposisi Bahan Organik terhadap Pertumbuhan Maggot Hermetia illucens (Black Soldier Fly): The Effect of Organic Matter Composition on the Growth of Maggot Hermetia illucens (Black Soldier Fly) Liswara Neneng; Stevin Angga; Rio Eka D.P. Hartanti; Frenklin Yuda Laba; Gamaliel Gamaliel; Dicky Satriya Pratama
BiosciED: Journal of Biological Science and Education Vol. 4 No. 1 (2023): BiosciED June 2023
Publisher : FKIP, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/bed.v4i1.8158

Abstract

The Black Soldier Fly (BSF) larvae, commonly known as maggot, have gained attention as an alternative source of protein for animal feed. Nutrition is a crucial factor in the growth of BSF larvae, and different organic materials have varying nutritional contents. This study aims to investigate the effect of different types and combinations of organic materials on the growth of BSF maggot and to determine the optimal type and combination for their growth. The results of the study indicate that a combination of rice bran and fruit/vegetable waste (50:50) provides the best growth for BSF maggot with an average weight of 454 g. A combination of rice bran and tofu dregs (50:50) yields a growth rate of 447 g, and chicken manure (100%) yields a growth rate of 435 g. These findings can serve as a reference for the development of alternative maggot-based feed in the livestock industry.
Sociobiology Approach in Educational Sociology and Animal Ecology Courses: Learn Social Behavior and Character Building from the Nature Dhanu Pitoyo; Berkat Berkat
BiosciED: Journal of Biological Science and Education Vol. 4 No. 1 (2023): BiosciED June 2023
Publisher : FKIP, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/bed.v4i1.10751

Abstract

Sociobiology is a science that studies the biological basis of social behavior of animals and humans. The field of sociobiology is closely related to moral education which is important and crucial in the learning process at all levels of education. This research is aimed: (1) to implement the sociobiology approach in educational sociology and animal ecology courses; and (2) to describe the social behavior values that acquired by the students after participating in learning with a sociobiology approach. This research is a descriptive qualitative research. The participants involved in this study consisted of 30 undergraduate students from the Department of Sociology and 25 undergraduate students from the Biology Education Study Program of University of Palangka Raya. Data were collected using questionnaires which were distributed to participants/students during lectures. The social behavior values that acquired by the students are beyond expectations. They are able to have a social perspective on the given animal behavior videos. The values of social behavior obtained by students include: sharing happiness; taking care of each other; tolerance; adaptation; team work; solidarity; friendship; independence; and leadership.
Pengembangan E-LKPD Berbasis STEM untuk Meningkatkan Kemampuan Literasi Sains Siswa pada Materi Bioteknologi: Development of STEM-based E-LKPD to improve student’s science literacy skills on biotechnology material Salwa Sabila; Indayana Febriani Tanjung; Ummi Nur Afinni Dwi Jayanti
BiosciED: Journal of Biological Science and Education Vol. 4 No. 1 (2023): BiosciED June 2023
Publisher : FKIP, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/bed.v4i1.10762

Abstract

Model STEM (science, technology, engineering, mathematics) melibatkan proses intelektual dan kognitif dengan berpikir tingkat tinggi seperti menganalisis, mengkritik dan mencapai kesimpulan untuk mendukung pembelajaran dapat digunakan dengan menggunakan E-LKPD yang mendukung proses pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah E-LKPD berbasis STEM pada materi bioteknologi layak, praktis dan efektif dalam proses pembelajaran. penelitian ini menggunakan metode penelitian Research and Development (RnD) dengan model 4D (Define, Design, Developmet, Dessiminate). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar wawancara, lembar validasi untuk ahli isi, ahli konstruksi, angket untuk respon guru biologi dan respon peserta didik serta tes yang dilakukan secara pretest-postest untuk melihat keefektifan E-LKPD berbasis STEM. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa E-LKPD berbasis STEM yang telah dikembangkan mendapatkan persentase 80% (validasi materi) dengan kriteria sangat valid, 93,3% (validasi media), dengan kriteria sangat valid, serta 100% (respon guru biologi) dan 87,45% (respon peserta didik) dengan kriteria sangat praktis. E-LKPD juga dinyatakan efektif dilihat dari ketercapaian hasil N-Gain dengan mendapatkan skor rata-rata sebesar 94,81% dengan kategori tinggi. Berdasarkan penjabaran hasil diatas dinyatakan bahwa E-LKPD berbasis STEM yang telah dikembangkan layak, praktis dan efektif digunakan dalam proses pembelajaran. E-LKPD yang dikembangkan dapat mengembangkan kemampuan pemecahan masalah peserta didik dan guru dapat menggunakan E-LKPD sebagai bahan ajar didalam kelas.
Hubungan Kekerabatan Fenetik Tumbuhan Anggota Suku Cucurbitaceae di Kecamatan Kurun Kabupaten Gunung Mas untuk Menunjang Materi Keanekaragaman Hayati Kelas X SMA: The Phenetic Relationship of Plant Members of the Cucurbitaceae Family in Kurun Subdistrict, Gunung Mas Regency as Supporting Material for Biodiversity Subject for the Tenth-Grade High School Priska; Saritha Kittie Uda; Akhmadi
BiosciED: Journal of Biological Science and Education Vol. 4 No. 1 (2023): BiosciED June 2023
Publisher : FKIP, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/bed.v4i1.10816

Abstract

Tumbuhan Suku Cucurbitaceae merupakan salah satu suku tumbuhan yang memiliki banyak jumlah jenis dengan beberapa persamaan yaitu tumbuh menjalar dan memanjat, membentuk sulur, ruas beruang banyak dan memiliki banyak biji, namun memiliki perbedaan pada bentuk, ukuran, warna buah, serta besarnya daun. Penelitian ini bertujuan untuk pendataaan jenis-jenis dan hubungan kekerabatan fenetik antar tumbuhan anggota suku Cucurbitaceae untuk menunjang materi keanekaragaman hayati. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pengumpulan data menggunakan metode survey. Analisis data menggunakan metode perhitungan Indeks Similaritas (IS) dan Analisis Cluster untuk mengelompokkan tumbuhan yang memiliki kesamaan karakteristik. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 8 jenis anggota suku Cucurbitaceae dari wilayah Kecamatan Kurun, Kabupaten Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah, dengan urutan spesimen dari yang paling dekat hingga terjauh kekerabatannya yaitu mentimun (Cucumis sativus), pare (Momordica charantia), semangka (Citrullus lanatus), melon (Cucumis melo), labu kuning (Cucurbita moschata), labu air (Lagenaria siceraria), gambas (Luffa acutangula), blustru (Luffa aegyptiaca). Mentimun (Cucumis sativus) dan pare (Momordica charantia) memiliki hubungan kekerabatan yang dekat dengan indeks similaritas sebesar 77.27%. Hubungan kekerabatan yang jauh terdapat pada tumbuhan blustru (Luffa aegyptiaca) dengan nilai indeks similaritas sebesar 62.34%. Hasil penelitian ini digunakan untuk menunjang materi keanekaragaman hayati tumbuhan pada tingkat jenis untuk peserta didik Kelas X SMA.
Pemanfaatan Limbah Ikan dan Sayuran dari Pasar Kahayan menjadi Silase dengan Sumber Bakteri Asam Laktat yang Berbeda : Utilization of Fish and Vegetable Waste from Kahayan Market to Become Silage with Different Sources of Lactic Acid Bacteria Tyas Wara Sulistyaningrum; Elga Araina
BiosciED: Journal of Biological Science and Education Vol. 4 No. 2 (2023): BiosciED December 2023
Publisher : FKIP, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/bed.v4i2.10849

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalisasi pemanfaatan limbah ikan khusunya isi perut, kepala dan sisik ikan dan limbah sayuran terutama kubis, sawi hijau dan sawi putih di Pasar Kahayan Kota Palangka Raya dalam upaya untuk mengurangi pencemaran lingkungan karena saat ini limbah tersebut sebagian kecil hanya digunakan sebagai tambahan pakan ternak yang hanya dapat digunakan dalam bentuk segar hingga waktu simpan yang sangat pendek, sementara limbah organik dan anorganik dari lokasi Pasar Kahayan dibuang ke TPA. Untuk itu dilakukan penelitian tentang upaya mengoptimalisasi pemanfaatan limbah tersebut menjadi silase ikan, yaitu sebagai tambahan ransum pakan ternak dengan harapan produk yang dihasilkan mempunyai nilai guna dan nilai ekonomis serta limbah yang terbuang semakin sedikit. Pada penelitian ini parameter pengujian adalah uji kimia, yaitu uji kadar protein dan uji kadar lemak, menggunakan 3 perlakuan yaitu: pembuatan silase dengan penambahan larutan sumber asam laktat dari asinan kubis (A); Pembuatan silase dengan penambahan larutan bakteri asam laktat dari asinan sawi hijau (B); dan pembuatan silase dengan penambahan larutan bakteri asam laktat dari asinan sawi putih (C). Hasil dari penelitian ini diperoleh kandungan protein berkisar antara 32,98-35,75 % dan kandungan lemak pada masing-masing perlakuan berkisar antara 8,13-8,42%.