cover
Contact Name
Ida Leida Maria
Contact Email
jurnal.mkmi@gmail.com
Phone
+628114440454
Journal Mail Official
journal.mkmi@unhas.ac.id
Editorial Address
Jl. Perintis Kemerdekaan Km.10, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin, Tamalanrea, Makassar, Sulawesi Selatan
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia
Published by Universitas Hasanuddin
ISSN : 02162482     EISSN : 23564067     DOI : https://doi.org/10.30597/mkmi.v18i1
Core Subject : Health,
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia accepts scientific papers in the form of research reports (original research papers) with a focus on the development of public health issues problems in Indonesia, including the developments and main problems in the field of epidemiology; Health Promotion; Environmental Health, Occupational Health, and Safety, Health Administration and Policy, Biostatistics, Reproductive Health, Hospital Management, Nutrition Science, Health Information Systems in Regional of Indonesia.
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol. 13 No. 1: MARET 2017" : 12 Documents clear
PENYEBAB DEPRESI PADA USIA LANJUT DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA MINAULA Taamu Taamu; Nurjannah Nurjannah; Abd Syukur Bau; La Banudi
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 13 No. 1: MARET 2017
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.123 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v13i1.1588

Abstract

Peningkatan jumlah penduduk usia lanjut menyebabkan perlunya perhatian dengan harapan usia lanjut tidak hanya berumur panjang, tetapi juga dapat menikmati masa tuanya dengan bahagia. Salah satu gangguan kesehatan yang dapat muncul pada usia lanjut adalah depresi. Tujuan penelitian adalah mengetahui faktor yang berhubungan dengan depresi pada usia lanjut di Panti Sosial Tresna Werdha Minaula Kendari Tahun 2015. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah seluruh usia lanjut di Panti Sosial Tresna Werdha Minaula Kendari sebanyak 90 orang dengan besar sampel sebanyak 41 orang, pemilihan sampel secara purposive sampling. Uji chi square menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara stressor lingkungan (p=0,045), tipe kepribadian (p=0,019), dan dukungan keluarga (p=0,047) dengan depresi usia lanjut. Hasil analisis Multivariat bahwa variabel independen yang paling dominan berhubungan dengan depresi pada usia lanjut yaitu variabel tipe kepribadian dengan nilai kemaknaan Exp(B) = 2,726. Kesimpulan penelitian adalah adanya hubungan antara stressor lingkungan, tipe kepribadian dan dukungan keluarga dengan depresi pada usia lanjut. Saran untuk Panti Sosial Tresna Werdha agar mengadakan pelatihan ringan misalnya memberikan pelatihan penilaian kepribadian, peningkatan mekanisme koping pada usia lanjut, dan menyediakan layanan konseling invidu dan konseling kelompok bagi sesama usia lanjut.
DUKUNGAN KELUARGA SEBAGAI FAKTOR DOMINAN KEBERHASILAN MENYUSUI EKSKLUSIF Mery Ramadani
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 13 No. 1: MARET 2017
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.189 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v13i1.1580

Abstract

Meskipun manfaat pemberian ASI eksklusif sudah diakui secara luas, tetapi angka pencapaian Kota Padang Panjang masih di bawah target yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan. Tujuan penelitian adalah mengetahui dukungan keluarga dalam pemeberian ASI eksklusif di Kota Padang Panjang. Penelitian dengan desain crosssectional, dilakukan pada bulan Desember 2014-Juli 2015. Populasi sebanyak 412 dengan jumlah sampel 208 ibu yang memiliki bayi berusia >6-12 bulan. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik multistage randomsampling. Pengolahan data menggunakan uji chi square untuk bivariat dan untuk multivariat dengan analisis Regresi Logistik Ganda. Sebanyak 22,6% ibu memberikan ASI eksklusif, dan 70,7% ibu mendapat dukungankeluarga dalam pemberian ASI eksklusif. Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan pemberian ASI eksklusif, ibu yang keluarganya mendukung pemberian ASI eksklusif berpeluang memberikan ASI eksklusif 3,5 kali daripada ibu yang keluarganya kurang mendukung pemberian ASI eksklusif setelah dikontrol pengetahuan ibu dan pengalaman menyusui ibu. Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan dukungan keluarga dengan ASI Eksklusif. Mengingat besarnya peran keluarga dalam keberhasilan pemberian ASI eksklusif, maka keluarga perlu dijadikan sasaran penyuluhan ASI dan didorong untuk lebih aktif mencari informasi serta aktif belajar mengenai ASI, sehingga lebih paham dalam memberikan dukungan kepada ibu untuk menyusui secara eksklusif.
FAKTOR PENYEBAB PENYAKIT AKIBAT KERJA PADA PEKERJA LAS Husaini Husaini; Ratna Setyaningrum; Maman Saputra
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 13 No. 1: MARET 2017
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.55 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v13i1.1583

Abstract

Pengelasan merupakan tempat kerja yang berisiko tinggi menimbulkan gangguan kesehatan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dan menganalisis faktor yang berhubungan dengan Penyakit Akibat Kerja (PAK) pada pekerja las di Jalan A.Yani, Kota Banjarbaru. Desain penelitian adalah observasional analitik menggunakan metode cross sectional. Jumlah sampel berdasarkan quota sampling sebanyak 30 orang. Hasil menunjukkan tidak ada hubungan antara usia (p=0,513), masa kerja (p=0,729), lama kerja (p=0,337) terhadap PAK. Namun, adahubungan pengetahuan (p=0,046) dan penggunaan APD (p=0,000) terhadap PAK. Secara simultan usia, masa kerja, lama kerja, tingkat pengetahuan, dan penggunaan APD tidak berhubungan dengan kejadian PAK pada pekerja las. Secara parsial tingkat pengetahuan dan penggunaan APD hubungan parsial yang signifikan terhadap penyakit akibat kerja pada pekerja las. Tukang las yang memiliki tingkat pengetahuan yang kurang berisiko 5,442 kali lebih besar dibanding yang memiliki tingkat pengetahuan baik. Tukang las yang tidak menggunakan minimal empat APD utama berisiko 1,000 kali lebih besar dibanding yang menggunakan minimal empat APD utama. Tidak ada hubungan yang signifikan antara usia, masa kerja, dan lama kerja dengan penyakit akibat kerja. Ada hubungan antara tingkat pengetahuan dan penggunaan APD terhadap penyakit akibat kerja.
SUMBER DAYA LOKAL SEBAGAI DASAR PERENCANAAN PROGRAM GIZI DAERAH URBAN Oktia Woro Kasmini H; Bambang Budi Raharjo; Efa Nugroho; Bertakalswa Hermawati
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 13 No. 1: MARET 2017
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.006 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v13i1.1575

Abstract

Prevalensi gizi lebih dan buruk di Indonesia dan Kota Semarang, meningkat dari tahun 2007 sampai 2013. Program yang ada belum mengoptimalkan potensi yang dipunyai daerah. Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan sumber daya lokal yang dapat digunakan sebagai dasar perencanaan program gizi untuk daerah urban. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, dengan fokus penelitian adalah potensi lokal yang terdiri dari unsur modal sosial, sistem sosial, sistem budaya. Penelitian dilakukan di Kota Semarang. Penentuan informan menggunakan teknik purposive dan snow ball. Instrumen yang digunakan adalah panduan observasi,wawancara, Focus Group Discussion dan Strengths Weaknesses Opportunities Threats Analysis. Hasil yang didapat, sumber daya lokal yang dipunyai dalam rangka perencanaan program gizi adalah: 1) adanya citizenship yaitu keaktivan dankreativitas kader, social organization terutama dari posyandu didukung dengan rumah gizi, dan sosial support dari keluarga. 2) Potensi lain berkaitan dengan efek dari daerah urban yaitu: (1) Ketersediaan bahan pangan yang mudah didapat, (2) Informasi kaitannya dengan kesehatan dan gizi lebih mudah didapat, dan (3) Tersedianya sarana transportasi dan infra struktur yang memadai. Sumber daya lokal di daerah urban dapat dimanfaatkan untuk perencanaan program gizi sehingga memberi peluang keberhasilan perbaikan status gizi di masyarakat menjadi lebih tinggi.
ESTIMASI POTENSI KERUGIAN EKONOMI PADA BALITA OBESITAS YANG DIPREDIKSI MENGALAMI OBESITAS SAAT DEWASA DI INDONESIA Brigitte Sarah Renyoet; Drajat Martianto; Dadang Iskandar
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 13 No. 1: MARET 2017
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.925 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v13i1.1587

Abstract

Makanan bergizi, seimbang, dan sesuai dengan kebutuhan tubuh masing-masing individu, harus diperhatikan. Terutama bagi balita yang membutuhkan asupan gizi untuk pertumbuhan dan perkembangan, akantetapi makanan yang berlebih atau melebihi kebutuhan balita perlu untuk dihindari. Kondisi ini dapat mengakibatkan anak mengalami kelebihan berat badan dan obesitas. Penelitian bertujuan untuk melakukan estimasi besar potensi kerugian ekonomi akibat ketidakhadiran kerja pada balita obesitas ketika dewasa di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan mengolah data dari berbagai instansi terkait serta merupakan data sekunder tahun 2013. Rumus estimasi kerugian ekonomi berasal dari penelitian Pitayatienanan et al., tahun 2014 dan faktorkoreksi. Hasil penelitian menunjukan kerugian ekonomi akibat ketidakhadiran kerja karena obesitas pada balita secara nasional 0,003% - 0,004% dari total PDB Indonesia. Ketidakhadiran kerja karena obesitas terlihat seperti bukan sebuah masalah, akan tetapi hasil estimasi ini menunjukkan dengan meningkatnya ketidakhadiran kerja dapat menghambat berkembangnya suatu negara karena berdampak pada ekonomi dan sumber daya manusianya.
INTERVENSI PARTISIPATORI ERGONOMI MENURUNKAN KELELAHAN MELALUI REDESAIN LADLE-KOWI Wahyu Susihono; N Adiputra; K Tirtayasa; I.D.P Sutjana
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 13 No. 1: MARET 2017
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.531 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v13i1.1584

Abstract

Ladel-kowi merupakan alat transportasi manual baja cair suhu 900-12000C. Ditemukan sikap kerja yang tidak alamiah saat mengoperasikan Ladle-kowi, terdapat gerakan kerja tidak nyaman yang disebabkan desain alat bantu kerja tidak memperhatikan kaidah ergonomi, sehingga timbul kelelahan berlebih. Pajanan suhu lingkungan yang tinggi berpengaruh terhadap aktivitas kerja, motivasi dan kondisi fisik karyawan. Tujuan penelitian ini adalah redesain Ladle-kowi berbasis intervensi partisipatori ergonomi untuk menurunkan kelelahan pekerja di industri pengecoran logam. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental treatment by subject design. Subjek dipilih secara random sampling. Sampel berjumlah 62 orang yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. RedesainLadle-Kowi berdasarkan data antropometri pekerja setempat. Skor kelelahan didata dengan 30 items of rating scale yang dikeluarkan oleh Japan Associatin of Industrial an Health. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat penurunan secara bermakna antara rerata skor kelelahan subjek pada P1 dengan P2 (nilai p<0,05). Rerata skor kelelahan sebelum intervensi partisipatori ergonomi 112,61±3,84 dan setelah intervensi partisipatori ergonomi 89,07±1,70 atau turun sebesar 12,91%. Penurunan kelelahan pada aspek aktivitas 11,55%, motivasi 10,69%, fisik 16,36%, sedangkan skor penurunan kelelahan secara beturut-turut berdasarkan hari kerja adalah Senin 12,26%, Selasa 11,39%, Rabu 13,71% dan Kamis 14,23%.
PENGARUH SMS REMINDER TERHADAP PERILAKU IBU HAMIL MENGONSUMSI TABLET Fe Ahmad Yani; Suriah Suriah; Nurhaedar Jafar
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 13 No. 1: MARET 2017
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.163 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v13i1.1578

Abstract

WHO menyebutkan 40% kematian ibu di negara berkembang berkenaan dengan anemia ibu hamil yang sebagian besar disebabkan oleh defisiensi zat besi. Penelitian ini bertujuan menilai pengaruh media SMS (ShortMessage Service) reminder terhadap perilaku ibu hamil dalam mengonsumsi zat besi. Penelitian ini menggunakan desain kuasi eksperimen dengan rancangan the non-equivalent control group design. Populasi sebanyak 238 ibu hamil trimester II di Kabupaten Sigi. Sampel sebanyak 106 terdiri dari 54 ibu hamil pada kelompok perlakuan dan 52pada kelompok kontrol. Data dianalisis menggunakan uji Wilcoxon Signed Ranks Test, Mann Whitney, Hotelling’s T2 dan Manova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan pengetahuan, sikap dan tindakan ibu hamil dalam mengonsumsi tablet Fe sebelum dan setelah mendapatkan SMS reminder pada kelompok perlakuan. Tidak ada perbedaan pengetahuan, sikap, motivasi dan tindakan ibu hamil antarkelompok sebelum intervensi, sedangkan setelah intervensi terdapat perbedaan pengetahuan, sikap dan tindakan antar kelompok. Terdapat perbandingan selisih pengetahuan, sikap dan tindakan ibu hamil dalam mengonsumsi tablet Fe antarkelompok. Namun, tidak demikian dengan motivasi ibu hamil. Analisis secara bersamaan pada kedua kelompok sebelum pemberian intervensi menunjukkan tidak ada perbedaan pengetahuan, sikap, motivasi dan tindakan ibu hamil, tetapi terdapatperbedaan pada ke empat variabel tersebut setelah pemberian intervensi.
FAKTOR RISIKO KEJADIAN KECACATAN TINGKAT 2 PADA PENDERITA KUSTA Rismayanti Rismayanti; Jayanti Tandirerung; Indra Dwinata; Jumariani Ansar
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 13 No. 1: MARET 2017
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.997 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v13i1.1581

Abstract

Angka penemuan kasus baru kusta di dunia yang terlapor di data World Health Organization (WHO) pada awal tahun 2012 sekitar 219.057 atau sebesar 4,06 (prevalence rate per 10.000 penduduk). Menurut data tahun 2015 di Kabupaten Gowa ditemukan Case Detection Rate (CDR) sebesar 17/100.000 penduduk dengan penderita kusta pada tahun 2014- 2015 sebanyak 224 sedangkan cacat tingkat 2 sebesar 36 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko kejadian kecacatan tingkat 2 pada penderita kusta di Kabupaten Gowa tahun 2014- 2015. Desain penelitian yang digunakan adalah observational analitik dengan pendekatan studi kasus kontrol. Pengambilan sampel untuk kelompok kasus metode exhaustive sampling dan kelompok kontrol metode simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan variabel yang merupakan faktor risiko kejadian kecacatan tingkat 2 bahwa jenis kelamin (OR=1,188;95%;CI=1,523-2,694), pekerjaan (OR=2,541;95%;CI=1,163-5,551), Alat Pelindung Diri (APD) (OR=5,200;95%;CI=2,316-11,678) dan perawatan diri (OR=4,103;95%;CI=0,181-4,985) sedangkan status gizi (OR=0,188;95%;CI=1,523-2,694) merupakan faktor protektif kejadian kecacatan tingkat 2 pada penderita kusta. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan antara jenis kelamin, pekerjaan, alat pelindung diri dan perawatan diri dengan kejadian kecacatan kusta tingkat 2 di Kabupaten Gowa tahun 2014-2015.
PENGEMBANGAN METODE PENYULUHAN MENINGKATKAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI Makhrajani Majid
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 13 No. 1: MARET 2017
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.357 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v13i1.1585

Abstract

Program KB ke depan akan difokuskan, salah satunya pada peningkatan pemakaian alat kontrasepsi, pendewasaan usia pekawinan, menjarangkan kehamilan, pengaturan jumlah anak dan masih banyak lagi sasaran lain yang ingin ditingkatkan. Penelitian ini bertujuan mengetahui perubahan pengetahuan dan sikap masyarakat sebelum dan setelah dilakukan penyuluhan terhadap pengaturan jarak kehamilan, jumlah anak dan tingkatkesejahteraan keluarga selama pemakaian alat kontrasepsi. Desain penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain one group pretest-postest. Objek penelitian adalah ibu-ibu yang pernah menggunakan alat kontrasepsi di Kota Parepare. Jumlah responden sebanyak 117 orang. Teknik yang digunakan adalah accidental sampling. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner yang diberikan kepada responden sebelum dan sesudah penyuluhan. Analisis data dengan menggunakan uji t pada variabel independen. Hasil penelitian ini adalah ada perubahan tingkat pengetahuan dan sikap masyarakat sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan tentang jarak kehamilan, pengaturan jumlah anak dan tingkat kesejahteraan keluarga terhadap peningkatan pemakaian alat kontrasepsi di Kota Parepare.
USIA PUBERTAS DAN MENARCHE TERHADAP TINGGI BADAN MAHASISWA KEBIDANAN Rossy Handayani; Irwanto Irwanto; Dwi Purwanti; Widati Fatmaningrum
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 13 No. 1: MARET 2017
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.444 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v13i1.1579

Abstract

Data Riskesdas tahun 2013 menunjukkan adanya peningkatan prevalensi pendek (stunting) pada remaja usia 16-18 tahun. Pertumbuhan tinggi badan akan mengalami kenaikan kecepatan pertumbuhan pada saat pubertas dan berakhir saat terjadinya menarche. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara usia pubertas dan usia menarche dengan tinggi badan mahasiswa bidan Universitas Airlangga. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan rancangan cross sectional study. Subjek penelitian ini adalah seluruh mahasiswa S1 Pendidikan Bidan Universitas Airlangga yang berusia kurang dari atau sama dengan 20 tahun. Penelitian ini menggunakan total sampling dan uji statistik Mann Whitney. Hasil penelitian diperoleh 102 mahasiswa dengan rata-rata usia 18,8 tahun (SD±0,64), tidak ada perbedaan bermakna usia pubertas (p=0,643) dan usia menarche (p=0,198) dengan tinggi badan. Kesimpulan penelitian tidak ada hubungan antara usia pubertas dan usia menarche dengan tinggi badan mahasiswa bidan Universitas Airlangga.

Page 1 of 2 | Total Record : 12