cover
Contact Name
Richard Palilingan
Contact Email
richardpalilingan@unima.ac.id
Phone
+6289688665956
Journal Mail Official
epidemia@unima.ac.id
Editorial Address
jln Kampus Unima, Kel. tataaran dua, Kecamatan Tondano Selatan, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara
Location
Kab. minahasa,
Sulawesi utara
INDONESIA
Epidemia: Jurnal Kesehatan Masyarakat UNIMA
ISSN : -     EISSN : 27746909     DOI : https://doi.org/10.53682/ejkmu.v2i1
Core Subject : Health,
EPIDEMIA merupakan jurnal berkalah ilmiah yang berfokus dalam mempublikasikan artikel dari hasil penelitian yang mencakup berbagai topik pembelajaran di bidang kesehatan masyarakat. Artikel yang dimuat di jurnal ini merupakan artikel yang belum pernah dipublikasikan oleh jurnal lain. Jurnal ini terbit mulai tahun 2020 dengan frekuensi terbit empat kali setahun. EPIDEMIA berisi hasil penelitian pada bidang : Epidemiologi Kesehatan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Kesehatan Lingkungan, Gizi Kesehatan Masyarakat, Administrasi Kebijakan Kesehatan, Biostatistika, Promosi Kesehatan, Kesehatan Ibu dan Anak, Kesehatan Reproduksi, dan Kedokteran Komunitas.
Articles 45 Documents
GAMBARAN PERAWATAN DIRI PENDERITA DIABETES MELITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BATU KECAMATAN LIKUPANG SELATAN Teressa G Rumbay; Lucyana Pongoh; Prycilia Mamuaja
Epidemia : Jurnal Kesehatan Masyarakat Unima Volume 2. No 2. MEI Tahun 2021
Publisher : Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53682/ejkmu.vi.1132

Abstract

Salah satu kebutuhan manusia yaitu perawatan diri atau merawat diri sendiri yang dilakukan secara terus-menerus dengan tujuan mempertahankankesehatan dan kehidupan serta untuk penyembuhan dari penyakit juga utuk mengatasi komplikasi yang ditimbulkan.  Aktivitas perawatan diri yang dapat dilakukan yakni : diet,  aktivitas/latihan fisik,  kontrol glukosa darah,  minum obat  secara teratur dan perawatan kaki. Puskesmas Batu merupakan Puskesmas jenis Rawat Inap yang ada Kecamatan Likupang Selatan. Data yang diperoleh dari Puskesmas Batu menunjukkan terjadinya peningkatan jumlah penderita diabetes melitus dari tahun ke tahun, dimana pada tahun 2017 jumlah penderita tercatat 130 orang, tahun 2018 berjumlah 185 orang dan pada tahun 2019 dari bulan Januari sampai Desember meningkat menjadi 258 penderita (Profil Puskesmas Batu, 2019). Untuk mengetahui Gambaran Perawatan Diri Penderita Diabetes Melitus Di Puskesmas Batu Kecamatan Likupang Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif survey yang dilakukan selama bulan Oktober-November 2020. Populasi dalam penelitian ini dari 58 populasi menjadi 51 sampel. Penelitian dilakukan dengan cara melakukan observasi terhadap variabel perawatan diri penderita diabetes melitus. Analisis data dilakukan secara univariat. Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa Perawatan Diri Penderita Diabetes Melitus Di Wilayah Kerja Puskesmas Batu Kecamatan Likupang Selatan melalui hasil penelitian ini adalah kategori buruk 19 orang (37,26%), kategori sedang 30 orang (58,82%) dan kategori baik 2 orang (3,92%).
HUBUNGAN PENGETAHUAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DENGAN KEBERSIHAN PRIBADI SISWA DI SD GMIM 2 TONDANO KABUPATEN MINAHASA Claudia Onibala; Mesak Rambitan; jilly Toar
Epidemia : Jurnal Kesehatan Masyarakat Unima Volume 2. No 2. MEI Tahun 2021
Publisher : Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53682/ejkmu.vi.1137

Abstract

ABSTRACT Menurut World Health Organization (WHO) 2014 setiap tahun ada sekitar 2,2 juta jiwa di Negara berkembang terutama anak – anak meninggal dunia akibat berbagai penyakit yang disebabkan oleh  kurangnya air minum yang aman sanitasi hygiene yangburuk. Pelayanan sanitasi yang tidak memadai, persediaan yang tidak memadai, persediaan air yang tidak aman, system pembuangan sampah yang tidak memadai dapat meningkatkan angka kematian akibat diare sampai 65%, serta penyakit lainnya sebanyak 26%.Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) tatanan lingkungan sekolah adalah upaya untuk memberdayakan siswa, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah agar tahu, dan mampu memperlakukan PHBS. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan metode survey analitik dan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini sebesar 45 responden dan sampel yang didapatkan sebesar 45 responden.Data di kumpulkan menggunakan kuesioner, pengukuran berat badan dan tinggi badan, kemudian di analisis. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan kebersihan kulit dengan kebersihan pribadi (p=0.008), terdapat hubungan antara pengetahuan kebersihan kuku dengan kebersihan pribadi (p=0.018), tidak terdapat hubungan antara pengetahuan berpakaian dengan kebersihan pribadi (p=0.593), terdapat hubungan antara pengetahuan kebersihan gigi dan mulut dengan kebersihan pribadi (p=0.003), dan tidak terdapat hubungan antara pengetahuan kebersihan membuang sampah dengan kebersihan pribadi (p=0,911). ABSTRACT According to the World Health Organization (WHO) 2014 every year about 2.2 million people in developing countries, especially children - children die from various diseases caused by the lack of safe drinking water sanitation hygiene is bad. Inadequate sanitation services, inadequate supplies, unsafe water supply, inadequate waste disposal system can reduce the death rate from diarrhea by 65%, and other diseases by 26%. Clean and healthy living behavior (PHBS) school environment setting is an effort to empower students, teachers, and the school environment community to know, and be able to treat PHBS. This type of research is quantitative with analytical survey methods and cross sectional approach. The population in this study was 45 respondents and the sample obtained was 45 respondents. The data was collected using questionnaires, weight and height measurements, then analyzed. The results of this study showed that there is a meaningful relationship between knowledge of skin hygiene and personal hygiene (p=0.008), there is a relationship between knowledge of nail hygiene and personal hygiene (p=0.018), there is no relationship between the knowledge of dressing and personal hygiene (p=0.018), there is no relationship between the knowledge of dressing and personal hygiene (p=0.593), there is a relationship between knowledge of dental and oral hygiene with personal hygiene (p=0.003), and there is no relationship between knowledge of cleaning waste and personal hygiene (p=0.911).  
HUBUNGAN ANTARA POSISI KERJA DENGAN KELUHAN MUSCULOSKELETAL PADA NELAYAN DI DESA GEMEH KECAMATAN GEMEH KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD Arsi Lambek; Richard Andreas Palilingan; I Wayan Gede Suarjana
Epidemia : Jurnal Kesehatan Masyarakat Unima Volume 2. No 2. MEI Tahun 2021
Publisher : Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53682/ejkmu.vi.1144

Abstract

ABSTRAK Nelayan adalah sebagian orang yang aktivitas kerjanya mencari atau melakukan penangkapan ikan. Aktivitas nelayan saat bekerja sering menggunakan posisi tubuh yang tidak alamiah dengan keluhan pada leher, bahu, punggung, pinggang, lengan dan pantat. Keluhan musculoskeletal merupakan gangguan atau keluhan yang dirasakan seperti pegal-pegal, rasa sakit, dan rasa nyeri pada bagian otot. Posisi-posisi kerja yang tidak ergenomis akan mengakibatkan keluhan-keluhan pada anggota tubuh salah satunya keluhan musculoskeletal. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan posisi kerja dengan keluhan musculoskeletal pada pekerja nelayan di Desa Gemeh. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi analitik dengan pendekatan cross sectional. Dengan menggunakan OWAS dalam menilai posisi kerja dan NBM untuk mengukur keluhan musculoskeletal. Lokasi penelitian dilaksanakn di Desa Gemeh Kecamatan Gemeh Kabupaten Talaud pada bulan juni-juli 2020. Total sampel pada penelitian ini yaitu 27 responden. Uji statistik yang digunakan yaitu uji rank spearman dengan tingkat kemaknaan a=0,05. Hasil uji statistik menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara posisi kerja dengan keluhan musculoskeletal p value=0,024 dengan nilai r value= 0,906 yang berarti kekuatan hubungan antara variabel posisi kerja dengan keluhan musculskeletal sangat kuat dan searah. Berdasarkan hasil yang diperoleh tersebut pekerja nelayan diharuskan memperhatikan posisi kerja yang baik dan jika pekerja nelayan menggunakan posisi kerja yang buruk diharuskan segera mengubah posisi tersebut agar tidak mengakibatkan cidera, kecelakaan dan keluhan yang kelak dapat membahayakan tubuh. Kata Kunci : Posisi Kerja, Keluhan Muskuloskeletal, Nelayan ABSTRACT Welavan is that some of his violent activities seek or make fising. Fising on the job often uses unnaturally located posture with complaints on the shoulders of the backs of arms and buttocks. Musculoskeletal compleints are complex or complex grievance like muscle aches and muscle aches. A less ergonomic position would leade to complaints in the limbs of one of them musculoskeletal complaints. The purpose of this research was to analyze the working relationship with musculoskeletal complaints on the fishermen in gemeh village. The type of research used in this study is analytic observation with a sectional cross approach. By using OWAS methods assess work positions and NBM to measure musculoskeletal complaints. The research location is carried out in the Gemeh distric of Talaud in june-july 2020. Total sample in the study is 27 respondents. The statistical test was used at rank spearman with prosperity rate of 0,05. Statistical test revealed a significant link between the working posistion and a musculosceletal p value=0,024 with an r value 0=906. The resulting work required attention to good work posistions and that if the fishermen’s work used a poor work position was required to change the the position immediately so as not to cause accident injuries and complainst that could later harm the body. Key Words: Work Position, Musculoskeletal Complaints, Fishermen
TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG BAHAYA MEROKOK DI KALANGAN REMAJA DESA SIMBEL KECAMATAN KAKAS BARAT Grily Fijinia Lokas; Maxi Moleong; jilly Toar
Epidemia : Jurnal Kesehatan Masyarakat Unima Volume 2. No 2. MEI Tahun 2021
Publisher : Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53682/ejkmu.vi.1160

Abstract

Menurut Laporan BPOM Depkes RI mencatat jumlah perokok di Indonesia 70%  atau 6.5 juta jiwa dari penduduk Indonesia adalah perokok dan 20%nya perokok pada usia 15 – 18 tahun pada ekonomi lemah. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu sampai dimana tingkat pengetahaun para remaja tentang bahaya merokok di kalangan remaja di desa simbel kecamatan kakas barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif yang diuraikan secara deskriptif. Responden dalam penelitian ini berjumlah 40 orang yang diambil melalui metode total sampling. Populasi pada penelitian ini sebesar 40 responden dan sampel yang didapatkan sebesar 40 responden. Data di kumpulkan menggunakan kuesioner  Hasil penelitian ini menunjukan bahwa responden yang mempunyai tingkat pengetahuan bahaya merokok dengan kategori tinggi hanya 5 responden (12.5%), sedangkan mayoritas responden sebanyak 24 responden (60%) mempunyai tingkat pengetahuan bahaya merokok dengan kategori cukup tinggi. Sisanya sebanyak 9 responden (22.5%) kategori rendah dan kategori sangat rendah 2 responden (5%).
FAKTOR –FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KECELAKAAN LALULINTAS DI WILAYAH KERJA POLSEK KAKAS KABUPATEN MINAHASA PROVINSI SULAWESI UTARA Ira Habibu; Marnex Berhimpong; Agusteivie Telew
Epidemia : Jurnal Kesehatan Masyarakat Unima Volume 2. No 2. MEI Tahun 2021
Publisher : Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53682/ejkmu.vi.1189

Abstract

Abstrak Kecelakaan lalulitas merupakan salah satu jenis penyakkit, yang tergolong dalam penyakit tdak mnular, juga merupakan salaah satu penyebab kematia di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor akibat Manusia yang presentasenya paling tinggi dengan kejadian kecelakaan lalulintas di wilayak kerja polsek Kakas kabupaten Minahasa provinsi Sulawesi Utara. Penelitian yang digunakan ialah jenis penelitian kuantitatif melalui pendekatan deskriptif. Responden dalam penelitian ini ialah menggunakan populasi sebagai sampel sebanyak 60 kasus kecelakaan dari tahun 2017 – 2019. Metode pengambilan data dilakukan dengan cara checklist BAP kecelakaan polsek Kakas, kemudian menggunakan analisis Univariat. Faktor Manusia sebagai penyebab antara lain faktor mengantuk, mabuk, lengah dan kurang pengalaman. Berdasarkan kesimpulan mengantuk memiliki 21,7%, mabuk 40%, lengah 21,7% dan kurang pengalaman memiliki 16,6% kasus kecelakaan lalulintas di wilayah kerja Polsek Kakas Kabupaten Minahasa provinsi Sulawesi Utara. Penelitian ini merupaakan informasi dan gambaran tentang kejadian kecelakaan lalu lintas terlebih khusus bagi penngguna kendaraan di wilayah kerja polsek kakas,kabupaten Minahasa.Kata Kunci : Kecelakaan lalulintas polsek kakas Abstract  Taffic accidents are a type of disease, which are classified as on – communicable diseases, and are also one of the causes of tdeath in Indnesia.This study aims to determine human – induced factors which have the highest percentage of traffic accidents in the working area of the Kakas police in Minahasa District, North Sulawesi Province. The research used is a type of quantitative research through a descriptive approach. Respondents in this study were to use population as a sample of 60 accident cases from 2017 – 2019. The data collection method was carried out by means of an accident checklist for the Kakas Police Precinct, then using univariate analysis. Human factors as causes include drowsiness, drunkenness, carelessness and inexperience. Based on the conclusion drowsiness has 21,7 %, drunk 40 %, inattentive 21,7 % and inexperience have 16,6 % of traffic..accidents in the working area of the Kakas Police, Minahasa District, North Sulawesi Province. This research is an information and description about the incidence of traffic accident. Especially for vehicle users in the working area of the Kakas Police, Minahasa Regency. Keywoards : Traffic Accident, Police kakas
ANALISIS SISTEM MANAJEMEN PROGRAM P2 ISPA DI PUSKESMAS TARERAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN Maria Oroh; Nancy Bawiling; jilly Toar
Epidemia : Jurnal Kesehatan Masyarakat Unima Volume 1. No 4. NOVEMBER 2020
Publisher : Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53682/ejkmu.v1i4.1256

Abstract

Pelayanan BPJS Kesehatan yang bermutu adalah salah satu aspek dalam pelayanan kesehatan yang merupakan faktor penting dalam mencapai kepuasan pasien. Kepuasan pasien merupakan perasaan pasien yang timbul sebagai akibat dari kinerja pelayanan kesehatan yang diperolehnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan mutu pelayanan BPJS Kesehatan dengan kepuasan pasien peserta Jaminan Kesehatan Nasional di instalasi rawat inap kelas III Rumah Sakit Umum Daerah Biak Kabupaten Biak Numfor Provinsi Papua. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi yaitu pasien yang dirawat di instalasi rawat inap kelas III sebanyak 40 pasien dan sampel penelitian ini menggunakan total sampling dengan jumlah 40 pasien. Uji statistik yang digunakan adalah uji Chi-square dengan derajat kepercayaaan 95% dan tingkat kesalahan 0,05. Hasil penelitian berdasarkan uji Chi-square menunjukan bahwa nilai p pada variabel mutu pelayanan = 0,000 dan nilai p pada variabel kepuasan pasien = 0,000. Kesimpulan berdasarkan hasil uji Chi-square menyatakan bahwa ada hubungan yang bermakna antara variabel mutu pelayanan dengan variabel kepuasan pasien. Berdasarkan penelitian ini disarankan BPJS Kesehatan lebih meningkatkan lagi mutu pelayanan kesehatan dan meningkatkan sosialisai program-program BPJS Kesehatan terutama di daerah perdesaan. Kata kunci : Mutu pelayanan, BPJS Kesehatan, Kepuasan Pasien
HUBUNGAN PERANAN KEPEMIMPINAN DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI PUSKESMAS TANDENGAN KECAMATAN ERIS Melany Kumayas; Meity Pungus; Lucyana Pongoh
Epidemia : Jurnal Kesehatan Masyarakat Unima Volume 1. No 4. NOVEMBER 2020
Publisher : Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53682/ejkmu.v1i4.1257

Abstract

Peranan kepemimpinan merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi dalam ruang lingkup puskesmas. Salah satu hal yang menunjang kesuksesan organisasi termasuk dalam tatanan puskesmas ialah motivasi kerja dari pegawai untuk bekerja sama mencapai tujuan yang ingin dicapai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui hubungan peranan kepemimpinan dengan motivasi kerja pegawai Puskesmas Tandengan Kecamatan Eris Tahun 2019. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Responden dalam penelitian ini berjumlah 18 orang yang diambil melalui metode total sampling. Metode pengumpulan data dilaksanakan melalui pengisian kuesioner. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis uji product moment pearson yang hasilnya digambarkan dalam tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan peranan kepemimpinan dengan motivasi kerja pegawai di Puskesmas Tandengan Kecamatn Eris (p=0,015), dengan hasil uji statistik pengambilan keputusan (p=0,026), pendelegasian (p=0,026), pengawasan (p=0,15), dan motivator (p=0,015). Kata kunci : Motivasi Kerja Pegawai, Peranan Kepemimpinan, Puskesmas Tandengan
FAKTOR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEGAGALAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI PUSKESMAS MORONGE KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD Steivra Meyni Stivanny Saripada; Agusteivie Telew; jilly Toar
Epidemia : Jurnal Kesehatan Masyarakat Unima Volume 1. No 4. NOVEMBER 2020
Publisher : Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53682/ejkmu.v1i4.1258

Abstract

ASI eksklusif menjadi makanan utama bagi bayi, terutama bagi bayi yang berusia kurang dari enam bulan, tanpa diberi makanan atau minuman lain selain menyusui (kecuali obat, vitamin, dan mineral). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor intrinsik dan ekstrinsik ibu yang berhubungan dengan kegagalan pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas Moronge Kabupaten Kepulauan Talaud. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasional analitik melalui pendekatan Cross-Sectional. Responden dalam penelitian ini ialah populasi semua ibu menyusui yang memiliki bayi usia 6-12 bulan serta yang gagal dalam pemberian ASI Eksklusif, sampel berjumlah 30 orang melalui teknik purposive sampling berdasarkan kriteria eksklusi dan inklusi. Metode pengambilan data dilakukan dengan membagikan kuesioner yang telah valid dan reliabel kepada responden, kemudian menggunakan analisis univariat dan bivariat (Uji Spearman). Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor yang berhubungan dengan kegagalan pemberian ASI Eksklusif adalah dukungan suami (p=0,000), pekerjaan (p=0,038), dan iklan susu formula (p=0,013) sedangkan faktor yang tidak berhubungan dengan kegagalan pemberian ASI Eksklusif adalah pendidikan (p=0,0640). Kesimpulan penelitian ini adalah faktor ekstrinsik ibu (dukungan suami dan iklan susu formula) dan faktor intrinsik ibu (pekerjaan) berhubungan dengan kegagalan pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Moronge Kabupaten Kepulauan Talaud, sedangkan faktor intrinsik ibu (pendidikan) tidak berhubungan dengan kegagalan pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas Moronge Kabupaten Kepulauan Talaud. Kata kunci: Pemberian ASI Eksklusif, Puskesmas Moronge, Kabupaten Kepulauan Talaud
HUBUNGAN MUTU PELAYANAN BPJS KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN PESERTA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI INSTALASI RAWAT INAP KELAS III RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BIAK KABUPATEN BIAK NUMFOR PROVINSI PAPUA Mei Putri Ambat; Melky Pangemanan; Prycilia Mamuaja
Epidemia : Jurnal Kesehatan Masyarakat Unima Volume 1. No 4. NOVEMBER 2020
Publisher : Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53682/ejkmu.v1i4.1259

Abstract

Pelayanan BPJS Kesehatan yang bermutu adalah salah satu aspek dalam pelayanan kesehatan yang merupakan faktor penting dalam mencapai kepuasan pasien. Kepuasan pasien merupakan perasaan pasien yang timbul sebagai akibat dari kinerja pelayanan kesehatan yang diperolehnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan mutu pelayanan BPJS Kesehatan dengan kepuasan pasien peserta Jaminan Kesehatan Nasional di instalasi rawat inap kelas III Rumah Sakit Umum Daerah Biak Kabupaten Biak Numfor Provinsi Papua. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi yaitu pasien yang dirawat di instalasi rawat inap kelas III sebanyak 40 pasien dan sampel penelitian ini menggunakan total sampling dengan jumlah 40 pasien. Uji statistik yang digunakan adalah uji Chi-square dengan derajat kepercayaaan 95% dan tingkat kesalahan 0,05. Hasil penelitian berdasarkan uji Chi-square menunjukan bahwa nilai p pada variabel mutu pelayanan = 0,000 dan nilai p pada variabel kepuasan pasien = 0,000. Kesimpulan berdasarkan hasil uji Chi-square menyatakan bahwa ada hubungan yang bermakna antara variabel mutu pelayanan dengan variabel kepuasan pasien. Berdasarkan penelitian ini disarankan BPJS Kesehatan lebih meningkatkan lagi mutu pelayanan kesehatan dan meningkatkan sosialisai program-program BPJS Kesehatan terutama di daerah perdesaan. Kata kunci : Mutu pelayanan, BPJS Kesehatan, Kepuasan Pasien
HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN OBESITAS DI PUSKESMAS PANGOLOMBIAN Zefanya Marsella Sumael; Achmad Paturusi; Agusteivie Telew
Epidemia : Jurnal Kesehatan Masyarakat Unima Volume 1. No 4. NOVEMBER 2020
Publisher : Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53682/ejkmu.v1i4.1260

Abstract

Kurangnya aktivitas fisik atau gaya hidup yang tidak aktif merupakan penyebab penting dan utama dalam kejadian obesitas. Obesitas didefinisikan sebagai akumulasi lemak abnormal atau berlebihan yang menghadirkan risiko bagi kesehatan (WHO, 2008). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan kejadian obesitas di Puskesmas Pangolombian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah meotde penelitian kuantitatif melalui pendekatan cross-sectional. Responden dalam penelitian ini berjumlah 85 orang yang diambil melalui metode total sampling. Metode pengumpulan data dilaksanakan dengan pengisian kuesioner. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji analisis statistik chi square yang menunjukan hasil nilai p = 0,02 atau p < 0,05. Hasil ini menunjukan bahwa terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan kejadian obesitas di Puskesmas Pangolombian.Kata kunci: Aktivitas Fisik, Kejadian Obesitas, Puskesmas