cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Manajemen Teknologi
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Jurnal Manajemen Teknologi merupakan salah satu publikasi ilmiah yg diterbitkan oleh SBM ITB, dalam kerangka untuk mendorong pengembangan praktik dan teori manajemen di Indonesia melalui penyebarluasan temuan-temuan hasil riset di bidang sains dan kasus manajemen. Jurnal ini dikenal secara luas dikalangan praktisi dan akademisi di Indonesia sebagai 'The Indonesian Journal for the Science of Management' yang mencakup bidang-bidang antara lain: Knowledge and People Management, Operations and Performance Management, Business Risk, Finance and Accounting, Entrepreneurship, Strategic Business and Marketing and Decision Making and Strategic Negotiation. Jurnal Manajemen Teknologi ( ManTek ) sudah terakreditasi "B" berdasarkan Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional Nomor: 81/DIKTI/Kep/2011. Masa Berlaku 5 (lima) tahun sejak tanggal ditetapkan. Dan terindeks oleh Indonesian Publication Index (IPI), Google Schoolar. Print ISSN: 1412-1700; Online ISSN: 2089-7928
Arjuna Subject : -
Articles 463 Documents
Strategy to Increase Customer’s Purchase Intention on Garuda Indonesia’s International Flights Based on Brand Equity Factors Muslim, Erlinda; Qur’anis, Ritsah
Jurnal Manajemen Teknologi Vol 16, No 2 (2017)
Publisher : SBM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (9382.549 KB) | DOI: 10.12695/jmt.2017.16.2.2

Abstract

Abstract. Garuda Indonesia has become one of the strongest airline brand in the world. However, with the very intense competition between competitors in international flights airlines, brand has an important role in customer's purchase intention. Therefore, Garuda Indonesia needs a strong brand equity strategy to increase customers' purchase intention for its international flights. To create such strategy, this research examines the impact of Customer Based Brand Equity (CBBE) factors on customer's Purchase Intention. Importance-Performance Analysis method is also used to obtain action items along with the execution priority of each action items. The research outcome can become a brand equity strategy for Garuda Indonesia in increasing customers' purchase intention, so that they can compete with other international airlines' brand that operates in Indonesia.Keywords: Brand equity, customer based brand equity, importance-performance analysis, purchase intention, structural equation modelingAbstrak. Garuda Indonesia merupakan salah satu maskapai penerbangan dengan merek yang kuat di dunia. Namun, dengan kompetisi yang semakin ketat antar maskapai penerbangan internasional, peran merek sangat berpengaruh terhadap niat beli pelanggan. Maka dari itu, Garuda Indonesia membutuhkan strategi ekuitas merek yang kuat untuk meningkatkan Purchase Intention pelanggan untuk penerbangan internasional. Dalam pembuatan strategi tersebut, diteliti pengaruh faktor-faktor Customer Based Brand Equity (CBBE) terhadap Purchase Intention pelanggan. Selain itu, digunakan Importance-Performance Analysis untuk mendapatkan action items beserta prioritas pelaksanaan untuk setiap action items. Hasil penelitian ini merupakan strategi ekuitas merek bagi Garuda Indonesia guna meningkatkan Purchase Intention pelanggan, sehingga dapat bersaing dengan merek maskapai penerbangan internasional lainnya yang beroperasi di Indonesia.Kata kunci: Customer based brand equity, ekuitas merek, purchase intention, structural equation modeling, importance-performance analysis
Evaluasi Satu Tahun Penerapan Kebijakan Moneter Berdasarkan lnflation Targeting di Indonesia Dhewanto,, Ir. Wawan; Maulina, Rindawati
Jurnal Manajemen Teknologi Vol 7, No 2 2008
Publisher : SBM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.268 KB)

Abstract

Inflation Targeting Framework (ITF) tengah menjadi isu yang hangat dan bahkan telah dijadikan jargon dalam penetapan kebijakan moneter bagi beberapa negara di dunia karena keberhasilan yang telah dicetaknya dalam menekan laju inflasi. Dipelopori oleh Selandia Baru, beberapa negara maju seperti Inggris, Kanada, Swedia, Finlandia, Spanyol, Australia dan Israel mengikuti langkah negara ini untuk menerapkan IT (Inflation Targeting). Setelah itu, beberapa negara berkembang seperti Republik Ceko, Chili, Brazil, Korea, Thailand dan Filipina turut pula mengadopsi ITF agar dapat memperbaiki dan memperkuat fundamental ekonomi makro negaranya. Sebuah studi yang dilakukan oleh Corbo et. al. (2001)(1) melaporkan bahwa pada beberapa negara berkembang yang telah mengadopsi ITF, tingkat inflasi secara signifikan memperlihatkan level yang rendah serupa dengan apa yang ditunjukkan oleh tingkat inflasi pada negara maju yang telah terlebih dahulu mengadopsi ITF. Gambar berikut memperlihatkan grafik laju inflasi sejak tahun 2000 hingga tahun 2006 pada beberapa negara yang telah mengadopsi inflation targeting, seperti Inggris, Kanada, Korea, Thailand dan Philiphina.
Front-Matter JMT Vol 13 No 2 2014 Haryanto, Supri
Jurnal Manajemen Teknologi Vol 13, No 2 (2014)
Publisher : SBM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1220.8 KB)

Abstract

Front-Matter JMT Vol 13 No 2 2014
Perancangan Indikator Kinerja Utama pada Proses Distribusi Industri Minuman Ringan Simatupang, Togar Mangihut; Adhiutama, Akbar; Setiadi, Anjar
Jurnal Manajemen Teknologi Vol 5, No 1 2006
Publisher : SBM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1337.314 KB)

Abstract

Proses distribusi merupakan salah satu bagian terpenting dalam rantai pasok. Peningkatan kinerja dari tiap-tiap mata rantai pasok ini dapat terukur melalui indikator kinerja utama (key performance indicator) yang terintegrasi. Demikian juga dalam proses distribusi, diperlukan perancangan suatu indicator kinerja utama yang menyatukan seluruh mata rantai pasok. Artikel ini bertujuan untuk menjabarkan evaluasi indikator kinerja utama pada proses distribusi melalui proses pemodelan dengan menggunakan Model SCOR (the Supply Chain Operations Reference). Pemodelan SCOR diterapkan pada proses distribusi perusahaan nasional minuman ringan. Katakunci: proses distribusi, SCOR Model, Indikator kinerja Utama, Industri minuman ringan
Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI, Exchange Rate, Ukuran Perusahaan, Debt To Equity Ratio dan Bond Terhadap Yield Obligasi Korporasi di Indonesia Surya, Budhi Arta; Nasher, Teguh Gunawan
Jurnal Manajemen Teknologi Vol 10, No 2 2011
Publisher : SBM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.146 KB)

Abstract

Paper ini membahas analisis serempak pengaruh beberapa variable ekonomi seperti tingkat suku bunga SBI, exchange rate, ukuran perusahaan, debt to equity ratio dan bond rating terhadap yield obligasi korporasi di Indonesia. Penelitian ini menggunakan jenis data panel, sehingga untuk memilih jenis model yang akan digunakan dilakukan beberapa pengujian. Pengujian awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melakukan pengujian Chow-test untuk menentukan apakah metode pooled least square atau fixed effect dapat digunakan; serta pengujian Haussman-test untuk menentukan apakah metode fixed effect atau random effec dapat dipakai. Dengan memakai dua pengujian ini, kita dapatkan persamaan regresi umum pengaruh variable-variable ekonomi tersebut diatas terhadap yiel obligasi korporasi di Indonesia dengan tingkat signifikansi penerimaan yang bagus.Kata kunci: Analisis panel data, Chow-test, Haussmann-test, obligasi korporasi
Faktor - Faktor yang Memengaruhi Kompensasi Eksekutif dan Dampaknya terhadap Kinerja BUMN Perkebunan Vidyatmoko, Dyan; Sanim, Bunasor; Siregar, Hermanto; Didu, M. Said
Jurnal Manajemen Teknologi Vol 12, No 2 (2013)
Publisher : SBM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kompensasi eksekutif BUMN Perkebunan Indonesia, (2) menganalisis hubungan antara faktor-faktor tersebut dengan kinerja BUMN Perkebunan dan (3) menganalisis hubungan antara kompensasi eksekutif dengan kinerja BUMN Perkebunan. Metode analisis yang digunakan adalah Structural Equation Model (SEM), analisis kontingensi, analisis regresi dan analisis kualitatif. Hasil studi menunjukkan bahwa dari semua faktor yang diidentifikasi, mekanisme keputusan eksekutif, kompleksitas jabatan, skala usaha, kemampuan perusahaan membayar kompensasi, dan diversifikasi produk dan perluasan pasar mempunyai hubungan positif dan pengaruh signifikan terhadap kompensasi eksekutif. Human capital dan pasar tenaga kerja eksekutif mempunyai hubungan signifikan dengan kompensasi eksekutif. Temuan lain dari penelitian ini menunjukkan bahwa skala usaha mempunyai hubungan positif dan pengaruh signifikan terhadap kinerja pelanggan, kinerja proses bisnis internal, dan kinerja pertumbuhan dan pembelajaran. Kemampuan perusahaan membayar kompensasi mempunyai hubungan positif dan pengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan, kinerja pelanggan, dan kinerja pertumbuhan dan pembelajaran. Diversifikasi produk dan perluasan pasar mempunyai hubungan positif dan pengaruh signifikan terhadap kinerja pelanggan dan kinerja proses bisnis internal. Penelitian ini juga memberikan hasil bahwa kompensasi eksekutif mempunyai hubungan positif dan pengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan, kinerja pelanggan, kinerja proses bisnis internal, dan kinerja pertumbuhan dan pembelajaran.Kata kunci: Kompensasi Eksekutif, Kinerja, BUMN, SEM, Analisis Regresi 
Model Bisnis Inklusif Rantai Nilai Kopi Arabika di Bondowoso Jawa Timur Permatasari, Prisca Christian; Basith, Abdul; Mulyati, Heti
Jurnal Manajemen Teknologi Vol 17, No 2 (2018)
Publisher : SBM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (12730.385 KB) | DOI: 10.12695/jmt.2018.17.2.3

Abstract

Abstract. Kurangnya keterlibatan petani dalam rantai nilai membuat petani merasa disisihkan dan tidak diikutsertakan dalam rantai pasok. Kondisi tersebut menyebabkan ketidakpuasan petani rakyat terhadap kondisi pasar khususnya pasar kopi. Penelitian bertujuan untuk melihat keinklusifan petani rakyat kopi dalam rantai nilai Java Arabica Coffee. Penelitian dilakukan di Kabupaten Bondowoso, dengan responden sebanyak 72 orang petani koperasi dan 72 orang petani non-koperasi. Pengumpulan data diperoleh dengan menyebarkan kuisioner dan wawancara. Data diolah dengan menggunakan link metodologi dengan empat alat analisis yaitu peta rantai nilai, model bisnis kanvas, prinsip model bisnis baru, dan siklus prototipe. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa model bisnis inklusif dapat dilihat dengan kemitraan yang terbentuk. Kemitraan yang terbentuk pada petani koperasi sangat menguntungkan dan dapat mendukung keberlanjutan usaha kopi sedangkan model bisnis inklusif pada petani non-koperasi, menyatakan bahwa petani non-koperasi kurang memiliki kemitraan yang kuat, sehingga petani tidak memiliki hubungan pelanggan yang baik. Pada peta rantai nilai diketahui kemitraan yang paling berpengaruh bagi petani koperasi dan non-koperasi adalah Pemda Kabupaten Bondowoso. Hal tersebut didukung dengan model bisnis kanvas, diketahui bahwa petani koperasi memiliki mitra dukung yang kuat, sedangkan petani non-koperasi kurang memiliki mitra dukung yang kuat. Pada model bisnis baru petani koperasi dan non-koperasi diketahui telah dilbatkan dalam proses penentuan harga baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada siklus prototipe disarankan petani koperasi memiliki inovasi seperti dapat menyediakan bibit unggul secara mandiri dengan alat dan teknologi yang tersedia. Sedangkan pada petani non-koperasi dapat menggunakan dan meningkatkan akses melalui Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).Kata kunci: Java arabica coffee, bisnis inklusif, link metodologi, petani koperasi, petani non-koperasiAbstract. Farmer's lack of involvements in the supply chain has distanced them and not being involved in the supply chain process. This situation provoked dissatisfaction in shareholders towards the market situation, more specifically, in the coffee market. This study aimed to see the inclusiveness of coffee shareholders in Java Arabica Coffee supply chain. This research was carried out at Bondowoso district, with 72 cooperatives farmers and 72 non-cooperative farmers as the respondents. Data collection was gathered using questionnaire and interviews and the results were processed using Link Methodology with its four analytical instruments: The Value Chain Map, The Business Model Canvas, The New Business Model, and The Prototype Cycle. This research revealed that inclusive business models could be observed from the partnership formed. The partnerships at cooperation farmers were very profitable and supportive towards sustainable coffee business, meanwhile, for inclusive business model business to non-cooperative farmers shows they lack a strong partnership because farmers do not have good customer relations. From the Value Chain Map, it is revealed that the most influential partnership for both cooperation farmers and non-cooperative farmers is with Bondowoso Regency Administrators. This is also supported by business model canvas, indicating that cooperation farmers have strong supporting partners, meanwhile non-cooperative farmers have less supporting partners. Through new business model, it is revealed that cooperation and non-cooperative partners are involved in the price-making process, either directly or indirectly. Prototyping cycle suggests cooperative farmers own innovations such as providing high-quality seeds independently using available equipment and technology. While for non-cooperative farmers, they can utilize and increase the access to Information & Communication Technology (ICT).Keywords: Java arabica coffee, inclusive business, link methodology, cooperation farmers, non-cooperation farmers.
Perancangan sistem manajemen kinerja perusahaan studi kasus perusahaan dago engineering Wibisono, Dermawan; Kosasih, Oktorius
Jurnal Manajemen Teknologi Vol 9, No 1 2010
Publisher : SBM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6601.421 KB)

Abstract

Dago Engineering (DagoEng) adalah perusahaan konsultan enjiniring yang mayoritas konsumennya perusahaan yang bergerak di bidang eksploitasi migas. Beberapa isu yang menghambat perkembangan DagoEng namun hingga kini belum dapat dipecahkan, yaitu turn-over karyawan yang tinggi, tidak mengetahui area-area yang membutuhkan upaya perbaikan/pengembangan, kegiatan R&D yang terlantar, inkonsistensi kualitas pekerjaan, tidak mengetahui tingkat kepuasan konsumen, dan kesulitan dalam meramalkan potensi pendapatan masa depan. Daftar problem tersebut dipetakan didapatkan akar masalahnya adalah tidak memadainya sistem manajemen kinerja (SMK) DagoEng saat ini. Dari hasil rancangan yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan Integrated Performance Management System (IPMS) didapatkan variabel-variabel kunci untuk proses perbaikannya yang tercakup ke dalam tiga perspektif, yaitu keluaran organisasi, proses internal, dan kemampuan sumber daya. Keluaran organisasi memiliki aspek finansial dan aspek non finansial. Proses internal memiliki aspek inovasi, aspek proses kerja, dan aspek pemasaran. Sedangkan kemampuan sumber daya memiliki aspek sumber daya insani, aspek sumber daya teknologi dan infrastruktur, dan aspek sumber daya organisasi. Variabel kinerja yang diusulkan terdiri dari aspek finansial 4 variabel, aspek non finansial 4 variabel, aspek inovasi 3 variabel, aspek proses kerja 7 variabel, aspek pemasaran 3 variabel, aspek sumber daya insani 3 variabel, aspek sumber daya teknologi & infrastruktur 3 variabel, aspek sumber daya organisasi 4 variabel. Untuk masing-masing variabel kinerja dipilih indikator pengukuran, cara perhitungan, dan data yang dibutuhkan. Dari analisis ditemukan bahwa masih banyak data-data dan sistem pencatatan yang belum tersedia di DagoEng sehingga kaji banding kinerja belum dapat dilakukan.Kata kunci: Sistem Manajemen Kinerja, Konsultan Enjiniring, Migas, IPMS
Orientasi Kewirausahaan pada Kinerja Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Sumatera Barat: Analisis Peran Moderasi dari Intensitas Persaingan, Turbulensi Pasar dan Teknologi Wardi, Yunia; Susanto, Perengki; Abdullah, Nor Liza
Jurnal Manajemen Teknologi Vol 16, No 1 (2017)
Publisher : SBM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (9860.671 KB) | DOI: 10.12695/jmt.2017.16.1.4

Abstract

Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh orientasi kewirausahaan meliputi keinovasian, keproaktifan, dan keberanian dalam mengambil risiko terhadap kinerja UKM Sumatera Barat yang dimoderasi oleh intensitas per¬saingan, turbulensi pasar dan teknologi. Populasi penelitian adalah seluruh pimpinan atau pemilik UKM pada komoditas produk/jasa usaha unggulan di Sumatera Barat. Sampel penelitian adalah sebagian dari pimpinan atau pemilik UKM pada komoditas produk/jasa usaha unggulan dengan menggunakan metode penyampelan non-probabilitas, yaitu sampel bertujuan. Ukuran sampel (sample size) diambil sebanyak 400 sampel. Penelitian ini menggunakan moderated regression analysis (MRA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa orientasi kewirausahaan meliputi keinovasian, keproaktifan dan keberanian mengambil risiko berpengaruh secara signifikan pada kinerja UKM di Sumatera Barat. Namun, intensitas persaingan, turbulensi pasar dan teknologi tidak mampu memperkuat pengaruh orientasi kewirausahaan terhadap kinerja UKM di Sumatera Barat. Implikasi manajerial dalam penelitian ini didiskusikan kemudian. Kata Kunci: Orientasi kewirausahaan, intensitas persaingan, turbulensi pasar dan teknologi, dan kinerja UKMAbstract. The purpose of this study is to analyse the effect of entrepreneurial orientation (EO) include innovativeness, proactiveness, and risk-taking on performance of small and medium enterprises (SMEs) in West Sumatra moderated by competitive intensity, market, and technological turbulence. The population of the study was all managers or owners of leading products/services of SMEs in West Sumatra. Further, samples were taken by using nonprobabilities sampling method i.e. purposive sampling. The sample size used in the analysis of 400 samples. Data were analyzed by using moderated regression analysis (MRA). The findings show that EO includes innovativeness, proactiveness, and risk-taking have a significant effect on SMEs performance in West Sumatra. However, the moderating effect of competitive intensity, market and technological turbulence on the relationship between EO and SMEs performance were not supported. Managerial implications of the findings are then discussed. Keywords: Entrepreneurial orientation, competitive intensity, market and technological turbulence, and SMEs performance 
Studi Mengenal ERP System Adoption Berbasis Technology Acceptance Model Govindaraju, Rajesri; Gondodiwirjo, Leksananto
Jurnal Manajemen Teknologi Vol 7, No 1 2008
Publisher : SBM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (644.215 KB)

Abstract

Sistem ERP adalah sistem informasi yang mengintegrasikan fungsi-fungsi bisnis dalam perusahaan, seperti fungsi manufaktur, keuangan dan manajemen rantai suplai. Sistem ERP tidak dapat meningkatkan performansi perusahaan bila tidak diadopsi dan digunakan secara teratur dan benar oleh para penggunanya. Dengan mengadopsi model dasar Technology Acceptance Model (TAM) dalam mempelajari proses penerimaan (adoption) sistem ERP oleh user dalam organisasi, penelitian ini menambahkan aspek peran project champion dalam menganalisis proses penerimaan sistem ERP oleh pengguna. Peran project champion disini dipelajari dengan yang memasukkan dua variabel independen tambahan yaitu technical champion dan organisational champion. Faktor lainnya yang digunakan dalam penelitian ini yaitu perceived usefulness, intrinsic dan situational involvement, prior usage, argument for change, shared belief, project communication dan training. Pengambilan data dilakukan terhadap 123 responden yang merupakan karyawan pengguna sistem ERP di PT.Telkom Indonesia. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan metode Structural Equation Modelling (SEM), dan perangkat lunak pengolah data LISREL. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa perceived usefulness berpengaruh positif terhadap behavioral intention to use sistem ERP. Hasil dari penelitian juga menunjukkan bahwa technical champion, organisational champion, intrinsic dan situational involvement, argument for change, shared belief, project communication dan training secara tidak langsung berpengaruh positif terhadap behavioral intention to use sistem ERP. Keywords: ERP, Behavioral intention to use ERP, User acceptance, adoption, Champions, TAM, SEM