Articles
25 Documents
Search results for
, issue
"Vol 6, No 3 (2025)"
:
25 Documents
clear
<![CDATA[Efektivitas Komik Kimia sebagai Media Pembelajaran untuk Materi Elektrolit dan Non Elektrolit terhadap Hasil Belajar Peserta Didik ]]>
<![CDATA[Febrianti, Latifah Intan]]>;
<![CDATA[Parbuntari, Hesty]]>
<![CDATA[ Afeksi: Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Vol 6, No 3 (2025) ]]>
Publisher : <![CDATA[Pusat Studi Penelitian dan Evaluasi Pembelajaran ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.59698/afeksi.v6i3.475
<![CDATA[Pembelajaran kimia di tingkat SMA masih menghadapi berbagai kendala, terutama terkait topik tentang larutan elektrolit dan non elektrolit yang dianggap kompleks karena tidak tampak secara nyata. Rendahnya ketertarikan siswa dalam kegiatan belajar serta keterbatasan sarana belajar yang menarik turut menjadi faktor penghambat dalam meningkatkan pemahaman konsep. Media alternatif yang bisa dimanfaatkan sebagai upaya menangani permasalahan tersebut adalah komik kimia. Komik kimia dinilai mampu menyajikan materi secara visual dan menarik, sehingga berpotensi meningkatkan pemahaman pelajar. Kajian ini bermaksud untuk menilai seberapa efektif penggunaan komik kimia sebagai sarana pembelajaran guna mengoptimalkan prestasi belajar pelajar pada topik larutan elektrolit dan non elektrolit. Cara yang diterapkan adalah eksperimen semu dengan desain non-equivalent control group design. Cara pengumpulan subjek penelitian dilaksanakan secara purposive sampling dengan dua kelas terpilih, yaitu XI.F-10 sebagai kelas percobaan (33 peserta didik) dan XI.F-8 sebagai kelas kontrol (36 peserta didik). Instrumen penelitian berupa soal pilihan ganda sebanyak 20 butir. Data dalam kajian ini dianalisis memakai perhitungan N-Gain, pengujian awal dalam bentuk uji normalitas dan homogenitas, dan pengujian hipotesis dengan memanfaatkan independent sample t-test. Mengacu pada hasil analisis, diperoleh nilai rata-rata N-Gain pada kelompok percobaan mencapai 0,71 yang digolongkan dalam kelompok tinggi, sementara pada kelas kontrol sebesar 0,63 yang tergolong tergolong pada tingkat sedang. Hasil belajar kedua kelas memiliki distribusi normal dan bersifat homogen. Dari uji t, diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,039 ( 0,05), yang menunjukkan adanya selisih signifikan. Oleh karena itu, ditarik kesimpulan bahwa komik kimia berkontribusi dalam meningkatkan hasil pembelajaran siswa.]]>
<![CDATA[Strategi Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Guru Berbasis Perbaikan Berkelanjutan di SDN 008 Samarinda Ulu ]]>
<![CDATA[Kumullah, Rahima]]>
<![CDATA[ Afeksi: Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Vol 6, No 3 (2025) ]]>
Publisher : <![CDATA[Pusat Studi Penelitian dan Evaluasi Pembelajaran ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.59698/afeksi.v6i3.494
<![CDATA[This research examines the principal's strategy in improving teacher quality through continuous improvement at SDN 008 Samarinda Ulu. Using a qualitative approach, data was collected through observation, interviews and documentation. The research results show that strategies such as classroom observation, teacher supervision, professional training, and collaborative learning communities play an important role in encouraging teacher development. Challenges include resistance to change, limited technology skills, and workload pressures. Nevertheless, innovative programs such as Si MANTAP are quite promising in improving teaching competence and collaboration. This study underscores the importance of sustainable strategies to address the growing educational demands of society 4.0 and 5.0.]]>
<![CDATA[Profil Kejenuhan Belajar Siswa Kelas XI.8 di SMA Negeri 1 Talang Kelapa ]]>
<![CDATA[Rahayu, Sri]]>;
<![CDATA[Yani, Defri]]>;
<![CDATA[Andreansyah, Aziz]]>;
<![CDATA[AR, Silvia]]>
<![CDATA[ Afeksi: Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Vol 6, No 3 (2025) ]]>
Publisher : <![CDATA[Pusat Studi Penelitian dan Evaluasi Pembelajaran ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.59698/afeksi.v6i3.473
<![CDATA[Penelitian ini mengkaji tingkat kejenuhan belajar pada siswa kelas XI.8 SMA Negeri 1 Talang Kelapa. Kejenuhan belajar adalah kondisi di mana siswa merasa lelah secara mental, kehilangan semangat belajar, dan kesulitan berkonsentrasi, yang dapat berdampak pada prestasi dan kondisi psikologis mereka. Metode yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif dengan pengumpulan data melalui kuesioner yang diisi oleh 30 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 90% siswa mengalami kejenuhan belajar tingkat sedang, sedangkan 10% berada pada tingkat tinggi. Tidak ada siswa yang termasuk dalam kategori rendah. Faktor penyebab diduga berasal dari tuntutan akademik yang tinggi, metode mengajar yang kurang menarik, serta efek psikologis setelah pembelajaran daring selama pandemi. Untuk mengatasi hal ini, disarankan agar guru menggunakan pendekatan pembelajaran yang lebih bervariasi, sekolah menyediakan layanan konseling, dan beban tugas siswa dikelola dengan lebih baik. Temuan ini diharapkan dapat membantu sekolah dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih mendukung.]]>
<![CDATA[Integrasi Teknologi dalam Proses Pembelajaran Cuaca untuk Meningkatkan Kesadaran Konservasi Air Siswa MTsN 6 Tulungagung ]]>
<![CDATA[Fauzan, Ahmad]]>;
<![CDATA[Rusyda, Izzah Zanu]]>;
<![CDATA[Putri, Meyllinda Rizkya]]>
<![CDATA[ Afeksi: Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Vol 6, No 3 (2025) ]]>
Publisher : <![CDATA[Pusat Studi Penelitian dan Evaluasi Pembelajaran ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.59698/afeksi.v6i3.499
<![CDATA[Penelitian ini bertujuan mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran cuaca guna meningkatkan kesadaran konservasi air pada siswa di MTsN 6 Tulungagung. Integrasi teknologi pembelajaran cuaca efektif menjadi sarana menanamkan kesadaran terhadap perubahan cuaca, konservasi air dan lingkungan. Metode penelitian dengan pendekatan deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Subjek penelitian siswa kelas VII dan VIII yang dipilih secara acak. Teknologi yang diintegrasikan penggunaan aplikasi cuaca digital, simulasi interaktif, serta penggunaan platform e-learning. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan angket sebelum dan sesudah implementasi pembelajaran berbasis teknologi cuaca. Hasil penelitian menunjukkan integrasi teknologi dalam pembelajaran cuaca secara signifikan meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep cuaca, serta kesadaran mereka akan pentingnya dalam konservasi air. Siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran dan menunjukkan peningkatan dalam kemampuan analisis dan refleksi terhadap isu lingkungan. Kesadaran konservasi air meningkat, terlihat dari perubahan sikap dan perilaku siswa yang peduli terhadap penghematan air di lingkungan sekolah. Hasil kuesioner pra edukasi 23 siswa atau 71 % kategori kadang-kadang dalam mengkonversi air masih rendah, 19 siswa atau 59,38 % kategori sering dalam konservasi air sudah sangat baik. Hasil uji t taraf signifikansi 0,05 t-hitung t-tabel (5,507 1,999) Ho ditolak dan H1 diterima yang berarti Integrasi teknologi dalam proses pembelajaran cuaca memiliki pengaruh signifikan terhadap peningkatan kesadaran konservasi air pada siswa MTsN 6 Tulungagung. Dengan demikian, penelitian ini menyimpulkan integrasi teknologi dalam pembelajaran cuaca dapat menjadi strategi yang efektif untuk meningkatkan kesadaran konservasi air pada siswa, dan dapat diadaptasi dalam konteks pendidikan yang lebih luas untuk mendukung pembelajaran yang berorientasi pada lingkungan.]]>
<![CDATA[Keterampilan Membaca Generasi Alpha: Evaluasi Pembelajaran pada Siswa Kelas 2A SD Negeri 02 Indralaya Utara ]]>
<![CDATA[Safitri, Aida]]>;
<![CDATA[Shaputra, Raul Rian]]>;
<![CDATA[Prameswari, Ajeng Chandra]]>;
<![CDATA[AR, Silvia]]>
<![CDATA[ Afeksi: Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Vol 6, No 3 (2025) ]]>
Publisher : <![CDATA[Pusat Studi Penelitian dan Evaluasi Pembelajaran ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.59698/afeksi.v6i3.486
<![CDATA[Keterampilan membaca merupakan fondasi utama dalam proses belajar siswa, khususnya di jenjang sekolah dasar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan membaca siswa kelas 2A di SD Negeri 02 Indralaya Utara dengan pendekatan kuantitatif deskriptif. Sebanyak 28 siswa menjadi subjek penelitian yang dievaluasi melalui instrumen observasi berdasarkan 4 aspek kemampuan membaca yaitu mengenal huruf, membaca kata, kelancaran membaca dengan suara nyaring serta pemahaman isi bacaan, dan menyimak atau memahami informasi yang didengar. Hasil analisis menunjukkan bahwa 86% siswa berada pada kategori keterampilan membaca tinggi, 14% berada pada kategori sedang, dan tidak ada siswa yang termasuk kategori rendah. Temuan ini menggambarkan bahwa sebagian besar siswa telah memiliki kemampuan membaca yang baik, yang kemungkinan besar dipengaruhi oleh strategi pembelajaran guru, keterlibatan orang tua dalam mendampingi anak belajar di rumah, serta lingkungan belajar yang kondusif. Penelitian ini juga menemukan kecenderungan perbedaan kemampuan membaca berdasarkan jenis kelamin, di mana siswa perempuan lebih dominan dalam kategori tinggi. Dengan hasil ini, penting bagi guru dan orang tua untuk berkolaborasi dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, variatif, dan sesuai dengan karakteristik siswa SD pada generasi Alpha yang lebih visual, aktif, dan cepat menyerap informasi.]]>
<![CDATA[Peningkatan Motivasi Belajar Menggunakan Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama pada Siswa SMP ]]>
<![CDATA[Wisanta, S. Astrinia Thata]]>;
<![CDATA[Setiawan, Antonius Ian Bayu]]>
<![CDATA[ Afeksi: Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Vol 6, No 3 (2025) ]]>
Publisher : <![CDATA[Pusat Studi Penelitian dan Evaluasi Pembelajaran ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.59698/afeksi.v6i3.491
<![CDATA[Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar menggunakan bimbingan kelompok teknik sosiodrama pada peserta didik SMP. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya motivasi belajar, kurang memiliki kesadaran untuk belajar, keterampilan belajar yang rendah, kurang memiliki daya tarik untuk belajar dan kurang mendapat dukungan lingkungan belajar yang kondusif. Oleh karena itu, diperlukan metode bimbingan yang mampu mengatasi hambatan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling (PTBK) dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus yang meliputi tahapan perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui angket dengan analisis deskriptif kuantitatif untuk mengukur perubahan skor motivasi belajar antara pretest dan posttest. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik sosiodrama dalam bimbingan kelompok efektif dalam meningkatkan motivasi belajar. Pada skor pretest pertama kali diberikan adalah 135.50, kemudian meningkat pada posttest siklus I menjadi 140.50. Setelah melakukan evaluasi pada siklus I, rata-rata skor posttest meningkat signifikan menjadi 148.00 pada postest siklus II. Peserta didik menjadi lebih berani menyampaikan pendapat, gigih menyelesaikan tugas, dan tangguh menghadapi hambatan.]]>
<![CDATA[Efektivitas LKPD Berbasis PBL pada Materi Asam Basa Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Fase F SMA ]]>
<![CDATA[Maharani, Mellysa]]>;
<![CDATA[Suryani, Okta]]>
<![CDATA[ Afeksi: Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Vol 6, No 3 (2025) ]]>
Publisher : <![CDATA[Pusat Studi Penelitian dan Evaluasi Pembelajaran ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.59698/afeksi.v6i3.496
<![CDATA[Tersedianya bahan ajar berupa LKPD kajian asam basa dengan model PBL yang dapat membantu memudahkan pelajar dalam memahami konsep nantinya, yang sudah dilaksanakan pengujian terhadap keabsahan dan kemudahan penerapannya namun belum diuji efektivitasnya terhadap prestasi akademik pelajar. Pengkajian ini dilaksanakan dengan maksud menentukan efektivitas dari penggunaan LKPD model PBL sebagai bahan ajar terhadap prestasi akademik pelajar pada kajian asam basa fase F SMA Negeri 1 Ampek Angkek. Pengkajian ini termasuk Pengkajian percobaan yang merupakan lanjutan dari Pengkajian pengembangan oleh Yulinda Sari. teknik yang dimanfaatkan pada pengkajian ini yaitu teknik quasi experiment dengan desain pengkajian Non-equivalent control group design. Pengambilan informasi dalam pengkajian ini memakai instrumen pengkajian berupa 10 soal berganda dan 3 soal essay, kelompok individu pengkajian ini adalah fase F SMA Negeri 1 Ampek Angkek. Teknik pengambilan model uji coba dilaksanakan dengan memakai Teknik purposive sampling yang disesuaikan mengacu pada tinjauan tertentu yaitu pengajar yang mengajar. model uji coba Pengkajian yaitu kelas kimia 4 sebagai kelas percobaan dan kelas kimia 2 sebagai kelas pembanding yang terdiri dari 29 siswa di masing-masing kelas. Data temuan pengkajian dievaluasi memakai uji n-gain dan uji hipotesis. mengacu pada temuan evaluasi data, diperoleh nilai n-gain pada kelas pembanding sebesar 0,53 dengan kategori sedang dan kelas percobaan sebesar 0,71 dengan kategori tinggi. temuan uji-t didapatkan nilai relevansi kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,012. Evaluasi data tersebut dapat dirangkum bahwa hipotesis diterima, artinya penggunaan LKPD berlandaskan Problem Based Learning pada kajian asam basa efektif mengoptimalkan prestasi akademik pelajar fase F SMA Negeri 1 Ampek Angkek.]]>
<![CDATA[Penggunaan Instrumen Skala Likert untuk Menilai Keterampilan Mengingat Pelajaran pada Siswa SMP Azzahrah 01 Palembang ]]>
<![CDATA[Apezahli, Afiyah Nasywa]]>;
<![CDATA[Rahmania, Galuh Nabila Audry]]>;
<![CDATA[Amelya, Hijr]]>;
<![CDATA[Elya, Rafeylah Areefa]]>;
<![CDATA[AR, Silvia]]>
<![CDATA[ Afeksi: Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Vol 6, No 3 (2025) ]]>
Publisher : <![CDATA[Pusat Studi Penelitian dan Evaluasi Pembelajaran ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.59698/afeksi.v6i3.484
<![CDATA[Penelitian ini bertujuan mengevaluasi kemampuan daya ingat siswa kelas 7.2 SMP Islam Az Zahra Palembang dengan menggunakan skala Likert sebagai alat ukur. Daya ingat merupakan aspek penting dalam pembelajaran karena mencakup pemahaman, penyimpanan, dan penghubungan informasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan partisipasi 31 siswa. Instrumen berupa kuisioner disusun berdasarkan tiga variabel: keterampilan mempersiapkan diri dalam mengingat, motivasi belajar, dan strategi belajar. Data dianalisis melalui penghitungan skor total, pengelompokan ke dalam lima kategori (Sangat Rendah hingga Sangat Tinggi), serta analisis statistik deskriptif. Hasil menunjukkan bahwa 61% siswa berada dalam kategori “Tinggi” dan 32% dalam kategori “Rata-Rata”. Responden perempuan cenderung memiliki daya ingat lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Perbedaan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kebiasaan membaca, kemampuan fokus, motivasi, kondisi otak, dan lingkungan belajar. Temuan ini menegaskan pentingnya peran guru dalam menciptakan pembelajaran yang kondusif dan adaptif guna mendukung peningkatan kemampuan mengingat siswa secara menyeluruh.]]>
<![CDATA[Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa Melalui Media Diorama pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Kelas IV SD 3 Jati Wetan ]]>
<![CDATA[Ihsana, Siti Haidar]]>;
<![CDATA[Rondli, Wawan Shokib]]>;
<![CDATA[Sugiyantoro, Sugiyantoro]]>
<![CDATA[ Afeksi: Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Vol 6, No 3 (2025) ]]>
Publisher : <![CDATA[Pusat Studi Penelitian dan Evaluasi Pembelajaran ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.59698/afeksi.v6i3.474
<![CDATA[Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas IV SD 3 Jati Wetan pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila melalui penerapan media diorama. Dilatarbelakangi oleh rendahnya keaktifan siswa akibat metode pembelajaran yang kurang interaktif dan penggunaan media yang terbatas pada Power Point dan video edukatif, penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus meliputi perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi, mengacu pada model Kemmis Mc Taggart. Data keaktifan belajar siswa dikumpulkan melalui observasi menggunakan lembar onservasi dan dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan signifikan dalam keaktifan belajar siswa dari pra-siklus (50,8% dengan kategori kurang) menjadi siklus I (66,9% dengan kategori baik), dan mencapai puncaknya pada siklus II (81,5% dengan kategori sangat baik) setelah implementasi media diorama dan perbaikan tindakan. Penggunaan diorama terbukti efektif dalam memberikan pengalaman belajar yang konkret dan interaktif, merangsang keterlibatan fisik, psikis, dan emosional siswa dalam memahami materi keberagaman budaya Indonesia. Penelitian ini menyimpulkan bahwa media diorama merupakan alternatif media pembelajaran yang potensial untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan merekomendasikan kajian lebih lanjut serta pemberdayaan guru dalam pemanfaatan media diorama.]]>
<![CDATA[Penerapan Model Problem Based Learning Berbasis Responsif Budaya untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kalimat Efektif Siswa Sekolah Dasar ]]>
<![CDATA[Ananto, Mas Alviyan Puji]]>;
<![CDATA[Fardani, Much Arsyad]]>;
<![CDATA[Sudjadi, Sudjadi]]>
<![CDATA[ Afeksi: Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Vol 6, No 3 (2025) ]]>
Publisher : <![CDATA[Pusat Studi Penelitian dan Evaluasi Pembelajaran ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.59698/afeksi.v6i3.478
<![CDATA[Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar kalimat efektif pada pembelajaran Bahasa Indonesia melalui penerapan model Problem Based Learning (PBL) berbasis responsif budaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang dilaksanakan di kelas IV SD 1 Kalirejo pada semester genap tahun ajaran 2024/2025 dengan jumlah peserta didik sebanyak 16 siswa. Model PTK yang digunakan merujuk pada langkah-langkah Taggart dan Kemmis, yang terdiri dari empat tahapan dalam setiap siklus, yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui tes hasil belajar dan lembar observasi aktivitas pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dalam hasil belajar kalimat efektif. Pada tahap pra-siklus, hanya 6 siswa (38%) yang mencapai ketuntasan belajar dengan nilai rata-rata 64. Pada siklus I, jumlah siswa yang tuntas meningkat menjadi 9 siswa (56%) dengan rata-rata nilai 74. Kemudian pada siklus II, sebanyak 13 siswa (81%) berhasil mencapai ketuntasan dengan rata-rata nilai 83. Temuan ini menunjukkan bahwa model Problem Based Learning berbasis responsif budaya dapat secara efektif meningkatkan hasil belajar kalimat efektif di tingkat sekolah dasar. Oleh karena itu, model pembelajaran ini dapat dijadikan salah satu alternatif strategi pembelajaran Bahasa Indonesia yang kontekstual dan relevan dengan latar budaya siswa.]]>
