cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 585 Documents
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KONTROL ASMA DAN KUALITAS TIDUR PADA PASIEN ASMA DI KLINIK PARU RSU DOKTER SOEDARSO PONTIANAK ., Syarifah Yulianti
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (693.437 KB)

Abstract

Latar Belakang: Asma merupakan sebuah penyakit pernapasan kronisyang ditandai dengan mengi berulang, sesak napas, rasa dada tertekandan batuk, khususnya pada malam atau dini hari. Gejala asma yangsering muncul dapat mengurangi kualitas tidur. Kontrol asma didefinisikansebagai kondisi  di mana  memiliki sedikit atau tidak ada gejala, tidak adapenggunaan obat pelega, terbangun di malam hari, hampir ataunormalnya fungsi paru-paru, tidak ada eksaserbasi, tidak ada efeksamping dari pengobatan dan tidak ada kunjungan darurat Tujuan:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat kontrolasma dan kualitas tidur pada  asma di Klinik Paru RSU Dokter Soedarso.Metodologi: Penelitian ini merupakan analitik observasional dengandesain cross sectional yang dilakukan di Klinik Paru RSU dr. SoedarsoPontianak, dari 17 Desember 2012 - 8 Februari 2013. Ada 70 sampelyang dipilih dengan teknik consecutive sampling berdasarkan kriteriainklusi dan eksklusi. Data diperoleh dari rekam medis dan kuesionermenggunakan Asthma Control Test (ACT) dan Pittburgh Sleep QualityIndex (PSQI). Data dianalisis dengan uji chi-square menggunakan SPSS20.0. Hasil: Asma tidak terkontrol ditemukan pada 57 pasien  (81,43%).Dari 57 pasien  dengan asma yang tidak terkontrol terdapat 46 pasien (95,83%) dengan kualitas tidur yang buruk. Terdapat hubungan yangbermakna secara statistik antara tingkat kontrol asma dan kualitas tidur(p= 0,000). Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antaratingkat kontrol asma dan kualitas tidur. Kualitas tidur akan meningkatapabila tingkat kontrol asma juga meningkat.Kata kunci: Asma, tingkat kontrol asma, kualitas tidur
Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Mangga Bacang (Mangifera foetida L.) terhadap Propionibacterium acnes secara in vitro ., Gita Amalia Asikin
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Cerebellum
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.19 KB)

Abstract

Latar Belakang. Akne vulgaris atau yang biasa disebut jerawat diderita oleh sekitar 75-80% orang dewasa, terutama pada usia remaja. Akne vulgaris disebabkan oleh Propionibacterium acnes. Tanaman mangga bacang (Mangifera foetida L.) merupakan tanaman satu genus dengan Mangifera indica L. sehingga diduga mempunyai kandungan metabolit sekunder yang sama sebagai antibakteri. Metode. Daun mangga bacang (Mangifera foetida L.) diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Ekstrak yang diperoleh dilakukan skrining fitokimia. Selanjutnya dilakukan uji aktivitas antibakteri dengan metode difusi termodifikasi, yaitu sumuran pada konsentrasi 2500; 2000; 1000; 500; 250; 125; 62,5; 31,25; 15,63; dan 7,81 mg/ml. Kontrol positif yang digunakan adalah doksisiklin 30 µg/disk dan kontrol negatif yang digunakan adalah DMSO 10%. Hasil. Ekstrak etanol daun mangga bacang (Mangifera foetida L.) mengandung senyawa flavonoid, fenol, tanin, saponin, dan terpenoid. Konsentrasi minimum yang dapat menghambat Propionibacterium acnes adalah 62,5 mg/ml dan konsentrasi optimumnya adalah 2000 mg/ml. Kesimpulan. Ekstrak etanol daun mangga bacang (Mangifera foetida L.) memiliki aktivitas antibakteri terhadap Propionibacterium acnes.
Uji Efek Hepatoprotektor Andrographolide terhadap Kadar Glutation Jaringan Hepar Tikus Rattus Norvegicus Galur Wistar yang Diinduksi Karbon Tetraklorida (CCl4) ., Muhammad Nuriansyah
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 5, No 2 (2019): Jurnal Cerebellum
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.037 KB)

Abstract

Latar Belakang. Karbon tetraklorida (CCl4) merupakan penginduksi kerusakan hepar yang lazim digunakan pada penelitian eksperimental. Senyawa CCl4 dapat merusak fungsi hepar melalui radikal bebas CCl3O2- yang akan mencetuskan peroksidasi lemak yang mengakibatkan kerusakan sel hepar. Andrographolide merupakan diterpenoid lakton yang terdapat pada tanaman Andrographis paniculata yang dapat berperan sebagai hepatoprotektor. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain post-test only with control group. Sampel yang digunakan adalah jaringan hepar tikus yang telah diberikan perlakuan. Sebanyak 24 ekor tikus dibagi dalam 6 kelompok, yaitu kelompok kontrol netral, kontrol positif (kurkumin), kontrol negatif (CCl4), dosis 1 (50 mg/KgBB), dosis 2 (100 mg/KgBB), dosis 3 (200 mg/KgBB) (n=5). Jaringan hepar diuji dengan Metode Ellman kemudian data dianalisis menggunakan uji One-way Anova.Hasil. Andrographolide menunjukkan efek hepatoprotektor terhadap kadar GSH jaringan hepar setelah diinduksi CCl4. Nilai kadar GSH pada kontrol netral 22,18 µg/ml, kontrol negatif 15,51 µg/ml, kontrol positif 28,58 µg/ml, dosis 50 mg/KgBB 15,79 µg/ml, dosis 100 mg/KgBB 24,84 µg/ml, dosis 200 mg/KgBB 29,25 µg/ml. Pada uji post hoc dosis 100 mg/KgBB dan 200 mg/KgBB menunjukkan kadar GSH jaringan hepar yang berbeda bermakna dibandingkan kelompok kontrol. Tidak terdapat perbedaan bermakna antara Kadar GSH jaringan hepar dosis 50 mg/KgBB dengan kontrol negatif serta antara kelompok dosis 200 mg/KgBB dengan kontrol positif (ANOVA, p>0.05). Kesimpulan. Andrographolide memiliki efek hepatoprotektor dengan dosis efektif andrographolide pada penilitian ini adalah 200 mg/KgBB. Andrographolide dosis 200 mg/KgBB memiliki efek yang sama bila dibandingkan dengan kurkumin.
Analisis Logam Timbal dalam Eye-LinerPencil yang Beredar di Kota Pontianak ., Uray Dhiendy Tri Novebry
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 1, No 1 (2015): Jurnal Cerebellum
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.809 KB)

Abstract

Latar belakang. Eye-liner pensil  merupakan  sediaan  kosmetika  yang  diaplikasikan  pada  kulit  tipis disekitar mata, oleh sebab itu bahan yang terkandung didalamnya harus aman. Persyaratan kadar maksimum logam berat, termasuk timbal dalam kosmetika  yang ditetapkan  BPOM serta  efek berbahaya yang dapat ditimbulkan timbal bagi tubuh seperti sindrom abdomal, neuromuscular, SSP, hematologi, dan renal. Metode. Analisis timbal dilakukan dengan metode spektrofotometri serapan atom nyala dengan panjang gelombang 283,03 nm. Sampel eyeliner pencil dikumpulkan dengan metode purposive sampling, dimana sampel dipilih sesuai dengan kriteria yang ditentukan pada penelitian ini yakni eye-liner pencil yang sering digunakan oleh masyarakat yang dicurigai tercemar logam berat timbal. Preparasi dilakukan dengan metode destruksi kering menggunakan tanur pada suhu 5000C selama tiga jam. Hasil. Hasil penelitian didapat lima sampel positif dengan kadar 4,0157, 1,5480, 0,9136, 1,0739, dan 0,9961 µg/g (ppm). Kesimpulan. Kelima sampel tersebut masih berada dibawah batas maksimum yang ditentukan yakni 20 ppm,sehingga masih dikategorikan aman untuk digunakan.
Uji Efek Dekokta Angkak terhadap Kadar Trombosit Tikus Putih Jantan Galur Wistar Trombositopenia yang diinduksi Cisplatin ., Regan Januardy
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 1, No 2 (2015): Jurnal Cerebellum
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.088 KB)

Abstract

Latar Belakang: Trombositopenia merupakan gejala utama penyakit demam berdarah dengue, yang masih merupakan masalah kesehatan dengan  tingkat morbiditas dan mortalitas yang tinggi di Kalimantan Barat. Angkak (beras fermentasi Monascus purpureus) secara empiris digunakan masyarakat dalam bentuk seduhan sebagai obat untuk meningkatkan produksi sel darah, salah satunya adalah untuk meningkatkan kadar trombosit darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek dekokta angkak terhadap kadar trombosit tikus putih jantan galur Wistar trombositopenia yang diinduksi cisplatin. Metodologi: Sebanyak 24 ekor tikus dibagi menjadi 6 kelompok perlakuan. Induksi trombositopenia dilakukan dengan pemberian dosis tunggal cisplatin intravena 7 mg/Kg BB. Skrining fitokimia dekokta angkak dilakukan untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder. Pemberian dekokta angkak peroral diberikan selama tujuh hari. Pemeriksaan kadar trombosit dilakukan dengan mengambil darah vena yang ditampung dalam tabung EDTA. Sampel darah diperiksa menggunakan Sysmex KX-21 hematology analyzer. Hasil: Berdasarkan skrining fitokimia dekokta angkak mengandung senyawa terpenoid, flavonoid, fenol, dan tanin. Kadar trombosit setelah pemberian dekokta angkak tidak berbeda signifikan dibandingkan dengan kelompok yang tidak diberi dekokta angkak. Kesimpulan: Pemberian dosis dekokta angkak peroral tidak dapat meningkatkan kadar trombosit secara bermakna pada tikus putih jantan galur Wistar trombositopenia yang diinduksi cisplatin dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif.
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI INFUSA DAUN MANGGA BACANG (Mangifera foetida L.) TERHADAP PERTUMBUHAN Salmonella typhi ., Iqnasia Windy Novitasari
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7404.944 KB)

Abstract

Latar Belakang: Demam tifoid adalah suatu penyakit infeksi akut pada usus halus yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Bahaya utama penyakit ini berupa perdarahan dan perforasi usus. Mangga bacang (Mangifera foetida L.) merupakan salah satu jenis mangga dari famili Anacardiaceae yang tumbuh menyebar di wilayah Indonesia. Penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun Mangifera foetida L. memiliki aktivitas antibakteri. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri, menentukan kandungan senyawa metabolit sekunder, dan menentukan konsentrasi efektif infusa daun Mangifera foetida L. dalam menghambat pertumbuhan Salmonella typhi. Metodologi: Skrining fitokimia menggunakan metode uji tabung. Uji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi cakram Kirby-Bauer dengan konsentrasi 100%, 80%, 40%, 20%, 10%, dan 5%. Daun Mangifera foetida L. diekstraksi dengan metode infundasi menggunakan akuades steril. Kontrol positif yang digunakan adalah Siprofloksasin 5 µg/disk sedangkan kontrol negatif yang digunakan adalah akuades steril. Hasil: Metabolit sekunder yang terkandung dalam infusa daun Mangifera foetida L. yaitu alkaloid, fenol, flavonoid, saponin, tanin, dan triterpenoid. Infusa daun Mangifera foetida L. tidak membentuk zona hambat terhadap pertumbuhan Salmonella typhi. Kesimpulan: Infusa daun mangga bacang (Mangifera foetida L.) tidak memiliki aktivitas antibakteri terhadap pertumbuhan Salmonella typhi. Kata Kunci: Antibakteri, Infusa Daun Mangifera foetida L., Salmonella typhi
Faktor-faktor yang Mendukung dan Menghambat Perokok untuk Berhenti Merokok di Klinik Berhenti Merokok Puskesmas Kampung Bali Pontianak ., Rohayatun
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 1, No 4 (2015): Jurnal Cerebellum
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.16 KB)

Abstract

Latar Belakang. Perilaku merokok merupakan masalah kesehatan yang dapat menyebabkan berbagai penyakit bahkan kematian. Oleh karena itu, beberapa perokok mempunyai alasan tertentu sehingga memilih untuk berhenti merokok. Metode. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif dengan pendekatan potong lintang. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh melalui kuesioner. Hasil. Perokok yang berkunjung ke klinik berhenti merokok sebagian besar adalah perokok berat (31,8%). Didapatkan juga faktor lingkungan yang mendukung perokok untuk berhenti merokok adalah dukungan keluarga dan teman (63,6%) serta melihat peringatan bahaya rokok di bungkus rokok (59%). Kesimpulan. Faktor lingkungan, faktor psikologis dan tingkat ketergantungan nikotin merupakan faktor-faktor yang mendukung dan menghambat perokok untuk berhenti merokok. Kata Kunci: Berhenti merokok, perilaku merokok, FTND.
Pengaruh Pajanan Akut Formaldehid per Oral terhadap Gambaran Histopatologis Gaster Tikus Putih (Rattus norvegicus) Galur Wistar ., Metha Husada Persiwi
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.098 KB)

Abstract

Latar Belakang. Formaldehid dalam bentuk cairan adalah formalin yang mengandung 37% formaldehid dan air atau metanol 10% sebagai pelarut. Penggunaan formalin sebagai pengawet makanan dapat menyebabkan penurunan tinggi mukosa gaster. Metodologi. Desain penelitian ini merupakan eksperimental murni dengan menggunakan 25 tikus yang dibagi menjadi 5 kelompok. Sampel dipilih dengan metode simple random sampling. Kelompok kontrol normal (KN) diberikan akuades 1,5 ml; kelompok perlakuan 1 (K1) diberikan formaldehid sebanyak 0,01 ml; kelompok perlakuan 2 (K2) diberikan formaldehid sebanyak 0,03 ml; kelompok perlakuan 3 (K3) diberikan formaldehid sebanyak 0,05 ml; kelompok perlakuan 4 (K4) diberikan formaldehid sebanyak 0,1 ml.  Semua perlakuan dilakukan selama 2 minggu. Tikus kemudian dimatikan, di bedah dan diambil organ gasternya untuk pembuatan preparat gaster dengan pewarnaan HE. Variabel data adalah tinggi mukosa gaster. Data diamati dengan perbesaran lensa objektif 10x. Data dianalisa menggunakan One Way ANOVA kemudian dilanjutkan Post Hoct Test LSD dengan program SPSS 23. Hasil. Terdapat perbedaan bermakna rerata tinggi mukosa gaster normal (KN) dengan seluruh kelompok perlakuan (K) (p<0,05). Terdapat perbedaan bermakna rerata tinggi mukosa gaster seluruh kelompok perlakuan (K) (p<0,05). Kesimpulan.  Pajanan formaldehid per oral menyebabkan penurunan tinggi mukosa gaster. Dosis minimal formaldehid yang dapat menyebabkan perubahan gambaran histopatologis adalah 25 mg/kgBB.
AMBARAN FUNGSI KOGNITIF PADA PASIEN EPILEPSI DI RSUD SULTAN SYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK ., Raynaldo D Pinem
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (692.359 KB)

Abstract

Latar Belakang. Epilepsi merupakan gangguan kronik otak yangmenunjukkan gejala berupa serangan yang berulang yang terjadi akibatadanya ketidaknormalan kerja sementara sebagian atau seluruh jaringanotak karena cetusan listrik pada neuron (sel saraf) peka rangsang yangberlebihan, disebabkan lepasnya muatan listrik abnormal sel-sel otak .Epilepsi merupakan salah satu penyakit saraf yang paling umum dandapat menjadi rumit dengan gangguan perilaku, kognitif, dan mental.Gangguan kognitif menurunkan kualitas hidup dan menyebabkan maladapsi sosial pasien. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui gambaran fungsi kognitif pasien epilepsi yang menjalani rawatjalan di RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Kota Pontianak. Metodologi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif denganpendekatan cross-sectional. Data diperoleh dari wawancara denganmenggunakan kuesioner MMSE kepada penderita Epilepsi. Sampel padapenelitian ini berjumlah 49 sampel dengan variabel penelitian yang diamatiadalah pasien epilepsi yang menjalani rawat jalan dan fungsi kognitif.Hasil. Pasien epilepsi memiliki proporsi terbesar fungsi kognitif adalahpada fungsi kognitif Normal sebanyak 39 orang (79,60%), Probablegangguan kognitif sebanyak 6 orang (12,24%), dan proporsi terkeciladalah pada Definite gangguan kognitif yaitu sebanyak 4 orang  (8,16%).Kesimpulan. Fungsi Kognitif penderita epilepsi Rawat Jalan di Poli SarafRSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Kota Pontianak Sebagian besarmasuk dalam kategori fungsi kognitif Normal yang memiliki usia onset ? 3Tahun, tingkat kesadaran saat bangkitan sadar, frekuensi bangkitan yangjarang, dan lama bangkitan yang terjadi tidak  lama.Kata Kunci : Epilepsi, fungsi kognitif, MMSE
PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN PENCEGAHAN PENULARAN HIV/AIDS PADA PENASUN YANG MENGIKUTI PTRM DI RSJD SUNGAI BANGKONG PONTIANAK ., Sumarti Fina Martha Wongso
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.723 KB)

Abstract

Latar Belakang: Kota Pontianak menyumbang lebih dari 50% jumlah kasus AIDS di Kalimantan Barat. Penasun menempati peringkat ke-2 pengidap HIV terbanyak setelah pelanggan wanita penjual seks. Penasun menularkan HIV melalui perilaku berisiko: selain penggunaan jarum yang tidak steril, penasun biasanya memiliki pasangan seksual lebih dari satu orang dan tidak menggunakan kondom. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pengetahuan, sikap dan tindakan pencegahan penularan HIV/AIDS pada penasun. Metode: Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan desain penelitian cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik total sampling. Data diambil dengan menggunakan kuesioner pada 27 respoden. Hasil: Distribusi proporsi responden yang paling banyak pada penelitian ini yaitu kelompok usia  31 – 34 tahun (29,63%), belum menikah (55,56%), SMA (62,96%), swasta (48,15%). Responden memiliki pengetahuan baik (66,67%), sikap baik (74,07%) dan tindakan baik (40,74%) dalam pencegahan penularan HIV. Kesimpulan: Penasun memiliki pengetahuan, sikap dan tindakan yang baik dalam mencegah penularan HIV.

Page 10 of 59 | Total Record : 585


Filter by Year

2013 2019


Filter By Issues
All Issue Vol 5, No 3a (2019): Jurnal Cerebellum Vol 5, No 3b (2019): Jurnal Cerebellum Vol 5, No 2 (2019): Jurnal Cerebellum Vol 5, No 2b (2019): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 5, No 2a (2019): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Cerebellum Vol 4, No 4 (2018): Jurnal Cerebellum Vol 4, No 3 (2018): Jurnal Cerebellum Vol 4, No 2 (2018): Jurnal Cerebellum Vol 4, No 2 (2018): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Cerebellum Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 5, No 1 (2017): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar Vol 3, No 4 (2017): Jurnal Cerebellum Vol 3, No 3 (2017): Jurnal Cerebellum Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Cerebellum Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Cerebellum Vol 2, No 4 (2016): Jurnal Cerebellum Vol 2, No 3 (2016): Jurnal Cerebellum Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Cerebellum Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Cerebellum Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar Vol 1, No 4 (2015): Jurnal Cerebellum Vol 1, No 3 (2015): Jurnal Cerebellum Vol 1, No 2 (2015): Jurnal Cerebellum Vol 1, No 1 (2015): Jurnal Cerebellum Vol 1, No 1 (2014): Jurnal Mahasiswa PSPD FK UNTAN Tahun 2014 Vol 3, No 1 (2013): Jurnal Publikasi Mahasiswa PSPD FK UNTAN Vol 2, No 1 (2013): Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura More Issue