cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 585 Documents
PENGARUH PAPARAN BISING MESIN TERHADAP GANGGUAN PENDENGARAN SENSORINEURAL PADA PEKERJA DI BAGIAN PRODUKSI PT ALAS KUSUMA KABUPATEN KUBURAYA TAHUN 2013 ., Hidayat
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (658.881 KB)

Abstract

Latar Belakang: Bising adalah suara yang mengganggu danmembahayakan kesehatan. Gangguan pendengaran akibat kebisingan diindustri menempati urutan pertama dalam daftar penyakit akibat kerja didunia. Industri yang dapat menimbulkan kebisingan adalah industriplywood. PT Alas Kusuma adalah industri plywood lokal yang memilikikebisingan tinggi di ruangan produksi sehingga dapat menyebabkangangguan pendengaran sensorineural pada karyawan. Tujuan: Penelitianini bertujuan mengetahui pengaruh intensitas kebisingan dan massa kerjaterhadap gangguan pendengaran sensorineural. Metode: Penelitian inimerupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross-sectional. Jumlahsampel 62 karyawan. Cara pengambilan sampel menggunakan totalsampling. Penelitian ini dilakukan dengan mengukur intensitas kebisingan,anamnesis, pemeriksaan fisik telinga dan pemeriksaan pendengaran.Analisis data dengan tekhnik chi-square. Hasil: Uji satatistik menunjukkanintensitas kebisingan memiliki pengaruh yang bermakna (p=0,004)terhadap gangguan pendengaran sensorineural dan massa kerja tidakmemiliki pengaruh yang bermakna (p=0,088) terhadap gangguanpendengaran sensorineural. Kesimpulan: Intensitas kebisingan memilikipengaruh yang bermakna terhadap gangguan pendengaran sensorineuraltetapi tidak ada pengaruh yang bermakna antara massa kerja dilingkungan bising dengan gangguan pendengaran sensorineural.kata kunci: kebisingan, gangguan pendengaran sensorineural, ruanganproduksi PT Alas Kusuma
Hubungan Tingkat Pengetahuan Asupan Cairan terhadap Status Hidrasi pada Lansia di Posyandu Lansia Kelurahan Banjar Serasan Kecamatan Pontianak Timur ., Riska Dwi Kusuma
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Cerebellum
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.096 KB)

Abstract

Latar Belakang. Dehidrasi sering terjadi pada lansia karena kadar air dalam tubuhnya menurun akibat penuaan organ-organ tubuh diantaranya peningkatan  jumlah lemak pada lansia, penurunan fungsi ginjal untuk memekatkan urin dan penurunan  respons  haus. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 50 lansia yang berusia 60 tahun keatas di 5 posyandu lansia kelurahan Banjar Serasan. Penelitian menggunakan kuesioner dan dimulai pada bulan Februari-Juni 2015. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner untuk mengetahui pengetahuan asupan cairan, grafik warna urin dan dipstick untuk mengukur status hidrasi pada lansia. Hasil. Lansia berpengetahuan baik yang mengalami dehidrasi diukur dengan warna urin dan berat jenis urin sebanyak 20% dan 24% dan lansia pengetahuan sedang didapatkan sebanyak 6% dan 8%, serta lansia yang berpengetahuan kurang sebanyak 18% dan 12%. Kesimpulan. Tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan asupan cairan terhadap status hidrasi pada lansia dengan nilai P >0,005.
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, PEKERJAAN DAN UMUR TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI KOTA PONTIANAK TAHUN 2015 ., Peter Fernando
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3599.978 KB)

Abstract

Latar Belakang: Persentase rumah tangga di Indonesia yang menerapkanperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sejak tahun 2012-2014 cenderungmengalami penurunan. Hal ini disebabkan oleh persentase capaian setiapindikator PHBS tatanan rumah tangga. Di Kota Pontianak indikator perilaku tidakmerokok di dalam rumah memiliki capaian yang rendah sejak tahun 2012. Perilakumerokok tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor karakteristik keluarga, antara lainfaktor tingkat pendidikan, pekerjaan dan umur. Oleh karena itu, perlu dilakukanpenelitian untuk menilai hubungan antara tingkat pendidikan, pekerjaan dan umurterhadap perilaku merokok. Tujuan: Mengetahui hubungan tingkat pendidikan,pekerjaan dan umur terhadap perilaku merokok di Kota Pontianak tahun 2015.Metodologi: Studi analitik deskriptif dengan pendekatan cross-sectional.Pengumpulan data dan informasi tingkat pendidikan, pekerjaan, umur dan perilakumerokok anggota keluarga atau rumah tangga berasal dari data hasil Survei SosialEkonomi Nasional Kota Pontianak tahun 2015. Analisis data menggunakan uji Chisquaredan uji regresi logistik berganda. Pemilihan sampel menggunakan caranon-probabilistik dengan teknik total sampling. Hasil: Anggota keluarga ataurumah tangga yang merokok diketahui tingkat pendidikan 37,4% rendah, 40,3%menengah, 10,6% tinggi, dan tidak sekolah 11,7%, pada kelompok umur anak0,4%, remaja 9,3%, dewasa 47,6%, paruh baya 34,2% dan tua 8,4%, serta 77,1%bekerja dan 22,9% yang tidak bekerja. Tingkat pendidikan, pekerjaan dan umurmemiliki hubungan yang signifikan (p < 0,05) terhadap perilaku merokok. Nilairisiko relatif (RR) tertinggi 3,00 dan p = 0,002 pada pekerjaan. Kesimpulan:Terdapat hubungan yang bermakna secara statistik (p < 0,05) antara tingkatpendidikan, pekerjaan dan umur terhadap perilaku merokok di Kota Pontianaktahun 2015 dan pekerjaan menjadi faktor yang paling berpengaruh terhadapperilaku merokok dibanding tingkat pendidikan dan umur. Kata Kunci: Hubungan, Tingkat Pendidikan, Pekerjaan, Umur, Perilaku Merokok,Risiko Relatif dan Regresi Logistik Berganda.
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK KASAR BIJI BUAH LANGSAT (LANSIUM DOMESTICUM COR.) TERHADAP SALMONELLA TYPHI ., Dedy Santoso
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.523 KB)

Abstract

Latar Belakang: Demam tifoid merupakan penyakit infeksi sistemik yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Demam tifoid masih menjadi masalah kesehatan yang besar di Indonesia karena sering ditemukan kasus resistensi, sehingga angka kejadian demam tifoid semakin meningkat. Langsat (Lansium domesticum Cor.) merupakan tanaman tropis Indonesia yang banyak ditemukan di Kalimantan Barat. Berdasarkan penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa biji dan kulit buah tanaman ini berkhasiat untuk mengobati diare, disentri dan demam. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak kasar biji buah langsat terhadap Salmonella typhi, mengetahui kandungan metabolit sekunder, menentukan konsentrasi hambat minimum (KHM) dan konsentrasi bunuh minimum (KBM), dan membandingkan efektivitas ekstrak etanol 96% dengan ekstrak n-heksana biji buah langsat terhadap Salmonella typhi. Metodologi: Biji buah langsat diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96% dan n-heksana. Uji aktivitas antibakteri terhadap bakteri Salmonella typhi menggunakan metode dilusi tabung untuk menentukan KHM dan KBM. Hasil: Berdasarkan skrining fitokimia, ekstrak etanol 96% mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, fenol, saponin dan terpenoid, sedangkan ekstrak n-heksana mengandung senyawa saponin dan terpenoid. Ekstrak etanol 96% memiliki nilai KHM dan KBM yang sama pada konsentrasi 1,56%, sedangkan KBM ekstrak n-heksana pada konsentrasi 100% tetapi KHM-nya tidak dapat ditentukan. Kesimpulan: Ekstrak biji buah langsat memiliki aktivitas antibakteri terhadap Salmonella typhi.
SOLASI, IDENTIFIKASI DAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI BAKTERI ENDOFIT DAUN PEGAGAN (Centella asiatica L.) TERHADAP Escherichia coli ., Adityawarman
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (598.4 KB)

Abstract

Latar Belakang: Di Indonesia diare masih merupakan masalah kesehatanmasyarakat. Tanaman pegagan telah digunakan untuk pengobatan diare. Bakteriendofit adalah bakteri yang hidup di dalam jaringan tanaman inang. Beberapa jenisbakteri endofit mampu menghasilkan senyawa aktif yang bersifat antibiotik. Tujuan:penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antibakteri dari bakteri endofit daunpegagan (C. asiatica L.) terhadap bakteri Escherichia coli. Metodologi: penelitian inimerupakan penelitian deskriptif-eksploratif. Isolasi bakteri endofit dari daun pegagan(C.asiatica L.) menggunakan metode tanam langsung, potensi antibakteri diujidengan metode difusi cakram. Identifikasi bakteri endofit dilakukan denganpengamatan morfologi koloni, morfologi sel dan uji biokimia. Hasil: sebanyak 4 dari42 isolat memiliki potensi sebagai antibakteri terhadap pertumbuhan bakteriEscherichia coli. Isolat 16 memiliki kemampuan tertinggi yaitu dengan zona hambat6,5 mm. isolat 16 memiliki kemiripan dangan genus Pseudomonas. Kesimpulan:Sebanyak 4 isolat bakteri endofit yang mempunyai potensi antibakteri terhadapEscherichia coli
ANALISIS FAKTOR RISIKO DIABETES MELITUS TIPE 2 DI PUSKESMAS BANJAR SERASAN KECAMATAN PONTIANAK TIMUR TAHUN 2014 ., Agung Triatmojo
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.027 KB)

Abstract

Latar Belakang: Diabetes melitus (DM), penyakit kronik dengankarakteristik hiperglikemia, 90% dari populasinya merupakan DM tipe 2.Terdapat beberapa faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian DM.Pengetahuan akan faktor risiko DM yang berpengaruh dapat menjadiupaya dalam pencegahan DM. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untukmengetahui faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap kejadian DMtipe II di wilayah kerja Puskesmas Banjar Serasan kecamatan PontianakTimur tahun 2014. Metodologi: Penelitian ini merupakan penelitiananalitik kategorik dengan pendekatan cross sectional. Sampel diambildengan metode simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan diPuskesmas Banjar Serasan kecamatan Pontianak Timur pada tanggal 1sampai 30 april 2015. Data diambil dari 52 orang melalui wawancara,kuesioner Global Physical Activity Questionnairre (GPAQ) dan kuesionerpola makan oleh Wiro, serta pemeriksaan langsung. Data dianalisissecara univariat, bivariate dan multivariat menggunakan SPSS 20. Hasil:Dari 52 subjek penelitian didapatkan faktor risiko yang memiliki hubunganbermakna adalah usia (p=0,043), tingkat aktivitas fisik (p=0,000) danriwayat merokok (p=0,000). Dari uji multivariat didapatkan kekuatanhubungan dari yang terbesar dan ke yang terkecil adalah aktivitas fisik(OR = 24,850) dan usia (OR = 0,124). Kesimpulan: Tingkat aktivitas fisikmerupakan faktor risiko yang memiliki pengaruh paling bermaknaterhadap kejadian kejadian DM tipe 2 di Puskesmas Banjar Serasan Kecamatan Pontianak Timur tahun 2014.Kata kunci: diabetes melitus tipe 2, faktor risiko
METODE PENGAJARAN BIOETIKA PADA PENDIDIKAN KEDOKTERAN ., Mardhia
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 1, No 1 (2015): Jurnal Cerebellum
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.543 KB)

Abstract

Latar belakang : Bioetika merupakan bagian penting dari pendidikan kedokteran, baik pada pendidikan dokter umum maupun pendidikan dokter spesialis. Pada Standar Kompetensi Dokter Indonesia pun telah memasukkan unsur bioetika sebagai salah satu capaian dalam pendidikan kedokteran. Namun, metode pengajaran bioetika masih belum banyak dibahas agar dapat tercapai sosok profesi dokter yang berempati dan profesional. Metode : Penulisan tinjauan pustaka ini dengan menelusuri beberapa referensi yang membahas mengenai pendidikan bioetika di bidang kedokteran. Hasil : Dari penelusuran beberapa literatur, terdapat beberapa metode dalam pengajaran bioetika antara lain dengan kuliah konvensional, role play, studi kasus, penulisan narasi serta melalui film. Kesimpulan : Bioetika merupakan komponen penting dalam pendidikan kedokteran dalam pengembangan profesional medis. Pembelajaran bioetika haruslah mencakup aspek-aspek yang akan dihadapi oleh mahasiswa kelak di lapangan kerja mereka dengan menerapkan metode pengajaran yang sesuai.
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL AKAR PEPAYA (Carica papaya) TERHADAP Streptococcus pneumoniae DAN Vibrio cholerae ., Samialhuda Rahmati Fitria
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (561.366 KB)

Abstract

Latar Belakang: Pneumonia dan diare merupakan penyakit infeksi utama penyebab kematian pada anak secara global. Penyakit diare akut yang menjadi penyebab kematian pada anak adalah penyakit diare akut kolera yang disebabkan oleh Vibrio cholerae. Sedangkan kasus pneumonia tersering pada anak-anak adalah pneumonia bakterial yang disebabkan oleh Streptococcus pneumoniae. Tumbuhan pepaya dipercaya memiliki berbagai macam manfaat yang dapat digunakan sebagai obat pada beberapa kelompok masyarakat. Penelitian ini diharapkan mampu membantu menambah daftar jumlah bahan alam yang dapat dijadikan bahan obat dalam mengatasi permasalahan tersebut diatas Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa akar pepaya memiliki efek antibakteri terhadap Streptococcus pneumoniae dan Vibrio cholera. Metodologi: Akar pepaya diekstraksi secara maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Ekstrak yang diperoleh kemudian dilakukan skrining fitokimia. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi cakram Kirby-Bauer. Hasil: Berdasarkan skrining fitokimia, ekstrak etanol akar pepaya mengandung senyawa alkaloid, fenol, flavonoid, saponin, tanin, dan glikosida. Ekstrak etanol akar pepaya tidak dapat menghambat pertumbuhan bakteri S. pneumoniae dan V. cholera. Kesimpulan: Ekstrak etanol akar pepaya tidak memiliki aktivitas antibakteri terhadap S. pneumoniae dan V. cholera. Kata Kunci: Antibakteri, Ekstrak etanol akar pepaya, S. pneumoniae dan V. cholera
PERBANDINGAN TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA PSPD DENGAN DOKTER LULUSAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA MENGENAI DOKTER LAYANAN PRIMER DENGAN PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA ., Reci Maulita
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 5, No 1 (2017): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.214 KB)

Abstract

Latar Belakang: Dokter keluarga menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama, yang bersifat holistik, komprehensif dan berkesinambungan kepada pasiennya. Sistem pelayanan dokter keluarga telah tertuang dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN), Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan Kurikulum Inti Pendidikan Dokter Indonesia (KIPDI) III yang menerangkan bahwa pelayanan kesehatan tingkat primer diserahkan kepada masyarakat dan sektor swasta dengan pendekatan kedokteran keluarga dan lulusan Fakultas Kedokteran diharapkan menjadi dokter layanan primer yang mampu melakukan pendekatan kedokteran keluarga. Tujuan: Mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa PSPD FK Untan dan dokter lulusan FK Untan mengenai dokter layanan primer dengan pendekatan kedokteran keluarga serta membandingkan tingkat pengetahuan antara mahasiswa dan dokter tersebut. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif komparatif dengan menggunakan rancangan potong lintang. Data diambil dari 20 orang dokter dan 149 orang mahasiswa melalui kuesioner. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah consecutive sampling. Data dianalisis dengan menggunakan teknik analisis komparatif melalui uji Mann-Whiney. Hasil: Sebanyak 4 orang (20%) dokter memiliki pengetahuan baik, 12 orang (60%) dokter memiliki pengetahuan sedang dan 4 orang (20%) dokter memiliki pengahuan buruk. Sebanyak 14 orang (9.4%) mahasiswa memiliki pengetahuan baik, 62 orang (41.6%) mahasiswa memiliki pengetahuan sedang dan 73 orang (49%) mahasiswa memiliki pengetahuan buruk. Analisis data dengan menggunakan uji MannWhitney menunjukkan nilai p=0.018. Kesimpulan: Terdapat perbedaan yang bermakna antara tingkat pengetahuan mahasiswa dan dokter mengenai dokter layanan primer dengan pendekatan kedokteran keluarga.
Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang Kolostrum terhadap Perilaku Pemberian Kolostrum di Puskesmas Sungai Durian ., Khuswatun Hasanah
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.09 KB)

Abstract

Latar Belakang. Kolostrum adalah  ASI yang dihasilkan  pada hari pertama sampai hari kelima setelah bayi lahir. Kolostrum mempunyai banyak manfaat, tetapi sebagian masyarakat belum mengetahui pentingnya kolostrum terutama ibu menyusui. Salah satu penyebab dari ketidaktahuan ini dikarenakan mitos yang beredar di masyaraka bahwa kolostrum adalah zat berbahaya yang harus dibuang dan dianggap zat yang tidak diinginkan. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian analitik menggunakan desain cross sectional dengan jumlah sampel 93 responden. Hasil. Tingkat pengetahuan responden sebagian besar berkategori baik sebanyak 45 orang (38,4%), sedangkan yang berkategori cukup sebanyak 34 orang (36,6%), dan kategori kurang sebanyak 14 orang (15,1%). Perilaku responden terhadap pemberian kolostrum mayoritas memiliki  perilaku yang positif  sebanyak 67 orang (72%), Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku pemberian kolostrum dengan nilai p= 0,000. Kesimpulan. Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku pemberian kolostrum 

Filter by Year

2013 2019


Filter By Issues
All Issue Vol 5, No 3a (2019): Jurnal Cerebellum Vol 5, No 3b (2019): Jurnal Cerebellum Vol 5, No 2b (2019): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 5, No 2a (2019): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 5, No 2 (2019): Jurnal Cerebellum Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Cerebellum Vol 4, No 4 (2018): Jurnal Cerebellum Vol 4, No 3 (2018): Jurnal Cerebellum Vol 4, No 2 (2018): Jurnal Cerebellum Vol 4, No 2 (2018): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Cerebellum Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 5, No 1 (2017): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar Vol 3, No 4 (2017): Jurnal Cerebellum Vol 3, No 3 (2017): Jurnal Cerebellum Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Cerebellum Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Cerebellum Vol 2, No 4 (2016): Jurnal Cerebellum Vol 2, No 3 (2016): Jurnal Cerebellum Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Cerebellum Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Cerebellum Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar Vol 1, No 4 (2015): Jurnal Cerebellum Vol 1, No 3 (2015): Jurnal Cerebellum Vol 1, No 2 (2015): Jurnal Cerebellum Vol 1, No 1 (2015): Jurnal Cerebellum Vol 1, No 1 (2014): Jurnal Mahasiswa PSPD FK UNTAN Tahun 2014 Vol 3, No 1 (2013): Jurnal Publikasi Mahasiswa PSPD FK UNTAN Vol 2, No 1 (2013): Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura More Issue