cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 585 Documents
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN MENGENAI ASMA TERHADAP TINGKAT KONTROL ASMA PADA PASIEN ASMA DI UNIT PENGOBATAN PENYAKIT PARU-PARU (UP 4) PONTIANAK ., Dwika Hermia Putri
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.993 KB)

Abstract

Latar Belakang: Asma adalah penyakit gangguan inflamasi kronis saluranpernapasan yang dihubungkan dengan hiperresponsif, keterbatasan aliranudara yang reversible dan gejala pernapasan. Tingkat kontrol asma dapatdicapai dengan pengobatan medikamentosa serta self-managementpasien asma yang baik sehingga dengan adanya pengetahuan mengenaiasma, pasien dapat mengenali dan melakukan self-management penyakitasma dengan efektif.Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanapengaruh pengetahuan pasien mengenai asma terhadap tingkat kontrolasma.Metodologi: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasionaldengan pendekatan potong lintang. Penelitian ini dilakukan di UnitPengobatan Penyakit Paru-Paru (UP4) Pontianak dari bulan Oktobersampai November 2015. Data dikumpulkan dari 45 pasien asma yangberkunjung ke UP4 Pontianak menggunakan Asthma General KnowledgeQuestionnaire (AGKQ) dan Asthma Control Test (ACT). Data dianalisisdengan menggunakan uji Chi-square.Hasil: Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa terdapat hubungantingkat pengetahuan pasien asma dengan tingkat kontrol asma p= 0,021(p<0,05).Kesimpulan: Pengetahuan merupakan faktor yang mempengaruhi statuskontrol asma pada penderita asma. Kata Kunci: Pengetahuan Asma, Tingkat Kontrol Asma, Asthma General Knowledge Questionnaire, Asthma Control Test
Pengaruh Penghentian Monosodium Glutamat terhadap Jumlah Sel Leydig Tikus Putih(Rattus novergicus) Jantan Dewasa ., Lodi Salim
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 3, No 3 (2017): Jurnal Cerebellum
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.338 KB)

Abstract

Latar Belakang. Monosodium glutamat (MSG) merupakan bahan tambahan makanan yang berguna sebagai penyedap rasa yang dapat merusak sel leydig dijaringan testis. Food and Drugs Administration pada tahun 1995 telah menetapkan batas keamanan untuk penggunaan MSG yaitu tidak lebih 120 mg/kgBB/hari. Kerusakan sel leydig ditandai dengan inti sel yang piknotik, menjadi padat, berwarna lebih gelap dan batas sel tidak teratur. Metodologi.  Penelitian ini merupakan eksperimental murni dengan rancangan simple random sampling. Kelompok kontrol (K)  1,2,3 diberikan aquadest selama 28 hari; kelompok perlakuan satu (P1) 1,2,3 diberikan MSG dosis 4 g/kgBB/hari selama 28 hari; kelompok perlakuan (P2) 1,2,3 diberikan MSG dosis 6 g/kgBB/hari selama 28 hari kemudian dihentikan (regenerasi) selama 1 hari, 28 hari, 56 hari. Kemudian dilakukan pembedahan dan pembuatan preparat jaringan testis dengan pewarnaan hematoxylin-eosin. Variabel yang diukur adalah jumlah sel leydig dengan perbesaran lensa objektif  100 x dengan minyak emersi. Data dianalisa menggunakan uji one-way  anova dilanjutkan dengan post hoc test LSD. Hasil.  Analisis menunjukkan pada penghentian pajanan MSG hari ke-1 terdapat perbedaan bermakna antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan satu (p=0,00) dan dua (p=0,00). Pada penghentian pajanan MSG hari ke-29 tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan satu (p=0,17) dan dua (p=0,17). Pada penghentian MSG hari ke 57 tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok satu (p=0,98) dan dua (p=0,257). Kesimpulan. Penghentian pemberian MSG menyebabkan terjadinya regenerasi sel leydig.
Uji Resistensi Jamur Penyebab Tinea Pedis pada Satuan Polisi Pamong Praja Kota Pontianak terhadap Griseofulvin ., Teresa Asali
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 4, No 2 (2018): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.97 KB)

Abstract

Latar Belakang. Tinea pedis (Kaki atlet) merupakan dermatofitosis yang paling sering terjadi dan di sebabkan oleh jamur dermatofita. Tiga spesies jamur yang biasanya menyebabkan tinea pedis adalah Trichophyton rubrum, Trichophyton mentagrophytes dan Epidermophyton floccosum.  Satuan Polisi Pamong Praja (SATPOL PP) bekerja menggunakan sepatu tertutup sepanjang hari di daerah tropis dengan iklim panas dan lembab, sehingga memiliki faktor risiko terinfeksi tinea pedis. Griseofulvin merupakan salah satu antifungal yang di gunakan dalam pengobatan tinea pedis. Resistensi terhadap Griseofulvin telah banyak dilaporkan. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Sampel diambil dengan cara simple random sapling. Kerokan kaki yang di dapat di periksa dengan pemeriksaan KOH. Hasil KOH positif kemudian di inokulasi di medium SDA dan dilakukan identifikasi dengan metode slide kultur dengan pewarnaan LPCB. Jamur penyebab tinea pedis kemudian di uji resistensinya meggunakan metode difusi cakram pada agar Mueller Hinton. Hasil. Terdapat delapan sampel jamur penyebab tinea pedis pada pegawai SATPOL PP kota Pontianak. Jenis jamur penyebab tinea pedis pada ke delapan sampel tersebut adalah Tricophyton mentagrophytes. Hasil uji kepekaan menunjukkan semua sampel resisten terhadap Griseofulvin. Kesimpulan. Jamur Tricophyton mentagrophytes penyebab tinea pedis pada SATPOL PP kota Pontianak telah menjadi resisten terhadap Griseofulvin.
HUBUNGAN ANTARA RIWAYAT HIPERTENSI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA IBU HAMIL DI RUMAH SAKIT PONTIANAK ., Muhammad Sukri
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (955.193 KB)

Abstract

Latar belakang: Kecemasan merupakan suatu perasaan kekhawatirandan ketakutan yang dalam dan berkelanjutan tanpa mempengaruhikepribadian ataupun perilaku seorang individu. Kecemasan menjadi salahsatu faktor pencetus terjadinya hipertensi pada seorang individu termasukpada ibu hamil. Ibu hamil dengan riwayat hipertensi dapat meningkatkanresiko gangguan bahkan kematian pada janin. Hal tersebut akanmemunculkan gejala kecemasan pada ibu hamil. Tujuan: Penelitian inibertujuan untuk mengetahui hubungan antara riwayat hipertensi terhadaptingkat kecemasan pada ibu hamil di Rumah Sakit Pontianak. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan potonglintang. Data diambil dari 46 responden melalui pengukuran langsungterhadap tingkat kecemasan dengan instrumen Hamilton Rating Scale ForAnxiety (HRS-A). Data diolah dengan uji korelasi Spearman danmenggunakan SPSS 22.0. Hasil: Uji statistik menunjukkan tidak terdapathubungan yang bermakna antara riwayat hipertensi dengan tingkatkecemasan ibu hamil (p = 0,348), (r = -0,142). Nilai koefisien korelasimenunjukkan korelasi yang negatif dengan kekuatan korelasi yang sangatlemah dan tidak bermakna secara klinis. Kesimpulan: Tidak terdapathubungan yang bermakna antara riwayat hipertensi dengan tingkatkecemasan pada ibu hamil di Rumah Sakit Pontianak. Kata kunci: Riwayat Hipertensi, Tingkat Kecemasan, Ibu Hamil
Gambaran Status Anemia pada Pasien Tuberkulosis Paru di Unit Pengobatan Penyakit Paru-Paru Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2010-2012 ., Satrio Wahyu Sadewo
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 2, No 3 (2016): Jurnal Cerebellum
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.173 KB)

Abstract

Latar Belakang. Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh basil Mycobacterium tuberculosis. Indonesia merupakan salah satu dari lima negara di dunia dengan kasus TB terbesar. Angka kematian akibat TB mencapai 90.000 orang setiap tahunnya. Infeksi TB dapat menimbulkan manifestasi klinis pada berbagai organ, diantaranya kelainan hematologi seperti anemia. Telah banyak penelitian yang melaporkan tingginya kasus anemia pada pasien TB dan dikaitkan dengan risiko kematian. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian destriptif dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan dengan penilaian terhadap data rekam medik  pasien TB paru di Unit Pengobatan Penyakit Paru-Paru Provinsi Kalimantan Barat. Hasil. Terdapat sebanyak 692 orang yang memenuhi kriteria penelitian. TB paru paling banyak diderita oleh pasien laki-laki (66,8%). Kelompok usia 25-34 tahun adalah yang paling banyak mengalami TB paru (24,1%). Pasien TB paru sebagian besar mengalami anemia (76,4%). Anemia ringan adalah yang paling banyak terjadi pada pasien TB paru (59,1%). Jenis anemia yang paling banyak adalah normokromik normositik (54,8%). Kesimpulan. Anemia terjadi pada 76,4% pasien TB paru dan anemia normokromik normositik adalah jenis yang paling banyak ditemukan.
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG IMUNISASI TETANUS TOKSOID DI DESA SUNGAI RENGAS ., Hardianto
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Cerebellum
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.475 KB)

Abstract

Latar belakang.  Imunisasi Tetanus toksoid (TT) adalah pemberian imunisasi tetanus pada wanita usia subur (WUS) atau sedang mengandung yang merupakan pencegahan terhadap tetanus neonatorum yang paling mudah dan efektif. Dengan pemberian imunisasi tetanus lengkap, maka perlindungan terhadap infeksi tetanus bisa mencapai lebih dari 90%. Dikatakan lengkap apabila WUS  sudah mendapatkan imunisasi tetanus sebanyak 5 kali yang akan memberikan perlindungan terhadap tetanus selama 25 tahun. Metode.  Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan desain cross sectional. Data diambil dari 97 responden Pemilihan sampel dilakukan melalui metode pengambilan sampel berdasarkan peluang (probability sampling), yaitu dengan cara  stratified random sampling. Hasil.  Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang baik tentang imunisasi TT. Kesimpulan. Sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang baik tentang imunisasi TT.
EFEK INFUSA DAUN MANGGA BACANG (Mangifera foetida L.)SEBAGAI ANTI MIKROBA TERHADAP BAKTERI ENTERIK (famili Enterobacteriaceae) PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus)GALUR Sprague-Dawley DENGAN KEKURANGAN ENERGI PROTEIN (KEP) ., Siska
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.882 KB)

Abstract

IntisariLatar Belakang: Kekurangan energi protein (KEP) dapat menyebabkan peningkatanangka kematian melalui komplikasi diare akut. Diare akut pada KEP seringdisebabkan oleh infeksi bakteri enterik yang dipicu oleh peningkatan kolonisasibakteri enterik disaluran pencernaan. Tanaman mangga bacang (Mangifera foetidaL.) memiliki kandungan metabolit sekunder berupa steroid/triterpenoid, flavonoid,fenol, dan saponin yang memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri gram negatifpenyebab gangguan saluran pencernaan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untukmengetahui potensi daun mangga bacang sebagai agen anti mikroba pada bakterienterik yang terdapat pada tikus Sprague dawley dengan KEP dengan menentukanKonsentrasi Hambat Minimum (KHM), Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM), danjumlah koloni bakteri. Metodologi: Penelitian menggunakan tikus Sprague-Dawleyyang dikondisikan malnutrisi selama 7 hari. Isolasi bakteri enterik dilakukan denganmetode usap rektal. Infusa daun mangga bacang dibuat dalam variasi konsentrasidosis 15, 30, 60 dan 120 mg/ml. Infusa yang diperoleh dilakukan uji fitokimia dan ujiaktivitas antibakteri dengan metode uji tabung, metode tabung dilusi dan metodetuang (pour plate) terhadap bakteri enterik yang diisolasi dari spesimen usap rektal.Hasil: Bakteri yang diisolasi dari spesimen usap rektal tikus Sprague-Dawley adalahEscherichia coli. Kandungan metabolit sekunder yang terdapat pada infusa daunmangga bacang yaitu alkaloid, fenol, flavonoid, saponin, dan tanin. KHM dan KBMinfusa daun mangga bacang tidak dapat ditentukan. Infusa daun mangga bacangpada dosis 15 mg/ml (p=0,035), 30 mg/ml (p=0,001), 60 mg/ml (p<0,001) dan 120mg/ml (p<0,001) memiliki aktivitas anti bakteri dengan dosis efektif pada 120 mg/ml(p<0,001). Kesimpulan: Infusa daun mangga bacang memiliki aktivitas antibakteriterhadap anggota famili bakteri enterik yaitu Escherichia coli.
NEUROLOGICAL DETERIORATION (END) PADA PASIEN STROKE ISKEMIK AKUT DI RSUD DR. ABDUL AZIZ SINGKAWANG ., Dodi Novriadi
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 5, No 1 (2017): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1047.716 KB)

Abstract

Latar belakang: Stroke iskemik merupakan penyebab utama disabilitas dan kematian di dunia.Trombosit memiliki peran pada proses aterosklerosis dan mempengaruhi tingkat keparahan stroke iskemik. Risiko kematian dan gangguan fungsional pada stroke iskemik terkait  dengan early neurological deterioration (END).  Early neurological deterioration (END) terjadi pada 1040% stroke iskemik akut. END adalah penurunan skor Glasgow Coma Scale (GCS) ≥ 3 atau kematian dalam 72 jam setelah serangan stroke muncul. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara jumlah trombosit dan END pada pasien stroke iskemik akut Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional menggunakan desain cross sectional. Penelitian dilakukan di RSUD dr. Abdul Aziz Singkawang. Jumlah trombosit yang diteliti adalah jumlah trombosit saat masuk rumah sakit. Penilaian END berdasarkan skor GCS dalam 72 jam selama perawatan. Uji statistik dengan uji-t tidak berpasangan. Hasil: Dari 50 pasien yang dilibatkan pada penelitian, sebanyak 10 (20%) pasien mengalami END. Rerata jumlah trombosit pasien dengan END dan bukan END adalah 211.592,36 /µl dan 225.735,57 /µl. Tidak terdapat perbedaan bermakna rerata jumlah trombosit antara END dengan yang bukan END pada stroke iskemik akut (p =0,614). Kesimpulan: Jumlah trombosit tidak berhubungan dengan END pada stroke iskemik akut. 
PENGARUH PAJANAN AKUT FORMALDEHID PER ORAL TERHADAP GAMBARAN HISTOLOGIS SEL PIRAMIDAL HIPOKAMPUS TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN DEWASA GALUR WISTAR ., Kristian Wilson
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (698.153 KB)

Abstract

Latar Belakang: Formaldehid banyak disalahgunakan sebagai bahan pengawetmakanan dan beredar luas dimasyarakat. Penggunaan formaldehid berlebihandapat menyebabkan kerusakan berbagai jaringan, termasuk otak. Tujuan:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pajanan formaldehid akutper oral terhadap gambaran histologi sel piramidal pada hipokampus tikusMetode: Penelitian ini merupakan eksperimental murni dengan rancangan acaklengkap posttest only control group design. Dua puluh empat tikus jantan galurwistar dibagi menjadi 4 kelompok yaitu kontrol normal (N); perlakuan 1 (P1);perlakuan 2 (P2); dan perlakuan 3 (P3). Kelompok perlakuan diberikan akuades3 ml, formaldehid dosis 50, 100, dan 200mg/kgBB selama 14 hari. Setelahperlakuan, hewan coba dimatikan dan dibuat preparat histologi otak denganpewarnaan Hematoksilin-Eosin. Pengamatan dilakukan dengan mikroskopcahaya pada perbesaran objektif 40x. Variabel data adalah rerata jumlah selpiramidal normal dan rusak. Data dianalisis menggunakan Kruskal Wallis dandilanjutkan Mann-Whitney Test. Hasil: Analisis menunjukkan terdapatpeningkatan signifikan dari persentase kerusakan sel pramidal hipokampus padakelompok perlakuan terhadap kelompok kontrol normal setelah pajananformaldehid akut per oral. Perubahan gambaran sel piramidal yang ditemukaninti neuron piknotik, sitoplasma gelap, padat, dan batas tidak teratur.Kesimpulan: Pajanan formaldehid akut per oral menyebabkan perubahangambaran sel piramidal pada hipokampus.Kata Kunci: Formaldehid, sel piramidal, hipokampus, pajanan akut.
IDENTIFIKASI KRIPTOKOKOSIS DENGAN METODE LATERAL FLOW ASSAY (LFA) PADA PASIEN HIV/AIDS DI KLINIK MELATI RSUD DR. SOEDARSO PONTIANAK PERIODE SEPTEMBER-DESEMBER 2014 PERIODE SEPTEMBER-DESEMBER 2014 PERIODE SEPTEMBER-DESEMBER 2014 ., SCHOLASTYKA FEBRYLLA
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.892 KB)

Abstract

Latar Belakang. Kriptokokosis merupakan salah satu infeksi oportunistikyang paling umum pada pasien yang terinfeksi HIV. Kriptokokosis dapatberujung pada meningitis kriptokokal yang sering berakibat fatal. WHOmerekomendasikan cryptococcal antigen lateral flow assay (CrAg LFA)sebelum memulai terapi antiretroviral (ARV). RSUD dr. Soedarso belummelakukan CrAg LFA sebelum terapi ARV dan belum ada data mengenaikejadian kriptokokosis pada pasien HIV/AIDS di Klinik Melati RSUDdr.Soedarso Pontianak. Tujuan. Mengidentifikasi kejadian kriptokokosisdengan metode LFA pada pasien HIV/AIDS di Klinik Melati RSUD dr.Soedarso Pontianak. Metodologi. Penelitian ini merupakan penelitiandeskriptif dengan pendekatan cross sectional. Data didapatkan denganmelakukan CrAg LFA dan wawancara yang dilengkapi dengan rekammedis terhadap 36 orang pasien HIV/AIDS yang datang ke Klinik MelatiRSUD dr. Soedarso Pontianak pada bulan September-Desember 2014.Hasil. Dari 36 pasien yang diperiksa, sebanyak 2 orang (5,6%) pasienpositif kriptokokosis. Masing-masing pasien berusia 39 dan 59 tahun,berjenis kelamin laki-laki, sudah menikah, belum menerima terapi ARV,termasuk kelompok risiko pelanggan pekerja seksual, tidak mengalamiinfeksi oportunistik lain, memiliki jumlah limfosit CD4 <100 sel/μl, dan tidakmengeluhkan gejala kriptokokosis apapun. Kesimpulan. Jumlah kasuskriptokokosis pada pasien HIV/AIDS di Klinik Melati RSUD dr. SoedarsoPontianak periode September-Desember 2014 adalah 5,6%.Kata kunci: kriptokokosis, HIV/AIDS, infeksi oportunistik

Page 5 of 59 | Total Record : 585


Filter by Year

2013 2019


Filter By Issues
All Issue Vol 5, No 3a (2019): Jurnal Cerebellum Vol 5, No 3b (2019): Jurnal Cerebellum Vol 5, No 2 (2019): Jurnal Cerebellum Vol 5, No 2b (2019): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 5, No 2a (2019): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Cerebellum Vol 4, No 4 (2018): Jurnal Cerebellum Vol 4, No 3 (2018): Jurnal Cerebellum Vol 4, No 2 (2018): Jurnal Cerebellum Vol 4, No 2 (2018): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Cerebellum Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 5, No 1 (2017): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar Vol 3, No 4 (2017): Jurnal Cerebellum Vol 3, No 3 (2017): Jurnal Cerebellum Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Cerebellum Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Cerebellum Vol 2, No 4 (2016): Jurnal Cerebellum Vol 2, No 3 (2016): Jurnal Cerebellum Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Cerebellum Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Cerebellum Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar Vol 1, No 4 (2015): Jurnal Cerebellum Vol 1, No 3 (2015): Jurnal Cerebellum Vol 1, No 2 (2015): Jurnal Cerebellum Vol 1, No 1 (2015): Jurnal Cerebellum Vol 1, No 1 (2014): Jurnal Mahasiswa PSPD FK UNTAN Tahun 2014 Vol 3, No 1 (2013): Jurnal Publikasi Mahasiswa PSPD FK UNTAN Vol 2, No 1 (2013): Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura More Issue