cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jmars@untan.ac.id
Editorial Address
Gedung Program Studi Arsitektur Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Jalan Prof Dr. H. Hadari Nawawi, 78124
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur
ISSN : -     EISSN : 27465896     DOI : -
Core Subject : Engineering,
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur (sebelumnya Jurnal Online Mahasiswa S1 Arsitektur UNTAN) adalah jurnal nasional yang berisi kumpulan naskah/ artikel hasil perancangan arsitektur yang fokus pada kegiatan "analisis dan sintesis" yang mendukung proses-proses perancangan arsitektur dan menghasilkan karya arsitektural. Substansi naskah dapat berupa kajian mengenai metode perancangan, proses analisis dalam perancangan, pengambilan keputusan dalam proses desain, proses penciptaan karya arsitektural, dan teori yang mendukung proses perancangan. Selain itu, JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur juga menerima (terbatas) naskah dengan pendekatan "penelitian" kajian arsitektural lainnya, seperti sejarah, teori, dan kritik arsitektur, teknologi bangunan, serta kota dan permukiman. JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur mempunyai ISSN 2746-5896 (media online)
Arjuna Subject : -
Articles 421 Documents
GALERI SULTAN HAMID II DI PONTIANAK Adhdailami, Fairus
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 7, No 1 (2019): Maret
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1036.722 KB) | DOI: 10.26418/jmars.v7i1.32552

Abstract

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa para pahlawannya. Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak sekali sejarah, dari zaman pra-sejarah hingga kini di zaman reformasi. Sejarah memiliki nilai yang sangat penting dan berharga di kehidupan masa kini maupun masa depan, karena sejarah mengenalkan bagaimana bangsa ini berdiri, bagaimana perjuangan untuk merebut dan mempertahankan bangsa ini, dan bagaimana kehidupan masyarakat pada masa lalu. Saat ini di Kota Pontianak-Kalimantan Barat hanya memiliki satu wadah yang memamerkan koleksi atau benda-benda yang memiliki sejarah, yaitu Museum Provinsi Kalimantan Barat. Museum tersebut dikategorikan ke dalam jenis Museum Provinsi. Peranan museum di Kalimantan Barat sangat penting dalam usaha melestarikan kebudayaan yang ada di Kalimantan Barat. Saat ini Museum Provinsi Kalimantan Barat hanya berisi peninggalan barang-barang dan replika rumah-rumah tradisional di seluruh daerah Kalimantan Barat. Sedangkan masih ada poin penting yang belum diketahui masyarakat secara menyeluruh, yaitu Sultan Syarif Abdul Hamid Alqadrie, Sultan ke-7 Kesultanan Qadriyah Pontianak, yang mana juga sebagai pencipta Lambang Negara Elang Rajawali Garuda Pancasila. Oleh karena itu, diperlukan adanya wadah galeri yang mendedikasikan kepada Sultan Hamid II sebagai sarana edukasi bagi masyarakat. Kata kunci: Galeri, Sultan Hamid II, Biografi
ASRAMA HAJI PONTIANAK Tabroni, Tabroni
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 5, No 2 (2017): September
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1381.008 KB) | DOI: 10.26418/jmars.v5i2.23764

Abstract

Asrama Haji merupakan tempat transit para jamaah Indonesia sebelum diberangkatkan menuju  Mekah/Madinah, Arab Saudi. Hampir tiap daerah di Indonesia memiliki asrama haji sendiri, termasuk Kota Pontianak. Kondisi Asrama Haji Pontianak saat ini sudah tidak layak, sehingga perlu dilakukan perancangan baru. Asrama Haji Pontianak ini merupakan pusat transit sementara jamaah haji asal Kalimantan Barat. Para jamaah haji tersebut bersifat heterogen karena terdiri dari berbagai usia, gender, status sosial, suku bangsa, dan latar belakang lainnya. Aktivitas yang dilakukan oleh jamaah haji selama di asrama haji adalah menginap, makan -minum, shalat, mendengarkan tausiah, manasik, pemeriksaan kesehatan, dan prosesi pelepasan. Aktivitas tersebut kemudian menghasilkan fasilitas seperti, aula, masjid, poliklinik, kamar, ruang makan, dan lapangan manasik. Fasilitas tersebut direncanakan untuk memberikan rasa nyaman bagi para jamaah. Rasa nyaman yang dimaksud adalah jamaah terhindar dari kelelahan dan stres. Konsep lokalitas dilakukan dengan mengadopsi bentuk bangunan tradisional Kalimantan Barat. Desain bangunan yang responsif terhadap alam juga diterapkan untuk memperkuat konsep lokalitas. Sementara penerapan konsep Islami dilakukan dengan cara penataan ruangan yang memperhatikan aspek hijab di dalam bangunan. Kata kunci: Asmara Haji, Islam, Lokalitas
PESANTREN RAUDHATUL FIRDAUS DI AMBAWANG DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR ISLAM Ridwansyah, Syarif
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 6, No 1 (2018): Maret
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1337.266 KB) | DOI: 10.26418/jmars.v6i1.25479

Abstract

Pesantren Raudhatul Firdaus di Ambawang, Kubu Raya telah dibangun pada tahun 2010 silam. Pesantren yang telah didirikan memiliki fasilitas dan kualitas yang kurang memadai dari segi fisik maupun nonfisiknya, sehingga perlu dilakukan perancangan dengan pendekatan kepada Arsitektur Islam. Tulisan ini bertujuan untuk memaparkan hasil dari perancangan Pesantren Raudhatul Firdaus di Ambawang Dengan Pendekatan Arsitektur Islam. Pendekatan konsep Arsitektur Islam yang digunakan seperti ‘konsep hijab’ (pembatas) dengan bangunan masjid sebagai pusat kegiatan ibadah pesantren dan bangunan rumah kyai sebagai pusat rujukan ilmu serta sebagai pembina para santri. Selain itu aplikasi dari Arsitektur Islam yaitu pembagian ruang, tempat, dan fasilitas yang seimbang pada kiri dan kanan site. Pada kanan site diperuntukkan kepada santri laki-laki dan pada bagian kiri site diperuntukkan kepada santri perempuan, sedangkan masjid, rumah kyai, dan fasilitas umum sebagai bentuk konsep hijab pada site tersebut agar aktivitas antara laki – laki dan perempuan dapat terjaga sehingga memaksimalkan pendidikan, akhlaq, dan ilmu tentang Agama Islam. Desain bangunan yang diadopsikan dan disesuaikan dengan lokasi yang ada, merupakan desain yang responsif terhadap alam tropis. Selain itu, desain tersebut menggunakan ornamen yang diaplikasikan pada setiap bangunan untuk menimbulkan khas yang sama pada facade (sisi luar) tiap bangunan pesantren dengan irama (pengulangan). Kata kunci: Pesantren, Arsitektur Islam
RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA) DI KOTA PONTIANAK Bun, Brenda
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 2, No 2 (2014): November
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1474.153 KB) | DOI: 10.26418/jmars.v2i2.8592

Abstract

Manusia memiliki 3 kebutuhan dasar untuk bertahan hidup, salah satunya adalah rumah tinggal. Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk berpenghasilan rendah sebanyak 260 juta jiwa pada tahun 2020. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia mencanangkan program pembangunan 1.000 menara rumah susun. Kota Pontianak merupakan ibukota Kalimantan Barat yang memiliki jumlah penduduk berpenghasilan rendah sekitar 32.530 jiwa, maka pemerintah Kota Pontianak turut dalam program tersebut. Rumah susun yang telah direalisasikan saat ini berupa rumah susun prototype. Akibatnya, rumah susun yang terbangun tidak sesuai dengan kebutuhan penghuninya, terutama masyarakat berpenghasilan rendah. Oleh karena itu, lahirlah konsep social home, dimana rumah susun yang dirancang menunjang kebutuhan masyarakat berpenghasilan rendah dari segi sosial dan kenyamanan tinggal. Perancangan rumah susun sederhana sewa yang telah dihasilkan terdiri dari 3 massa. Ketiga massa ini berbentuk kotak. Massa bangunan yang berada di tengah site merupakan zona pengelola dengan massa lainnya merupakan bangunan hunian. Orientasi utama bangunan menghadap ke sirkulasi utama agar mudah dikenali. Sirkulasi utama tapak berada pada area depan dengan sirkulasi khusus pengguna rusunawa di sisi dan tengah tapak. Ruang-ruang sosial terletak pada setiap lantai bangunan.   Kata kunci: Hunian, Rumah Susun, Kota Pontianak
PERPUSTAKAAN INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PGRI PONTIANAK Kadarsih, Dian
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 6, No 2 (2018): September
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1197.328 KB) | DOI: 10.26418/jmars.v6i2.30913

Abstract

Perpustakaan Perguruan Tinggi merupakan perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi, badan bawahannya maupun lembaga yang berafiliasi dengan perguruan tinggi, dengan tujuan utama membantu perguruan tinggi mencapai tujuannya. Perpustakaan merupakan bagian terpenting bagi mahasiswa dengan fungsi sebagai penyimpanan buku-buku, pendidikan kedua setelah kampus utama, penelitian dan sebagai informasi bagi mahasiswa. Seiring berjalannya waktu, dengan pertambahan mahasiswa yang semakin banyak maka di perlukan akses pendukung dalam penambahan akses perpustakaan, yang di deskripsikan dalam mendesain perancangan perpustakaan sesuia dengan kebutuhan dan standar yang sudah tersedia. Perpustakaan Perguruan Tinggi IKIP Pontianak memberikan desain dengan fungsi penunjang kepada mahasiswa dan memberikan akses dengan menambahkan fungsi dari konsep utama, dan juga pada fungsi service dan pengelola, dengan perletakan ruangan yang lebih di sesuikan terhadap fungsi tersebut. Kata Kunci : Perpustakaan Perguruan Tinggi, IKIP Pontianak, Perguruan Tinggi Pontianak
GELANGGANG TENIS DAN SQUASH DI KABUPATEN KUBU RAYA Susanto, Eko Hartato
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 3, No 2 (2015): September
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1599.962 KB) | DOI: 10.26418/jmars.v3i2.13072

Abstract

Olahraga tenis dan squash merupakan jenis olahraga yang serumpun karena menggunakan raket dan bola sebagai media permainan. Dewasa ini, terdapat beberapa permasalahan yang menghambat perkembangan olahraga tenis dan squash di Kabupaten Kubu Raya dan sekitarnya, yaitu dari jumlah lapangan yang tidak memadai dan belum sesuai standar pertandingan, curah hujan yang tinggi juga mengakibatkan lapangan outdoor tidak dapat digunakan, serta belum memiliki lapangan squash. Metode pengkajian yang digunakan terdiri dari kajian literatur, metode pengumpulan data, analisis data dan perancangan. Kajian literatur yang diperlukan adalah tejarah dan teori arsitektur, bentuk, ruang dan susunan, arsitektur perilaku, struktur, arsitektur Lingkungan, dan sistem utilitas. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka dan studi lapangan. Analisis data terdiri dari analisis potensi tapak, analisis internal (fungsi, perilaku dan ruang), analisis eksternal (zoning dan sirkulasi), analisis gubahan massa dan bentuk, analisis arsitektur lingkungan, analisis struktur, dan analisis utilitas. Gelanggang Tenis dan Squash merupakan fasilitas olahraga tenis dan squash yang dikembangkan dengan konsep entertainment untuk mendukung perkembangan olahraga tenis dan squash di Kabupaten Kubu Raya dan wilayah sekitarnya. Gelanggang ini memiliki fungsi olahraga rekreasi, prestasi dan pendidikan. Gelanggang ini dilengkapi dengan fasilitas lapangan olahraga yang telah sesuai dengan standar International Tennis Federation, fasilitas rekreasi dan komersil.   Kata Kunci: Gelanggang Olahraga, Tenis dan Squash, Entertainment
PUTUSSIBAU UMKM CENTER KAPUAS HULU DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR NEO-VERNAKULAR Lasandi, Gilang Firmanda
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 7, No 1 (2019): Maret
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1404.937 KB) | DOI: 10.26418/jmars.v7i1.32238

Abstract

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu dari sekian jenis usaha yang sangat berperan dalam meningkatkan ekonomi di Indonesia. UMKM memberikan penawaran berupa tempat untuk membuka usaha dengan menjual produk unggulan suatu daerah yang bergerak dalam bidang UMKM itu sendiri. Produk unggulan tersebut berupa kerajinan tangan, makanan, dan pakaian adat daerah. Jenis usaha UMKM berhasil mempertahankan ekonomi Indonesia sejak tahun 1997 ketika terjadi krisis ekonomi pada masa itu. Perencanaan perancangan bangunan tempat usaha UMKM ini diharapkan bisa memperkuat sekaligus memajukan ekonomi khususnya di Kabupaten Kapuas Hulu. Lokasi perancangan berada di jalan budaya, desa Kedamin Hilir, Kecamatan Putussibau Utara, Kabupaten Kapuas Hulu. Perancangan Putussibau UMKM Center Kapuas Hulu terbagi ke dalam dua massa bangunan. Bangunan depan yang dikhususkan untuk ruang usaha makanan khas daerah dan pakaian serta bangunan belakang yang dikhususkan untuk ruang usaha budidaya tanaman, kerajinan tangan, ruang privat dan semi privat serta ruang servis yang diletakkan terpisah dari ruangan lain  pada bangunan Putussibau UMKM Center Kapuas Hulu. Jalur kendaraan diletakkan dekat dengan jalan utama sedangkan jalur pejalan kaki diletakan di bagian tengah dan tepi site. Konsep bekerjasama diterapkan pada penghubung bagian depan dan belakang bangunan berupa selasar lantai dasar serta jembatan lantai satu Putussibau UMKM Center Kapuas Hulu. Kata kunci: Kapuas Hulu, Bangunan Usaha, Pusat Bisnis, UMKM
REDESAIN PASAR TRADISIONAL KABUPATEN MELAWI Mory, Edberg AF
Jurnal Online Mahasiswa S1 Arsitektur UNTAN Vol 5, No 2 (2017): Jurnal Online Mahasiswa Arsitektur Universitas Tanjungpura
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pasar merupakan tempat untuk memenuhi kebutuhan hidup utama bagi masyarakat. Pasar Tradisional Kabupaten Melawi memiliki berbagai macam permasalahan dan secara fisik berkesan kumuh. Hal itu dapat mengakibatkan orang enggan berbelanja di pasar tradisional, untuk itu perlu dilakukan redesain pasar. Dalam redesain pasar tradisional ini maka dibutuhkan analisis yang mendalam sehingga permasalahan pada pasar dapat terselesaikan. Oleh karena itu, solusi yang didapat setelah melakukan analisis yaitu: memaksimalkan efisiensi penggunaan lahan, penghematan energi dan memaksimalkan penggunaan air serta memaksimalkan kesehatan udara. Dari analisis dan solusi yang didapat maka terciptalah sebuah konsep perencanaan yaitu “Sustainable Market”. Hasil yang didapat yaitu bangunan pasar ini dibangun secara vertikal guna memanfaatkan lahan yang kecil serta banyaknya bukaan pada bangunan sehingga sirkulasi udara dapat keluar masuk secara maksimal dan juga pencahayaan pada bangunan dapat masuk secara optimal guna memaksimalkan kesehatan udara serta penghematan energi alami. Pasar Tradisional ini didesain dengan bentuk yang sederhana dengan atap memanjang menyerupai bangunan betang guna memaksimalkan penggunaan air khususnya air hujan pada bangunan. Dengan adanya konsep ini maka permasalahan pada pasar dapat diatasi dan kondisi pasar menjadi lebih bersih, tertata rapi, dan sehat sehingga pasar akan dapat berfungsi kembali dan pasar ini dapat menjadi pusat perdagangan Tradisional di Kabupaten Melawi. Kata kunci: Pasar, Pasar Tradisional, Redesain
TERMINAL ANGKUTAN UMUM TIPE B DI BENGKAYANG Indahsari, Nur Utami
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 6, No 1 (2018): Maret
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1741.608 KB) | DOI: 10.26418/jmars.v6i1.25134

Abstract

Seiring tumbuhnya perekonomian, sarana dan prasarana transportasi semakin dibutuhkan demi lancarnya mobilitas penumpang maupun barang. Salah satu komponen pendukung dari sistem transportasi adalah terminal yang berfungsi dalam pengendalian, pengawasan, dan pengaturan sistem angkutan penumpang dan barang serta menjadi salah satu titik simpul dari jalur-jalur angkutan umum. Beberapa permasalahan yang biasa terjadi pada terminal-terminal yang telah ada adalah tidak adanya sarana dan prasarana yang memadai serta banyaknya angkutan umum yang sering parkir di sembarang tempat. Sebagai penghubung antar kota dan kecamatan, Bengkayang belum memiliki sarana dan prasarana yang menunjang kebutuhan kegiatan transportasi.  Pembangunan terminal yang baru harus berdasarkan standar-standar yang telah ada dan dilengkapi dengan fasilitas yang dapat menunjang pelayanan bagi kenyamanan, keamanan dan kemudahan pengguna jasa terminal serta dirancang dengan jalur sirkulasi yang dapat memudahkan dalam pengangkutan barang maupun penumpang di Bengkayang. Metode perancangan yang digunakan ialah metode lima langkah yaitu tahap gagasan, pengumpulan data, analisis data, pra rancangan dan pengembangan perancangan. Hasil akhir perancangan ialah penerapan konsep tiga fungsi ruang yang dibagi sesuai dengan kebutuhannya agar tiap fungsi dapat beroperasi dengan tidak menganggu kelancaran sirkulasi. Sedangkan konsep massa yang diterapkan ialah konsep massa tunggal. Konsep ini dapat memberikan kemudahan mengakses terminal tanpa ada persilangan sirkulasi antara kendaraan dan penumpang. Kata Kunci : Terminal, Transportasi, Angkutan Umum
PUSAT INFORMASI BUDAYA TIONGHOA KALIMANTAN BARAT Jocunda, Silvia
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 2, No 1 (2014): Maret
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4049.676 KB) | DOI: 10.26418/jmars.v2i1.7363

Abstract

Kalimantan Barat memiliki keberagaman budaya yang terdiri dari 3 etnis mayoritas yaitu Melayu, Dayak dan Tionghoa. Kebudayaan Tionghoa Kalimantan Barat berumur ribuan tahun, sehingga perlu dilestarikan agar dapat dipelajari oleh generasi masa kini dan yang akan datang. Saat ini, fasilitas informasi budaya Tionghoa di Kalimantan Barat sangat minim, sehingga informasi budaya Tionghoa belum terfasilitasi dengan baik. Perencanaan dan perancangan Pusat Informasi Budaya Tionghoa Kalimantan Barat sangat penting karena dapat merepresentasikan dan menjadi wadah informasi budaya Tionghoa di Kalimantan Barat. Pusat Informasi Budaya Tionghoa Kalimantan Barat merupakan fasilitas yang memiliki informasi berupa bahasa, sistem pengetahuan, organisasi sosial, sistem peralatan hidup dan teknologi, sistem mata pencaharian hidup, sistem religi, dan kesenian etnis Tionghoa Kalimantan Barat. Lokasi perancangan berada di kawasan pendidikan Universitas Tanjungpura, Pontianak. Hal ini untuk mendukung kawasan dan bangunan perancangan yang berbasis sumber informasi dan pendidikan. Kondisi eksisting site dikelilingi oleh jalan dan membuat site mudah untuk diakses dari berbagai arah. Pusat informasi budaya Tionghoa Kalimantan Barat memiliki 3 fungsi yaitu fungsi informasi, fungsi edukasi, dan fungsi rekreasi. Konsep utama dari pusat informasi budaya Tionghoa Kalimantan Barat adalah open access. Bangunan bersifat terbuka, mudah diakses pengunjung, ruang bersama, fasilitas yang memudahkan pengunjung untuk mendapatkan, menikmati dan mempelajari informasi kebudayaan.   Kata kunci: Pusat Informasi Budaya, Tionghoa, Kalimantan Barat