cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jmars@untan.ac.id
Editorial Address
Gedung Program Studi Arsitektur Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Jalan Prof Dr. H. Hadari Nawawi, 78124
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur
ISSN : -     EISSN : 27465896     DOI : -
Core Subject : Engineering,
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur (sebelumnya Jurnal Online Mahasiswa S1 Arsitektur UNTAN) adalah jurnal nasional yang berisi kumpulan naskah/ artikel hasil perancangan arsitektur yang fokus pada kegiatan "analisis dan sintesis" yang mendukung proses-proses perancangan arsitektur dan menghasilkan karya arsitektural. Substansi naskah dapat berupa kajian mengenai metode perancangan, proses analisis dalam perancangan, pengambilan keputusan dalam proses desain, proses penciptaan karya arsitektural, dan teori yang mendukung proses perancangan. Selain itu, JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur juga menerima (terbatas) naskah dengan pendekatan "penelitian" kajian arsitektural lainnya, seperti sejarah, teori, dan kritik arsitektur, teknologi bangunan, serta kota dan permukiman. JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur mempunyai ISSN 2746-5896 (media online)
Arjuna Subject : -
Articles 421 Documents
PESANTREN USHULUDDIN SINGKAWANG DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR ISLAM Syahbani, Mira
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 7, No 1 (2019): Maret
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jmars.v7i1.32586

Abstract

Pondok Pesantren adalah sebuah bentuk wadah kegiatan pendidikan Islam yang seharusnya memiliki nilai-nilai keagungan dan menjadi icon untuk perkembangan agama islam.S udah banyak berkembang pondok pesantren yang juga memamsukkan pendidikan-pendidikan ilmu umum pada kurikulumnya. Pondok pesantren seperti ini disebut pondok pesantren modern. Pondok pesantren modern telah sedikit banyak mengubah paradigma dan opini negatif masyarakat tentang pondok pesantren, karena masyarakat banyak yang menginginkan pendidikan ilmu keagamaan tapi juga tidak ketinggalan dalam pendidikan umum. Contohnya Pondok Pesantren Ushuluddin  Singkawang yang berada di provinsi Kalimantan Barat. Pondok Pesantren Ushuluddin  Singkawang merupakan pondok pesantren terbesar di Kota Singkawang dengan jumlah santri yang kian bertambah di setiap tahunnya. Pondok Pesantren Ushuluddin berada di Jalan Alianyang, Kelurahan Jawa, Kecamatan Singkawang tengah dan telah terbangun kurang lebih 36 tahun. Pendirian pondok pesantren tersebut hanya dilakukan dengan pertimbangan dari pemilik pondok tanpa ada pemikiran dari seoraang arsitek, hingga terbangunlah beberapa bangunan yang telah digunakan hingga sekarang. Pesantren ini memerlukan perencanaan ulang bangunan dengan melengkapi fasilitas sehingga Pesantren Ushuluddin bisa menjadi tempat pendidikan yang dapat mengembangkan karakter manusia dengan memiliki intelektualitas tinggi dan budi pekerti luhur terutama ilmu agamanya. Kata kunci : Pesantren, Pesantren modern, fasilitas
PONTIANAK GAME CENTER Rizal, Muhammad
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 6, No 1 (2018): Maret
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jmars.v6i1.24940

Abstract

Game merupakan salah satu sarana hiburan yang mudah didapatkan, game juga dapat dimainkan dimanapun dan kapanpun. Perkembangan game dari tahun ke tahun semakin tinggi, peminat game sangat tinggi dikarenakan semakin menariknya tampilan game tersebut dan juga dapat dimainkan bersama teman-teman. Kini sudah banyak komunitas-komutitas pencinta game tersebut atau gamers dan makin sering diadakan pertandingan game. Berbagai jenis game sudah banyak diadakan pertandingannya, terutama game online pada komputer yang membutuhkan suatu tempat untuk melaksanakan pertandingan game tersebut. Sehingga dibutuhkan sebuah wadah bagi para gamers dan para pemain game sebagai tempat berkumpul dan juga sebagai tempat mengadakan pertandingan game tersebut. Lokasi perancangan berada pada jalan Veteran yang merupakan jalan sekunder. Lokasi game center ini terletak dekat dengan pusat kota sehingga mudah dijangkau dan juga dapat diakses oleh kendaraan umum. Konsep perancangan game center adalah center for transformative sehingga akan menjadi pusat pengembangan dalam bermain game, karena di dalamnya tidak hanya disediakan jenis permainan non motorik tetapi juga disediakan game motorik bagi anak-anak, area bermain anak dan juga area dewasa akan dibedakan sesuai zona, sehingga anak-anak tidak bisa mengakses area game bagi orang dewasa Kata kunci : Permainan, Pemain permainan
SAMBAS CULTURE CENTER Prihandono, Bowo Yuli; Lestari, Lestari; Nurhamsyah, Muhammad
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 8, No 2 (2020): September
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jmars.v8i2.42532

Abstract

Sambas is an area that has a variety of cultures, so it needs to be preserved in order to stay awake. The design of the Sambas Culture Center is the main alternative as a container for Sambas culture to perform, exhibit and introduce culture so that its sustainability is maintained. It is hoped that the Sambas Culture Center design will attract the interest of the community, especially the younger generation, to care about their own culture. This design method uses the J.C Jones design method. All information is analyzed, then synthesized to produce certain concepts according to the initial idea and then evaluated. This design produces a physical form and a philosophy which is a source of pride for Sambas. In this design, according to the cultural data, Sambas is most likely to be preserved, it can be divided into 3, namely in the form of performances, exhibitions, and education. The Sambas Culture Center is a single building with a triangular roof which is equipped with typical Sambas ornaments and the symbol of the Sambas Sultanate at the top of the roof.
PERANCANGAN PERPUSTAKAAN DAERAH KOTA PONTIANAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENGHAWAAN GROUND COOLED SYSTEM Putra, Cipta Cakra Diraja
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 2, No 1 (2014): Maret
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jmars.v2i1.4955

Abstract

Ilmu pengetahuan dan informasi disebarkan ke segala penjuru dunia melalui media cetak dari masa lampau hingga masa kini. Badan Pusat Statistik (2006) menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia belum menjadikan kegiatan membaca sebagai sumber utama mendapatkan informasi. Hal tersebut menjadi dasar pemerintah Republik Indonesia mencanangkan program pembenahan dan pengadaan perpustakaan kota dan daerah. Kota Pontianak yang merupakan ibukota provinsi Kalimantan Barat juga menjadi tujuan program tersebut. Aktivitas utama didalam sebuah perpustakaan adalah membaca. Kondisi ideal dalam mebaca diperoleh dari berbagai aspek, salah satunya adalah penghawaan. Iklim tropis yang dimiliki kota Pontianak menjadikan kondisi cukup panas. Sistem penghawaan yang dapat mendukung aktivitas membaca adalah sistem penghawaan buatan, dikarenakan dapat menjaga kelembaban ruang dan akustik ruang yang diperlukan dalam sebuah perpustakaan. Penghawaan buatan konvensional yang digunakan pada masa sekarang ini memerlukan sumber daya listrik yang tinggi. Ground cooled system (GCS) dapat menjadi solusi masalah hemat energi dan penghawaan yang diperlukan didalam sebuah perpustakaan. Penggunaan GCS menghemat kebutuhan ruang pada perpustakaan. Hal tersebut dikarenakan sistem GCS pada perpustakaan ini memanfaatkan tanah sebagai media untuk menukar panas.�Kata kunci: Perpustakaan, penghawaan buatan, ground cooled system
PERANCANGAN HOTEL BISNIS DI KABUPATEN SINTANG Fathurrahman, Muhammad Ardi; Irwin, Irwin; Khaliesh, Hamdil
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 9, No 1 (2021): Maret
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jmars.v9i1.45112

Abstract

Business hotels are hotels that are intended for people who live for a short period of time and these hotels are usually located in the center of the city crowd, guests who come mostly for business, meetings, seminars, trade and official company events. With the development of an area, the local community and immigrants will also increase in number, such as in Sintang district which will become the capital of the blooming province of West Kalimantan to become a new province, namely the province of Kapuas Raya, which can be sure to be the center of the crowd so that it really needs a place to live for a while, such as hotels, especially business hotels, to accommodate activities aimed at doing business, so that the economy in the area is maintained. In designing this hotel, it uses a method starting from the analysis of the design function, which will be divided into four functions, namely the management function, business function, recreation function and residential function. The design of this business hotel will also introduce existing cultures in Sintang district, one of which is handicraft woven handicrafts from the Dayak tribe in Sintang district, which motivation will be applied to certain parts of the building, such as secondary skin, ceiling patterns and part of the room walls. aims to introduce one of the handcrafts of the Dayak tribe in Sintang district.
PASAR PAGI JALAN DOKTER WAHIDIN KOTA PONTIANAK Rinata, Katharina Okta
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 6, No 2 (2018): September
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jmars.v6i2.27549

Abstract

Berbelanja merupakan kegiatan yang dilakukan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kegiatan berbelanja memerlukan wadah khusus sebagai fasilitas. Fasilitas yang diperlukan berupa pasar, yang di dalamnya terdapat berbagai jenis barang dan jasa. Kota Pontianak, Kalimantan Barat memiliki banyak pasar, tetapi belum terfasilitasi dengan baik. Salah satunya Pasar Tradisional Jalan Dokter Wahidin, Kelurahan Sungai bangkong, Pontianak Kota. Sudah terdapat aktivitas pasar, tetapi tidak terdapat bangunan sebagai wadah utamanya. Pasar pagi Jalan Dokter Wahidin memerlukan perancangan khusus, yang sesuai dengan standar-standar perancangan pasar. Konsep utama dari Pasar Pagi Jalan Dokter Wahidin Kota Pontianak adalah “Interaksi”. Interaksi merupakan ciri khas utama dari pasar tradisional, yaitu sistem transaksi jual beli dilakukan secara langsung, pembeli dan penjual saling berinteraksi. Pengaplikasian konsep terhadap bangunan yaitu, bangunan didesain lebih terbuka sehingga tidak banyak menggunakan dinding sebagai pembatas antar ruang. Pengaplikasian lainnya yaitu, sirkulasi yang saling menghubungkan antar ruang, dan penempatan los pada ramp. Penempatan los pada ramp, bertujuan agar pembeli dan pedagang dapat saling berkomunikasi disepanjang sirkulasi menuju lantai satu. Los tidak dibatasi dinding, hanya berupa sekat-sekat antar los sebagai pembatas. Los yang didesain terbuka mempermudah para pedagang untuk saling berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain.                                               Kata Kunci : Pasar Tradisional, Kota Pontianak, Interaksi
SETTING RUANG TERBUKA DI KAWASAN WATERFRONT CITY PONTIANAK TANGGAP PANDEMI COVID-19 Hastika Tri Aprilla; Muhammad Nurhamsyah; Bontor Jumaylinda BR Gultom
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 9, No 2 (2021): September
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jmars.v9i2.47452

Abstract

This research is based on the importance of open space for a city and the people in it as well as the covid-19 pandemic that happened. The covid-19 pandemic has established boundaries to prevent its spread. Things to avoid include physical contact, gathering in large numbers, and so on. Pontianak City has an open space located on the edge border of the Kapuas River, namely Waterfront City Pontianak. Waterfront City Pontianak is still crowded even though the covid-19 pandemic is happening. The number of visitors is a concern because it can become a field for the spread of the covid-19 pandemic. Based on the issues and phenomena that occurred, it was deemed necessary to have an open space setting in the Pontianak Waterfront City area that was responsive to the covid-19 pandemic. This research is related to human behavior and space, so the method that used is behavior mapping method with the type of place centered mapping. The place centered mapping method is supported by distributing questionnaires. The next thing to do is review the covid-19 health protocol, which has been determined by the Ministry of Health (Kemenkes). The results of the study show that the Waterfront City Pontianak setting has not responded to the covid-19 pandemic. Things that need to be improved or added include adding distance markers on the floor, changing the design of existing seating facilities and plant pots, providing covid-19 health post facilities, as well as providing hand washing facilities, hand sanitizers and information media for covid-19.
BANK KALBAR CABANG SYARIAH PONTIANAK PRADITYA, RIDHO
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 3, No 1 (2015): Maret
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jmars.v3i1.9953

Abstract

Bank kalbar mendirikan Bank Kalbar Unit Usaha Syariah (UUS), dalam rangka memberikan pilihan bagi masyarakat yang ingin bertransaksi berdasarkan prinsip syariah. Bank Kalbar UUS secara resmi telah mendapat ijin dari Bank Indonesia perihal ijin pembukaan Kantor Bank Kalbar Cabang Syariah. Dalam praktiknya Bank Kalbar Cabang Syariah Pontianak belum memiliki bangunan sendiri dengan tingkat keamanan yang memadai serta kenyamanan bagi para nasabah, dan masih menyewa ruko yang belum memiliki karakter bank syariah. Tujuan yang ingin dicapai pada penulisan laporan ini adalah merumuskan proses perancangan bangunan gedung Bank Kalbar Cabang Syariah Pontianak. Proses perancangan Bank Kalbar Cabang Syariah Pontianak akan dirancang dengan menggunakan metodologi lima langkah meliputi tahap permulaan, tahap persiapan pengumpulan informasi, tahap analisis, tahap evaluasi dan tahap tindakan. Perancangan Bank Kalbar Cabang Syariah Pontianak harus mampu melayani serta memberikan rasa aman dan kenyamanan terhadap para nasabah, seperti kenyamanan dari segi alur sirkulasi dan akses yang mudah. Rasa aman yang diberikan pada bank juga menjadi perhatian utama dalam perancangan Bank Kalbar Cabang Syariah Pontianak. Konsep syariah sebagai pembeda antara Bank Syariah dan Bank Konvensional pada umumnya juga perlu menjadi acuan dalam perancangan kali ini sehingga terciptanya kesan Bank Syariah pada perancangan Bank Kalbar Cabang Syariah Pontianak.   Kata kunci: bank, kalbar (Kalimantan barat), syariah
PET CENTRE DI PONTIANAK Sinaga, Irwan Adhitama
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 6, No 2 (2018): September
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jmars.v6i2.31482

Abstract

Dewasa ini, peminat hewan peliharaan di Kota Pontianak semakin meningkat. Hal ini menyebabkan tingginya antusiasme pencinta hewan yang berdampak terhadap permintaan akan semua fasilitas mengenai pencinta hewan. Akan tetapi di Kota Pontianak saat ini belum terdapat fasilitas atau wadah yang menampung segala kebutuhan mengenai hewan peliharaan dalam satu wadah seperti dalam sebuah Pet Centre. Dimana, Pet Centre ini merupakan suatu wadah yang berfungsi sebagai pemenuh kebutuhan perdagangan dan jasa terhadap hewan kesayangan. Adapun kegiatan dalam Pet Centre tersebut dapat terdiri dari beragam aktifitas jual beli hewan kesayangan, sarana kesehatan hewan hingga sarana untuk berkumpul bagi pecinta hewan kesayangan. Oleh karena itu keberadaaan Pet Centre di Kota Pontianak diharapkan akan memenuhi segala kebutuhan masyarakat akan kecintaan mereka terhadap hewan kesayangan yang semakin ramai peminatnya saat ini. Dalam proses perancangan Pet Centre di Kota Pontianak ini, ada beberapa langkah-langkah yang digunakan yakni dimulakan dari suatu gagasan, pengumpulan data, analisis, sintesis rancangan awal hingga pengembangan rancangan. Bentuk massa bangunan yang dirancang ini menggunakan pendekatan fungsi dari Pet Centre yakni aktraktif dan dinamis. Kata Kunci: Pet, Centre, Kota Pontianak
PERUMAHAN PUSAT KOTA DENGAN KONSEP EFISIENSI DI PONTIANAK Tama, Hariadi
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 4, No 1 (2016): Maret
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jmars.v4i1.15081

Abstract

Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan. Pembangunan dibidang yang berhubungan dengan tempat tinggal beserta sarana dan prasarananya memang perlu mendapatkan prioritas. Namun dalam perkembangannya, pertumbuhan perumahan seiring jumlah penduduk yang tinggi saat sekarang ini dengan pertimbangan lokasi site yang terbatas, tingginya harga lahan, dan lokasi yang strategis diperlukan kriteria yang mendukung akan kebutuhan tersebut diantaranya efisiensi pada pemanfaatan lahan bangunan. Efisiensi dikatakan sebagai komplek perumahan dengan memaksimalkan kebutuhan ruang pada bangunan rumah sehingga memberikan lahan lebih yang dapat dimanfaatkan. Perumahan pusat kota semakin terbatas karena lahan yang makin sempit. Dengan kondisi tersebut, perumahan pusat kota memerlukan  konsep efisiensi untuk memaksimalkan lahan yang tersedia. tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan tentang konsep efisiensi yang diterapkan pada perumahan pusat kota. Efisiensi yang diterapkan pada perancangan ini adalah penataan ruang dalam kawasan pusat kota dengan ruang terbuka yang dapat difungsikan sebagai tempat parkir (parkir komunal). Rumah dalam kawasan dibuat kopel (berdempet) untuk memaksimalkan jumlah rumah.   Kata kunci: Perumahan, Pusat Kota, Pontianak