cover
Contact Name
Hasanuddin
Contact Email
prismafisika@physics.untan.ac.id
Phone
+65895372682757
Journal Mail Official
prismafisika@physics.untan.ac.id
Editorial Address
Kantor Jurusan Fisika, Komplek Fakultas MIPA, Universitas Tanjungpura Jl. Proff. Dr. Hadari Nawawi
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
PRISMA FISIKA
ISSN : 23378204     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
Jurnal ini berisi publikasi ilmiah hasil penelitian di bidang fisika baik yang bersifat teoritis maupun terapan.
Articles 382 Documents
Prediksi Curah Hujan Bulanan di Wilayah Kabupaten Ketapang dan Mempawah Menggunakan Metode Principal Component Regression Debiriyansaputri, Debiriyansaputri
PRISMA FISIKA Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Fisika, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (774.06 KB) | DOI: 10.26418/pf.v6i1.23515

Abstract

Telah dilakukan prediksi curah hujan bulanan menggunakan metode principal component regression (PCR) di wilayah Kabupaten Ketapang dan Kabupaten Mempawah. Data yang digunakan adalah curah hujan bulanan dan data ERSST (Extended Reconstructed Sea Surface Temperature) pada wilayah 14°LU – 6°LS dan 106°BT – 120°BT dengan periode tahun 1993 – 2014. Hasil prediksi curah hujan bulanan tahun 2014 di Kabupaten Ketapang mendekatai pola observasinya, dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,59 – 0,76. Sementara, hasil prediksi curah hujan untuk Kabupaten Mempawah kurang sesuai dengan pola observasi, dengan koefisien korelasi hanya sebesar 0,19 – 0,46. Hal ini diperkuat dengan nilai RMSE (Root Mean Squared Error) di Kabupaten Ketapang berkisar antara 137,18 – 151,72. Sedangkan nilai RMSE untuk Kabupaten Mempawah berkisar antara 132,9 – 236,74.Kata Kunci:   Principal component regression, curah hujan, koefisien korelasi
Analisis Gejala Chaos pada Pendulum Nonlinear Anton, Anton; Azwar, Azrul
PRISMA FISIKA Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Jurusan Fisika, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (564.147 KB) | DOI: 10.26418/pf.v6i3.28884

Abstract

Studi parameter penyebab chaos pada pendulum nonlinear teredam terkendali telah dilakukan. Solusi persamaan gerak didapatkan secara numerik dengan bantuan metode komputasi explicit Runge-Kutta (4,5). Solusi persamaan gerak digunakan untuk menghitung koefisien Lyapunov dari masing-masing parameter. Hasil koefisien Lyapunov dianalisis dengan diagram ruang fasa, grafik hubungan sudut simpangan (θ) terhadap waktu (t), dan analisis spektrum Fourier. Hasil analisis metode dinamika nonlinear, menunjukkan untuk parameter yang menghasilkan koefisien Lyapunov positif akan menyebabkan pendulum menjadi chaos yang diperlihatkan oleh lintasan acak pada diagram ruang fasa. Selain itu, hasil spektrum Fourier juga memperlihatkan pendulum berosilasi dengan banyak sekali frekuensi osilasi. Sedangkan, hasil analisis parameter yang menghasilkan koefisien Lyapunov negatif dan nol, menyebabkan gejala periodik pada pendulum. Gejala ini diperlihatkan oleh lintasan tertutup dan berulang pada diagram ruang fasa dan hasil analisis spektrum Fourier yang menunjukkan pendulum hanya memiliki beberapa frekuensi harmonik saja.
Identifikasi Nilai Salinitas Pada Lahan Pertanian di Daerah Jungkat Berdasarkan Metode Daya Hantar Listrik (DHL) Muliawan, Novi Riyandi Eka; Sampurno, Joko; Jumarang, Muhammad Ishak
PRISMA FISIKA Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Department of Physics, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (699.71 KB)

Abstract

Penelitian nilai salinitas telah dilakukan pada lahan pertanian di daerah Jungkat, dengan tujuan mengetahui sebaran nilai salinitas tanah lahan pertanian sehingga dapat diperkirakan kelayakannya sebagai lahan untuk bercocok tanam. Metode yang digunakan adalah metode daya hantar listrik. Data yang digunakan berupa 22 sampel tanah yang diperoleh dari lahan penelitian seluas (24 x 50 m²). Hasil penelitian menunjukan nilai daya hantar listrik tertinggi sebesar 2,89 mS/cm, termasuk dalam tingkat salinitas rendah kategori kelas 1. Berdasarkan nilai salinitasnya, tanah pertanian di daerah Jungkat tergolong bersalinitas rendah sehingga sesuai untuk tanaman padi.   Kata kunci : Salinitas, Non Salinitas, Daya Hantar Listrik
Perbandingan Penggunaan Beberapa Metode Deteksi Tepi Pada Pengolahan Citra Radiologi Fraktur Tulang Junior, Ray Andrie; Nurhasanah, Nurhasanah; Sanubary, Iklas
PRISMA FISIKA Vol 5, No 3 (2017)
Publisher : Department of Physics, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.871 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian pengolahan citra radiologi fraktur tulang menggunakan metode deteksi tepi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan antara beberapa metode deteksi tepi, sebelum dan setelah di-Global thresholding. Citra radiologi yang digunakan adalah tujuh citra fraktur tulang. Metode deteksi tepi yang digunakan meliputi metode Robert, Sobel, Prewitt, Laplace of Gauss (LoG) dan Canny, sedangkan metode segmentasi citra digunakan metode Global thresholding. Hasil perbandingan citra asli dengan citra yang sudah diolah menggunakan metode deteksi tepi menunjukkan nilai MSE (Mean Squared Error) terendah sebesar 32,12 dengan menggunakan metode Canny hingga tertinggi sebesar 131,03 menggunakan metode Robert. Nilai PSNR (Peak Signal to Noise Ratio) terendah sebesar 26,99 dB dengan menggunakan metode Robert hingga nilai PSNR tertinggi sebesar 33,1 dB dengan menggunakan metode Canny. Sedangkan perbandingan antara citra asli dengan citra yang sudah diolah menggunakan metode deteksi tepi dan disegmentasi dengan metode Global thresholding menunjukkan nilai MSE terendah 33,51 menggunakan metode Canny hingga tertinggi 130,94 menggunakan metode Robert. Nilai PSNR terendah sebesar 26,99 dB menggunakan metode Robert hingga tertinggi sebesar 32,91 dB dengan menggunakan metode Canny. Nilai PSNR tertinggi diperoleh dari penggunaan metode Canny yang disegmentasi dengan metode Global thresholding dan nilainya berada di bawah 40 dB. Hal tersebut mengindikasikan kualitas citra relatif rendah karena distorsi masih terlihat jelas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode yang memperlihatkan hasil yang maksimal adalah metode deteksi tepi Canny yang disegmentasi dengan metode Global thresholding. Kata Kunci: radiologi, fraktur, deteksi tepi, Global thresholding
Pengaruh El Niño Southern Oscillation (ENSO) Terhadap Curah Hujan di Kalimantan Barat Dewanti, Yanuarti Pasta; Muliadi, Muliadi; Adriat, Riza
PRISMA FISIKA Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Department of Physics, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (629.771 KB)

Abstract

El Niño Southern Oscillation (ENSO) merupakan salah satu gejala alam yang dapat mempengaruhi iklim secara global yang terjadi di Samudera Pasifik. Fenomena tersebut berpengaruh terhadap curah hujan di beberapa wilayah Indonesia. Pada penelitian ini telah dilakukan analisis pengaruh fenomena ENSO terhadap curah hujan di Kalimantan Barat dari tahun 1995 sampai dengan tahun 2014. Data ENSO dan data curah hujan dianalisis dengan menggunakan metode regresi linier sederhana. Selain itu juga dilakukan analisis korelasi antara indeks Nino 3.4 dan SOI dengan curah hujan pada tiap stasiun yaitu stasiun Siantan, stasiun Nangpinoh, stasiun Ketapang dan stasiun Supadio untuk mengetahui seberapa besar pengaruh fenomena ENSO terhadap curah hujan di wilayah Kalimantan Barat. Hasil analisis menunjukkan bahwa pengaruh ENSO  terhadap curah hujan di setiap stasiun secara umum hampir tidak dipengaruhi oleh El Niño dan La Niña, hal tersebut diduga karena letak Kalimantan Barat yang berada di daerah ekuatorial yang mempunyai distribusi curah hujan maksimal ganda.
Analisis Hujan Ekstrim Berdasarkan Parameter Angin dan Uap Air di Kototabang Sumatera Barat Nuraya, Tia; Ihwan, Andi; Apriansyah, Apriansyah
PRISMA FISIKA Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Jurusan Fisika, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (836.158 KB) | DOI: 10.26418/pf.v4i1.14777

Abstract

Hujan ekstrim merupakan salah satu penyebab bencana alam di daerah Sumatera Barat. Angin dan uap air merupakan unsur yang diduga mempengaruhi terjadinya hujan ekstrim sehingga diperlukan analisis untuk melihat kondisi kecepatan angin, uap air dan pola osilasi pada Integrasi Uap Air (IUA) serta hubungan Precitable Water Vapor (PWV) dengan curah hujan. Pada penelitian ini data yang digunakan yaitu data angin zonal dan meridional dariEquatorial Atmosphere Radar (EAR) dan data radiometer berupa uap air ketingggian 2 km s.d 10 km, data IUA serta data curah hujan dari Optical Rain Gauge (ORG) dari Maret 2002 s.d Agustus 2004. Data kecepatandan arah angin, PWV dan CH dianalisis dengan analisis statistika. Hasil menunjukan bahwa kecepatan angin, arah angin dan uap air maksimum terjadi pada tanggal 29 Maret 2004 dengan kecepatan angin sebesar 4 m/sdominan ke arah barat dan uap air sebesar 8 gram/m3, serta PWV tertinggi terjadi pada bulan Maret. Dalam rentang waktu penelitian hujan ekstrim terjadi sebanyak 3 kejadian. Kecepatan angin dan uap air lebih besar terjadi saat hujan ekstrim serta arah angin saat hujan ekstrim dominan ke arah barat.Kata Kunci: Angin, Hujan Ekstrim, IUA, PWV, Uap AirHujan ekstrim merupakan salah satu penyebab bencana alam di daerah Sumatera Barat. Angin dan uap air merupakan unsur yang diduga mempengaruhi terjadinya hujan ekstrim sehingga diperlukan analisis untuk melihat kondisi kecepatan angin, uap air dan pola osilasi pada Integrasi Uap Air (IUA) serta hubungan Precitable Water Vapor (PWV) dengan curah hujan. Pada penelitian ini data yang digunakan yaitu data angin zonal dan meridional dariEquatorial Atmosphere Radar (EAR) dan data radiometer berupa uap air ketingggian 2 km s.d 10 km, data IUA serta data curah hujan dari Optical Rain Gauge (ORG) dari Maret 2002 s.d Agustus 2004. Data kecepatandan arah angin, PWV dan CH dianalisis dengan analisis statistika. Hasil menunjukan bahwa kecepatan angin, arah angin dan uap air maksimum terjadi pada tanggal 29 Maret 2004 dengan kecepatan angin sebesar 4 m/sdominan ke arah barat dan uap air sebesar 8 gram/m3, serta PWV tertinggi terjadi pada bulan Maret. Dalam rentang waktu penelitian hujan ekstrim terjadi sebanyak 3 kejadian. Kecepatan angin dan uap air lebih besar terjadi saat hujan ekstrim serta arah angin saat hujan ekstrim dominan ke arah barat.Kata Kunci: Angin, Hujan Ekstrim, IUA, PWV, Uap Air
Pengaruh pH dalam Produksi Biogas dari Limbah Kecambah Kacang Hijau Anugrah, Emilia Tresna; Nurhasanah, Nurhasanah; Nurhanisa, Mega
PRISMA FISIKA Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Fisika, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (615.635 KB) | DOI: 10.26418/pf.v5i2.20847

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh pH terhadap produksi biogas dari limbah kecambah kacang hijau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pH optimum produksi biogas dari limbah kecambah kacang hijau dan mengetahui keberadaan gas metana melalui uji nyala serta mengetahui sifat fisik yang berpengaruh pada proses fermentasi anaerob. Bahan baku menggunakan limbah kecambah kacang hijau yang telah dihaluskan dan ditambahkan kotoran sapi serta bioaktivator Effective Mikroorganism 4 (EM4). Biogas dihasilkan setelah melalui fermentasi anaerob selama 10 hari. Suhu bahan baku mengalami kenaikan dari 28°C menjadi 40°C sedangkan pH bahan baku meningkat dari 5,6 menjadi 6,8. Variabel objek penelitian ini adalah variasi pH saat produksi biogas yang dikondisikan menggunakan larutan buffer fosfat. Produksi biogas dengan menggunakan variasi pH 6,8; 7,0; 7,2; dan 7,4 memberikan hasil yang berbeda-beda. Variasi biogas pH 6,8 menghasilkan volume biogas sebanyak 341,05 cm3 dengan jumlah residu kering 95,81 gram. Produksi biogas pada pH 7,0 menghasilkan biogas sebanyak 579,88 cm3 dengan jumlah residu kering sejumlah 93,17 gram. Pada  pH 7,2 menghasilkan volume biogas sebanyak 579,47 cm3 dengan jumlah residu kering 98,43 gram. Untuk nilai pH 7,4 menghasilkan volume biogas sebanyak 458,75 cm3 dengan jumlah residu kering 96,56 gram. Variasi pH 7,0 merupakan pH optimal untuk produksi biogas dari limbah kecambah kacang hijau yang menghasilkan warna nyala biru kemerahan.   Kata Kunci : Biogas, Fermentasi, pH, Limbah Kecambah
Studi Teoritik Respon Optik Two-Level System Semiconductor Quantum Dots Elfriana, Rika; Sanubary, Iklas; Nugroho, Bintoro Siswo
PRISMA FISIKA Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Fisika, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2221.223 KB) | DOI: 10.26418/pf.v6i2.25241

Abstract

Telah dilakukan penelitian teoritik untuk mempelajari respon optik Semiconductor Quantum Dots (SQD) ketika dieksitasi dengan cahaya monokromatik. SQD yang ditinjau dimodelkan sebagai two-level system yang terdiri dari keadaan dasar dan satu keadaan tereksitasi. Formalisme matematis yang digunakan  pada penelitian ini adalah metode density matrix yang solusinya diselesaikan secara analitik maupun numerik untuk mendapatkan osilasi Rabi dan spektrum SQD. Dari hasil yang diperoleh tampak bahwa karakteristik osilasi Rabi dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: selisih energi cahaya datang dengan energi resonance, intensitas cahaya datang, dan konstanta damping SQD. Sementara, hasil perhitungan spektrum menunjukkan bahwa lebar garis spektrum energi serapan SQD dipengaruhi oleh intensitas cahaya datang. Hal ini mengkonfirmasi gejala power-broadening.Kata kunci : SQD, Density matrix, Two Level system
SIMULASI ORBIT PLANET DALAM TATA SURYA DENGAN METODE EULER, LEAPFROG DAN RUNGE-KUTTA Suraina, Suraina; Arman, Yudha; Lapanporo, Boni
PRISMA FISIKA Vol 3, No 3 (2015)
Publisher : Jurusan Fisika, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8653.739 KB) | DOI: 10.26418/pf.v3i3.12862

Abstract

Telah dilakukan simulasi gerak planet yang saling berinteraksi satu sama lain dan berinteraksi dengan matahari. Simulasi ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil integrasi gerak planet dalam tata surya dengan metode Euler, Leapfrog dan Runge-Kutta orde 4. Dari pemodelan yang telah dilakukan terlihat bahwa lintasan orbit planet hasil simulasi metode Leapfrog lebih presisi dari pada metode Euler dan Runge Kutta orde 4. Error energi total dari metode Leapfrog juga lebih kecil yaitu -0,1371. Sedangkan error energi total dari metode Euler dan Runge-Kutta orde 4 berturut-turut adalah sebesar -0,1429 dan      -0,1442. Kata kunci : Persamaan dinamika Newton, model gerak planet, energi total
Pengaruh Perkebunan Kelapa Sawit Terhadap Konduktivitas Hidrolik Jenuh Tanah Perkebunan (Studi Kasus Perkebunan di Desa Mega Timur Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat) Saputro, Febriyanto Joko; Nurhasanah, .; Wahyuni, Dwiria
PRISMA FISIKA Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Fisika, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/pf.v5i1.19151

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh perkebunan kelapa sawit terhadap konduktivitas hidrolik jenuh dengan menggunakan metode falling head permeability. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konduktivitas hidrolik jenuh pada perkebunan kelapa sawit yang berbeda umur tanamnya. Umur kelapa sawit terdiri dari 0 tahun, 5 tahun, 10 tahun, 18 tahun dan 2 tahun peremajaan. Setiap lahan diukur konduktivitas hidrolik jenuhnya dan sifat fisiknya berupa berat isi, porositas, kadar serat dan pengujian unsur hara makro berupa Nitrogen, Fosfor, Kalium dan pH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tua umur kelapa sawit, maka nilai konduktivitas hidrolik jenuh akan semakin kecil tetapi kembali meningkat setelah 2 tahun peremajaan. Nilai konduktivitas hidrolik jenuh dipengaruhi oleh berat isi, porositas dan kadar serat pada tanah gambut. Dari pengujian unsur hara makro diperoleh kadar Nitrogen sebesar 2,04%, 2,43%, 2,64%, 1,85%; Fosfor sebesar 153,47 ppm, 90,71 ppm, 79,27 ppm, 18,14 ppm, 36,3 ppm; Kalium sebesar  mmol/gram,  mmol/gram,  mmol/gram,  mmol/gram,  mmol/gram untuk masing-masing umur 0, 5, 10, 18 tahun dan 2 tahun peremajaan secara berurutan. Semua sampel tanah memiliki pH kurang dari 4,5.   Kata kunci : Konduktivitas Hidrolik, Kelapa sawit