Al-Lahjah : Jurnal Pendidikan, Bahasa Arab dan Kajian Linguistik Arab
JURNAL AL-LAHJAH adalah jurnal terbitan berkala dalam bidang kajian pendidikan dan sastra arab yang diterbitkan oleh LPPM Universitas KH. A. Wahab Hasbullah. Publikasi pada jurnal ini diterbitkan dua kali dalam satu tahun pada bulan Januari dan Juli serta menekankan pada hasil penelitian. Al-Lahjah memiliki tujuan sebagai media informasi dari hasil penelitian para peneliti. e-issn 2615-5656
Articles
98 Documents
PENDEKATAN HOLISTIK DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
Mochamad Afroni
Al-Lahjah Vol. 1 No. 2 (2018): Juli
Publisher : LPPM Universitas KH. A. Wahab Hasbullah
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1204.049 KB)
|
DOI: 10.32764/lahjah.v2i2.330
Abstraks Dalam pembelajaran bahasa Arab, terdapat empat maharah yang harus dikuasai oleh para peserta didik, yaitu maharah istima’, maharah kalam, maharah kitabah dan maharah qiro’ah. Keempat maharah tersebut tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Dalam tulisan ini penulis membahas tentang pembelajaran bahasa dengan menggunakan pendekatan holistik. Dengan menggunakan pendekatan holistik keempat maharah tersebut dapat diajarkan secara menyeluruh. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui potensi peserta didik dalam pembelajaran bahasa Arab dengan menggunakan pendekatan holistik. Metode yang digunakan penulis untuk mencapai tujuan tersebut yaitu dengan menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi non partisipasi (nonparticipatory observation). Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah yaitu meningkatnya spiritualitas peserta didik, meningkatkan pemahaman pelajaran bahasa arab, pembelajaran yang aplikatif dan efektif, dan mewujudkan pribadi berkarakter. Selain itu, peserta didik dapat belajar bahasa arab secara utuh, lingkungan belajar yang berintergritas, mewujudkan pribadi berintegritas antara individu dan sosial, fokus dalam belajar, mengembangkan peserta didik sesuai potensi.
SEMIOTIKA AL-QUR’AN; (REPRESENTASI MAKNA VERBA REFLEKTIF PERILAKU MANUSIA DALAM SURAT Al-MĀ’ŪN DAN BIAS SOSIAL KEAGAMAAN)
Wahyu Hanafi
Al-Lahjah Vol. 1 No. 2 (2018): Juli
Publisher : LPPM Universitas KH. A. Wahab Hasbullah
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1098.363 KB)
|
DOI: 10.32764/lahjah.v2i2.331
Abstrak; Bias sosial dan keagamaan telah tercatat dalam al-Qur’an surat al-Mā’ūn. Dalam surat tersebut dijelaskan mengenai ciri-ciri orang yang mendustakan agama. Semiotika sebagai salah satu pendekatan studi al-Qur’an berupaya untuk mengkonstruksi makna bahasa al-Qur’an dengan sistem tanda. Metode interpretasi tanda adalah dengan mensinergikan antara petanda dan penanda sehingga melahirkan representasi makna yang baru. Berdasarkan pembacaan semiotika, ciri-ciri orang yang mendustakan agama dalam surat al-Mā’ūn adalah 1) orang yang tidak memberikan santunan berupa apapun kepada anak-anak yatim demi keberlangsungan hidup selamanya, 2) orang yang tidak memberi dorongan dan anjuran kepada orang lain untuk memberi santunan dan makanan kepada orang-orang miskin yang membutuhkan, 3) orang yang lalai dalam salatnya, seperti menunda-nunda mengerjakan salat sehingga waktunya habis, melaksanakan salat dengan tidak memenuhi syarat dan rukunnya, atau tidak khusyu’ dalam salat, 4) orang yang suka pamer (riya’) dalam hal ibadah dan muamalah agar dinilai lebih oleh orang lain, 5) orang yang enggan memberikan bantuan baik secara fisik maupun non fisik kepada orang lain karena sebab tertentu. Kata Kunci; Semiotika, al-Mā’ūn, Sosial, Agama.
POLA DERIVASI DALAM BAHASA ARAB
Isniyatun Niswah
Al-Lahjah Vol. 1 No. 2 (2018): Juli
Publisher : LPPM Universitas KH. A. Wahab Hasbullah
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (932.863 KB)
|
DOI: 10.32764/lahjah.v2i2.333
Abdul Chaer mengatakan bahwa, terdapat dua sifat dalam pembentukan kata, yakni membentuk kata yang bersifat inflektif, dan yang kedua, berbentuk derivatif. Diantara kedua sifat tersebut, membentukan kata secara derivasi menarik untuk dikaji karena dengan pola derivasi, sebuah kata akan mengalami berbagai bentuk kata. Dari verb menjadi nominal, nominal mejadi adjektif dan lain sebagainya. Oleh karenanya, tulisan ini akan memaparkan bagaimana bentuk derivasi (Isytiqaq) dalam bahasa Arab. Derivasi merupakan proses pengimbuhan afiks non-infleksi pada dasar untuk membentuk kata. Dalam bahasa Arab, derivasi mempunyai tiga macam yaitu: Derivasi Shaghir, Derivasi Kabir, dan Derivasi Akbar. Dapat disimpulkan derivasi (Isytiqaq) adalah proses pembentukan kata yang mengakibatkan lahirnya kata baru. Keyword: Derivasi, Bahasa Arab
KONSEP ALIRAN STRUKTURALISME DALAM GRAMATIKA BAHASA ARAB
Afif Kholisun Nashoih
Al-Lahjah Vol. 1 No. 2 (2018): Juli
Publisher : LPPM Universitas KH. A. Wahab Hasbullah
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (775.339 KB)
|
DOI: 10.32764/lahjah.v2i2.335
Ilmu nahwu merupakan sumbangsih pertama dan terbesar yang diberikan oleh grammarian Arab paska datangnya Islam. Merujuk pada awal mula eksistensinya, ilmu nahwu diklasifikasikan sebagai salah satu linguistik klasik atau tradisional. Klasifikasi tersebut memicu anggapan bahwa aliran linguistik tradisional belum mampu menjawab tantangan perkembangan ilmu bahasa yang semakin berkembang. Maka dari itu, muncul aliran linguistik modern yang diprakarsai Ferdinand de Saussure, adalah aliran strukturalisme yang lebih menitikfokuskan pembahasan terhadap form suatu tuturan dengan mengabaikan unsur semantis. Ketika konsep tersebut diaplikasikan ke dalam bahasa Arab, tentu terjadi perubahan total dalam kaidah bahasa Arab. Tidak digunakannya istilah-istilah yang lazim dalam ilmu nahwu -seperti rafa’, nashab, jar, fa’il, maf’ul, dll- menjadikan kaidah bahasa Arab miskin istilah. Meski demikian, kesederhanaan istilah tersebut membuat kaidah gramatikal mudah dipahami dan dilepajari. Oleh karena itu, relevansi konsep aliran strukturalisme terhadap gramatika Arab menjadikan pembelajaran bahasa Arab bagi penutur asing khususnya, relatif lebih simpel dan mudah untuk dipelajari. Keyword: Strukturalisme, Gramatika Bahasa Arab.
KOMPARANSI KISAH YUSUF DAN ZULAIKHA ANTARA PERJANJIAN LAMA DAN AL-QUR’AN
Siti Sulaikho'
Al-Lahjah Vol. 1 No. 2 (2018): Juli
Publisher : LPPM Universitas KH. A. Wahab Hasbullah
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (793.518 KB)
|
DOI: 10.32764/lahjah.v2i2.336
Agama yang dianut manusia memiliki banyak ragam. Keberagaman ini dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu agama ardy dan agama samawy. Tiga agama yang dapat disebut sebagai agama samawy Islam dengan Al-Qur’an sebagai kitab suci, Nasrani dengan Al-Kitab sebagai kitab suci, dan Yahudi dengan Taurat sebagai kitab sucinya. Di dalam Al-Qur’an dan Perjanjian Lama yang merupakan bagian dari AL-Kitab, terdapat keserupaan. Keserupaan ini berupa kisah Yusuf yang tertulis di dalam kedua kitab suci ini. Selain keserupaan, juga ditemukan perbedaan-perbedaan diantara keduanya. Penelitian ini berusaha mengungkapkan persamaan dan perbedaan cerita Yusuf dan Zulaikha di dalam Perjanjian Lama dan Al-Qur’an. Penelitian ini mengguakan pendekatan kualitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah dokumentasi yang berupa kitab-kitab tafsir lama dan kontemporer, serta buku-buku yang berhubungan dengan penelitian ini. Kitab tafsir yang dipilih adalah bil-ma’tsur, sementara kitab tafsir bil-ro’yi diambil sebagai penguat dan tambahan. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teori Miles dan Huberman, yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat banyak perbedaan bahasa yang digunakan dalam menceritakan kisah Yusuf dan Zulaikha di dalam Perjanjian Lama dan Al-Qur’an. Perbedaan bahasa ini memiliki pengaruh besar karena berhubungan dengan makna yang terkandung di dalam cerita Yusuf dan Zulaikha. Keyword : Al-Qur’an, Perjanjian Lama, Yuzuf, Zulaikha
QISAH AL-MI’RAJ DALAM NASKAH PERPUSTAKAAN MASJID AGUNG SURAKARTA DAN PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA (Kajian Filologi Arab)
Roro Fatikhin
Al-Lahjah Vol. 1 No. 2 (2018): Juli
Publisher : LPPM Universitas KH. A. Wahab Hasbullah
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1416.893 KB)
|
DOI: 10.32764/lahjah.v2i2.350
Everything that people thought in the past often different from those that existed at the time now. Besides thought inherited by the characters in the past is an inherited form of very known. but often valuable for such thinking can only be found on the heritage in the form of manuscripts alone, like one Arabic manuscripts found in the Library of the Great Mosque of Surakarta containing about the journey Isra' mi'raj Prophet Muhammad. This paper is a study Philology research that makes the ancient manuscripts in Arabic as an object of study by using landasan methode in doing redaction. Research stage of philological studies conducted by the author of this entry in category library research (library research) that the author tries to find the data that is sustainable with the object of this study philology. By using analytical theory structuralism Robert Stanton, this object will be studied further to find out more in the intrinsic elements that exist in the script of the story in order to make meaning is found in the story from beginning to end more comprehensively. From research, the author is able to save an Arabic codex which became the object of study in this paper, the manuscript which contains the story of the journey of the Prophet Muhammad, sometimes referred to term isra’ mi’raj. By using the theory of structuralism Robert Stanton, the author express something which is in the original text by explaining abaut substances that happened in the story. The substances are topic, the fact of story, and the medium of story. Key words: Manuscript, Script, Philology, Isra’ Mi’raj.
ANALISIS UNSUR INTRINSIK DRAMA “ASIRUL KARIM” KARYA ALI AHMAD BAKATSIR
Siti Maisaroh;
Nurul Hidayah
Al-Lahjah Vol. 2 No. 1 (2019): Januari
Publisher : LPPM Universitas KH. A. Wahab Hasbullah
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1370.9 KB)
|
DOI: 10.32764/lahjah.v2i1.357
Drama “Asirul Karim” merupakan salah satu karya sastra modern yang ditulis oleh Ali Ahmad Bakatsir. Drama ini menceritakan tentang seorang narapidana yang bernama Khobib. Khobib adalah orang yang ikhlas dalam menerima konsekwensi atas perbuatannya, selama ia tetap dalam ketaatan. Alur dalam drama ini dimulai dari pengenalan, pertikaian, dan penyelesaian. Tokoh yang terlibat adalah Khobib, Jalilah, Amir, dan Uqbah. Latar terjadinya drama ini adalah rumah Jalilah, penjara, depan pintu dan lapangan. Waktu kejadian drama ini adalah siang hari. Amanat yang dapat diambil dari drama ini adalah tentang keikhlasan seseorang menerima akibat dari perbuatannya, selama ia dalam kebenaran. Teks drama “Asirul Karim” merupakan teks drama yang ditulis menggunakan bahasa fushah. Di dalamnya mengandung banyak unsur kebahasaan, termasuk leksikologi dan sintaksis. Bidang leksikologi yang dianalisis oleh penulis adalah persamaan. Sedangkan sintaksis mengarah pada pembahasan taukid. Kata Kunci: asirul karim, unsur intrinsik, leksikologi, dan sintaksis.
METODE SAM’IYAH SAFAWIYAH DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
Mochamad Afroni
Al-Lahjah Vol. 2 No. 1 (2019): Januari
Publisher : LPPM Universitas KH. A. Wahab Hasbullah
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (905.216 KB)
|
DOI: 10.32764/lahjah.v2i1.382
Metode ini mencerminkan pertemuan antara teori aliran behaviorisme dalam psikologidan teori struktural dalam linguistik. Metode audiolingual ini mendasarkan diri kepada pendekatan struktural dalam pengajaran bahasa. Pandangan inilah kemudian melahirkan metode pembelajaran Sam’iyah Safawiyah. Secara berurutan orang belajar menyimak dan berbicara kemudian baru berlanjut belajar ketrampilan yang lain. Hal ini guna mencapai tujuan dalam pembelajaran yaitu kemampuan berbahasa Arab pasif dan aktif. Dalam hal ini metode Sam’iyyah syafawiyah sesuai dengan tujuan pembelajaran tersebut.
ASBAB AN-NUZUL DAN URGENSINYA DALAM MEMAHAMI MAKNA AL-QUR’AN
Aufia Aisa;
Diki Cahyo Ramadhan
Al-Lahjah Vol. 2 No. 1 (2019): Januari
Publisher : LPPM Universitas KH. A. Wahab Hasbullah
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1289.683 KB)
|
DOI: 10.32764/lahjah.v2i1.384
Pembahasan pada artikel ini adalah tentang asbab an-nuzul. Bahwa Al-Qur’an adalah kalam (perkataan) Allah SWT. Yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. Melalui malaikat Jibril dengan lafal dan maknanya. Al-Qur’an sebagai kitab Allah SWT menempati posisi sebagai sumber pertama dan utama dari seluruh ajaran Islam serta berfungsi sebagai petunjuk atau pedoman bagi umat manusia dalam mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Tujuan dalam pembahasan ini adalah untuk mendudukkan asbab an-nuzul sebagai alat bantu untuk memahami ayat ataupun rangkaian ayat dalam Al-Qur’an. Ilmu asbab an-nuzul adalah diantara metode yang amat penting dalam memahami Al-Qur’an dan menafsirinya. Kajian ini menggunakan analisis kritik sejarah. Hasilnya adalah suatu fakta bahwa asbab an-nuzul berfungsi dan berfaedah untuk membantu dalam memahami ayat dan menghilangkan kesulitan, untuk mengetahui ayat ini diturunkan kepada siapa, sehingga tidak terjadi keraguan yang akan mengakibatkan penuduhan terhadap orang yang tidak bersalah dan membebaskan tuduhan terhadap orang yang bersalah, dan untuk memudahkan hafalan, pemahaman dan pengukuhan wahyu dalam benak setiap orang yang mendengarnya, jika ia mengetahui sebab turunnya.
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA COMIC BOOK PADA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB BAGI MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KH. A. WAHAB HASBULLAH JOMBANG
Nurul Hidayah;
Sujono -
Al-Lahjah Vol. 2 No. 2 (2019): Juli
Publisher : LPPM Universitas KH. A. Wahab Hasbullah
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (972.589 KB)
|
DOI: 10.32764/lahjah.v3i2.389
Arabic is a foreign language that is widely studied by students, especially in the field of Islamic education. However, for some students who have never known being something new it even becomes something that is difficult to learn. To overcome this, researchers created a learning medium in the form of comic books to facilitate students' understanding of Arabic. The methodology used by researchers is R&D (Research and Development). Using this method, researchers designed a product in the form of a comic book, then made a product, and the final step was to evaluate the product to the validation stage. The results obtained from these studies are in the form of influence on learning, reading interest and Arabic language abilities of students. Keywords: media, comic book, learning.