Articles
126 Documents
Identifikasi Mikroplastik pada Sedimen dan Bivalvia Sungai Brantas
Ayu Wijayanti, Diyah;
Ayu Zuanita Susanto, Chulud;
Chandra, AB.;
Zainuri, Muhammad
Environmental Pollution Journal Vol. 1 No. 2: July 2021
Publisher : ECOTON: Ecological Observation and Wetlands Conservation
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (642.726 KB)
|
DOI: 10.58954/epj.v1i2.12
Sungai akan mengalami penurunan kualitas air karena pembuangan sampah ke sungai, jenis paling dominan ditemukan adalah plastik memiliki sifat yang sulit terdegradasi. Plastik dapat mempengaruhi keseimbangan lingkungan yaitu mikroplastik. Mikroplastik yang masuk dalam perairan dapat terakumulasi kedalam sedimen. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kandungan mikroplastik pada sedimen dan bivalvia di Sungai Brantas. Lokasi pengambilan sampel dilakukan di 7 titik sedangkan bivalvia 15 individu. Preparasi sampel sedimen menggunakan NaCl dan bivalvia menggunakan H2SO4 dan H2O2 Mikroplastik yang diperoleh pada sedimen mencapai 87 partikel/50 gr sedimen kering. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelimpahan mikroplastik pada bivalvia mencapai 47 partikel/ind mikroplastik yang banyak ditemukan adalah Fiber. oleh karena itu perlu adanya peran masyarakat dan pemerintah dalam menjaga lingkungan dengan menyediakan fasilitas pengankutan sampah serta mengurangi penggunaan plasik sekali pakai.
Kajian Persepsi Masyarakat tentang Pengelolaan Sampah di Hilir Daerah Aliran Sungai Brantas
Mas’ulatul Janah, Firly
Environmental Pollution Journal Vol. 1 No. 2: July 2021
Publisher : ECOTON: Ecological Observation and Wetlands Conservation
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (240.751 KB)
|
DOI: 10.58954/epj.v1i2.13
Sampah menjadi masalah yang serius diberbagai daerah. Pengelolaan sampah masih dilakukan dengan cara yang buruk, bahkan yang sering kali mengalami kebocoran ke Sungai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat tentang pengelolahan sampah di hilir Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan survei, jumlah responden sebanyak 272 orang. Melalui pengumpulan data dengan kuesioner, hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa masyarakat di hilir DAS Brantas memiliki persepsi buruk terhadap pengelolaan sampah. Hasil kajian menyatakan bahwa secara rerata persepsi masyarakat tentang pengolahan sampah rumah tangga masih buruk. Dari kelima kota/ kabupaten lokasi penelitian, hanya responden dari kota surabaya yang memiliki persepsi yang baik tentang pengelolaan sampah rumah tangga. Hal ini berkolerasi dengan adanya sistem pengelolaan sampah di kota surabaya. Dengan demikian, untuk mewujudkan pengelolaan sampah yang baik, penting untuk melakukan sosialisasi dan edukasi mengenai pengelolaan sampah yang benar serta perlu ada regulasi yang mengatur itu didalamnya.
Penegakan Hukum Lingkungan terhadap Pencemaranlingkungan oleh PT. Pakeirn di Kabupaten Mojokerto
Kholid Basyaiban, Muhammad;
Wartiningsih
Environmental Pollution Journal Vol. 1 No. 2: July 2021
Publisher : ECOTON: Ecological Observation and Wetlands Conservation
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (448.465 KB)
|
DOI: 10.58954/epj.v1i2.14
Penegakan hukum terhadap pencemaran lingkungan harus ditegakkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan terutama oleh Kepolisian, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Dinas Lingkungan Hidup. Dalam studi ini membahas pencemaran lingkungan yang dilakukan oleh PT. Pakerin di Kabupaten Mojokerto. Pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) seharusnya berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Penelitian ini menggunakan hukum yuridis sosiologis dan pendekatan fakta-fakta dengan melihat kenyataan hukum di dalam masyarakat dan lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran kepolisian dalam menegakkan hukum sudah baik, namun juga perlu dukungan oleh Instansi Pemerintah bidang lingkungan. Dinas lingkungan Hidup dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sudah memberikan sanksi administratif terhadap PT. Pakerin. Jika tidak dijalankan maka sanksi pidana akan dijatuhkan sesuai dengan Undang - undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Analisis Kandungan Mikroplastik pada Ikan Gabus (Channa striata B.) dan Ikan Baung (Mystus nemurus CV) di Samarinda
Septiana, Renny;
Jailani;
Purwati, Sri;
Aditya Budiarsa, Anugrah
Environmental Pollution Journal Vol. 1 No. 2: July 2021
Publisher : ECOTON: Ecological Observation and Wetlands Conservation
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (292.352 KB)
|
DOI: 10.58954/epj.v1i2.15
Mikroplastik merupakan partikel berbahaya yang dapat masuk ke dalam sistem rantai makanan sehingga dapat berdampak pada kesehatan baik bagi biota air maupun mamalia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan mikroplastik pada ikan gabus (Channa striata B) dan ikan baung (Mystus nemurus CV) di Samarinda. Metode pengambilan sampel dengan purposive sampling. Sampel ikan Gabus diambil dari 5 pasar, Sungai Mahakam, dan Waduk Benanga. Sampel ikan baung (Mystus nemurus C.V) diambil di Pasar Ijabah dan daerah aliran Sungai Mahakam. Analisis dilakukan di Laboratorium Kualitas Air Fakultas Perikanan dan Kelautan. Pengumpulan data dengan melarutkan sampel pada NaCl jenuh kemudian diamati dengan mikroskop. Hasil penelitian menunjukkan terdapat jenis fiber, fragmen, monofilamen dengan ukuran 20-350 µm dan didominasi ukuran <150 μm pada sampel ikan. Jika termakan oleh manusia atau mamalia dapat terjadi penyerapan ≤0,3% pada limpa namun masih dapat ditoleransi. Maka perlu tindak lanjut penelitian terkait kadar maksimal terjadinya akumulasi mikroplastik pada manusia.
Identifikasi Mikroplastik pada Gastropoda dan Udang di Sungai Brantas
Nur Fitria, Shinta;
Anggraeni, Vita;
Wahyuni Abida, Indah;
Salam Junaedi, Abdus
Environmental Pollution Journal Vol. 1 No. 2: July 2021
Publisher : ECOTON: Ecological Observation and Wetlands Conservation
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (516.796 KB)
|
DOI: 10.58954/epj.v1i2.16
Mikroplastik memiliki ukuran yang kecil <5 mm sehingga mikroplastik dapat mengontaminasi biota yang ada pada perairan. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi mikroplastik pada udang dan gastropoda Sungai Brantas. Metode dalam penelitian ini memiliki beberapa tahap yaitu sampling, preparasi sampel, identifikasi sampel dan analisa data. Pengambilan sampel diambil sebanyak 7 stasiun. Hasil yang diperoleh dalam penelitian yaitu ditemukan sebanyak 0,6-5,8 partikel/ekor pada udang galah (Macrobacium rosenbergii) dan sebanyak 1,8-26 partikel/ekor pada gastropoda (Thedoxus sp, Oncomelania sp, Filopaludina javanica, Pomacea cannaliculata). Persentase bentuk mikroplastik yang paling banyak ditemukan adalah fiber, bentuk lain yang ditemukan adalah film dan fragmen. Sebaiknya perlu adanya IPAL Komunal agar limbah yang dibuang bisa diolah terlebih dahulu dan tentunya perlu peran masyarakat dalam pengurangan penggunan sampah plastik sekali pakai yang menjadi salah satu pemicu adanya pencemaran mikroplastik.
Identifikasi Jenis dan Kelimpahan Miroplastik pada Ikan di Hilir Bengawan Solo
Rizqiyah, Ziadatur;
Listya Nurina, Vidya;
Rahmania
Environmental Pollution Journal Vol. 1 No. 2: July 2021
Publisher : ECOTON: Ecological Observation and Wetlands Conservation
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (389.618 KB)
|
DOI: 10.58954/epj.v1i2.17
Indonesia merupakan negara produser limbah plastik terbesar kedua di dunia setelah Negara China. Pada tahun 2010, total limbah plastik yang tidak terolah sebesar 3.22 juta kubikton/tahun yang memicu terbentuknya mikroplastik di lingkungan salahsatunya di perairan Hilir Bengawan Solo. Penelitian bertujuan untuk mengetahui keberadaan mikroplastik pada saluran pencernaan ikan di Hilir Bengawan Solo. Metode pengambilan sampel ikan menggunakan metode purposive rundom di lima lokasi lalu dibedah untuk mendapatkan saluran pencernaannya. Preparasi saluran pencernaan menggunakan campuran H2O2 30% dan H2SO4 30% sebanyak 20mL dengan perbandingan 1:3 lalu diflotasi menggunakan NaCl 1% kemudian diidentifikasi menggunakan Mikroskop Stereo. Hasil kajian menunjukkan bahwa ditemukan partikel mikroplastik pada semua sampel ikan. Jenis mikroplastik yang didapatkan ada 3 jenis yaitu fiber, film dan fragmen dengan kelimpahan sebesar 8,2 partikel/ikan. Dengan adanya temuan ini maka perlu tindak lanjut penelitian terkait kadar maksimal mikroplastik pada manusia.
Identifikasi Kandungan Mikroplastik Pada Saluran Pencernaan Ikan di Kali Porong Sidoarjo
Sanabila, Annisa Inda;
Agustina, Eva
Environmental Pollution Journal Vol. 2 No. 1: April 2022
Publisher : ECOTON: Ecological Observation and Wetlands Conservation
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.58954/epj.v2i1.18
Plastik merupakan salah satu barang yang selalu digunakan dalam kehidupan sehari – hari, terutama oleh masyarakat Indonesia. Dengan sifatnya non – biodegradable menjadikan plastik sebagai penyumbang limbah terbesar yang berdampak pada lingkungan. Tidak heran, apabila seringkali menemukan tumpukan sampah plastik di darat bahkan hingga di lingkungan akuatik seperti laut dan sungai. Pengelolaan sampah plastik di daratan yang belum optimal menjadikan sampah plastik bisa saja dibuang di lingkungan akuatik. Akibatnya, plastik berukuran besar di lingkungan akuatik akan mengalami proses degradasi menjadi partikel yang sangat kecil atau mikroplastik. Keberadaan mikroplastik di perairan dapat mengganggu organisme yang ada, seperti pada ikan. Tujuan dari penelitian yang dilakukan ini yaitu untuk mengetahui kelimpahan dan jenis mikroplastik yang terdapat pada saluran pencernaan ikan yang ditemui di Kali Porong Sidoarjo. Adapun beberapa titik lokasi penelitian diambil dari segmen hulu di kawasan Museum Rolak Songo Surabaya, segmen tengah Jembatan Kali Porong dan segmen hilir Marine Tourist Tlocor Jabon Sidoarjo. Jenis mikroplastik yang diperoleh yaitu fiber, film atau filament dan fragmen. Kelimpahan mikroplastik yang diperoleh dari penelitian ini yaitu 18,4 partikel/ekor. Dengan adanya penelitian ini maka perlu ditindak lanjuti hingga pada penelitian terkait kadar maksimal mikroplastik pada manusia.
Pengaruh Pameran 3F (Fish Fersus Flastik) Di ECOTON Terhadap Pemahaman Pengunjung Pameran
Candra Wulan, Ayu;
Humairoh, Yuniar
Environmental Pollution Journal Vol. 2 No. 1: April 2022
Publisher : ECOTON: Ecological Observation and Wetlands Conservation
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.58954/epj.v2i1.32
Meningkatnya jumlah sampah plastik di Indonesia pada setiap tahunya dan diadakanya pameran 3F (Fish Fersus Flastik) sebagai sarana edukasi tentang dampak sampah plastik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pameran 3F terhadap pemahaman pengunjung. Data diperoleh melalui penyebaran kuisioner kepada 100 responden dengan menggunakan sampling jenuh dan uji regresi sederhana dengan bantuan alat analisis SPSS 16.0. Hasil penelitian menujukan adanya pengaruh pameran 3F terhadap pemahaman pengunjung sebesar 53,7%. Dengan adanya pameran ini pengunjung bisa memberikan informasi lebih luas kepada masyarakat sekitar. Hasil penelitian ini sejalan dengan tujuan peneliti untuk mengukur seberapa besar dan bagaimana pengaruh pameran 3F dapat mengedukasi pengunjung.
Studi Tahapan Operasi Pohon Dari Sampah Plastik Di Sungai Dalam Mendorong Implementasi Extended Producer Responsibility
Syahroni, Fajar;
Sholehuddin, M. Yunus
Environmental Pollution Journal Vol. 2 No. 1: April 2022
Publisher : ECOTON: Ecological Observation and Wetlands Conservation
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.58954/epj.v2i1.34
ABSTRAK Berdasarkan temuan banyaknya sampah plastik dan pohon sekitar aliran sungai yang terlilit oleh sampah plastik menjadi awal mula terbentuknya kegiatan operasi pohon plastik. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tahapan operasi pohon dari sampah plastik dalam mendorong implementasi Extended Producer Responsibility (EPR) agar dapat berjalan secara maksimal. Penelitian ini menggunakan jenis metode fenomenologi dan berdasarkan pendekatan fakta-fakta di lapangan dan sesuai persepsi masyarakat terkait pembuangan sampah di sungai. Hasil penelitian menunjukkan adanya temuan sampah plastik di sekitar aliran sungai tidak terlepas dari peran masyarakat dan perusahaan sebagai subjek pencemaran sampah plastik di sungai serta pemerintah sebagai pembuat kebijakan yang berwenang dalam mengatur perusahaan dan masyarakat. Terdapat tiga tahapan operasi pohon dari sampah plastik di sungai dalam mendorong EPR mulai dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap tidak lanjut. Kata kunci : Sampah Plastik, Pencemaran, Sungai, Tahapan Operasi pohon, Extended Producer Responsibility (EPR)
Peran Perempuan dalam Implementasi COP26
Nilam Putri Andriani;
Rizky Dwi Sanjaya
Environmental Pollution Journal Vol. 2 No. 1: April 2022
Publisher : ECOTON: Ecological Observation and Wetlands Conservation
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.58954/epj.v2i1.37
Conference of the Parties (COP) ke-26 yang diadakan di Glasgow, Skotlandia menghasilkan beberapa putusan baru untuk melengkapi dan menjalankan agenda Paris Agreement. Putusan ini tentunya menjadi dasar penetapan bagaimana pemerintah membuat regulasi untuk menangani permasalahan lingkungan di negaranya. Perempuan, sebagai manusia mendapatkan dampak terbesar dari perubahan iklim. Untuk itu, diperlukan keterlibatannya dalam sektor publik maupun domestik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kegiatan yang dapat dilakukan perempuan dalam mendukung pengurangan emisi di bumi dari sektor domestik. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Jumlah responden dari kuesioner yang dibagikan adalah 140 orang ditambah dengan Forum Group Discuccion (FDG) yang menghasil temuan penelitan tentang keterlibatan perempuan dalam mengatasi isu perubahan iklim memiliki persepsi baik. Serta kebijakan pemerintah yang dinilai kurang untuk mengatasi isu perubahan iklim mendorong perempuan untuk andil dalam mengatasi perubahan iklim terutama dalam mendukung pengurangan emisi dari sektor domestik.