cover
Contact Name
Otoman
Contact Email
tanjak_uin@radenfatah.ac.id
Phone
+6281377882248
Journal Mail Official
tanjak_uin@radenfatah.ac.id
Editorial Address
l. Prof. K. H. Zainal Abidin Fikri No.KM. 3, RW.5, Pahlawan, Kec. Kemuning, Kota Palembang, Sumatera Selatan 30126
Location
Kota palembang,
Sumatera selatan
INDONESIA
Tanjak: Jurnal Sejarah dan Peradaban Islam
ISSN : -     EISSN : 27745392     DOI : -
The purpose of this journal publication is to disseminate the conceptual thoughts and ideas or research results that have been achieved in the area of history and civilization
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 95 Documents
Ritual Nape Pada Tradisi Selametan di Masyarakat Desa Purwadadi, Kecamatan Lebak Wangi Serang Banten Muhamad Nandang Sunandar; Ipah Saripah
Tanjak: Sejarah dan Peradaban Islam Vol 2 No 3 (2022): Tanjak : Jurnal Sejarah dan Peradaban Islam
Publisher : Program Studi Sejarah Peradaban Islam UIN Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/tanjak.v2i3.14025

Abstract

Makna dan fungsi simbolik dari Ritual Nape yang dijadikan sebagai sajian makanan tradisional dalam tradisi selametan masyarakat desa Purwadadi, kecamatan Lebak Wangi Serang, Banten. Pelaksanaan Ritual Nape yang memiliki banyak mitos. Dan juga bagaimana makanan ini menjadi komponen penting dalam tradisi selametan. Ritual Nape adalah budaya membuat makanan tradisional secara bersama-sama. Sehingga budaya ini memiliki berbagai nilai yaitu nilai religi dan nilai sosial. Nilai religi yang digambarkan diambil dari fungsi nape sebagai suatu sedekah dari pemilik hajat yang dipercaya sebagai suatu bentuk ibadah. Dan nilai sosial tergambar dalam bentuk solidaritas sosial yang terus dibangun dan dijaga persaudaraannya dalam sistem kebersamaan. Dari semua fungsi dan makna ritual nape memberikan karakteristik sendiri terhadap masyarakat Purwadadi yang masih memegang kuat warisan leluruh secara turun menurun. Hal ini berdampak sangat baik terhadap eksistensi makanan tradisional di Banten sehingga dapat menjadi warisan budaya.
Pembaruan Strategi Militer Muhammad Al-Fatih Dalam Penaklukan Konstantinopel M Desta Ramadoni
Tanjak: Sejarah dan Peradaban Islam Vol 2 No 3 (2022): Tanjak : Jurnal Sejarah dan Peradaban Islam
Publisher : Program Studi Sejarah Peradaban Islam UIN Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/tanjak.v2i3.14026

Abstract

Penaklukan Konstantinopel oleh Turki Usmani menjadi momentum besar dan pintu utama perkembangan dunia Islam di Eropa yang sebelumnya telah dimulai oleh Dinasti Umayah. Sejarah mencatat, Konstantinopel menjadi salah satu kota yang sangat sulit ditaklukkan. Muhammad al-Fatih menjadi tokoh utama dibalik penaklukan dengan strategi yang di akui oleh berbagai sejarawan sebagai pemimpin militer muslim terbaik. Kajian ini menggunakan metodologi penelitian sejarah serta termasuk dalam kajian library research. Kajian ini juga merupakan bagian dari kajian sejarah dunia Islam untuk melengkapi serta mengulik lebih dalam mengenai sejarah perkembangan strategi militer Turki Usmani. Karya dari Roger Crowley sebagai tokoh orientalis menjadi acuan utama untuk kemudian menjadi perbandingan dengan berbagai sumber lainnya seperti karya dari ash-Shalabi, Hamka dan karya-karya lainnya. Berdasarkan hasil kajian, Muhammad al-Fatih sejak kecil menunjukkan kecerdasan dengan menguasai berbagai bidang seperti bahasa, sejarah, militer dan sains. Para orientaslis tetap pada pandangan rasionalitasnya melihat perencanaan matang dibalik peristiwa besar ini, sedangkan dari sejarawan muslim lainnya juga mengungkap sisi religius yang juga sangat berpengaruh dalam menentukan suksesnya langkah di detik-detik kritis tersebut.
Peranan Penghulu Pada Masa Keresidenan Palembang Tahun (1299-1361 H/ 1831-1942 M) Suryo Arief Wibowo
Tanjak: Sejarah dan Peradaban Islam Vol 2 No 3 (2022): Tanjak : Jurnal Sejarah dan Peradaban Islam
Publisher : Program Studi Sejarah Peradaban Islam UIN Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/tanjak.v2i3.14027

Abstract

Palembang pada abad ke-16 hingga abad ke 19 awal merupakan wilayah kekuasaan Kesultanan Palembang, pada masa sebelum kesultanan tepatnya pada masa Pangeran Sido Ing Kenayan jabatan agama sudah ada, dan sudah diatur dalam kitab Simbur Cahaya yang dibuat oleh Ratu Sinuhun. Pada masa peralihan keresidenan Palembang pada tahun 1823 M, tugas penghulu dibuat secara luas oleh Pemerintahan Hindia Belanda. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk menjelaskan mengenai pemecahan masalah dalam penelitian ini. Pengumpulan data menggunakan studi pustaka, yaitu dengan melakukan laboratorium di perpustakaan dan website google termasuk google scholar. Analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari studi pustaka dan sumber website google. Peranan penghulu pada masa Keresidenan Palembang penghulu bukan hanya mengurusi agama, tetapi mengurusi umat termasuk dalam pengurusan catatan kependudukan, pendidikan agama dan penasehat di pangadilan negeri (landraad). Jabatan penghulu pada masa kolonial Belanda dibatasi wewenangnya kepada pribumi dengan dibatasi wewenang Pangeran Penghulu Nata Agama untuk mengurusi permasalahan di ibu kota dan untuk pedalaman Hoofd Penghulu yang bertugas. Kesimpulannya pada masa kolonial Belanda tugas penghulu lebih general dan lebih membantu pemerintahan Hindia Belanda dalam mengurusi permasalahan umat Islam
Meraje Anak Belai Dalam Pernikahan di Desa Pinang Belarik, Kecamatan Ujan Mas, Kabupaten Muara Enim M Aziz Akbar; Amilda Amilda; Padila Padila
Tanjak: Sejarah dan Peradaban Islam Vol 2 No 3 (2022): Tanjak : Jurnal Sejarah dan Peradaban Islam
Publisher : Program Studi Sejarah Peradaban Islam UIN Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/tanjak.v2i3.14028

Abstract

Tradisi merupakan warisan yang diturunkan secara turun-temurun oleh orang terdahulu kepada kita dengan tujuan agar tetap dilestarikan. Dalam tradisi terkandung ide, norma dan gagasan yang bertujuan untuk mengantur individu-individu dalam masyarakat. Penelitian ini menjelaskan mengenai bagaimana eksistensi dan proses dari tradisi meraje anak belai pada pernikahan di desa Pinang Belarik kecamatan Ujan Mas kabupaten Muara Enim. Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriftif kualitatif yaitu menjelaskan dan mengemukakan kajian terhadap seluruh permasalahan, kemudian ditarik kesimpulan secara deduktif, yaitu menjelaskan suatu penjelasan umum kemudian ditarik menjadi penjelasan khusus, sehingga penelitian ini mudah dimengerti dan dipahami penggunaan teori dalam penelitian ini menggunakan teori dari Peter L. Berger yang membagi menjadi tiga bagian yaitu eksternalisasi, objektivitas, dan internalisasi. Hasil dari penelitian ini menjelaskan alasan setiap individu masih menggunakan tradisi ini dalam pernikahan. Selain itu terdapat juga individu masyarakat yang tidak menggunakan tradisi meraje anak belai dalam menikah. Namun pada akhirnya alasan yang membuat tradisi ini tetap eksis karena setiap individu patuh terdapat norma yang sudah ditinggalkan oleh orang tua terdahulu serta menjaga stuktur dan posisi dalam keluarga dalam kekerabatan
Pemikiran Islam Liberal di Indonesia (Dinamika Perkembangan Tahun 1980-2010) Sintia Aprianty; Mohammad Syawaluddin; Otoman Otoman
Tanjak: Sejarah dan Peradaban Islam Vol 2 No 3 (2022): Tanjak : Jurnal Sejarah dan Peradaban Islam
Publisher : Program Studi Sejarah Peradaban Islam UIN Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/tanjak.v2i3.14029

Abstract

Artikel ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan guna menjawab permasalahan terkait diskursus yang terjadi pada pemikiran Islam Liberal di Indonesia baik di awal munculnya, perkembangannya selama kurun waktu tahun 1980 hingga 2010. Penelitian ini menggunakan metode penelitan kualitatif dengan sumber yang berasal dari kepustakaan. Pendekatan yang digunakan oleh penulis yaitu historis dan sosiologis. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa perkembangan pemikiran Islam yang bersifat rasional telah muncul pada era Khulaffaurrasyidin, sebagai respon dari perbedaan pendapat umat muslim di akhir masa jabatan Khalifah Ali bin Abi Thalib yang mengakibatkan lahirnya aliran teologi dalam pemikiran Islam. Persentuhan kembali dunia Barat dan Timur melalui kolonialisme dan imperialisme mendorong lahirnya kembali pemikiran rasional dalam Islam. Lahirnya pemikiran Islam Liberal di Indonesia dilatarbelakangi oleh beberapa tokoh yang mengembangkan pemikiran ini sebagai hasil belajar mereka di dunia Barat. Dimana mereka memiliki latar belakang pendidikan yang sama, yaitu berasal dari dunia Barat. Selain itu tantangan modernisasi yang dihadapi umat muslim juga ikut mendorong perkembangan pemikiran ini. Pasca reformasi pemikiran Islam Liberal semakin dikenal, yaitu setelah berdirinya suatu organisasi yang menjadi wadah pergerakan dan pembaharuan dengan mengusung agenda dan aksi-aksinya kepada masyaraat di Indonesia
Ulama Dan Perannya Dalam Masyarakat Multikultural di Desa Sumber Jaya Kecamatan Sumber Marga Telang Kabupaten Banyuasin Mohammad Saiful Rizal; Sri Suriana; Nurfitri Hadi
Tanjak: Sejarah dan Peradaban Islam Vol 2 No 3 (2022): Tanjak : Jurnal Sejarah dan Peradaban Islam
Publisher : Program Studi Sejarah Peradaban Islam UIN Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/tanjak.v2i3.14030

Abstract

This study describes the role of ulama in a multicultural society in Sumber Jaya Village, Sumber Marga Telang District, Banyuasin Regency. This type of research is qualitative using field research methods, with a qualitative approach. The main points of this research are: 1) How is the life of the multicultural community in Sumber Jaya Village, Sumber Marga Telang District, Banyuasin Regency: 2) What is the role of ulama in maintaining multicultural community harmony in Sumber Jaya Village, Sumber Marga Telang District, Banyuasin Regency?.. This study uses Soejono Soekamto's theory where the role is more pressing on the side of a person who must put himself in a situation that forces him to act according to his wishes and responsibilities as an individual in society. The results of this study found that the ulama played a very important role in maintaining the harmony of the multicultural community in Sumber Jaya Village and fulfilling their roles as preachers, educators and providing advice and liaison between the community. As for some of the efforts of the ulama and religious leaders and village officials in maintaining harmony by holding regular Village Clean Activities, helping maintain order when there are religious activities, and social care involving the entire community of Sumber Jaya village.
Menelisik Jejak Keturunan Asli Palembang di Desa Padang Burnai RM Mediansyah; Fitriah Fitriah
Tanjak: Sejarah dan Peradaban Islam Vol 2 No 3 (2022): Tanjak : Jurnal Sejarah dan Peradaban Islam
Publisher : Program Studi Sejarah Peradaban Islam UIN Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/tanjak.v2i3.14031

Abstract

This study discusses the history of the formation of Padang Burnai Village, Muara Pinang District, Empat Lawang Regency and how the socio-cultural living conditions of the natives of Palembang in Padang Burnai Village, Muara Pinang District, Empat Lawang Regency. This research is a qualitative research that uses a historical and sociological approach. The results of the research that has been done, the cultural conditions of the indigenous people of Palembang who are in the village of Padang Burnai, the indigenous people of Palembang still adhere to the original culture of Palembang, but there are some cultural acculturations. Among the latitude and palembang tribes, they influence each other, but both still adhere to their respective customs. Meanwhile, in terms of social life, at first the Palembang Tribe in Padang Burnai Village did not want to mix with the Lintang tribe because of the different languages ​​and many differences, but over time they were able to adapt and live side by side.
MENGUNGKAP MISPERSEPSI SISWA MADRASAH ALIYAH ATAS TUDUHAN NEPOTISME TERHADAP KHALIFAH UTSMAN BIN AFFAN (644-656 M) Kresna Azhi Fahlevi; Fatiyah Fatiyah
Tanjak: Sejarah dan Peradaban Islam Vol 3 No 1 (2023): Jurnal Tanjak: Jurnal Sejarah dan Peradaban Islam
Publisher : Program Studi Sejarah Peradaban Islam UIN Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/tanjak.v3i1.18177

Abstract

The learning process at the Madrasah Aliyah level which is based on the 2013 Curriculum is carried out using teaching material books provided by the government. One of them is the Student's Book of Islamic History and Culture for Class X Students of Madrasah Aliyah. Unfortunately, in discussing the history of accusations of nepotism against Caliph Uthman bin Affan there are still articles that need further explanation. However, the fact is that this discussion point is often ignored, causing misperceptions among students, even after graduation. This study uses historical research methodologies and library research studies. This study is also part of the study of the history of the Islamic world to complement and dig deeper into the accusations of nepotism leveled against Caliph Uthman bin Affan in the class X MA SKI book which is the background to the emergence of misperceptions among students. Several student books compiled by the Ministry of Religion became the main reference to be later clarified with various other sources such as works by Khalid Muhammad Khalid and other works. Based on the results of the study, Uthman bin Affan did not commit nepotism without certain considerations so that the act of nepotism that he did was considered something that was permissible in Islam. Starting from here, the role of the government, schools and students themselves is very important to prevent the emergence of misunderstandings based on strategies related to textbooks
PERNIKAHAN TERLARANG ANTARA MASYARAKAT DESA TOMAN DAN DESA BUMI AYU KABUPATEN MUSI BANYUASIN Wulandari, Silvia; Amilda, Amilda; Santosa, Santosa
Tanjak: Sejarah dan Peradaban Islam Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Tanjak: Jurnal Sejarah dan Peradaban Islam
Publisher : Program Studi Sejarah Peradaban Islamm UIN Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/tanjak.v3i1.18178

Abstract

Penelitian ini berjudul “Pernikahan Terlarang Antara Masyarakat Desa Toman Dan Desa Bumi Ayu Kabupaten Musi Banyuasin.” Pernikahan terlarang antar masyarakat sampai saat ini masih dijalankan dan dilestarikan oleh masyarakat Desa Toman dan masyarakat Desa Bumi Ayu Kabupaten Musi Banyuasin. Pernikahan terlarang ini merupakan mitologi yang ada pada masyarakat dan memiliki sejarah dan sumpahan sehingga bisa terjadi larangan menikah antara masyarakat kedua desa ini. Teori yang digunakan yaitu teori strukturalisme dari Levi Strauss, metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif sedangkan pengumpulan data yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini peneliti mendeskripsikan bahwa pernah ada yang melanggar pernikahan ini dan mengalami keturunan yang cacat dan hubungan percintaan kandas atau mati sehingga menimbulkan ketakutan sendiri masyarakat terhadap larangan menikah dan masyarakat begitu mempercayai tentang larangan menikah ini. Pengetahuan akan larangan menikah ini dilakukan dari mulut ke mulut dan ditanamkan oleh lingkungan keluarga. Masyarakat begitu patuh tentang larangan menikah ini karena dampakya yang sangat mengerikan. Meskipun tidak pernah ada konflik namun pantangan menikah ini membuat batasan terhadap masyarakat Desa Toman dan Desa Bumi Ayu dalam hubungan percintaan dan masyarakat memberikan sangsi sosial terhadap masyarakat yang melanggarnya. Sanksi sosial diberikan pada masyarakat yang nekat untuk melanggarnya.
ANALISIS PARTAI POLITIK ISLAM PRA HINGGA PASCA KEMERDEKAAN 1910-1960 : SEBUAH KAJIAN ISLAM FORMALIS Iman, Miqdad Syukril
Tanjak: Sejarah dan Peradaban Islam Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Tanjak: Jurnal Sejarah dan Peradaban Islam
Publisher : Program Studi Sejarah Peradaban Islamm UIN Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/tanjak.v3i1.18181

Abstract

Artikel ini akan mencoba menelaah bagaimana peran dari kemunculan partai politik yang bernuansa islam dari mulai masa pergerakan, pra kemerdekaan hingga pasca kemerdekaan di indonesia. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi pustaka (library research) dengan menelaah penelitian yang sudah ada sebelumnya kemudian di analisis kekurangan dari penelitian-penelitian tersebut kemudian dijabarkan. Partai politik islam muncul dan lahir di indonesia atas adanya keinginan para cendekiawan dan masyarakat islam untuk menjadikan indonesia merdeka dengan memiliki asas islam. Dalam perkembangannya partai politik islam timbul dari berbagai organisasi yang muncul dari beberapa elemen islam pada masa kemerdekaan. Hal tersebut menjadi awal ideologi islam mulai muncul dan berkembang hingga setelah kemerdekaan diraih oleh bangsa indonesia ideologi islam diteruskan dalam pembentukan partai politik. Masyumi dan NU menjadi partai politik terbesar yang dibentuk dan berkembang di indonesia tahun 1945 an. Kedua partai tersebut memiliki masing-masing strategi dalam memperjuangkan kemaslahatan umat islam di indonesia.

Page 5 of 10 | Total Record : 95