cover
Contact Name
Bayu Koen Anggoro
Contact Email
bahasaseni.journal@um.ac.id
Phone
+628123319233
Journal Mail Official
bahasaseni.journal@um.ac.id
Editorial Address
Semarang St. No 5, Malang, Indonesia
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Bahasa dan Seni: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Pengajarannya
ISSN : 08548277     EISSN : 25500635     DOI : https://doi.org/10.17977
Core Subject : Education,
Bahasa dan Seni: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Pengajarannya is a double-blind peer-reviewed international journal published twice a year in February and August (ISSN 0854-8277) (E-ISSN 2550-0635). This journal publishes scientific articles on language, literature, art, as well as their relation to teaching. lt publishes empirical and theoretical studies in the form of original research, case studies, research or book reviews, and innovation in teaching and learning with various perspectives. Articles can be written in English, Indonesian, or other foreign languages.
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 49, No 2 (2021)" : 9 Documents clear
Improving students’ interest in music subject through practical learning in junior high school Dani Nur Saputra; Dian Herdiati
Bahasa dan Seni: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Pengajarannya Vol 49, No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (817.396 KB) | DOI: 10.17977/um015v49i22021p167

Abstract

Improving students’ interest in music subject through practical learning in junior high schoolThis research aims to investigate problems and ways to increase students’ interest in music learning with practical learning methods. This study uses descriptive qualitative and quantitative (mixed) methods. Data were collected by means of questionnaires, observations and interviews. They were then analyzed by calculating the presentation of the success of the actions in this study. Indicator analysis consists of several aspects, including affective data (attitudes) obtained from observations, cognitive (knowledge) obtained from the students’ assessment, and the questionnaire analysis of the research sample. Researchers took a research sample at one of the schools in Jakarta. Then the researchers randomly selected 15 students from different classes in the school as research participants. The results showed that practical learning could increase students’ interest by 87% in category A with a very satisfying indexation when compared to the previous method applied by most teachers, the classical learning method.Keywords: practice learning, students’ interest, music learning, music educationMeningkatkan minat belajar musik siswa melalui pembelajaran praktek di SMPPenelitian ini bertujuan untuk mengkaji masalah dan berupaya untuk meningkatkan minat belajar musik siswa dengan metode pembelajaran praktek. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan kuantitatif (campuran). Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner, observasi, dan wawancara. Pengumpulan data tersebut kemudian dianalisis dengan menghitung penyajian keberhasilan tindakan dalam penelitian ini. Analisis indikator terdiri dari aspek data afektif (sikap) yang diperoleh dari observasi dan aspek kognitif (pengetahuan) yang diperoleh dari penilaian siswa, serta hasil analisis angket sampel penelitian. Peneliti mengambil sampel penelitian di salah satu sekolah di Jakarta. Kemudian peneliti memilih secara acak 15 siswa dari kelas yang berbeda di sekolah tersebut sebagai objek penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran praktik dapat meningkatkan minat siswa sebesar 87% pada kategori A dengan indeksasi yang sangat memuaskan dibandingkan metode sebelumnya yang diterapkan oleh sebagian besar guru, yaitu metode pembelajaran klasikal.Kata kunci: pembelajaran praktek, minat siswa, pembelajaran musik, pendidikan musik
Nowhere and everywhere: Navigating gendered urban spaces in Haruki Murakami’s After Dark Annisa Lista; M. Misbahul Amri; Kukuh Prayitno Subagyo
Bahasa dan Seni: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Pengajarannya Vol 49, No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.958 KB) | DOI: 10.17977/um015v49i22021p240

Abstract

Nowhere and everywhere: Navigating gendered urban spaces in Haruki Murakami’s After DarkUrban space has been one of the most underexplored elements analyzed in literary works. However, as urban space gradually emerges as a culturally influencing element, a casual perusal of any text that employs urban space might result in an oversimplified analysis. This study examines the urban space of After Dark (2004), authored by Japanese writer Haruki Murakami (b. 1949). Accounting for the ways urban space is interwoven with the socio-cultural context, this study establishes a spatial reading of Murakami’s After Dark through the description of the city. With a poststructuralist approach, this study discusses how urban space is utilized and how it serves as an important part of the text instead of a mere backdrop; it reinforces the possibilities of setting as a thematic approach to major issues such as self-identity and the marginalization of women. As it is concluded, the urban space the novel presents have succeeded to show that they form, to some extent, women’s behaviours both directly and indirectly. Hence, the setting may present the main theme further analysed.Keywords: urban space, spatiality, women, self-identity, marginalizationTak di sana dan di mana pun: Menavigasi ruang kota bergender pada novel After Dark karya Haruki MurakamiSelama ini ruang urban masih menjadi unsur yang paling kurang digali dalam menganalisis karya sastra. Namun demikian, seiring dengan kenyataan bahwa ruang urban lambat-laun hadir sebagai unsur yang secara kultural berpengaruh, kajian kasual mengenai suatu teks yang memanfaatkan ruang urban mungkin justru menghasilkan analisis yang terlalu sederhana. Kajian ini menelisik ruang urban After Dark (2004), hasil karya pengarang Jepang, Haruki Murakami (lahir 1949). Dengan berpusat pada cara-cara ruang urban berjalin berkelindan dengan kontek sosio-budaya, kajian ini menghadirkan pembacaan ruang terhadap karya Murakami yang berjudul After Dark melalui deskripsi tentang kota yang digunakan sebagai latar. Dengan pendekatan pascastruktural, kajian ini membahas bagaimana ruang urban dimanfaatkan serta bagaimana hal tersebut menjadi bagian penting dari teks dan bukan hanya sekadar latar belakang; hal ini mendorong hadirnya kemungkinan latar sebagai subjek tematik untuk membahas isu-isu besar seperti identitas diri dan marjinalisasi perempuan. Sebagaimana yang diperoleh di kesimpulan, ruang urban yang ditampilkan dalam novel ini telah berhasil menunjukkan kemampuannya untuk membentuk perilaku tokoh-tokoh wanitanya baik secara langsung maupun tidak langsung. Dengan demikian, latar tempat dapat menunjukkan tema utama sebuah karya yang layak diteliti lebih lanjut.Kata kunci: ruang urban, spatialitas, perempuan, identitas-diri, marjinalisasi
Eksotisme dan pencitraan perempuan pribumi dalam novel Tjerita Njai Dasima Dias Esaliana; Nathasha Cinthya; Dwi Susanto
Bahasa dan Seni: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Pengajarannya Vol 49, No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.609 KB) | DOI: 10.17977/um015v49i22021p180

Abstract

Exoticism and self-image of Indonesian women in Tjerita Njai Dasima novelThis study intends to show the self-image of Indonesian women who are considered ‘exotic’ in Gijsbert Francis’ novel Tjerita Njai Dasima. The term exotic refers to alienation and othering Europeans raised towards the eastern world, especially Indonesia. The author discusses the image of Indonesian women featured in the novel Tjerita Njai Dasima through the point of view of postcolonial feminists using a qualitative descriptive method by displaying the result based on subject relations and imagery built in the novel. The data in the discussion focuses on the contents of literary works dealing with postcolonial discourse, which brings out the construction of identity towards women based on the reality that women are often seen as symbolic images and objects of male invaders. Keywords: exotic, other, image, feminist, postcolonialEksotisme dan pencitraan perempuan pribumi dalam novel Tjerita Njai Dasima Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan citra diri perempuan Indonesia yang digambarkan sebagai sesuatu yang dianggap ‘eksotik’ dalam novel Tjerita Njai Dasima karya Gijsbert Francis. Eksotik yang dimaksudkan merupakan suatu keasingan dan keliyanan yang dimunculkan oleh bangsa Barat terhadap dunia Timur, khususnya Indonesia. Penulis membahas citra perempuan Indonesia yang ditampilkan dalam novel Tjerita Njai Dasima melalui sudut pandang feminis pascakolonial menggunakan metode deskriptif kualitatif yakni dengan menampilkan hasil berdasarkan relasi-relasi subjek dan pencitraan yang dibangun dalam novel Tjerita Njai Dasima versi Gijsbert Francis. Data pada pembahasan difokuskan pada isi karya sastra yang mengandung wacana pascakolonial yang memuncul­kan konstruksi identitas terhadap perempuan. Perempuan sering dianggap sebagai gambaran simbolis dan objek dari pria yang menjajah.Kata kunci: eksotik, liyan, citra, feminis, pascakolonial
Dekonstruksi dimensi kekriyaan dalam representasi estetis seni rupa kontemporer Yogyakarta Kasiyan Kasiyan
Bahasa dan Seni: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Pengajarannya Vol 49, No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.728 KB) | DOI: 10.17977/um015v49i22021p253

Abstract

Deconstruction of craftsmanship dimensions in aesthetic representation of Yogyakarta contemporary artThis study aimed to describe: 1) forms of deconstruction of craftmanship dimensions in the aesthetic representation of Yogyakarta’s contemporary art; and 2) factors leading to the strong deconstruction of craftmanship dimensions. The method employed was qualitative, using hermeneutics as the main approach. The researcher and a documentation guide were the main instruments in the research. The research data were in the form of artwork documents created by Yogyakarta artists, during the last ten-years or starting in 2010. The data were then analyzed using a qualitative descriptive model, incorporating the following steps: data reduction, discussion, and conclusion. The results of this study show that the form of deconstruction of craftmanship dimensions in the aesthetic representation of Yogyakarta’s contemporary art is related to the technical domain of creation and the content of the work, which is represented deconstructively. In terms of its contents, the artwork is no longer a representation of craftmanship either on its functional praxis or nobility, instead it shows a social-criticism function. The factors that cause the strong deconstruction of craftmanship dimensions in the aesthetic representation of Yogyakarta’s contemporary art include the strong influence of postmodernism accompanying the development of culture in the contemporary era, as the antithesis of modernism. This is realized by rejecting the principles of monosemic-logocentrism and by offering new principles, namely pluralism and polysemic-particularity in culture and arts, with all its grand narration.Keywords: deconstruction, craftsmanship, aesthetics representation, Yogyakarta contemporary artDekonstruksi dimensi kekriyaan dalam representasi estetis seni rupa kontemporer YogyakartaPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) bentuk-bentuk dekonstruksi dimensi kekriyaan dalam representasi estetis seni rupa kontemporer Yogyakarta; dan 2) penyebab kuatnya dekonstruksi dimensi kekriyaan dalam representasi estetis seni rupa kontemporer Yogyakarta sebagaimana dimaksud. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis kualitatif dengan pendekatan utama hermeneutik. Instrumen utama penelitian ini adalah peneliti sendiri, yang dibantu dengan pedoman dokumentasi. Data penelitian berupa dokumentasi karya seni rupa Yogyakarta, yang dibuat pada periode sepuluh tahunan terakhir atau mulai tahun 2010. Teknik analisis data menggunakan model deskriptif kualitatif, dengan tahapan reduksi data, pembahasan, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk dekonstruksi dimensi kekriyaan dalam representasi estetis seni rupa kontemporer Yogyakarta berkaitan dengan domain teknis penciptaan dan isi karyanya, yang direpresentasikan secara dekonstruktif. Dari sisi isinya, hasil ciptaan tersebut tak lagi sebagai representasi kekriyaan baik dari sisi praksis fungsional maupun keadiluhungannya, melainkan lebih sebagai fungsi kritik sosial. Adapun faktor penyebab kuatnya dekonstruksi dimensi kekriyaan dalam representasi estetis seni rupa kontemporer Yogyakarta meliputi cukup kuatnya pengaruh faham postmodernisme yang mengiringi perkembangan kebudayaan di era kontemporer ini, sebagai antitesis faham modernisme. Hal ini diwujudkan dengan menolak prinsip logosentrisme-monosemik, dan menawarkan prinsip baru, yakni pluralitas serta partikularitas-polisemik dalam berkebudayaan dan berkesenian, beserta segala narasi besar yang menyertainya.Kata kunci: dekonstruksi, kekriyaan, representasi estetis, seni rupa kontemporer Yogyakarta
Trends in global literary studies: Mapping using Open Access (OA) journals database Anas Ahmadi
Bahasa dan Seni: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Pengajarannya Vol 49, No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.824 KB) | DOI: 10.17977/um015v49i22021p194

Abstract

Trends in global literary studies: Mapping using Open Access (OA) journals databaseCurrently, the study of journal mapping is in great demand by researchers from various disciplines, one of which is the literary discipline. Mapping literary research allows for the presentation of statistics on literary research that is currently trending or less desirable. This study aims to map trends in literature studies globally from 2015 to 2019. The method used in this research is descriptive qualitative with interpretive-narrative techniques. The data used in this study were international journal literature category with Open Access (OA) criteria obtained from the ScimagoJR database. The data used are 10 literary journals in the Open Access category. The data were collected using documentation technique. Data analysis techniques in this study include identification, classification, reduction, analysis, presentation, mapping, and conclusions. The results showed that the trend of literary research in the Open Access database changes every year. In the 2015-2019 period, trends in literary studies that were found include philosophy, translation, feminism, anthropology, and interdisciplinary studies. The conclusion shows that the highest ranking of literature studies in the Open Access database is translation.Keywords: database, open access, mapping, literatureTren dalam studi sastra global: Pemetaan menggunakan database jurnal Open Access (OA)Saat ini studi mengenai pemetaan jurnal sangat diminati oleh peneliti dari berbagai disiplin, salah satunya adalah disiplin sastra. Melalui pemetaan penelitian sastra dapat diketahui penelitian sastra yang saat ini tren ataupun penelitian sastra yang kurang diminati. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan tren studi sastra secara global mulai tahun 2015 hingga 2019. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan teknik interpretatif-naratif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jurnal internasional kategori sastra dengan kriteria Open Access (OA) yang diperoleh dari database ScimagoJR. Data yang digunakan adalah 10 jurnal sastra kategori Open Access. Teknik pengumpulan data dilakukan secara dokumentatif. Teknik analisis data dalam penelitian ini meliputi identifikasi, klasifikasi, reduksi, analisis, penyajian, pemetaan, dan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tren penelitian sastra dalam database Open Access mengalami perubahan setiap tahun. Dalam kurun waktu tahun 2015-2019 ditemukan tren studi sastra, yaitu filsafat, penerjemahan, feminisme, antropologi, dan interdisipliner. Kesimpulannya menunjukkan bahwa peringkat tertinggi studi sastra dalam basis data Open Access adalah penerjemahan.Kata kunci: database, open acces, pemetaan, sastra
Rhetorical move structure of soft and hard science research article introductions by novice Indonesian authors Salma Nabilla; Eri Kurniawan; Wawan Gunawan
Bahasa dan Seni: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Pengajarannya Vol 49, No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.071 KB) | DOI: 10.17977/um015v49i22021p135

Abstract

Rhetorical move structure of soft and hard science research article introductions by novice Indonesian authorsResearch article introduction is crucial in justifying a research topic and presenting the significant contribution of a study to the advancement of knowledge. Prior studies have attempted to investigate research article introductions from various viewpoints. However, the way novice Indonesian authors rhetorically construct their introductions is still under-explored. This study aims to explore cross-disciplinary introductions with regard to rhetorical move structure and the linguistic realizations of the moves. Employing Swale’s (2004) revised CARS model, a corpus of 10 research articles from the fields of soft and hard science were analyzed. The findings revealed that the two disciplines were in agreement on the compulsory status of Move 1 Establishing a territory and Move 3 Presenting the present work and the conventional use of Move 2 Establishing a niche. However, discrepancies arose in the step level. Regarding the linguistic features, soft and hard science authors preferred using present tense and active voice in realizing the moves. In addition, a considerable number of metadiscourse such as hedges and boosters were observed in the introductions. This study concludes that novice Indonesian authors’ disciplinary expertise possibly influences the quality of their introductions.Keywords: genre, introduction, move analysis, novice, research articleStruktur pola retorika pendahuluan artikel penelitian disiplin ilmu soft dan hard science oleh penulis pemula IndonesiaPendahuluan artikel penelitian sangat penting dalam menjustifikasikan topik penelitian dan menyajikan kontribusi signifikan dari studi yang dilakukan untuk perkembangan ilmu pengetahuan. Penelitian terdahulu telah berupaya untuk menyelidiki bagian pendahuluan artikel penelitian dari beragam perspektif. Namun, cara penulis pemula Indonesia mengkonstruksi bagian pendahuluan mereka secara retoris masih kurang dieksplorasi. Studi ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagian pendahuluan lintas disiplin berkaitan dengan struktur pola retorika pendahuluan dan realisasi linguistik dari pola tersebut. Menerapkan revisi model CARS oleh Swales (2004), sebuah korpus yang merupakan kumpulan 10 pendahuluan artikel penelitian dari disiplin ilmu soft dan hard science dianalisis. Temuan penelitian menunjukkan bahwa kedua disiplin sepakat tentang status wajib dari Move 1 Establishing a territory dan Move 3 Presenting the present work, dan penggunaan konvensional Move 2 Establishing a niche. Namun, perbedaan muncul pada tiap tingkatan. Berkaitan dengan fitur linguistik, penulis soft dan hard science lebih memilih menggunakan kalimat aktif dan bentuk waktu masa kini (present tense) dalam merealisasikan pola. Selain itu, sejumlah besar metadiscourse seperti hedges dan boosters teramati dalam bagian pendahuluan. Studi ini menyimpulkan bahwa perbedaan fokus keilmuan penulis pemula Indonesia kemungkinan mempengaruhi kualitas pendahuluan mereka. Kata kunci: genre, pendahuluan, analisis pola, pemula, artikel penelitian
Pola tuturan perundungan siber (cyberbullying) di kalangan pelajar Indonesia Bayu Permana Sukma; Devi Ambarwati Puspitasari; Siti Afni Afiyani; Indah Okitasari; Dian Palupi; Fani Kusumawardani; Husnul Khatimah; Reza Amarta Prayoga
Bahasa dan Seni: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Pengajarannya Vol 49, No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.019 KB) | DOI: 10.17977/um015v49i22021p205

Abstract

Cyberbullying speech patterns among Indonesian studentsLanguage evidence is consulted in dealing with cyberbullying cases. Linguistic analysis is used to reveal the nature of speech and cyberbullying expressions that have legal implications. This study aimed to find the speech patterns used by students in cyberbullying, identify the features of insults in cyberbullying speech, and identify the legal implications of cyberbullying speech on social media. 504 speech data were collected from Facebook and Twitter from January to April 2020.  They were all written in social media accounts of Indonesian high school students. The cyberbullying speech data was analyzed qualitatively using forensic linguistics analysis, i.e., analyzing the linguistic aspects of social media speech data with linguistic theory, particularly speech act theory. Results of the linguistic analysis were then linked to the legal implication of the social media speech. The analysis shows that four general patterns of cyberbullying speech are found, Head Act, Head Act - Supportive Move, Supportive Move - Head Act, and Supportive Move - Head Act - Supportive Move. In addition, three features of insults in cyberbullying are found: the use of pejorative words or phrases, the use of words or phrases with negative connotations, and the use of 'reply' or 'mention' features. The patterns of cyberbullying speech found in this study indicate that the insulting effects of different word or phrase formulation vary. However, they all may have legal implications, especially the violations of Law of Information and Electronic Transaction (UU ITE), particularly Article 27 Paragraph (3) regarding insults and defamation.Keywords: cyberbullying, social media, speech act, insults, forensic linguistics Pola tuturan perundungan siber (cyberbullying) di kalangan pelajar IndonesiaAlat bukti kebahasaan sangat diperlukan dalam penangangan kasus perundungan siber. Pembuktian tuturan perundungan siber dilakukan melalui hasil analisis linguistik yang mampu menunjukkan hakikat pertuturan dan ekspresi perundungan yang berimplikasi hukum. Tujuan penelitian ini adalah menemukan pola tuturan yang digunakan oleh pelajar dalam melakukan perundungan siber, mengidentifikasi fitur ekpresi penghinaan yang terkandung dalam tuturan perundungan siber, dan mengidentifikasi implikasi hukum tuturan pada perundungan siber di media sosial.  504 data tuturan yang berasal Instagram dan Twitter diambil pada rentang waktu Januari hingga April 2020. Seluruh data tuturan tersebut ditulis oleh akun pelajar sekolah menengah di Indonesia. Analisis data kualitatif dilakukan untuk mengkonfirmasi data tuturan perundungan siber dengan telaah linguistik forensik, yakni menganalisis aspek kebahasaan data tuturan media sosial dengan teori linguistik, khususnya teori tindak tutur. Hasil analisis linguistik kemudian dihubungkan dengan aspek implikasi hukum dari tuturan media sosial tersebut. Berdasarkan hasil analisis, ditemukan empat pola umum tuturan perundungan siber, yaitu head act, head act - supportive move, supportive move - head act, dan supportive move - head act - supportive move. Selain itu ditemukan pula tiga fitur ekspresi penghinaan dalam tuturan perundungan siber, yaitu penggunaan kata atau frasa peyoratif, penggunaan kata atau frasa berkonotasi negatif, dan penggunaan fitur membalas (reply/mention). Pola tuturan perundungan siber yang telah ditemukan dalam penelitian ini menunjukkan perbedaan efek penghinaan yang ditimbulkan dari formulasi kata atau frasa, namun semua tuturan tersebut memiliki potensi implikasi hukum, khususnya pelanggaran UU ITE, utamanya pasal 27 ayat (3) tentang penghinaan dan pencemaran nama baik.Kata kunci: perundungan siber, media sosial, tindak tutur, penghinaan, linguistik forensik
Pattern of indirect directive speech acts on online advertisements Bambang Prastio; Abdul Syukur Ibrahim; Gatut Susanto; Istiqomah Nurzafira
Bahasa dan Seni: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Pengajarannya Vol 49, No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.096 KB) | DOI: 10.17977/um015v49i22021p152

Abstract

Pattern of indirect directive speech acts on online advertisementsThe technological advancement and emergence of online advertisement become the underlying reason of the implementation of this current research. This paper discusses the pattern obtained in directive speech act delivered indirectly. Data of this qualitative research were utterances expressing directive speech act that had been transcribed by inclosing the conversation contexts. The data were collected from 30 online advertisements in online shopping application. The research results show there are various ways in delivering directive speech act indirectly such as (1) giving narration; (2) using opposite coordinative conjunction; (3) applying alternative questions; (4) using yes/no question; (5) wh-questions; and (6)  utilizing rhetorical question. Based on the research findings, it can be concluded that online advertising product makers tend to use indirect directive speech act communication patterns. The use of indirect speech patterns is intended to persuade online advertisement readers to use the goods and or services offered. Therefore, the persuasive language of online advertising aims to instruct, command, suggest, and guide readers to order goods and or services offered by online advertising product makers. The findings of this research provide online advertisement readers ways to understand the indirect directive speech acts made by the online advertisement producers.Keywords: pattern, speech act, directive, advertisements, e-commercePola tindak tutur direktif tidak langsung dalam iklan onlineKemajuan teknologi dan munculnya iklan online menjadi penyebab penelitian ini dilakukan. Artikel ini bertujuan mendiskusikan mengenai pola-pola yang terdapat dalam tuturan direktif yang disampaikan secara tidak langsung. Dalam penelitian kualitatif ini datanya berupa tuturan yang mengandung tindak tutur direktif tidak langsung yang telah ditranskrip dengan menyertakan konteks percakapan. Sumber data penelitian ini adalah 30 iklan online dengan jenis aplikasi belanja online. Hasil penelitian menunjukkan terdapat berbagai cara dalam menyampai­kan tindak tutur direktif yang disampaikan secara tidak langsung. Cara-cara tersebut yaitu (1) memberikan narasi; (2) memakai konjungsi kordinatif perlawan­an; (3) menggunakan pertanyaan alternatif pilihan; (4) memakai pertanyaan dengan jawaban ya dan tidak; (5) bertanya dengan menggunakan dengan kata tanya; dan (6) menggunakan pertanyaan retoris. Berdasarkan temuan penelitian dapat disimpulkan bahwa pembuat produk iklan online berkecenderungan menggunakan pola komunikasi tindak tutur direktif tidak langsung. Pemakaian pola tidak tutur tidak langsung tersebut dimaksudkan untuk memberikan persuasi kepada pembaca iklan online untuk menggunakan produk barang dan atau jasa yang ditawarkan pembuat produk iklan online. Oleh karena itu, bahasa persuasif dalam tindak tutur iklan online bertujuan untuk memerintah, menyarankan, dan mengarahkan pembaca supaya mereka memesan barang dan atau jasa yang ditawarkan oleh pembuat produk iklan online. Temuan dalam penelitian ini dapat membantu pembaca iklan online memahami tuturan direktif tidak langsung yang diproduksi oleh pembuat iklan online.Kata kunci: pola, tindak tutur, direktif, iklan, e-commerce
Makna-makna gramatikal konstruksi verba denominatif dalam bahasa Indonesia Danang Satria Nugraha
Bahasa dan Seni: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Pengajarannya Vol 49, No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.161 KB) | DOI: 10.17977/um015v49i22021p224

Abstract

Grammatical meanings of denominal verbs construction in IndonesianNew words are constantly constructed as language evolves. Through morphological afixation, new words in Indonesian (bI) such as berfirman, menggembalakan, and direncanakan are classified as denominal verbs (VDn). VDn construction is the focus of this study. It aimed to describe the grammatical meanings of VDn construction in bI. Data of the study include the VDn constructions in bI. The data sources were (a) written bI in various texts and (b) the two online corpora containing bI data, www.sealang.net and www.corpora.uni-leipzig.de. Data were collected using observation and semi-corpus methods. During the analysis, referential match technique was used to identify the grammatical meanings of each VDn construction. Results are presented in a form of rules, tables, and descriptions. The study found that there are three main categories of grammatical meanings of VDn construction in bI, namely ‘action’, ‘process’, and ‘state’. First, the ‘action’ VDn includes ‘instrumental’, ‘benefactive’, ‘reciprocal’, and ‘repetitive.’ Second, the ‘process’ VDn consists of ‘locative’, ‘resultive’, and ‘reflective.’ Third, the ‘state’ VDn consists of ‘stative’ and ‘substantive.’ Further studies may pay attention on other construction of derived verbs, such as deadjectival verbs that can be analyzed and described using Semantic theoriesKeywords: grammatical meanings, denominal verb, bahasa Indonesia, morphological affixation, verb constructionMakna-makna gramatikal konstruksi verba denominatif dalam bahasa IndonesiaKata-kata baru dibentuk seturut dengan perkembangan bahasa. Dengan afiksasi, kata-kata baru seperti berfirman, menggembalakan, dan direncanakan, yang terhimpun dalam klasifikasi verba denominatif (VDn) pada bahasa Indonesia (bI) diciptakan untuk merepresentasikan berbagai makna gramatikal. Fenomena konstruksi VDn tersebut merupakan objek kajian ini. Secara khusus, kajian ini disusun untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan makna-makna gramatikal konstruksi VDn dalam bI. Data kajian berwujud konstruksi VDn dalam bI. Sumber data berupa (a) wacana tulisan berbahasa Indonesia, dan (b) laman penyedia rekaman penggunaan bI dengan identitas www.sealang.net dan www.corpora.uni-leipzig.de. Data dikumpulkan menggunakan metode simak/observasi dan metode semi-korpus. Untuk tahap analisis, teknik padan referensial digunakan. Hasil analisis disajikan dalam bentuk kaidah, tabel, dan uraian deskripsi. Berdasarkan analisis, dapat dinyatakan bahwa sekurang-kurangnya terdapat tiga kategori utama makna gramatikal konstruksi VDn, yaitu ‘aksi’, ‘proses’, dan ‘keadaan’. Pertama, makna ‘aksi’ konstruksi VDn meliputi ‘instrumental’, ‘benefaktif’, ‘resiprokal’, dan ‘repetitif’. Kedua, makna ‘proses’ konstruksi VDn meliputi ‘lokatif’, ‘resultatif’, dan ‘reflektif.’ Ketiga, makna ‘keadaan’ konstruksi VDn meliputi ‘statif’ dan ‘substantif.’ Untuk kajian selanjutnya, konstruksi verba turunan yang lainnya seperti verba deajektival dapat dianalisis dan dideskripsikan berdasarkan ancangan teoretis SemantikKata kunci: makna gramatikal, verba denominatif, bahasa Indonesia, afiksasi morfologis, konstruksi verba

Page 1 of 1 | Total Record : 9