Articles
150 Documents
Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Bidan Tentang Retensio Plasenta Di Puskesmas Ujung Padang Kecamatan Ujung Padang Kabupaten Simalungun
Ismi Noer Fadilah
Jurnal Kesehatan Vol. 10 No. 1 (2022): April : Health Journal “Love That Renewed”
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Santo Borromeus
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.55912/jks.v10i1.78
Salah satu penyebab terjadinya perdarahan adalah perdarahan post partum sedangkan penyebab perdarahan post partum ini 16-17Yo disebabkan oleh retensio plasenta, yaitu plasenta yang tidak terpisah dan juga didasari pada lamanya waktu yang berlalu antara kelahiran bayi dan keluarnya plasenta yang diharapkan. Penelitian ini bersifat Yeskriptif dengan menggunakan data primer yaitu kuesioner, yang bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan bidan tentang retensio plasenta di Puskesmas Ujung Padang. Dari hasil penelitian ini disimpulkan dari 25 responden Pengetahuan bidan tentang retensio plasenta mayoritas berpengetahuan cukup yaitu sebanyak 12 responden (48%), berdasarkan sikap bidan tentang retensio plasenta mayoritas bersikap positif yaitu sebanyak 19 responden (76%), berdasarkan umur mayoritas berpengetahuan cukup pada umur 20-30 tahun yaitu sebanyak 13 responden (52%), berdasarkan tingkat pendidikan mayoritas pendidikan DIII yaitu sebanyak 21 responden (84%), berdasarkan lama bekerja mayoritas dengan lama kerja < 5 tahun yaitu sebanyak 11 responden (44%), berdasarkan pelatihan mayoritas dengan pelatihan 1-3 kali yaitu sebanyak 11 responden (4496). Dalam hal ini peneliti berharap kepada tenaga kesehatan agar menetapkan tekhnik 3B (bersih tangan menolong, bersih tempat dan bersih alat) hal ini sangat penting untuk menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi, dan bidan-bidan yang berpengetahuan DI untuk melanjutkan program DIII guna untuk menambah p@ngetahuan bidan terutama tentang retensio plasenta.
HUBUNGAN POLA ASUK DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SARIMATONDANG KABUPATEN SIMALUNGUN
Eka Sihombing
Jurnal Kesehatan Vol. 8 No. 1 (2020): April : Health Journal “Love That Renewed”
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Santo Borromeus
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.55912/jks.v8i1.80
Keluarga sangat berpengaruh dalam pembentukan dan perkembangan kepribadian anak sangat besar karena keluarga merupakan kelompok sosial yang pertama di mana anak dapat berinteraksi, tempat anak belajar, dan menyatakan dinnya sebagai makhluk sosial. orang tua mempunyai peranan penting terutama dalam perilaku seksual agar tidak terjadi kehamilan yang tidak diinginkan pada remaja terutama remaja perempuan dan perilaku menyimpang seksual lainnya pada remaja laki-laki maupun perempuan. Penelstian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh terhadap perilaku seksual pranikah remaja di Puskesmas Sarimatondang Kabupaten Simalungun. Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei analitik. Dengan desain Cross Sectional. Pengambilan sampel dalam penelitian in menggunakan teknik random sampling dengan menggunakan rumus s/lovin sehingga didapatkan besar sampel sebanyak 68 orang. Pengumpulan data diambil dari data primer dan sekunder. Analisa data menggunakan analisa univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-sguare. Hasil penelitian ini diperoleh hasil bahwa mayoritas pola asuh responden demokrasi yaitu sebanyak 29 orang responden (42,6%). Mayoritas perilaku seksual negative yaitu sebanyak 40 orang responden (41,5%). Kesimpulan dalam penelitian ini menunjukkan hasil yi chi-sguare memperlihatkan bahwa nilai signifikan probabilitas pola asuh orang tua adalah sig p — 0,000 atau nilai « nilai sig « - 0,05. Hal ini membuktikan bahwa pola asuh orang tua pada remaja memiliki hubungan denyan perilaku seksual pranikah pada remaja di Puskesmas Sarimatondang Kabupaten Simalungun Tahun 2018 Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, disarankan khususnya kepada, pelayan kesehatan untuk meberikan penyuluhan kepada remaja dalam mencegah penyimpangan seksual yang tidak diinginkan yang dapat merugikan dini sendui dan keluarga.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHA SISWA UNIVERSITAS EFARINA TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN PENYAKIT HIV/ AIDS TAHUN 2019
Nurmala Nurmala
Jurnal Kesehatan Vol. 8 No. 1 (2020): April : Health Journal “Love That Renewed”
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Santo Borromeus
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
HIV/AIDS adalah salah satu penyakit yang sampai saat ini mendapat perhatian dari berbagai pihak. Indonesia merupakan salah satu negara yang mengalami peningkatan kasus yang cukup tinggi. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia kebanyakkan terjadi pada remaja (50.7%) antara 15-29 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap Universitas Efarina tentang HIV/AIDS. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui cara akses remaja dalam memperoleh informasi mengenai HIV/AIDS. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif. Jumlah sampel sebanyak 73 orang. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan stratified random sampling. Sampel tersebut kemudian didistribusikan secara proporsional berdasarkan tingkatan kelasPengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Analisis data dilakukan dengan menggunakan statistik deskriptif. Hasil uji tingkat pengetahuan siswa-siswi Universitas Efarina dalam tentang HIV/AIDS berada dalam kategori cukup sebesar (67.7%) sedangkan sikap tentang HIV/AIDS berada dalam kategori baik sebesar (49.5%). Cara akses Mahasiswa/i untuk mendapatkan informasi mengenai HIV/AIDS terbanyak adalah melalui televisi/radio/internet sebanyak 71%. Tingkat pengetahuan Mahasiswa/i Universitas Efarina tentang HIV/AIDS berada dalam kategori cukup, dan tingkat sikap pula berada dalam kategori baik. Berdasarkan hasil i Universi Efarina penelitian yang telah dilakukan pada Mahasiswa - mahasiswi Universitas Pematangsiantar maka dapat disimpulkan bahwa, 1)Ada hubungan pengetahuan mahasiswa terhadap perilaku pencegahan penyakit HIV/AIDS sebanyak 0.07. 2)Ada hubungan sikap dengan perilaku mahasiswa terhadap perilaku pencegahan penyakit HIV/AIDS sebanyak 0.22 Saran yang di berikan bagi instansi maupun mahasiswa/i Universitas Efarina adalah sebagai berikut : Instansi Universitas Efarina Pematangsiantar membuat perencanaan dan pengawasan terhadap kesehatan Mahasiswa/i dalam mencegahan penyakit HIV/AIDS
FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGRUHI PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP- ASI) PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SARIBUDOLOK
Yunardi Yunardi
Jurnal Kesehatan Vol. 8 No. 1 (2020): April : Health Journal “Love That Renewed”
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Santo Borromeus
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.55912/jks.v8i1.82
Cakupan Air susu Ibu (ASI) Eksklusif di wilayah kerja puskesmas saribudolok masih rendah, sebagai akibat dari pemberian makanan Pendamping ASI (MP ASI) dini dengan usia di bawah 6 bulan. Pemberian makanan padat pada periode ini sebelum sistem pencernaan bayi siap untuk menerimanya, maka makanan tersebut tidak dapat di cerna dengan baik dan dapat menyebabkan gangguan pencernaan, timbulnya gas, dan konstipasi. Pemberian MP-ASI dini erat kaitannya dengan keputusan yang dibuat oleh seorang ibu. Data pada profil kesehatan Indonesia tahun 2004 menunjukkan bahwa pemberian ASI Eksklusif di Indonesia masih rendah, yaitu sebesar 41,7 %. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan desain, croos sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang mempeunyai bayi usia 0-6 bulan di wilayah kerja Puskesmas Saribudolokyang dipilih secara simple random sampling denagn mengambil sampling sebanyak 30 responden. Hasil penelitian menunjukkan analisis bivariate dari 30 responden yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan , yang mempengaruhi ibu dalam memberikan makanan pendamping ASI yaitu pendidikan dan dukungan keluarga yaitu p-value 0,000< 0,5,sementara yang tidak berpengaruh umur, pekerjaan, social ekonomi.. Sehingga semua oran yang ada di sekitar ibu dapat memberikan dukungan pada ibu untuk memperbaiki persepsi | terkait dengan produksi ASI nya.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU YANG MEMILIKI BAYI 12-24 BULAN DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARTINI TAHUN 2017
Riada Mareny
Jurnal Kesehatan Vol. 8 No. 1 (2020): April : Health Journal “Love That Renewed”
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Santo Borromeus
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.55912/jks.v8i1.83
Program imunisasi merupakan satu upaya untuk melindungi penduduk terhadap penyakit tertentu, terutama yang dianggap rentan terjangkit penyakit menular, seperti bayi dan anak usia sekolah. Ibu adalah orang yang berperan besar dalam pengambilan keputusan untuk memenuhi kelengkapan imunisasi anak. Cakupan tinggi rendahnya kelengkapan imunisasi di suatu daerah diduga dapat dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap ibunya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan Pengetahuan dan Sikap ibu yang memiliki bayi 12-24 bulan dengan pemberian Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) di wilayah kerja Puskesmas Kartini Tahun 2017. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian cross sectional. Waktu penelitian dilaksanakan Bulan Agustus 2017 Wilayah Kerja Puskesmas Kartini, yaitu Kelurahan Simarito dan Kelurahan Sipinggol-Pinggol Kota Pematangsiantar. Populasi adalah seluruh ibu yang mempunyai bayi berusia 12-24 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Kartini sebanyak 123 orang. Pengumpulan data dilakukan melalui kuisioner dan dianalisis menggunakan uji Chi Sguare. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan pemberian imunisasi dasar lengkap (nilai p - 0,610). Begitu juga tidak ada hubungan antara sikap ibu dengan pemberian imunisasi dasar lengkap (nilai p0,540). Hal ini menunjukan pengetahuan dan sikap ibu bukan menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kelengkapan imunisasi. Ibu yang memiliki pengetahuan tinggi dan sikap positif tidak melengkapi imunisasi pada anaknya karena pengalaman yang kurang memuaskan, sikap dan perilaku petugas yang kurang memotivasi pemberian imunisasi, penyuluhan yang rendah dan kesulitan untuk membawa anaknya untuk diimunisasi.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA BAYI DI POSYANDU ASPARAGUS WILAYAH KERJA PUSKESMAS SARIMATONDANG KABUPATEN SIMALUNGUN
Nur Mazdalifah
Jurnal Kesehatan Vol. 8 No. 2 (2020): Oktober : Health Journal “Love That Renewed”
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Santo Borromeus
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.55912/jks.v8i2.84
ASI Ekslusif adalah prilaku dimana hanya memberikan air susu ibu saja pada bayi dari umur 0-6 bulan tanpa memberikan makanan tambahan ataupun minuman lain.Cepatnya benyapihan ASI dan pemberian makanan tambahan pada bayi dikarenakan kurangnya bengetahuan ibu dan peran petugas kesehatan serta dukungan suami/keluarga terhadap pemberian ASI ekslusif Penelitian bertujuan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan ibu dalam pemberian ASI ekslusif pada bayi diposyandu Asparagus di Puskesmas Sarimatondang tahun 2019.Metode penelitian ini adalah deskriptik analitik,Sampel pada penelitian adalah seluruh populasi ( Total Sampling) Sebanyak 33 orang ibu yang menyusui.Hasil penelitian ini menemukan bahwa Pengetahuan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi ibu dalam pemberiaan ASI ekslusif pada bayi terdapat hasil uji chi-sguare 0,035 < 0,05.Faktor pekerjaan dan aktifitas ibu merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi ibu dalam pemberiaan ASI ekslusif pada bayi terdapat hasil uji chi-sguare 0,03<0,05.Ketersediaan ASI merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi ibu dalam pemberiaan ASI ekslusif pada bayi terdapat hasil uji chi-sguare 0.01<0,05.Faktor Pengganti ASI ( PASI ) merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi ibu dalam pemberiaan ASI ekslusif pada bayi terdapat hasil uji chi-sguare 0,04x 0.05.Peran Petugas Kesehtatan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi ibu dalam pemberiaan ASI ekslusif pada bayi terdapat hasil uji chi-sguare 0,01<0,05.Dukungan suami/keluargamerupakan salah satu faktor yang mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI ekslusif pada bayi terdapat hasil uji chi-sguare 0.01x0.05.Disarankan agar petugas kesehatan hendaknya lebih giat lagi dalam memberikan informasi tentang manfaat ASI ekslusif kepada ibu-ibu khususnya yang mempunyai bayi 0-6 bulan
ANALISIS GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP MOTIVASI KINERJA PEGAWAI DI PUSKESMAS TIGARUNGGU
Nurmala Nurmala
Jurnal Kesehatan Vol. 8 No. 2 (2020): Oktober : Health Journal “Love That Renewed”
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Santo Borromeus
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.55912/jks.v8i2.85
Suatu organisasi harus memiliki seorang pemimpin yang mampu mengarahkan dan membimbing pegawai dalam organisasi . hubungan anrata gaya kepemimpinan terhadap motivasi kinerja pegawai yaitu dimana apabila semakin tinggi motivasi kinerja seorang pegawai dalam bekerja maka kinerja yang dihasilkan juga akan semakin efektif dan kompeten dalam bidang kerja nya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis gaya kepemimpinan terhadap motivasi kinerja pegawai di puskesmas Tigarunggu pada tahun 2020. Dengan jumlah sample 30 orang. Alat pengumpulan data yang di gunakan adalah kuesioner dan analisis data dilakukan Secata univariat menggunakan pengolahan data. Hasil analisis uji chi-sguare dapat diperoleh gaya kepemimpinan memiliki hubungan terhadap terhadap Motivasi kinerja pegawai Puskesmas Tigarunggu pada tahun 2020. Berdasarkan uji SPSS yang telah dilakukan oleh peneliti, hubungan antara Gaya kepemimpinan terhadap Motivasi kinerja pegawai di Puskesmas Tigarunggu pada Tahun 2020, dilihat dari uji statistic yang digunakan dengan tes chi-sguare di peroleh nilai p=0,00 atau (p<0.05) yang berarti H1 diterima dan HO di tolak yang menyatakan bahwa ada hubungan signifikan antara Gaya Kepemimpinan dengan Motivasi Kinerja Pegawai di Puskesmas Tigarunggu pada Tahun 2020. Berdasarkan uji data yang telah dilakukan di peroleh melalui hasil nilai yang signifikan sebesar p=0,03 maka di simpulkan bahwa ada Hubungan yang signifikan antara Gaya kepemimpinan Terhadap Motivasi Kinerja Pegawai di Puskesmas Tigarunggu pada Tahun 2020.
PROFIL PEMBUATAN OBAT TRADISIONAL (KUNING) KARO DI DAERAH BERASTAGI
Riada Mareny
Jurnal Kesehatan Vol. 8 No. 2 (2020): Oktober : Health Journal “Love That Renewed”
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Santo Borromeus
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.55912/jks.v8i2.86
Kesehatan merupakan kebutuhan yang paling mendasar bagi kehidupan manusia. Apabila terserang penyakit dan tidak langsung diatasi maka akan dapat mengganggu aktivitas kehidupan sehari-hari. Dalam proses penyembuhan penyakit dan perawatan kesehatan,selain obat-obatan yang berasal dari industri farmasi, banyak ditemukan obat yang bersifat lebih alami. Masyarakat Indonesia sampai saat ini masih menjunjung tinggi warisan budaya bangsa .salah satu diantaranya adalah dengan melestarikan penggunaan tanaman obat untuk menyembuhkan penyakit dan merawat kesehatan tubuh Adapun alasan pemilihan obat alami antara lain : memiliki efek samping negatif yang lebih sedikit dibandingkan dengan obat modern dan lebih ekonomis. Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki cara penyembuhan penyakit dan perawatan kesehatan tersendiri sesuai dengan pengetahuan dan keyakinan yang dimiliki. Dalam penelitian ini membahas warisan budaya dari salah satu suku bangsa di Indonesia yaitu obat tradisional Karo. Adapun obat tradisional Karo yang di maksud adalah kuning (param). Kuning adalah salah satu obat tradisional Karo yang digunakan dalam penyembuhan penyakit dan perawatan kesehatan. Ada 2 jenis kuning (param) yang dibahas yaitu : kuning melas (param panas) dan kuning mbergeh (param dingin). Di dalam kuning mengandung unsure pengetahuan dan keyakinan masyarakat Karo yang diwariskan secara turun-temurun.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU PASANGAN USIA SUBUR DENGAN PEMERIKSAAN IVA DI PUSKESMAS BAHBOLON KECAMATAN DOLOG MASAGAL
Yunardi Yunardi
Jurnal Kesehatan Vol. 8 No. 2 (2020): Oktober : Health Journal “Love That Renewed”
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Santo Borromeus
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.55912/jks.v8i2.87
Kesehatan reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, metal dan sosial secara utuh yan tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal yang berkaita dengan sistem reproduksi, serta fungsi dan prosesnya. Berdasarkan data lapor Puskemas Bahbolon tahun 2018, jumlah pasangan usia subur di Wilayah kerja Puskem Bahbolon adalah 5.818, dan jumlah kumjungan IVA sebanyak 34 orang (1,11570) 3,047 PUS. Dari hasil pemeriksaan IVA tersebut ditemukan 1 orang ibu pasangan us' subur dengan hasil pemeriksaan dinyatakan positif. Dengan demikian peneliti in ' mengetahui lebih dalam tentang hubungan pengetahuan dan sikap ibu PUS deng pelaksanaan inpeksi visual asam asetat (IVA) sebagai deteksi dini kanker leher rahim i wilayah kerja Puskesmas Bahbolon Kecamatan Dolog Masagal tahun 2018. Pendeka penelitian yang digunakan adalah desain cross sectional yaitu suatu penelitian dimana variabel independen atau variabel dependen diukur secara kebersamaan. Penelitian akan dilaksanakan di Puskesmas Bahbolon Kecamatan Dolog Masagal Kabupa Simalungun tahun 2018. Ada hubungan pengetahuan ibu dengan melakukan pemeri IVA di wilayah kerja Puskesmas Bahbolon dengan nilai p-value 0,012. Bagi petugas kesehatan disarankan agar penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam penyusunan perencanaan pelayanan bagi tenaga kesehatan di Puskesmas yang terlihat langsaung dalam pelaksanaan IVA, sehingga dapat memberikan konstribusi positif dalam menurunkan angka kejadian kanker leher rahim.
PENATALAKSANAAN NONINVASIF PROLAPSUS REKTI AKUT DENGAN AKUPUNKTUR NONINVASIF CHUZHEN: STUDI KASUS
Willie Japaries;
Yelini Fan Hardi;
Masluri Masluri;
Aryaparana Nando
Jurnal Kesehatan Vol. 8 No. 2 (2020): Oktober : Health Journal “Love That Renewed”
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Santo Borromeus
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.55912/jks.v8i2.88
Objective: This study is aimed at sharing our clinical experience in handling prolapsed rectum using the non-invasive Chuzhen acupuncture. In published journals, the Chuzhen acupuncture is also known as pestle needle therapy. Methods: This study is a single case report study of a patient with prolapsed rectum visiting our acupuncture clinic. The patient is a man of 60 years old, suffering from acute prolapsed rectum, after suffering from chronic haemorrhoids for over 10 years. After being explained about the therapy, he agreed to be treated with Chuzhen acupuncture. Results: After receiving 4 sessions of Chuzhen therapy within 2 weeks period, the prolapsed rectum retracted completely. No adverse effects were reported. After 6 months since the last therapy, the patient was followed up and he reported no relapse of the prolapsed rectum, based on the patient reported outcome measures (PROM). Conclusions: The present study showed that the non-invasive Chuzhen acupuncture was safe and effective in overcoming the prolapsed rectum as described in the case reported above.