cover
Contact Name
Parlindungan Pandapotan Marpaung
Contact Email
parlindungan.reni@gmail.com
Phone
+6285259948993
Journal Mail Official
eksergi.polines@gmail.com
Editorial Address
Program Studi Teknik Konversi Energi Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang Jalan. Prof. H. Soedarto, S.H., Tembalang, Semarang.
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Eksergi: Jurnal Teknik Energi
Design of DC Accumulator Charging using Backup Accumulator Based on Inverter and Converter Device Parlindungan Pandapotan Marpaung
Articles 246 Documents
ANALISIS RESPON OUTPUT DARI PEMODELAN KONTROL PROPORSIONAL PADA AKTUATOR MOTOR DC Mochammad Denny Surindra
Eksergi Vol 9, No 2 (2013): Mei 2013
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.941 KB) | DOI: 10.32497/eksergi.v9i2.175

Abstract

Motor DC (direct current) adalah peralatan elektromekanik dasar yang berfungsi untuk mengubah tenaga listrik menjadi tenaga mekanik.  Untuk mengendalikan motor DC tersebut dapat diaplikasikan Kontroller Proportional yang merupakan salah satu controller konvensional yang mampu mengendalikan motor DC. Paper ini bertujuan membuat pemodelan control proportional untuk mengendalikan motor DC dan hasil respon output dianalisis untuk mengetahui bagaimana respon system dalam mengendalikan motor DC.  Parameter  motor DC  diasumsikan agar  memungkinkan untuk membangkitkan torque dari motor DC.    Nilai  Kp  yang diaplikasikan  sangat mempengaruhi besarnya nilai error yang muncul. Dimana semakin besar nilai Kp membuat nilai offset semakin kecil,walaupun ada harga Kp maksimum.
MODEL ALAT UKUR KECEPATAN ANGIN, ARAH ANGIN, DAN INTENSITAS RADIASI MATAHARI Yusuf Dewantoro Herlambang; Margana Margana; Yanuar Mahfudz Safarudin; Yosintaska Yosintaska; Nandiyaguna Yusarindra; Raditya Rizqy Wibowo; Yehuda Tofan Indra Cahya
Eksergi Vol 16, No 2 (2020): MEI 2020
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1150.28 KB) | DOI: 10.32497/eksergi.v16i2.2210

Abstract

Angin dan matahari merupakan energi alternatif, yang dapat dikelola secara maksimal menjadi energi yang bermanfaat pengganti energi konvensional. Data potensi energi suatu daerah, dapat dijadikan tolak ukur apakah energi yang ada dapat dimanfaatkan atau sebaliknya. Di Desa Tambakboyo mayoritas daerahnya berupa persawahan luas yang menyimpan potensi energi angin dan surya. Untuk mengetahui potensi tersebut diperlukan suatu alat pengukur secara kontinu berupa anemometer (kecepatan angin), wind vane (arah angin), serta solar cell (intensitas matahari). Pembuatan alat berupa sensor potensi energi angin dan surya yang dipasang diatas sebuah menara setinggi 6,5 meter. Sensor tersebut dihubungkan ke sebuah mikrokontroller Arduino ATMegap328P dan data hasil pengukuran sensor disimpan pada MMC (Memory Card). Sumber energi yang digunakan adalah energi surya yang dikonversi menjadi energi listrik oleh panel surya yang dialirkan menggunakan SCC (Solar Charger Controller) dan disimpan pada baterai berkapasitas 12 Volt 10 Ah yang selanjutnya dialirkan ke beban. Hasil pengukuran menunjukan bahwa rata-rata kecepatan angin di lokasi adalah 1,0928 m/s dengan potensi energi angin sebesar 0,7966 w/m^2 dan rata-rata intensitas surya 289,703 w/m^2 dengan potensi energi surya sebesar 289,703 w/m^2
ANALISIS KINERJA TURBIN ANGIN DARRIEUS-H NACA 3412 DENGAN VARIASI JUMLAH BILAH DAN DIAMETER SUMBU PUTAR Astuti, Fina Andika Frida; Fachrudin, Arif Rochman; Su'udy, Ahmad Hamim
Eksergi Vol. 17 No. 1 (2021): JANUARI 2021
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1069.932 KB) | DOI: 10.32497/eksergi.v17i1.2179

Abstract

Wind energy is a renewable energy source that can be utilized by utilizing wind turbines which can convert wind energy into a form of mechanical energy and with a generator electrical energy can be generated. The purpose of this study was to analyze the performance of the Darrieus-H naca 3412 vertical axis wind turbine with variations in the number of blades, wind speed and diameter of the rotary axis. The method used in this research is to use an experimental method, namely by varying the diameter of the rotating axis, the number of blades and wind speed. The number of blades varied were 2, 3 and 4. The wind speeds that were varied were 3.2 m / s, 3.6 m / s, 4 m / s and 4.4 m / s. The diameter of the rotary axis used is 150 mm, 200 mm, 250 mm, 300mm and 350 mm. From the research, it is found that in all values of the diameter of the vertical axis wind turbine at a speed of 4 m / s, the more the number of blades will increase the output power of the wind turbine. The largest output power is on blade 4 with the largest diameter of the rotary axis, which is 3.52 WattsFor all wind speed values on a wind turbine with a number of blades of 4, the larger the diameter of the rotary axis will cause the greater the output power generated. The largest output power is 3.52, which is at the highest wind speed of 4 m / s, the largest diameter of the rotary axis, which is 350 mm. The greater the wind speed of all rotating axis diameters, the greater the output power produced, which is 3.5 W on the diameter of the rotary axis 4 with a wind speed of 4 m/s
INVESTIGASI PENYEBAB HIGH VIBRATION MOTOR PADA BOOSTER PUMP BFP SYSTEM Mochammad Denny Surindra
Eksergi Vol 10, No 2 (2014): MEI 2014
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2560.183 KB) | DOI: 10.32497/eksergi.v10i2.245

Abstract

Permasalahn vibrasi yang tinggi ditemukan pada booster pump BFP di salah satu pembangkit listrik di pulau jawa. Pengecekan secara CBM tidak mendapatkan frekuensi yang menunjukan unbalance shaft, tetapi pengujian run out shaft menemukan missalignment shaft. Tujuan dari paper ini adalah melaporkan tahapan-tahapan investigasi terhadap semua aspek yang dapat menyebabkan vibrasi tinggi pada booster pump. Tahapan investigasi tersebut akan menemukan penyebab yang sebenarnya bagaimana dapat terjadi vibrasi yang sangat tinngi pada booster pump di sistem boiler feed pump.Penyebab kerusakan shaft yang mengalami bending adalah pemanasan yang tidak merata (Uneven Heating) dan kesalahan finishing yang tidak sesuai instruksi kerja/standar yang dilakukan oleh pihak kontraktor. Tindakan yang perlu dilakukan untuk mengatasi permasalahan kerusakan shaft booster pump BFP secara jangka pendek adalah perbaikan shaft dan review standard job.  Keyword: Booster pump, BFP system, High Vibrasi.
REVIEW PENGARUH RANGE DAN APPROACH TERHADAP EFEKTIVITAS COOLING TOWER UNIT 2 DI PT. INDONESIA POWER KAMOJANG Ahluriza, Pradipta; Sinaga, Nazaruddin
Eksergi Vol. 17 No. 3 (2021): SEPTEMBER 2021
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.634 KB) | DOI: 10.32497/eksergi.v17i3.2625

Abstract

Cooling tower tenaga di industri pembangkit tenaga panas bumi untuk udara gunung udara pendingin dengan cara mengontakkan dengan gas tak jenuh sehingga sebagian zat cair itu mau dan zat suhu cair turun. PT. Indonesia Power Kamojang menggunakan mesin Cooling tower untuk pendinginan. Untuk tahu performansi sepatu pendinginan yang mana mampu maka maka dugaan besarnya. Penelitian ini menjadi kata bagi para pemain apalagi beragam gaya hidup, rentang dan rentang pendekatan rentang ganda rentang ganda. Kisaran adaakan atau jarak antar temperatur udara masuk dan keluar menara dingin. Pendekatannya ada suhu udara dingin menara dingin dan suhu wetbulb ambient. Metode yang digunakan untuk mengukur performansi Cooling Tower menggunakan metode Overall Equipment Effectiveness untuk ketersediaan nilai, efisiensi kinerja, dan tingkat kualitas. Hasilnya pada saat ini musim kemarau memiliki efekvtivitas yang lebih baik di atas dengan musim kemarau. Hal ini menyebabkan oleh faktor lingkungan, serta temperatur udara kondensat yang masuk ke dalam Cooling Tower. Semakin tinggi temperatur udara kondensat yang masuk, maka sejuk proses pendinginan semakin rendah sehingga kerennya prosesan tak maksimal. Hal ini menyebabkan temperatur keluar menara pendingin tak mencapai suhu yang mungkin.
KINERJA MULTISTAGE HP/IP FEED WATER PUMP PADA HRSG DI SEKTOR PEMBANGKITAN PLTGU CILEGON F. Gatot Sumarno; - Suwarti
Eksergi Vol 11, No 2 (2015): MEI 2015
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4087.718 KB) | DOI: 10.32497/eksergi.v11i2.263

Abstract

Salah satu jenis pembangkit listrik adalah  pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU). Salah satu komponen penting yang terdapat pada PLTGU adalah HP/IP FEED WATER PUMP PADA   Heat Recovery Stean Generator (HRSG), dimana air pengisi ke HRSG akan diubah menjadi uap bertekanan tinggi dan bertemperatur tinggi. HP/IP Feed Water Pump merupakan pompa yang berfungsi untuk menciptakan tekanan pada air pengisi kemudian dialirkan menuju heat recovery steam generator (HRSG). Pompa beroperasi dengan membuat perbedaaan tekanan antara bagian masuk (suction) dengan bagian keluar (discharge). Pada prinsipnya pompa mengkonversi energi mekanik menjadi energi aliran pada fluida. Fluida kerja yang digunakan merupakan air yang sudah mengalami proses kimia sehingga air tersebut dapat digunakan sebagai air pengisi HRSG.  Pompa ini merupakan pompa jenis sentrifugal horizontal multistage. Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk menganalisa kinerja dari hp/ip feed water pump. Metode yang digunakan untuk mencari besarnya efisiensi sistem pompa dengan cara menghitung daya hidrolik dan daya listrik. Dari hasil perhitungan daya pompa diperoleh nilai terendah sebesar 1136,00KW sedangkan daya pompa tertinggi sebesar 1643,713 KW. Sehingga efisiensi terendah sbesar 73,18% dan efisiensi tertinggi sebesar 89,54%.Kata kunci : efisiensi, head, tekanan,
STUDI PENAMBAHAN GRID DAN REFLEKTOR TERHADAP EFISIENSI KOMPOR Agustina, Dewi; Ulma, Zeni; Nuruddin, Mochammad; Rudiyanto, Bayu
Eksergi Vol. 18 No. 1 (2022): JANUARI 2022
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1583.315 KB) | DOI: 10.32497/eksergi.v18i1.3218

Abstract

Permasalahan krisis energi BBM dan Gas Bumi menjadi perbincangan dibelahan dunia, adanya penambahan populasi penduduk menyebabkan permintaan kebutuhan energi semakin meningkat. Jenis kompor gas sangat beragam, perlu adanya kajian mengenai efisiensi termal kompor gas. Penambahan material grid dengan ketebalan 3 mm memiliki 3 variasi yakni variasi 1 dengan diameter lubang 0.4 cm dan 60 lubang, variasi 2 dengan diameter lubang 0.6 cm dan 50 lubang, serta variasi 3 dengan diameter lubang 0.8 cm dan 40 lubang. Penambahan material tersebut berfungsi memfokuskan nyala api dan meminimalisir losses. Pembuatan alat meliputi persiapan alat dan bahan, modifikasi dudukan kompor, pembuatan material grid dan reflektor, serta pengujian. Metode yang digunakan dalam pengujian adalah metode Water Boiling Test (WBT). Parameter dalam pengujian yaitu waktu start up, total waktu operasi, waktu pendidihan, panas sensibel, panas laten, dan efisiensi termal. Rata rata hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu didih yang dihasilkan oleh grid variasi 1 dan reflektor 1 baris sirip sebesar 18.06 menit dibandingkan tanpa penambahan material grid dan reflektor sebesar 22.02 menit. Konsumsi bahan bakar terjadi peningkatan pada grid variasi 3 dan reflektor 1 baris sirip sebesar 19,44 gr dibandingkan grid variasi 1 dan reflektor 1 baris sirip sebesar 18,56 gr, sedangkan untuk efisiensi tertinggi dihasilkan grid variasi 1 dan reflektor 1 baris sirip sebesar 57.73% dan efisiensi terendah tanpa menggunakan grid dan reflektor sebesar 49.54%.
PENGARUH PERUBAHAN BEBAN TERHADAP UNJUK KERJA REHEATER BABCOCK & WILCOX CAROLINA RADIANT BOILER PLTU TANJUNG JATI B UNIT 1 Ilyas Rochani; - Wahyono
Eksergi Vol 12, No 2 (2016): MEI 2016
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2243.029 KB) | DOI: 10.32497/eksergi.v12i2.289

Abstract

“Reheater merupakan salah satu komponen penting dalam PLTU yang berfungsi untuk memanaskan kembali uap keluaran HP Turbine sebelum menuju IP Turbine dengan memanfaatkan panas gas buang. Unjuk kerja reheater perlu dicari untuk mengetahui karakteristik kerjanya terhadap perubahan beban yang fluktuatif agar dapat mempertahankan kontinyuitas kerja PLTU. Penulisan artikel ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh perubahan beban terhadap unjuk kerja reheater Babcock & Wilcox Carolina Radiant Boiler PLTU Tanjung Jati B Unit 1. Data yang diambil merupakan data harian pada bulan Maret 2015 dan pengambilan data dilakukan dengan mengunduh melalui software Top-i solvo secara online dari Central Control Room (CCR) PLTU Tanjung Jati B Unit 1, kemudian pengolahan data menggunakan metode Log Mean Temperature Different (LMTD) dan Effectiveness - NTU. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa Effectiveness tertinggi didapatkan sebesar 77.6 % ketika laju perpindahan panasnya 238.2 MW pada pembebanan 617.8 MW. Effectiveness meningkat seiring meningkatnya pembebanan disebabkan karena laju perpindahan panas juga meningkat. ”Kata kunci: reheater, PLTU, unjuk kerja, effective
Analisis Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang Sebagai Energi Alternatif Pada Batterai Wiwik Purwati Widyaningsih; Teguh Harijono Mulud
Eksergi Vol 13, No 2 (2017): MEI 2017
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (681.05 KB) | DOI: 10.32497/eksergi.v13i2.911

Abstract

Energi listrik dapat disimpan dalam baterai maupun akki. Limbah baterai sangat membahayakan lingkungan, untuk itu perlu adanya penanganan khusus yaitu dengan memanfaatkan limbah kulit pisang sebagai pengganti karbon pada batu baterai. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis limbah kulit pisang tanpa penambahan asam cuka maupun dengan penambahan asam cuka (CH3COOH) sebagai bahan pengganti pasta pada batterai yang sudah tidak dapat digunakan. Metoda yang digunakan adalah dengan uji coba berbagai jenis limbah kulit pisang untuk mendapatkan elektrolit yang paling tinggi. Hasil yang diperoleh bahwa limbah kulit pisang raja nangka mempunyai kandungan elektrolit paling tinggi diantara kulit pisang yang di uji coba. Penambahan asam cuka pada limbah kulit pisang raja nangka (5 gr kulit pisang + 90 % asam cuka), menghasilkan tegangan 1,525 Volt dengan dibebani lampu LED dan bertahan 984 jam kata Kunci: Baterai, kulid pisang, asam cuka
RANCANG BANGUN TURBIN ANGIN POROS HORIZONTAL 9 SUDU FLAT DENGAN VARIASI RASIO LEBAR SUDU TOP DAN BOTTOM UNTUK MENINGKATKAN KINERJA PLTB Yusuf Dewantoro Herlambang; - Wahyono; - Sahid
Eksergi Vol 14, No 2 (2018): MEI 2018
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (742.727 KB) | DOI: 10.32497/eksergi.v14i2.1367

Abstract

Penggunaan energi listrik di Indonesia saat ini sangatlah tinggi, namun energi yang digunakan masih didominasi oleh energi fosil, padahal potensi energi alternatif di Indonesia sangat banyak dan belum bisa dimanfaatkan dengan baik, salah satunya adalah energi angin. Oleh sebab itu, penulis mengambil judul tugas akhir dengan tema turbin angin. Tujuan tugas akhir dari Rancang Bangun Turbin Angin Poros Horizontal 9 Sudu Flat dengan Variasi Rasio Lebar Sudu Top dan Bottom Untuk Meningkatkan Kinerja PLTB tersebut adalah untuk membuat turbin angin sumbu horizontal 9 sudu flat dengan variasi sudut sudu, menguji secara eksperimental kinerja turbin angin sudu 9 flat dengan berbagai macam variasi sudut sudu dan kecepatan angin, mengkaji karaketristik kerja turbin sumbu horizontal sudu 9 flat dengan sudut sudu dan lebar sudu top dan bottom.Pengujian dilakukan dengan menvariasikan rasio lebar sudu 1:1; 4:5; 3:5; 2:5; 1:5 yang semuanya di variasikan sudut sudunya dari 15 – 45 dan kecepatan angin bebas sebesar 5 m/s, 7 m/s, 9 m/s yang pengujiannya diawali pada beban kosong, dihasilkan putaran paling tinggi untuk semua turbin angin dengan variasi rasio lebar sudu top dan bottom. Langkah berikutnya menambah beban dengan caramenyalakan beban lampu DC yang mengakibatkan putaran turun dan daya generator meningkat hingga mencapai kapasitas maksimum turbin angin. Berdasarkan uji kinerja turbin angin, pada sudu turbin dengan rasio lebar sudu 4:5 dan sudut sudu 30° dengan kecepatan angin bebas 5 m/s memiliki nilai ηs yang lebih tinggi yaitu 9,665631% dibandingkan dengan sudu turbin dengan rasio lebar sudu lainnya, kemudian pada sudu turbin dengan rasio lebar sudu 3:5 dan sudut sudu 23° dengan kecepatan angin bebas 7 m/s memiliki nilai η  yang lebih tinggi yaitu 7,421294% dibandingkan dengan sudu turbin dengan rasio lebar sudu lainnya, sedangkan pada sudu turbin dengan rasio lebar sudu 2:5 dan sudut sudu 18° dengan kecepatan angin bebas 9 m/s memiliki nilai ηs yang lebih tinggi yaitu 5,8035% dibandingkan dengan sudu turbin dengan rasio lebar sudu lainnya. Kata Kunci: “Turbin angin poros horizontal”, “Rasio lebar sudu top dan bottom”, “Efisiensi sistem”, “Tip Speed Ratio”

Page 3 of 25 | Total Record : 246