cover
Contact Name
Ilham Marasabessy
Contact Email
jurnaljrpk@gmail.com
Phone
+6282238831369
Journal Mail Official
jurnaljrpk@gmail.com
Editorial Address
Jl. Pendidian No. 27 Kelurahan klabulu Distrik Malaimsismsa, Kota Sorong
Location
Kota sorong,
Papua barat
INDONESIA
Jurnal Riset Perikanan dan Kelautan
ISSN : -     EISSN : 26860813     DOI : https://doi.org/10.33506/jrpk
Core Subject : Economy, Social,
Jurnal Riset Perikanan dan Kelautan https://ejournal.um-sorong.ac.id/ index.php/jrpk/indexis. This journal is published by LPPM Muhammadiyah University Sorong from Indonesia. Be a place for scientific publications fisheries and marine research with a twice a year publishing schedule. JRPK disseminate scientific information to researchers, academics, practitioners and observers regarding; Fishery product processing, Fisheries Technology, EAFM, Aquaculture, Aquatic Biology, Fisheries Resources Utilization, Coastal and Marine Resources Management, Aquatic Conservation, Marine Ecotourism and Small Islands.
Articles 56 Documents
Identifikasi Kondisi Ekosistem Terumbu Karang Pulau Nusa Manu dan Nusa Leun di Kabupaten Maluku Tengah Ilham Marasabessy; Achmad Fahrudin; Zulhamsyah Imran; Syamsul B Agus
Jurnal Riset Perikanan dan Kelautan Vol 1 No 1 (2019): Februari 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (837.58 KB)

Abstract

Sebagai salah satu pulau kecil yang tidak berpenduduk, pulau Nusa Manu dan Nusa Leun memiliki keindahan pesisir dan laut yang masih alami. Sumberdaya alam dikedua pulau ini sangat potensial untuk kegiatan ekowisata bahari. Penelitian ini dilakukan melalui  metode suvei secara deskriptif evaluatif untuk memperoleh data primer, sedangkan  data citra satelit diolah dengan menggunakan analisis spasial dengan bantuan aplikasi Sistem Informasi Geografis (ArcGIS). Potensi ekowisata bahari yang terdapat pada kedua pulau ini ialah wisata diving dan snorkeling. Luas hamparan terumbu karang berdasarkan analisis citra satelit sekitar 193.33 ha, dominansi dari jenis Acropora Branching. Tipelogy terumbu karang ialah berbentuk (fringing reef) membentuk sabuk dengan lebar beberapa feet. Terumbu karang yang layak dan dapat dijadikan sebagai destinasi ekowisata bahari berada pada bagian belakang pulau Nusa Leun.
Pengolahan Cemilan Stick Rumput Laut (Eucheuma Cottoni) Dengan Konsentrasi Tepung Terigu Berdasarkan Nilai Organoleptik Mohamad Iksan Badarudin
Jurnal Riset Perikanan dan Kelautan Vol 1 No 1 (2019): Februari 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (476.049 KB)

Abstract

Salah satu sumber daya hayati laut Indonesia yang cukup potensial adalah rumput laut atau di kenal dengan sebutan lain ganggang laut, seaweed. Seiring dengan menguatnya gerakan kembali ke alam (back to nature), pemanfaatan rumput laut menjadi salah satu prioritas komuditas unggulan hasil laut yang masih perlu ditingkatkan melalui upaya pembudidayaan khususnya Kabupaten Sorong. Penelitian ini diharpkan dapat menjadi media transformasi (skill education) yang bermanfaat bagi masyarakat dalam membangun perekonomian keluarga. Penelitian dilakukan dari bulan Agustus hingga September 2016, bertempat di Laboratorium Pengolahan Hasil Perikanan, Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Kota Sorong. Menggunakan metode eksperimen secara diskriptif, pengamatan organoleptik, pengaruh tepung terigu yang efektif terhadap cemilan stick rumput laut. Cemilan Stick rumput laut menggunakan tepung terigu 300gram dan rumput laut 500gram menghasilkan rasa rumput laut masih sangat kuat. Pada perlakuan konsentrasi tepung terigu 400gram dan rumput laut 500gram menghasilkan rasa rumput laut masih kuat, pada perlakuan konsentrasi rumput laut 500 gram dan tepung terigu 500gram, masih meninggalkan rasa rumput laut pada cemilan. Perlakuan penambahan konsentrasi tepung terigu 600gram, dan rumput laut 500gram menghasilkan  rasa cemilan stick  rumput laut yang baik tidak berbau, segar dan gurih.
Studi Pemasaran Dan Pola Distribusi Usaha Telur Ikan Terbang Di Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan Muhammad Ayusal Salam
Jurnal Riset Perikanan dan Kelautan Vol 1 No 1 (2019): Februari 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.516 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) Mengidentifikasi pola distribusi telur ikan terbang di Kabupaten Takalar, (2) Menganalisis keuntungan dan margin pemasaran pada lembaga pemasaran telur ikan terbang, (3) Menganalisis dan mengidentifikasi masalah distribusi pada lembaga pemasaran telur ikan terbang. Penelitian ini dilaksanakan di desa Palalakan Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar. Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara terstruktur dan mendalam terhadap sampel yang dipilih secara purposive sampling terhadap 43 responden yang terdiri dari 30 nelayan patorani, 10 Papalele, 2 pedagang pengumpul dan 1 eksportir dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif (rumus margin, keuntungan) serta analisis Fishbone. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Pola distribusi usaha telur ikan terbang bersifat satu arah sesuai dengan rekan kerja dimana nelayan memasarkan ke papalele, papalele ke pedagang pengumpul dan pedagang pengumpul ke eksportir (2) Eksportir memiliki margin dan keuntungan lebih besar dibandingkan lembaga lain yaitu sebesar Rp.50.000 per kilogram, (3) Hasil analisis fishbone menunjukkan bahwa pola distribusi usaha telur ikan terbang menunjukkan bahwa nelayan patorani merupakan orang yang tidak memiliki keuntungan besar karena tidak memilki kekuasaan penuh dalam menentukan harga yang disebabkan oleh ketidak mampuan nelayan patorani dalam memodali usahanya sendiri sehingga membutuhkan pinjaman modal dari lembaga lain khususnya kepada papalele, sehingga perlu adanya perubahan pola distribusi dan keterlibatan pemerintah untuk membantu nelayan patorani sehingga mampu memiliki modal sendiri sehingga tidak bergantung pada lembaga usaha lain
Asosiasi Tipe Vegetasi Terhadap Letak Sarang Penyu Hijau (Chelonia Mydas) Di Pulau Piai, Kabupaten Raja Ampat Yusup Jentewo; Dandy Saleky; Sampari Suruan
Jurnal Riset Perikanan dan Kelautan Vol 1 No 1 (2019): Februari 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (966.41 KB)

Abstract

Penyu hijau merupakan salah satu jenis penyu yang kini terancam punah baik dari segi spesies maupun habitatnya di alam. Pantai peneluran merupakan habitat kunci dalam siklus hidup penyu hijau dimana terjaganya kondisi fisik dan biologi akan menjaga populasi penyu hijau dialam. Tipe Vegetasi diasumsikan berhubungan erat dengan kesuksesan penetasan telur penyu hijau karena di indikasi menjadi sarana naungan untuk sarang dalam menjaga kestabilan suhu permukaan pasir. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan menganalisa preferensi asosiasi sarang penyu hijau dengan tipe vegetasi tertentu. Penelitian ini dilakukan di Pulau Piai, Kabupaten Raja Ampat dari tanggal 19 Januari sampai dengan 21 Februari 2017 dengan menggunakan metode survei secara langsung (in situ) berupa data identifikasi sarang dan lokasi yang mencakup data tipe vegetasi.Hasil yang didapatkan adalah terdapat 231 indukan penyu hijau yang naik dan membuat sarang di area vegetasi dan hanya 1 indukan penyu hijau yang membuat sarang di luar vegetasi. Jenis vegetasi yang berpreferensi dominan bagi penyu hijau dalam peletakan sarangnya yaitu Fulen (Shofola gotandra) dengan 177 temuan, Tembakau Pantai (Hibiscus sp.) dengan 101 temuan dan Tumbuhan tikar (Pandanus tectorius) dengan 81 temuan. Dari penelitian ini diharapkan menjadi data penunjang dalam upaya pelestarian penyu
Analisis Fiansial Usaha Perikanan Tangkap Pole And Line Di Kecamatan Saparua Kabupaten Maluku Tengah Ellen loupatty
Jurnal Riset Perikanan dan Kelautan Vol 1 No 1 (2019): Februari 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (815.421 KB)

Abstract

Maluku sebagai Provinsi kepulauan dengan luas wilayah 712.479 km2, yang terdiri dari lautan 658.294 km2 (92,4 %) dan daratan 54.185 km2. Fakta ini mengindikasikan bahwa perairan laut Maluku  memiliki sejumlah potensi perikanan yang terkandung di dalamnya yang perlu untuk di kelolah dan dimanfaatkan secara berkelanjutan guna peningkatan kesejahteraan masyarakat. Menurut monintja (1987), mengatakan bahwa apabila pengembangan perikanan tangkap disuatu wilayah perairan yang berorientasi pada perluasan kesempatan kerja, maka teknologi yang perlu dikembangkan adalah unit penangkapan ikan yang relatif dapat menyerap tenaga kerja dengan pendapatan per nelayan memadai. Studi ini memprioritaskan kajian finansial perikanan huhate/pole and line karena alat tangkap tersebut dominan dalam menangkap ikan cakalang dan memiliki produktivitas penangkapan yang tinggi, serta tenaga kerja yang terserap cukup banyak. Tujuan Penelitian ini secara umum menganalisis financial usaha perikanan tangkap huhate/pole and line di Kecamatan Saparua Kabupaten Maluku Tengah. Lokasi penelitian adalah negeri Haria dan Negeri Paperu Kecamatan Saparua. Metode anlisis data yang digunakan adalah (1) metode analisis Finansial, (2) Metode analisis kelayakan usaha. Hasil analisis kelayakan usaha nilai R/C Ratio usaha perikanan Pole And Line di Kecmatan Saparua pada Musim Ikan Sebesar 5,2 atau 66,6 %, maka usaha ini dikatakan mendapat keuntungan sebesar 5,2 kali. Sedangkan nilai R/C Ratio Bukan  Musim Ikan sebesar 2,6 atau 33,4 %, dengan demikian usaha ini dikatakan layak (GO)”.
Kajian Kesesuaian Ekowisata Bahari Pulau Kecil (Studi Kasus: Nusa Manu Dan Nusa Leun) Di Maluku Tengah Ilham Marasabessy; Achmad Fahrudin; Zulhamsyah Imran; Syamsul B. Agus
Jurnal Riset Perikanan dan Kelautan Vol 1 No 2 (2019): Juli 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (883.753 KB)

Abstract

Beberapa negara di dunia yang memiliki pulau kecil telah melakukan pengembangan kawasan sekitar pulau untuk berbagai kegiatan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Maluku sebagai provinsi kepulauan memanfaatkan beberapa pulau kecil potensial untuk kegiatan wisata bahari. Memiliki luas sekitar 0,31 Km2 dan 0,73 Km2 menjadikan Pulau Nusa Manu dan Nusa Leun masuk dalam kategori pulau-pulau kecil. Status sebagai pulau kecil yang tidak berpenduduk dengan karakteristik khusus di kedua pulau berpotensi dikembangkan untuk kegiatan ekowisata snorkeling, diving, tracking mangrove dan rekreasi pantai. Penelitian dilakukan dari bulan September hingga Desember 2016. Menggunakan metode deskriptif evaluatif untuk memperoleh data primer, sedangkan bentang alam pulau diperoleh melalui citra satelit Arcgis Imagery 2016, kemudian diolah menggunakan analisis spasial dengan aplikasi Sistem Informasi Geografis (ArcGIS). Potensi ekowisata bahari yang ditemukan di kedua pulau adalah wisata diving, snorkeling, tracking mangrove, dan rekreasi pantai. Kedua pulau memiliki karakteristik unik di pesisir maupun laut, dikelilingi oleh terumbu karang eksotis (fringing reef), mangrove yang luas dan banyak jenis, juga memiliki tiga pantai pasir putih dengan relief rendah dan lurus. Kesesuaian ekowisata bahari di kedua pulau berada dalam kategori sesuai dan sangat sesuai
Pengolahan Bakso Ikan Tenggiri (Scomberomorus Comersonni) Dengan Konsentrasi Tepung Tapioka Berdasarkan Uji Organoleptik Mohamad Iksan Badarudin
Jurnal Riset Perikanan dan Kelautan Vol 1 No 2 (2019): Juli 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (791.31 KB)

Abstract

Bakso adalah campuran homogeny daging ikan, tepung dan bumbu yang telah mengalami proses ekstraksi dan pemasaran. Bakso yang bermutu bagus dapat dibuat tanpa penambahan kimia apapun. Ikan tenggiri merupakan salah satu jenis ikan berdaging putih yang cocok dibuat bakso, memiliki kandungan aktin dan miosin cukup tinggi sehingga tekstur bakso yang dihasilkan bagus. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus – September 2016 dan bertempat dilaboratorium Fakultas Perikanan Universitas Muhammadiyah Sorong. Metode experiment dengan  serangkaian percobaan pembuatan Bakso Ikan tenggiri, melalui empat perlakuan menggunakan analisis Rancangan Acak Lengkap (RAL), dilanjutkan dengan analisis sidik ragam untuk mengetahui tingkat berbedaan hasil percobaan.  Berdasarkan  hasil penilaian panelis terhadap nilai rasa produk bakso ikan Tenggiri  (Scomberomorus commersoni). K4 (80%) 4,6 (tidak suka dan sangat tidak suka); K3 (60%) 6,5 (suka dan sangat suka); K2 (40%) 5,23 (agak suka); K1 (20%) 4,9 (agak tidak suka, biasa). Penilaian nilai aroma, K4 (80%) 3,6 (tidak suka dan sangat tidak suka); K3 (60%) 5,5 (suka dan sangat suka); K2 (40%) 4,5 (agak suka); K1 (20%) 3,8 (agak tidak suka, biasa). Penilaian terhadap tekstur K4 (80%) 5,5 (tidak suka dan sangat tidak suka); K3 (60%) 7,4 (suka dan sangat suka); K2 (40%) 6,2 (agak suka); K1 (20%) 6,0 (agak tidak suka biasa). penilaian kelayakan produk bakso, K4 (80%) 4,8 (tidak suka dan sangat tidak suka); K3 (60%) 6,4 (suka dan sangat suka); K2 (40%) 5,7 (agak suka); K1(20%) 5,4 (agak tidak suka, biasa).
Analisis Finansial Usaha Rumpon Pada Kelompok Usaha Bersama (Kub) Koral Minajaya Di Kota Sorong Papua Barat Muhammad Ayusal Salam
Jurnal Riset Perikanan dan Kelautan Vol 1 No 2 (2019): Juli 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.887 KB)

Abstract

Efforts to catch fish in large quantities require time and a large number of fishing gears as well as increasing fishing intensity. FADs is one method of fishing which aims to collect fish in a catchable area so that fishing can be done effecxtively and efficiently. This study aimed to analyze the FADs business run by Farmers and Fishermen Group Koral Minajaya Sorong City; to know the profit-sharing system and depositing dues or fees on group cash. This research was done with descriptive method which is based on case studies. The research resuxlts showed that investment cost is Rp.159.575.000; fixed cost is Rp. 162.075.000; variable cost is xRp. 156.370.000; and total cost is Rp. 318.545.000.  production value is Rp. 1.119.040; absolute profit is Rp. 800.495.000. benefit cost ratio average is 3,51; break even point average is Rp. 188.401.403;  and average payback period is 0.2 years (2 month). Results of the analysis indicated that the business FADs on KUB Koral Minajaya Sorong City was very profitable. Revenue sharing system was 70% for KUB Koral Minajaya and 30% for the company Joint of FADs on each fishing operations
Identifikasi Alat Tangkap Ikan Bubu Di Daerah Konservasi Desa Patimburak Distrik Kokas Kabupaten Fakfak Sampari Saneraro Suruan; Silas Kalasuat; Hendrik Dasmasela
Jurnal Riset Perikanan dan Kelautan Vol 1 No 2 (2019): Juli 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (735.727 KB)

Abstract

 Kabupaten Fakfak adalah salah satu kabupaten dan kota tertua di Provinsi Papua Barat, Indonesia. Ibukota kabupaten terletak di Kota Fakfak yang terletak pada 131°30'-138°40' BT dan 2°25'-4° LS. Penelitian ini dilakukan di Daerah Konservasi Desa Patimburak, Distrik Kokas, Kabupaten Fakfak selama 1 bulan terhitung dari tanggal 10 Januari sampai 10 Februari 2019, dengan metode observasi dan wawancara. Jenis data yang terkumpul dari lapangan adalah data primer yaitu berupa alat tangkap bubu nelayan, hasil tangkapan bubu, umpan yang digunakan oleh nelayan bubu, dan kondisi nelayan bubu di Desa Patimburak, sedangkan data sekunder adalah data yang ditemukan berdasarkan studi literatur. Data yang terkumpul dalam penelitian ini di analisis secara deskriptif (di tabulasi dan di tampilkan dalam bentuk gambar). Berdasarkan data yang didapatkan dalam penelitian ini, kondisi nelayan di Desa Patimburak sebagian besar adalah nelayan bubu, dengan alat tangkap bubu yang digunakan adalah bubu dasar. Jenis umpan yang digunakan oleh nelayan bubu saat melakukan penangkapan adalah ikan pari pasir dan daging ayam. Hasil tangkapan yang sering didapatkan oleh nelayan bubu adalah kepiting rajungan (P. pelagicus), kepiting lainnya (brachyura), udang (crustacea) dan kerang (bivalvia).
Penentuan Status Pengelolaan Perikanan Udang Pada Domain Kelembangaan Dengan Pendekatan Eafm Di Kabupaten Sorong Selatan Provinsi Papua Barat Warda Amir; Darda Razak; Ahmad Fahrizal; Inayah Inayah
Jurnal Riset Perikanan dan Kelautan Vol 1 No 2 (2019): Juli 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.669 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status pengelolaan perikanan dengan Pendekatan Ekosistem  pada domain kelembagaan khususnya komoditas perikanan udang di Kabupaten Sorong Selatan. Metode penelitian menggunakan metode observasi dan wawancara (kuisioner). Hasil penilaian dari 6 (enam) indikator kelembagaan, satu diantranya (indikator mekanisme pengambilan keputusan) memiliki kontribusi paing sedikit, dengan nilai 1 sehingga berpengaruh terhadap status pengelolaan perikanan di Sorong Selatan yang berstatus sedang, dengan nilai 2 (flag model kuning). Hal tersebut disebabkan belum adanya mekanisme pengambilan keputusan terkati pengelolaan perikanan khususnya udang di Kab. Sorong Selatan. Kesimpulannya, perlu dilakukan Restoration Strategy (strategi pemulihan/perbaikan), strategi pemeliharaan (Conservation Strategy) dan mempertahankan strategi yang sudah dilakukan dengan cara melakukan monitoring dan evaluasi (Maintain Existing Strategy) oleh DKP dan lembaga/stakeholders terkait untuk setiap indikator dalam meningkatkan status pengelolaan perikanan dengan pendekatan ekosistem (EAFM) khususnya komoditas udang di Kab. Sorong Selatan.