Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Penerapan Mediasi Penal dalam Perkara Kecelakaan Lalu Lintas yang Melibatkan Keluarga Inti Ari Prayitno
Jurnal Ilmu Kepolisian Vol 12, No 1 (2018): Jurnal Ilmu Kepolisian Volume 12 NO 1 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Deteksi Adiksi Internet dan Faktor-Faktor yang Memengaruhinya pada Remaja di Masa Pandemi Covid-19 Diana Adriani Banunaek; Rini Sekartini; Sudung O. Pardede; Bambang Tridjaja; Ari Prayitno; Yoga Devaera
Sari Pediatri Vol 23, No 6 (2022)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14238/sp23.6.2022.360-8

Abstract

Latar belakang. Pandemi Covid-19 memberikan dampak besar secara global, salah satunya di bidang pendidikan. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara daring (dalam jaringan). Remaja yang mengikuti sekolah daring lebih banyak menghabiskan waktu di depan layar. Remaja juga merasa kesepian karena adanya pembatasan sosial sehingga mencari pelarian melalui internet. Hal ini menyebabkan semakin meningkatnya waktu di depan layar sehingga meningkatkan adiksi internet pada remaja.Tujuan. Mengetahui prevalens adiksi internet remaja di masa pandemi Covid-19 serta mengetahui hubungannya dengan beberapa faktor sosio-demografik. Metode. Penelitian potong lintang terhadap 332 siswa SMP/SMA/SMK/sederajat yang sedang menjalani sekolah daring, melalui pengisian kuesioner faktor sosio-demografik dan KDAI (kuesioner deteksi adiksi internet), dalam waktu 3 bulan (Maret-Juni 2021).Hasil. Prevalensi adiksi internet remaja sebanyak 29,8%. Faktor yang berhubungan dengan adiksi internet adalah waktu di depan layar untuk kegiatan hiburan ≥3 jam (p=0,001, adjusted OR 4,309, IK 95% 1,833-10,129) serta pengawasan orangtua yang buruk dalam penggunaan internet (p=0,037, adjusted OR 1,827, IK 95% 1,038-3,215). Kesimpulan. Tidak ada peningkatan prevalensi adiksi internet remaja di masa pandemi Covid-19. Variabel yang memiliki hubungan dengan adiksi internet adalah pengawasan orangtua yang buruk dan waktu depan layar untuk kegiatan hiburan ≥3 jam.
Efektivitas Kombinasi Parasetamol dan Ibuprofen sebagai Antipiretik pada Anak Dimple G Nagrani; Ari Prayitno
Sari Pediatri Vol 17, No 2 (2015)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (64.932 KB) | DOI: 10.14238/sp17.2.2015.150-4

Abstract

Latar belakang. Beberapa tenaga medis yang menyarankan terapi kombinasi parasetamol dan ibuprofen (secara bersamaan ataupunselang-seling) untuk mengatasi demam. Terapi tersebut dapat membingungkan orangtua dan berpotensi kelebihan dosis obat,sedangkan efektifitas terapi kombinasi dibandingkan monoterapi belum diketahui.Tujuan. Mengevaluasi apakah pemberian terapi kombinasi antara parasetamol dan ibuprofen lebih efektif untuk mengatasi demampada anak dibandingkan dengan terapi tunggal.Metode. Penelusuran pustaka database elektronik yaitu Pubmed, Cochrane, dan Highwire.Hasil. Satu meta-analisis menyatakan terapi kombinasi yang diberikan secara simultan dapat menurunkan suhu 0,27oC dan 0,7oCberturut-turut pada jam pertama dan keempat dibandingkan dengan terapi tunggal, namun tidak terdapat perbedaan pada kenyamananpasien. Terapi selang-seling dapat menurunkan suhu 0,6oC pada jam pertama dibandingkan dengan terapi tunggal dan jumlah pasienyang memiliki suhu normal pada 3 jam pasca pemberian antipiretik selang-seling lebih banyak dibandingkan dengan terapi tunggal(RR 0,25). Satu uji klinis acak terkontrol menyatakan terapi kombinasi menurunkan suhu (2,19±0,83)oC dibandingkan denganterapi tunggal parasetamol (1,48±0,94)oC ataupun ibuprofen (1,87 ± 0,99)oC, p=0,013.Kesimpulan. Terapi antipiretik yang diberikan secara kombinasi dapat menurunkan suhu <1oC dan dapat memberikan bebas demamyang lebih lama dibandingkan dengan terapi tunggal. Meskipun demikian, tidak ada perbedaan pada tingkat kenyamanan pasienantara cara pemberian kedua regimen terapi tersebut.
PEMBUATAN NaCMC DARI BATANG ECENG GONDOK (Eichhornia crassipes) Ari Prayitno; Djatmiko Hadi; Rudi Firyanto
CHEMTAG Journal of Chemical Engineering Vol 1, No 1 (2020): CHEMTAG Journal of Chemical Engineering
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.276 KB) | DOI: 10.56444/cjce.v1i1.1287

Abstract

Eceng gondok (Eichhornia crassipes) merupakan jenis tumbuhan yang dianggap sebagai gulma karena dapat merusak lingkungan perairan. Eceng gondok umumnya dimanfaatkan sebagai kerajinan dan pupuk organik. Untuk itu perlu upaya pemanfaatan eceng gondok menjadi produk dengan nilai ekonomis yang lebih tinggi, salah satunya yaitu NaCMC [1]. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi operasi optimum pembuatan NaCMC dengan metode alkalisasi. Percobaan dilakukan pada konsentrasi NaOH 10% dan 30%,  waktu 60 menit dan 120 menit, suhu operasi 25oC dan 60oC. Data dikumpulkan dan dianalisis dengan metode experiment factorial  level dua. Berdasarkan hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa variabel yang berpengaruh adalah konsentrasi NaOH, kemudian dilakukan optimasi proses dan diperoleh kondisi optimum konsentrasi NaOH 25%, waktu 60 menit, dan suhu operasi 60oC dengan nilai yield sebesar 42,65. Hasil analisa NaCMC pada kondisi optimum diperoleh derajat subtitusi 0,76, kadar NaCl 20,45 %, pH 8,37, viskositas 13 cp. Dari uji karakteristik dapat disimpulkan bahwa NaCMC yang dihasilkan sebagian besar memenuhi syarat Standar Nasional Indonesia (SNI).
Antimicrobial activity of homemade WHO ethanol-based hand rub solution in pediatric department, Dr. Cipto Mangunkusumo National Referral Hospital Nina Dwi Putri; Hindra Irawan Satari; Mulya Rahma Karyanti; Ari Prayitno; Pratama Wicaksana; Anis Karuniawati; Delly Chipta Lestari; Nabila Maudy Salma; Shindy Claudya Aprianti; Amalia Almira; Andi Annisa Rusyda Khafiyani
Paediatrica Indonesiana Vol 62 No 4 (2022): July 2022
Publisher : Indonesian Pediatric Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14238/pi62.4.2022.232-6

Abstract

Background Hand hygiene is essential in reducing healthcare-associated infections. Alcohol-based hand rub solutions have been reported to have superior antimicrobial efficacy on both bacteria and lipophilic viruses compared to washing with hand soap. In low- and middle-income countries, the cost of infection control poses a challenge. Our hospital produced an ethanol-based hand rub based on a WHO formulation to reduce the infection prevention costs. Objectives To identify the antimicrobial activity of a WHO ethanol-based hand rub solution against bacterial contamination on the hands of healthcare workers at the Department of Child Health, Dr. Cipto Mangunkusumo National Referral Hospital. Methods This cross-sectional study was performed on the hands of healthcare workers (physicians and nurses) working in the Department of Child Health, Dr. Cipto Mangunkusumo National Referral Hospital, Jakarta. A total of 225 specimens from 75 subjects were obtained by collecting swabs on both hands before and after participants worked in the Department of Child Health, Dr. Cipto Mangunkusumo General Hospital. Bacterial culture tests were performed to identify gram-positive and gram-negative bacteria. Bacteria were grouped into no-growth/Bacillus sp, Enterobacteriaceae, cocci, and non-fermenter groups. Results The use of our WHO ethanol-based hand rub solution, generally resulted in a statistically significant decrease in bacterial growth from 84 to 54.6%, before compared to after the hand rub was performed. In more detail, there was a 72.7% decrease in Enterobacteriaceae, a 71.4% decrease in non-fermenters, an 8.6% decrease in cocci and a 44.1% increase in the number of specimens showing no growth bacteria/Bacillus sp. Conclusion Our WHO ethanol-based hand rub has significant antimicrobial activity for common nosocomial pathogens (e.g., Staphylococcus aureus, P. aeruginosa, and K. pneumoniae).
Jadwal Imunisasi Anak Usia 0 – 18 Tahun Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia Tahun 2023 Mei Neni Sitaremi; Soedjatmiko Soedjatmiko; Hartono Gunardi; Nastiti Kaswandani; Setyo Handryastuti; Raihan Raihan; Cissy B Kartasasmita; Ismoedijanto Ismoedjianto; Kusnandi Rusmil; Zakiudin Munasir; Dwi Prasetyo; Gatot Irawan Sarosa; Hanifah Oswari; Dominicus Husada; Ari Prayitno; Martira Maddepunggeng; Sri Rejeki H Hadinegoro.
Sari Pediatri Vol 25, No 1 (2023)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14238/sp25.1.2023.64-74

Abstract

Satuan Tugas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) secara berkala mengevaluasi jadwal imunisasi untuk menyesuaikan dengan vaksin baru, program imunisasi Kemenkes, WHO position paper dan sumber-sumber lain. Di dalam jadwal imunisasi rekomendasi IDAI tahun 2023 ini ada beberapa tambahan antara lain vaksin dengue baru, dan keterangan tambahan beberapa vaksin lain. Untuk memudahkan dalam melaksanakannya dilampirkan juga tabel jadwal imunisasi tahun 2023. Untuk memahami dasar pertimbangan jadwal imunisasi dan perubahannya perlu mempelajari uraian di dalam artikel ini dan keterangan di bawah tabel tersebut untuk diterapkan ke dalam layanan imunisasi.
Efektivitas Kamar Ultraviolet Germicidal Irradiation (UVGI) Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk Disinfeksi Respirator N95 di Pandemi COVID-19: Studi Pendahuluan Ratna Dwi Restuti; Harim Priyono; Rangga Rayendra Saleh; Ayu Astria Sriyana; Prasandhya Astagiri Yusuf; Tri Juda Airlangga; Ari Prayitno; Gortap Sitohang; Fitri Arman; Suko Dwi Priyanto
Majalah Kedokteran Indonesia Vol 72 No 1 (2022): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo
Publisher : PENGURUS BESAR IKATAN DOKTER INDONESIA (PB IDI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47830/jinma-vol.72.1-2022-583

Abstract

Introduction: During the COVID-19 pandemic, where the disease might spread in a medical facility setting, the common problems found in every country is the shortage of personal protective equipment (PPE) for medical personnel – especially the disposable N95 respirators. Thus, a higher amplitude to disinfect and reuse N95 is urgently needed. In this study, we designed an effective and safe disinfection methods through an Ultraviolet Germicidal Irradiation (UVGI) chamber in Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital to control the shortage of PPE by disinfecting and reusing disposable N95 respirators. Purpose: To evaluate the dosage and effectiveness of UV-C radiation for disposable N95 respirators disinfection in our designated UVGI chamber. Methods: This study used a cross-sectional design to determine the dose and the effectiveness of UV-C radiation in eradicating SARS-CoV 2 on disposable N95 respirators. Results: Using two different distances from the light source, we confirmed the inverse square law of UV-C radiation power. Irradiation for 2 hours with a radiation dose of 1080 mJ/cm2 resulted in undetected SARS-CoV-2 gene based on PCR examination in 10 out of 10 samples. Conclusion: This UVGI chamber is a potential solution for hospitals or medical facilities to overcome the limitations that occurred in the pandemic by disinfecting PPE.