cover
Contact Name
I Nyoman Santiawan
Contact Email
inyomansantiawan@gmail.com
Phone
+6285729637030
Journal Mail Official
dewidanendra3@gmail.com
Editorial Address
STHD Klaten Jawa Tengah Morangan, Karanganom, Klaten Utara, Klaten, Jawa Tengah Tlpn (085729637370)
Location
Kab. klaten,
Jawa tengah
INDONESIA
Jawa Dwipa
ISSN : -     EISSN : 27233731     DOI : https://doi.org/10.54714/jd.v2i2
Core Subject : Education, Social,
Jawa Dwipa : Jurnal Penelitian dan Penjaminan Mutu merupakan Jurnal Online Sekolah Tinggi Hindu Dharma Klaten Jawa Tengah terbit setiap bulan Juni dan Desember yang menerbitkan artikel hasil penelitian mahasiswa, tenaga kependidikan maupun dosen dan artikel yang berkaitan dengan penjaminan mutu
Articles 66 Documents
Strategi Penanaman Nilai-Nilai Ajaran Tri Kaya Parisudha Pada Peserta Didik Di TK Sari Mekar Putu Anggita Wijayanti; I Nyoman Santiawan; Niluh Putu Wiardani Astuti
Jawa Dwipa Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : Lembaga Penerbit Sekolah Tinggi Hindu Dharma Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54714/jd.v4i2.74

Abstract

Tri Kaya Parisudha merupakan ajaran agama Hindu yang mendasar. Ajaran yang memberikan nilai bagaimana satiap orang untuk selalu berpikir yang baik, berkata yang baik dan berbuat yang baik sehingga harus ditanamkan sejak dini. Di Daerah Istimewa Yogyakarta terdapat Taman Kanak-Kanak Sari Mekar (TK Sari Mekar) yang terletak di Desa Banguntapan Kabupaten Bantul. TK Sari Mekar dipilih untuk melakukan penelitian tentang penanaman ajaran Tri Kaya Parisudha. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi, faktor penghambat dan pendukung serta hasil dari penenanaman ajaran Tri Kaya Parisudha pada peserta didik TK Sari Mekar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Hasil penelitian ini adalah, ada 3 strategi yang dilakukan yaitu strategi bermain, strategi pembiasaan dan strategi keteladanan. Faktor penghambat adalah anak-anak kurang fokus dalam pembelajaran kemudian upaya yang dilakukan adalah mendampingi dan mengarahkan peserta didik. Faktor pendukung adalah tenaga pendidik yang telah berpengalaman dan peserta didik beragama Hindu semua. Hasil strateg adalah sebagian besar dari anak-anak sudah menunjukkan perubahan sikap dan perilaku yang lebih baik dari sebelumnya, seperti dari anak yang tidak bisa bangun pagi sudah bisa bangun pagi. Implikasi lainnya adalah memiliki sikap mandiri, dapat bersosialisasi dengan teman, menghormati guru dan orang tua, memberi salam dan berpamitan kepada guru dan orang tua, berdoa sebelum dan sesudah kegiatan serta bisa menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
DEKONSTRUKSI SISTEM PENDIDIKAN FORMAL DAN MASYARAKAT TANPA SEKOLAH DALAM PANDANGAN IVAN ILLICH Siswadi, Gede Agus
Jawa Dwipa Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Lembaga Penerbit Sekolah Tinggi Hindu Dharma Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Education, as the main pillar in the development of individuals and society, should be a means to develop the full potential of human beings and inspire holistic growth. However, various forms that lead to dehumanisation have occurred in the system of education, especially formal education in schools. This research aims to explore Ivan Illich’s views on liberating society from the shackles of schooling. Ivan Illich, a critical thinker in the field of education, proposed the concept of a deschooling society as an alternative to the conventional formal education system. Through his critical approach, Illich identified the negative impacts caused by formal education institutions, including the limitation of individual potential, monopoly of knowledge, and inequality of access to education. This research uses a qualitative method with a philosophical hermeneutic approach. The results of this study show that Illich emphasises the need to free education from conventional boundaries, encouraging social inclusion, independence, and creativity in learning. Moreover, his concept of a deschooling society offers a more inclusive and democratic alternative, allowing individuals to learn according to learner’s interests and needs. In addition, Illich formulated alternative education by providing a learning webs system as an education system that is less tied to formal education in schools.
PEDHANYANGAN OMAH SIMBOL BHAKTI UMAT HINDU DESA LINGGOASRI KECAMATAN KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN Sujaelanto; Awikoro Wartono
Jawa Dwipa Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Lembaga Penerbit Sekolah Tinggi Hindu Dharma Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54714/jd.v5i1.81

Abstract

Pedanyangan Omah sebagai sarana umat Hindu Linggoasri dalam mewujudkanharmonisasi antara manusia dengan alam. Dalam usaha meningkatkan pemahaman ajaranagama, masyarakat Hindu Linggoasri membangun Pedanyangan Omah. Bagaimana bentuk,makna dan fungsi Pedanyangan Omah di desa Linggoasri Kecamatan Kajen KabupatenPekalongan? Penelitian ini dirancang dengan metode kualitatif dengan Analisa teori teori religi.Hasil Penelitian ini menyimpulkan Pedhanyangan Omah adalah suatu bangunan suci yangdibuat melalui prosesi ritual yang berada di pekarangan rumah dipergunakan untukmenghormati roh sebagai cikal bakal yang mampu memberikan energi positif yang terkendali.Bentuk pedhanyangan omah secara fisik adalah berbentuk sangat sederhana, sederhana, semipermanen dan permanen. Pedahanyangan omah memiliki fungsi sebagai tempat untukpemujaan secara rutin dan insidentil umat Hindu Linggoasri yang memiliki kekuatan positifyang terhubung secara vertical dengan areal wilayah/desa. Pedhanyangan omah dipergunakansebagai tempat pemujaan roh leluhur sebagai cikal bakal yang menempati wilayah yangdipercayai memiliki pengaruh yang cukup kuat. Pedhanyangan omah merupakan bagian tata kehidupan upacara keagamaan Hindu Linggoasri dalam mewujudkan keharmonisan denganlingkungan tempat tinggal.
REPRESENTASI STEREOTIP BUDAYA DALAM FILM CRAZY RICH ASIANS Vanessa; Lydia Vania; Yessa Jan; Ahmad Toni
Jawa Dwipa Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Lembaga Penerbit Sekolah Tinggi Hindu Dharma Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54714/jd.v5i1.82

Abstract

Konflik rasial yang terjadi antara Asia-Amerika telah terjadi sejak zaman Perang Duniake II. Bagaimana bangsa Amerika telah mendominasi Asia selama puluhan tahun lamanyamenjadi latar belakang munculnya diskriminasi terhadap kaum Asia. Akibatnya, hadir sebuahfilm sebagai bentuk perlawanan atas stigma tersebut, yaitu film Crazy Rich Asians yangberusaha menggambarkan bahwa orang Asia juga bisa mendominasi orang Amerika. Hal inimembuat film kerap menampilkan stereotip budaya Asia yang sudah mengakar kuat. Penelitianini bertujuan untuk menganalisis bagaimana representasi stereotip budaya Asia melalui adegan,dialog, dan visual ditampilkan dalam film "Crazy Rich Asians" yang mampu memicu konflikkomunikasi antarbudaya. Penelitian ini menggunakan metode analisis teks semiotika RolandBarthes dengan pendekatan kualitatif dan paradigma kritis. Hasil penelitian menunjukkanbahwa stereotip yang direpresentasikan dalam film sebagian besar menunjukkan stereotip gayaberpakaian (dress mewah, rambut sanggul, cheongsam), prinsip hidup (orang Asia cenderungkolektivis dan Amerika cenderung individualis), kelas sosial (orang Asia memandang kelassosial yang setara), visual (penggunaan warna merah dan emas, ornamen khas seperti guci, vas bunga, piring, lukian, lampion dengan ukiran khas China), dan kuliner (sumpit, kue bulan, kueonde, tradisi makan pangsit).
BEHAVIOUR MASYARAKAT DALAM PENGAMALAN PANCASILA DAN RELEVANSINYA PADA PENDIDIKAN HINDU MM. Sri Widayati
Jawa Dwipa Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Lembaga Penerbit Sekolah Tinggi Hindu Dharma Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54714/jd.v5i1.83

Abstract

Behaviour masyarakat pada zaman sekarang ini dimana Indonesia semakin maju danberkembang, masyarakat Indonesia dari zaman ke zaman telah menunjukkan sikap yangmemiliki rasa cinta tanah air dan bangsa dalam perilakunya (behaviour) selalu berpedomanpada Pancasila. Pancasila yang merupakan dasar negara dan pedoman serta landasan hidupbangsa telah terpatri pada jiwa masyarakat dan tak dapat dilepaskan dari hati sanubarimasyarakat khususnya masyarakat Indonesia. Pancasila sebagai dasar negara mempunyaikedudukan dan arti yang amat penting bagi bangsa Indonesia baik sebagai falsafah, sebagailandasan dan tujuan hidup bernegara. Pancasila menjadi acuan bagi pemerintahan,pembangunan sosial, hukum, dan kehidupan masyarakat Indonesia secara umum. Pancasilajuga menekankan pentingnya menjaga persatuan dalam keberagaman dan menghormati hakasasi manusia. Dalam bidang pendidikan Hindu pengamalan Pancasila sebagai pedoman hidupmasyarakat memiliki relevansi dalam ajaran Hindu, dimana masyarakat Hindu memilikitatakrama dan etika yang berpedoman pada Pancasila di dalam pelaksanaan pendidikan Hindudalam keluarga dan masyarakat dan yang utama bahwa yang termuat dan tersurat didalam KitabWeda selaras dengan sila-sila dari Pancasila.
STRATEGI MANAJEMEN KEUANGAN BERBASIS CATUR PURUSA ARTA PADA STARTUP BINAAN PRIMAKARA UNIVERSITY Anak Agung Gede Adi Mega Putra; Desak Putu Nitya Dewi; Ni Putu Yowi Lestari; Dewa Ayu Eka Ratna Dewi
Jawa Dwipa Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Lembaga Penerbit Sekolah Tinggi Hindu Dharma Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54714/jd.v5i1.84

Abstract

Perkembangan teknologi telah mengubah model bisnis dan menciptakan peluanginovasi bagi startup untuk berkembang dengan pesat. Demikian halnya dengan pertumbuhanstartup di Bali yang berkembang pesat berkat dukungan pengiat startup dan fasilitas internet.Primakara University berperan penting dalam mendukung ekosistem startup di Bali denganpendekatan technopreneurship. Namun, masih banyak startup menghadapi tantangan dalammanajemen keuangan yang efektif. Oleh sebab itu, penelitian ini sebagai upayamengeksplorasi penerapan ajaran Catur Purusa Artha (Dharma, Artha, Kama, Moksa) dalammanajemen keuangan pada startup binaan Primakara University. Metode penelitian yangdigunakan adalah kualitatif melalui wawancara, observasi, dan studi kepustakaan, denganhasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan ajaran Catur Purusa Artha memberikan kerangka kerja holistik dalam pengelolaan keuangan startup. Dharma menekankantransparansi, akuntabilitas, dan kepatuhan pada peraturan. Artha fokus pada pencapaiankemakmuran melalui reinvestasi keuntungan dan manajemen risiko. Kama mendoronginovasi serta kepuasan pelanggan dan karyawan. Moksa menekankan keseimbangan antarakehidupan material dan spiritual. Dengan menerapkan ajaran ini, startup dapat mencapaikeuntungan finansial yang berkelanjutan serta memberikan dampak positif bagi masyarakatdan lingkungan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa strategi manajemen keuangan berbasisCatur Purusa Artha dapat meningkatkan daya saing dan keberlanjutan startup binaanPrimakara.
STRATEGI DAN MANAJEMEN KINERJA DALAM PERSPEKTIF BUDAYA ORGANISASI Gatot Wibowo
Jawa Dwipa Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Lembaga Penerbit Sekolah Tinggi Hindu Dharma Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54714/jd.v5i1.86

Abstract

Ciri kas keanekaragaman perbedaan dan permasalahan eksternal dalam usaha integrasibudaya organisasi sebagai suatu sistem nilai, kepercayaan dan kebiasaan yang salingberinteraksi dengan struktur sistem formalnya untuk menghasilkan norma-norma perilaku yangdigambarkan dalam bentuk pola dari kepercayaan, simbol, ritual dan mitos, berkembang dalamwaktu yang berfungsi sebagai perekat komunikatif, melibatkan : Pengalaman, filosofi,ekspektasi dan nilai sehingga penerapan strategi dan manajemen kinerja dalam budayaorganisasi terefleksikan dalam kegiatan mereka, mulai dari interaksinya dengan orang lain,caranya bekerja dan ekspektasi di masa depan. Power budaya organisasi dalam penyusunan strateginya menggunakan planing mode dan evolutionary mode, statmen analisisnya terletakpada perubahan rasional yang dikembangkan para pemikir perspektif modern dengan modelanalisis SWOT : analisis, formulasi, implementasi. Eksinternalisasi analisnya digunakanmenawan : ancaman, peluang, kekuatan dan kelemahan dengan 4 dimensi strateginya : Inovasi,Diferensiasi Pasar, Jangkauan, Pengendalian biaya dan terprogramnya perencanaan,pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan dengan didukung teori RBV yangmempengaruhi kinerja dalam budaya berorganisasi. Tipe budaya organisasi yang kuat dan yanglemah akan berbeda, karena sistem nilai dan statmen kebijakan yang direalisasikan olehpraktisinya, karakteristiknya terdapat pada : Inovasi dan keberanian mengambil risiko,Perhatian terhadap detail, Orientasi hasil, Orientasi orang, Orientasi tim, dan Agresivitasdengan stabilitas toleransi konflik yang mempertahankan status quo menghadapi limitets lawandari perkembangannya, mencakup : Kerapian Administrasi, Kedisiplinan, Inovasi, danPembagian wewenang yang diterapkannya.
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KI HAJAR DEWANTARA MOMONG, AMONG, NGEMONG MELALUI AJARAN TRI KAYA PARISUDHA DALAM MEMBENTUK KARAKTER PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 1 KARANGNONGKO, KABUPATEN KLATEN Putu Budiadnya; Dewi Ayu Wisnu Wardani; Liya Apriayani
Jawa Dwipa Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Lembaga Penerbit Sekolah Tinggi Hindu Dharma Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54714/jd.v5i1.89

Abstract

Ini adalah artikel tentang bagaimana pendidikan Ki Hajar Dewantara, yang mengusungkonsep "momong, among, ngemong" dan ajaran Tri Kaya Parisudha diterapkan untukmembentuk karakter siswa di SMP Negeri 1 Karangnongko, Kabupaten Klaten. Konsep"momong, among, ngemong", yang berasal dari nilai-nilai kebudayaan Jawa, sangat pentingdalam proses pendidikan secara keseluruhan. Untuk membangun karakter siswa, Tri KayaParisudha terdiri dari tiga prinsip utama: berpikir benar (manacika), berkata benar (wacika),dan berbuat benar (kayika). Metode ini digunakan dalam penelitian ini untuk menyelidikibagaimana penggabungan nilai-nilai ini ke dalam kurikulum dan kegiatan sekolah dapatberdampak positif pada perkembangan karakter siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwametode ini bekerja dengan baik dalam membangun siswa yang baik hati, jujur, dan bertanggungjawab. Penelitian ini mengumpulkan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi.Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu mengembangkan model pendidikan karakterdi Indonesia.
NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM UPACARA PANGGIH MANTEN GAGRAG SURAKARTA DI DESA DOMPYONGAN KABUPATEN KLATEN Shinta Tyas Pratisthita; Toto Margiyono
Jawa Dwipa Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Lembaga Penerbit Sekolah Tinggi Hindu Dharma Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54714/jd.v5i1.90

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskrepsikan nilai Pendidikan karakter yangterkandung dalam upaca panggih pengantin adat Jawa. Penelitian ini dilakukan di DesaDompyongan, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten. Sumber data dari penelitian ini yaituinforman dari pakar budaya yang ada di Desa Dompyongan. Pengambilan data menggunakanin-depth interview. Uji validitas menggunakan Teknik triangulasi teori dan triangulasi sumberdata. Dari hasil analisis data ditemukan nilai Pendidikan karakter yang terkandung dalamupacara panggih manten gagrag Surakarta di Desa Dompyongan. Pendidikan yaitu religious,kejujuran, toleransi, tanggung jawab, peduli lingkungan, dan peduli sosial. Nilai Pendidikankarakter tersebut sangatlah penting untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari karena dapatmembentuk karakter generasi muda dan menjadikan generasi muda Jawa mencintai danmenghargai budayanya.
KONSEP PEDAGOGI HUMANIS PAULO FREIRE DAN RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA Tantra, Manggala Wiriya; Murtiningsih, Rr. Siti; Siswadi, Gede Agus
Jawa Dwipa Vol. 5 No. 2 (2024): Jawa Dwipa
Publisher : Lembaga Penerbit Sekolah Tinggi Hindu Dharma Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54714/jd.v5i2.93

Abstract

It is time for Indonesia's golden generation to be filled with talented human beings with humanist souls. Of course this is a challenge that is not easy to realize, so it is necessary to contribute thoughts in constructing the idea of humanist education so that it becomes a reality in the future. The purpose of this research is to examine Paulo Friere's humanist pedagogy and its relevance to Buddhist religious education. This research is expected to contribute comprehensive knowledge and ideas in building a humanism-based education system in Indonesia. This research uses literature study and Miles and Huberman analysis method to analyze the collected data, data reduction, data presentation, and in-depth conclusion drawing. The results of this study show that there is a relevance between Paulo Friere's pedagogy and Buddhist education, both of which emphasize the principle of humanism in educating without involving elements of oppression and focusing more on the learning process as the main key to understanding social reality. Both have strong similarities about the purpose of education that leads to critical awareness and enlightenment of students achieved as the ultimate goal of education. Both also have similarities in viewing the position of teachers and students as an equal relationship and both complement each other.