cover
Contact Name
Yasir Sidiq
Contact Email
lppi@ums.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
lppi@ums.ac.id
Editorial Address
Gedung Induk Siti Walidah lt.5, Jl. A. Yani Pabelan, Kartasura Sukoharjo
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
ISSN : 2527533X     EISSN : 26858770     DOI : -
Core Subject : Science, Social,
Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek (SNPBS) adalah Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Articles 687 Documents
Formulasi Uji Mutu Fisik dan Uji Stabilitas Sediaan Lotion Ekstrak Daun Kamboja Putih (Plumeria acuminata) Zidan Ubaiddillah; Erna Fitriany; Panji Ratih Suci; Cikra Ikhda Nur Hamidah Safitri
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.596 KB)

Abstract

Tanaman daun kamboja putih (Plumeria acuminata) merupakan salah satu dari sekian banyak tanaman yang ada di Indonesia, tanaman daun kamboja putih ini termasuk tanaman yang memiliki kandungan alkaloid dan flavonoid. Metode penelitian ini bersifat eksperimental yang terdiri dari pembuatan simplisia dan pembuatan ekstrak dengan menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96%. Digunakan formulasi dengan konsentrasi 3%(formulasi 1),5%(formulasi 2),7%(formulasi 3) dan 0%(formulasi 0) sebagai kontrol basis. Evaluasi mutu fisik sediaan meliputi uji organoleptis, uji homogenitas, uji tipe emulsi dan uji stabilitas, penyimpanan selama 30 hari. Hasil dari penelitian ini lotion beraroma khas dari ekstrak sangat pekat, warna stabil hijau tua dan tidak ada perubahan warna selama 30 hari dengan penyimpanan suhu ruang dengan pH berkisar 6-7. Homogenitas dari lotion ini stabil dengan menunjukan adanya partikel padat, dan tipe emulsi W/O atau air dalam minyak. berdasarkan hasil penelitian ini didapat kesimpulan bahwa lotion stabil pada parameter homognitas, pH dan tipe emulsi tidak terdapat perbedaan mutu fisik sediaan lotion pada konsentrasi 3%,5%,7% yang disimpan pada suhu ruang.
Formulasi dan Uji Mutu Fisik Ekstrak Daun Bidara (Ziziphus mauritiana L.) pada Sediaan Lotion Anis Masliyah; Panji Ratih Suci; Elly Purwanti; Cikra Ikhda Nur Hamidah Safitri
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.569 KB)

Abstract

Tanaman Daun Bidara (Ziziphus mauritiana L.) merupakan taman yang berasal dari arab, sejenis pohon kecil yang selalu hijau, penghasil buah yang tumbuh di daerah tropis serta Asia Barat dan dapat tumbuh di lembah-lembah sampai ketinggian 500 m dpl. Tanaman bidara sudah banyak di budidayakan. Dalam pemanfaatan tanaman daun bidara dapat di olah menjadi sediaan lotion karena mengandung senyawa flavonoid dan alkaloid. Untuk membuat penelitian ini menggunakan formulasi sediaan lotion yang akan di uji mutu fisik dari sediaannya. Ekstrak daun bidara dibuat menggunakan metode maserasi menggunakan etanol 96% konsentrasi ekstrak 3%, 5%, 7%. Evaluasi mutu fisik sediaan meliputi berbagai uji termasuk uji organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji ti emulsi dan uji stabilitas penyimpanan selama 30 hari. Hasil penelitian ini bau lotion beraroma khas dari ekstrak daun bidara, warna lotion hijau tua tidak ada perubahan warna selama 30 hari dengan suhu ruang, pH berkisar 6-7, homogenitas lotion stabil, dan tipe emulsi lotion W/O. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa lotion stabil pada parameter, pH dan tipe emulsi tidak ada perubahan mutu fisik sediaan lotion pada konsentrasi 3%, 5%, 7% yang disimpan pada suhu ruang.
Formulasi dan Uji Stabilitas Mutu Fisik Ekstrak Kulit Alpukat (Persea americana Mill) pada Sediaan Lotion Eka Putri Kusuma Wardani; Erna Fitriani; Panji Ratih Suci; Cikra Ikhda Nur Hamidah Safitri
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.064 KB)

Abstract

Tanaman Alpukat (Persea americana Mill) merupakan tanaman yang memiliki banyak khasiat, buah alpukat mempunyai kandungan gizi yang tinggi. Selain daging buahnya kulit buah alpukat juga dapat dimanfaatkan dalam bahan baku pembuatan sediaan lotion karena pada kulit buah alpukat terdapat senyawa fenol yaitu flavonoid dan alkaloid. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui ekstrak kulit alpukat dapat diformulasikan sebagai sediaan lotion yang memenuhi persyaratan uji stabilitas mutu fisik dan formulasi lotion yang memberikan hasil terbaik. Metode penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan cara mengumpulkan bahan yang akan diekstrak menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96%, melakukan formulasi dengan konsentrasi ekstrak 3%, 5% dan 7% serta mengevaluasi stabilitas mutu fisik sediaan lotion. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui ekstrak kulit alpukat dapat diformulasikan sebagai sediaan lotion yang memenuhi persyaratan uji stabilitas mutu fisik dan formulasi lotion yang memberikan hasil terbaik. Hasil penelitian yang diperoleh dalam skrining fitokimia yaitu ekstrak mengandung senyawa flavonoid ditunjukkan dengan adanya perubahan warna menjadi hijau, serta mengandung senyawa alkaloid karena adanya endapan coklat pada penambahan bouchardat, pada uji organoleptis lotion F0 berwarna putih, aroma harum bunga mawar yang disebabkan dari penambahan oleum rosae sebagai pengaroma, F1,F2 dan F3 memiliki sedikit aroma khas dari ekstrak, harum bunga mawar, warna yang dihasilkan coklat susu muda dan setiap konsentrasi berbeda satu tingkat lebih gelap karena pengaruh dari nilai ekstrak yang diberikan, tidak mengalami perubahan warna atau tekstur selama 30 hari penyimpanan pada suhu ruang, diperoleh hasil pH 5-6,5, homogenitas pada lotion ditunjukkan dengan tidak adanya gumpalan dan warna yang merata, uji daya sebar diperoleh diameter penyebaran (F0= 4, F1= 4,1, F2= 2,8, F3= 3,3), hasil uji identifikasi tipe emulsi termasuk dalam lotion tipe w/o. Berdasarkan hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa lotion stabil dalam 30 hari penyimpanan dengan suhu ruang, tidak terdapat perubahan mutu fisik, diperoleh nilai pH yang sesuai untuk kulit tubuh.
Formulasi dan Uji Mutu Fisik Sediaan Sabun Padat Herbal Ekstrak Daun Ubi Jalar Ungu (Ipomea batatas L) dengan Penambahan Madu Risha Nandani; M. Rizky Arif; Elly Purwati; Cikra Ikhda Nur Hamidah Safitri
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.742 KB)

Abstract

Purple sweet potato (Ipomea batatas L) is one of the most familiar tuber plants found in Indonesia. In purple sweet potato leaves, there are flavonoid compounds, polyphenols and saponins that have antibacterial activity. Honey is beneficial for health, including as an antibacterial because it contains hydrogen peroxide, flavonoid compounds, essential oils and various other organic compounds. Soap is one of the cosmetic preparations which is well known as a body cleanser which is shown for external use on the human body. This study aims to obtain a solid herbal soap formulation of purple sweet potato leaf extract (Ipomea batatas L) with the addition of physically stable honey. The design of this research is experimental research. Purple sweet potato leaf extract was obtained from the maceration process using 70% ethanol solvent and formulated into soap preparations with variations in the formulation concentration of 1% and 3%. In making soap, the Cold Process method is applied. Evaluation of preparations carried out includes pH test, foam power test, organoleptic test and homogeneity test. The research results were processed using descriptive analysis. The evaluation results of soap preparations showed that the two formulations were stable to meet the standard ph test, foam power test, organoleptic test and homogeneity test. The conclusion is that the soap preparation that has the best physical stability is formula 1 with 1% concentration of purple sweet potato leaf extract.
Formulasi dan Stabilitas Mutu Fisik Ekstrak Rimpang Kunyit Putih (Curcuma mangga) sebagai Sabun Padat Navisatul Fadilah; I Iswandi; Cikra Ikhda Nur Hamidah Safitri
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.439 KB)

Abstract

Kulit merupakan salah satu bagian terpenting bagi tubuh manusia yang melindungi tubuh dari gangguan fisik maupun mekanik, dari iklim, serta kuman dan bakteri. Sabun merupakan senyawa natrium atau kalium dengam asam lemak yang digunakan sebagai pembersih. Kunyit putih (Curcuma mangga) merupakan salah satu rempah-rempah yang jarang didapatkan dikalangan masyarakat karena keberadaan kunyit putih sulit ditemukan dipasaran. Dalam kunyit putih (Curcuma mangga) memiliki komponen utama kurkuminoid, flavonoid, polifenol, dan minyak atsiri. Tujuan penelitian ini adalah memformulasikan ekstrak kunyit putih (Curcuma mangga) menjadi sediaan sabun padat dan mengevaluasi mutu fisik dari sediaan tersebut. Metode penelitian ini bersifat eksperimental yang terdiri dari pembuatan simplisia dan ekstrak kunyit putih didapat dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Formulasi sediaan sabun padat dibuat dengan konsentrasi ekstrak kunyit putih (Curcuma mangga) 1%, 3%, 6% dengan basis sabun padat yang seragam. Evaluasi sediaan sabun padat meliputi uji organoleptik, pH, dan tinggi busa. Hasil uji dari ketiga formulasi sediaan sabun padat menunjukkan bahwa ketiga formulasi tidak terjadi perubahan organoleptik, rentang pH sabun padat 10-11 yang memenuhi syarat pH sabun padat menurut SNI 12-3524-1995 yaitu 9-11, serta rentang uji tinggi busa 8-10 cm.
Perkecambahan Biji Mitrephora polypyrena (Blume) Zoll. Tri Handayani
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.25 KB)

Abstract

Mitrephora polypyrena (Blume) Zoll. atau Kalak termasuk ke dalam suku Annonaceae. Jenis ini berpotensi sebagai tanaman hias, sumber kayu dan tanaman pelindung. Tanaman asli Jawa dan Kepulauan Sunda Kecil ini dapat diperbanyak dengan menggunakan biji. Sayangnya, informasi tentang perkecambahannya masih sangat terbatas. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui proses perkecambahan biji serta perkembangan awal semai jenis ini telah dilakukan di Kebun Raya Bogor. Tujuh puluh lima biji ditanam di dalam media pasir. Parameter yang diamati meliputi : awal berkecambah, daya kecambah, kecepatan berkecambah, lama berkecambah, dan tahapan berkecambah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkecambahan biji paling awal terjadi 35 hari setelah biji disemai. Daya kecambah biji sebesar 68%, dengan kecepatan berkecambah sebesar 0,03-0,5 % per etmal. Waktu berkecambah sejak hari pertama biji berkecambah sampai hari terakhir biji berkecambah selama 91 hari, yang terjadi pada hari ke-35 sampai hari ke-126 setelah biji disemai. Proses perkecambahan biji sejak tumbuhnya radikula hingga daun pertama terbuka melalui lima fase, yaitu: fase munculnya radikula, fase munculnya hipokotil di permukaan media, fase terangkatnya kotiledon, fase terbukanya kotiledon dan fase terbukanya daun pertama.
Formulasi dan Uji Mutu Fisik Sediaan Sabun Padat Herbal Ekstrak Kulit Buah Sirsak (Annona muricata L.) dengan Penambahan Susu Mila Nur Faridah; Merry Patrilinilla Chresna; Cikra Ihda Nur Hamidah Safitri
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.073 KB)

Abstract

Penelitian ini memanfaatkan kulit buah sirsak dengan penambahan susu sebagai bahan campuran pembuatan sabun padat, menurut Lina Mardiana dkk (2010) Kulit buah sirsak mengandung senyawa alkaloid dan flavonoid, karbohidrat, terutama fruktosa, vitamin C, vitamin B1 dan B2 yang dapat dimanfaatkan untuk kesehatan, pembuatan sabun herbal sebagai sabun alami dibuat dengan penambahan susu karena memiliki sifat antibakteri alami. Tujuan penelitian untuk mengetahui ekstrak kulit buah sirsak dengan penambahan susu dapat dijadikan sebagai sabun padat herbal dengan konsentrasi 1% dan 3% yang sesuai dengan persyaratan uji mutu fisik sabun padat. Desain penelitian ini menggunakan penelitian eksperimental. Kulit buah sirsak dijadikan ekstrak menggunakan proses maserasi dengan etanol 70%, pembuatan sabun pada penelitian ini menggunkan metode dingin (Cold Process). Untuk mengetahui karakteristik sabun padat herbal ekstrak kulit buah sirsak dengan uji mutu fisik sabun yang meliputi uji organoleptis, uji pH, uji homogenitas, dan uji stabilitas busa. Hasil uji organoleptis pada konsentrasi 3% diperoleh warna yang lebih pekat dan memiliki bentuk yang padat dan keras dibandingkan dengan konsentrasi 1%, uji ph sediaan padat memenuhi persyaratan sesuai literatur yaitu 9-11 dan uji stabilitas busa dengan prosentase busa yang hilang 0,22%-0,27%, uji homogenitas pada sabun padat konsentasi 1% dan 3% hasilnya tidak terlihat adanya butiran-butiran dalam sabun dan telah memenuhi persyaratan mutu sabun padat. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak kulit buah sirsak dengan penambahan susu dapat diformulasikan menjadi sabun padat herbal konsentasi 1% dan 3% sesuai dengan SNI 3532-2016.
Pembuatan Sabun Padat Antimikroba dari Ekstrak Daun Stevia (Stevia rebaudiana Bertoni) dan Biji Kopi Luthfi Mastur; Muhammad Rifqi; Indira Maylita Kusumawardani; Kun Harismah
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.365 KB)

Abstract

Sabun meruapakan barang yang digunakan sehari-hari oleh manusia untuk membersihkan badan dengan cara mengangkat debu atau kotoran dari kulit. Sabun juga difungsikan untuk membersihkan kulit dari mikroba atau bakteri yang menempel. Daun stevia adalah bahan alam yang megandung antimikroba sehingga dapat digunakan sebagai bahan dalam pembuatan sabun karena mengandung zat alkaloid, tannin dan flavonoid. Biji kopi juga dapat digunakan sebgai bahan karena menjadi adsorbent kotoran yang juga digunakan sebagai aroma. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektifitas daun stevia dan biji kopi sebagai antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Metode penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dua faktor dengan tiga kali pengulangan. Metode ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah maserasi dan evaporasi dengan tujuan untuk mendapatkan ekstrak stevia. Untuk menguji daya hambat bakteri Staphylococcus aureus digunakan metode sumuran. Pada penelitian ini, digunakan formulasi sabun padat F1, F2, F3 dengan ekstrak daun stevia pada konsentrasi (1 gram, 2 gram, 3 gram). Hasil penelitian dimana aktivitas antibakteri Staphylococcus aureus menghasilkan zona hambat optimum adalah F3 didapatkan sebeasr 22,3 mm. Dapat disimpulkan bahwa sediaan sabun ekstrak stevia dan biji kopi memenuhi persyaratan fisik dan dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Semakin banyak ekstrak daun stevia yang ditambahkan maka semakin besar zona hambatnya.
Formulasi dan Uji Mutu Fisik Sediaan Sabun Padat Herbal Ekstrak Kulit Buah Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) dengan Penambahan Madu Putri Aisiya Rahmawati; Elly Purwati; Fahmi Ardianti Purnawiranita; Cikra Ikhda Nur Hamidah Safitri
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.8 KB)

Abstract

Penelitian ini memanfaatkan kulit buah jeruk nipis dengan penambahan madu pada pembuatan sabun padat. Kulit buah jeruk nipis mengandung senyawa saponin dan flavonoid. Sedangkan kandungan nutrisi madu murni adalah : Karbohidrat, air, protein, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3, vitamin B5, vitamin C, folat, kalium, fosfor, sodium, potasium, zat besi, zinc, megnesium dan magan. Penelitian ini bertujuan mengetahui ekstrak kulit jeruk nipis dengan penambahan madu dapat dijadikan sediaan sabun padat herbal deengan varian konsetrasi 1% dan 3% yang sesuai dengan persyaratan standart uji mutu fisik sabun padat. Desain penelitian ini menggunakan penelitian eksperimental. Kulit buah jeruk nipis dijadikan ekstrak menggunakan proses maserasi dengan etanol 70%, pembuatan sabun pada penelitian ini menggunkan metode dingin (Cold Process). Untuk mengetahui karakteristik sabun padat herbal ekstrak kulit buah jeruk nipis dengan uji mutu fisik sabun yang meliputi uji organoleptis, uji homogenitas, uji stabilitas busa dan uji pH. Hasil uji organoleptis pada konsentrasi 3% diperoleh warna yang lebih pekat karena dipengaruhi variasi konstrasi ekstrak kulit buah jeruk nipis dan memiliki bentuk tekstur sabun yang lebih keras dibandingkan dengan konsentrasi 1%. Uji homogenitas menunjukan bahwa kedua formulasi tidak terdapat adanya butiran kasar ataupun partikel pada permukaan sabun padat. Pada uji stabilitas busa dengan presentase busa yang hilang 0,22%-0,25% dan nilai pH yang diperoleh yaitu pH 9-11. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak kulit buah jeruk nipis dengan penambahan madu dapat diformulasikan menjadi sabun padat herbal kosentrasi 1% dan 3% sesuai dengan uji mutu fisik sabun menurut SNI 3532-2016.
Formulasi dan Stabilitas Mutu Fisik Sabun Anti Jerawat Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya L.) Mia Patmawati; Panji Ratih Suci; Sih Raharjeng Wahyuning; Cikra Ikhda Nur Hamidah Safitri
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.65 KB)

Abstract

Penelitian ini memanfaatkan daun pepaya sebagai bahan pembuatan sabun cair, menurut Tim KaryaTani Mandiri (2011) daun pepaya mengandung enzim papain seperti keratolitik, dan karpain yang bersifat sebagai senyawa aktif dalam sediaan antiseptik dan memiliki manfaat sebagai antibakteri serta penghilang sel-sel kulit mati. Daun pepaya mengandung senyawa Saponin sebagai antibakteri, Tanin sebagai antioksidan karena memiliki kemampuan dalam menstabilkan fraksi lipid, Flavonoid sebagai antioksidan juga yang dapat mencegah pertumbuhan bakteri dengan cara mengganggu kestabilan membrane sel dan metabolisme energi bakteri. Penelitian ini bertujuan mengetahui ekstrak daun pepaya yang dapat dijadikan sediaan sabun cair dengan konsetrasi 6%, 8% dan 10% sesuai dengan persyaratan standart uji mutu fisik sabun cair. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental. Ekstrak daun papaya didapat dengan proses maserasi menggunakan etanol 96%, Pembuatan sabun ini menggunakan metode dingin (Cold process). Untuk mengetahui karakteristik sabun cair ekstrak daun pepaya dilakukan uji mutu fisik sabun yang meliputi uji organoleptis, uji pH, uji tinggi busa dan uji stabilitas fisik. Hasil penelitian ini didapat kesimpulan bahwa masing-masing formulasi sediaan sabun cair tidak terjadi perubahan bau, warna, rentang pH 8-11 dan tidak ada perbedaan mutu fisik sediaan sabun cair yang di simpan pada suhu ruang.

Page 6 of 69 | Total Record : 687