cover
Contact Name
Yasir Sidiq
Contact Email
lppi@ums.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
lppi@ums.ac.id
Editorial Address
Gedung Induk Siti Walidah lt.5, Jl. A. Yani Pabelan, Kartasura Sukoharjo
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
ISSN : 2527533X     EISSN : 26858770     DOI : -
Core Subject : Science, Social,
Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek (SNPBS) adalah Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Articles 687 Documents
Biologi Tangan Sesuai HAHSLM 472319 di Era Ekonomi Covid ‪Roikhan Mochamad Aziz
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1000.007 KB)

Abstract

Tujuan riset ini adalah untuk menganalisis struktur biometric tangan yang terenkripsi dalam formula Hahslm 472310 sesuai sains dan Quran di era ekonomi Covid. Quran menyimpan enkripsi rumus penciptaan jagad raya dalam kodifikasi tertentu. Fenomena alam juga dikodifikasikan dalam kitab suci sehingga terjadi sinkronisasi antara teks dan konteks. Tangan merupakan bagian dari tubuh manusia dan berperan penting dalam kehidupan manusia. Paradigma lintas disiplin di masa depan diharapkan mampu menghadapi fenomena Kesehatan dengan gap ekonomi yang bermuara pada agama yang diharmonisasi dengan Merdeka Belajar dalam integrasi keilmuan. Sains biologi yang mampu beradaptasi dengan Covdi dalam kondisi ekonomi fluktuatif dengan dukungan nilai ibadah untuk memperoleh jalan tengah yang lebih komprehensif. Riset ini dilakukan dengan cara desk study melalui penelusuran buku, jurnal, kitab suci, dan media elektronik. Metodologi yang dipakai adalah deskriptif analitis. Metode yang digunakan antara lain refleksivitas, similaritas, dan dynivitas. Penelitian ini menggunakan pendekatan empiris dengan menggunakan teori Hahslm 472319 yang menggunakan pandangan ibadah sebagai alat analisis. Penelitian ini menjelaskan pemikiran Islam dalam formasi tangan dengan mendemonstrasikan unsur manusia dalam integrasi sains dan agama. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa biometric tangan manusia menyimpan enkripsi formula penciptaan alam semesta berupa rumus H4 yang sinkron dengan Quran Surat Al-Hijr [15]: 87. Ada ayat menunjuk genggaman, kuku, jari, dan telapak tangan yang menjadikan rumus penciptaan alam semesta dalam bilangan konstanta garis dan kurva. Genggaman menunjukkan bilangan empat yang pertama, kuku menunjukkan bilangan empat yang kedua, dan jari menunjukkan bilangan empat yang ketiga. Konstanta tiga bilangan empat terenkripsi dalam garis dan kurva di telapak tangan dengan kode 1 dan 2 dalam tulisan Arab (١٢). Makna dari symbol bilangan melambangkan Islam di sisi Allah, sedangkan arti dari tiga bilanganempat melambangkan di sisi Allah adalah dua belas. Tangan juga menjadi media perantara pandemic dengan ekonomi yang fluktuatif.
Formulasi dan Stabilitas Mutu Fisik Serum Minyak Atsiri Kayu Manis (Cinnamomum burmannii) sebagai Anti Jerawat Dyah Ayu Rosmayanti; Sih Wahyuni Raharjeng; Cikra Ikhda Nur Hamidah Safitri
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.193 KB)

Abstract

Jerawat merupakan salah satu permasalahan kulit yang sering muncul dikalangan remaja Indonesia. Salah satu penyebab jerawat adalah adanya timbunan kelenjar minyak pada kulit yang terlalu aktif yang tersumbat oleh kotoran dan terjadi infeksi karena adanya bakteri Staphylococcus aureus. Minyak kulit batang kayu manis diketahui mengandung senyawa antibakteri sehingga potensial untuk dikembangkan sebagai antijerawat. Minyak atsiri kayu manis diperoleh dengan destilasi uap. Penelitian ini bertujuan untuk membuat formulasi sediaan serum antijerawat minyak atsiri kulit batang kayu manis (Cinnamomum burmannii) yang dibuat dengan konsentrasi minyak atsiri 4%, 5%, 6%. Evaluasi sediaan serum antijerawat meliputi uji homogenitas, organoleptis, pH. Hasil uji dari ketiga formulasi sediaan serum antijerawat menunjukkan bahwa ketiga formula homogen, tidak terjadi perubahan organoleptik, rentang pH serum antijerawat 4,6 – 5,6 yang memenuhi syarat pH wajah menurut SNI yaitu 4,5 – 6,5.
Formulasi dan Stabilitas Mutu Fisik Ekstrak Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) sebagai Sabun Padat Fillah Restu Imanda; Panji Ratih Suci; Cikra Ikhda Nur Hamidah Safitri
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.772 KB)

Abstract

Kulit kusam merupakan permasalahan kesehatan kulit sehari-hari seperti kulit kotor, tidak cerah, berminyak, dan kulit yangsering terpapar oleh radikal bebas baik yang dibentuk dari fungsi normal tubuh ataupun diperoleh dari lingkungan sepertipaparan sinar UV, paparan asap rokok, paparan polutan udara, peradangan. Kulit yang kotor jika tidak dibersihkan akanmenyebabkan bakteri yang mudah menginfeksi. Sabun yaitu senyawa natrium dengan asam lemak yang digunakan sebagaipembersih tubuh, berbentuk padat, berbusa dengan atau penambahan lain serta tidak menyebabkan iritasi pada kulit. Kencur(Kaempferia galanga L.) merupakan tanaman herbal asli Indonesia digunakan sebagai obat tradisional mengandung komponenutama seperti flavonoid, saponin, fenol, minyak atsiri. Tujuan penelitian ini adalah memformulasikan ekstrak kencur(Kaempferia galanga L.) menjadi sediaan sabun padat dan menguji mutu fisik dan stabilitas dari sediaan tersebut apakah sesuaidengan Standart Nasional Indonesia (SNI). Ekstrak kencur didapat dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%.Formulasi sediaan sabun padat dibuat dengan konsentrasi ekstrak kencur (Kaempferia galanga L.) 1%, 3%, 6% dengan basissabun padat yang seragam. Evaluasi sediaan sabun padat meliputi pengamatan organoleptis, uji stabilitas busa, dan uji pH.Data dianalisis secara deskriptif dan dibandingkan dengan SNI. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketiga formulasisediaan sabun padat pada uji pH memenuhi syarat sediaan sabun padat berdasarkan SNI 06-3532-1994 yaitu 9 - 11 denganrentang yang diperoleh sabun padat ekstrak kencur 10-11, tidak terjadi perubahan organoleptis selama pengujian, rentangtinggi busa yang diperoleh sabun padat ekstrak kencur 8 - 9,6 cm, dan uji stabilitas busa yang sama adalah formulasi 2 danformulasi 3 diperoleh 0,18% sedangkan formulasi 1 cepat tidak stabil diperoleh 0, 20% sabun yang hilang.
Kualitas Kertas Seni dari Limbah Cangkang Telur dan Rumput Gajah dengan Penambahan Pelarut NaOH dan CaO Aminah Asngad; Amalia Nilam Rahmawati
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.096 KB)

Abstract

Rumput gajah dan cangkang telur merupakan bahan alternative dalam pembuatan kertas seni karena mengandung selulosa dan kalsium karbonat yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas kertas seni dari limbah cangkang telur dan rumput gajah dengan penambaha pelarut NaOH dan CaO melalui uji ketahanan tarik kertas dan uji sensoris kertas. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua factorial. Adapun faktor yang 1 yaitu perbandingan antara rumput gajah dengan cangkang telur (K), K1 = 9:1, K2 = 8:2, K3 = 7:3, dan faktor 2 yaitu jenis pelarut (P), P1 = NaOH 15% , P2 = CaO 15%. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan nilai ketahanan tarik kertas seni tertinggi pada perlakuan K2P1 dengan nilai 8,02 N. Hasil uji sensoris menunjukkan perlakuan K2P1 memiliki tingkat penerimaan masyarakat paling baik yakni tekstur cukup halus, kenampakan serat tidak nampak, dan warna menarik. Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kualitas kertas seni dari limbah cangkang telur dan rumput gajah dengan penambahan pelarut NaOH dan CaO.
Pertumbuhan dan Lulus Hidup Larva Ikan Nilem yang Diberi Pakan Awal Infusoria Dian Bhagawati; Agus Nuryanto; Diana Retna Utarini Suci Rahayu; Farida Nur Rachmawati
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.021 KB)

Abstract

Keberadaan benih ikan Nilem (Osteochilus hasselti Valencienes, 1842) di wilayah Kabupaten Banyumas, pada tingkat petani, semakin sulit diperoleh, karena seringkali mengalami kendala dalam memelihara larvanya, terutama saat larva harus beralih dari pakan endogen ke eksogen. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji pertumbuhan dan kelulushidupan larva ikan Nilem yang diberi pakan awal berupa Infusoria. Penelitian menerapkan metode eksperimental dengan rancangan acak lengkap, lima perlakuan yang diulang sebanyak tiga kali. Larva diperoleh dari hasil pemijahan induksi, dan telur ditetaskan dalam kotak inkubasi yang terkontrol. Pemeliharaan larva dilakukan selama 30 hari, dalam kotak kayu berukuran 90x60x20cm, dan dibagian dalam dilapisi terpal plastik, diisi air dengan ketinggian 15cm. Selama pemeliharaan larva tidak diberi aerasi dan ketinggian air dijaga agar konstan dengan cara menambah air baru. Masing-masing kotak diisi sebanyak 750 ekor larva. Perlakuan yang dicobakan yaitu pemberian pakan awal berupa Infusoria selama 7 hari, sebanyak 50 ml(A), 100ml(B); 150ml(C); 200ml(D) dan 250ml(E), mulai hari ke-5 setelah telur menetas. Mulai hari ke-13 sampai dengan ke-30, pada masing-masing perlakuan diberikan tambahan Infusoria sebanyak 50ml dan tepung pellet sebanyak 30mg. Pakan diberikan sehari sekali, pada pagi hari, antara jam 09.00-10.00. Data yang diamati adalah pertumbuhan panjang mutlak, panjang relatif, dan kelulushidupan, yang diuji dengan analysis of variance (ANOVA) selang kepercayaan 95%. Hasilnya menunjukkan, perlakuan E memberikan hasil yang terbaik, sehingga dapat disimpulkan bahwa ketersediaan Infusoria dalam jumlah yang lebih banyak dari kebutuhan pakan awal larva Nilem, memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan dan kelulushidupannya.
Pertunasan pada Tanaman Pangkasan dan Pertumbuhan Stek Pucuk Jenis Malapari (Pongamia pinnata L.) Hamdan Adma Adinugraha; Sugeng Pudjiono; J Jayusman
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.38 KB)

Abstract

Malapari (Pongamia pinnata L.) merupakan salah satu jenis tanaman cepat tumbuh yang buahnya menghasilkan minyak untuk bahan bakar nabati. Pembibitan malapaari biasa dilakukan dengan cara generatif. Dalam rangka perbanyakan klon terpilih diperlukan teknik perbanyakan vegetatif untuk mempertahankan sifat indukan kepada anakannya. Oleh karena itu dilakukan penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui daya pertunasan tanaman setelah perlakuan pemangkasan dan tingkat pertumbuhan stek pucuk dari tunas yang dihasilkan pada tanaman pangkasan tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan acak lengkap dengan perlakuan tinggi pangkasan (20 cm, 30 cm, 40 cm dan 50 cm). Setiap perlakuan menggunakan 5 sampel tanaman dan diulang sebanyak 6 kali. Percobaan kedua penanaman stek pucuk dengan rancangan acak lengkap pola faktorial. Faktor pertama adalah bahan stek (bagian pangkal, tengah dan ujung) dan faktor kedua adalah jenis jenis zat pengatur tumbuh (kontrol/tanpa zpt, grow tone dan nature stek). Setiap perlakuan mengunakan 5 sampel stek yang diulang 4 kali. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa seluruh tanaman yang dipangkas tumbuhdengan baik dan dapat menghasikan tunas. Pada umur 6 minggu diperoleh rata-rata jumlah tunas 2,2-3,1 tunas, panjang tunas 10,78-12,90 cm, jumlah ruas 4,5-6,6 ruas dan jumlah daun 8,7-18,0 helai. semakin tinggi pangkasan kemampuan bertunasnya semakin baik meskipun tidak berbeda signifikan. Hasil pengamatan pertumbuhan stek menunjukkan perlakukan bahan stek dan jenis hormon memberikan respon yang relatif sama, dengan persen stek berakar rata-rata yang tinggi sampai umur 2 bulan yaitu 91,11%.
Formulasi dan Stabilitas Mutu Fisik Lotion Pencerah dari Minyak Atsiri Kulit Kayu Manis (Cinnamomum burmannii) Siti Nurmukholifatin Nisa; Erna Fitriani; Cikra Ikhda Nur Hamidah Safitri
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.996 KB)

Abstract

Kulit batang kayu manis (Cinnamomum Burmanni) dengan kandungan kadar trans sinamaldehid yang cukup tinggi menjadi sumber senyawa antioksidan yang dapat digunakan dalam perawatan kulit, salah satu kosmetika untuk perawatan kulit adalah lotion. Yang merupakan sediaan berbentuk emulsi dengan kandungan lilin dan minyak yang lebih rendah konsentrasinya dibandingkan sediaan krim. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan minyak atsiri kulit kayu manis (Cinnamomum Burmanni) menjadi sediaan lotion dan menguji mutu fisik serta uji stabilitas dari sediaan tersebut. Metode penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Penelitian ini terdiri dari penyiapan simplisia, ekstraksi minyak atsiri dilakukan dengan metode destilasi menggunakan pelarut aquadest, skrining fitokimia, pengujian Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dengan fase gerak N-heksan : Etil asetat (9:1) dan fase diam silika gel 60 254. Minyak atsiri kulit kayu manis diformulasikan dalam bentuk sediaan lotion dengan konsentrasi 1% (F1), 2% (F2), 3% (F3) dan kontrol basis (F0). Evaluasi sediaan lotion meliputi uji organoleptis, uji homogenitas, pH, daya sebar dan uji stabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mutu fisik sediaan lotion minyak atsiri kulit kayu manis (Cinnamomum Burmanni) F1, F2, F3 dan F0 telah memenuhi syarat mutu fisik sediaan lotion sesuai SNI 16-4339-1996. Ketiga formula homogen, tidak terjadi perubahan organoleptis, rentang pH lotion 7,1 – 7,8 , rentang uji daya sebar 5,3- 5,7 cm.
Formulasi dan Stabilitas Uji Mutu Fisik Esktrak Kunyit Putih (Curcuma mangga) sebagai Bedak Padat Rosita Dwi Arianingsih; Erna Fitriani; Cikra Ikhda Nur Hamidah Safitri
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.607 KB)

Abstract

Kunyit putih (curcuma mangga ) merupakan salah satu tanaman obat tradisional di Indonesia. rimpang dari kunyit putih ini dapat digunakan sebagai obat penambah nafsu makan, penangkal racun, penurun panas tubuh, mengobati gatal-gatal, bronchitis, hingga radang yang disebabkan oleh luka.Kunyit . Kunyit putih juga mengandung saponin yang berkhasiat sebagai antineopastik (anti kanker) dan polifenol berfungsi sebagai anti oksidan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain penelitian randomized controlled trial. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan bedak padat ekstrak kunyit putih dan menguji mutu fisik sesuai dengan standar nasional Indonesia(SNI).Stabilitas kemampuan suatu produk obat tetap dalam spesifikasi yang ditetapkan untuk menjamin identitas, kekuatan, mutu dan kemurnian. Ekstrak etanol pada rimpang kunyit (curcuma longa) memiliki aktivitas antioksida (IC₅₀) dan kosentrasi 1%,5% dan 10%. stabilitas bedak padat hari ke-1, ke-7, hari ke-15 dan selanjutnya setiap 5 hari sekali hingga hari ke-90.kesimpulan Serbuk kunyit putih (curcuma mangga ) dengan kosentrasi 1%,5% dan 10% dapat diformulasikan menjadi sediaan bedak padat untuk antioksidan, disimpan dalam suhu kamar bedak padat memenuhi syarat uji mutu fisik.
Pemanfaatan Abu Sekam Padi pada Penurunan Kesadahan Total Air Sumur Gali di Desa Bandung Playen Gunung Kidul Yogyakarta Emut Sukma Sejati; Nisa Yulinda Rizky; Barinta Widaryanti
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.969 KB)

Abstract

Parameter air bersih meliputi aspek kimia, fisika, dan biologi. Salah satu parameter kimia adalah kesadahan, yaitu parameter yang menunjukkan pencemaran air oleh mineral terlarut berupa Ca2+ dan Mg2+ yang dapat menimbulkan endapan putih yang mengganggu. Beberapa warga Desa Bandung, Playen, Gunung Kidul mengalami keluhan endapan putih tersebut. Selain itu, pipa air yang digunakan juga mengalami penyumbatan. Keluhan-keluhan tersebut dapat disebabkan oleh kesadahan air sumur yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui manfaat abu sekam padi terhadap penurunan kesadahan air sumur di Desa Bandung tersebut. Sampel diambil dari 16 titik sumur di Desa Bandung dan didiamkan selama 2 dan 4 jam sebelum digunakan. Metode penelitian ini adalah titrasi kompleksometri. Rata-rata kesadahan dari seluruh sampel adalah 640,53 mg/L. Angka kesadahan total dengan variasi jumlah abu sekam padi sebanyak 10, 20 dan 30 g dengan waktu pendiaman selama 2 jam secara berturut-turut adalah 515,62; 401,43; dan 291,81 mg/L. Angka kesadahan total dengan variasi jumlah abu sekam padi sebanyak 10, 20 dan 30 g dengan waktu pendiaman selama 4 jam secara berturut-turut adalah 273,03; 78,13; 98,26 mg/L. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa abu sekam padi berpengaruh terhadap penurunan kesadahan total air sumur gali di Desa Bandung Kecamatan Playen Kabupaten Gunung Kidul Yogyakarta.
Formulasi dan Stabilitas Mutu Fisik Ekstrak Temu Ireng (Curcuma aeruginosa Roxb.) sebagai Body Butter Muhammad Rifqi Zanuar Afandi; I Iswandi; Cikra Ikhda Nur Hamidah Safitri
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.28 KB)

Abstract

Kulit kering merupakan salah satu masalah kulit yang umum dijumpai pada masyarakat khususnya bagi yang tinggal di iklim tropis seperti Indonesia. Kulit yang kering dapat menurunkan kinerja pertahanan tubuh terhadap infeksi dan efek radikal bebas. Radikal bebas dapat mempercepat penuaan dini dan kerusakan pada kulit. Kerusakan kulit antara lain terjadi karena adanya sinar ultraviolet (UV). Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menetralkan radikal bebas reaktif menjadi bentuk tidak reaktif yang relatif stabil sehingga dapat melindungi sel dari efek bahaya radikal bebas. Antioksidan dapat ditemukan di tanaman Temu ireng (Curcuma aeruginosa Roxb.), merupakan salah satu tanaman obat diindonesia. Temu ireng diketahui mengandung saponin, flavonoid, amilum, lemak, zat pahit, tannin, dan polifenol juga minyak atsiri. Flavonoid dapat berfungsi sebagai antioksidan dan antimikroba. Tujuan penelitian ini adalah memformulasikan Temu ireng menjadi produk kosmetik berupa body butter dan mengevaluasi mutu fisik dari sediaan tersebut. Ekstrak temu ireng didapat dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Terbagi beberapa formulasi sediaan body butter dibuat dengan konsentrasi ekstrak temu ireng (Curcuma aeruginosa Roxb), F 0, F1 0.5%, F2 0.75% dengan basis formulasi yang seragam. Evaluasi sediaan body butter meliputi uji homogenitas, organoleptik, pH, daya sebar daya lekat dan stabilitas. Hasil uji dari ketiga formulasi sediaan body butter menunjukkan bahwa ketiga formula homogen, tidak terjadi perubahan organoleptik, rentang pH sediaan 4,5 - 7,0, rentang uji daya sebar 5 – 7 cm, serta rentang uji daya lekat tidak kurang dari 4 detik.

Page 7 of 69 | Total Record : 687