cover
Contact Name
Dwi Nurwulan Pravitasari
Contact Email
saintika_medika@umm.ac.id
Phone
+628123086679
Journal Mail Official
saintika_medika@umm.ac.id
Editorial Address
Editorial Office: Faculty of Medicine University of Muhammadiyah Malang Jl. Bendungan Sutami No 188A Malang, East Java
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga.
ISSN : 0216759X     EISSN : 2614476     DOI : https://doi.org/10.22219/
Core Subject : Health,
Journal of Saintika Medika is a peer-reviewed and open access journal that focuses on promoting medical sciences generated from basic sciences, clinical, and community or public health research to integrate researches in all aspects of human health. This journal publishes original articles, reviews, and also interesting case reports. Brief communications containing short features of medicine, latest developments in diagnostic procedures, treatment, or other health issues that is important for the development of health care system are also acceptable. Letters and commentaries of our published articles are welcome.
Articles 564 Documents
RESPONS IMUN DAN PEMERIKSAAN SEROLOGI PADA TUBERKULOSIS Hermayanti, Diah
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 7, No 1 (2011): Januari 2011
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3274.112 KB) | DOI: 10.22219/sm.v7i1.1086

Abstract

Tuberculosis merupakan penyakit yang biasanya menyerang paru-paru. Inhalasi droplet yang mengandung sedikit bakteri Mycobacterium tuberculosis ditelan oleh makrofag alveolar. Makrofag merupakan sel target utama, namun kemudian setelah teraktifasi, akan membunuh bakteri ini dan berpartisipasi dalam respons protektif sel tipe-1 T helper  dan respons Th2 untuk bakteria target ekstraseluler yang disebut imunitas humoral.                 Pemeriksaan serologi diperlukan pada  kasus dimana pemeriksaan penunjang rutin sulit untuk menegakkan diagnose tuberculosis. Pemeriksaan tersebut antara lain menggunakan reagen dari antigen seperti antigen 5 (antigen 38 Kd), antigen kompleks 85, Early secreted antigen target (ESAT-6), antigen culture filtrate protein (CFP)-10, antigen Malate Synthase (MS) dan MPT-51. Namun demikian tidak ada pemeriksaan imunologi tunggal yang mempunyai sensisitivitas 100%, diperlukan kombinasi beberapa pemeriksaan untuk meningkatkan sensitivitasnya. Kata kunci : tuberkulosis, respons protektif, pemeriksaan serologi
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI IBU HAMIL TRIMESTER TIGA DALAM MELAKSANAKAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DI PUSKESMAS KECAMATAN MEDAN DENAI Nopa, Ika
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 15, No 1 (2019): JUNI 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.036 KB) | DOI: 10.22219/sm.Vol15.SMUMM1.8483

Abstract

Inisiasi menyusu dini (IMD) merupakan salah satu usaha dalam menurunkan angka kematian neonatus dan menentukan keberhasilan ASI eksklusif. Cakupan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan ASI eksklusif di Indonesia masih rendah.  Untuk meningkatkan cakupan pemberian Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan ASI eksklusif maka diperlukan motivasi ibu. Untuk itu perlu diketahui factor yang berhubungan dengan motivasi ibu dalam melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan desain cross sectional study untuk mengetahui variable individu yang berhubungan dengan motivasi ibu dalam memberikan ASI eksklusif pada ibu hamil trimester tiga di puskesmas kecamatan medan denai. Pengumpulan data mengunakan teknik wawancara terstruktur dengan kuesioner yang telah divalidasi sebelumnya.Data kemudian dianalisis menggunakan program SPSS dengan chy square sebagai uji hipotesis. Hasil penelitian dari variabel individu yang diteliti didapati ada hubungan yang bermakna antara variabel tingkat pengetahuan (p: 0,004) dan paritas (p 0,011) terhadap motivasi ibu dan tidak ada hubungan yang bermakna antara variabel usia (p 0.133), pendidikan (p 0.310) dan pekerjaan (p 0.298) terhadap motivasi ibu dalam melaksanakan Inisiasi Menyusu Dini (IMD).
PENGARUH INFUSA BAWANG TIWAI (ELEUTHERINA AMERICANA MERR) TERHADAP GAMBARAN MIKROSKOPIK GINJAL TIKUS PUTIH JANTAN (RATTUS NOVERGICUS STRAIN WISTAR) YANG DIINDUKSI URANIUM Febriana Iskandar, Fildzah
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 10, No 2 (2014): Desember 2014
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.96 KB) | DOI: 10.22219/sm.v10i2.4183

Abstract

Pengaruh Pemberian Infusa Bawang Tiwai (Eleutherine ameriacana Merr) Terhadap Gambaran Mikroskopik Ginjal Tikus Putih Jantan (Rattus novergicus strain wistar) yang Diinduksi Uranium. Latar Belakang: Radikal bebas dapat merusak sel ginjal melalui peran reactive oxidative species (ROS) dan mekanisme peroksidasi lipid. Untuk menetralisir radikal bebas diperlukan antioksidan. Bawang tiwai mengandung antioksidan yang dapat membantu melindungi dan memperbaiki fungsi ginjal akibat paparan radikal bebas. Tujuan: Membuktikan pengaruh pemberian infusa bawang tiwai (Eleutherina americana Merr) terhadap gambaran mikroskopik ginjal tikus putih jantan (Rattus novergicus strain wistar) yang diinduksi uranium. Metode: True experimental, dengan rancangan the post test only control group design. Sampel tikus putih strain wistar dibagi dalam 6 kelompok. I: kontrol negatif, II: kontrol positif hanya injeksi uranium, III: injeksi infusa bawang tiwai 0,02 ml/hari konsentrasi 25%, 15 menit setelah injeksi uranium., IV: injeksi infusa bawang tiwai 0,02 ml/ hari konsentrasi 50%, 15 menit setelah injeksi uranium., V: injeksi infusa bawang tiwai 0,02 ml/hari konsentrasi 75%, 15 menit setelah injeksi uranium., dan VI: injeksi infusa bawang tiwai 0,02 ml/hari konsentrasi 100%, 15 menit setelah injeksi uranium. Setelah 5 hari perlakuan, tikus dimatikan. Organ ginjal diambil untuk diamati sel nekrosis epitel tubulus proksimal ginjal melalui mikroskop. Analisis data menggunakan One Way ANOVA dan uji korelasi Spearman. Hasil Penelitian dan Diskusi: Dari hasil uji One Way ANOVA, didapatkan perbedaan yang bermakna (nilai sig=0,000 < p(0,01)) antar kelompok perlakuan. Hasil uji korelasi Spearman didapatkan nilai spearman correlation=-0,889, artinya semakin tinggi konsentrasi akan diikuti oleh penurunan jumlah sel nekrosis di epitel tubulus proksimal ginjal. Kesimpulan: Pemberian infusa bawang tiwai (Eleutherina americana Merr.) dapat menurunkan jumlah sel nekrosis di epitel tubulus proksimal ginjal tikus putih jantan (Rattus novergicus strain wistar) yang diinduksi uranium.
NON-SECRETORY MULTIPLE MYELOMA Hermayanti, Diah
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 5, No 1 (2009): Januari 2009
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1171.404 KB) | DOI: 10.22219/sm.v5i1.1032

Abstract

upload pictures
PENGARUH PEMBERIAN RHODAMIN B PERORAL SUBAKUT TERHADAP PERUBAHAN KETINGGIAN MUKOSA GASTER TIKUS PUTIH GALUR WISTAR (RATTUS NORVEGICUS STRAIN WISTAR) Anjasmara, Pravangesta Anggit; Romdhoni, Muhammad Fadhol; Purbowati, Mustika Ratnaningsih
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 13, No 2 (2017): DESEMBER 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.933 KB) | DOI: 10.22219/sm.v13i2.5225

Abstract

Latar Belakang : Rhodamin B merupakan zat pewarna sintetis yang digunakan untuk pewarna tekstil, namun banyak disalahgunakan sebagai zat pewarna makanan. Hal ini sangat berbahaya bagi kesehatan karena Rhodamin B mengandung zat kimia yang berbahaya dan reaktif. Jika di konsumi dalam jangka panjang maka akan menyebabkan iritasi saluran cerna dan mengakibatkan gastritis.Tujuan : Mengetahui pengaruh pemberian Rhodamin B peroral subakut terhadap perubahan ketinggian mukosa gaster tikus wistar.Metode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan post test only with control design. Sampel berupa 24 tikus wistar jantan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, kemudian diadaptasi dan dibagi secara acak menjadi 4 kelompok. K merupakan kelompok kontrol hanya diberikan makanan dan minuman standar. P1 diberi Rhodamin B peroral 3,5mg/kgBB, P2 diberi Rhodamin B peroral 7mg/kgBB, P3 diberi Rhodamin B peroral 14mg/kgBB. Setelah 30 hari dilakukan terminasi dan diambil organ gaster untuk dibuat preparat histopatologi.Hasil : Rerata ketinggian mukosa gaster pada kelompok K=987,054µm; P1=732,170µm; P2=587,187µm; P3=525,967µm. Hasil uji One Way Anova didapatkan perbedaan ketinggian mukosa pada semua kelompok (P < 0,05) dan uji Post Hoc menggunakan uji LSD didapatkan perbedaan yang bermakna pada K-P1 (P=0,009), K-P2 (P=0,000), K-P3 (P=0,000), P1-P3 (P=0,025). Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna pada P1-P2 (P=0,103) dan P2-P3 (P=0,479). Uji korelasi Spearman didapatkan hubungan negatif yang sangat kuat antara pemberian Rhodamin B dosis bertingkat terhadap perubahan ketinggian mukosa gaster (r=-0,781).Kesimpulan : Pemberian Rhodamin B peroral subakut berpengaruh terhadap perubahan ketinggian mukosa gaster tikus wistar. Semakin tinggi dosis yang diberikan, semakin rendah ketinggian mukosa gaster.  Kata Kunci : rhodamin b, ketinggian mukosa gaster, peroral
PENGARUH PEMBERIAN KOPI TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA TIKUS PUTIH STRAIN WISTAR DIABETES MELLITUS TIPE 2 Yustisiani, Alifaneta; Andari, Desy; ., Isbandiyah
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 9, No 1 (2013): Juni 2013
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.194 KB) | DOI: 10.22219/sm.v9i1.4124

Abstract

Penilitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh kopi terhadap penurunan kadar glukosa darah pada tikus putih strain wistar diabetes mellitus tipe 2.penelitin ini menggunakan metode eksperimen laboratoris rancangan the post test only control group desain. Sampel tikus putih strain wistar dibagi 4 kelompok. Sampel I : kontrol negatif, II: kontrol positif, dua kelompok lainnya diberikan kopi Robusta berbagai dosis (5,4 mL/200 gr BB/ hari, 10,8 mL/200 gr BB/hari). Analisis data menggunakan One Way Anova, uji Tukey 5%, uji korelasi dan uji regresi linier. Hasil uji One Way Anova terdapat pengaruh perlakuan dengan perbedaan yang bermakna terhadap penurunan kadar glukosa darah. Dari uji korelasi terdapat korelasi yang berbanding lurus dan sangat bermakna antara dosis kopi dan jumlah penurunan kadar glukosa darah tikus putih diabetes mellitus tipe 2 dengan nilai Pearson Correlation -0,978 pada glukosa darah puasa dan -0,932 pada glukosa darah 2 jam post pandrial, sedangkan hasil uji regresi didapatkan nilai R2 = 0,956 pada glukosa darah puasa dan 0,869 pada glukosa darah 2 jam post pandrial. Kesimpulan : Pemberian kopi berbagai dosis dapat menurunkan kadar glukosa darah tikus diabetes mellitus tipe 2.Kata kunci : diabetes mellitus tipe 2, kadar glukosa darah, kopi Robusta
PENGARUH FORMALIN TERHADAP MUKOSA YEYUNUM TIKUS PUTIH (RATTUS NORVEGICUS STRAIN WISTAR) Djauhari NS, Thontowi; Andari, Desy; ., Nurmasari
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 7, No 2 (2011): Desember 2011
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.802 KB) | DOI: 10.22219/sm.v7i2.4083

Abstract

Latar Belakang : Kanker intestinum tenue merupakan salah satu bentuk kanker yang sulit diketahui karena kurang menimbulkangejala dan sering ditemukan pada saat pembedahan dengan indikasi penyakit lain atau obstruksi intestinum dalam keadaan yang sudahmetastasis. Formalin banyak disalahgunakan terutama di bidang industri makanan, yang apabila dikonsumsi dapat menyebabkan kelainanpada tubuh.Tujuan : Membuktikan pengaruh formalin terhadap mukosa yeyunum tikus putih (Rattus norvegicus strain wistar).Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan eksperimental murni, dengan rancangan The Posttest Control Group Desain. Sampelpenelitian adalah tikus putih strain wistar yang dibagi dalam 4 kelompok. Kelompok I sebagai kontrol tanpa pemberian formalin dankelompok lainnya diberi formalin dosis 20 ppm, 40 ppm, dan 80 ppm.Hasil & Pembahasan : Hasil yang didapat dari penelitian adalah pemberian formalin dapat menyebabkan hiperplasia, hipertropi, atropidan radang (ANOVA p=0.000). Pengaruh perubahan mukosa yeyunum diduga karena terikatnya DNA oleh protein sehingga menggangguekspresi genetik yang normal.Kesimpulan : Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian formalin dapat menyebabkan perubahan mukosa yeyunum tikusputih strain wistar, dan diperlukan penelitian lanjutan yang menunjang kepentingan klinik.Kata kunci : Kanker intestinum tenue; formalin; intestinum tenue.
EFEK SAMPING KOSMETIK DAN PENANGANANYA Pravitasari, Dwi Nurwulan
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 6, No 2 (2010): Desember 2010
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.036 KB) | DOI: 10.22219/sm.v6i2.1065

Abstract

Abstrak                   Kosmetika merupakan sediaan kimiawi yang sangat di perlukan untuk penampilan. Sediaan yang pada awalnya hanya di pakai untuk membersihkan kemudian berkembang menjadi sediaan yang di tujukan untuk mengganti penampilan Sehingga efek samping kosmetik sekarang menjadi meningkat baik secara kualitas maupun kuantitas. Oleh karena itu perlu  penanganan khusus  dokter spesialis kulit kelamin dengan menghentikan semua kosmetik dan di lakukan terapi sesuai jenis ESK (Efek Samping Kosmetik) yang terjadi., karena  ESK bisa muncul melalui kulit bahkan sampai sistemik. Kata Kunci : Kosmetik
PENGARUH TIPE BANGKITAN EPILEPSI TERHADAP HASIL PEMERIKSAAN CLOCK DRAWING TEST PASIEN EPILEPSI RAWAT JALAN DI RSJ MUTIARA SUKMA PROVINSI NTB Anwar, Annisa Firdausi
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 14, No 2 (2018): DESEMBER 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1231.834 KB) | DOI: 10.22219/sm.Vol14.SMUMM2.7090

Abstract

Gangguan kognitif merupakan salah satu dampak epilepsi yang dapat dipengaruhi oleh tipe bangkitan. Clock Drawing Test (CDT) merupakan uji yang mudah dan sederhana dalam menilai banyak domain kognitif sehingga populer digunakan sebagai uji penapisan. Belum ada penelitian yang menggunakan CDT dalam menilai pengaruh tipe bangkitan terhadap gangguan kognitif pasien epilepsi sehingga ini merupakan penelitian yang pertama. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh tipe bangkitan epilepsi terhadap fungsi kognitif global yang dinilai dengan hasil pemeriksaan CDT pada pasien epilepsi rawat jalan di Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi potong lintang. Pengambilan data bertempat di Poli Saraf Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam periode waktu Agustus 2016-Agustus 2017. Uji Chi-square atau Fisher-exact digunakan untuk menguji signifikansi antara tipe bangkitan dan fungsi kognitif global. Terdapat 60,9% pasien yang memiliki tipe bangkitan general dengan 4% memiliki fungsi kognitif normal dan 96% terganggu. Tipe bangkitan fokal sebesar 39,1% dengan 15,4% memiliki fungsi kognitif normal dan 84,6% terganggu. Tidak terdapat pengaruh tipe bangkitan epilepsi terhadap hasil pemeriksaan Clock Drawing Test (CDT) pada pasien epilepsi rawat jalan di Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma (p>0,05)Kata Kunci : epilepsi, tipe bangkitan, kognitif, CDT
NYERI KEPALA ‘RHINOGENIC’ Setiawan, Indra
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 10, No 1 (2014): Juni 2014
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.036 KB) | DOI: 10.22219/sm.v10i1.4151

Abstract

Nyeri kepala banyak dikeluhkan penderita didalam praktek  kedokteran, tetapi berbagai tipe nyeri kepala memberikan perhatian yang semakin tinggi 20 tahun terakhir, artikel ini membahas entang diagnostik dan kriteria nyeri kepala secara umum dan nyeri kepala rhinogenikKata kunci: nyeri kepala biasa, nyeri kepala rhinogenik

Filter by Year

2009 2024


Filter By Issues
All Issue Vol. 20 No. 2 (2024): December 2024 Vol. 20 No. 1 (2024): June 2024 Vol. 19 No. 2 (2023): December 2023 Vol. 19 No. 1 (2023): June 2023 Vol. 18 No. 2 (2022): December 2022 Vol. 18 No. 1 (2022): June 2022 Vol. 17 No. 2 (2021): December 2021 Vol. 17 No. 1 (2021): June 2021 Vol. 16 No. 2 (2020): December 2020 Vol 16, No 1 (2020): June 2020 Vol. 16 No. 1 (2020): June 2020 Vol 16, No 1 (2020): June 2020 (on progress) Vol. 15 No. 2 (2019): December 2019 Vol 15, No 2 (2019): December 2019 Vol. 15 No. 1 (2019): JUNI 2019 Vol 15, No 1 (2019): JUNI 2019 Vol. 14 No. 2 (2018): DESEMBER 2018 Vol 14, No 2 (2018): DESEMBER 2018 Vol 14, No 1 (2018): JUNI 2018 Vol. 14 No. 1 (2018): JUNI 2018 Vol 13, No 2 (2017): DESEMBER 2017 Vol. 13 No. 2 (2017): DESEMBER 2017 Vol. 13 No. 1 (2017): JUNI 2017 Vol 13, No 1 (2017): JUNI 2017 Vol. 12 No. 2 (2016): DESEMBER 2016 Vol 12, No 2 (2016): DESEMBER 2016 Vol. 12 No. 1 (2016): JUNI 2016 Vol 12, No 1 (2016): JUNI 2016 Vol. 11 No. 2 (2015): Desember 2015 Vol 11, No 2 (2015): Desember 2015 Vol. 11 No. 1 (2015): Juni 2015 Vol 11, No 1 (2015): Juni 2015 Vol 10, No 2 (2014): Desember 2014 Vol. 10 No. 2 (2014): Desember 2014 Vol. 10 No. 1 (2014): Juni 2014 Vol 10, No 1 (2014): Juni 2014 Vol. 9 No. 2 (2013): Desember 2013 Vol 9, No 2 (2013): Desember 2013 Vol 9, No 1 (2013): Juni 2013 Vol. 9 No. 1 (2013): Juni 2013 Vol. 8 No. 2 (2012): Desember 2012 Vol 8, No 2 (2012): Desember 2012 Vol 8, No 1 (2012): Juni 2012 Vol. 8 No. 1 (2012): Juni 2012 Vol. 5 No. 2 (2009): Juli 2009 Vol 7, No 2 (2011): Desember 2011 Vol. 7 No. 2 (2011): Desember 2011 Vol 7, No 1 (2011): Januari 2011 Vol. 7 No. 1 (2011): Januari 2011 Vol 6, No 2 (2010): Desember 2010 Vol. 6 No. 2 (2010): Desember 2010 Vol 6, No 1 (2010): Januari 2010 Vol. 6 No. 1 (2010): Januari 2010 Vol 5, No 2 (2009): Juli 2009 Vol 5, No 1 (2009): Januari 2009 Vol. 5 No. 1 (2009): Januari 2009 More Issue