cover
Contact Name
Diana Irvindiaty Hendrawan
Contact Email
dianahendrawan@trisakti.ac.id
Phone
+6221-5663232
Journal Mail Official
jurnalfaltl@trisakti.ac.id
Editorial Address
Fakultas Arsitektur Lanskap dan Teknologi Lingkungan - Universitas Trisakti Jalan Kyai Tapa No. 1 Grogol, Jakarta Barat, Indonesia Phone: (62-21) 566 3232 Fax: (62-21) 564 4270
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Bhuwana
Published by Universitas Trisakti
ISSN : -     EISSN : 27979881     DOI : https://dx.doi.org/10.25105
Jurnal Bhuwana menerima materi dengan focus tema Lingkungan dan Kota namun tidak terbatas pada sosio-spasial lingkungan dan permukiman, urban design & planning, konservasi, preservasi dan revitalisasi kawasan, pengelolaan lingkungan, energi baru terbarukan, bioteknologi, transportasi, pengelolaan limbah, green/eco city serta keselamatan dan kesehatan kerja.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "VOLUME 4, NUMBER 1, MEI 2024" : 10 Documents clear
DESAIN LANSKAP WISATA BERBASIS MASYARAKAT SEBAGAI UPAYA PEMULIHAN LAHAN BEKAS TAMBANG GALIAN C DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN Radnawati, Daisy; Makhmud, Desy Fatmala
Jurnal Lingkungan dan Kota VOLUME 4, NUMBER 1, MEI 2024
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/bhuwana.v2i1.14459

Abstract

One of the Open Access Land (OAL) locations is in Lubuk Alung Village, Padang Pariaman Regency, West Sumatra, which is an ex-mining C-excavation area of ​​7 hectares. The current condition of the site is in the form of waterlogged holes, open areas with no topsoil layer, grooves water, and vegetated soil. Environmental conservation efforts based on community participation are needed in an effort to improve the quality of the environment and for the local community. This study was conducted in September-November 2020 using a qualitative descriptive analysis method, data on the situation and field conditions were obtained from direct observations and interviews, the analysis process used a design approach. The restoration of OAL in this location has the potential to be used as a water recreation area, besides that, tourism supporting facilities and infrastructure are also needed that can help the economy of the surrounding community. Nature-based planning is carried out by optimizing the flora and fauna typical of wetlands. The potential of the site to be used as an area for fish cultivation and agriculture can be applied. The tourism concept is divided into fish farming tourism, agriculture, culinary, handicrafts typical of West Sumatra and wetland areas as outbound tourism, the concept of planning for the rehabilitation of OAL Lubuk Alung is then outlined in the visual design of community-based tourism landscapes.
PENGGUNAAN BIJI ASAM JAWA (Tamarindus indica) PADA PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TEMPE SEMANAN, JAKARTA BARAT Sarwahita, Sarira Apsarini; Astono, Widyo; Aphirta, Sarah
Jurnal Lingkungan dan Kota VOLUME 4, NUMBER 1, MEI 2024
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/bhuwana.v4i1.19024

Abstract

Industri tempe skala rumah tangga di Kawasan Industri Semanan berpotensi menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan perairan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui efektivitas dari biokoagulan biji asam jawa dalam mengolah limbah cair tempe. Kegiatan penelitian ini dimulai dari pengambilan sampel limbah cair tempe, pembuatan larutan biokoagulan biji asam jawa, analisis jartest, dan pengujian dengan reaktor batch berpengaduk. Variasi dosis biokoagulan pada penelitian ini yaitu 0, 10, 20, 30, 50, 70, 100, 500, 600, dan 700 mg/L. Variasi waktu pengadukan koagulasi pada penelitian ini yaitu 1, 2, 3 menit dan flokulasi yaitu 15, 30, 45 menit. Variabel tetap pada penelitian ini yaitu kecepatan koagulasi 150 rpm, flokulasi 80 rpm, dan sedimentasi 60 menit. Penurunan kekeruhan pada dosis 500 mg/L sebanyak 69%. Biokoagulan biji asam jawa mampu menurunkan nilai BOD, COD, dan TSS pada waktu pengadukan koagulasi 3 menit dan flokulasi 45 menit. Parameter BOD menurun 78%, COD menurun 45%, TSS menurun 61%, dan nilai pH menjadi 3,77. Efluen cair hasil pengujian dengan reaktor batch berpengaduk belum memenuhi Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014.
EFEKTIVITAS BIOKOAGULAN BIJI KELOR PADA PENGOLAHAN LIMBAH CAIR TEMPE (STUDI KASUS: INDUSTRI TEMPE SEMANAN, JAKARTA) Manora, Winda; Astono, Widyo; Aphirta, Sarah
Jurnal Lingkungan dan Kota VOLUME 4, NUMBER 1, MEI 2024
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/bhuwana.v4i1.19025

Abstract

Pencemaran di kawasan Semanan disebabkan pembuangan langsung limbah cair industri tempe ke badan air tanpa pengolahan. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh efektivitas larutan biji kelor sebagai biokoagulan guna mengurangi pembuangan limbah cair tanpa pengolahan. Metode penelitian meliputi jar test dan reaktor batch berpengaduk dengan proses koagulasi, flokulasi dan sedimentasi. Biokoagulan menggunakan konsentrasi 10% dari serbuk biji kelor dengan kulitnya dan NaCl. Volume sampel jar test sebanyak 500 mL limbah cair proses perendaman dengan variasi dosis biokoagulan yaitu 0, 10, 20, 30, 50, 70, 100, 500, 600, 700, 800 mg/L. Variasi waktu pengadukannya yaitu koagulasi 2, 3, dan 4 menit dan flokulasi 10, 12, dan 15 menit. Hasil jar test dapat menyisihkan TSS 58%, kekeruhan 69%, BOD 88%, dan COD 75% dengan dosis optimum 500 mg/L dan waktu pengadukan koagulasi optimum 2 menit (100 RPM), flokulasi 45 menit (40 RPM), serta sedimentasi 60 menit. Volume sampel reaktor batch berpengaduk sebanyak 16 L limbah cair tempe dan 8 L larutan biji kelor dengan waktu pengadukan koagulasi 1 menit (100 RPM), flokulasi 10 menit (20 RPM) dengan sedimentasi 60 menit. Hasil batch reaktor menunjukkan larutan biji kelor efektif sebagai biokoagulan karena mampu menyisihkan >50% parameter TSS, kekeruhan, BOD, dan COD walaupun belum memenuhi baku mutu.
PENERAPAN KONSEP TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT (TOD) PADA PENATAAN KAWASAN DUKUH ATAS, KOTA JAKARTA SELATAN taki, Herika Muhamad; Adzikra, Muhammad Diaz; Rayhanul Hafizh
Jurnal Lingkungan dan Kota VOLUME 4, NUMBER 1, MEI 2024
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/bhuwana.v4i1.19515

Abstract

Dukuh Atas sebagai kawasan TOD dirancang sebagai kawasan pertukaran yang terletak di kawasan strategis Segitiga Emas Jakarta, baik domestik maupun internasional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi orientasi dan pesebaran di kawasan Dukuh Atas sebagai salah satu dari delapan stasiun MRT yang akan dikembangkan sebagai kawasan TOD DKI Jakarta. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari kombinasi parameter ITDP (2017) yang disesuaikan dengan Permen ATR/BPN no. 16 Tahun 2017. Hasil survei menunjukkan bahwa peternakan di kawasan Dukuh Atas masih tergolong kawasan TAD bukan kawasan TAD. Hal ini ditunjukkan dengan adanya jaringan pejalan kaki, jaringan transportasi dan kawasan yang sudah memiliki 5 campuran lahan yang berbeda, namun tidak ada yang terhubung. Properti ini menunjukkan bahwa komponen "transit" dan "pembangunan" tidak terintegrasi dan kawasan tidak terhubung.
LAHAN BASAH BUATAN UNTUK PENGOLAHAN AIR LIMBAH GREY WATER MENGGUNAKAN SALVINIA ROTUNDIFOLIA Salsabila, Difa; Aphirta, Sarah; Hendrawan, Diana; Marendra, Sheilla
Jurnal Lingkungan dan Kota VOLUME 4, NUMBER 1, MEI 2024
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/bhuwana.v4i1.19615

Abstract

Household wastewater consists of 80% grey water and 20% black water. The decline in water quality can have adverse impacts on well-being. Constructed wetland is an engineered system designed to harness the ecological principles of natural wetlands to address water pollution issues. The Free Water Surface system within the constructed wetland involves the flow of water on the surface. An appropriate plant example for use in a constructed wetland is Salvinia rotundifolia. Plant acclimatization was carried out for 12 days. The reactor operation continued for 12 days using a continuous system. The percentage removal of parameters in the constructed wetland reactor were as follows: COD 23.40-84.38%, BOD 37.93-72.73%, TSS 43.24-85%, phosphate 59.47-65%, and nitrate 10.99-31.08%. The values of areal removal rate constant (kA) and volumetric removal rate constant (kV) for the constructed wetland reactor were as follows: for COD, 1.48-3.75 m/day and 0.80-22.28 /day; for BOD, 1.70-3.73 m/day and 1.43-15.59 /day; for TSS, 2.11-8.83 m/day and 1.70-22.77 /day; for phosphate, 1.40-6.61 m/day and 2.89-11.20 /day; and for nitrate, 0.18-2.32 m/day and 0.58-1.54 /day. This study demonstrates that the constructed wetland reactor with Salvinia rotundifolia plants achieves removal efficiencies of up to 85%, thus meeting the standards set by the Minister of Environment and Forestry Regulation No. 68 of 2016 regarding Domestic Wastewater Quality Standards.
KINERJA JALUR PEJALAN KAKI DI KAWASAN BERORIENTASI TRANSIT LEBAK BULUS MENGGUNAKAN METODE IMPORTANCE-PERFORMANCE ANALYSIS Khairi, Dhiya Athaya; Anita Sitawati Wartaman; Adriana, Martina Cecilia
Jurnal Lingkungan dan Kota VOLUME 4, NUMBER 1, MEI 2024
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/bhuwana.v4i1.19718

Abstract

Jalur pejalan kaki merupakan unsur penting dalam keberhasilan Kawasan Berorientasi Transit. Beberapa Kawasan Berorientasi Transit telah ditetapkan di Jakarta, namun dalam implementasinya belum sesuai dengan konsepnya, seperti yang ada di kawasan Lebak Bulus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja jalur pejalan kaki di Kawasan Berorientasi Transit Lebak Bulus berdasarkan tingkat kepuasan dan kepentingan pengguna untuk meningkatkaan pelayanan jalur pejalan kaki di Kawasan Berorientasi Transit Lebak Bulus. Indentifikasi dari kinerja ini dilaksanakan dengan menggunakan metode Importance Performance Analysis (IPA). Responden yang ditentukan dipilih secara acak atau juga disebut dengan random sampling sebanyak 31 responden. Terdapat 23 variabel yang ditanyakan dan responden harus menilai kepuasan mereka serta kepentingan variabel tersebut menggunakan skala likert 1-5. Penelitian ini dilaksanakan secara kuantitatif dengan memanfaatkan aplikasi pengolahan data Microsoft Office Excel maupun SPSS. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas variabel memiliki kinerja yang baik dalam tingkat kepuasannya maupun tingkat kepentingannya. Analisis menunjukkan bahwa terdapat dua variabel yang perlu diperbaiki karena belum memuaskan namun memiliki tingkat kepentingan yang tinggi bagi responden. Kedua variabel tersebut adalah Keamanan yang terjamin dari tindakan kriminal dan jumlah pepohonan. Kedua variabel tersebut dapat diperbaiki dengan meningkatkan patroli aparat keamanan serta menambah tumbuhan dan pepohonan yang dapat tumbuh di bawah bayangan.
STUDI PERENCANAAN SPAL DOMESTIK DI KOTA BEKASI Firman, Firman Wahyudi; Ramadhani Yanidar; Sarah Aphirta
Jurnal Lingkungan dan Kota VOLUME 4, NUMBER 1, MEI 2024
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/bhuwana.v4i1.20041

Abstract

Menurut Master Plan Air Limbah Kota Bekasi Tahun 2015, persentase masyarakat di Kota Bekasi yaitu 41,40% masyarakat memiliki Jamban Sehat Permanen (JSP), 38,75%, masyarakat yang memiliki Jamban Sehat Semi Permanen (JSSP), 12,00% fasilitas bersama dan masyarakat yang melakukan Buang Air Besar Sembarangan (BABS) ke sungai atau saluran drainase yaitu 7,85%. Berdasarkan kondisi yang disebutkan tersebut maka Kota Bekasi dijadikan lokasi kajian, sehingga diperlukan SPAL domestik sebagai upaya pengendalian dari permasalahan sanitasi di Kota Bekasi. Kota Bekasi memiliki luas wilayah administrasi 19.254 Ha yang terdiri dari 12 kecamatan. Saat ini belum terdapat IPAL yang ada di Kota Bekasi. Perencanaan sistem penyaluran air limbah di Kota Bekasi direncanakan hingga tahun 2042 yang terbagi menjadi dua tahapan yaitu, tahap I (2032) dan tahap II (2042). Perencanaan sistem penyaluran air limbah yang direncanakan pada tahap I dengan cakupan pelayanan 74% yaitu 2.918.895 jiwa penduduk terlayani dan tahap II dengan cakupan pelayanan 100% yaitu 5.482.681 jiwa penduduk terlayani. Pada perencanaan ini memakai 2 IPAL yang terletak di Kecamatan Pondok Gede berdekatan dengan Sungai Kali Bekasi, dan Kecamatan Medan Satria berdekatan dengan Sungai Kali Baru. Total anggaran biaya perencanaan pipa induk sistem penyaluran air limbah sebesar Rp 5.122.117/m Panjang pipa induk. Pada perencanaan biaya investasi tahap I total biaya sebesar Rp 137.045.753.813 dan tahap II sebesar Rp 48.907.909.841.
ANALISIS KONDISI INFRASTRUKTUR SANITASI AIR LIMBAH DI PEMUKIMAN PADAT PENDUDUK KECAMATAN PULO GADUNG, JAKARTA TIMUR Sarah Aphirta; Astono, Widyo; Chandiaga Sam Buana
Jurnal Lingkungan dan Kota VOLUME 4, NUMBER 1, MEI 2024
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/bhuwana.v4i1.20080

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan kesehatan dan kualitas sanitasi di wilayah studi. Pengelolaan air limbah di Kecamatan Pulo Gadung belum terkelola dengan baik dari segi regulasi, teknologi, dan informasi. Angka kepadatan penduduk di Kecamatan Pulo Gadung mencapai 18.022 jiwa/km2. Metode penelitian yang digunakan adalah pendataan menggunakan instrumen kuesioner pada wilayah prioritas studi. Evaluasi kondisi sanitasi air limbah eksisting dilakukan dengan analisis data Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Rekomendasi pemilihan teknologi sanitasi air limbah pada wilayah studi didasarkan pada kondisi eksisting fasilitas sanitasi air limbah, kondisi wilayah untuk perencanaan penanaman pipa SPAL, dan wilayah penempatan fasilitasi sanitasi on-site secara komunal. Hasil penelitian menunjukkan 13,82% masyarakat di Kecamatan Pulo Gadung belum memiliki tangki septik dan membuang air limbah langsung ke badan air. Dalam perencanaan ini, teknologi sanitasi on-site lebih sesuai untuk diterapkan. Untuk mengurangi dampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan akibat pencemaran air limbah, direkomendasikan tangki septik komunal pada RW 10 sebanyak 13 tangki septik, RW 16 sebanyak 9 tangki septik. Satu unit tangki septik komunal direncanakan untuk melayani 5 rumah atau sekitar 25 KK. Penurunan BABs menjadi angka 0% dapat dicapai dengan perencanaan ini, dan disimpulkan dengan rekomendasi ini maka peningkatan akses sanitasi layak dapat dicapai di wilayah studi.
KEBERAGAMAN ETNIS PADA RUANG KOTA DI KOTA BOGOR, INDONESIA Akmal Nur Hidayah; I Made Kresna; John Herbert Victor; Nabila Rosefalda; Rahel Situmorang
Jurnal Lingkungan dan Kota VOLUME 4, NUMBER 1, MEI 2024
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/bhuwana.v4i1.20207

Abstract

Adanya berbagai etnis yang hidup dan bermukim bersama pada suatu kota merupakan keunggulan dan ketahanan bagi keberlangsungan kota. Walaupun demikian, seringkali etnis yang ada tidak dapat menyatukan keberagaman tersebut, sehingga terjadi segregasi pada kawasan kota. Penelitian ini dilatar belakangi dengan adanya kesenjangan sosial di suatu wilayah yang ditunjukkan dengan adanya pemisahan masyarakat berdasarkan suatu kelompok etnis tertentu dengan kelompok etnis lainnya, atau bisa disebut juga dengan segregasi. Budaya segregasi juga sudah sejak zaman kolonial diterapkan di beberapa wilayah di Indonesia, dengan tujuan untuk melakukan pecah-belah, sehingga tidak ada kesatuan yang dapat menyebabkan keinginan untuk Merdeka. Tujuan dari studi ini adalah untuk faktor-faktor yang mempengaruhi keberagaman budaya etnis pada ruang kota di Kota Bogor. Metode yang digunakan pada penelitian ini ialah wawancara mendalam pada beberapa informan etnis Aab, Tionghoa dan Sunda. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa walaupun Kota Bogor merupakan kawasan permukiman berbagai etnis, tetapi dengan menjaga keragaman dan saling menghargai satu sama lain, bisa hidup dengan baik. deskriptif kuantitatif dan data yang diperoleh dari hasil wawancara serta pengisian kuisioner
ATRIBUT KEPUASAN RUSUNAWA DI JAKARTA TIMUR Ihsan Syahara; Hanny Wahidin Wiranegara; Yayat Supriatna
Jurnal Lingkungan dan Kota VOLUME 4, NUMBER 1, MEI 2024
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/bhuwana.v4i1.20217

Abstract

Kepuasan atas rusunawa menggambarkan jarak antara harapan dengan realitas yang dirasakan oleh penghuni. Atribut kepuasan atas rusunawa merupakan ukuran atas kepuasan yang dirasakan atau dialami seseorang. Dari penelitian terdahulu diperoleh dimensi kepuasan atas rusunawa meliputi lokasi rusunawa, fasilitas rusunawa, dan prasarana lingkungan rusunawa. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi atribut kepuasan atas rusunawa di Jakarta Timur yang diwakili oleh rusunawa Tipar Cakung, Cipinang Besar Utara, dan Penggilingan. Teknik pengambilan data menggunakan metode survey angket. Responden adalah penghuni dari tiga rusunawa tersebut sejumlah 100 responden. Teknik analisis digunakan second order confirmatory factor analysis (CFA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi lokasi, fasilitas, dan prasarana lingkungan rusunawa dapat mengukur kepuasan penghuni. Dimensi prasarana lingkungan memiliki kekuatan hubungan lebih tinggi dalam mengukur kepuasan penghuni dibanding dimensi lokasi dan dimensi fasilitas. Lokasi rusunawa di Jakarta Timur umumnya berada di pinggir kota dengan fasilitas rusunawa yang dinilai masih minim sehingga belum sesuai dengan harapan penghuni. Atribut prasarana lingkungan rusunawa yang paling kuat mengukur kepuasan penghuni adalah prasarana air bersih, air limbah, drainase, dan listrik karena telah sesuai harapan. Bagi masyarakat berpendapatan rendah, pengeluaran untuk air bersih dan listrik di rusunawa mempengaruhi daya beli mereka. Dengan kondisi yang sesuai harapan, maka utilitas tersebut menjadi atribut kepuasan rusunawa di Jakarta Timur.

Page 1 of 1 | Total Record : 10