cover
Contact Name
Tegus Pamungkas
Contact Email
jaifpuim@gmail.com
Phone
+628118072104
Journal Mail Official
jaifpuim@gmail.com
Editorial Address
Journal Agroecotech Indonesia (JAI) (online issn : 2962-777X | print issn : 2962-3820) diterbitkan oleh Fakultas Pertanian Universitas Islam Makassar. Jurnal ini mengakomodir artikel/ karya ilmiah meliputi agronomi, ilmu tanah, hama dan penyakit, teknologi benih, pemuliaan tanaman, pascapanen, dan sosial ekonomi pertanian. Naskah yang dimuat dapat berupa hasil penelitian, telaah/tinjauan literatur, penelitian singkat (short communication) dan gagasan penting dalam bidang pertanian.
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Journal Agroecotech Indonesia (JAI)
ISSN : 29623820     EISSN : 2962777X     DOI : -
Core Subject : Agriculture, Social,
Ruang lingkup penelitian yang berhubungan dengan Journal Agroecotech Indonesian (JAI) yaitu: 1. Pertanian 2. Perkebunan 3. Perikanan 4. Pengairan
Articles 47 Documents
DETEKSI DINI CENDAWAN TERBAWA BENIH KAPAS IMPOR DI SULAWESI SELATAN Jahuddin, Rahmat Jahuddin; Hamid, Hasmiah; Abubakar, Hasnah
Journal Agroecotech Indonesia (JAI) Vol 2 No 01 (2023): JANUARI
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.997 KB) | DOI: 10.59638/jai.v2i01.43

Abstract

Kapas merupakan salah satu komoditas andalan di Sulawesi Selatan yang pengembangannya mendapat perhatian khusus oleh karena produktivitasnya dari tahun ke tahun semakin menurun. Penurunan produktivitas komoditas tersebut dipengaruhi berbagai fartor antara lain adanya serangan hama dan penyakit dan ketersediaan benih bermutu. Kusususnya untuk memenuhi kebutuhan benih bermutu, pemerintah telah melakukan berbagai upaya termasuk melalukan impor benih. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis cendawan yang terbawa benih kapas impor di Sulawesi Selatan. Metode pemeriksaan yang digunakan adalah metode pencucian (washing) dan metode blotter test dan kertas saring, yaitu masing-masing sebanyak 150 butir diambil secara acak dari sampel benih yang tersedia. Pengamatan di bawah mikroskop compound dan diamati propagul-propagul cendawan yang tampak dan selanjutnya diidentifikasi. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah tidak ditemukannya cendawan dari suspensi benih dengan cara metode washing, sedang dengan metode blotter test ditemukan cendawan dengan persentase serangan masing-masing yaitu Aspergillus niger (26,66 %) dan Aspergillus flavus (12 %) pada benih yang dicuci, dan pada benih tanpa pencucian ditemukan Aspergillus niger (2,66 %) dan Aspergillus flavus (1,33 %). Kedua jenis cendawan patogen yang ditemukan adalah patogen terbawa oleh benih kapas, akan tetapi keduanya merupakan cendawan patogen yang bersifat kosmopolit.
STATUS KESUBURAN TANAH LAHAN BUDIDAYA HORTIKULTURA DI DESA BONTO MARANNU KECAMATAN ULUERE KABUPATEN BANTAENG ratih, ratih; Mattone, Al-Azhar; Adraini, Dea Ekaputri
Journal Agroecotech Indonesia (JAI) Vol 2 No 01 (2023): JANUARI
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.648 KB) | DOI: 10.59638/jai.v2i01.44

Abstract

Desa Bonto Marannu, Kecamatan Uluere, Kabupaten Bantaeng adalah salah satu desa yang menjadi sentra pengembangan tanaman hortikultura seperti kentang, kubis, bawang merah, tomat, cabe, daun bawang dan wortel. Wilayah ini berada pada ketinggian di atas ketinggian 1100 - 1500 meter di atas permukaan laut, yang masyarakatnya dominan adalah petani yang telah sejak dulu bercocok tanam hortikultura, namun produksi hasil pertanian yang dihasilkan para petani hortikultura masih tergolong rendah. Rendahnya produktivitas tanaman ini salah satunya disebabkan minimnya penerapan metode bercocok tanam dan tidak tersedianya informasi mengenai status kesuburan tanah di desa ini. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis status kesuburan tanah pada lahan budidaya hortikultura yang ditanami terus menerus tanpa jeda pada lapisan 0-20 cm dan lapisan 20-40 cm. Penilaian kesuburan tanah berdasarkan desk study, pengambilan sampel tanah terganggu serta analisis laboratorium. Parameter yang dianalisis meliputi sifat fisik tanah yakni tekstur dan sifat kimia tanah yakni pH, Kapasitas Tukar Kation (KTK), kejenuhan basa dan C/N. Berdasarkan parameter ini, maka dianalisis status kesuburan tanah menggunakan petunjuk teknis evaluasi kesuburan tanah Pusat Penelitian Tanah, Bogor (PPT, 1995). Hasil penelitian menunjukkan tekstur tanah kedua lapisan adalah lempung berdebu, pH tanah kedua lapisan bersifat agak masam, kapasitas tukar kation kedua lapisan sedang, kejenuhan basa sedang, C/N untuk lapisan 0-20 cm adalah tinggi dan lapisan 20-40 cm sangat tinggi.
KERAGAMAN CENDAWAN RHIZOSFER YANG BERPOTENSI MENGENDALIKAN PENYEBAB PENYAKIT DARAH (Pseudomonas celebensis) PADA TANAMAN Apriyanti, Eka Lestari; Aldayanti, Risma
Journal Agroecotech Indonesia (JAI) Vol. 2 No. 02 (2023): JULI
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59638/jai.v2i02.61

Abstract

Penyakit Darah Pisang yang disebabkan oleh bakteri Pseudomonas celebensis merupakan salah satu penyakit penting tanaman pisang, upaya pengendaliannya yaitu dengan cara pengendalian hayati menggunakan mikroorganisme antagonis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui beberapa jenis cendawan rhizosfer dan potensinya terhadap penyakit darah pada tanaman pisang kepok. Penelitian ini menggunakan metode Isolasi rhizosfer tanaman sehat, Isolasi patogen penyakit darah, Identifikasi cendawan, Uji Antagonis Secara In Vitro, dan analisis secara deskriptif. Hasil yang diperoleh terdapat 6 cendawan rhizosfer pada perakaran pisang yaitu Trichoderma sp, Aspergillus niger, Aspergillus flavus, Aspergillus fumigatus, isolat RPKA, dan isolat RPKB, di antara ke 6 cendawan tersebut isolat RPKB, Isolat RPKA, Aspergillus fumigatus, Aspergillus flavus, dan Aspergillus niger yang efektif menghambat pertumbuhan bakteri patogen Pseudomonas celebensis penyebab penyakit darah pada tanaman pisang kepok. Kata kunci : Rhizosfer, Pseudomonas celebensis, Tanaman Pisang, In Vitro
KEBERHASILAN SAMBUNG PUCUK BIBIT KAKAO PADA BERBAGAI PANJANG ENTRIS DAN KONSENTRASI ZAT PENGATUR TUMBUH Nur, Rikzan Ainun; Ilham, Ilham; Syafar, Rahman
Journal Agroecotech Indonesia (JAI) Vol. 2 No. 02 (2023): JULI
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59638/jai.v2i02.76

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui Berbagai Panjang Entris dan Konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh terhadap pertumbuhan tanaman kakao. Berlangsung pada Oktober 2022 sampai dengan bulan Desember 2022. Penelitian dilaksanakan dalam bentuk percobaan faktorial 2 faktor yang disusun berdasarkan rancangan acak kelompok, Faktor pertama adalah Ruas entris yang terdiri atas 3 taraf yaitu : 2 ruas, 3 ruas, dan 4 ruas. sedangkan faktor kedua adalah ZPT Benzyl Amino Purin (z) yang terdiri dari tiga taraf yaitu: Tanpa Perlakuan (kontrol), 5 cc/ 1 liter air, dan 10 cc/ 1 liter air. Hasil penelitian menunjukan bahwa panjang entres 10 cm (R3) memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap panjang entres (43,78), diameter tunas (3,97), keluar tunas (34,44), jumlah daun (11,33), dan presentasi keberhasilan (97,48). Konsentrasi zat pengaur tumbuh 10 cc/ 1 liter air memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap panjang entres (40,67), diameter tunas (3,87), Periode tunas (34,44), jumlah daun (12,70), dan presentasi keberhasilan (96,30). Dan tidak terdapat interaksi antara panjang entres dengan zat pengatur tumbuh terhadap pertumbuhan tanaman kakao.
Efektivitas Beberapa Mikroba Entomopatogen Terhadap Intensitas Serangan Hama Penggerek Batang Padi Putih (Schirpophaga Innotata Walker) kumalasari, ade Sugiarti; Mutmainnah, Mutmainnah; Jahuddin, Rahmat
Journal Agroecotech Indonesia (JAI) Vol. 2 No. 02 (2023): JULI
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59638/jai.v2i02.78

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas beberapa mikroba entomopatogen terhadap intensitas serangan hama penggerek batang padi putih. Penelitian dilaksanakan di laboratorium Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Maros dan di Desa Allaere Kecamatan Tanralili Kabupaten Maros di atas ketinggian 35 m dpl. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Terdapat 5 perlakuan yang diulang sebanyak 5 kali, sehingga terdapat 25 unit percobaan. Adapun perlakuan yang dilakukan yaitu : P0 = Kontrol, P1 = Beauveria bassiana 4 gr/l, P2 = Metarhizium anisopliae 4 gr/l, P3 = Bacillus thuringiensis 4 cc/l air, dan P4= Beauveria bassiana + Bacillus thuringiensis + Metarhizium anisopliae. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan P1 (Beauveria bassiana 4 gr/l) pada pengamatan intensitas serangan 7,92, jumlah anakan produktif 14,60, jumlah produksi panen 2,833 kg/ha, bobot 1000 bulir 26,90 gr. Perlakuan ini sangat efektif untuk mengendalikan serangan hama penggerek batang padi putih (Schirpophaga innotata Walker)
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG HIBRIDA PADA BERBAGAI JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK NPK Djuniarty, Djuniarty; Virawaty, Virawaty; Syafar, Rahman
Journal Agroecotech Indonesia (JAI) Vol. 2 No. 02 (2023): JULI
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59638/jai.v2i02.79

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan dan produksi jagung hibrida pada berbagai jarak tanam dan dosis pupuk NPK. Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk percobaan faktorial dua faktor Rancangan Acak Kelompok (RAK), Faktor pertama terdiri atas jarak tanam yaitu : jarak tanam 70 cm x 15 cm, 70 cm x 20 cm, dan 70 cm x 25 cm. Faktor kedua tiga taraf dosis pupuk NPK yaitu : tanpa perlakuan (kontrol), 90 gram/petak (150 kg/ha) dan 180 gram/petak (300 kg/ha). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa yang lebih baik untuk pertumbuhan dan produksi jagung hibrida, pada perlakuan jarak tanam 70 cm x 25 cm memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap rata-rata tinggi tanaman (230,78 cm), jumlah daun (13,33 helai), jumlah tongkol (1,33), diameter tongkol jagung hibrida tanpa kelobot (4,39), jumlah baris pertongkol (17,11 baris), bobot tongkol jagung hibrida tanpa kelobot (3,027 kg) dan produksi ton/ha (5,046 ton/ha). sedangkan pada dosis pupuk NPK 180 gram/petak (300 kg/ha) memberikan pengaruh yang le*bih baik terhadap parameter pengamatan rata-rata tinggi tinggi tanaman (218,33 cm), jumlah daun (12,67 helai), jumlah tongkol (1,56 buah), diameter tongkol jagung hibrida tanpa kelobot (4,72 cm), jumlah baris pertongkol (16,11 baris), bobot tongkol jagung hibrida tanpa kelobot (2,891 kg) dan produksi ton/ha (4,819 ton/ha). Dan tidak terdapat interaksi antara perlakuan jarak tanam dengan dosis pupuk NPK yang memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung hibrida.
KAJIAN ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT PADA MASYARAKAT DESA BONTOMARANNU KECAMATAN ULUERE KABUPATEN BANTAENG SULAWESI SELATAN Andraini, Dea Ekaputri; Ratih, Ratih; Messa, Jamila
Journal Agroecotech Indonesia (JAI) Vol. 2 No. 02 (2023): JULI
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59638/jai.v2i02.60

Abstract

Penelitian ini betujuan untuk mengetahui jenis tumbuhan obat apa saja yang ditemukan di Desa Bontomarannu dan bagian tumbuhan yang paling banyak dimanfaatkan sebagai obat oleh masyarakat setempat. Metode penelitian yang digunakan, yaitu survei eskploratif dan metode participatory rural appraisal dengan jumlah responden sebanyak 20 orang yang dipilih dengan metode purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan 24 spesies dari 16 famili dan 21 genus tumbuhan obat dimana famili terbanyak adalah Zingiberaceae. Tanaman obat yang ditemukan terbagi menjadi 6 habitus, yaitu terna, semak, perdu, pohon, liana, dan epifit dimana semak merupakan habitus terbanyak dengan presentase sebanyak 29, 17% atau sebanyak 7 spesies. Bagian tumbuhan yang digunakan oleh masyarakat Desa Bontomarannu sebagai obat antara lain akar, umbi, rimpang, batang, kulit batang, daun, bunga, buah, biji, dan seluruh bagian tubuh tumbuhan. Daun merupakan bagian yang paling banyak dimanfaatkan sebagai obat dengan persentase 35,14%. Masyarakat Desa Bontomarannu menggunakan tumbuhan obat tersebut antara lain dengan cara dikonsumsi langsung, direbus, ditumbuk, diparut, dipanaskan di bara api lalu ditempel di bagian tubuh yang sakit, serta ditumbuk atau ditempel langsung pada luka. Sebanyak 23 spesies tumbuhan telah umum dan familiar digunakan oleh masyarakat Desa Bontomarannu sebagai obat tradisional untuk mengatasi berbagai penyakit serta telah dibuktikan secara ilmiah dan medis bahwa tumbuhan-tumbuhan tersebut mengandung senyawa yang berkhasiat menyembuhkan atau mencegah penyakit tertentu serta meningkatkan imunitas. Namun hanya 1 spesies, yaitu semanggi (Marsilea drummondii L.) yang belum banyak masyarakat di Desa Bontomarannu yang mengetahui khasiatnya meskipun secara ilmiah telah terbukti khasiatnya sebagai tumbuhan obat. Kata kunci: Etnobotani, Tanaman Obat, Desa Bontomarannu
Pengaruh Komposisi Media Dan Zat Pengatur Tumbuh Terhadap Keberhasilan Cangkokan Tanaman Jambu Kristal Muabarak, Husni; Alam, Mir; Ratih, Ratih
Journal Agroecotech Indonesia (JAI) Vol. 2 No. 02 (2023): JULI
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59638/jai.v2i02.62

Abstract

Jambu kristal adalah salah satu jenis varietas baru dari jambu biji yang mulai digemari masyarakat. Tanaman jambu kristal adalah jenis tanaman tahunan yang cara perkembangbiakannya lebih sering menggunakan teknik perbanyakan secara vegetatif seperti mencangkok. Maka dari itu, peneliti ingin memanfaatkan limbah kelapa agar dapat bernilai ekonomis dan fungsional. Sabut kelapa ini dapat diolah menjadi media tanam yang biasa disebut cocopeat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media cocopeat dan zat pengatur tumbuh (Rootone-F) terhadap keberhasilan cangkokan tanaman jambu kristal (Psidium guajava). Metode penelitian ini menggunakan tipe penelitian eksperimen untuk mengetahui pengaruh berbagai media cangkok cocopeat, tanah, dan zat pengatur tumbuh Rooton-F terhadap keberhasilan pencangkokan tumbuhan jambu kristal (Psidium guajava). Penelitian ini dilaksanakan selama 1,5 bulan di Desa Saiti, Kecamatan Nuhon, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Hasil dari penelitian menunjukkan adanya pengaruh antara media dan zat pengatur tumbuh terhadap keberhasilan cangkokan jambu kristal dengan komposisi media cocopeat 80% dan tanah 20% serta pemberian Rootone-F pelarut air merupakan pengaruh terbaik. Kata Kunci : Jambu Kristal, Cocopeat, ZPT, Rootone-F
EKSPLORASI CENDAWAN ENDOFIT PADA TANAMAN KEDELAI HITAM DAN POTENSINYA SEBAGAI AGENS HAYATI SECARA IN-VITRO Azis, Asti Irawaty; Marwah, Marwah; Jahuddin, Rahmat
Journal Agroecotech Indonesia (JAI) Vol. 2 No. 02 (2023): JULI
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59638/jai.v2i02.63

Abstract

Kedelai hitam merupakan salah satu tanaman panganyang penting di Indonesia namun produktivitasnya masi rendah.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuikeanekaragaman jenis dan potensi cendawan endofit yang terdapat pada jaringan tanaman kedelai hitam sebagai agens hayati. Penelitian ini dilaksanakann di Laboratorium Hama dan Penyakit Tanaman Universitas Islam Makassar dan Laboratorium Karantina Pertanian Makassar, sejak Februari 2022 hingga Juli 2022. Penelitian ini terdiri dari 4 tahap, yaitu : eksplorasi, isolasi cendawan endofit, uji penghambatan cendawan endofit terhadap pertumbuhan cendawan patogen tular tanah dan identifikasi isolat cendawan endofit. Eksplorasi cendawan endofit dilakukan terhadap sampel bagian- bagian tanaman kedelai hitam yang sehat dari desa Tellulimpoe kabupaten Soppeng. Hasil eksplorasi dan isolasi pada jaringan tanaman kedelai hitam diperoleh 5 jenis cendawan. Hasil identifikasi dan karakterisasi menunjukkan terdapat 3 genus cendawan. Genus cendawan tersebut Fusarium sp., Aspergillus sp., dan Trichoderma sp. Cendawan dari genus Trichoderma sp. dan Aspergillus sp. memiliki kemampuan terbaik dalam menghambat pertumbuhan cendawan patogen tular tanah (Rhizoctonia sp.) dengan daya hambat masing-masing 60,36% dan 61,86%. Berdasarkan kemampuan daya hambat tersebut genus Trichoderma sp. dan Aspergillus sp berpotensi dapat digunakan sebagai agens hayati untuk patogen tular tanah. Kata Kunci : Cendawa endofit, Kedelai Hitam, Agens Hayati
KORELASI KERAPATAN STOMATA DAUN TERHADAP TINGKAT KEJADIAN PENYAKIT BULAI(Peronosclerospora philllipinensis) PADA TANAMAN JAGUNG Astari, Ayu; Suriani; Lestari, Eka
Journal Agroecotech Indonesia (JAI) Vol. 3 No. 01 (2024): Januari
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59638/jai.v3i01.82

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kerapatan stomata 10 genotipe jagung dan mengetahui kolerasi kerapatan stomata dengan tingkat kejadian penyakit bulai pada tanaman jagung. Penelitian dilakukan di Desa Pabbentengan Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa dan di Laboratorium Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian. Penelitian dimulai dari bulan September sampai pada April 2023. Rancangan penelitian disusun berdasarkan rancangan acak kelompok dengan perlakuan 10 genotipe jagung diulang 3 kali sehingga terdapat 30 unit/nomor. Berdasarkan hasil penelitian uji BNT 5% tingkat kejadian penyakit bulai ditemukan terendah pada genotipe uji yakni AMS_06 menghasilkan nilai kerapatan paling rendah yaitu 36,35 dan AMS_07 menghasilkan nilai kerapatan yaitu 32,80. Kedua genotipe tersebut bereaksi agak tahan terhadap penyakit bulai sehingga dapat direkomendasikan sebagai calon varietas baru. Hasil pengamatan kerapatan stomata umur 42 hst menunjukkan bahwa genotipe AMS 01, AMS 02, AMS 03, AMS 04 DAN AMS 07 nyata lebih rendah dari nk 6172 dan anoman. genotipe AMS 05 nyata lebih tinggi dari nk 6172 dan genotipe AMS 06 nyata lebih rendah dari NK 6172 dan ADVANTA. Adanya perbedaan kerapatan stomata secara nyata pada setiap genotipe dikarenakan kerapatan stomata tidak hanya bervariasi antar jenis tanaman tetapi juga antar daun dari jenis tanaman yang sama