cover
Contact Name
Muhammad Anggung Manumanoso Prasetyo
Contact Email
anggung@iainlhokseumawe.ac.id
Phone
+6282137162679
Journal Mail Official
almabhats.lppm@iainlhokseumawe.ac.id
Editorial Address
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, IAIN Lhokseumawe Jl. Medan-B.Aceh, Km. 275, No.1 Alue Awe, Kota Lhokseumawe, Aceh. 24352
Location
Kota lhokseumawe,
Aceh
INDONESIA
Al Mabhats : Jurnal Penelitian Sosial Agama
Al Mabhats Jurnal Penelitian Sosial Agama is a national research journal focusing on socio-religious studies, Islamic traditions, local wisdom, and inter-religious studies.
Articles 79 Documents
Tinjauan Filosofis: Komparasi Pemikiran Maurice Bucaille dan Allama Tabatabai terhadap Sains dan Al-Qur’an Bakti, Daud Kurniadi Yudistiro; Harahap, Syamil
Al Mabhats : Jurnal Penelitian Sosial Agama Vol 8 No 2 (2023): Al-Mabhats : Jurnal Penelitian Sosial Agama
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat IAIN Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47766/almabhats.v8i2.1996

Abstract

Abstract: The objective of this study is to philosophically and comparatively examine the perspectives of Maurice Bucaille and Allama Tabatabai on the relationship between Science and the Qur'an. The research employs an interpretative paradigm and utilizes the literature review. The data were obtained from research findings published in books and journals. The search parameters consist of the keywords Science, Al-Qur'an, Philosophy, Maurice Bucaille's Thought, and Allama Tabatabai. The results demonstrated that science acquires its veracity by employing empirical methodologies and objectively evaluating information. In Islamic teachings, science is inherently integrated with its principles. Bucaille unveiled that the Qur'an promotes the exploration of natural phenomena and their constituents as a means for humans to discern evidence of the omniscience of God through the application of their cognitive faculties. The proper exploration of nature and subsequent development of science and technology will be achieved through the application of systematic and focused thinking. Tabatabai stated that the most precise method to understand the concepts and goals of the Qur'an, as well as its connection with science, is by interpreting it using the Qur'an itself and drawing from the biographies of religious leaders who have provided interpretations. Abstrak: Penelitian bertujuan untuk mengalisis secara filosofis dan komparatif pandangan Maurice Bucaille dan Allama Tabatabai terhadap Sains dan Al Qur’an. Penelitian menggunakan paradigma interpretative dengan metode kepustakaan. Data dikumpulkan melalui hasil penelitian dalam bentuk buku dan jurnal. Adapun kata kunci yang menjadi parameter pencarian data adalah Sains, Al-Qur’an, Filosofi, Pemikiran Maurice Bucaille dan Allama Tabatabai. Hasil Penelitian menunjukkan Sains memperoleh kebenarannya melalui metode empiris, menilai informasi secara objektif. Dalam ajaran Islam, sains tidak dipisahkan dari prinsip-prinsipnya. Bucaille mengungkapkan ayat Al-Qur’an mendorong manusia mencari tanda-tanda kekuasaan Allah melalui perenungan atas fenomena alam beserta isinya dengan kekuatan akalnya. Dengan hasil pemikiran yang sistematis dan terarah, eksplorasi alam pun akan tercapai secara baik yang diikuti dengan perkembangan sains dan teknologi. Sementara Tabatabai menungkapkan tafsir Al-Qur'an dengan menggunakan Al-Qur'an sendiri, yang berasal dari biografi interpretatif para pemimpin agama, adalah cara yang paling akurat untuk mencapai konsep-konsep dan tujuan-tujuan Al-Qur'an termasuk hubungannya dengan ilmu pengetahuan.
Implementasi Nilai Religius Seni Pencak Silat Pagar Nusa Berbasis Pendidikan Karakter Setiawan, Eko
Al Mabhats : Jurnal Penelitian Sosial Agama Vol 8 No 2 (2023): Al-Mabhats : Jurnal Penelitian Sosial Agama
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat IAIN Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47766/almabhats.v8i2.2005

Abstract

Abstract: Pagar Nusa martial arts is one of many Islamic martial arts institutions and organizations that operate independently under NU's affiliation. To increase devotion and faith, the Pagar Nusa martial arts community teaches moral education and Islamic religious values in addition to martial arts. Pagar Nusa warriors must always spread positive values in accordance with Ahlussunah wal jamaah's teachings, no matter where they are or what time it is. This type of research encompasses library research, which examines topics using library data sources such as documents, books, journals, books, magazines, and literacy information. Researchers only collect data from literature, where research findings are stored after reviewing various literature relevant to the problem. The findings revealed that the history of Pagar Nusa was motivated by ulama anxiety about not having enough space to accommodate a large number of martial arts activists. As a result, the scholars expressed regret that pencak silat in the NU environment at the time lacked its own forum to unite into one. The sociological approach to instilling religious values will be analyzed using Talcot Parson's structural functional theory, specifically adaptation, goal achievement, integration, and latency (pattern maintenance). Abstrak: Salah satu dari sekian banyak lembaga dan organisasi pencak silat yang bercorak Islam di bawah naungan NU sebagai badan otonom adalah pencak silat Pagar Nusa. Dalam pencak silat Pagar Nusa, masyarakat tidak hanya mengajarkan pencak silat, tetapi juga mengajarkan pendidikan akhlak dan nilai-nilai agama Islam untuk meningkatkan ketakwaan. Dimanapun berada dan kapan saja para pendekar Pagar Nusa harus selalu menebarkan nilai-nilai positif sesuai ajaran Ahlussunah wal jamaah. Jenis penelitian ini meliputi penelitian kepustakaan, subjek penelitian dengan menggunakan sumber data pustaka berupa dokumen, buku, jurnal, kitab, majalah maupun informasi literasi. Peneliti hanya mengumpulkan data melalui perpustakaan tempat menyimpan hasil penelitian dengan menelaah berbagai literatur yang relevan terhadap permasalahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sejarah berdirinya Pagar Nusa dilatarbelakangi oleh rasa was-was di kalangan ulama karena tidak adanya tempat untuk menampung para penggiat pencak silat dalam jumlah besar. Oleh karena itu, para ulama menyayangkan pencak silat di lingkungan NU saat itu belum memiliki forum tersendiri untuk bersatu menjadi satu forum. Pendekatan sosiologis yang digunakan untuk menanamkan nilai-nilai religius akan dianalisis dengan teori fungsional struktural Talcot Parson menggunakan skema AGIL yaitu adaptasi, pencapaian tujuan, integrasi dan latensi (pemeliharaan pola).
Understanding the Intersection of Waqf and Pesantren Culture: A Study on Local Wisdom Hendra, Hendra; Yousaf, Esha Momena; Rohaya, Alfi Yasmine
Al Mabhats : Jurnal Penelitian Sosial Agama Vol 8 No 2 (2023): Al-Mabhats : Jurnal Penelitian Sosial Agama
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat IAIN Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47766/almabhats.v8i2.2068

Abstract

Waqf, as an integral component of the Islamic philanthropic development model, Waqf plays a crucial role in enhancing educational quality. Its economic potential is further amplified through inter-governmental partnerships. This paper aims to elaborates on the potential of waqf as an economic instrument. Utilizing qualitative literature review methods, this article underscores the economic potential of waqf in addressing a range of pertinent issues. The findings of the study reveal that (1) waqf management aligns with economic capabilities; (2) economic management is in accordance with the practices of Prophet Muhammad and his companions; (3) management models are diversifying as an adaptive response to modern economic theory; (4) Waqf holds potential for economic development. Furthermore, this study's outcomes align with the waqf management concept implemented in several countries, demonstrating its success in managing waqf and providing community benefits, all grounded in Islamic teachings.
Mengokohkan Harmoni Beragama: Transformasi Pendidikan dalam Membangun Toleransi Sugiarto, Lilik; Zulkarnain, Nanang Rahmat; Bayhaqi, Silmi
Al Mabhats : Jurnal Penelitian Sosial Agama Vol 8 No 1 (2023): Al Mabhats : Jurnal Penelitian Sosial Agama
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat IAIN Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47766/almabhats.v8i1.2070

Abstract

Abstract: Indonesia is a country rich in culture and heritage. The Islamic values as a main component of education play a role in shaping the character of students. Unfortunately, being educated does not necessarily guarantee tolerance. Therefore, there is a need for educational system reform to create graduates who are tolerant and moderate. This research uses a qualitative approach with literature review techniques. The data is obtained from references such as books and research journals. The data is processed from 40 primary references. The results of the study show a series of strategic efforts in educational reform focused on several aspects, namely the reform of the education service system, curriculum and learning reform, and the reform of the educational environment and digital culture.   Abstrak: Indonesia negara yang kaya akan kultur dan budaya. Nilai Islam sebagai komponen utama pendidikan berperan dalam membentuk karakter peserta didik.. Sayangnya, berpendidikan belum tentu toleran, untuk itu perlu reformasi sistem pendidikan untuk menciptakan lulusan yang toleran dan moderat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik kepustakaan. Data diambil dari rujukan berupa buku dan jurnal penelitian. Data diolah dari rujukan primer berjumlah 40 rujukan. Hasil penelitian menunjukkan serangkaian upaya strategis reformasi pendidikan yang dilakukan terfokus pada beberapa aspek yaitu reformasi sistem layanan pendidikan, reformasi kurikulum pembelajaran dan reformasi lingkungan pendidikan dan budaya digital.
Ibnu Hazm: (384h / 994m - 456h / 1064m) Epistemologi dalam Pendidikan Sahputra, Very Nanda; Farma, Muhammad Daud
Al Mabhats : Jurnal Penelitian Sosial Agama Vol 8 No 2 (2023): Al-Mabhats : Jurnal Penelitian Sosial Agama
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat IAIN Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47766/almabhats.v8i2.2076

Abstract

Abstract: Ibn Hazm is a prominent Andalusian Islamic thinker with expertise in philosophy, law, education, and economics. Ibn Hazm's ideas and concepts have evolved and are still relevant today. As a result, this study focuses on Ibn Hazm's biography and the impact of his ideas on the field of education. This is a qualitative study using the literature technique. The study's findings reveal the structure of Ibn Hazm's ideas in the following areas. First, emphasizing the importance of writing skills in out-of-school education can be a useful strategy for preventing illiteracy. Second, in the education system, attention to the degree of formal education is given in stages based on the development of students' intelligence. Third, once kids recognize letters, they learn to write and read at the same time. Ibn Hazm's epistemology is primarily concerned with the development of humans who are illiterate and possess realistic and reasonable thinking. The study has implications for home education patterns, demonstrating that children's intellectual growth can be attained through a collaboration of roles between schools and families, particularly in learning to write and read. Abstrak: Ibnu Hazm dikenal sebagai ulama besar Islam Andalusi yang ahli di bidang filsafat, hukum, pendidikan dan ekonomi. Dalam perkembangannya, gagasan dan pemikiran Ibnu Hazm sangat relevan diterapkan hingga pada saat ini. Oleh sebab itu penelitian ini secara spesifik mengkaji biografi Ibnu Hazm dan kontribusi pemikirannya terhadap dunia pendidikan. Penelitian ini berjenis kualitatif dengan teknik kepustakaan. Hasil penelitian mengungkap konstruk pemikiran Ibnu Hazm dalam beberapa poin berikut (1) penekanan terhadap pentingnya kemampuan menulis dalam pendidikan luar sekolah dapat menjadi solusi efektif untuk menghindari buta huruf. (2) Dalam sistem pendidikan, perhatian terhadap jenjang pendidikan formal dilakukan secara bertahap sesuai perkembangan kecerdasan peserta didik. (3) Konsep pembelajaran menulis dan membaca dilakukan secara bersamaan setelah mereka mengenal huruf. Secara esensial epistemologi Ibn Hazm berorientasi terhadap penciptaan manusia yang terbebas dari buta huruf dan memiliki pemahaman realistik dan rasional. Penelitian berimplikasi terhadap pola pendidikan keluarga bahwa perkembangan intelektual anak dapat dicapai melalui sinergitas peran antara sekolah dan keluarga khususnya dalam pembelajaran menulis dan membaca.
Penerapan Budaya Piket Simpatik Sebagai Pembentukan Karakter Disiplin Siswa Awallul Mar'atus Sholekah; Nikmah, Khoirun
Al Mabhats : Jurnal Penelitian Sosial Agama Vol 8 No 2 (2023): Al-Mabhats : Jurnal Penelitian Sosial Agama
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat IAIN Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47766/almabhats.v8i2.2102

Abstract

Abstract: The purpose of this study is to look at how the Sympathetic Picket Culture is being implemented as a discipline and character-building technique for class X students at SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo. The Sympathetic Picket Culture is developed with the objective of providing an unpretentious, humanist learning environment that promotes the development of students' disciplinary character. The research approach used involves studies gathered from various journals as well as the findings of internship interviews linked to the topic of discussion, which are then finished. The findings demonstrate that implementing the Sympathetic Picket Culture has a variety of effects on the development of the disciplinary character of class X students. The sympathetic picket culture, as a cultural practice, aims to improve communication among all members of the school community. This approach is also supposed to improve discipline, resulting in a more pleasant educational environment. The study's findings suggest that tweaks and enhancements to the implementation of the Sympathetic Picket Culture are required to increase its effectiveness in forming the disciplinary character of class X students. As a result, the findings of this study can provide useful guidance for the future development of the character-building program at SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meneliti penerapan Budaya Piket Simpatik sebagai strategi pembentukan karakter disiplin pada siswa kelas X di SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo. Budaya Piket Simpatik diimplementasikan dengan harapan menciptakan lingkungan belajar yang bersahaja, humanis, dan mendukung perkembangan karakter disiplin siswa. Metode penelitian yang digunakan mencakup kajian yang diperoleh dari beberapa jurnal dan hasil wawancara magang 1 yang berkaitan dengan topik pembahasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Budaya Piket Simpatik memberikan dampak yang bervariasi pada pembentukan karakter disiplin siswa kelas X. Budaya piket simpatik, sebagai sebuah praktik budaya di SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo, diimplementasikan dengan tujuan memperkuat komunikasi di antara seluruh anggota komunitas sekolah. Praktik ini juga diharapkan dapat meningkatkan tingkat disiplin, mengarah pada terciptanya lingkungan sekolah yang harmonis. Implikasi penelitian menunjukkan perlunya perbaikan dalam implementasi Budaya Piket Simpatik meningkatkan efektivitas dalam membentuk karakter. Hasil penelitian juga diharapkan memberikan panduan konstruktif untuk pengembangan lebih lanjut dari program pembentukan karakter di SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo.
Implementasi Al-Qur'an dan Dampaknya terhadap Kualitas Hidup Efendi, Rizal; Iskandar, Taufik Fuad
Al Mabhats : Jurnal Penelitian Sosial Agama Vol 9 No 1 (2024): Al Mabhats : Jurnal Penelitian Sosial Agama
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat IAIN Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47766/almabhats.v9i1.2392

Abstract

Abstract: The research aims to investigate the relevance of the implementation of the Qur'an within the framework of daily life. The Qur'an, as a divine revelation delivered to the Prophet Muhammad SAW through the angel Gabriel, serves as a foundational source of knowledge in Islam. This study employs a literature review methodology, analyzing diverse reference materials through keywords such as "the Qur'an and guidance for life," "the Qur'an and humanity," and "the wisdom of the Qur'an for human existence." Findings indicate that the comprehension and application of the Qur'an can function as a critical framework for individual life guidance. The Qur'an is characterized by several roles: it provides guidance (Al Huda), differentiation (Al Furqan), healing (As Syifa), and counsel (Al Mau`izah). Its influence extends beyond mere moral direction; it is also regarded as a miraculous text that delineates human attributes and fortifies the beliefs of adherents to Islam and its jurisprudential principles. Furthermore, the Qur'an is a comprehensive source of knowledge, encompassing various domains such as monotheism, legal frameworks, Sufism, Islamic philosophy, Islamic history, and educational paradigms. It represents a cohesive system of guidance and instruction for the Muslim community. Consequently, as practitioners of Islam, there exists an imperative to integrate the teachings of the Qur'an into daily practices. The failure to engage with and apply these teachings may result in spiritual detriment in the context of the afterlife.   Abstrak:  Penelitian bertujuan mengeksplorasi mendalami relevansi implementasi Al-Qur'an dalam konteks kehidupan sehari-hari. Al-Qur'an, sebagai wahyu ilahi yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantaraan malaikat Jibril, merupakan sumber pengetahuan utama dalam Islam. Metodologi penelitian ini berfokus pada kajian literatur, dengan mengeksplorasi berbagai sumber rujukan menggunakan kata kunci seperti 'Al-Qur'an dan petunjuk hidup', 'Al-Qur'an dan Manusia', dan 'Hikmah Al-Qur'an bagi kehidupan manusia'. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemahaman dan pengamalan Al-Qur'an dapat berfungsi sebagai panduan hidup esensial bagi individu. Al-Qur'an berperan sebagai petunjuk (Al Huda), pemisah (Al Furqan), obat-obatan (As Syifa), dan penasehat (Al Mau`izah). Peran Al-Qur'an dalam kehidupan manusia tidak hanya membimbing mereka ke jalan yang lurus, tetapi juga sebagai mukjizat Nabi Muhammad yang menjelaskan sifat-sifat manusia, memperkuat keyakinan orang-orang dalam Islam dan hukum-hukumnya. Al-Qur'an juga berfungsi sebagai sumber ilmu pengetahuan, mencakup berbagai bidang seperti tauhid, hukum, tasawuf, filsafat Islam, sejarah Islam, dan pendidikan Islam. Al-Qur'an adalah kesatuan petunjuk dan panduan bagi kehidupan umat Islam. Oleh karena itu, sebagai umat Islam, kita memiliki kewajiban untuk menerapkan ajaran Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari. Ketidakmampuan umat Muslim untuk mempelajari dan menerapkan ajaran Al-Qur'an dapat mengakibatkan kerugian spiritual dalam kehidupan akhirat mereka..
Strategi Kebijakan Kepala Sekolah yang Berdaya Saing: Meningkatkan Mutu Pendidikan melalui Analisis SWOT Fajri, Muhammad Rizkal; Umar, Alamsyah
Al Mabhats : Jurnal Penelitian Sosial Agama Vol 9 No 1 (2024): Al Mabhats : Jurnal Penelitian Sosial Agama
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat IAIN Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47766/almabhats.v9i1.2399

Abstract

Abstract: This study aims to analyze the policy formulation processes undertaken by school principals, evaluate the quality of education, and explore the implications of educator quality through a SWOT analysis framework. Employing a qualitative descriptive research design, data were collected via observations, structured interviews, and document analysis. Data analysis involved systematic data reduction and presentation techniques. Findings reveal that the quality education policy process is characterized by the development of comprehensive program planning in collaboration with all relevant stakeholders within the school context, followed by effective program implementation. The assessment of educational quality is guided by adherence to the eight National Education Standards established by government regulations. The principal's strategies for enhancing educational quality include the formulation of targeted activity programs. The implications of the implemented strategies indicate that educators are equipped to deliver content effectively, utilizing technological and computational tools. Additionally, educators demonstrate proficiency in Quranic recitation and employ innovative and engaging pedagogical methods. This study is anticipated to yield significant contributions to educational practice. The benefits of this research are twofold: theoretically, it enriches the existing literature, and practically, it serves the interests of schools, principals, teachers, students, and all stakeholders involved in the educational ecosystem. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses kebijakan kepala sekolah, mengetahui mutu pendidikan, mengetahuiImplikasi mutu pendidik berbasis analisis SWOT.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data dianalisis reduksi data, penyajian data.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Proses kebijakan mutu pendidikan dengan membuat suatu perencanaan /perumusan program kemudian berkerjasama dengan seluruh stkeholder yang ada di sekolah tersebut menjalankan (implementasi program). Mutu pendidikan-nya adalah dengan menggunakan 8 Standar Nasional Pendidikan yang sesuai dengan Peraturan Pemerintah, kebijakannya kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan adalah dengan membuat program kegiatan.Implikasi dari strategi yang telah diupayakan oleh sekolah ialah pendidik dapat mengajar sesaui dengan materi dan mengaplikasikan dengan alat teknologi dan komputer, pendidik dapat membaca Al-Quran dengan tartil serta dapat menngunakan metode pembelajaran yang kreatif dan aktif. Hasil penelitian ini diharapkan memberi manfaat yang berarti. Manfaat dapat dilihat dari sifat dan sasarannya. Dari segi sifat, manfaat penelitian dapat berupa manfaat teoritis dan manfaat praktis. Dari sisi sasaran, manfaat dapat ditujukan kepada Sekolah, Kepala Sekolah, guru , murid dan semua lapisan ozon yang terlibat dalam dunia pendidikan
Interpretasi Asnaf Zakat dalam Konteks Fiqih Kontemporer Malahayati, Malahayati
Al Mabhats : Jurnal Penelitian Sosial Agama Vol 1 No 1 (2016): Al-Mabhats : Jurnal Penelitian Sosial Agama
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat IAIN Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Some benefits of zakat is as form of faith to Allah, but also it has bigger own contribution in process of building Muslim personality as the community and state member. Beside of that, it also could increase the form of social and solidarity as the relationship soul between the rich and poor level. So it will formed balancing of economic empowerment and falah or winning. Contextual understanding about zakat revenue consisted of eight level which is called 8 asnaf 9 (groups) it caused the purpose of zakat will not achieved, because zakat fund distribution to them just only in kind of charity. Furthermore, for the achievement of zakat purpose and benefits of zakat obligation, so the comprehensive and contextual understanding about eight groups or asnaf of zakat receiver need to be done, so the group which has the right to get the fund of zakat will receive their right. This research has the objective to explained how the interpretation of asnaf zakat in contextual classic and contemporary fiqh and to give a brief explanation about the function of zakat to economic empowerment of Muslim community. In alQur’an, the word of zakat and praying was called as many as 82 times in the sequence of words which is successively, so zakat has it owns position as same as praying and we can find more or less 27 articles that put in line the praying with the obligation of zakat payment. The result of research has shown that the understanding of 8 asnaf (groups) should be studied again universally, where at this time the meaning and concentration to the mustahik zakat in the narrow scopes. Zakat is related with relocation of economic source that can enhance the poor’s level to higher degree. To empower of zakat potential economically it’s mean we think how to take the benefit of zakat as one of economic source which can get the benefit or result, maximum and optimal of consumptive and productive benefits, and also, to solve the poverty problem and economic empowerment of Muslim community also to prevent the happen of wealth concentration from some group of people. In term of economic empowerment of Muslim community and eradication of poverty, so the institutions of zakat have to apply the management of zakat based on the development and empowerment, so the presence of those institutions could be the real helper for mustahiq zakat of zakat receiver.
Menelusuri Pemikiran Imam al-Mawardi Kafaah Syarat Mukhtabarah Dalam Perkawinan Yusuf, Nazaruddin
Al Mabhats : Jurnal Penelitian Sosial Agama Vol 3 No 1 (2018): Al-Mabhats : Jurnal Penelitian Sosial Agama
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat IAIN Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pentingnya konsep kafa’ah dalam pernikahan selaras dengan tujuan pernikahan itu sendiri. Dimana suatu kehidupan suami istri yang sakinah mawaddah wa rahmah dapat terwujud sebab dan akibat dari kafaah itu sendiri. Dengan terbentuknya rumah tangga sakinah mawaddah wa Rahmah akan dapat melahirkan keturunan-keturunan yang baik. Untuk itu memilih pasangan harus melalui beberapa unsur-unsur pendukung untuk menentukan keharmonisan membina rumah tangga. Maka kunci keharmonisan akan tumbuh subur ialah mengetahui cara memilih pasangan serasi dalam bahasa agama disebut dengan Kafaah. Tulisan ini menyajikan konsep kafa’ah menurut Imam al-Mawardi, beliau menyebutkan kafaah secara bahasa adalah seimbang, yaitu adanya keseimbangan antara calon Suami dan calon Istri dalam beberapa unsur. Menarikanya al-Mawardi mensyaratkan yang lebih banyak dari apa yang telah disabdakan oleh Rasulullah Saw dalam hadis nya. Dimana al-Mawardi menambah ada tiga syarat lain untuk terwujudnya kafa’ah hal ini beliau melihat dari sisi kemaslahatan dengan pendekatan sosiologi kehidupan masyarakat pada masanya yaitu pekerjaan atau pencarian, umur dan selamat dari aib, hal ini menurut beliau sebagai tindakan preventif untuk terjaga aib dikemudian hari kepada keturunan keturunannya, syarat kafa’ah ini al-Mawardi menentukan sangat berdasar merujuk pada maqasid syari’ah itu sendiri yaitu memberikan manfaat dan menolak mudharat dan ini merupakan prinsip dari ajaran Islam itu sendiri menurut al-Mawardi.