cover
Contact Name
Tarso Rudiana
Contact Email
lppm.unmabanten@gmail.com
Phone
+6282216689508
Journal Mail Official
tarso.rudiana@gmail.com
Editorial Address
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Mathla'ul Anwar Jalan Raya Labuan KM 23, Pandeglang Banten
Location
Kab. pandeglang,
Banten
INDONESIA
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
ISSN : 25408739     EISSN : 25408747     DOI : 10.30653/002
The aim of this journal publication is to disseminate the conceptual thoughts or ideas and research results that have been achieved in the area of community services. JPPM, particularly focuses on the main problems in the development of the sciences of community services areas as follows: Education for Sustainable Development. Community Services, People, Local Food Security, Nutrition and Public Health; Training, Marketing, Appropriate Technology, Design; Community Empowerment, Social Access; Student Community Services; Border Region, Less Developed Region.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 30 Documents
Search results for , issue "Vol 8 No 2 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat" : 30 Documents clear
Pemberdayaan Mama-Mama Melalui Produk Abon Ikan Lilinta (ABOLI) Berbasis Industri Rumahan Di Kampung Lilinta, Distrik Misool Barat, Kabupaten Raja Ampat Ahmad Havid Jakiyudin; Muhamad Yusuf; Suparto Iribaram; M. Syukri Nawir; Rachmad Surya Muhandy
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 8 No 2 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v8i2.258

Abstract

Kampung Lilinta merupakan kampung yang terletak di kawasan Distrik Misool Barat, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat. Kampung ini identik dengan penghasil ikan berkualitas di Raja Ampat. Namun banyaknya ikan hasil tangkapan nelayan tidak dapat diolah secara maksimal oleh masyarakat setempat, hal ini berdampak pada hasil nilai jual ikan yang rendah. Potensi ikan yang besar ini dapat diolah menjadi sebuah produk hasil oleh-oleh yang selama ini belum ada di kampung Lilinta. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk melakukan pengolahan ikan menjadi abon ikan khas Lilinta yaitu ABOLI (Abon Ikan Lilinta) yang dapat dikelola secara langsung oleh mama-mama di kampung Lilinta untuk menjadi sebuah industry rumahan. Metode pengabdian menggunakan metode PDCA (plan, do, check, action), yang meliputi perencanaan produk, sampai dengan bentuk pendampingan yang dilakukan. Hasil dari bentuk pengabdian yang dilakukan adalah analisa produk, bentuk kemasan produk, pemasaran produk, pendampingan berupa pelatihan pembuatan produk dan strategi dalam berwirausaha, sampai dengan peluncuran produk ABOLI (Abon Ikan Lilinta). Analisis SWOT: Kekuatan (Stregth): Produk satu-satunya di kampung Lilinta, bahan utama berasal dari kampung Lilinta yaitu ikan yang berkualitas, tidak menggunakan pengawet. Kelemahan (Weakness): Sulitnya mencari bahan baku pembuat varian rasa. Terbatasnya jaringan internet menjadi kendala pemasaran menggunakan media sosial. Peluang (Opportunities): ABOLI merupakan produk pertama khas kampung Lilinta. Merupakan daerah wisata menjadi keunggulan dalam pemasaran. Ancaman (Threats): Kedepannya muncul produk abon ikan dari daerah yang sama memunculkan pesaing. Dengan menggunakan kemasan yang menarik serta tehnik pemasaran yang telah disampaikan selama pendampingan pengabdian diharapkan memotivasi mama-mama memproduksi ABOLI menjadi industry rumahan yang lebih besar. Lilinta Village is a village located in the West Misool district, Raja Ampat Regency, West Papua Province. This village is identified with quality fish producers in Raja Ampat. However, the large number of fish caught by fishermen cannot be processed optimally by the local community, this has an impact on the results of the low selling value of fish. This great potential of fish can be processed into a souvenir product, which so far has not existed in Lilinta Village. The purpose of this service is to manage fish to become a typical Candlestick fish shredder, namely ABOLI (Abon Ikan Lilinta) which can be managed directly by mamas in Lilinta Village to become a home industry. The service method used is the PDCA method (plan, do, check, action), which includes product planning, to the form of assistance carried out. The results of the form of service carried out are product analysis, product packaging forms, product marketing, assistance in the form of product manufacturing training and strategies in entrepreneurship, up to the launch of the ABOLI product. SWOT Analysis: Strength: The only product in Lilinta Village, the main ingredient comes from Lilinta Village, namely quality fish, does not use preservatives. Weakness: It’s difficult to find raw materials for flavor variants. Limited internet network is an obstacle to marketing using social media. ABOLI is the first product unique to Lilinta Village. It is a tourist area to be an advantage in marketing. Threats: In the future, shredded fish products from the same region will emerge which will create competition. By using attractive packaging and marketing techniques that have been conveyed during the community service assistance, it is hoped that it will motivate mothers to produce ABOLI to become a bigger home industry.
Diversifikasi Produk Jambu Air Wulung (Syzygium aqueum) Mewujudkan Desa Pranan, Sukoharjo sebagai Desa Wisata Choiroel Anam; Prakoso Adi; Rizka Mulyani; Yenny Febriana Ramadhan Abdi; Dininurilmi Putri Suleman
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 8 No 2 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v8i2.272

Abstract

Desa Pranan yang terletak di Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah ini sudah lama dikenal sebagai desa penghasil jambu biji. Salah satu jenis jambu yang dikenal di Desa Pranan adalah jambu wulung. Kandungan air pada jambu wulung air cukup banyak sehingga sangat digemari karena memberikan efek kesegaran saat dikonsumsi. Namun hal ini menimbulkan resiko bagi petani karena kadar airnya yang tinggi, jambu biji merupakan salah satu komoditas yang memiliki umur simpan yang pendek dan rawan rusak sehingga produknya tidak dapat lagi dikonsumsi oleh konsumen. Masalah lainnya, luasnya lahan yang dimiliki Desa Pranan menyebabkan melimpahnya jambu air saat musim panen tiba. Melimpahnya jambu air menyebabkan harga jambu biji turun pada puncak musim panen. Untuk mengatasi kedua permasalahan tersebut perlu dilakukan pengolahan lebih lanjut air jambu biji menjadi produk olahan seperti selai dan sirup. Pengolahan produk sudah dilakukan oleh PKK Desa Pranan seperti pengolahan selai dan ayrup namun belum optimal. Pengabdian ini bertujuan untuk mengembangkan masyarakat Kecamatan Sukoharjo tepatnya di Desa Pranan menjadi lebih mandiri dan berdaya dengan output munculnya diversifikasi produk olahan jambu biji seperti selai dan sirup untuk mendukung desa wisata Pranan. Pranan Village, located in Polokarto District, Sukoharjo Regency, Central Java, has long been known as a guava producing village. One type of guava known in Pranan Village is the guava wulung. The water content in the water guava wulung is quite a lot so it is very popular because it gives a freshness effect when consumed. However, this poses a risk for farmers because of its high moisture content, guava is one of the commodities that has a short shelf life and is prone to damage so that the product can no longer be consumed by consumers. Another problem, the extent of land owned by Pranan Village causes an abundance of water guava when the harvest season arrives. The abundance of water guava causes the price of guava to fall at the peak of the harvest season. In order to overcome these two problems, it is necessary to carry out further processing of guava water into processed products, such as jam and syrup. Product processing has been carried out by the Pranan Village PKK, such as processing jam and ayrup but not yet optimal. This service aims to develop the people of Sukoharjo District, precisely in Pranan Village to become more independent and empowered with the output of the emergence of diversification of processed guava products, such as jam and syrup to support the Pranan tourist village
Strengthening the Management Capacity of Joint Business Groups (KUBE) in Utilizing Raw Corn Materials as Products in Barakati Village Ivan Rahmat Santoso; Ismet Sulila
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 8 No 2 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v8i2.273

Abstract

The level of marketing of raw corn materials is still relatively low. This is because corn farmers only sell their produce in the form of raw corn directly to traditional markets. This program aims to strengthen the management capacity of community groups in increasing the added value of raw corn materials as a product variety. In addition, this program also aims to absorb labor and increase people's income through increased creativity and local innovation that can be made into regional specialties. The method used in this program is the technical guidance method. The results of this service program include increasing understanding of community groups processing corn into products of economic value as an effort to improve welfare, fostering group independence in processing corn into various healthy and hygienic snack products, and increasing the income of target community groups as a result of selling snack products.
Pemberdayaan Masyarakat dalam Penggunaan Obat Tradisional dari Pemanfaatan Bahan Lokal Desa Ciater Yayat Sudaryat; Lilis Febriyanti; Ani Riyani; Rahmat Sudiyat; Kuslan Kuslan; Muhamad Iqbal Rhamadianto
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 8 No 2 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v8i2.286

Abstract

Hipertensi menempati peringkat ke-3 sebagai faktor risiko penyebab kematian di dunia. Kondisi ini ditandai dengan meningkatnya tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan diastolik ≥ 90 mmHg. Salah satu bahan alam yang digunakan sebagai antihipertensi adalah daun seledri. Daun seledri memiliki kandungan apigenin yang dapat mencegah penyempitan pembuluh darah, mengatur alirah darah, dan memungkinkan pembuluh darah membesar dan mengurangi tekanan darah. Berdasarkan hal tersebut, dilakukan pemberdayaan masyarakat dalam pemanfaatan daun seledri untuk mengatasi masalah hipertensi di wilayah Desa Ciater. Solusi yang ditawarkan, yaitu peningkatan pengetahuan mitra masyarakat dengan adanya kegiatan penyuluhan dari tim pengusul IbW mengenai pemanfaatan daun seledri. Pelatihan dilakukan dengan membuat jamu infusa dari seledri. Hasil pemeriksaan tensi awal sebelum konsumsi infusa seledri 8 dari 12 orang diantaranya mempunyai tensi yang tinggi setelah mengkonsumsi infusa seledri dalam jangka waktu satu minggu dilakukan pemeriksaan ulang tansi ternyata yang tadinya tinggi ada penurunan rata-rata tekanan darah sistolik 10 mmHg. Hypertension is ranked 3rd as a risk factor for causing death in the world. This condition is characterized by an increase in systolic blood pressure ≥140 mmHg and diastolic ≥90 mmHg. One of the natural ingredients used as an antihypertensive is celery leaves. Celery leaves contain apigenin which can prevent constriction of blood vessels, regulate blood flow and allow blood vessels to dilate and reduce blood pressure. Based on this, community empowerment was carried out through the use of celery leaves to overcome the problem of hypertension in the Ciater Village area.. The solution offered is to increase the knowledge of community partners through outreach activities from the IbW proposing team regarding the use of celery leaves. The training was carried out by consuming celery infusion, 8 of 12 people has high blood pressure, after consuming celery infusion within a week, the blood pressure was re-examined, it turned out that, which was high, there was an average decrease in systolic blood pressure of 10 mmHg.
Pendampingan Mengatasi Kecanduan Gadget Pada Anak Perspektif Islam Reni Amiliya; Febri Giantara; Kaminem Witanti; Safari Amami Susanti; Sulasmi Sulasmi; Widya Sastra Lena; Robingatun Hasanah; Desita Merry Chrityanti; Ulva Hidayatuh Rohma
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 8 No 2 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v8i2.305

Abstract

Orang tua zaman sekarang pada umumnya memberikan gadget kepada anak mereka sejak usia dini. Berbagai macam alasan disampaikan oleh orang tua. Dimulai dari kesibukan karena banyaknya aktivitas yang harus dilakukan, agar anak diam, tidak mau direpotkan oleh keaktifan anak dan lain sebagainya. Pemberian gadget pada anak-anak sudah berada pada tahap yang mengkhawatirkan. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya anak yang kecanduan gadget. Pelatihan mengatasi kecanduan gadget atau ADIKSI pada anak sangat banyak dan mudah untuk diakses sekarang ini. Bisa dilakukan secara online atau pun offline. Tetapi belum banyak pendampingan terhadap ADIKSI gadget pada anak dari perspektif Islam. Pendampingan dan pelatihan pendampingan ADIKSI gadget pada anak berwawasan Islam yang dilaksanakan oleh Dosen dan Mahasiswa IAI Diniyyah Pekanbaru pada tanggal 01-10 Agustus 2022 dengan menggunakan pendekatan Service Learning. Kegiatan ini membuahkan motivasi dan minat orang tua dan wali siswa PAUD/PIAUD di Desa Suka Damai Kecamatan Singingi Hilir Kabupaten Kuansing-Riau untuk mengatasi ADIKSI pada anak secara Islami. Today's parents generally give gadgets to their children from an early age. Various reasons were given by parents. Starting from being busy because of the many activities that must be done, so that the child is quiet, does not want to be bothered by the child's activity, and so on. Giving gadgets to children is already at an alarming stage. This can be seen from the number of children who are addicted to gadgets. Training for overcoming gadget addiction or ADDICTION in children is numerous and easy to access nowadays. Can be done online or offline. But there hasn't been much assistance for gadget addiction in children from an Islamic perspective. Assistance and training on gadget addiction assistance for children with an Islamic perspective which was carried out by Lecturers and Students of IAI Diniyyah Pekanbaru on 01-10 August 2022 using the Service Learning approach. This activity resulted in the motivation and interest of parents and guardians of PAUD/PIAUD students in Suka Damai Village, Singingi Hilir District, Kuansing-Riau Regency to overcome ADIKSI in children in an Islamic way.
Sosialisasi dan Pendampingan Digitalisasi UMKM menggunakan Aplikasi Marketplace “Bulagat” Dwi Welly Sukma Nirad; Rika Ampuh Hadiguna; Ahmad Syafruddin Indrapriyatna; Wahyudi Wahyudi; Ricky Akbar; Hafizah Hanim; Hanalde Andre; Andrew Kurniawan Vadreas; Al Fajri; Ghani Arrasyid Zulkarnaen
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 8 No 2 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v8i2.323

Abstract

Pemerintah berkomitmen mendukung dan memfasilitasi UMKM untuk “naik level” dengan memanfaatkan teknologi digital. Namun, hasil yang dicapai masih belum optimal. Kepulauan Mentawai adalah satu-satunya daerah 3T di Sumatera Barat. Padahal UMKM Mentawai cukup potensial untuk dikembangkan mengingat ketersediaan sumber daya alam yang melimpah di sana. Maka, sebagai bentuk tanggung jawab Insan Perguruan Tinggi dalam melayani masyarakat, dibuatlah program aplikasi marketplace untuk wilayah Mentawai. Aplikasi ini dapat mendukung UMKM sehingga menghasilkan perekonomian yang lebih baik. Marketplace yang dikembangkan membantu UMKM dari dua sisi: (1) distribusi produk Mentawai ke luar daerah khususnya kota Padang; dan (2) mempromosikan produk UMKM melalui media promosi Bulagat. Untuk mensukseskan tujuan tersebut tentunya diperlukan pendekatan yang intensif dengan masyarakat Kepulauan Mentawai. Oleh karena itu diadakan kegiatan sosialisasi untuk membentuk pola pikir digital dan memperkenalkan aplikasi Bulagat serta pendampingan kepada masyarakat dalam menggunakan aplikasi Bulagat agar masyarakat Kepulauan Mentawai dapat menjalankannya dengan lancar. The government is committed to support and facilitate MSME’s to "level up" by utilizing digital technology. However, the results achieved are still not optimal. The Mentawai Islands are the only 3T area in West Sumatra. Even though the Mentawai MSME’s have quite the potential to be developed given the availability of abundant natural resources there. So, as a form of responsibility of Higher Education personnel to community, a marketplace application program was created for the Mentawai region. This application can support MSME’s so as to produce a better economy. The developed Marketplace helps MSME’s from two sides: (1) distribution of Mentawai products outside the region, especially the city of Padang; and (2) promoting MSME’s products through Bulagat promotional media. In order to achieve the success of this goal, of course, an intensive approach is needed with the people of the Mentawai Islands. Therefore, socialization activities were held to form a digital mindset and introduce the Bulagat application and assistance to the community in using the Bulagat application so that the people of the Mentawai Islands could run it fluently.
Pelatihan Hidroponik dengan Pemanfaatan Limbah Plastik Sebagai Media Pertumbuhan Tanaman di SMP Negeri 51 Makassar Bashariah Bashariah; Rifqah Fadhilah; Syalzadilah Putri Juwita
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 8 No 2 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v8i2.324

Abstract

Peningkatan daya konsumtif masyarakat menjadikan sampah semakin banyak, utamanya berbahan plastik. Mengurangi limbah plastik haruslah dengan menumbuhkan kesadaran dan kepedulian terhadap pentingnya menjaga lingkungan, yaitu memanfaatkan barang bekas sebagai wadah bercocok tanam hidroponik. Hidroponik adalah metode bercocok tanam dengan media air tanpa tanah dengan bantuan beberapa media tanam. Tujuan pengabdian ini adalah memperkenalkan cara bercocok tanam hidroponik sederhana dan meningkatkan kepedulian siswa terhadap lingkungan dengan pemanfaatan limbah plastik. Diharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan kreatifitas, wawasan, dan kepedulian siswa terhadap lingkungan. Pengabdian ini diawali dengan melakukan observasi secara langsung di sekolah. Selanjutnya, motode yang digunakan adalah ceramah, diskusi, dan praktik langsung dilapangan. Kegiatan ini berhasil dilakukan berdasarkan dari luaran pelatihan berupa alat bercocok tanam menggunakan sistem hidroponik deep water culture. Harapan setelah Pengabdian kepada Masyarakat ini, yaitu peserta/siswa bisa menjadikan hidroponik sebagai hobi baru yang dapat dijadikan sebagai suplay bahan makanan berupa sayur. Selain itu, peserta/siswa dapat belajar cara bercocok tanam dengan metode lain bukan hanya dengan metode yang telah dilakukan. The increase in people's consumptive power makes more and more waste, especially made of plastic. Reducing plastic waste must be by raising awareness and concern for the importance of protecting the environment, namely using used goods as a container for hydroponic farming. Hydroponics is a method of growing crops with a soilless water medium with the help of several growing media. The purpose of this service is to introduce simple hydroponic farming methods and increase students' concern for the environment by utilizing plastic waste. It is hoped that this activity can increase students' creativity, insight, and concern for the environment. This service begins with making observations directly at school. Furthermore, the motto used is lectures, discussions, and hands-on practice in the field. This activity was successfully carried out based on the training output in the form of farming tools using a deep water culture hydroponic system. The hope after this Community Service, namely participants / students can make hydroponics a new hobby that can be used as a supply of food ingredients in the form of vegetables. In addition, participants / students can learn how to grow crops with other methods not only with the methods that have been done.
Penguatan Literasi Islam dan Sains Sebagai Peningkatan Wawasan Generasi Muda Islami Era Society 5.0 di Ikatan Pemuda Muhammadiyah Kota Batu Luciana Anggraeni; Fahrudin Mukhlis
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 8 No 2 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v8i2.327

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan untuk memperkuat literasi Islam dan sains di era masyarakat 5.0. Pelaksanaan pengabdian ini dilakukan kepada Ikatan Pemuda Muhammadiyah Kota Batu. Peserta diberikan pelatihan, pendampingan dan penyuluhan tentang literasi Islam dan sains. Penyuluhan dilakukan untuk memberikan penguatan dan pemahaman tentang integrasi Islam dalam setiap bidang keilmuan sebagai bekal bagi generasi muda muslim yang intelektual dalam menghadapi era masyarakat 5.0. Pelatihan tersebut dilakukan untuk memperkokoh pondasi keislaman bagi generasi muda agar dapat berkontribusi secara ilmiah dan tidak meninggalkan nilai-nilai keislaman. Pendampingan dilakukan dengan memberikan arahan, komunikasi, dan pemberian materi terkait Islamisasi Ilmu. Pendampingan dilakukan dengan memberikan materi tentang integrasi Islam dan Sains dalam mengamalkan ilmu bagi masyarakat. Kegiatan pengabdian ini menggunakan tiga tahapan, yaitu survey data anggota mahasiswa, sosialisasi agenda dan penyampaian materi. This community service activity is carried out to strengthen Islamic and scientific literacy in the era of society 5.0. The implementation of this service was carried out to the Batu City Muhammadiyah Youth Association. Participants are given training, mentoring and counseling about Islamic and scientific literacy. Counseling is carried out to provide strengthening and understanding of the integration of Islam in every scientific field as a provision for the young generation of Muslims who are intellectuals in facing the era of society 5.0. The training is carried out to strengthen the Islamic foundation for the younger generation so that they can contribute scientifically and not abandon Islamic values. Assistance is carried out by providing direction, communication, and providing material related to the Islamization of Science. Assistance is carried out by providing material on the integration of Islam and Science in practicing knowledge for the community. This service activity uses three stages, : a survey of student member data, socialization of the agenda and delivery of material.
Edukasi Pembuatan Pestisida Nabati dari Kulit Bawang Merah di Desa Bagorejo Kabupaten Banyuwangi Ratri Sekaringgalih; Alif Nur Laili Rachmah; Yuni Susanti; Ayu Qurota A’yun; Ansori Ansori
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 8 No 2 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v8i2.335

Abstract

Pengabdian masyarakat di Desa Bagorejo bertujuan untuk mengoptimalkan potensi kulit bawang merah sebagai bahan baku pestisida nabati. Hal ini berkaitan dengan masyarakat Bagorejo yang mata pencaharian utamanya adalah petani. Namun, petani cenderung masih menggunakan pestisida kimia untuk membasmi hama. Sehingga pembuatan pestisida nabati merupakan jawaban untuk meminimalisir penggunaan pestisida kimia mengingat dampak penggunaan pestisida kimia yang cukup berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Harga pestisida kimia yang meningkat setiap tahunnya juga menjadi alasan untuk mendukung penggunaan pestisida nabati. Perkembangan pemanfaatan kulit bawang merah masih sangat minim, hal ini terjadi karena kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat akan potensinya. Berdasarkan permasalahan tersebut, kami berinisiatif untuk memberikan solusi melalui sosialisasi dan praktek. Kegiatan diawali dengan sosialisasi potensi kulit bawang merah, pelatihan pembuatan pestisida nabati dari kulit bawang merah, serta evaluasi kegiatan. Hasil dari pengabdian ini yaitu masyarakat dapat memperoleh pengetahuan tambahan tentang potensi kulit bawang merah, dan manfaatnya selain sebagai limbah serta dapat mengolah kulit bawang merah sebagai pestisida nabati. Community service in Bagorejo Village aims to optimize the potential of red onion skin as a raw material for botanical pesticides. It relates to the Bagorejo community, where the main livelihood is farmers. However, farmers tend to still use chemical pesticides to eradicate pests. So that the manufacture of botanical pesticides is the answer to minimize the use of chemical pesticides, considering the impact of the use of chemical pesticides which are quite dangerous for human health and the environment. The price of chemical pesticides which has increased every year is also a reason to support the use of botanical pesticides. The development of red onion skin utilization is still very minimal, it occurs due to a lack of public awareness and knowledge about its potential. Based on these problems, we took the initiative to provide a solution through outreach and practice. The activity began with socializing the potential of red onion skin, training on processing red onion skin into botanical pesticides and evaluating the activities. The result of this service is the community gained a significant increase in knowledge related the knowledge of the potential of red onion skin, and apart from being a waste, it can also process red onion skin as a botanical pesticide.
Peningkatan Keselamatan Kerja Melalui Pencegahan Penyakit Akibat Kerja Pada Perawat di Rumah Sakit Ngatoiatu Rohmani; Novita Nirmalasari; Ratna Lestari
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 8 No 2 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v8i2.346

Abstract

Penyakit akibat kerja dapat terjadi pada pekerja, termasuk perawat. Perawat sering melaporkan berbagai keluhan seperti sakit kepala, nyeri pinggang, tertusuk jarum dan penularan penyakit akibat kerja. Oleh karena itu, perawat perlu meningkatkan kewaspadaan dalam menerapkan budaya keselamatan dan kesehatan kerja agar dapat memberikan asuhan keperawatan secara optimal. Identifikasi risiko bahaya dan pemeriksaan kesehatan juga perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja yang dapat menurunkan produktivitas kerja. Sosialisasi dan pemberian edukasi terkait praktik K3 kepada perawat merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah angka kecelakaan kerja. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kepatuhan perawat dalam melaksanakan pencegahan penyakit akibat kerja dengan menerapkan protokol yang sesuai dan mengenalkan latihan peregangan di tempat kerja untuk mencegah cedera akibat kerja. Metode pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat meliputi: pengkajian kesehatan dan bahaya, analisis masalah, dan implementasi program melalui sosialisasi dan pendidikan kesehatan. Hasil menunjukkan bahwa sebagian besar peserta telah menerapkan pengurangan risiko infeksi dengan mencuci tangan sebelum dan sesudah prosedur dengan teknik yang benar. Occupational diseases may occur in workers, including nurses. Nurses often report various complaints such as headaches, low back pain, needle pricks and occupational disease transmission. Therefore, nurses need to increase vigilance in implementing a culture of occupational health and safety in order to provide nursing care optimally. Identification of hazard risks and health checks also need to be carried out to prevent work accidents that may reduce the work productivity. Socializing and providing education related to OSH practices to nurses is one of the efforts that can be pursued to prevent the number of work accidents. This service activity aims to increase the knowledge and compliance of nurses in implementing occupational disease prevention by implementing appropriate protocols and introducing stretching exercises in the workplace to prevent work-related injuries. The methods of conducting community service includes: health and hazard screening, problem analysis, and implementation of program through socialization and education. The results showed that majority of participants have implemented infection risk reduction by washing hands before and after the procedure with the correct technique

Page 1 of 3 | Total Record : 30