cover
Contact Name
Achmad Riyanto
Contact Email
ariyanto@ub.ac.id
Phone
+62341-562454
Journal Mail Official
jtresda@ub.ac.id
Editorial Address
Jl. MT. Haryono No.167, Ketawanggede, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur 65145
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : 27982386     EISSN : 27983420     DOI : https://doi.org/10.21776/ub.jtresda
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air is a scientific journal published regularly twice per year by Water Resources Engineering Department, Universitas Brawijaya. The paper submitted in this journal covers the fields of Water Resources Information System, Water Resources Conservation, Water Resources Utilization and Efficiency, Water Structure Engineering Planning and Water Resources Engineering Basic Knowledge. The submitted paper can be a summary of research reports or scientific literature review. The language used in this journal is either English or Indonesian.
Articles 30 Documents
Search results for , issue "Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)" : 30 Documents clear
Analisis Debit Banjir Rancangan dengan Metode HSS Nakayasu, HSS ITB-1, dan HSS Limantara pada DAS Manikin di Kabupaten Kupang Alvine Cinta Damayanti; Lily Montarcih Limantara; Riyanto Haribowo
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2022.002.02.25

Abstract

East Nusa Tenggara Province is a dry area where the rain season is relatively short and the rainfall intensity is low. This causes the production of food crops can not be maximized, even crop failure. The limited water resources in East Nusa Tenggara Province can be optimized by doing construction the Manikin Dam. In water resources planning, realistic flood discharge is needed by using the Synthetic Unit Hidrograph Method. The purpose of this research is to analyze the design flood discharge using the Methods of Synthetic Unit Hidrograph Nakayasu, ITB-1, and Limantara in Manikin Watershed of Kupang Regency. The calculation of the design flood discharge is carried out after obtaining the design rainfall value by using Normal, Log Normal, Gumbel, and Log Pearson Type III distribution methods. The results obtained are tested for suitability and the design rainfall value that passed can be use in the calculation of the design flood discharge. The results showed that the design flood discharge from the calculation of Nakayasu SUH method is 1597,16 m3/sec, that the design flood discharge from the calculation of ITB-1 SUH method is 965,64 m3/sec, and that the design flood discharge from the calculation of Limantara SUH method is 401,32 m3/sec. Based on the results, the value of the calculation of Nakayasu SUH method is the most suitable method and the closest to the conditions in the Manikin watershed.Provinsi Nusa Tenggara Timur merupakan daerah kering dimana musim basah (hujan) relatif pendek dan intensitas curah hujan yang kecil. Hal ini menyebabkan terjadinya produksi tanaman pangan tidak dapat maksimal, bahkan gagal panen. Terbatasnya sumber daya air di Propinsi Nusa Tenggara Timur dapat dioptimalkan dengan melakukan pembangunan Bendungan Manikin. Pada perencanaan bidang sumber daya air, dibutuhkan data debit banjir yang realistis dengan menggunakan Metode Hidrograf Satuan Sintetis. Penelitian bertujuan untuk menganalisis debit banjir rancangan dengan menggunakan ketiga metode Hidrograf Satuan Sintetis yaitu HSS Nakayasu, ITB-1, dan Limantara pada DAS Manikin di Kabupaten Kupang. Perhitungan debit banjir rancangan dilakukan setelah mendapat nilai hujan rancangan dengan menggunakan metode distribusi Normal, Log Normal, Gumbel, dan Log Pearson Type III. Hasil yang diperoleh diuji kembali kesesuaiannya dan nilai hujan rancangan yang lolos digunakan dalam perhitungan debit banjir Damayanti, A. C. et al., Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 0 No. 0 (2021) p. 0-0 2 rancangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai debit banjir rancangan perhitungan metode HSS Nakayasu sebesar 1597,16 m3 /det, debit banjir rancangan perhitungan metode HSS ITB-1 sebesar 965,64 m3 /det, dan debit banjir rancangan perhitungan metode HSS Limantara sebesar 401,32 m3 /det. Berdasarkan hasil analisis, nilai dari perhitungan metode HSS Nakayasu merupakan metode yang sesuai dan paling mendekati dengan kondisi di DAS Manikin.
Perbandingan Metode Alih Ragam Hujan Menjadi Debit dengan FJ. Mock dan NRECA di Sub DAS Amprong Kabupaten Malang Sahirah Masruroh; Ery Suhartanto; Donny Harisuseno
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2022.002.02.26

Abstract

Abstract: A research on the conversion of rainfall into discharge located in the Amprong sub-watershed aims to compare the results of the modeling discharge FJ. Mock and NRECA on AWLR discharge data carried out with calibration and validation tests to determine the appropriate method for the characteristics of the Amprong sub-watershed. In this study the FJ. Mock method got the best value in the 6-year calibration data group with MAE = 0.180, NSE = 0.995, R = 0.998, and Kr = 0.44%. The best validation was in the 4-year validation data group with MAE = 2.099, NSE = 0.036, R = 0.853, and Kr = 2.89%. For parameters FJ. Mock values obtained i = 0.8, k = 0.01–1.77, m = 30%-50%, SMC = 200 mm, ISM = 50 mm, and Vn-1 = 50 mm. For NRECA the best value at 9-years of calibration was MAE = 2.241, NSE = 0.392, R = 0.627, and Kr = 1.97%. While the assessment obtained MAE = 1.473, NSE = 0.533, R = 0.968, and Kr = 0.42%. For the NRECA parameter, the PSUB value = 0.9 and the GWF value = 0.02-0.22. The most suitable method in this research is FJ. Mock. Abstrak: Penelitian tentang alih ragam hujan menjadi debit yang berlokasi di Sub DAS Amprong ini bertujuan untuk membandingkan hasil debit permodelan FJ. Mock dan NRECA terhadap data debit AWLR yang dilakukan dengan uji kalibrasi dan validasi untuk menentukan metode apa yang sesuai dengan karakteristik Sub DAS Amprong. Pada penelitian ini metode FJ. Mock didapatkan nilai terbaik pada kelompok data 6 tahun kalibrasi dengan nilai MAE = 0,180, NSE = 0,995, R = 0,998, dan Kr = 0,44%. Perhitungan validasi terbaik pada kelompok data 4 tahun validasi dengan nilai MAE = 2,099, NSE = 0,036, R = 0,853, dan Kr = 2,89%. Untuk parameter FJ. Mock didapatkan nilai i = 0,8, k = 0,01–1,77, m = 30%-50%, SMC = 200 mm, ISM = 50 mm, dan Vn-1 = 50 mm. Untuk NRECA nilai terbaik pada 9 tahun kalibrasi dengan nilai MAE = 2,241, NSE = 0,392, R = 0,627, dan Kr = 1,97%. Sedangkan perhitungan validasi didapatkan nilai MAE = 1,473, NSE = 0,533, R = 0,968, dan Kr = 0,42%. Untuk parameter NRECA didapatkan nilai PSUB = 0,9 dan nilai GWF = 0,02-0,22. Metode yang paling sesuai pada penelitian ini yaitu FJ. Mock.
Kajian Evaluasi Genangan Menggunakan Metode SWMM (Storm Water Management Model) di Daerah Jalan Soekarno Hatta (RS UB Hingga Patung Pesawat), Kota Malang Novansyah Fajri; Ussy Andawayanti; Rahmah Dara Lufira
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2022.002.02.22

Abstract

Soekarno Hatta Streets is located at Malang City, East Java Region at risk of flood. The population growth, regional development, and flat topography cause the drainage channel’s capacity inadequate for precipitation. This study is necessary to analyze the rainfall discharge with return period of 2 years (R2). Then, analyze the existing drainage channel’s capacity ability by modeling with help of the application EPA SWMM 5.1. After gaining the report of the model, there should be an evaluation of the existing drainage channel. J10 and J17 are the channels that need to be evaluated because those channels have inadequate capacity or overflow. The report shows that the flood discharge in J10 and J17 are 1,728m3/s and 0,358 m3/s. Accordingly to those conditions, the proper dimension for J10 and J17 channels are using a box culvert with dimensions 0,8 m and 0,6 m. The cost estimate for those constructions is Rp. 660.883.000,00.Jalan Soekarno Hatta yang berlokasi di Kota Malang, Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu pusat kota yang sering terjadi genangan. Pertumbuhan penduduk dan perkembangan wilayah serta kondisi topografi yang cukup datar, menyebabkan kapasitas saluran drainase yang sudah ada tidak dapat menampung presipitasi yang tidak terinfiltrasi ke dalam tanah. Pada studi ini, diperlukan untuk menganalisis Intensitas Hujan Rancangan dengan kala ulang 2 tahun (R2). Kemudian menganalisis kemampuan kapasitas tampungan saluran drainase existing dengan memodelkan pada Aplikasi EPA SWMM 5.1. Setelah mendapatkan informasi dari pemodelan tersebut, maka diperlukan evaluasi terhadap saluran drainase existing. Saluran yang tidak memiliki kapasitas tampungan yang cukup atau meluap, akan didesain ulang dimensinya sebagaimana yang terjadi pada saluran J10 dan J17. Pada saluran J10 didapat debit luapan yang terjadi yaitu 1,728 m3/dt dan pada saluran J17 sebesar 0,358 m3/dt. Maka, diperlukannya evaluasi dimensi saluran pada J10 dan J17 dengan menggunakan box culvert dan dari masing – masing box culvert tersebut 0,8 m dan 0,6 m. Estimasi anggaran biaya yang diperlukan untuk pembangunan tersebut sebesar Rp. 660.883.000,00.
Perbandingan Metode Alih Ragam Hujan Menjadi Debit dengan FJ. Mock dan NRECA di DAS Welang Kabupaten Pasuruan Devita Putri Anindya; Ery Suhartanto; Jadfan Sidqi Fidari
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2022.002.02.24

Abstract

The transformation of rain to discharge is a modeling process that converts rain data into discharge data. Discharge data in a watershed (DAS) is needed to determine the availability of water discharge in a river that will be used to meet the needs of living things around it. However, the availability of river flow data is often incomplete. Therefore, a change in the variety of rain to discharge is needed. This study aims to determine the results of the calculation of the conversion of rainfall into discharge at the Welang watershed location, Pasuruan Regency. The method used is the FJ. Mock and NRECA methods. The calculation results from these two methods will be compared with the AWLR data in the Welang watershed. From the results of the analysis, it was found that the most suitable method for calculating the transfer of rainfall into discharge in the Welang watershed is the FJ. Mock method with an NSE value of 0.629, a PBIAS value of 0.437, and a correlation coefficient (R) of 0.793. The use of the surrounding land influences the discharge condition in a watershed. The relationship between changes in land use and the condition of the annual average discharge of the Welang watershed shows that the discharge value tends to decrease in terms of comparisons in 2006, 2010, 2015, and 2020. Alih ragam hujan menjadi debit merupakan proses permodelan yang mengubah data hujan menjadi data debit. Data debit pada suatu daerah aliran sungai (DAS) diperlukan untuk mengetahui ketersediaan debit air pada suatu sungai yang akan dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan makhluk hidup disekitarnya. Tapi pada kenyataannya ketersediaan data debit aliran sungai sering kali tidak lengkap, Maka dari itu dibutuhkan suatu alih ragam hujan menjadi debit. Pada studi ini bertujuan untuk mengetahui hasil perhitungan alih ragam hujan menjadi debit pada lokasi DAS Welang, Kabupaten Pasuruan. Metode yang digunakan adalah metode FJ. Mock dan NRECA. Hasil perhitungan dari kedua metode tersebut nantinya dibandingkan dengan data AWLR pada DAS Welang. Dari hasil analisis didapatkan bahwa metode yang paling sesuai untuk perhitungan alih ragam hujan menjadi debit pada DAS Welang adalah metode FJ. Mock dengan nilai NSE sebesar 0,629, nilai PBIAS sebesar 0,437 dan nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,793. Kondisi debit pada suatu DAS dipengaruhi oleh penggunaan lahan disekitarnya. Hubungan antara perubahan tata guna lahan dengan kondisi debit rerata tahunan DAS Welang menunjukkan nilai debit yang cenderung menurun, ditinjau dari perbandingan tahun 2006, 2010, 2015 dan 2020.
Pemodelan Aliran Sungai Jatiroto Menggunakan Software HEC-RAS 5.0.7 Rovita Yuniarti Arimbi; Sumiadi Sumiadi; Bambang Winarta
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2022.002.02.23

Abstract

The Jatiroto River area, which is located on the border of Lumajang Regency and Jember Regency, is often hit by floods when the rainy season arrives. In 2022, floods hit the lower reaches of the Jatiroto River with an average water level of 30-50 cm. The influence of backwater from the Bondoyudo River downstream and discharge shipments from tributaries makes the cross-sectional capacity of the Jatiroto River unable to accommodate the incoming water discharge. The purpose of this flow modeling is to determine the point of the river section that occurs runoff so that it can be used as a recommendation for flood disaster prevention and mitigation plans.  Calibration of flow modeling to determine n Manning using observational discharge in the weir and historical data of flooding on December 23, 2018. The results of the flow simulation using HEC-RAS 5.0.7 obtained n Manning values of 0.025 and 0.023. The planned flood discharge used for modeling analysis of existing conditions is Q2th of 373.10 m3/sec. From the results of the simulation of the flow of existing conditions in Q2th that in some river sections there was an overflow of water, especially the downstream section.Wilayah Sungai Jatiroto yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Jember sering diterjang banjir ketika musim penghujan tiba. Tahun 2022 kejadian banjir menerjang wilayah bagian hilir Sungai Jatiroto dengan ketinggian air rata-rata 30-50 cm. Adanya pengaruh backwater dari Sungai Bondoyudo di bagian hilir dan kiriman debit dari anak sungai membuat kapasitas penampang Sungai Jatiroto tidak dapat menampung debit air yang masuk. Tujuan dari pemodelan aliran ini untuk mengetahui titik ruas sungai yang terjadi limpasan sehingga dapat dijadikan rekomendasi rencana pencegahan dan mitigasi bencana banjir. Kalibrasi pemodelan aliran untuk menentukan n Manning menggunakan debit pengamatan di bendung dan data historis banjir pada tanggal 23 Desember 2018. Hasil dari simulasi aliran menggunakan HEC-RAS 5.0.7 didapatkan nilai n Manning sebesar 0,025 dan 0,023. Debit banjir rencana yang digunakan untuk analisis pemodelan kondisi eksisting yaitu Q2th sebesar  373,10 m3/det. Dari hasil simulasi aliran kondisi eksisting Q2th bahwasanya di beberapa ruas sungai terjadi luapan air terutama ruas bagian hilir.
Estimasi Laju Infiltrasi Berdasarkan Kadar Air, Porositas, Dan Komposisi Tanah di Sub DAS Lesti Dhany Amar Dermawan; Donny Harisuseno; Jadfan Sidqi Fidari
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2022.002.02.28

Abstract

Infiltrasi yang terganggu akibat berubahnya tata guna lahan yang sebelumnya merupakan daerah resapan air hujan akibat konversi lahan guna menunjang kehidupan manusia akan mengakibatkan terganggunya siklus hidrologi yang dapat membawa bencana alam. Strategi perencanaan konversi lahan, tata guna lahan, manajemen air, dan pengembangan daerah sangat erat kaitannya dengan infiltrasi. oleh karena itu dibutuhkan lebih banyak studi mengenai infiltrasi sebagai tambahan referensi bagi peneliti lain khususnya dalam bidang infiltrasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil pengukuran laju infiltrasi di lokasi penelitian. Mengetahui pengaruh parameter tanah yang berupa porositas, kandungan air, dan komposisi butir Tanah dalam tanah terhadap laju infiltrasi. Studi dilaksanakan pada 12 titik lokasi di Sub DAS Lesti. Data-data merupakan pengamatan langsung dari lapangan. Nilai laju infiltrasi yang didapatkan menggunakan alat Double ring infiltrometer di lokasi studi berkisar antara 0,33 mm/menit hingga 14 mm/menit dengan rerata sebesar 5,528 mm/menit. Dilakukan pengujian pada sampel tanah dari lokasi penelitian di laboratorium untuk mengetahui nilai kadar air, porositas dan komposisi butir tanah. Hasil analisa hubungan kadar air, komposisi butir pasir, lanau, dan lempung memiliki hubungan signifikan terhadap laju infiltrasi. persamaan regresi linear berganda terbaik yang dapat dibangun dalam penelitian ini adalah Ypred = 13,717 – 0,131(%Kadar Air) -0,551-(%Lempung) yang secara simultan mampu menjelaskan 79,1% kejadian dari laju infiltrasi dengan kategori model memuaskan.Disturbed infiltration due to the changing of land use that was previously rain catchment area as a result of land conversion to support human life will result to the disturbance of hydrology cycle that can bring natural disaster. Land conversion planning, land usage, water management, and area development strategies are very closely related with infiltration. Therefore, more studies regarding infiltration as more reference for other researcher especially in infiltration field is needed. This research is intended to know the result of infiltration rate in the research location. Knowing the effect of land parameter which are porosity, water content, and soil grain composition in the land to infiltration rate. The study was conducted on 12 location points in Sub DAS Lesti. The data are direct observation on site. Infiltration rate value obtained using Double Ring Infiltrimeter tool on site ranged around 0.33 mm/min to 14 mm/min with an average of 5.528 mm/min. Testing was done on soil sample from research site in the laboratory to see water content value, porosity, and soil grain composition. Analysis result of the relation between water content, sand grain, silk, and clay composition shows significant correlation towards infiltration rate. The best multiple linear regression equation that can be built in this research is Ypred = 13.717 - 0.131 (Water content %) -0.551-(Clay%) that can simultaneously explain 79.1% occurrences from infiltration rate with satisfying model category.
Analisa Indeks Kinerja Sistem Irigasi D.I Mojowarno Kabupaten Jombang Dengan Menggunakan Aplikasi E-PAKSI Adit Bintang Pratama; Sri Wahyuni; Jadfan Sidqi Fidari
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2022.002.02.31

Abstract

One of the main rice-growing regions in Jombang Regency is Mojowarno Subdistrict. The Mojowarno Irrigation Area, which is in Mojowarno Village, Mojowarno District, and Jombang Regency, is one of the Mojowarno District sections that contributes to this. An evaluation of the system performance index is required to sustain and boost the current production since the Mojowarno Irrigation Area's maintenance and restoration efforts aim to maintain the level of rice productivity. Additionally, E-PAKSI software is used in this study's determination of the system performance index value to aid with irrigation. The Mojowarno Irrigation Area, Mojowarno District, and Jombang Regency evaluation findings showed that the irrigation performance index value was 71.68 percent (moderate condition). A small value indicates that irrigation network assets are included in the category of being handled immediately, while a large value indicates that irrigation network assets are included in the category of not being handled immediately, according to the explanation obtained from the calculation of handling priorities. does not require quick attention. A number of structures and irrigation canals need to be restored right away due to their damaged state, according to the findings of establishing the priority of management.Salah satu daerah penghasil padi utama di Kabupaten Jombang adalah Kecamatan Mojowarno. Daerah Irigasi Mojowarno yang berada di Desa Mojowarno, Kecamatan Mojowarno, dan Kabupaten Jombang merupakan salah satu ruas Kecamatan Mojowarno yang berkontribusi terhadap hal tersebut. Evaluasi indeks kinerja sistem diperlukan untuk mempertahankan dan meningkatkan produksi saat ini karena upaya pemeliharaan dan restorasi Kawasan Irigasi Mojowarno bertujuan untuk mempertahankan tingkat produktivitas padi. Selain itu, perangkat lunak E-PAKSI digunakan dalam penelitian ini penentuan nilai indeks kinerja sistem untuk membantu irigasi. Temuan evaluasi Wilayah Irigasi Mojowarno, Kecamatan Mojowarno, dan Kabupaten Jombang menunjukkan bahwa nilai indeks kinerja irigasi sebesar 71,68 persen (kondisi sedang). Nilai yang kecil menunjukkan bahwa aset jaringan irigasi termasuk dalam kategori ditangani segera, sedangkan nilai yang besar menunjukkan bahwa aset jaringan irigasi termasuk dalam kategori tidak segera ditangani, sesuai dengan penjelasan yang diperoleh dari perhitungan prioritas penanganan. tidak membutuhkan perhatian cepat. Sejumlah struktur dan saluran irigasi perlu segera dipulihkan karena keadaannya yang rusak, menurut temuan untuk menetapkan prioritas manajemen.  
Analisis Keruntuhan Bendungan Raknamo Kabupaten Kupang Menggunakan Software HEC-RAS Yehezkiel Christian Purnomo; Runi Asmaranto; Dian Sisinggih
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2022.002.02.29

Abstract

Raknamo Dam is a hydraulic structure built on the Noel Puames River to store and control its flow by forming a reservoir in the upstream area. Raknamo Dam, which is categorized as non-homogeneous (zoned) earth dam, was developed to supply water for domestic purposes, irrigation, micro-hydropower, recreational object, and flood control. The essential goal of this study is to discover probable failure scenarios for Raknamo Dam. Based on the hypothetical scenarios, there are two major causes of dam failure: overtopping and piping. Dam-break analysis was carried out via HEC-RAS 5.0.7 Software using various scenarios. Overtopping Scenario produces the largest inundation area that stretches up to 5030.79 hectares. The flash flood triggered by the dam failure had devastating effects on downstream areas: affected 10200 people, damaged 2682 buildings, inundated 3340 hectares cultivated land, 140.512 kilometres roads impassable, and several others followed. The downstream area suffered Rp 1,124,903,589,268.22 loss according to the assessment via Ina-SAFE approach.Bendungan Raknamo merupakan struktur hidrolis yang dibangun pada ruas Sungai Noel Puames untuk menampung dan mengatur aliran air dengan membentuk waduk di sisi hulu bendungan. Bendungan yang dikategorikan dalam jenis bendungan urugan tanah non-homogen (zonal) ini dikembangkan dalam rangka memenuhi pasokan air domestik, pemenuhan kebutuhan air irigasi, pembangkit listrik tenaga mikro-hidro, prasarana wisata, dan pengendalian banjir. Tujuan utama penelitian ini ialah mengetahui skenario kegagalan yang mungkin terjadi pada Bendungan Raknamo. Berdasarkan hipotesis, terdapat dua skenario utama yang menyebabkan Keruntuhan Bendungan Raknamo, yaitu overtopping dan piping. Analisis keruntuhan bendungan dilakukan pada Software HEC-RAS 5.0.7 dengan berbagai pendekatan skenario. Skenario Overtopping menimbulkan genangan dengan luasan terbesar yang membentang seluas 5030.79 hektar. Banjir bandang yang dipicu kegagalan bendungan meimbulkan dampak buruk pada daerah hilir: 10200 penduduk terdampak, 2682 bangunan rusak, 3340 hektar lahan cocok tanam tergenang, 140.512  kilometer ruas jalan tidak dapat dilalui, dan beberapa lainnya. Kerugian pada daerah di hilir Bendungan Raknamo diestimasikan mencapai Rp 1,124,903,589,268.22 hasil penilaian kerugian tersebut dilakukan dengan menggunakan Metode InaSAFE.
Validasi Data Curah Hujan Satelit dengan Data Stasiun Hujan di DAS Sadar, Kabupaten Mojokerto Dhany Amar Dermawan; Donny Harisuseno; Jadfan Sidqi Fidari
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2022.002.02.30

Abstract

Hydrological analysis is a basis for water building planning. However, the problem in hydrological analysis usually in the availability of data, such as empty/incomplete rain data, inadequate rain stations, rain recording which is still done manually so that it can increase the risk errors. To overcome the problem of the lack of availability of rain data, the alternative that can be used is using satellite rainfall. Satellite rainfall is using remote sensing technology, so it is possible to get wider area coverage, near real time data, fast and free access and economical. This study was include for calibration and validation of uncorrected satellite rainfall data in the Sadar watershed area, Mojokerto Regency and using two types of satellites, TRMM and CHIRPS. The data validation analysis methods used are Nash-Sutcliffe Efficiency (NSE), Correlation Coefficient (R), and Root Mean Squared Error-observations standard deviation ratio (RSR). The results of the validation of the TRMM and CHIRPS satellite rainfall data show that the TRMM satellite has the suitability of the field data by 70,3% while the CHIRPS satellite has the suitability of the field data by 20,7%. So, from the overall analysis can be concluded that TRMM data can be recommended as an alternative hydrology data in the Sadar watershed.Analisis hidrologi adalah suatu dasar perencanaan bangunan air. Namun, permasalahan dalam analisis hidrologi biasanya terletak pada ketersediaan data yang kurang memadai, contoh seperti data hujan yang kosong/tidak lengkap, stasiun hujan yang tidak memadai, pencatatan hujan yang masih dilakukan secara manual sehingga dapat meningkatkan risiko kesalahan pencatatan. Untuk mengatasi permasalahan tentang minimnya ketersediaan data hujan, maka alternatif yang dapat digunakan adalah menggunakan curah hujan satelit. Curah hujan satelit yang menggunakan teknologi penginderaan jauh, sehingga cakupan wilayah luas, data near real time, akses cepat dan gratis serta ekonomis. Studi ini dilakukan untuk kalibrasi dan validasi terhadap curah hujan satelit belum terkoreksi pada wilayah DAS Sadar, Kabupaten Mojokerto dan menggunakan dua jenis satelit yaitu TRMM dan CHIRPS. Metode analisis validasi data yang digunakan berupa Nash-Sutcliffe Efficiency (NSE), Koefisien Korelasi (R), dan Root Mean Squared Error- observations standard deviation ratio (RSR). Berdasarkan hasil perhitungan satelit TRMM menunjukan kesesuaian data dengan data lapangan sebesar 70,3%, sedangkan untuk satelit CHIRPS menunjukan kesesuaian data dengan data lapangan sebesar 20,7%, sehingga dapat disimpulkan TRMM dapat direkomendasikan menjadi data alternatif hidrologi 
Evaluasi Kualitas Air dan Sistem Hidran Pada Zona Pelayanan Betek Kota Malang Menggunakan Program WaterCAD Fachry Rizaldy Hasibuan; Riyanto Haribowo; Sri Wahyuni
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2022.002.02.27

Abstract

The water need continues to be influenced by the rapidly growing population in an area, but this development is not accompanied by the availability of fresh water. PDAM (Municipal Water Supply Company) of Malang City consist of  several Zones or DMA (District Meter Area), one of them is Betek Service Zone. the hydrant did not function properly, while the water quality was due to the Malang City hydrant being an integral part of the water distribution pipeline to the community. Evaluation of Water Quality and Hydrant System is based on the existing network condition in the Betek Service Zone where the Betek Reservoir water supply comes from the Tlogomas Reservoir from the Wendit Sources 1, 2 and 3. Betek Reservoir 1 flowing water by 101,189 liters/sec to DMA 1,2,4 and 5 and Betek Reservoir 2 of 233,339 liters/sec to DMA 3,6 and 7. Based on WaterCAD V8i software simulation in Betek Zone, the results of pressure, velocity, headloss gradient, and residual chlorine in existing and development conditions with the conditions of permitted pressure of 0.5-10 atm, permitted speed of 0.3-6 m/sec,  permitted headloss gradient of 0-15 m/km and permitted  residual chlorine of 0.3-0.5 mg/l.Kebutuhan air yang terus dipengaruhi oleh pertumbuhan jumlah penduduk yang semakin pesat disuatu daerah, Tetapi perkembangan tersebut tidak diiringi dengan penyediaan air bersih yang ada. PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) Kota Malang menjadi beberapa Zona atau DMA (District Meter Area) salah satunya Zona Pelayanan Betek. Hidran sekitar Kota Malang tidak berfungsi dengan baik adapun kualitas air dikarenakan hidran Kota Malang menjadi satu kesatuan dengan pipa jaringan distribusi air ke masyarakat. Evaluasi Kualitas Air dan  Sistem Hidran didasarkan pada jaringan kondisi eksisting di Zona Pelayanan Betek dimana suplai air Reservoir Betek berasal dari Reservoir Tlogomas yang berasal dari Sumber Wendit 1, 2 dan 3. Reservoir 1 Betek yang mengaliri air sebesar 101,189 ltr/dtk ke DMA 1,2,4 dan 5 dan Reservoir 2 Betek sebesar 233,339 ltr/dtk ke DMA 3,6 dan 7. Berdasarkan simulasi software WaterCAD V8i di Zona Betek didapatkan hasil tekanan, kecepatan, headloss gradient, dan sisa klorin pada kondisi eksisting dan pengembangan dengan syarat tekanan yang diijinkan 0,5-10 atm, kecepatan yang diijinkan 0,3-6 m/detik, headloss gradient yang diijinkan 0-15 m/km dan sisa klorin yang diijinkan 0,3-0,5 mg/l.

Page 3 of 3 | Total Record : 30