cover
Contact Name
Beny Irawan
Contact Email
benyirawan@medistra.ac.id
Phone
+6282295484565
Journal Mail Official
ojs@medistra.ac.id
Editorial Address
Jalan Sudirman No. 38 Lubuk Pakam Kab. Deli Serdang Sumatera Utara
Location
Kab. deli serdang,
Sumatera utara
INDONESIA
Jurnal Pengmas Kestra (JPK)
ISSN : -     EISSN : 27752437     DOI : https://doi.org/10.35451/jpk.v2i2
Core Subject : Health,
Publikasi jurnal ini bertujuan untuk menyebarluaskan pemikiran atau gagasan konseptual dan hasil penelitian yang telah dicapai di bidang pengabdian kepada masyarakat. Jurnal Pengmas Kestra (JPK), secara khusus menitikberatkan pada permasalahan pokok dalam pengembangan keilmuan bidang pengabdian masyarakat sebagai berikut: Pengabdian Masyarakat : Bidang Keperawatan, Kebidanan, Kesehatan Masyarakat, Kedokteran, Kefarmasian, Fisoterapi, Gizi, Kesehatan Lingkungan, Ilmu Kesehatan Umum.
Articles 49 Documents
Search results for , issue "Vol 1 No 2 (2021): Jurnal Pengmas Kestra (JPK)" : 49 Documents clear
FORMULASI HAND AND BODY LOTION EKSTRAK KULIT BUAH ALPUKAT(PERSEA GRATISSIMA GAERTN) SEBAGAI PELEMBAB yosi darmi rani; Cici Delima; Chandra Pranata
JURNAL PENGMAS KESTRA (JPK) Vol 1 No 2 (2021): Jurnal Pengmas Kestra (JPK)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.026 KB) | DOI: 10.35451/jpk.v1i2.892

Abstract

Alpukat sudah dimanfaatkan masyarakat secara turun temurun sebagai bahan obat tradisional. Alpukat (Persea Americana Mill) merupakan tumbuhan yang banyak mengandung senyawa yang bersifat antioksidan. Flavonoid dan tannin merupakan beberapa senyawa yang memiliki aktivitas antioksidan yang berpotensi sebagai tabir surya (Suryanto, 2012).Tujuan Penelitian Untuk mengetahui ekstrak kulit buah alpukat (Persea Gratissima Gaertn) konsentrasi 3%, 5%, 7% sebagai hand and body lotion.metode penelitian Penelitian ini dengan menggunakan metode penelitian eksperimental Laboratorium.Berdasarkan hasil dari uji anova one way yang di pergunakan untuk menganalisis ektrak kulit buah alpukat sebagai pelembab kulit pada konsentrasi blanko konsentasi 3% konsetrasi 5% dan konsentrasi 7% way menunjukan hasil mean Squaer sebesar 0,333 dengan hasil signifikan 0,052 > 0,05 dapat disimpulkan bahwa dari hasil tabel diatas menunjukkan bahwa kulit buah alpukat dapat digunakan sebagai kelembaban kulit, Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan ketiga formula hand and body lotion ektrak kulit buah alpukat yang telah di uji selama 28 hari penyimpanan menunjukkan kulit buah alpukat dapat digunakan sebagai kelembaban kulit.
SEMINAR ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN PACAR AIR (Impatiens balsamina L.) TERHADAP BAKTERI Propionibacterium acne Debi Dinha Octora; Asti Pratiwi; Krismawati Waruwu
JURNAL PENGMAS KESTRA (JPK) Vol 1 No 2 (2021): Jurnal Pengmas Kestra (JPK)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.984 KB) | DOI: 10.35451/jpk.v1i2.894

Abstract

The antibacterial activity of Impatiens balsamina L. has been studied for many years. Water henna leaves contain flavonoids, saponins and tannins which have the ability to inhibit bacterial growth. P. acnes is one type of bacteria that can cause infection in acne. One of the objectives of this study was to determine the antibacterial activity of the ethanol extract of henna water leaves and the most effective concentration in inhibiting P. acnes bacteria. This research is a pure experimental research. Water henna leaves were macerated with 96% ethanol as solvent. Antibacterial activity test was carried out by disc diffusion method. The research was conducted with 3 different concentration variations. The results showed that there was antibacterial activity at each concentration. The conclusion is that the ethanol extract of henna leaves with concentrations of 25%, 50% and 75% gave the most effective bacterial growth inhibition with concentrations of 25%, 50% and 75% which were included in the strong category.
SEMINAR PEMBUATAN SEDIAAN EYESHADOW COMPACT POWDER DENGAN EKSTRAK DAUN BAYAM MERAH (Amaranthus tricolor L.)SEBAGAI PEWARNA ALAMI Cucu Arum Dwi Cahya; Mega Silalahi; Romauli Anna Teresia Marbun
JURNAL PENGMAS KESTRA (JPK) Vol 1 No 2 (2021): Jurnal Pengmas Kestra (JPK)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.058 KB) | DOI: 10.35451/jpk.v1i2.896

Abstract

Berbagai jenis kosmetik yang sering kali diminati bagi para wanita yaitu eye shadow.Pada sebagian produk eye shadow masih terdapat penyalahgunaan pewarna tekstil yang berbahaya jika digunakan bagi tubuh.Daun bayam merah (Amaranthus tricolor L.) mempunyai pigmen betasianin yang dapat dijadikan pewarna alami pada sediaan eye shadow compact powder. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sediaan eye shadow compact powder dengan menggunakan ekstrak daun bayam merah sebagai pewarna alami serta memenuhi persyaratan mutu fisik dan tidak mengiritasi kulit.Daun bayam merah segar dilakukan ekstraksi dengan metode maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 70% dan ditambahkan asam sitrat, kemudian pelarut diuapkan dengan bantuan alat rotary evaporator pada suhu 50°C, kemudian dipekatkan dengan waterbath (penangas air) pada suhu 78°C sampai didapatkan ekstrak kental. Kemudian diformulasikan ke dalam bentuk sediaan eye shadow compact powder dengan menggunakan kaolin, zink stearat, nipagin, isopropyl miristat, lanolin, oleum rosae, dan talkum. Dengan variasi konsentrasi ekstrak daun bayam merah F0 (Blanko), F1 (8%), F2 (12%) dan F3 (18%). Kemudian campuran serbuk dicetak dengan alat press. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan persyaratan mutu fisik sediaan eye shadow compact powder yaitu uji dispersi warna (homogenitas), uji poles, uji kerapuhan, dan uji stabilitas terhadap bentuk,warna dan aroma pada penyimpanan suhu kamar selam 30 hari, serta uji iritasi terhadap sediaan F0 (Blanko), F1 (8%), F2 (12%) dan F3 (18%). Berdasarkan hasil yang diperoleh semua sediaan F0 (Blanko), F1 (8%), F2 (12%) dan F3 (18%) homogen terdispersi merata, tidak rapuh, stabil dalam penyimpanan suhu kamar selama 30 hari, dan tidak mengiritasi kulit. Namun pada pemeriksaan uji oles pada sediaan F3 (18%) memiliki daya oles yang kurang baik dikarenakan perlu 5 kali pengolesan agar warna terlihat jelas menempel pada kulit sedangkan pada sediaan F0 (Blanko), F1 (8%) dan F2 (12%) cukup dengan 3 kali pengolesan warna sudah terlihat dan menempel.
SOSIALISASI DAN EDUKASI PEMANFAATAN TANAMAN BERKHASIAT OBAT DAN MAKANAN SEHAT DALAM MENINGKATKAN SISTEM IMUNITAS DI ERA NEW NORMAL Novandi Purba; Nur Ulina Turnip; Amina Syarifuddin; Khairil Akbar
JURNAL PENGMAS KESTRA (JPK) Vol 1 No 2 (2021): Jurnal Pengmas Kestra (JPK)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.225 KB) | DOI: 10.35451/jpk.v1i2.897

Abstract

Medicinal plants that can boost the immune system are very much consumed by the public, especially during the current COVID-19 pandemic. Apart from plants, healthy food also has an important role in improving the immune system in this new normal era, one of which we must consume balanced nutritious foods such as staple foods, namely rice, corn, tubers and side dishes as well as vegetables and fruit. Fruits are a source of protein, minerals, fiber and vitamins. In addition, to face new changes requires careful preparation. Health quality is the main component to face the transition from the Covid-19 era to change for the better. Therefore, it is necessary to maintain the body's immune system which is the body's defense to ward off various diseases. The body's immune system can be improved by changing a bad lifestyle. Including physical exercise (sports). The purpose of Community Service (PKM) is to assist the local government in increasing public awareness to prevent and fight the Covid-19 virus in the form of utilizing nutritious plants that can increase the body's immune system and eat healthy food. The activity was carried out in the form of online discussions through whatsapp groups and meetings via zoom with the younger generation of Lubuk Pakam. From this activity, the younger generation has gained a good understanding of what to do in the new normal era, not only complying with health protocols, but also in regulating lifestyle and eating patterns.
PELATIHAN PEMANFAATAN EKSTRAK KULIT TERONG UNGU (SOLANUM MELONGENA L) SEBAGAI PEWARNA ALAMI DALAM PRODUK KOSMETIK KRIM PERONA MATA Aminah Syarifuddin; Aulia Syahfitri; Nur Ulina Turnip; Novandi Purba
JURNAL PENGMAS KESTRA (JPK) Vol 1 No 2 (2021): Jurnal Pengmas Kestra (JPK)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.207 KB) | DOI: 10.35451/jpk.v1i2.898

Abstract

Tanaman terong ungu (Solanum melongena L) tumbuhan yang dikenal bahkan dikonsumsi orang sebagai sayur. Tumbuhan terong ungu juga dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional seperti menurunkan kadar kolesterol. Terung ungu (Solanum Melongena L) merupakan salah satu tanaman yang mengandung antosianin yang tinggi segingga dapat digunakan sebagai Pewarna alami pada sediaan kosmetika. Tujuan pada penelitian ini memformulasikan sediaan krim perona mata mengandung ekstrak kulit terong ungu sebagai pewarna dan melihat perbedaan warna dari variasi konsentrasi masing masing sediaan. Konsentrasi ekstrak kulit terong ungubyang digunakan adalah F0: 0%, F1: 8%, F2: 12%, F3: 16%. Metode ekstraksi yang digunakan yaitu metode maserasi. Evaluasi sediaan yang dilakukan yaitu pemeriksaan organoleptis, homogenitas, uji oles, uji stabilitas, pH, tipe krim dan iritasi. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa tipe krim air dalam minyak (A/M), uji oles baik, stabil, sifat fisik semua formula krim perona mata berbentuk setengah padat, warna coklat muda, bau minyak mawar, homogeny, pH rata rata dari 4,9-6,07, tidak mengakibatkan iritasi. Kesimpulan: Ekstrak etanol kulit terong ungu (Solanum melongena L) dapat digunakan sebagai pewarna alami dalam sediaan krim perona mata. Kata Kunci: Krim Perona Mata, Ekstrak Etanol, Kulit Terong Ungu.
SOSIALISASI PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN SAWO MANILA (Manilkara Zapota) SEBAGAI ANTIBAKTERI TERHADAP BAKTERI Streptococcus Mutans Nur Ulina M. Br. Turnip; Nia Yoseva Sirait; Aminah Syarifuddin; Novandi Purba
JURNAL PENGMAS KESTRA (JPK) Vol 1 No 2 (2021): Jurnal Pengmas Kestra (JPK)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.413 KB) | DOI: 10.35451/jpk.v1i2.899

Abstract

Daun sawo manila merupakan salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai obat tradisional. Daun sawo manila mengandung senyawa metabolit sekunder flavonoid, fenolik, tanin, saponin, yang bersifat sebagai antibakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri pada ekstrak daun sawo manila (Manilkara zapota) terhadap bakteri Streptoccocus mutans. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium. Sampel yang digunakan diperoleh dari daun sawo diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol. Metode yang digunakan dalam uji daya hambat antibakteri menggunakan difusi cakram dengan 6 kelompok perlakuan yang terdiri dari konsentrasi 50%, 60%, 70%, 80%, serta Amoxicillin sebagai kontrol positif dan DMSO sebagai kontrol negatif diulang sebanyak 4 kali pengulangan. Parameter yang diamati adalah diameter zona hambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans. Analisis data menggunakan One way-ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak etanol daun sawo manila memiliki kemampuan daya hambat antibakteri pada konsentrasi 50% (15,85 mm), 60% (16,45 mm), 70% (17,05 mm), 80% (17,45 mm). Kesimpulan dari penelitian ini membuktikan bahwa ekstrak etanol daun sawo manila memiliki aktivitas daya hambat antibakteri terhadap bakteri Streptococcus mutans.
PENYULUHAN PENGOLAHAN BAHAN SUSU DAN MENTEGA UNTUK PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA Sri Wulan; Novita Br Ginting Munthe; Basyariah Lubis; Iskandar Markus; Rahmad Gurusinga
JURNAL PENGMAS KESTRA (JPK) Vol 1 No 2 (2021): Jurnal Pengmas Kestra (JPK)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.686 KB) | DOI: 10.35451/jpk.v1i2.900

Abstract

Memiliki anak yang sehat, cerdas dan bergizi merupakan dambaan setiap orang tua, tetapi di zaman sekarang ini masih ada anak di bawah umur lima tahun yang mengalami gangguan gizi, di mana anak balita merupakan salah satu kelompok resiko tinggi sehingga Pemebrian nutrisi merupakan hal yang sangat penting untuk proses pertumbuhan balita dan ibu merupakan salah satu orang yang paling berperan dalam memenuhi nutrisi bagi keluarga sehingga sangat penting bagi ibu untuk mengetahui pemenuhan nutrisi bagi balita. Pengabdian masayarakat ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengetahuan ibu tentang pengolahan bahan susu dan mentega terhadap berat badan balita dengan mengimplementasikan secara langsung kepada ibu-ibu yang memiliki balita. Metode pelaksanaan kegiatan dengan mengguankan lembar observasi dan kuisioner tentang pengolahan bahan susu dan mentega. Dari hasil kegiatan yang dilakukan ibu-ibu yang memiliki balita sangat antusias untuk mengikuti kegiatan ini. Melalui kegiatan ini diharapkan pengetahuan ibu-ibu dapat bertambah terutama dalam penuhan nutrisi pada balita.
FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL UBI JALAR UNGU (Ipomea batatas L) SEBAGAI PELEMBAB KULIT Suci Wulandari; Ayu Renta Niasari Silaen; Nur Ulina
JURNAL PENGMAS KESTRA (JPK) Vol 1 No 2 (2021): Jurnal Pengmas Kestra (JPK)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.472 KB) | DOI: 10.35451/jpk.v1i2.901

Abstract

Soap is a surfactant used to clean or wash something that is available in solid and liquid form. Soap can be useful as a cleaning tool, this is because soap molecules contain polar (bonded with water) and non-polar (bonded with oil) groups so that they can clean grease or dirt that is not lifted by water. Purple sweet potato (Ipomoea babatas L) is a sweet potato that has natural dyes as anthocyanins that function as antioxidants. The purpose of this study was to obtain a solid bath soap formulation with purple sweet potato extract (Ipomoea batatas L). Furthermore, purple sweet potato extract was formulated based on a formula with a concentration difference of 3.5%, 4.5%, 5.5%. Furthermore, the preparations that have been made are carried out by organoleptic tests, pH tests, and foam stability tests. It can be concluded that purple sweet potato extract can be used as a solid soap preparation and there is an effect of concentration on the quality of the organoleptic test soap, pH, foam stability and moisture content.
UJI AKTIVITAS EKTRAK ETANOL DAUN SINTRONG (Crassocephalum crepidioides) TERHADAP BAKTERI Propionibacterium acnes Novidawati Boru Situmorang; Linia .
JURNAL PENGMAS KESTRA (JPK) Vol 1 No 2 (2021): Jurnal Pengmas Kestra (JPK)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.467 KB) | DOI: 10.35451/jpk.v1i2.902

Abstract

Sintrong (Crassocephalum crepidioides) merupakan Salah satu tumbuhan yang berpotensi sebagai obat,Kandungan senyawa Flavonoid dalam daun Sintrong diyakini memiliki manfaat dan berpotensi sebagai antibakteriterhadap Propionibacterium acne. Selain itu adanya resistensi akan obat kimiawi mendorong peneliti untuk mencari alternatif pengobatan yang bersumber dari alam. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun Sintrong (Crassocephalum crepidioides) terhadap bakteri propionibacterium acnes. Penelitian diawali dengan skrining fitokimia yaitu pemeriksaan senyawa golongan alkaloid, flavanoid, saponin, tanin dan selanjutnya dilakukan pengujian aktivitas antibakteri terhadap Propionibacterium acnes dengan metode difusi cakram. Larutan uji dibuat dengan konsentrasi yang berbeda yaitu ekstrak etanol daun sintrong 20%, 40%, 60% dan 80%, kontrol positif clindamycin 0,1%, kontrol negatif DMSO 0,1%. Hasil skrining fitokimia menunjukkan positif mengandung golongan alkoloid, flavonoid, tanin, saponin. Hasil pengujian aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun sintrong memiliki aktvitas antibakteri terhadap Propionibacterium acne dengan diameter zona hambat sebesar 6,83 ± 0,27 (20%); 8,33 mm ± 0,36 (40%) dan 8,25 mm ± 0,31 (80%) yaitu zona hambat kategori sedang. Ekstrak etanol 60% menunjukkan zona hambat bakteri 10,05 mm ± 0,81 yaitu zona hambat kategori kuat. Clindamycin 0,1 % memiliki zona hambat bakteri 24,10 mm ± 0.61 yaitu zona hambat kategori sangat kuat. Dimetil sulfoksida 0,1% tidak memiliki daya hambat bakteri
SOSIALISASI EKSTRAK DAUN PANDAN WANGI (Pandanus amaryllifolius Roxb) SEBAGAI MASKER GEL PEEL OFF Dewi Kartika; Lulu Atikah; Romauli Anna Teresia Marbun
JURNAL PENGMAS KESTRA (JPK) Vol 1 No 2 (2021): Jurnal Pengmas Kestra (JPK)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (534.113 KB) | DOI: 10.35451/jpk.v1i2.903

Abstract

Fragrant pandans are plants that contain chemical alkaloids, flavonoids, tannins, and polyphenols. Fragrant pandan leaves can be formulated as a gel peel off mask to moisturize the skin. Before formulating fragrant pandan leaves in the extract first and made in several concentrations to see the difference in humidity. 0% (blanko), 2.5%, and 5% are made in 30 gram preparations. Tests performed on preparations include organoleptic tests, homogeneity, pH, dry time preparation, and humidity. Homogeneity test results showed homogeneous preparations, pH in the range of 6.0 that are relatively safe on the surface of the facial skin. The preparation time dries for 30 minutes and meets the drying time requirements. The greater the concentration, the ability to moisturize the skin the better.