Jurnal of Community Health Development (JCHD)
Jurnal of Community Health Development (JCHD) adalah jurnal pengembangan dan penerapan dalam bidang kesehatan berdasarkan IPTEKS yang menyediakan forum untuk pengabdian kepada masyarakat dan beasiswa pada semua bidang profesi kesehatan. Jurnal JCHD adalah jurnal pengabdian kepada masyarakat peer-review ilmiah yang diterbitkan dua kali dalam setahun (Januari dan Juli) oleh Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman, Indonesia, bekerja sama dengan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia. Jurnal ini bertujuan untuk mengevaluasi dan memahami intervensi keperawatan yang dapat di gunakan dalam pengabdian kepada masyarakat yang kompleks serta menggunakan desain dan metode paling efektif yang sesuai untuk berbagai pertanyaan tentang pengabdian kepada masyarakat di bidang kesehatan. Jurnal initelah memiliki Online ISSN 2723-2050 dan mencakup semua bidang kesehatan, di antaranya bidang keperawatan (keperawatan manajemen, keperawatan darurat dan kritis, keperawatan bedah medis, keperawatan kesehatan mental, keperawatan bersalin, keperawatan anak, keperawatan gerontologis, keperawatan komunitas, keperawatan pendidikan keperawatan keluarga, pelengkap, pengobatan alternatif (CAM) dan terapi komplementer dalam keperawanan); ilmu kesehatan masyarakat; ilmu kesehatan lingkungan; ilmu kesehatan farmasi; ilmu kesehatan gizi; ilmu pendidikan jasmani; kesehatan dan olahraga; ilmu kesehatan fisioterapi; ilmu kesehatan kebidanan; ilmu kesehatan anastesi; ilmu kesehatan kedokteran gigi; ilmu kesehatan kedokteran umum dan spesialis; ilmu kesehatan radiologi dan ilmu kesehatan lainnya yang relevan.
Articles
94 Documents
Autogenic Relaxation Therapy To Reduce Mother Anxiety
Nani, Desiyani;
Setiyani, Rahmi
Jurnal of Community Health Development Vol 2 No 1 (2021): Journal Of Community Health Development terbitan bulan Januari 2021
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman, Jurusan Keperawatan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (525.603 KB)
|
DOI: 10.20884/1.jchd.2021.2.1.2342
Abstract Parents who have children with mental retardation often experience anxiety disorders due to inadequate feelings about care. One popular modality therapy is an autogenic relaxation technique that aims to overcome the symptoms of physical and mental disorders. Based on data on the number of people with mental retardation in Banyumas Regency, 225 children have mental retardation. Banyumas Special School of Yakut and Kuncup Mas Banyumas has 63 students with mental retardation. Health education and training in autogenic relaxation therapy is given to parents of mentally retarded children who attend the Yakut Special School. An indicator of decreased anxiety by measuring the physiological responses of participants' bodies before and after therapy. After autogenic relaxation therapy for participants there was a decrease in respiratory frequency of 0.6%, a decrease in pulse rate of 3.05%, a decrease in systolic blood pressure of 6.4%, and a decrease in diastolic blood pressure of 3.5%.
Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) untuk Menurunkan Tingkat Kecemasan pada Pasien Hipertensi
Anam, Akhyarul;
Upoyo, Arif Setyo;
Isworo, Atyanti;
Taufik, Agis;
Sari, Yunita
Jurnal of Community Health Development Vol 2 No 1 (2021): Journal Of Community Health Development terbitan bulan Januari 2021
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman, Jurusan Keperawatan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (530.823 KB)
|
DOI: 10.20884/1.jchd.2021.2.1.2343
Abstract Hypertension is a state of increased blood pressure of more than 140/90 mmHg. Hypertension can be caused by individual anxiety and stress factors, and the state of hypertension can trigger anxiety in patients. Efforts that can be made to prevent and overcome anxiety in hypertension can be achieved with independent treatments or interventions such as Spiritual Emotional Freedom Tehnique (SEFT) spiritual therapy that is effective in maintaining blood pressure stability in the normal range. The purposed of this study was to determine of effectiveness health cadres and hypertension sufferers will increase their knowledge and skills on how to reduce anxiety through SEFT therapy. This program was carried out through health education through information transfer, discussion, demonstration, and ongoing assistance to cadres. Participants in this activity were 36 elderly Posyandu health cadres in Mersi Sub-District, Purwokerto Timur District. Knowledge scores were measured before and after education. The mean value of the pre test was known to be 52.78 while the mean value of the post test was 83.33. The results of paired t test analysis revealed that the value of p = 0,000 showed that there were significant differences between the scores of health cadres' knowledge scores on the understanding of SEFT therapy to reduce anxiety in patients with hypertension between before and after education. SEFT complementary therapy training can effectively improve the knowledge and skills of health cadres and hypertension sufferers in reducing anxiety.
Penguatan Peran Posyandu Lansia Melalui Case Study dan Alih Teknologi untuk Meningkatkan Derajat Kesehatan Lanjut Usia
., Saryono;
., Heryanto;
Sumeru, Anas
Jurnal of Community Health Development Vol 1 No 01 (2020): Journal Of Community Health Development terbitan bulan Juli 2020
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman, Jurusan Keperawatan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (749.779 KB)
|
DOI: 10.20884/1.jchd.2020.1.01.2703
Gangguan kesehatan pada lanjut usia umumnya terjadi akibat kemunduran fungsi organ. Kegagalan fungsi satu organ akan berdampak pada organ yang lain misalnya pada intake makanan yang menurun, aktivitas yang terbatas dan menurunnya imunitas sehingga semakin memperberat gangguan kesehatan. Peran posyandu lansia sangat diperlukan sebagai peran social untuk meningkatkan derajat kesehatan lansia. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kader kesehatan di desa Linggasari, Kembaran, Banyumas dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan lansia. Metode pelaksanaan kegiatan dengan cara pendidikan kesehatan, pelatihan, pemberian bantuan paket alat deteksi tekanan darah dan pendampingan. Tahapan yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah melakukan diskusi dan studi kasus untuk mengenali gangguan kesehatan yang sering pada lansia, tanda dan gejala, menyusun menu makanan sehat dengan food model dan alih teknologi praktik pengukuran tekanan darah dengan alat digital serta pendampingan. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa kader mampu mengenali tanda dan gejala beberapa gangguan kesehatan yang sering muncul pada lansia, menyusun menu makanan sehat dan dapat melakukan pemeriksaan tekanan darah secara benar. Penguatan kader kesehatan dalam mengenali gangguan kesehatan pada lansia dapat dilakukan dengan model diskusi studi kasus dan praktik pengukuran tekanan darah.
Edukasi Gizi Seimbang Melalui Metode Role Play Pada Anak Usia Pra Sekolah Di Desa Rempoah, Baturraden
Kusumawardani, Lita Heni;
Rinandar, Frisca;
Lestari, Eka Rita;
Sumardi, Umar;
Mole, Marselina;
., Nurhadi;
Widiatmoko, Aditya Pandu;
Setiono, Danang;
Setyowati, Indah
Jurnal of Community Health Development Vol 1 No 01 (2020): Journal Of Community Health Development terbitan bulan Juli 2020
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman, Jurusan Keperawatan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (781.316 KB)
|
DOI: 10.20884/1.jchd.2020.1.01.2704
Kebutuhan gizi merupakan hal penting yang dapat membantu optimalisasi pertumbuhan anak usia pra sekolah. Promosi kesehatan pada kelompok usia ini dengan menggunakan metode permainan sesuai tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak dapat meningkatkan kebiasaan perilaku sehat. Metode role play dirancang untuk meningkatkan pemahaman dan kebiasaan makan dengan gizi seimbang terutama konsumsi buah sayur pada anak. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan anak usia pra sekolah tentang gizi seimbang. Metode praktik yang digunakan adalah edukasi dan simulasi selama 4 minggu. Kegiatan diikuti oleh 17 anak usia pra sekolah dengan melibatkan guru dan orang tua. Hasil kegiatan menunjukkan edukasi menggunakan metode role play meningkatkan pengetahuan anak pra sekolah terkait gizi seimbang berdasarkan hasil p value=0,042. Edukasi gizi seimbang menggunakaan metode role play diharapkan dapat diterapkan di masyarakat secara berkelanjutan terutama sebagai upaya meningkatkan konsumsi sayur dan buah pada anak usia pra sekolah.
Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) untuk Menurunkan Tingkat Kecemasan pada Pasien Hipertensi
Anam, Akhyarul;
Upoyo, Arif Setyo;
Isworo, Atyanti;
Taufik, Agis;
Sari, Yunita
Jurnal of Community Health Development Vol 1 No 01 (2020): Journal Of Community Health Development terbitan bulan Juli 2020
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman, Jurusan Keperawatan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (705.223 KB)
|
DOI: 10.20884/1.jchd.2020.1.01.2705
Latar Belakang : Hipertensi merupakan suatu keadaan terjadinya peningkatan tekanan darah lebih dari 140/ 90 mmHg. Hipertensi dapat disebabkan oleh faktor kecemasan dan stress individu, dan keadaan hipertensi dapat memicu terjadinya kecemasan pada penderita. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengatasi kecemasan pada hipertensi dapat dicapai dengan pengobatan maupun intervensi mandiri seperti terapi spiritual Spiritual Emotional Freedom Tehnique (SEFT) yang efektif. SEFT telah banyak dibuktikan dalam menurunkan tingkat kecemasan, sehingga dapat diharapkan mampu menurunkan kecemasan pada pasien hipertensi dan menjaga kestabilan tekanan darah dalam rentang normal. Tujuan: Diharapkan para kader kesehatan dan penderita hipertensi mengalami peningkatan pengetahuan dan keterampilan tentang cara menurunkan kecemasan melalui terapi SEFT. Metode: Program ini dilakukan melalui pendidikan kesehatan melalui transfer informasi, diskusi, demonstrasi, dan pendampingan secara berkelanjutan kepada para kader. Partisipan kegiatan ini adalah adalah 36 orang kader kesehatan posyandu lansia di Kelurahan Mersi Kecamatan Purwokerto Timur. Hasil: Skor pengetahuan di ukur sebelum dan sesudah pemberian edukasi. Nilai rata- rata pre test diketahui 52,78 sedangkan nilai rata- rata post test 83.33. Hasil uji analisis paired t test diketahui nilai p=0,000 yang menunjukkan ada perbedaan yang bermakna antara nilai skor pengetahuan kader kesehatan terhadap pemahaman tentang terapi SEFT untuk menurunkan kecemasan pada penderita hipertensi antara sebelum dan sesudah dilakukan edukasi. Kesimpulan: Pelatihan terapi komplementer SEFT efektif dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader kesehatan serta para penderita hipertensi dalam menurunkan kecemasan.
Autogenic Relaxation Therapy To Reduce Mother Anxiety
Nani, Desiyani;
Setiyani, Rahmi
Jurnal of Community Health Development Vol 1 No 01 (2020): Journal Of Community Health Development terbitan bulan Juli 2020
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman, Jurusan Keperawatan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (487.301 KB)
|
DOI: 10.20884/1.jchd.2020.1.01.2707
Orang tua yang memiliki anak dengan retardasi mental sering mengalami gangguan kecemasan karena perasaan tidak mampu merawat anak tersebut. Salah satu terapi modalitas populer adalah teknik relaksasi autogenik yang bertujuan untuk mengatasi gejala gangguan fisik dan mental. Berdasarkan data jumlah orang dengan retardasi mental di Kabupaten Banyumas, 225 anak mengalami retardasi mental. Sekolah Luar Biasa Banyumas Yakut dan Kuncup Mas Banyumas memiliki 63 siswa dengan keterbelakangan mental. Pendidikan dan pelatihan kesehatan dalam terapi relaksasi autogenik diberikan kepada orang tua dengan anak-anak retardasi mental yang menghadiri Sekolah Khusus Yakut. Indikator penurunan kecemasan dengan mengukur respons fisiologis tubuh peserta sebelum dan sesudah terapi. Setelah terapi relaksasi autogenik untuk peserta ada penurunan frekuensi pernapasan 0,6%, penurunan denyut nadi 3,05%, penurunan tekanan darah sistolik 6,4%, dan penurunan tekanan darah diastolik 3,5%.
Effectiveness of Training on Improving Knowledge of Non Communicable Diseases Cadres Rempoah Village Baturraden District Banyumas Regency
Rahayu, Eva;
Kurniawan, Dhadhang Wahyu;
Shodiq, Dalhar
Jurnal of Community Health Development Vol 1 No 01 (2020): Journal Of Community Health Development terbitan bulan Juli 2020
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman, Jurusan Keperawatan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (597.059 KB)
|
DOI: 10.20884/1.jchd.2020.1.01.2708
Penyakit tidak menular (PTM) telah menjadi masalah kesehatan masyarakat secara global, regional, nasional dan lokal. Pemberdayaan masyarakat melalui Program Pos Pembangunan Terpadu (Posbindu) PTM adalah salah satu strategi dalam menekan jumlah insiden PTM. Pelatihan untuk kader PTM Posbindu diharapkan dapat menambah pengetahuan sasaran dalam mengorganisir Posbindu PTM di Kabupaten Banyumas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pelatihan peningkatan pengetahuan kader PTM Posbindu di Desa Rempoah, Kabupaten Banyumas. Penelitian ini menggunakan desain pra-eksperimental. Populasinya adalah kader PTM Posbindu di Desa Rempoah, Kabupaten Banyumas. Metode pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling dengan jumlah sampel 20 orang. Analisis data menggunakan uji wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan nilai p pengetahuan sebelum dan sesudah pelatihan adalah: 0,000. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pelatihan kader efektif meningkatkan pengetahuan kader PTM Posbindu.
Upaya Peningkatan Kemampuan Stimulasi Tumbuh Kembang Melalui Pelatihan Kader Posyandu Balita
Upoyo, Arif Setyo;
Ramawati, Dian;
Purnawan, Iwan
Jurnal of Community Health Development Vol 1 No 01 (2020): Journal Of Community Health Development terbitan bulan Juli 2020
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman, Jurusan Keperawatan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1279.963 KB)
|
DOI: 10.20884/1.jchd.2020.1.01.2709
Posyandu merupakan bentuk pemberdayaan masyarakat yang sangat penting dalam meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya Balita. Kelompok Kader Posyandu Balita di Desa Purwokerto Kidul Kecamatan Purwokerto Selatan, Banyumas didirikan dalam rangka meningkatkan partisipasi dan kemandirian masyarakat untuk meningkatkan kesehatan Balita. Permasalahan yang dihadapi oleh kelompok kader Posyandu Balita RW 5 dan RW 7 Purwokerto Selatan antara lain: pelaksananan posyandu belum sesuai standar pelaksanaan dan adiministrasi Posyandu, masih dijumpai Balita dengan status gizi kurang, kemampuan kader dalam menilai status tumbuh kembang balita masih rendah, Ketrampilan kader dalam melakukan stimulasi pertumbuhan dan perkembangan balita masih rendah serta masih rendahnya kemampuan kader dalam penatalaksanaan awal masalah kesehatan yang sering dijumpai pada balita. Kegiatan yang dilaksanakan untuk mengatasi permasalah mitra, yaitu Pelatihan tentang: manajemen posyandu, pengukuran status gizi balita, Penilaian perkembangan anak, Pelatihan tentang Stimulasi tumbuh kembang Balita, Pelatihan Penatalaksanaan awal masalah kesehatan yang sering terjadi pada balita, Pelatihan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Balita, Monitoring pelaksanaan dan evaluasi Posyandu. Hasil penilaian rata-rata pengetahuan kader sebelum pelatihan 65 (cukup), setelah pelatihan 83 (baik). 100% kader meningkat pengetahuanya, Kader juga dapat mendemonstrasikan pembuatan PMT Balita.
Upaya Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat: Cuci Tangan Pakai Sabun Di SDN Kiyonten 1
Sandi, Yudisa Diaz Lutfi;
Maimunah, Siti
Jurnal of Community Health Development Vol 1 No 01 (2020): Journal Of Community Health Development terbitan bulan Juli 2020
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman, Jurusan Keperawatan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (587.67 KB)
|
DOI: 10.20884/1.jchd.2020.1.01.2710
Usia sekolah dasar sebuah periode dimana tingkat keaktifan dan keingina seorang individu dalam melakukan segala aktivitas. Hal ini tidak selaras dengan pemahaman nila perilaku hidup bersih dan sehat yang berdampak pada terbukanya kerentangan terhadap agen infeksi yang masuk melalui media tangan. Banyaknya temuan penyakit menular terjadi akibat kurangnya kebersihan dalam mencuci tangan pakai sabun. Pengabaian kebersihan tangan ditunjang dengan ketidak cukupan pengetahuan dan kebiasaan diri dalam berperilaku hidup bersih dan sehat. Pengabdian masyrakat adalah siswa SDNKiyonten 1 mempunyai perilaku hidup bersih dan sehat yang dapat diterapkan pada kehidupan sehari hari. Pada pengabdian ini melakukan kegiatan komprehensif seperti pelatihan dengan metode ceramah dan praktik secara langsung. Pengabdian didapatkan siswa SDNKiyonten 1 menunjukkan gambaran yang baik dalam melakukan cuci tangan pakai sabun. Penyuluhan dan praktik perilaku hidup bersih dan sehat dengan cuci tangan pakai sabun dapat mengubah pengetahuan dan tindakan dalam aktivitas cuci tangan.
Peran Aktif Keluarga Dalam Mengendalikan Penyakit Hipertensi
Nisak, Raudhotun;
Daris, Hamidatus
Jurnal of Community Health Development Vol 1 No 01 (2020): Journal Of Community Health Development terbitan bulan Juli 2020
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman, Jurusan Keperawatan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (582.512 KB)
|
DOI: 10.20884/1.jchd.2020.1.01.2711
Penyakit hipertensi merupakan salah satu jenis penyakit kronis yang membutuhkan pengendalian jangka panjang. Pengendalian tersebut membutuhkan peran aktif keluarga dalam membantu penderita sehingga hipertensi dapat terkontrol. Oleh karena itu, upaya peningkatan kesadaran bagi masyarakat, perlu dilakukan untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya peran aktif keluarga bagi pengendalian hipertensi. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan peran aktif keluarga dalam mengendalikan hipertensi. Pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan kegiatan pendidikan kesehatan kepada penderita dan keluarga penderita hipertensi tentang penyakit hipertensi, pencegahan dan pengendaliannya. Sebanyak 56 peserta hadir dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini dan mengikuti kegiatan dengan antusias dari awal samapai akhir. Peran keluarga dalam pengendalian penyakit hipertensi sangat penting. Berbagai upaya pengendalian penyakit ini tidak bisa dilakukan oleh penderita sendiri, namun memerlukan bantuan keluarga dalam pengendaliannya.