cover
Contact Name
-
Contact Email
journal@mail.unnes.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
journal@mail.unnes.ac.id
Editorial Address
Sekaran, Gunung Pati, Semarang, Provinsi Jawa Tengah, 50229
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana
ISSN : -     EISSN : 26866404     DOI : -
Core Subject : Education,
Seminar nasional Pascasarjana merupakan kegiatan rutin yang dilakasanakan oleh Pascasarjana UNNES. Tahun 2018 adalah kali ke 5 pelaksanan yang diselenggarakan oleh Kampus yang telah berubah alamat dari lokasi di Kampus Bendan Ngisor berpindah di Kampus Kelud Utara III Kecamatan Gajahmungkur kota Semarang. Kegiatan akademik ini merupakan kerjasama yang sinergi antar enam Kampus Pascasarjana LPTK di Indonesia.
Articles 823 Documents
Perencanaan Penganggaran Pendidikan Berbasis Manajemen Biaya Terpadu Di SD Negeri Lotelutun Kecmatan Rote Barat Daya Provinsi NTT Agustina Henukh
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Manajemen Pembiayaan Pendidikan adalah segenap kegiatan yang berkenaan dengan perencanaan, penggunaan (pelaksanaan) dan pertanggungjawaban dana pendidikan di lembaga pendidikan atau sekolah. Secara umum kegiatan pokok yang ada dalam manajemen pembiayaan pendidikan meliputi:(1).Perencanaan anggaran (Budgeting) yaitu kegiatan mengkoordinir semua sumber daya yang tersedia untuk mencapai sasaran yang diinginkan secara sistematik.(2) Pelaksanaan (implementation involves accounting), yaitu penggunaan dana berdasarkan rencana yang telah dibuat.(3) Pertanggung- jawaban (auditing),yaitu proses penilain terhadap pelaksanaan program yang telah dibuat untuk pencapaian tujuan. Penyusunan anggaran (penganggaran) berangkat dari rencana kegiatan atau program yang telah disusun, kemudian diperhitungkan berapa biaya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan tersebut, Namun, kadang-kadang dari jumlah dana yang tersedia baru mulai menyusun rencana tentangbagaimana dana tersebut dihabiskan. Sering dalam perencanaan penganggaran kurang melibat stakeholder yang ada di sekolah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Fokus penelitian yaitu perencanaan penganggaran pendidikan.Data yang dikumpulkan bersumber dari Kepala SD Negeri Lotelutun Kabupaten Kupang Nusa Tenggara Timur. Data dikumpulkan pada Desember 2018. Simpulan dari penelitian ini adalah. Mekanisme perencanaan penganggaran telah dilakukan tapi belum maksimal. Sistem perencanaan anggaran, dalam hal ini dana BOS belum optimal di SD Negeri Lotelutun.
Reaktualisasi dan Kontekstualisasi Kearifan Lokal dengan Manhaj Global: Upaya Menjawab Problematika dan Tantangan Pendidikan di Era Society 5.0 dan Revolusi Industri 4.0 Ahmad Rouf
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dampak revolusi industri 4.0 sudah tidak bisa dibendung lagi. Society 5.0 sebagai fenomena sosial yangmembawa arus kuat perubahan perlu disikapi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategireaktualisasi dan kontekstualisasi kearifan lokal dalam upaya menjawab tantangan pendidikan di era society5.0 dan revolusi industri 4.0. Penelitian ini menggunakan studi pustaka untuk mengumpulkan data, kemudiandianalisis secara kritis dan disajikan secara deskriptif kualitatif. Temuan penelitian ini menyatakan bahwauntuk bisa menjadi pemenang di arus revolusi industry 4.0, pendidikan harus memiliki paradigma inklusif danterbuka terhadap hal baru yang sifatnya baik untuk kemajuan. Sikap eksklusif dan konservatif akanmengakibatkan ketertinggalan. Meskipun demikian, penerimaan terhadap hal baru bukan tanpa kontrol,masyarakat harus tetap melestarikan tradisi yang kaya nilai-nilai luhur dengan melakukan kontekstualisasisesuai kebutuhan zaman. Sehingga aktif melestarikan tradisi, kreatif, dan inovatif menjadi syarat mutlak yangharus dimiliki generasi millenial. Selanjutnya milenial harus memperkuat skill sesuai bakat minat dan harusmenguasai bahasa internasional untuk dialog di dunia global.
Peningkatan Hasil Tes pada Kesadaran Berkonstitusi dengan Permainan Tradisional „Ular Naga‟ pada Peserta Didik Kelas VIII MTs Negeri 3 Demak Ahmadun Ahmadun
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini merupakan langkah-langkah yang dilakukan dalam pembelajaran PKn denganmenggunakan model pembelajaran permainan tradisional „Ular Naga‟; dan peningkatan kesadaranberkonstitusi pada peserta didik. Metode yang dilakukan pada Tahap awal dilakukan tes berupa pretes sebagaitahap pra siklus. Tahapan dilakukan dengan Siklus 1 dan siklus 2. Tahapan Siklus 1, peserta didik diberikanmateri tentang Kesadaran konstitusi meliputi Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang pertama. Setelahitu, siswa diberikan postes tahap 1 untuk mengukur hasil tes siswa. Tahapan siklus 2 siswa diberikan materitentang kesadaran berkonstitusi meliputi Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, danHubungan Dasar Negara dengan Konstitusi dengan teknik permainan tradisional „Ular Naga‟. Siklus 2diberikan postes. Instrumen yang digunakan dalam pembelajaran adalah lembar soal, dan lembar observasidengan permainan tradisional „Ular Naga‟. Hasil penelitian dapat dilihat adanya peningkatan nilai rata-ratadari siklus 1 dan siklus 2 sebesar 21.25%. PPKn dengan menggunakan model pembelajaran permainantradisional „Ular Naga‟ dapat dilaksanakan dengan mudah, efektif, efisien dan menyenangkan, melibatkansiswa secara nyata dan langsung dalam mempelajari materi, sehingga siswa tanpa disadari peserta didik dapatbermain sambil belajar. Simpulan dengan menggunakan model pembelajaran permainan tradisional „UlarNaga‟ sebagai upaya menumbuhkan kesadaran berkonstitusi, prestasi dan antusiasme dalam prosespembelajaran.
Model Transformasi Babak Sinta Obong dalam Puisi-Puisi Indonesia Alfian Rokhmansyah; Bayu Aji Nugroho
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan model transformasi babak Sinta Obong yang terdapat dalamepos Ramayana menjadi hipogram puisi-puisi Indonesia. Konsep intertekstual dan hipogram digunakansebagai landasan penelitian ini. Untuk mencapai tujuan penelitian, digunakan metode pembacaan retroaktifuntuk mendapatkan konsep transformasi babak Sinta Obong yang muncul pada teks-teks puisi. Adapun puisiyang dijadikan objek adalah Api Sita karya Arif Bagus Prasetyo, Sita Sihir karya Sapardi Djoko Damono,Elegi Sinta karya Dorothea Rosa Herliany, dan Asmaradana karya Subagio Sastrowardoyo. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa model transformasi babak Sinta Obong yang dilakukan oleh pengarang pada puisi-puisiyang diciptakannya meliputi transformasi tanpa perubahan dan transformasi dengan perubahan. Transformasitanpa perubahan dilakukan pengarang dengan mengambil cerita teks hipogram secara utuh sebagai dasarpenciptaan teks transformasi. Sedangkan transformasi dengan perubahan, dilakukan oleh pengarang denganmengubah konsep dan motif cerita dari teks hipogram sebagai dasar penciptaan teks transformasi, khususnyadengan teknik dekonstruksi.
Modul Daring Berbasis Creative Problem Solving untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Aliq Fiya Kamalasari; Y L Sukestiyarnob; Adi Nur Cahyono
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan pembelajaran di abad 21 memiliki karakteristik 4C, yaitu; Communication, Collaboration, CriticalThinking and Problem Solving, Creativity and Innovation. Kemampuan berpikir kreatif merupakan salah satukemampuan matematis yang esensial yang perlu dikuasai dan dikembangkan pada siswa. Salah satu komponenyang menunjang upaya peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa melalui pembelajaran yaitupenggunaan bahan ajar yang disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan siswa. Modul yangmengakomodasi kemampuan berpikir kreatif yaitu modul yang didukung dengan penggunaan modelpembelajaran yang tepat sehingga mampu membuat peserta didik belajar dengan efektif. Di era perkembanganteknologi digital yang sangat pesat, berkembang pula media pembelajaran yang memanfaatkan berbagaikeunggulan era digital. Kelebihan tersebut di antaranya pembelajaran menjadi mudah, menarik, danmenyenangkan. Pembelajaran interaktif berbasis komputer dapat membuat siswa untuk lebih termotivasidalam belajar secara mandiri. Salah satu bentuk pembelajaran mandiri dengan memanfaatkan perkembanganilmu teknologi yaitu pembelajaran dengan modul daring berbasis Creative Problem Solving. Modul daringberbasis Creative Problem Solving merupakan modul berbasis website yang menggunakan tahapan-tahapanCreative Problem Solving yang merupakan suatu model pembelajaran yang berpusat pada keterampilanpemecahan masalah dengan diikuti penguatan kreatifitas.
Model Peningkatan Sumber Daya Pendidik Pada Madrasah Ibtidaiyah Inklusi Menghadapi Era Society 5.0 dan Revolusi Industri 4.0 A M Wibowo; Fakhruddin Fakhruddin; Achmad Rifai; Titi Prihatin
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan kualitas pendidikan merupakan salah satu prasyarat agar madrasah inklusi bersaing pada erasociety 5.0 dan revolusi industry 4.0. Keberadaan madrasah inklusi sebagai lembaga pendidikan Islam yangmelayani peserta didik dengan kebutuhan khusus tidak terlepas dari persaingan global tersebut. Kualitassumber daya pendidik madrasah inklusi memegang peran penting dalam proses peningkatan kualitaspembelajaran di satuan pendidikan. peningkatan kualitas pendidikan tersebut merupakan suatu proses yangterintegrasi dengan proses peningkatan kualitas sumber daya pendidik itu sendiri. Tulisan ini mencobamengkaji model peningkatan sumber daya pendidikan terutama guru madrasah inklusi dalam rangkameningkatkan kualitas pendidikan bagi peserta didik normal dan peserta didik dengan kebutuhan khusus padasubyek penelitian Madrasah Ibtidaiyah (MI) Maarif Keji di Kabupaten Semarang di tengah era society 5.0 danrevolusi industry 4.0. Dengan menggunakan metode kualitatif penelitian ini berhasil menemukan 3 temuanterkait langkah langkah mengelola madrasah inklusi yaitu; melakukan perencanaan sumberdaya guru inklusi,inventory sumber daya manusia guru, dan menerapkan strategi pembelajaran inklusi pada madrasah ibtidaiyahMI Maarif Keji.
Tantangan Guru Madrasah di Abad 21: Peningkatan Sumber Daya Manusia Guru Madrasah Berbasis Diklat di Era 4.0 Amiroh Ambarwatia; Totok Sumaryanto Florentinus; Rusdarti Rusdarti; Achmad Rifai
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sumber daya manusia menjadi jawaban atas kualitas guru madrasah di abad 21 dengan tantangan dantanggung jawab semakin berat. Upaya pendidikan dan pelatihan yang disesuaikan dengan keterampilan di era 4.0 diharapkan mampu meningkatkan sumber daya manusia guru madrasah. Penelitian ini bertujuanmengeksplorasi tantangan guru madrasah di abad 21 dan pendidikan pelatihan berbasis era 4.0. Penelitian ini menggunakan studi literatur. Hasil penelitian ini adalah keterampilan guru di abad 21 serta konsep pendidikan dan pelatihan di era 4.0. Kesimpulan dalam penelitian ini (1) pendidikan dan pelatihan harus memiliki sintaks dari alur critical thingking, yaitu: disposition, criteria, argument, reasoinig, point of view, dan procedures of applying criteria; (2) pendidikan dan pelatihan menggunakan problem based learning; (3) pendidikan dan pelatihan harus menggunakan metode blended learning, yaitu menggabungkan metode konvensional dengan metode berbasis e-learning
Implementasi Kebijakan Penerimaan Peserta Didik Baru Sistem Zonasi Terhadap Proses Pembelajaran Berbasis Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi (HOTS) Amma Safina Saradifa; Eva Yulita
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dengan adanya sistem zonasi pada penerimaan peserta didik baru, pemerintah mengharuskan siswamenempuh pendidikan di sekolah yang sesuai dengan domisili masing-masing. Kebijakan ini diharapkanmampu menyamaratakan kualitas pendidikan di seluruh Indonesia. Namun, pelaksanaan hal tersebut tidakselaras dengan adanya prosedur Kurikulum 2013 revisi 2018 yang menetapkan adanya kemampuan berfikirtingkat tinggi pada siswa didalam setiap proses pembelajaran, khususnya pembelajaran bahasa. Penelitian inibertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan implementasi kebijakan penerimaan peserta didik barusistem zonasi terhadap proses pembelajaran berbasis High Order Thinking Skills (HOTS) di salah satu SekolahMenengah Atas kota Pekalongan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dokumen dan interview terhadap salah satuguru bahasa Inggris di SMA tersebut. Hasil penelitian menunjukkan: (1) tingkat keberhasilan guru dalammerancang perencanaan pembelajaran sudah berada pada kategori baik, (2) guru mengalami beberapakesulitan dalam melaksanakan proses pembelajaran dan penilaian berbasis HOTS dalam sistem zonasi, dan (3)beberapa dampak dari kebijakan sistem zonasi terhadap proses pembelajaran berbasis HOTS.
Pengembangan Sistem Informasi Manajemen dalam Peningkatan Mutu Layanan Pendidikan dan Android di Era Revolusi Digital (Society 5.0 dan Revolusi Industri 4.0) Andi Mardiana Paduppai; Wahyu Hardyanto; Agus Hermanto; Amir Yusuf
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang masalah di era revolusi digital (Society 5.0 dan Revolusi Industri 4.0) untukpeningkatkan layanan pendidikan di sekolah, Lembaga pendidikan dikatakan berhasil apabila mampumemenuhi semua kebutuhan pelanggan (siswa, guru, orang tua, dan masyarakat). Rumusan masalah dantujuan dalam penelitian ini adalah bagaimana informasi dalam pendidikan memanfaatkan sistem informasimanajemen sebagai penunjang layanan. Secara sederhana SIM merupakan sarana yang tepat yang dapatmengantarkan organisasi informasi mengkoordinasikan segenap aspek kebutuhan dalam peningkata mutupendidikan.Pendekatan penelitian menggunakan metode Research and Development (R&D) dengan modelpengembangan Borg & Gall dengan langkah-langkah: (1) studi pendahuluan, (2) studi pengembangan, dan (3)tahap validasi model, (4) hasil model final, dan (5) uji coba terbatas. Teknik sampling yang digunakan adalahpurposive sampling dengan sekolah yang menggunakan SIM di sekolah SMA Makassar. Hasil pengembanganmodel dalam penelitian ini adalah model layanan SIM berbasis Android untuk meningkatkan pelayanan mutuSMA Makassar, yang terdiri dari: 1) rasional, 2) visi dan misi, 3) tujuan, 4) isi/materi layanan SIM berbasisAndroid, 5) pendukung sistem, 6) prosedur pelaksanaan layanan, dan 7) evaluasi dan tindak lanjut. Disarankandapat melaksanakan SIM yang lebih inovatif dan kreatif dengan layanan berbasis android, karena terbuktiefektif untuk meningkatkan layanan mutu pendidikan di SMA Makassar.
Pengembangan Pembelajaran Mandiri Melalui Pendampingan Modul Berbasis Hots untuk Meningkatkan Grit dan Kemampuan Koneksi Matematis Andi Setyoningrum; Sukestiyarno Sukestiyarno
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rendahnya kemampuan koneksi matematis materi pecahan kelas VI dipengaruhi oleh lemahnya kegigihanyang dimiliki oleh siswa. Penelitian ini menerapkan pembelajaran mandiri melalui pendampinganmenggunakan bahan ajar modul berbasis HOTS bermuatan Grit. Pada pembelajaran ini siswa dipacu untukbelajar dari modul tanpa tatap muka di kelas tetapi diberi pendampingan bila ada masalah melalui komunikasijejaring sosial atau bertemu secara terprogram. Isi modul memuat soal tingkat tinggi (HOTS) sehingga siswadituntut berjuang secara mandiri menguasai konsep (grit). Tujuan penelitian (1) mendapatkan modul yangvalid, (2) Pembelajaran mandiri dengan pendampingan yang efektif dalam meningkatkan kemampuan koneksimatematis. Digunakan metode penelitian pengembangan. Subyek penelitian Siswa kelas VI SDN 3Manggungsari. Variabel penelitian kemandirian belajar dan kemampuan koneksi matematis. Data diolahdengan uji ketuntasan, uji Gain, dan uji regresi. Hasil penelitian menunjukkan, (1) bahan ajar yangdikembangkan dalam kategori valid dengan skor 4,1 dari skor maksimal 5; (2) Pembelajaran memenuhikriteria efektif, yaitu kemampuan komunikasi siswa mencapai standar skor di atas 70, terdapat pengaruhpositif kemandirian belajar terhadap kemampuan koneksi matematisnya sebesar 62,2%. Penelitian ini memberisimpulan bahwa anak usia sekolah dasarpun dapat dituntut mandiri dalam belajar keilmuan. Dengan catatanada sarana prasarana belajar yang mencukupi, serta diberi pendampingan disaat mereka menjumpai persoalan.

Page 2 of 83 | Total Record : 823