cover
Contact Name
-
Contact Email
journal@mail.unnes.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
journal@mail.unnes.ac.id
Editorial Address
Sekaran, Gunung Pati, Semarang, Provinsi Jawa Tengah, 50229
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana
ISSN : -     EISSN : 26866404     DOI : -
Core Subject : Education,
Seminar nasional Pascasarjana merupakan kegiatan rutin yang dilakasanakan oleh Pascasarjana UNNES. Tahun 2018 adalah kali ke 5 pelaksanan yang diselenggarakan oleh Kampus yang telah berubah alamat dari lokasi di Kampus Bendan Ngisor berpindah di Kampus Kelud Utara III Kecamatan Gajahmungkur kota Semarang. Kegiatan akademik ini merupakan kerjasama yang sinergi antar enam Kampus Pascasarjana LPTK di Indonesia.
Articles 823 Documents
Etnomatematika dalam Perspektif Problematika Pembelajaran Matematika: Tantangan pada Siswa Indigenous Andi Saparuddin Nur; Y L Sukestiyarno; Iwan Junaedi
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembelajaran matematika di era disruptif saat ini membutuhkan ragam inovasi agar mampu memberikan ruangnalar dan komunikasi yang adil untuk setiap siswa. Matematika memiliki relevansi dengan berbagai aktivitasbudaya di dalam masyarakat yang dinamakan etnomatematika. Menghubungkan etnomatematika pada kontekspedagogik merupakan inovasi yang dapat mengakomodir keterbatasan bahasa, metode, dan pemahaman siswa.Namun demikian, pembelajaran berbasis budaya memerlukan upaya dari guru untuk menguasai berbagaikomponen terkait materi, nilai, keterampilan dan landasan filosofis yang berlaku di dalam masyarakat. Haltersebut merupakan fundamen yang diperlukan untuk mencapai keberhasilan pembelajaran etnomatematika,khususnya pada siswa indigenous. Tantangan keberhasilan pembelajaran matematika yang mendekatkan siswadengan berbagai produk kebudayaan di masyarakat menjadi perspektif problematika pembelajaran matematikapada siswa indigenous. Terdapat enam dimensi dari program etnomatematika yang dapat dikaji, yaitu: (1)dimensi kognitif, (2) konseptual, (3) pendidikan, (4) epistemologi, (5) sejarah, dan (6) politik. Pemahamantentang aspek kajian etnomatematika tersebut dapat menjadi perspektif yang digunakan oleh guru untukmengadopsi pembelajaran berbasis budaya di dalam praktik pedagogik di dalam kelas.
Analisis Wacana Lisan dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar Anni Malihatul Hawa; Subyantoro Subyantoro
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan struktur wacana lisan yang digunakan oleh guru dan siswaKelas 3 SD Negeri Wujil 01 dalam proses pembelajaran di kelas. Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Wujil01 dengan jumlah objek penelitian 27 siswa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifatdeskriptif. Data diperoleh melalui wacana lisan yang digunakan guru dan siswa ketika proses pembelajaran di kelas. Hasil dalam penelitian ini yakni (1) pembelajaran lebih sering menggunakan wacana polilog yaknikomunikasi dilakukan lebih dari dua orang dengan siswa lebih aktif dalam pembelajaran yang dibimbing oleh guru di kelas, (2) kalimat dalam wacana lisan yang digunakan cenderung kurang terstruktur namun bisadipahami dengan baik, (3) pembelajaran menggunakan wacana deskriptif yakni guru dapat menjelaskan materi dengan detail dan sesuai dengan keadaan keseharian siswa.
Aktifitas Math Trail Berbantuan Aplikasi Mobile untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Arif Rahman Hakim; Mohammad Asikin; Adi Nur Cahyono
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemampuan memecahkan masalah dalam dunia nyata merupakan hal yang sangat bernilai, baik dalampekerjaan maupun dalam keseharian. Pemecahan masalah matematika dapat dilatihkan dengan mengenalkansiswa pada masalah non-routine yang berhubungan dengan dunia nyata. Salah satu aktifitas pembelajaran yangdapat mengakomodasi pengaitan pembelajaran dan dunia nyata adalah math trail. Aktifitas pembelajaranmatematika ini merupakan aktiftas pembelajaran di luar kelas dalam rangka mengeksplorasi dan mengamatilebih mendalam serta memecahkan masalah matematika secara nyata di lingkungan luar kelas yang dilengkapirute penjelajahan dan peta sederhana untuk menemukan matematika. Pemberian rute sekaligus pemberianmasalah akan menggunakan aplikasi mobile MathCityMap yang termasuk didalamnya koordinat tempatmasalah, foto objek masalah, permasalahan, rincian alat yang diperlukan dalam menyelesaikan masalah,bantuan, tempat pengisian jawaban, sekaligus evaluasi hasil dan pemberian umpan balik. Guru berperanpenting dalam aktifitas ini sebagai trailblazer atau pembuat rute, pencari masalah yang bersifat non-routinedan berdasarkan masalah asli di lapangan, juga memberikan scaffolding dan umpan balik dalam aplikasiMathCityMap. Kemudian siswa akan berperan menjadi trailwalker yang akan mengikuti rute yang telah dibuatoleh trailblazer dan memecahkan masalah yang ada menggunakan alat-alat yang telah disebutkan dalamMathCityMap sekaligus mengisikan jawaban permasalahan kedalamnya. Diharapkan dengan aktifitas mathtrail berbantuan aplikasi mobile MathCityMap, mampu meningkatkan kemampuan pemecahan masalahmatematika siswa.
Keterampilan Mentoleransi Distres Akademik Oleh Konselor Melalui Peningkatan Hardinees pada Siswa: Tantangan Pendidikan Era Society 5.0 Ashari Mahfud
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artiket ini bertujuan untuk memberikan gambaran pentingnya kemampuan mentoleransi distres akademikyang berikan oleh konselor sekolah pada siswa melalui peningkatan hardiness sebagai wujud persiapan dapanmenghadapi tantangan pendidikan era society 5.0. studi ini melibatkan beberapa hasil penelitian terdahulumengenai keterampilan toleransi distres akademik, hardiness, dan pendidikan era Society 5.0. hasil studimenunjukkan bahwa, tantangan pendidikan era society 5.0 memberikan beberapa harapan kompetensi yangharus dimiliki oleh siswa, tidak hanya berfokus pada satu kopetensi saja. Hal ini akan memberikan terhadaptuntutan pendidikan yang lebih berat bagi siswa sehingga mereka rentan mengalami distress akademik. Olehsebab itu, penting bagi konselor sekolah untuk mampu meningkatkan aspek hardiness siswa sehingga distressakademik dapat ditoleransi dengan baik.
Inovasi, Pengajar Sains, Industri 4.0, Ketrampilan Berpikir Tingkat Tinggi, dan Bioteknologi. Arista Novihana Pratiwi
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan artikel untuk mengeksplorasi gambaran komprehenshif industri 4.0 dari upaya inovasi yang dilakukanpengajar sains terhadap ketrampilan berpikir tingkat tinggi siswa dalam bioteknologi. Metodologi dalamartikel ini telah digunakan literatur sistematis di bidang guru biologi di era industri 4.0, ketrampilan berpikirtingkat tinggi, dan pendidikan bioteknologi. Daftar literasi makalah diunduh dari basis data Emerald Journaldan Scopus Journal.Hasil menunjukkan bahwa inovasi pengajar sains dalam mengajarkan bioteknologi yang dapatmengembangkan ketrampilan berpikir tingkat tinggi siswa memiliki karakteristik dan indikator keberhasilan.Karakteristik inovasi pengajar sains meliputi: mengajar bioteknologi unsur utamanya “kebaruan” sehinggasiswa aktif berpartisipasi, pengajar sains tidak hanya mengajarkan literasi sains bioteknologi, tetapi melatihketrampilan riset menggunakan teknologi canggih kepada siswa, dan memfasilitasi kolaborasi antar siswasehingga mobilitas belajar bioteknologi meningkat. Indikator keberhasilan pengajar sains meliputi: kompetensidasar biologi materi bioteknologi tercapai dengan optimal, nilai siswa melampaui kriteria ketuntasan minimalketika dilakukan penilaian menggunakan soal-soal level HOTS, siswa memiliki kemampuan untukmemecahkan masalah, berpikir kritis, dan kreatif.Teknologi hanyalah salah satu dari banyak aspek inovasi pembelajaran industri 4.0 yang berlaku dalamliteratur. Inovasi pengajar sains dalam bioteknologi juga menjadi aspek inovasi pembelajaran industri 4.0terhadap peningkatan ketrampilan berpikir tingakat tinggi siswa.
Kontribusi Pengalaman Kerja dan Keaktifan Organisasi Profesi terhadap Kompetensi Humanis Direktif Guru Bimbingan dan Konseling di Kabupaten Brebes Awalya Awalya; Eem Munawaroh; Imam Setyo Nugroho; Weni Anggraini; Susilawati Susilawati
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui kontribusi pengalaman kerja dan keaktifan organisasi profesi terhadapkompetensi humanis direktif guru bimbingan dan konseling. Penelitian korelasional ini melibatkan 105 guru bimbingandan konseling di Kabupaten Brebes yang diambil menggunakan teknik cluster sampling. Dengan mengisi skalakompetensi humanis dan data terkait penglaman kerja dan keaktifan organisasi profesi. Hasil penelitian menunjukkanbahwa pengalaman kerja tidak berkontribusi terhadap kompetensi humanis guru bimbingan dan konseling (R = 0,074,F(1,103) = 0,562, p>0,05). Kemudian hasil penelitian menunjukkan keaktifan organisasi profesi berkontribusi terhadapkompentensi humanis guru bimbingan dan konseling (R = 0,052, F (1,103) = 6,994, p<0,05). Hasil penelitian inidiharapkan dapat menjadi landasan untuk pengembangan kompetensi humanis guru bimbingan dan konseling.
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Peserta Didik Kelas X Ayu Setyaningrum; Mulyono Mulyono; Isnaini Rosyidah
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah matematika peserta didikkelas X. Metode yang digunakan adalah penelitian dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah34 peserta didik kelas X SMA Negeri 2 Semarang. Data dianalisis secara deskriptif dengan teknikpengumpulan data melalui metode tes dan non tes. Metode tes berupa soal cerita kemampuan pemecahanmasalah matematika pada materi fungsi komposisi sedangkan metode non tes berupa lembar kuisionergabungan dan wawancara terbuka. Berdasarkan data yang diperoleh dari analisis kemampuan pemecahanmasalah matematika peserta didik dapat disimpulkan bahwa keemampuan pemecahan masalah peserta didikkelas X masih rendah. Meskipun kebanyakan peserta didik sudah dapat memahami masalah yang diberikantetapi tidak sedikit peserta didik yang mengalami kesulitan dalam merencanakan penyelesaian, menyelesaikanmasalah, dan memeriksa kembali dari semua langkah yang telah dikerjakan.
Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Berdasarkan Gaya Belajar Honey dan Mumford Benny Hendriana; Budi Waluya; Rochmad Rochmad; Mulyono Mulyono
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bert’ujuan untuk mendeskripsikan kemampuan komunikasi matematis siswa berdasarkan gayabelajar Honey & Mumford yang meliputi kelompok aktivis, reflector, teoris, dan pragmatis. Jenis penelitian inimerupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah 8 siswa kelas VIII MTs AlinggaSajira, dimana masing-masing 2 siswa mewakili gaya belajar aktivis, reflektor, teoris, dan pragmatis. Datadalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan tes, angket, dan hasil wawancara. Analisis datakemampuan komunikasi berdasarkan gaya belajar Honey & Mumford menggunakan Teknik triangulasi darihasil tes tertulis dengan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa siswa dengan gaya belajar aktiviskurang mampu memahami, mengintepretasi, dan mengekspresikan ide-ide matematika secara tertulis, tetapibaik dalam menggunakan notasi matematika dan mampu menyatakan peristiwa sehari-hari dalam Bahasa atausimbol matematika. Untuk siswa dengan gaya belajar reflektor baik dalam memahami ide matematis danmenggunakan notasi matematika dan strukturnya, namun kurang dalam mengekspresikan ide-ide matematikadan menyatakannya dalam peristiwa sehari-hari. Untuk siswa dengan gaya belajar teoris termasuk baik dalamsemua indikator kemampuan komunikasi matematis. Dan untuk gaya belajar pragmatis cukup baik dalammemahami, mengintepretasi serta mengekspresikan ide-ide matematika dan baik dalam kemampuanmenggunakan notasi serta menyatakan peristiwa sehari-hari ke dalam bahasa atau simbol matematika.
Peran Orangtua dalam Meningkatkan Olahraga Prestasi Boedi Siswanto; Soegiyanto Soegiyanto; K. S. Sugiharto; Sulaiman Sulaiman
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan menggambarkan peran orangtua memberikan dorongan kepada anak-anaknyauntuk mengikuti pelatihan olahraga yang diselenggarakan di desanya berupa: 1) memberikandorongan moril; 2) memenuhi kebutuhan fasilitas yang diperlukan anak-anaknya; 3) memberikandukungan sosial dari lingkungannya. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian keseluruhan tentanghasil analisis prestasi olahraga Kabupaten Tegal. Metode penelitian yang dipergunakan adalah penelitiankualitatif terhadap beberapa orang tua yang mengikutkan anaknya dalam pelatihan olahraga prestasi yangdiselenggarakan oleh pemuda penggerak olahraga pedesaan diwilayah desanya, dengan menggunakanpendekatan triangulasi sebagai upaya untuk mengumpulkan data melalui wawancara, observasi sertadilengkapi dengan pengumpulan dokumentasi sebagai pendukung datanya. Hasil penelitian menunjukkanperan orangtua mendukung anak anaknya mengikuti latihan olahraga di wilayah pedesaannya, agar untukmengisi waktu dengan melakukan olahraga yang bermanfaat bagi dirinya di era transformasi dankomunikasi yang mudah didapatkan; meningkatkan kebugaran dan kesehatan bagi diri anak-anaknya;serta dapat mengembangkan bakat dan minat anak-anaknya dibidang olahraga dengan memberikandorongan moril; pemenuhan kebutuhan fasilitas yang diperlukan serta memberikan dukungan sosiallingkungan keluarganya. Dapat disimpulkan dari hasil penelitian menunjukkan bahwa peran orangtuaterhadap anak-anaknya mengikuti latihan olahraga yang diselenggarakan pemuda penggerak olahragapedesaan adalah: 1) memberikan dorongan moril; 2) memenuhi kebutuhan fasilitas yang diperlukananak-anaknya; 3) memberikan dukungan sosial dari lingkungannya
Mathematical Resilience Siswa pada Pembelajaran Team Assisted Individualization dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematika Cahya Amalia Chusna; Rochmad Amalia Rochmad; Andreas Priyo Budi Prasetyo
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penalaran merupakan salah satu aspek penting dalam pembelajaran matematika yang harus dikembangkansecara konsisten dalam banyak konteks. Namun kenyataannya berbagai penelitian menunjukkan bahwakemampuan penalaran matematika siswa tergolong rendah. Upaya untuk meningkatkan kemampuan penalaranmatematika siswa melalui sikap tekun dan gigih siswa dalam menghadapi kesulitan matematika yaknimathematical resilience. Penelitian-penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa mathematicalresilience memberikan dampak positif pada diri siswa. Siswa dengan mathematical resilience positif, akanberhasil baik dalam matematika sedangkan siswa mathematical resilience negatif akan kehilangan sikap tekundan gigih atau menyerah ketika menghadapi kesulitan. Salah satu solusi untuk mengembangkan mathematicalresilience dengan menerapkan model pembelajaran inovatif yang berpusat pada siswa dan kelompokkelompokkecil yaitu melalui model pembelajaran tipe team assisted individualization.

Page 3 of 83 | Total Record : 823