cover
Contact Name
Muhammad Nur
Contact Email
jkp.balitbangda@kalselprov.go.id
Phone
+6281251712813
Journal Mail Official
admin@jkpjournal.com
Editorial Address
Jalan Dharma Praja I, Kawasan Perkantoran Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan
Location
Kota banjarbaru,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Jurnal Kebijakan Pembangunan
ISSN : 20856091     EISSN : 27156656     DOI : 10.47441/JKP
Core Subject : Education,
The scope of JKP is as follows: Government empowerment (government capability, regional finance, government facilities and infrastructure). Community empowerment (population and employment, community welfare, social conditions, politics and culture) Regional development (public facilities, regional economy, physical condition, environment and natural resources). Development in the fields of health, education and economy.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 12 No 2 (2017): JURNAL KEBIJAKAN PEMBANGUNAN" : 12 Documents clear
Potensi Pengembangan Padi Sebagai Kebijakan Pelaksanaan Sistem Inovasi Daerah Kabupaten Hulu Sungai Tengah Ahmad Zaky Maulana; Yudhi Putryanda
Jurnal Kebijakan Pembangunan Vol 12 No 2 (2017): JURNAL KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The agricultural sector is one of the main economic source in Kabupaten Hulu Sungai Tengah, especially rice farming, moreover in the lately 5 years, the people in Hulu Sungai Tengah are very depend on the agricultural sector for sustaining life. However, within the period 2011-2015, GNDP on the strength of the enterprise on agriculture, forestry and fishery had fluctuated and ended by declined in 2015 to 25.41 on GNDP structure of Kabupaten Hulu Sungai Tengah . It should be a warning for the Kabupaten Hulu Sungai Tengah government. Therefore, the authors conduct a study in order to provide an overview of the rice plants potential development, so that it can be used as a reference for the implementation of innovation system in Kabupaten Hulu Sungai Tengah. This paper aims to describe the condition of rice plants development in Kabupaten Hulu Sungai Tengah and formulate a strategy and policy of rice plant development in Kabupaten Hulu Sungai Tengah. This paper uses a calibration approach with descriptive analysis. The conclusion of this study is explains that Kabupaten Hulu Sungai Tengah has a potential of rice productivity about 119.55% at the end of 2016. With this potential, it can be developed the innovation of rice plant development based on integrated crop management and market. To support the implementation of the local innovation system, then the policy in strategy formulation to appropriate target is needed with focus on the strategy to developing a characteristic and innovative agriculture that is able to reach the sub sector aspect from upstream to downstream, thereby eventually increasing the downstream product with the policy perpose on the development of agricultural entrepreneurship and strengthening of marketing institutions. Abstrak Sektor pertanian merupakan salah satu penggerak ekonomi utama kabupaten Hulu Sungai Tengah terutamapertanian padi, selain itu juga dalam kurun waktu 5 tahun terakhir masyarakat di Kabupaten Hulu SungaiTengah sangat bergantung pada sektor pertanian dalam menopang kehidupan. Namun demikian, dalamkurun waktu 2011-2015 PDRB atas dasar lapangan usaha sektor pertanian, kehutanan dan perikananmengalami fluktuasi dan berakhir pada penurunan di tahun 2015 menjadi 25,41 dalam struktur PDRBkabupaten Hulu Sungai Tengah. Hal ini seharusnya menjadi peringatan bagi pemerintah kabupaten HuluSungai Tengah. Melihat fenomena yang ada penulis melakukan kajian dalam rangka memberikan gambaranmengenai potensi pengembangan padi sehingga dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan sistem inovasidaerah Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Tulisan ini bertujuan untuk menggambarkan kondisipengembangan padi di Kabupaten Hulu Sungai Tengah serta merumuskan strategi dan arah kebijakanpengembangan padi di Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Tulisan ini menggunakan pendekatan kualiatifdengan analisis deskriftif. Simpulan dari penelitian ini menjelaskan bahwa Kabupaten Hulu Sungai Tengahmemiliki potensi produktivitas padi sebesar 119,55% pada akhir tahun 2016. Dengan potensi tersebut dapatdikembangkan inovasi pengembangan padi berbasis pengelolaan tanaman terpadu dan pasar. Untukmendukung pelaksanaan sistem inovasi daerah, maka kebijakan dalam perumusan strategi tepat sasaransangat diperlukan dengan fokus pada strategi membangun pertanian yang berkarakter dan inovatif yangmampu menyentuh aspek sub sektor hulu ke hilir, sehingga pada akhirnya mampu meningkatkan hilirisasiProduk dengan arah kebijakan pada pengembangan kewirausahaan pertanian dan penguatan lembagapemasaran.
Implementasi Penataan Desa Di Kabupaten Kutai Kartanegara, Pasaman dan Kendal Arif Sulasdiono; Ray Septianis Kartika2
Jurnal Kebijakan Pembangunan Vol 12 No 2 (2017): JURNAL KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Implementation of village governance faces a number of constraints such as poor institutional effectiveness and village management as well as the community service. Therefore, this study raises the urgency of village management, which includes the village proliferation and the change of village status. The goal is to achieve an alteration from social, economic, political and cultural aspects. This paper discusses the process, implementation and application of how villages are formed and post-settlement impacts of villages in Pasaman, Kutai Kertanegara and Kendal districts. This paper uses a descriptive method with qualitative approach to analyze the process of implementation and stipulation on the management of villages which still refers to P Minister of Home Affairs Regulation (Permendagri) No. 28 Year 2006, on the Formation, Elimination, Merging of Villages, and Changes in Village Status to Urban Villages. The result shows the impact of village management on the solidity of village governance was better than the situation before the new village was formed. There was an increase in service to the community, the cooperation with other villages / special parties in Kutai Kertanegara regency and the establishment of social institution. Thus, the existing village management on the three locus is a form of full authority delegation of the village to determine its governance in accordance with the mandate of Law NO. 6 of 2014 for the Village. Abstrak Penyelenggaraan Pemerintahan Desa menghadapi sejumlah kendala diantaranya masih rendahnyaefektivitas kelembagaan dan tata kelola pemerintahan desa serta pelayanan masyarakat. Oleh karenanya,kajian ini mengangkat mengenai urgensi adanya penataan desa, yang mencakup pemekaran desa danperubahan status desa. Tujuannya adalah sebagai salah satu upaya mencapai perubahan baik dari aspeksosial, ekonomi, politik dan budaya. Tulisan ini mengkaji dari proses, pelaksanaan dan penerapan bagaimanadesa terbentuk serta dampak pasca penataan desa yang ada di Kabupaten Pasaman, Kabupaten KutaiKertanegara dan Kabupaten Kendal. Menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatifteranalisa proses pelaksanaan dan penetapan dalam penataan desa di lokasi kajian masih mengacu padaPermendagri No. 28 Tahun 2006 tentang Pembentukan, Penghapusan, Penggabungan Desa, dan PerubahanStatus Desa Menjadi Kelurahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak pasca penataan desa yaitusoliditas pemerintahan desanya dinilai lebih baik dibandingkan sebelum terbentuknya desa baru, terjadipeningkatan pelayanan kepada masyarakat, adanya kerjasama dengan desa/pihak lain khusus di KabupatenKutai Kertanegara dan terbentuknya lembaga kemasyarakatan, dengan demikian penataan desa yang ada diketiga lokus adalah bentuk pelimpahan kewenangan penuh kepada desa untuk menentukan tata kelolapemerintahannya sesuai dengan amanat Undang-Undang No.6 Tahun 2014 Tentang Desa.
Strategi Penguatan Kapasitas Tata Kelola Penelitian Dan Pengembangan di Pemerintah Provinsi Jawa Barat Dewi Gartika
Jurnal Kebijakan Pembangunan Vol 12 No 2 (2017): JURNAL KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

West Java Provincial Government has a policy to utilize R & D results as a basis in the formulation of policy and development planning in West Java and to improve regional competitiveness. The formation of Research and Development Agency and Applied Science and Technology (abbreviated BP3IPTEK) West Java Province is one of the efforts to help solve development problems and improve regional competitiveness through the application of science and technology. However, in the implementation of research and development activities have not been managed properly, so that its utilization becomes less maximal. The result of research shows that there are still many gaps in R & D governance in West Java Provincial Government, especially in BP3IPTEK. Therefore, strengthening of R & D should be done through strategic leadership, organizational structure, human resources, financial management, infrastructure, program and service management,process management and inter-organization / network relations. Abstrak Pemerintah Provinsi Jawa Barat memiliki kebijakan untuk memanfaatkan hasil litbang sebagai dasar dalamperumusan kebijakan dan perencanaan pembangunan di Jawa Barat dan untuk meningkatkan daya saingdaerah. Pembentukkan Badan Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK (disingkat BP3IPTEK)Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu upaya untuk membantu menyelesaikan permasalahanpembangunan dan meningkatkan daya saing daerah melalui penerapan IPTEK. Namun demikian, dalamimplementasinya kegiatan penelitian dan pengembangan belum dikelola dengan baik, sehinggapemanfaatannya menjadi kurang maksimal. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2016 dengan tujuan untukmembahas mengenai tata kelola litbang yang dilaksanakan di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat,faktor-faktor yang menghambat kinerja litbang, dan selanjutnya merumuskan strategi yang harus dilakukanuntuk menguatkan tata kelola litbang di lingkungan Provinsi Jawa Barat, khususnya di BP3IPTEK ProvinsiJawa Barat. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data primerdilakukan melalui in-depth interview dan Focus Group Discussion. Data sekunder diperoleh melalui studiliteratur dan dokumen peraturan perundang-undangan yang terkait. Analisis data dilakukan dengan analisisdeskriptif. Hasil penelitian menunjukkan masih banyaknya gap dalam tata kelola litbang di lingkunganPemerintah Provinsi Jawa Barat, khususnya di BP3IPTEK. Di sisi lain, dengan terbitnya peraturanperundang-undangan yang baru terkait organisasi perangkat daerah maka Provinsi Jawa Barat harusmelakukan restrukrisasi kelembagaan dan tata kelolanya, termasuk kelembagaan BP3IPTEK. Berdasarkanhasil penelitian dapat dirumuskan bahwa strategi penguatan tata kelola yang harus dilakukan meliputistrategi penguatan kepemimpinan strategis, struktur organisasi, sumber daya manusia, pengelolaankeuangan, infrastruktur, pengelolaan program dan pelayanan, manajemen proses dan hubungan antarorganisasi/jejaring.
Pengembangan Wirausaha Di Science And Technology Park (STP) Untuk Meningkatkan Daya Saing Dan Pemasaran Kopi Produksi Kabupaten Kaur, Bengkulu Djatmiko Pinardi; Daru Mulyono
Jurnal Kebijakan Pembangunan Vol 12 No 2 (2017): JURNAL KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bengkulu includes the top five of Indonesian coffee producers and is well known as the " robusta gold triangle" province besides Lampung and South Sumatra. Total area of coffee plantations in Kaur is currently recorded at 6,978 ha, all of which are community coffee managed using traditional technology. Therefore, until now the marketing of Kaur coffee still not well developed. This study aims to foster coffee entrepreneurs so as to produce beginners coffee entrepreneurs based on technology in Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) through the of Science and Technology Park (STP). This study is a descriptive analytic study using primary data of Kaur coffee bean taste analysis in Centre for Coffee and Cocoa Research, Jember. Whereas secondary data collected through searches from various scientific publications and plantation statistics of Kaur Regency, Bengkulu. The result of the study shows that the quality of coffee from Kaur Regency is very good and some are excellent. Therefore, the development of coffee entrepreneur through incubation in STP Pondok Pusaka, Kabupaten Kaur is a very strategic policy. Through the development of this entrepreneurship by applying more advanced technology is expected to create a new entrepreneurship that is able to improve the competitiveness of Kaur coffee. Increasing the competitiveness of coffee is expected to penetrate into national and global markets so that it can become the motor of local economic movers and lift the welfare of local communities significantly. Abstrak Bengkulu termasuk lima besar produsen kopi Indonesia dan terkenal sebagai provinsi “segitiga emasrobusta” selain Lampung dan Sumatera Selatan. Luas areal perkebunan kopi di Kaur saat ini tercatat sebesar6.978 ha yang semuanya merupakan kopi rakyat yang dikelola dengan menggunakan teknologitradisional.Oleh karena itu sampai saat ini pemasaran kopi Kaur masih belum berkembang dengan baik.Kajian ini bertujuan untuk membina wirausaha kopi sehingga dihasilkan wirausaha kopi pemula berbasisteknologi pada skala Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui wadah Science and TechnologyPark (STP). Kajian ini merupakan kajian deskriptif analitik dengan menggunakan data primer hasil uji citarasa biji kopi produksi Kaur di Pusat Penelitian Kopi dan Kakao, Jember. Sedangkan data sekunder yangdikumpulkan melalui penelusuran dari berbagai publikasi ilmiah maupun statistik perkebunan KabupatenKaur, Bengkulu. Hasil kajian menunjukkan bahwa kualitas kopi dari Kabupaten Kaur tergolong Sangat Baikbahkan ada yang tergolong Excellent. Oleh karena itu pengembangan wirausaha kopi melalui inkubasi di STPPondok Pusaka, Kabupaten Kaur ini merupakan kebijakan yang sangat strategis. Melalui pengembanganwirausaha ini dengan menerapkan teknologi yang lebih maju diharapkan akan memunculkan wirausaha baruyang tangguh yang mampu meningkatkan daya saing kopi Kaur. Meningkatnya daya saing kopi inidiharapkan bisa menembus ke pasar nasional maupun global sehingga mampu menjadi motor penggerakperekonomian daerah dan mengangkat kesejahteraan masyarakat daerah secara nyata.
Evaluasi Profil Desa Di Tiga Desa Provinsi Jawa Barat Gunawan
Jurnal Kebijakan Pembangunan Vol 12 No 2 (2017): JURNAL KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Since the Regulation of the Minister of Home Affairs Number 12 of 2007 on Guidelines for the Preparation and Utilization of Village Profile Data runs for 10 (ten) Years but the results achieved in the completion of attachments 1, 2 and 3 data Village Village Profile (prodeskel) through the website of the Ministry of Interior 2018/2017 is still low around 55.14%, on the basis of these problems so this study aims to determine the factors-fator causes low level of filling village profile, with the aim of the research then descriptive research method with qualitative approach, as well as data retrieval techniques through interview , quesioner and literature study, then the results of the data are analyzed descriptively qualitative, the sampling technique is based on case study on the uniqueness of the area and the level of filling the village profile through the website with 3 (three) criteria ie the lowest, medium and high, informant of study location determined as a source of information that is each 1 Working Group in West Java, Bandung Regency and also 3 Informant Pokja and village secretary, from the informant found the result that commitment of head of village not yet optimal, Human Resources handling village profile still less, Infrastructure Facility the number of questions and techniques of analyzing the data is still long. From the findings it can be concluded that the village apparatus has not yet committed to making the Working Group (Pokja), the village profile manager is still limited, the reach of the internet is still difficult to access, specifically for the filling of village profiles, there are still some repeated questions, the calculation of village analysis techniques has not included elements of facts in the field. abtrak Sejak Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2007 Tentang Pedoman Penyusunan DanPendayagunaan Data Profil Desa/Kelurahan berjalan selama 10 (sepuluh) Tahun namun hasil yang dicapaiandalam pengisian lampiran 1, 2 dan 3 data Profil Desa Kelurahan (prodeskel) melalui website KementerianDalam Negeri 2018/2017 masih rendah yaitu sekitar 55,14%, atas dasar permasalahan tersebut makapenelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-fator penyebab rendahnya tingkat pengisian profil desa,dengan tujuan penelitian itu maka metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, serta teknikpengambilan data melalui wawancara, quesioner dan studi pustaka, selanjutnya hasil data dianalisis secaradeskriptif kualitatif, teknik pengambilan sampel didasarkan pada studi kasus pada daerah yang memilikikeunikkan dan tingkat pengisian profil desa melalui website dengan 3 (tiga) kriteria yaitu terendah, sedangdan tinggi, dengan demikian maka pemilihan informan lokasi penelitian ditentukan sebagai sumberinformasi yaitu masing-masing 1 informan Pokja di Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Bandung dan serta 3informan Pokja dan sekretaris desa, dari informan tersebut ditemukan hasilnya bahwa komitmen kepala desabelum optimal, Sumber Daya Manusia yang menangani profil desa masih kurang, Sarana Prasarana belummemadai, serta banyaknya jumlah pertanyaan dan teknik menganalisa data masih panjang, dari temuantersebut dapat disimpulkan bahwa perangkat desa belum berkomitmen membuat Tim Kelompok Kerja(Pokja), petugas pengelola profil desa masih terbatas, jangkauan internet masih sulit diakses, belum adapetugas dan komputer secara khusus untuk pengisian profil desa, masih terdapat beberapa pertanyaan yangberulang ulang, perhitungan teknik analisis desa belum memasukan unsur fakta di lapangan.
Pengaruh Sarana dan Prasarana, Kegiatan Siswa dan Ekonomi Masyarakat Terhadap Nilai Ujian Nasional Irham Iskandar
Jurnal Kebijakan Pembangunan Vol 12 No 2 (2017): JURNAL KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The main purpose of this study is to determine the effect of facilities and infrastructure, student activities and community economy on the value of national examinations. The method used is research development, the research aimed at developing research findings or previous theories, both for the purposes of pure science and applied science and so forth. The data used are primary data and secondary data. Primary data were obtained through survey and interview using questionnaires and interview guides to the respondents, consisting of principals, vice principals, teachers, heads of administration and administrative staff, while secondary data was obtained through literature study consisting of journals, reports - scientific reports, official government reports, and other relevant materials. Data were analyzed using multiple regression with cross-sectional data (annual data 2014). The results showed that facilities and infrastructure are not significant and have a positive influence on the value of national examinations; student activities are significant and negatively affect the outcome of the UN; the economic community is significant and negatively affects the outcome of the UN Abstrak Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sarana dan prasarana, kegiatan siswa danekonomi masyarakat terhadap nilai ujian nasional. Metode yang digunakan adalah penelitianpengembangan, yaitu penelitian yang ditujukan untuk mengembangkan temuan penelitian atau teori-teorisebelumnya, baik untuk keperluan ilmu murni maupun ilmu terapan dan sebagainya. Data yang digunakanadalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui survei dan wawancara denganmenggunakan kuesioner dan pedoman wawancara kepada para responden, terdiri dari kepala sekolah, wakilkepala sekolah, guru, kepala tata usaha dan pegawai tata usaha., sedangkan data sekunder diperoleh melaluistudi pustaka yang terdiri dari jurnal, laporan-laporan ilmiah, laporan resmi pemerintah, dan bahan-bahanlain yang relevan. Data dianalisis menggunakan regresi berganda dengan data crossection (data tahunan2014). Hasil penelitian menunjukan bahwa sarana dan prasarana tidak signifikan dan memiliki pengaruhpositif terhadap nilai ujian nasional; kegiatan siswa signifikan dan memberikan pengaruh negatif terhadaphasil UN; ekonomi masyarakat adalah signifikan dan memberikan pengaruh negatif terhadap hasil UN
Pemetaan Fasilitas Kesehatan Pada Puskesmas di Kalimantan Selatan Latifa Suhada Nisa; Dewi Siska; Maliani; Gusti Syahrani Noor; Yudhi Putryanda; Wajidi
Jurnal Kebijakan Pembangunan Vol 12 No 2 (2017): JURNAL KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Puskesmas is one type of health care facilities set by the government to conduct public health efforts so as to achieve the highest level of health. The minimum standard of facilities and infrastructure of Puskesmas are arranged in Permenkes RI No. 75 year 2014 about Community Health Centers. Medical devices is one of aspect that supports the implementation of prevention of disease (preventive) and disease cure (curative). Data about the availability and condition of existing health equipment in each Puskesmas are still not available. The availability of data is needed as the basis for planning and development of Health Center by the Government of South Kalimantan Province. This study aims to: (1) analyzing the suitability of geographic location of Puskesmas, accessibility and availability of public utilities also environmental health management, and (2) mapping the availability of rooms and health equipment at Puskesmas. The analytical methods used are (1) qualitative descriptive analysis to describe suitability of location of Puskesmas and availability of room and health equipment; and (2) spatial analysis for mapping the availability of space and health equipment regionally. Percentage of availability of health equipment in ccordance with the Minister of Health Decree No. 75 of 2014 are still below 50%. Based on their compliance with site requirements, Puskesmas in South Kalimantan are known to be mostly in safe zone, accessible to the public, have adequate public utilities, but do not yet have adequate environmental management facilities. The percentage of the availability of administrative room, service, and supporting puskesmas above 50%.The recommendation of this study is to fulfill the equipment and the room gradually, continuously and based on priority scale. Abstrak Puskesmas merupakan salah satu jenis fasilitas pelayanan kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah untukmelakukan upaya kesehatan masyarakat sehingga terwujud peningkatan derajat kesehatan yang setinggitingginya.Standar sarana dan prasarana minimal Puskemas diatur dalam Permenkes RI No. 75 tahun 2014tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Alat kesehatan merupakan salah satu aspek yang mendukungterselenggaranya upaya pencegahan penyakit (preventif) dan penyembuhan penyakit (kuratif). Data tentangketersediaan dan kondisi alat kesehatan yang ada di masing-masing Puskesmas hingga saat ini masih belumtersedia. Ketersediaan data sangat dibutuhkan sebagai dasar perencanaan dan pengembangan Puskesmasoleh Pemerintah Provinsi Kalsel. Kajian ini bertujuan untuk: (1) menganalisa kesesuaian persyaratan lokasiPuskesmas secara geografis, aksesibilitas dan ketersediaan utilitas pubik serta pengelolaan kesehatanlingkungan, dan (2) memetakan ketersediaan ruangan dan peralatan kesehatan pada Puskesmas. Metodeanalisis yang digunakan adalah (1) analisis kualitatif deskriptif untuk menggambarkan kesesuaianpersyaratan lokasi Puskesmas dan ketersediaan ruangan dan peralatan kesehatan, dan (2) analisis spasialuntuk memetakan ketersediaan ruangan dan peralatan kesehatan secara kewilayahan. Persentase ketersedianperalatan kesehatan yang sesuai dengan standar Permenkes No. 75 tahun 2014 sebagian besar masih dibawah50%. Berdasarkan kesesuaiannya dengan persyaratan lokasi, Puskesmas di Kalsel diketahui sebagian besarberada pada zona aman, mudah diakses masyarakat, memiliki utilitas publik yang memadai, tetapi belummemiliki fasilitas pengelolaan lingkungan yang memadai. Rekomendasi kajian ini adalah melakukanpemenuhan peralatan dan ruangan secara bertahap, berkesinambungan dan berdasarkan skala prioritas.
Mewujudkan Kemandirian Lokal Melalui Upaya Pemberdayaan Masyarakat Lorong di Kota Makassar Mohammad Mulyadi
Jurnal Kebijakan Pembangunan Vol 12 No 2 (2017): JURNAL KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

One of the forms of local self-reliance created by the community empowerment efforts undertaken by theGovernment of Makassar City is the empowerment of the alley community. Moving from that thought, the purpose of this study is to describe how the existence of local self-reliance through the characteristics of: have the capacity of self; Have collective responsibility; And have the ability to think. The research design uses qualitative descriptive approach. Based on the results of research conducted, then some activities that can improve the self-capacity of the aisle community in the city of Makassar are: self-capacity improvement motivation; basic skills training for the alley community; forming a corporation entity; women's aisle industry program; and partnerships between entrepreneurs and UKM. As for some activities that canincrease collective responsibility of the aisle community in Makassar City are: following the maintenance activities of house and environment hygiene; follow environmental safety maintenance activities; follow religious activities; and following the activities of the economic business group. While some activities that can improve the ability to think and act in a sustainable way in Makassar City are: to give suggestions/opinions; community participation in the process/decision-making process; provide advice on the course of development; and provide an assessment and submit it as an evaluation material. Abstrak Salah satu wujud kemandirian lokal yang tercipta dari upaya pemberdayaan masyarakat yang dilakukan olehPemerintah Kota Makassar adalah pemberdayaan masyarakat lorong. Beranjak dari pemikiran tersebut,maka tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana wujud kemandirian lokalmelaluikarakteristik: memiliki kapasitas diri; memiliki tanggung jawab kolektif; dan memiliki kemampuan berpikir.Desain penelitiannyamenggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian yangdilakukan, maka beberapa kegiatan yang dapat meningkatkan kapasitas diri dari masyarakat lorong di KotaMakassar adalah: motivasi peningkatan kapasitas diri; pelatihan keterampilan dasar bagi masyarakat lorong;membentuk badan usaha lorong; program industri lorong perempuan; dan kemitraan pengusaha dan UKM.Adapun beberapa kegiatan yang dapat meningkatkan tanggung jawab kolektif masyarakat lorong di KotaMakassar adalah: mengikuti kegiatan pemeliharaan kebersihan rumah dan lingkungan; mengikuti kegiatanpemeliharaan keamanan lingkungan; mengikuti kegiatan keagamaan; dan mengikuti kegiatan kelompokusaha ekonomi. Sedangkan beberapa kegiatan yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan bertindaksecara berkelanjutan masyarakat lorong di Kota Makassar adalah: mengemukakan saran/pendapat;keikutsertaan masyarakat dalam proses/perumusan pembuatan keputusan; memberikan saran terhadapjalannya pembangunan; dan memberikan penilaian dan menyampaikannya sebagai bahan evaluasi.
Kebijakan Optimalisasi Minat Dan Kegemaran Membaca Masyarakat Dalam Rangka Mencerdaskan Kehidupan Bangsa Provinsi Kalimantan Timur Syachrumsyah Asri
Jurnal Kebijakan Pembangunan Vol 12 No 2 (2017): JURNAL KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Look at the facts and the development of Indonesian economy, the key problems are the lack of reading culture and the ability to process information critically and creatively. The purpose of this study was to identify the level of reading indulgence, habits, abilities (competencies) in community and to know the public perception of the availability of library's infrastructures. The methodology of this research is to collect empirical data through direct interview techniques and questionnaire and literature study in order to collect information relevant to the topic and issues to be studied. Determination of the sample in this study is using random sampling techniques (multistage random sampling) gradually those are cluster sampling and random sampling. Respondents were selected to represent the community of the elementary school, junior high school, senior high school, students, civil servants, private employees, and the general public. The conclusion of this study is that the majority of residents rate of indulgence, habits, and reading skills are included in the category of very low, while the facilities and infrastructure to support the interests and passions reading category are adequate. This study recommends that the provincial, district / town, or village / Sub district public library should enhanced its role as a source of public reading and the library's collection needs to be improved and updated to attract people to go to the library as well as all stakeholders of libraries have to promote the role, function, and benefits of the library more vigorously. abstrak Melihat fakta-fakta dan perkembangan ekonomi Indonesia, maka permasalahan utama yang dihadapi adalahrendahnya budaya baca dan kemampuan untuk mengolah informasi secara kritis dan kreatif. Adapun tujuanpenelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tingkat kegemaran, kebiasaan, kemampuan (kompetensi)membaca di kalangan masyarakat dan mengetahui persepsi masyarakat terhadap ketersediaan Sarana danPrasarana Perpustakaan. Metodologi dalam penelitian ini yaitu mengumpulkan data empiris melalui teknikwawancara langsung dan teknik kuesioner serta studi kepustakaan dalam rangka menghimpun informasiyang relevan dengan topic dan masalah yang akan diteliti. Penentuan sampel menggunakan teknikpengambilan sampel secara acak (multistage random sampling) secara bertahap yaitu Cluster Sampling danRandom Sampling. Responden dipilih yang dapat mewakili masyarakat SD/MI, SLTP/MTs, SLTA/MA,Mahasiswa, PNS, Pegawai Swasta, dan masyarakat umum. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa,mayoritas masyarakat tingkat kegemaran, kebiasaan, dan kemampuan membaca termasuk dalam kategorisangat rendah, sedangkan sarana dan prasaran untuk pendukung minat dan kegemaran membaca tersebutdalam kategori sudah cukup memadai. Penelitian ini merekomendasikan agar Perpustakaan Umum Provinsi,Kabupaten/Kota, atau Desa/Kelurahan ditingkatkan peranannya sebagai sumber bahan bacaan masyarakatdan koleksi perlu ditingkatkan dan diperbaharui untuk menarik minat masyarakat pergi ke perpustakaan sertasemua stake holder perpustakaan untuk semakin giat mempromosikan peran, fungsi, dan manfaatperpustakaan.
Efek Limpahan dan Analisis Pusat Pertumbuhan Provinsi Kalimantan Tengah Maria Christina Yuli Pratiwi
Jurnal Kebijakan Pembangunan Vol 12 No 2 (2017): JURNAL KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Province of Central Kalimantan plays an important role in the national development and has the highest of economic growth in Kalimantan. The paper identifies which districts that have potency as the growth poles and determines the spatial spillover effects in Central Kalimantan during 2010-2016. Data ini this study uses secondary data and the social-economic data were collected for 14 districts. Using quantitative methods, in particular: Klassen Typology, scalogram analysis, geograpyl concentration analysis, gravity analysis, spatial autocorrelation, and spillover effect. The result of research finds that: (1) Kota Palangka Raya as the growth pole; (2) Kotawaringin Timur Regency dan Kotawaringin Barat Regency as the new growth pole; (3) the analysis of geographical concentrations shows that the facilities haven't been equally distributed in the districts of Province of Central Kalimantan; (4) the research results also hasn't been in accordance with the Spatial Plan (RTRW) of Central Kalimantan Province; (5) the economics growth concentration concentrated geographically in the western, middle, and eastern; and (6) Pulang Pisau Regency and Barito Selatan Regency have the biggest spillover effect. Abstrak Provinsi Kalimantan Tengah berperan penting dalam perekonomian nasional dan memiliki laju pertumbuhanekonomi tertinggi se-Kalimantan. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi kabupaten/kota yang memilikipotensi sebagai pusat pertumbuhan dan mengetahui efek limpahan spasial selama periode 2010-2016. Datadalam studi ini adalah data sekunder yang dikumpulkan dari data sosial ekonomi 14 kabupaten/kota.Menggunakan metode kuantitatif deskriptif dan alat analisis: Tipologi Klassen, analisis skalogram, analisiskonsentrasi geografis, analisis gravitasi, autokorelasi spasial, dan efek spillover. Hasil studi menunjukkan:(1) Kota Palangka Raya merupakan pusat pertumbuhan; (2) Kabupaten Kotawaringin Timur danKotawaringin Barat merupakan daerah pusat pertumbuhan baru; (3) dalam analisis konsentrasi geografidiketahui bahwa fasilitas-fasilitas belum terdistribusi secara merata di kabupaten/kota Provinsi KalimantanTengah; (4) hasil penelitian belum sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Tengah;(5) konsentrasi pertumbuhan ekonomi tersebar di bagian barat, tengah, dan timur; dan (6) Kabupaten PulangPisau dan Kabupaten Barito Selatan adalah daerah dengan nilai spillover effect terbesar

Page 1 of 2 | Total Record : 12