cover
Contact Name
Muktiarni
Contact Email
gizikuliner@upi.edu
Phone
+6283821575585
Journal Mail Official
gizikuliner@upi.edu
Editorial Address
Jl. Setiabudhi No. 207
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Media Pendidikan Gizi dan Kuliner
ISSN : 20859783     EISSN : 25496123     DOI : https://doi.org/10.17509/boga
Core Subject : Education, Social,
Journal of Nutrition and Culinary Education Media (JMPGK) is a six-monthly journal containing manuscripts in the fields of education, nutrition and culinary. The scope of JMPGK is in the form of research results and critical-analytical studies in the fields of Education, Nutrition and Culinary. The publication of articles in this journal is addressed to the editorial office. Complete information for loading articles and instructions for writing articles are available in each issue. Incoming articles will go through a bestari partner or editor selection process. This journal is published periodically twice a year, namely in April and November.
Articles 201 Documents
PENGENALAN TENTANG MASAKAN SUNDA DI KALANGAN REMAJA KECAMATAN KIARACONDONG Jasmine Cahya Putri; Elly Lasmanawati; Tati Setiawati
Media Pendidikan Gizi dan Kuliner Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.064 KB) | DOI: 10.17509/boga.v8i1.19235

Abstract

Perkembangan kuliner khas Sunda yang beraneka ragam mulai dari makanan pokok, selingan, hingga makanan sepinggan, namun generasi muda sudah tidak mau lagi untuk makan masakan khas sunda, mereka lebih memilih untuk makan masakan modifikasi, makanan Fast Food, makanan western, dan lain-lain yang menjadi salah satu faktor kurangnya pengetahuan remaja akan masakan sunda. Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi atau gambaran mengenai pengetahuan remaja suku sunda mengenai pengenalan nama dan ciri – ciri masakan khas sunda populer yang termasuk di dalamnya makanan pokok, lauk pauk hewani, lauk pauk nabati, sayuran, dan penyerta. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu kuantitatif dengan instrument berupa angket dan test. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan mengenai mengenal nama dan ciri – ciri masakan sunda populer yang terdiri dari makanan pokok, lauk pauk hewani, lauk pauk nabati, sayuran, dan penyerta. Perbedaan yang terlihat antara hasil angket dan tes terdapat pada hidangan Nasi Tutug Oncom, Ayam Serundeng, Sate Maranggi, Pepes Tahu, Oseng Oncom, Ulukutek Leunca, Karedok, dan Sambal Tauco. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan para orang tua dan tenaga pendidik yang terkait dapat lebih meningkatkan kesadaran akan pentingnya mengajarkan masakan khas sunda terutama hidangan memiliki perbedaan antara hasil angket dan tes kepada siswa agar dapat terjaga kelestariannya, sehingga dapat diwariskan ke generasi selanjutnya
PENDAPAT DOSEN LUAR BIASA TENTANG KOMPETENSI SOSIAL PRAKTIKAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN TATA BOGA Ruri Susanti; Ade Juwaedah; Elly Lasmanawati
Media Pendidikan Gizi dan Kuliner Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.408 KB) | DOI: 10.17509/boga.v2i1.6425

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kompetensi sosial yang dimiliki Praktikan Prodi Pendidikan Tata Boga. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pendapat Dosen Luar Biasa di SMK Pariwisata Kota Bandung dan Cimahi, penelitian merupakan kompetensi sosial yang meliputi kegiatan komunikasi dan interaksi praktikan PPL dalam kegiatan bimbingan, Kegiatan Belajar Mengajar, sosial pribadi dan kegiatan di luar mengajar. Metode yang digunakan yaitu deskriftif dengan sampel total sebanyak 40 responden. Instrumen penelitian menggunakan Quesioner dengan menggunakan angket tertutup. Hasil penelitian menunjukkan kompetensi sosial praktikan pada kegiatan bimbingan praktikan selalu berkomunikasi dengan baik dengan bertutur kata lembut sopan, kompetensi sosial dalam kegiatan mengajar bahwa praktikan selalu tidak diskriminatif terhadap siswa, kompetensi sosial pribadi praktikan ditunjukan dengan praktikan selalu berinisiatif bertanya sementara kompetensi sosial praktikan pada kegiatan di luar mengajar praktikan selalu disiplin dengan hadir tepat. Saran untuk Dosen Luar Biasa agar terus memotivasi praktikan dalam meningkatkan kompetensi sosial agar menjadi guru yang professional.
ANALISIS PENGETAHUAN GIZI DAN PERILAKU MAKAN SEBAGAI HASIL BELAJAR ILMU GIZI OLAHRAGA PADA MAHASISWA ILMU KEOLAHRAGAAN Vina Fauziah; Ai Nurhayati; Cica Yulia
Media Pendidikan Gizi dan Kuliner Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.897 KB) | DOI: 10.17509/boga.v3i1.6537

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tujuan lulusan dari Program Studi Ilmu Keolahragaan yaitu menghasilkan ilmuwan dan tenaga profesional bidang olahraga yang handal. Mata kuliah Ilmu Gizi Olahraga merupakan salah satu penunjang tercapainya tujuan Program Studi tersebut. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan gizi dan perilaku makan yang dimiliki mahasiswa sebagai hasil belajar mata kuliah Ilmu Gizi Olahraga. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan statistik inferensial. Populasi penelitian yaitu mahasiswa Program Studi Ilmu Keolahragaan angkatan 2012 sebanyak 72 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling sehingga total sampel sebanyak 42 orang. Instrumen yang digunakan adalah Tes Pengetahuan Gizi, Food Recall 2x24 jam dan Food Frequency. Hasil penelitian menunjukkan korelasi antara pengetahuan gizi dengan perilaku makan yang dimiliki mahasiswa adalah negatif dan signifikan, r (-0,145) = ,358. Saran bagi dosen mata kuliah Ilmu Gizi Olahraga adalah dapat menguatkan kembali materi perkuliahan Ilmu Gizi Olahraga sehingga mahasiswa dapat lebih memahami materi dalam mata kuliah Ilmu Gizi Olahraga dan diterapkan dalam perilaku makan yang baik.
PENERAPAN PERSONAL HIGIENE PENJAMAH MAKANAN DI SALAH SATU KATERING DI KOTA BANDUNG Iis Sari Nurhayati; Ellis Endang Nikmawati; Tati Setiawati
Media Pendidikan Gizi dan Kuliner Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.247 KB) | DOI: 10.17509/boga.v9i2.33014

Abstract

Mengolah makanan memerlukan pengolahan yang baik dan benar agar makanan yang di konsumsi baik bagi tubuh dan tidak menimbulkan penyakit. Ditengah pandemik COVID-19 perlu adanya peningkatan mengenai penerapan personal hygiene, khususnya untuk pengelola pangan di industri katering. Penjamah makanan perlu menerapkan persyaratan tenaga pengolahan makanan serta menjaga kesehatan dan kebersihan dirinya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai penerapan perilaku dan sikap personal hygiene penjamah makanan di salah satu katering di Kota Bandung. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi dan kuisioner. Subjek dalam penelitian ini yaitu penjamah makanan yang berada di bagian kitchen sebanyak 11 orang dan karyawan di bagian service sebanyak 2 orang. Teknik pengolahan data menggunakan skala guttman dan skala likert. Hasil penelitian untuk perilaku personal hygiene penjamah makanan di salah satu katering di Kota Bandung menunjukan bahwa pada tahap persiapan terdapat kurang dari setengahnya (42,8%) masuk pada kategori “cukup menerapkan” , ada beberapa indikator yang penerapannya masih kurang diterapkan yaitu pada penggunaan celemek atau apron hanya (15,4%) penjamah makanan yang menggunakan celemek atau apron dan masuk pada kategori “kurang menerapkan” . Pada tahap pengolahan lebih dari setengahnya (78,4%)  “menerapkan” dan pada tahap penyajian lebih dari setengahnya (61,5%) responden juga masuk pada kategori “menerapkan”,  pada tahap pengantaran seluruhnya (100%) responden masuk pada kategori “sangat menerapkan”. Hasil penelitian untuk sikap personal hygiene penjamah makanan untuk kebersihan pakaian dan kelengkapan pakaian kerja berada pada kriteria sangat baik (81,5%), untuk hasil sikap penjamah makanan pada kebersihan rambut berada pada kategori baik (76,9%), untuk rata-rata kebersihan mulut dan gigi masuk pada kriteri baik (78,5%), kebersihan wajah dan hidung berada pada kategori baik (78,5%) dan untuk rata-rata kesehatan tubuh berada pada kategori baik (76,8%). Secara keseluruhan penerapan perilaku  penjamah makanan saat proses bekerja terdapat lebih dari setengahnya (70,6%) responden masuk pada kategori “Menerapkan” dan untuk sikap personal hygiene penjamah makanan pada kebersihan dan kesehatan diri secara keseluruhan berada pada kategori baik (78,4%). Penerapan personal hygiene penjamah makanan untuk perilaku personal hygiene masuk pada kategori “Menerapkan” dan untuk sikap personal hygiene penjamah makanan sudah “baik”. Rekomendasi bagi pemilik usaha katering, sebaiknya membuat standar operasional prosedur yang lebih jelas dan lengkap terkait personal hygiene penjamah makanan dan ditengah masa pandemik ini, perlu adanya pelatihan atau penyuluhan terkait prosedur pengolahan pangan di masa pandemik COVID-19 kepada seluruh penjamah makanan di tempat usaha katering.
MANFAAT HASIL BELAJAR “SAMBAL PADA MASAKAN INDONESIA” PADA KESIAPAN COOK HELPER PESERTA DIDIK SMKN 9 BANDUNG Hana Nuri Putri; Elly Lasmanawati; Tati Setiawati
Media Pendidikan Gizi dan Kuliner Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.382 KB) | DOI: 10.17509/boga.v4i2.8414

Abstract

Kajian masalah dalam penelitian yang penulis lakukan mengenai Manfaat Hasil Belajar “Membuat Sambal Pada Masakan Indonesia” Kesiapan Cook Helper Peserta Didik SMKN 9 Bandung pada peserta didik kelas X Program Keahlian Jasa Boga. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran Manfaat Hasil Belajar “Membuat Sambal Pada Masakan Indonesia” Kesiapan Cook Helper berdasarkan tahap persiapan, tahap persiapan pengolahan, dan tahap persiapan penyajian. Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif kuantitatif. Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah random sampling yang menunjukkan sampel berjumlah 51 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan instrument berupa angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahap persiapan responden cukup bermanfaat untuk menjadi seorang Cook Helper. Berdasarkan tahap persiapan pengolahan menunjukkan bahwa responden cukup bermanfaat untuk menjadi seorang Cook Helper. Berdasarkan tahap persiapan penyajian menunjukkan bahwa responden cukup bermanfaat untuk menjadi seorang Cook Helper. Rekomendasi diajukan kepada peserta didik agar dapat mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan dalam sambal Indonesia dengan membaca arikel dan sumber lainnya di internet, buku resep dan juga majalah sebagai kesiapan menjadi seorang Cook Helper.
Techno-Economic Evaluation of Hyaluronic Acid Drugs Production Through Repeated Batch Fermentation Method using Streptococcus zooepidemicus Intan Yustia; Brigitta Stacia Maharani; Gabriela Chelvina Santiuly Girsang; Asep Bayu Dani Nandiyanto; Tedi Kurniawan
Media Pendidikan Gizi dan Kuliner Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1049.719 KB) | DOI: 10.17509/boga.v10i2.40776

Abstract

Hyaluronic acid (C14H21NO11)n is one of the drugs components, a natural polysaccharide compound that makes up connective tissue and is soluble in water. HA can be applied in cosmetic, biomedical, and food industries. The purpose of this study was to determine the feasibility of a hyaluronic acid manufacturing project through repeated batch fermentation using Streptococcus zooepidemicus and then evaluating from an engineering and economic perspective. Engineering analysis was analyzed based on the available tools and raw materials in online web. The economic analysis was done using several economic parameters, such as the length of time required for an investment to return the total initial expenditure (PBP), the condition of a production project in the form of a production function in years (CNPV), project benefits and so on. The results showed that the production of Hyaluronic Acid nanoparticles was very prospective. Technical analysis to produce 86.4 g/liter of HA nanoparticles per day shows the total cost of the equipment purchased to be 7,264.51 USD. PBP analysis shows that investment will be profitable after more than three years. This project can compete with PBP capital market standards because of the short investment returns. To ensure the feasibility of a project, the project is estimated from ideal conditions to the worst case in production, including labor, sales, raw materials, utilities, and external conditions. The analysis concluded that the present project for the production of Hyaluronic acid nanoparticles is prospective in small scale industry and profitable (by positive values in all economic parameters).
PERSEPI SISWA TENTANG HASIL BELAJAR USAHA JASA BOGA SEBAGAI SEBAGAI KESIAPAN WIRAUSAHA JASA BOGA DI SMK BALAI PERGURUAN PUTRI (BPP) KOTA BANDUNG Robi Hikmat; Ade Juwaedah; Yulia Rahmawati
Media Pendidikan Gizi dan Kuliner Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.185 KB) | DOI: 10.17509/boga.v5i1.8449

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil belajar siswa pada mata pelajaran usaha jasa boga (UJB) yang mendapatkan nilai 85 di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 75 diduga akan memberikan kesiapan wirausaha jasa boga. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran persepsi siswa tentang hasil belajar usaha jasa boga sebagai kesiapan wirausaha jasa boga katering golongan A1 meliputi pengetahuan tentang perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi jasa boga. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, dengan populasi sebanyak 50 siswa kelas XII jurusan jasa boga SMK Balai Perguruan Putri (BPP) kota Bandung, sampel sebanyak 40 orang siswa menggunakan pengambilan sampel teknik sampling purposive. Hasil penelitian menunjukan persepsi siswa tentang hasil belajar usaha jasa boga sebagai kesiapan wirausaha jasa boga meliputi pengetahuan tentang perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi jasa boga berada pada kriteria cukup baik. Rekomendasi ditujukan kepada siswa agar lebih meningkatkan pengetahuan tentang usaha jasa boga melalui kegiatan belajar UJB di sekolah pada semester 5 dan 6, serta membaca dan mencari literatur yang terkait tentang wirausaha jasa boga, kepada guru mata pelajaran usaha jasa boga agar lebih meningkatkan kualitas pembelajaran melalui penyempurnaan materi bahan ajar UJB
Substitution of Rose Petal in Making Sponge Cake Nisa Rahmaniyah Utami; Johan Amaril Harahap
Media Pendidikan Gizi dan Kuliner Vol 11, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.6 KB) | DOI: 10.17509/boga.v11i2.58440

Abstract

Roses are plants that have many benefits, vitamin content and uses, for example in the field of food products, in this field most roses are usually used for garnishing desserts only. The use of roses in the field of food products is still very little used, the author wants to make something new by using these rose petals in the product field, by making these rose petals into flour which will later be used in making sponge cake, which later in the process of making this sponge cake there is the addition of rose petal powder which the writer made with wheat flour, and the writer wants to know the results of adding rose petal powder in making this sponge cake whether it can be accepted and liked by the public.The methodology used by the author in this research is experimentationwith a completely randomized design (CRD) consisting of 3 treatments,through a series of trials to find a standard recipe for manufacturesponge cake by usingroses. The results obtained by the author after collecting and processing respondent questionnaire data (people) with 4 (four) different aspects, namely color, aroma, texture, taste in substitution of rose petals in making this sponge cake, namely, panelists are not experts with a total score of overall 3 formulas 41.4% with an average of 3.45, for the formula with the highest score in formula 2 (two) with a total score of 14 with an average of 3.5, for the next highest score in formula 1 (one) with the total score is 13.8 with an average of 3.45, and for the smallest score, namely formula 3 (three) with a total score of 13.6 with an average of 3.4. The results of this study indicate that the use of rose petal powder in making sponge cake can be said to be successful with the results of the preference test which is dominated by liking.
MANFAAT HASIL BELAJAR SENI KULINER PADA PRAKTIKUM CIPTA BOGA MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN TATA BOGA ANGKATAN 2013 Annisa Ubadillah; Sudewi Yogha; Rita Patriasih
Media Pendidikan Gizi dan Kuliner Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.761 KB) | DOI: 10.17509/boga.v6i1.8841

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi dengan masih terdapat hidangan praktikum Cipta Boga yang penataannya belum optimal. Hal ini terihat dari beberapa hidangan yang penyajiannya belum menerapkan unsur warna dengan baik, prinsip perbandingan dan keseimbangan dengan tepat, padahal mahasiswa telah menempuh perkuliahan Seni Kuliner yang berkaitan tentang unsur dan prinsip desain seni kuliner. Diduga mahasiswa belum memanfaatkan hasil belajar Seni Kuliner dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat hasil belajar Seni Kuliner pada praktikum Cipta Boga. Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif. Populasi mahasiswa prodi Pendidikan Tata Boga angkatan 2013, sampel total sejumlah 43 mahasiswa, dan teknik pengumpulan data mengguanakan angket. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar Seni Kuliner pada Praktikum Cipta Boga yang mengacu pada unsur dan prinsip dasar seni desain pada kemampuan pengetahuan dan kemampuan keterampilan ada pada kategori bermanfaat, sedangkan pada kemampuan sikap ada pada kategori sangat bermanfaat. Secara keseluruhan dari kemampuan pengetahuan, sikap, dan keterampilan berada pada kategori bermanfaat. Rekomendasi ditujukan kepada mahasiswa Prodi Pendidikan Tata Boga yang akan mengontak mata kuliah Cipta Boga supaya lebih mendalami hasil pembelajaran Seni Kuliner, dan melatih sikap serta keterampilannya terkait dengan unsur dan prinsip desain seni kuliner yang telah dipelajari sebelumnya.Kata kunci : Manfaat, hasil belajar, Seni Kuliner, Praktikum, Cipta Boga
MANFAAT “PROGRAM PRAKTEK KERJA INDUSTRI” PADA KEMAMPUAN KOMPETENSI KERJA FOOD AND BEVERAGE SERVICE SISWA JASA BOGA SMK NEGERI 3 CIMAHI Della Agnia Khierunnisa; Sudewi Yogha; Atat Siti Nurani
Media Pendidikan Gizi dan Kuliner Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (584.754 KB) | DOI: 10.17509/boga.v6i2.9022

Abstract

Program praktek kerja industri merupakan salah satu program yang terdapat dalam kurikulum yang diharapkan mampu membuat siswa mencapai penguasaan kompetensi kerja sebagai bekal untuk memasuki dunia kerja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui manfaat “program praktek kerja industri” pada kompetensi kerja food and beverage service berkaitan dengan tahap persiapan dan proses pelayanan minuman dan makanan. Alasan dilakukan nya penelitian ini adalah untuk mengetahui pentingnya “program praktek kerja industri” dalam membangun kompetensi kerja food and beverage (FB) service siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Populasi penelitian yaitu siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Jasa Boga SMKN Negeri 3 Cimahi Tahun Ajaran 2016 sebanyak 145 orang siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampling purposive dan diperoleh angota sampel sebanyak 43 ornag siswa. Instrumen yang digunakan berupa angket tertutup. Temuan penelitian menunjukan bahwa manfaat “program praktek kerja industri” pada kemampuan kompetensi kerja food and beverage service berkaitan dengan tahap persiapan dan proses pelayanan minuman dan makanan berada pada persentase sebesar 77% dan 78% dengan kategori bermanfaat.Kata Kunci : “Program Praktek Kerja Industri”, Manfaat, Food and Beverage Service, Kompetensi Kerja