cover
Contact Name
Purnomo S Hadi
Contact Email
purshadi@untika.ac.id
Phone
+6285241004063
Journal Mail Official
admin@ojs.untika.ac.id
Editorial Address
Jl. Dewi Sartika No. 67 Luwuk Banggai 94714
Location
Kab. banggai,
Sulawesi tengah
INDONESIA
SIPARSTIKA: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik
SIPARSTIKA: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik diterbitkan pertama pada bulan November 2021 oleh Fakultas Teknik Universitas Tompotika Luwuk. Jurnal ini diterbitkan secara teratur, dua kali setahun yaitu pada bulan Mei dan November. Jurnal ini merupakan media informasi dan komunikasi dari berbagai hasil penelitian dan tulisan ilmiah yang dilakukan oleh para praktisi, peneliti dan akademisi di bidang teknik, termasuk teknik elektro dan informatika, teknik geologi dan pertambangan, teknik arsitektur dan perencanaan wilayah dan kota, teknik mesin dan industri, dan teknik sipil dan lingkungan.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol. 4 No. 1 (2024): SIPARSTIKA : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik" : 6 Documents clear
PEMETAAN LAND USE SKALA DESA DENGAN ALAT GPS BERBASIS GEODETIK HARIYAMI, DIAH; Indradewi, Diah; Toima, Ardianus
SIPARSTIKA: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik Vol. 4 No. 1 (2024): SIPARSTIKA : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55114/siparstika.v4i1.727

Abstract

Dalam disiplin ilmu teknik sipil khususnya pengukuran dan pemetaan ada banyak hal yang harus diketahui untuk menjadi seorang surveyor juru ukur yang mendalami tentang pemetaan wilayah. Disamping harus mengetahui tentang regulasi pemerintah terhadap pengukuran yang dilakukan, dengan penggunaan alat ukur serta teknik pengelolaan data ukur yang diperoleh dari hasil pengukuran sangatlah penting, seiring perkembangan zaman dunia digital mulai mengembangkan jenis alat ukur yang lebih canggih dan moderen dengan ketelitian pembacaan alatnya mencapai anggka koreksi mm. Dengan melihat potensi yang luar biasa ini membuat penulis termotivasi untuk melakukan penelitian pemetaan land use, tujuannya adalah menghasilkan peta situasi (eksisting) dalam bentuk digital. Ditunjang dengan alat ukur GPS berbasis Geodetik, data ukur yang dihasilkan sangatlah akurat dan merupakan jenis alat ukur terbaik dibandingkan GPS Handheld. Dari hasil penelitian penulis dapat mampu memetakan desa yang menjadi obyek pengukuran dengan luasan wilayah + 4.587.201,672 m2 dengan total 894 bidang lahan, dengan rincian jumlah bidang lahan M = 155 bidang, K4 = 171 bidang, dan lahan terukur = 568 bidang. Tidak hanya itu dengan pemetaan Land Use ini peneliti dapat memetakan dari hasil pengukuran yaitu jalan provinsi dengan panjang jalan + 807,48 meter, jalan dalam desa + 4.070,55 meter, saluran drainase + 8.842,71 meter, jalan kantong produksi + 5.774,82 meter, dan panjang sungai + 11.291,32 meter dengan tingkat keakuratan pembacaan alat yaitu fixed maupun float.
PENGUJIAN KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN TULANGAN BAMBU BETUNG ( DENDROCALAMUS ASPER) DENGAN KOMBINASI BATU SUNGAI DAN PASIR GUNUN SRI SUSILAWATI; Lahay, Fahrudin; Auliyah, Ilmih
SIPARSTIKA: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik Vol. 4 No. 1 (2024): SIPARSTIKA : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55114/siparstika.v4i1.743

Abstract

Beton merupakan bahan bangunan yang umumnya diperkuat dengan tulangan baja sebagai bahan yang dapat bekerja sama dan mampu membantu kelemahannya, namun dalam penggunaan baja sebagai tulangan sering dijumpai beberapa kelemahan diantaranya cepat panas, berkarat dan resiko terjadinya korosi, selain itu material pembuatan baja tulangan adalah produk olahan hasil tambang yang pada akhirnya akan habis. Untuk itu dibutuhkan material alternatif yang memiliki mutu yang sama dengan baja tulangan, salah satu material yang cukup potensial dalam menggantikan baja tulangan adalah bambu. Penggunaan bambu sebagai material konstruksi selama ini masih bersifat sekunder. Hal ini disebabkan karena masih minimnya pengetahuan masyarakat mengenai sifat-sifat mekanik dan fisik struktur bambu. Bambu yang digunakan adalah bambu jenis betung yang akan dibentuk dengan ukuran tulangan d10, untuk meningkatkan daya rekat bambu terhadap beton, maka akan dilakukan dua perlakuan terhadap bambu yang pertama bambu akan dililit dengan kawat bendrat, kedua bambu akan dipasangkan klem pipa. Dengan menggunakan komposisi campuran mutu beton f’c 18,68 Mpa (K 225) dengan benda uji berupa silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Jumlah sampel yang dibuat yaitu 4 sampel beton tanpa tulangan, 4 sampel beton bertulang bambu yang dililit kawat bendrat dan 4 sampel beton bertulang bambu yang dipasangkan klem pipa. Pengujian dilakukan pada saat umur beton 28 hari. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa nilai kuat tekan rata – rata beton normal f’c = 21,42 Mpa = K 258,12 Kg/cm2, beton bertulang bambu yang dililit kawat bendrat 19,94 Mpa = K 240,23 Kg/cm2 dan beton bertulang bambu yang pasangkan klem pipa sebesar f’c 17,25 Mpa = K 207,86 Kg/cm2.
PEMANFAATAN MANAJEMEN SISTEM TRANSPORTASI UNTUK MENGATASI KEMACETAN LALU LINTAS DI BANGGAI LAUT Riduan; Syam, Syaiful Bahri; Hadi, Purnomo S.
SIPARSTIKA: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik Vol. 4 No. 1 (2024): SIPARSTIKA : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55114/siparstika.v4i1.764

Abstract

Penduduk Indonesia tergolong ke dalam jumlah yang besar dan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, dengan semakin tingginya pertumbuhan penduduk semakin tinggi pula tingkat transportasi yang berada di dalam negeri. Pertambahan dan penambahan lebar jalan tidak pernah dilakukan sementara kendaraan bertambah terus hanya dengan mengandalkan transportasi yang ada pada setiap tahunnya. Di Kabupaten Banggai Laut sangat rentan terjadi kemacetan di beberapa titik jumlah kendaraan yang selalu bertambah dari tahun ketahun, dengan infrastruktur yang kurang memadai merupakan pendorong kemacetan dalam jam-jam tertentu adapun kondisi geografis di Kabupaten Banggai Laut yang terbilang cukup unik menjadi hambatan tersendiri dalam membangun infrastruktur transportasi. Penelitian ini menggunakan metode Panduan Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI 2014) untuk mengetahui kapasitas, dan volume, pada setiap ruas jalan yang di teliti, Nilai derajad kejenuhan di ruas jalan kabupaten banggai laut dari Jalan Mampaliasan, Jalan Beringin, Jalan Mutiara dan Jalan R. Soak berada di Level B = 0,20 – 0,44 yaitu Arus stabil, tetapi kecepatan operasi mulai dibatasi oleh kondisi lalu lintas, pengemudi memiliki kebebasan untuk memilih kecepatan. Dengan kondisi arus masih stabil akan tetapi jadi perhatian ditahun ketahun yang akan datang perlu adanya upaya peningkatan kinerja lalu lintas, seperti penerapan jalur yang telah terterah rambu-rambu di jalan agar transportasi tetap tertip untuk mengurangi resiko kemacetan untuk ruas Jalan Mutiara area pasar tua perlu di adakan tempat khusus untuk kendaraan seperti taxi (mikrolet), bentor dan lain-lain agar menaik turunkan penumpang tidak menggunakan sebagian jalan karena akan mengurangi kapasitas jalan
RESORT DIKAWASAN MANGROVE DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOGI (KAB. BANGGAI LAUT) Mangundap, Poppy; Sumampouw, Merlijn Justin; Masulili, Jufri Azis
SIPARSTIKA: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik Vol. 4 No. 1 (2024): SIPARSTIKA : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55114/siparstika.v4i1.766

Abstract

Salah satu kebutuhan hidup masyarakat modern saat ini adalah rekreasi. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah wisatawan setiap tahun, baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara. Peningkatan ini perlu diimbangi dengan peningkatan penyediaan akomodasi untuk mengcover kegiatan para wisatawan, baik wisatawan lokal maupun mancanegara. Oleh karena itu, perlu adanya wadah atau sarana untuk merilekskan pikiran atau refreshing yang nyaman bagi masyarakat yaitu berupa resort. Sulawesi Tengah merupakan salah satu Provinsi di Indonesia yang kaya akan potensi alam dan budaya. Salah satunya adalah Kabupaten Banggai Laut yang memiliki potensi beragam mulai dari wisata bahari, situs sejarah, serta keindahan alam lainnya yang dapat menjadi ciri khas dan daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung. Objek rancangan ini berupa resort yang berada di kawasan hutan mangrove. Oleh karena itu, upaya dalam meminimalisir kerusakan lingkungan salah satunya ialah mendesain bangunan yang ramah lingkungan. Arsitektur ekologi merupakan pembangunan yang berwawasan lingkungan, dimana memanfaatkan potensi alam semaksimal mungkin. Pendekatan arsitektur ekologi yang diterapkan dalam kawasan adalah pengolahan grey water, penggunaan material lokal dan memaksimalkan area hijau dalam kawasan
STUDI KELAYAKAN PENGGUNAAN BATU KAPUR (GAMPING) SEBAGAI CAMPURAN BETON Hi. Abdullah, Dinar Mardiana; Sutrisno, Mustaman; Suartana, Putu
SIPARSTIKA: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik Vol. 4 No. 1 (2024): SIPARSTIKA : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55114/siparstika.v4i1.770

Abstract

Secara geografis desa Pipilogot Paipaisu berada di pegunungan. Penggunaan batu kapur ini dikarenakan jauhnya jangkauan dari pegunungan ke dataran rendah (Pantai). Di sisi lain juga masyarakat di desa ini lebih memilih batu kapur karena potensi batu kapur yang besar dan langsung di dapat dari lokasi desa tersebut. Penggunaan batu kapur ini tentunya akan berpengaruh pada campuran beton dan kualitas dari beton yang di hasilkan. Penelitian ini dilaksanakan di LAB PUPR yang berlokasi di Kilongan, Luwuk, Kab.Banggai. Metode yang digunakan adalah deskriptif Kuantitaif. Pengumpulan data melalui data yang dihasilan pada penelitian di LAB. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah kelayakan batu kapur sebagai agregat campuran mutu beton K-175. Dari hasil pengujian pada umur 7 hari dengan kuat tekan 71,56 kg/cm2, umur 14 hari 81,78 kg/cm2 dapat disimpulkan bahwa batu kapur (gamping) tidak layak digunakan sebagai campuran beton karena kuat tekannya (umur 28 hari 136,30 kg/cm2) dibawah dari ketentuan mutu beton rencana SNI K-175 (175 kg/cm2)
ANALISIS JENIS KERUSAKAN DAN PENANGANAN RUAS JALAN DESA PELING LALOMO BERDASARKAN METODE SURFACE DISTRES INDEX (SDI) Lutfie, Mukhtar; Fatahuddin, Suriyati
SIPARSTIKA: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik Vol. 4 No. 1 (2024): SIPARSTIKA : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55114/siparstika.v4i1.771

Abstract

Ruas jalan Desa Peling Lalomo merupakan salah satu jalan yang menggunakan perkerasan lentur sebagai penopang beban lalu lintas. Studi terhadap kondisi jalan diperlukan sebelum dilakukan perawatan, perbaikan dan rekonstruksi. Metode yang digunakan meliputi pengumpulan dan pengolahan data kerusakan jalan secara kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis kerusakan dan penanganan pada ruas jalan Desa Peling Lalomo dengan mengkaji jenis dan luas kerusakan berdasarkan metode SDI. Pelaksanaan penelitian ini meliputi menilai kondisi perkerasan secara visual dengan metode SDI dengan membagi ruas jalan 100 m per segmen sepanjang 2.000 meter, lebar perkerasan jalan 4,6 m. Hasil penelitian ini mengetahui jenis kerusakan yang terjadi pada jalan yaitu retak, lubang, dan bekas roda. Jenis kerusakan terbesar adalah retak dan lubang. Dari data yang diperoleh, memperlihatkan ruas Jalan Desa Peling Lalomo Kecamatan Buko Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah Khususnya di segmen 10 mempunyai kondisi rusak berat, yaitu retak, lubang, dan bekas roda. Nilai SDI rata-rata dan kondisi permukaan yang terdapat pada ruas jalan Desa Peling Lalomo sebesar 207 dengan kondisi permukaan rusak berat. Persentase kondisi permukaan jalan rusak berat 85% dan rusak sedang 15%. Dari hasil perhitungan nilai SDI memperlihatkan bahwa jenis penanganan jalan Desa Peling Lalomo termasuk dalam program rekonstruksi jalan bagi kondisi jalan rusak berat dan pemeliharaan berkala bagi kondisi jalan rusak sedang.

Page 1 of 1 | Total Record : 6