cover
Contact Name
Timotius Bagus Dimas Kurniawan
Contact Email
ahmad.ashifuddin@gmail.com
Phone
+6285726173515
Journal Mail Official
Dimas@jurnal.universitasmbojobima.ac.id
Editorial Address
Jln. Pierre Tendean Mande II Sadia , Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat, 84112
Location
Kab. bima,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan
Published by Universitas Mbojo Bima
ISSN : 24433519     EISSN : 27742040     DOI : 10.59050
Komunikasi Organisasi Komunikasi Massa Komunikasi Pembangunan Jurnalistik Hubungan Masyarakat Periklanan Manajemen Komunikasi dan Media Kajian Budaya Komunikasi Pariwisata Psikologi Komunikasi dan Komunikasi Politik.
Articles 109 Documents
Strategi Komunikasi Dinas Pariwisata Dalam Pelestarian dan Pengembangan Kebudayaan Lokal Di Kota Bima Lubis Hermanto; Ariani Rosadi; Muhsinin
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Vol. 6 No. 2 (2019): November: Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan
Publisher : Universitas Mbojo Bima - Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan: 1) Untuk mengetahui strategi komunikasi dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan lokal melalui media massa pada Dinas Pariwisata Kota Bima; 2) Untuk mengetahui strategi komunikasi dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan lokal melalui pementasan-pementasan budaya pada Dinas Pariwisata Kota Bima; 3) Untuk mengetahui strategi komunikasi dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan lokal melalui melibatkan peran pemerintah pada Dinas Pariwisata Kota Bima. Adapun jenis penelitian yaitu deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Pengambilan informan secara purposive sampling atau sistem pemilihan dengan snowball sampling. Kemudian teknik analisis yang digunakan yaitu analisis secara deskriptif kualitatif. Berdasarkan analisis terhadap sejumlah variabel penelitian dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif, maka hasil penelitian yang diperoleh yaitu: pertama, berdasarkan strategi komunikasi dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan lokal melalui media massa, baik melaksanakan fungsi pengawasan dengan penyediaan informasi tentang pelestarian kebudayaan lokal, melaksanakan fungsi penghubung, melaksanakan fungsi tranfer budaya melalui sosialisasi dan pendidikan tentang pelestarian kebudayaan lokal, maupun melaksanakan fungsi hiburan tentang pelestarian kebudayaan lokal, maka hasilnya sudah cukup baik dan memadai. Kedua, berdasarkan strategi komunikasi dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan lokal melalui pementasan-pementasan budaya, baik festival/pertunjukan tentang seni kebudayaan lokal, pameran-pameran kebudayaan lokal, maupun sarasehan/seminar tentang kebudayaan lokal, maka hasilnya sudah cukup baik dan memadai. Ketiga, berdasarkan strategi komunikasi dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan lokal melalui peran pemerintah, baik melakukan pembinaan tentang kebudayaan lokal, melakukan pelestarian tentang kebudayaan lokal, maupun melakukan dalam pengembangan tentang kebudayaan lokal, maka hasilnya sudah cukup baik dan memadai. Dari beberapa kesimpulan di atas, maka disajikan beberapa saran, sebagai berikut: Pertama, walaupun hasil yang diperoleh berdasarkan strategi komunikasi dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan lokal melalui media massa dengan hasilnya sudah cukup baik dan memadai, akan tetapi tetap disarankan agar mempertahankan hasil yang telah dicapai dan diusahakan agar hasilnya terus dimaksimalkan. Kedua, hasil yang diperoleh berdasarkan strategi komunikasi dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan lokal melalui pementasan-pementasan budaya dengan hasilnya sudah cukup baik dan memadai, akan tetapi tetap disarankan agar mempertahankan hasil yang telah dicapai dan diusahakan agar hasilnya terus dimaksimalkan. Ketiga, hasil yang diperoleh berdasarkan strategi komunikasi pelestarian dan pengembangan kebudayaan lokal melalui melibatkan peran pemerintah, dengan hasilnya sudah cukup baik dan memadai, akan tetapi tetap disarankan agar mempertahankan hasil yang telah dicapai dan diusahakan agar hasilnya terus dimaksimalkan.
Dampak Pendidikan Terhadap Perubahan Sosial, Ekonomi Dan Budaya Masyarakat Desa Terpencil (Studi Di Masyarakat Desa Sai Kabupaten Bima) Firdaus; Arief Hidayatullah; Wardiman
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Vol. 6 No. 2 (2019): November: Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan
Publisher : Universitas Mbojo Bima - Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk; mendeskripsikan dampak pendidikan terhadap perubahan sosial, ekonomi dan budaya masyarakat di desa Desa Sai Kabupaten Bima. Salah satu faktor penyebab terjadinya perubahan dalam individu dan masyarakat yaitu pendidikan. Pada masyarakat Desa Sai Kabupaten Bima perubahan yang disebabkan oleh pendidikan juga sudah banyak terjadi baik itu dari segi struktural masyarakat seperti pola perilaku dan pola interaksi anggota masyarakat. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, penelitian ini bertempat di Desa Sai Kecamatan Soromandi kabupaten Bima. Tehnik penentuan sampel penelitian yaitu Snowball Sampling, tehnik pengumpulan data yang digunakan yaitu; Observasi, wawancara tak terstruktur dan dokumentasi. Teknik Analisa Data; Reduksi Data, Display Data, Pengambilan Kesimpulan dan Verifikasi. Kesimpulan yaitu; (1) Perubahan Sosial Yang Disebabkan Oleh Pendidikan Di Desa Sai Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima. Bentuk perubahan sosial yang disebabkan oleh pendidikan di Desa Sai Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima yaitu: Strata Sosial, Sistem mata pencaharian, Jenis keahlian, Kadaan masyarakat, Sistem pergaulan hidup, Kebutuhan hidup, Sarana dan prasarana desa, dan Interaksi social. (2) Perubahan Budaya Yang Disebabkan Oleh Pendidikan Di Desa Sai Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima. Pada masyarakat Desa Sai perubahan kebudayaan juga terjadi, perubahan-perubahan tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor, namun berikut ini perubahan budaya yang disebabkan oleh pendidikan, yaitu; Bahasa, Sistem Pengetahuan, Sistem Kemasyarakatan atau Organisasi Sosial, Sistem peralatan hidup atau teknologi (Alat pertanian dan Alat-Alat nelayan), Sistem Mata Pencaharian Hidup, Sistem religi (kepercayaan akan keberadaan parafu atau roh nenek moyang yang suci), Kesenian (Seni ukir, Seni suara dan Seni tari). Selain dari ketujuh unsur budaya diatas perubahan budaya yang disebabkan oleh pendidikan dimasyarakat desa sai juga terdapat dari budaya yang berubah yaitu; budaya weha rima dan budaya teka ra ne,e. (3) Perubahan Ekonomi Yang Disebabkan Oleh Pendidikan Di Desa Sai Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima. Pada masyarakat desa sai, tingkat pendidikan yang tinggi memungkinkan untuk peningkatan kesejahteraan hidup masyarkat di Desa Sai. Perubahan ekonomi yang terjadi pada masyarakat Desa Sai seperti: Sistem mata pencaharian yang kompleks, Jenis tanaman pertanian yang komleks, Jenis peternakan yang kompleks dan Transportasi darat dan air yang lancar.
Proses Komunikasi Pewarisan Nilai Kearifan Lokal Melalui Komunikasi Keteladanan Dalam Masyarakat Perkotaan Di Kota Bima Rahmi; Yayu Rahmawati Mayangsari; M. Al-Asyari
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Vol. 6 No. 2 (2019): November: Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan
Publisher : Universitas Mbojo Bima - Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi keingintahuan peneliti tentang proses komunikasi pewarisan nilai-nilai kearifan lokal melalui komunikasi keteladanan yang dilakukan orang tua kepada anaknya. Karena sesungguhnya komunikasi dalam keluarga akan berpengaruh terhadap perilaku anak baik di dalam rumah maupun di luar rumah, baik di dalam keluarga maupun di lingkungan sosial. Komunikasi dalam keluarga yang paling berpengaruh terhadap sikap dan tindakan anak dalam lingkungan sosial. Bentukan dalam kelurga bentuk itu pula yang tercermin dalam sikap dan perbuatan anak dalam lingkungan sosial. Oleh karena itu keluarga mempunyai peranan yang besar dalam membentuk dan melestarikan budaya suatu masyarakat. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana Proses Komunikasi Pewarisan Nilai-Nilai Kearifan Lokal Melalui Komunikasi Keteladanan Dalam Keluarga?. Tujuan penelitian yakni untuk mengetahui proses komunikasi keteladanan yang dilakukan orang tua kepada anak dalam mewariskan nilai-nilai kearifan lokal. Hasil penelitian ini adalah Peran orang tua atau ayah dan ibu sama-sama memberikan teladan yang baik dan mencerminkan nilai-nilai kearifan lokal Bima kepada anaknya. Selanjutnya pewarisan nilai kearifan lokal tersebut diajarkan melalui media-media internet serta memberikan nasihat-nasihat secara langsung yang dilakukan secara informal seperti saat ngobrol bersama di ruang TV atau saat selesai Sholat berjamaah. Saat orang tua telah meneladani serta menasihati namun mereka tidak mengimplementasikan dengan perbuatan sehari-harinya, maka orang tua atau lebih tepatnya ayah akan menegurnya dengan cara yang lembut hingga keras. Cara orang tua mewariskan nilai-nilai kearifan lokal melalui keteladanan, kebisaan, nasehat, dan memberikan contoh keteladan yang sesuai dengan nilai-nilai kearifan lokal maja labo dahu, nggahi rawi pahu, dan Ketada Rawi Ma Tedi, Ketedi Rawi Ma Tada. Tujuannya agar anak-anak mereka mengetahui dan meneladani nilai-nilai kearifan lokal tersebut.
Analisa Kemampuan Kerja Pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Bima Megasuciati Wardani; Firman
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Vol. 6 No. 2 (2019): November: Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan
Publisher : Universitas Mbojo Bima - Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berjudul “Analisa Kemampuan Kerja Pegawai Pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Bima.” Masalah yang dijawab dalam penelitian ini adalah : 1) Bagaimana kemampuan kerja pegawai dalam upaya peningkatan pelayanan masyarakat pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Bima? Dan 2) Bagaimana kemampuan kerja pegawai dalam upaya peningkatan pelayanan masyarakat pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Bima? Penelitian ini bertujuan : 1) Untuk mengetahui kemampuan kerja pegawai dalam upaya peningkatan pelayanan masyarakat pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Bima. Dan 2) Untuk mengetahui kemampuan kerja pegawai dalam upaya peningkatan pelayanan masyarakat pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Bima. Untuk membahas Penelitian ini penulis menggunakan Jenis Penelitian yaitu Deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah Kepala BKD sebanyak 1 orang dan seluruh pegawai sebanyak 33 orang. Jadi total populasi sebanyak 44 orang. Berdasarkan pada kondisi populasi penelitian yang ada dan sebaran populasinya berada dalam keterjangkauan, maka peneliti dalam penentuan sampel dengan menggunakan purposive sampling atau pengambilan sampel dilakukan dengan sengaja terhadap populasi yang ada. Sehingga jumlah sampel yang diambil sebagai keterwakilan dalam analisis kualitatif deskriptif sebanyak 12 orang dan sekaligus sebagai responden. Kemudian teknik analisis yang digunakan yaitu analisis secara deskriptif kualitatif. Berdasarkan analisis terhadap sejumlah variabel penelitian, maka hasil penelitian yang diperoleh yaitu : pertama, Analisis kemapuan kerja pegawai dari segi tingkat pendidikan, pengetahuan dan pengalaman kerja Pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Bima pada dasarnya telah dilaksanakan dengan baik. Hal ini sejalan dengan hasil wawancara dengan para responden atau informan mengenai (1) hubungan tingkat pendidikan seorang pegawai dengan kemampuan dalam menyelesaikan pekerjaan belum berjalan dengan lancar dan belum efektif sepenuhnya, (2) Rata-rata tingkat pendidikan pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kota Bima masih rendah (95%) tamatan SMA, (3) beban kerja atau volume pekerjaan yang diterima oleh pegawai berdasarkan tingkat pendidikan yang dimiliki masih rendah atau terbatas serta (4) pelatihan yang pernah diikuti oleh pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kota Bima dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan kerja cukup baik dan mendukung kinerja pegawai, serta (5) masa kerja pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kota Bima yang berpengaruh terhadap pengalaman kerja masih muda atau baru berkisar (kurang dari 10 tahun). Dan Kedua, Kemampuan kerja pegawai dalam upaya peningkatan pelayanan masyarakat pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Bima pada dasarnya dilaksanakan dengan baik. Hal ini berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan beberapa orang responden/informan diperoleh hasil ; (1) Pelayanan yang diberikan oleh pegawai kepada masyarakat berjalan dengan lancar, hal ini sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang diemban dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat serta (2) Ketersediaan fasilitas pendukung aktivitas perkantoran pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Bima ini masih kurang tersedia, hal ini sangat mempengaruhi kegiatan perkantoran dan memberikan pelayanan kepada masyarakat. Saran yang dapat diajukan : Pertama; Diharapkan kepada pimpinan dalam menganalisis kemampuan pegawai harus dilakukan secara obyektif sehingga hasilnya representative dan dapat dipercaya keabsahannya dan pimpinan harus berlaku adil dan tidak memandang bulu dalam memperlakukan para pegawai yang ada, sehingga pelayanan dapat berjalan dengan lancar, dan kedua; Diharapkan kepada Pemerintah atasan dalam hal ini Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kota Bima untuk memperhatikan fasilitas pendukung aktivitas perkantoran di Badan Kepegawaian Daerah Kota Bima, sehingga akan memperlancar kegiatan administrasi dan memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Komunikasi Antarbudaya Suku Sasak Dengan Suku Mbojo Pada Masyarakat Transmigran Di Kecamatan Tambora Kabupaten Bima-NTB Yayu Rahmawati Mayangsari; Rahmi; Wardiman
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Vol. 6 No. 2 (2019): November: Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan
Publisher : Universitas Mbojo Bima - Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berjudul “Komunikasi Antar Budaya Suku Sasak dengan Suku Mbojo (Studi Kasus Akulturasi Budaya Masyarakat Transmigran Di Kecamatan Tambora Kabupaten Bima-NTB). Dilatarbelakangi keingintahuan peneliti tentang akulturasi budaya masyarakat transmigran suku Sasak dengan suku asli Mbojo di Kecamatan Tambora. Sebab Kedua-duanya berada di dalam wilayah pemerintahan propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Namun memiliki latar belakang budaya yang berbeda, dimana Suku Sasak dipengaruhi oleh Suku Bali yang bercorak Hindu-Budha sedangkan Suku Mbojo dipengaruhi Suku Bugis yang bercorak Islam. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana akulturasi budaya yang terjalin antar Suku Sasak sebagai pendatang atau transmigran terhadap Suku Mbojo sebagai warga asli?. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana akulturasi budaya yang terjadi antar Suku Sasak sebagai pendatang atau transmigran terhadap Suku Mbojo sebagai warga asli, untuk mengetahui bagaimana komunikasi interpersonal dan komunikasi sosial transmigran melakukan proses akulturasi, serta untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses akulturasi transmigran. Hasil penelitian ini bahwa suku Sasak berhasil beradaptasi dengan budaya serta kebiasaan suku Mbojo sebagai warga asli. Walaupun pada awalnya sempat merasa cemas dan tidak pasti. Namun dengan cara ikut andil dalam acara-acara suku Mbojo, menjalin kedekatan interpersonal dengan masyarakat sekitar akhirnya suku suku Sasak mulai bisa beradaptasi dan berbaur dengan masyarakat setempat. Ketika komunikasi antarbudaya suku Sasak dan Mbojo terjalin dengan baik, maka terjadilah akulturasi kedua budaya tersebut. Akulturasi yang terjadi antara lain: Akulturasi budaya materil yaitu: (1) Transmigran sudah tidak menggunakan sarung sepanjang hari di berbagai aktivitasnya dan mulai menggunakan celana untuk aktivitas-aktivitas tertentu; (2) Transmigran (suku Sasak) mulai bisa makan sayur ro’o parongge serta bentuk rumah para transmigran sesuai dengan yang disediakan oleh pemerintah; Akulturasi budaya non-material yaitu: (1) Masyarakat transmigran (suku Sasak) sudah bisa menggunakan bahasa Mbojo jika berkomunikasi dengan suku Mbojo; (2) Transmigran sudah beradaptasi dan ikut melakukan budaya weha rima yaitu budaya saling membatu misalnya pada saat panen tiba; (3) Transmigran sudah beradaptasi dan ikut melakukan budaya teka ra ne,e yaitu membantu keluarga melaksanakan hajatan dengan membawakan sesuatu berupa kue, beras atau uang yang diberikan kepada yang punya hajat (4) Transmigran sudah ikut melakukan budaya Mbolo weki yaitu kegiatan musyawarah mufakat persiapan hajatan
Pelayanan Publik Pada Bagian Umum Sekretariat Daerah Kota Bima Dwi Arini Nursansiwi; Hairun Yasin
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Vol. 6 No. 2 (2019): November: Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan
Publisher : Universitas Mbojo Bima - Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berjudul “Pelayanan Publik Pada Bagian Umum Sekretariat Daerah Kota Bima, dengan Masalah yang dijawab dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana pelaksanaan prinsip kesederhanaan dalam memberikan pelayanan Publik pada Bagian Umum Sekretariat Daerah Kota Bima? 2) Bagaimana pelaksanaan prinsip akurasi dalam memberikan pelayanan Publik pada Bagian Umum Sekretariat Daerah Kota Bima? 3) Bagaimana pelaksanaan prinsip kelengkapan sarana dan prasarana dalam memberikan pelayanan Publik pada Bagian Umum Sekretariat Daerah Kota Bima? 4) Bagaimana pelaksanaan prinsip kedisiplinan, kesopanan dan keramahan dalam memberikan pelayanan Publik pada Bagian Umum Sekretariat Daerah Kota Bima? Penelitian ini bertujuan: 1) Untuk mengetahui pelaksanaan prinsip kesederhanaan dalam memberikan pelayanan Publik pada Bagian Umum Sekretariat Daerah Kota Bima. 2) Untuk mengetahui pelaksanaan prinsip akurasi dalam memberikan pelayanan Publik pada Bagian Umum Sekretariat Daerah Kota Bima. 3) Untuk mengetahui pelaksanaan prinsip kelengkapan sarana dan prasarana dalam memberikan pelayanan Publik pada Bagian Umum Sekretariat Daerah Kota Bima. 4) Untuk mengetahui pelaksanaan prinsip kedisiplinan, kesopanan dan keramahan dalam memberikan pelayanan Publik pada Bagian Umum Sekretariat Daerah Kota Bima. Untuk membahas Penelitian ini penulis menggunakan Jenis Penelitian yaitu Deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penentuan besarnya sampel, penulis menggunakan purposive sampling atau sampel sengaja. Kemudian teknik analisis yang digunakan yaitu analisis secara kualitatif deskriptif. Berdasarkan analisis terhadap sejumlah variabel penelitian dengan menggunakan tabel frekuensi, maka hasil penelitian yang diperoleh yaitu: Pertama, berdasarkan analisis terhadap sejumlah variabel kaitan dengan penerapan prinsip kesederhanaan, baik mengenai unsur tidak berbelit-belitnya pelayanan, mudah dipahaminya pelayanan, maupun mudah dilaksanakannya pelayanan, maka rata-rata hasilnya sangat sederhana. Kedua, berdasarkan analisis terhadap sejumlah variabel kaitan dengan penerapan prinsip akurasi, baik mengenai unsur kebenaran, ketepatan waktu, maupun unsur kesahaan, maka rata-rata hasilnya sangat akurat. Ketiga, berdasarkan analisis terhadap sejumlah variabel kaitan dengan penerapan prinsip kelengkapan sarana dan prasarana, baik mengenai tersedianya sarana kerja, tersedianya prasarana kerja, tersedianya peralatan kerja, tersedianya pendukung lainnya yang memadai termasuk penyediaan sarana teknologi telekomunikasi, tersedianya sarana informatika (telematika), maka rata-rata hasilnya sangat lengkap. Keempat, berdasarkan analisis terhadap sejumlah variabel kaitan dengan penerapan prinsip kedisiplinan, keramahan, dan kesopanan, baik prinsip kedisiplinan, prinsip keramahan, maupun unsur kesopanan, maka rata-rata hasilnya sangat disiplin, ramah dan sopan. Beberapa saran juga dikemukakan di sini, antara lain: pertama, dengan melihat hasil yang cukup signifikan tentang penerapan prinsip kesederhanaan dengan rata-rata hasil sangat sederhana, maka disarankan minimal untuk dipertahankan dan seyogyanya ditingkatkan. Kedua, dengan melihat hasil yang cukup signifikan penerapan prinsip akurasi dengan rata-rata hasil sangat akurat, maka disarankan minimal untuk dipertahankan dan seyogyanya ditingkatkan. Ketiga, dengan melihat hasil yang cukup signifikan penerapan prinsip kelengkapan sarana dan prasarana dengan rata-rata hasil sangat lengkap, maka disarankan minimal untuk dipertahankan dan seyogyanya ditingkatkan. Dan keempat, dengan melihat hasil yang cukup signifikan penerapan prinsip kedisiplinan, keramahan, dan kesopanan dengan rata-rata hasilnya sangat disiplin, ramah, dan sopan, maka disarankan minimal untuk dipertahankan dan seyogyanya ditingkatkan. Penelitian ini berjudul “Pelayanan Publik Pada Bagian Umum Sekretariat Daerah Kota Bima, dengan Masalah yang dijawab dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana pelaksanaan prinsip kesederhanaan dalam memberikan pelayanan Publik pada Bagian Umum Sekretariat Daerah Kota Bima? 2) Bagaimana pelaksanaan prinsip akurasi dalam memberikan pelayanan Publik pada Bagian Umum Sekretariat Daerah Kota Bima? 3) Bagaimana pelaksanaan prinsip kelengkapan sarana dan prasarana dalam memberikan pelayanan Publik pada Bagian Umum Sekretariat Daerah Kota Bima? 4) Bagaimana pelaksanaan prinsip kedisiplinan, kesopanan dan keramahan dalam memberikan pelayanan Publik pada Bagian Umum Sekretariat Daerah Kota Bima? Penelitian ini bertujuan: 1) Untuk mengetahui pelaksanaan prinsip kesederhanaan dalam memberikan pelayanan Publik pada Bagian Umum Sekretariat Daerah Kota Bima. 2) Untuk mengetahui pelaksanaan prinsip akurasi dalam memberikan pelayanan Publik pada Bagian Umum Sekretariat Daerah Kota Bima. 3) Untuk mengetahui pelaksanaan prinsip kelengkapan sarana dan prasarana dalam memberikan pelayanan Publik pada Bagian Umum Sekretariat Daerah Kota Bima. 4) Untuk mengetahui pelaksanaan prinsip kedisiplinan, kesopanan dan keramahan dalam memberikan pelayanan Publik pada Bagian Umum Sekretariat Daerah Kota Bima. Untuk membahas Penelitian ini penulis menggunakan Jenis Penelitian yaitu Deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penentuan besarnya sampel, penulis menggunakan purposive sampling atau sampel sengaja. Kemudian teknik analisis yang digunakan yaitu analisis secara kualitatif deskriptif. Berdasarkan analisis terhadap sejumlah variabel penelitian dengan menggunakan tabel frekuensi, maka hasil penelitian yang diperoleh yaitu: Pertama, berdasarkan analisis terhadap sejumlah variabel kaitan dengan penerapan prinsip kesederhanaan, baik mengenai unsur tidak berbelit-belitnya pelayanan, mudah dipahaminya pelayanan, maupun mudah dilaksanakannya pelayanan, maka rata-rata hasilnya sangat sederhana. Kedua, berdasarkan analisis terhadap sejumlah variabel kaitan dengan penerapan prinsip akurasi, baik mengenai unsur kebenaran, ketepatan waktu, maupun unsur kesahaan, maka rata-rata hasilnya sangat akurat. Ketiga, berdasarkan analisis terhadap sejumlah variabel kaitan dengan penerapan prinsip kelengkapan sarana dan prasarana, baik mengenai tersedianya sarana kerja, tersedianya prasarana kerja, tersedianya peralatan kerja, tersedianya pendukung lainnya yang memadai termasuk penyediaan sarana teknologi telekomunikasi, tersedianya sarana informatika (telematika), maka rata-rata hasilnya sangat lengkap. Keempat, berdasarkan analisis terhadap sejumlah variabel kaitan dengan penerapan prinsip kedisiplinan, keramahan, dan kesopanan, baik prinsip kedisiplinan, prinsip keramahan, maupun unsur kesopanan, maka rata-rata hasilnya sangat disiplin, ramah dan sopan. Beberapa saran juga dikemukakan di sini, antara lain: pertama, dengan melihat hasil yang cukup signifikan tentang penerapan prinsip kesederhanaan dengan rata-rata hasil sangat sederhana, maka disarankan minimal untuk dipertahankan dan seyogyanya ditingkatkan. Kedua, dengan melihat hasil yang cukup signifikan penerapan prinsip akurasi dengan rata-rata hasil sangat akurat, maka disarankan minimal untuk dipertahankan dan seyogyanya ditingkatkan. Ketiga, dengan melihat hasil yang cukup signifikan penerapan prinsip kelengkapan sarana dan prasarana dengan rata-rata hasil sangat lengkap, maka disarankan minimal untuk dipertahankan dan seyogyanya ditingkatkan. Dan keempat, dengan melihat hasil yang cukup signifikan penerapan prinsip kedisiplinan, keramahan, dan kesopanan dengan rata-rata hasilnya sangat disiplin, ramah, dan sopan, maka disarankan minimal untuk dipertahankan dan seyogyanya ditingkatkan.
Penanggulangan Kemiskinan Melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) - Mandiri Perkotaan Akhyar; Firdaus
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Vol. 6 No. 2 (2019): November: Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan
Publisher : Universitas Mbojo Bima - Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan kemiskinan di Indonesia saat ini sangat dirasakan sudah mendesak untuk ditangani, baik pada masyarakat pedesaan maupun masyarakat perkotaan. Secara strukturnya permasalahan kemiskinan muncul karena tidak mempunyai peluang dan kemampuan yang memadai untuk mencapai kehidupan yang layak. Masyarakat miskin pada umumnya mempunyai kemampuan yang sangat lemah dan terbatas aksesnya dalam berbagai bidang kegiatan sehingga dalam penanggulangannya memerlukan keterlibatan semua komponen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis implementasi penanggulanagan kemiskinan dan faktor penghambat program Nasional Pemberdayaan masyarakat Mandiri Perkotaan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangaan Nomor, 229/PMK.02/2012, tentang penyusunan dan pelaksanaan daftar isian Pelaksanaan Anggaran Lanjutan Program/Kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan di Kecamatan Raba Kota Bima. Fokus dari penelitian ini adalah implementasi penanggulangan kemiskinan dan faktor penghambat Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan lingkungan, kegiatan sosial dan kegiatan ekonomi di Kecamatan Raba Kota Bima. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, metode ini digunakan untuk mendapatkan gambaran mengenai pelaksanaan Program Nasional Pemberayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan di Kecamatan Raba Kota Bima. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan Program PNPM Mandiri Perkotaan di Kecamatan Raba Kota Bima yang terkait dengan kegiatan lingkungan telah berjalan sangat baik. Hal ini tidak terlepas dari kerjasama dan koordinasi yang baik dari semua pihak, baik pihak program, pelaksana di tingkat lapangan maupun Pemerintah Kota Bima yang ikut terlibat dalam mengawasi pelaksanaan program lingkungan dan turut menyiapkan dana stimulan sebagai dana sharing dan sharing program pada beberapa jenis kegiatan fisik yang dilaksanakan di setiap kelurahan.
Pengaruh Kemampuan Manajerial Kepala Desa Terhadap Kinerja Perangkat Desa Pada Kantor Desa Doro.O’o Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima Abdul Kadir; Muhamadong; Arif Budiman
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Vol. 6 No. 2 (2019): November: Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan
Publisher : Universitas Mbojo Bima - Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimanakah Pengaruh Manajerial Kepala Desa Terhadap Kinerja Perangkat Desa Pada Kantor Kepala Desa Doro.O’o Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima ? 2. Bagaimana Tanggapan Masyarakat Terhadap Kinerja Perangkat Desa Doro.O’o Terhadap Pelayanan Public Pada Kantor Kepala Desa Doro.O’o Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima ?. Penelitian ini bertujuan: 1) Untuk mengetahui Pengaruh Manajerial Kepala Desa Terhadap Kinerja Perangkat Desa Pada Kantor Kepala Desa Doro.O’o Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima. 2) Untuk mengetahui Pengaruh Manajerial Kepala Desa Terhadap Kinerja Perangkat Desa Pada Kantor Kepala Desa Doro.O’o Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima. Manfaat Penelitian. 1). Bagi Pemerintah Desa diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi acuan untuk meningkatkan kinerja Kepala Desa dan Perangkat Desa dalam memberikan pelayanan terbaik terhadap kepentingan publik. 2). Bagi pihak akademisi diharapkan penelitian ini dapat menjadi referensi bagi peneliti lain yang ingin mengkaji permasalahan dibidang yang sama. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti yakni penelitian deskriptif.dengan menggunakan Mix Methode yakni gabungan dari dua alat pengumpul data adalah wawancara dan angket (kuesioner). Penelitian ini adalah penelitian deskriptif menurut Sanapiah Faisal (1995) dimaksudkan “ Penelitian deskriptif dimaksudkan sebagai upaya eksplorasi dan klarifikasi mengenai sesuatu fenomena atau kenyataan sosial (karenanya sering pula disebut sebagai penelitian eksplorasi”. Hasil Dan Pembahasan. Direktif Sangat baik nilai oleh responden sebanyak 15 orang atau 50 % Konsulatif Sangat baik 46,47, Partisipatif Sangat baik 50, Delegatif di nilai Sangat baik 53,33 Kesimpulan : Dari penjelasan pada bab-bab sebelumnya terutama pada Bab Pembahasan Hasil Penelitian, penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : Berdasarkan variabel kaitan dengan kemampuan manajerial kepala desa terhadap kinerja pegawai dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat desa Doro.O’o, baik itu kemampuan Direktif (50 %), Kemampuan Konsulatif (46,67 %), Kemampuan Partisipatif (50 %), dan Delegatif (53,33 %), Kepala desa dan perangkat desa Doro.O’o memiliki sikap disiplin hal ini diungkapkan oleh responden sebanyak 53.33 %, Saran-Saran : maka melihat dari hasil olahan kuesioner tesebut maka disarankan untuk dipertahankan hasil yang dicapai dan seyogyanya terus dikembangkan sehingga benar-benar mencapai hasil yang maksimal. !). Dengan melihat hasil analisis data yang diperoleh sangat baik (rata-rata 51,67 %) kaitan dengan kualitas perangkat desa sebagai wujud kualitas hasil kerja perangkat desa desa Doro.O’o, baik tentang Ketepatan dalam menjalankan tugas, Ketelitian dalam menjalankan tugas, Kerapian dalam menghasilkan tugas, dan Kebersihan dalam menghasilkan pekerjaan, maka disarankan untuk dipertahankan hasil yang dicapai dan seyogyanya terus dikembangkan sehingga benar-benar mencapai hasil yang maksimal.
Komunikasi Nonverbal Guru Terhadap Siswa Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota Kota Bima Firdaus; Arief Hidayatullah; Sita Komariah
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Vol. 7 No. 1 (2020): Mei : Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan
Publisher : Universitas Mbojo Bima - Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komunikasi nonverbal guru dengan siswa ABK di SLB Negeri 1 Kota Bima. Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: komunikasi nonverbal yang terjadi antara guru dengan siswa ABK memiliki perbedaan masing-masing, dimana dalam komunikasinya akan dibutuhkan cara-cara yang berbeda sesuai dengan kebutuhan dari anak tersebut. Penerapan media maupun metode komunikasi dilakukan agar anak penyandang disabilitas akan lebih mudah untuk memahami apa yang disampaikan oleh gurunya, karena siswa yang mengalami kelainan fisik maupun mental sangat membutuhkan pelayanan khusus dari seorang guru. Dalam proses komunikasi nonverbal berlangsung, menggunakan beberapa jenis komunikasi nonverbal, seperti komunikasi objek digunakan untuk anak penyandang tunarungu, komunikasi sentuhan untuk anak penyandang tunanetra, dan beberapa jenis komunikasi nonverbal lainnya. Hal ini menunjukan bahwa komunikasi yang berlangsung sangatlah berbeda, tergantung dari pada jenis ketunaan yang dialami oleh siswa. Dalam proses belajar mengajar, guru berperan aktif dalam menyampaikan materi.
Perubahan Sosial Pasca Banjir Bandang pada Masyarakat Rabadompu Timur Kota Bima Firdaus; Abdul Kadir; Muh. Nur
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Vol. 7 No. 1 (2020): Mei : Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan
Publisher : Universitas Mbojo Bima - Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk perubahan sosial yang terjadi di masyarakat Rabadompu Timur Kota Bima Pasca banjir bandang Tahun 2016. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif. Penelitian ini berlansung selama dua bulan dari bulan maret sampai bulan april 2020. Lokasi penelitian yaitu di Kelurahan Rabadompu Timur Kota Bima yang merupakan salah satu wilayah yang terkena dampak banjir bandang 2016. Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan: Obsefasi, Wawancara dan Dokumentasi. Tehnik uji keabsahan data penelitian menggunakan tehnik triangulasi diskusi teman sejawat. Dari hasil penelitian menunjukkan adanya perubahan yang terjadi pada masyarakat di Kelurahan rabadompu Timur Kota Bima setelah banjir bandang tahung 2020, adapun bentuk perubahannya yaitu: (1) Infrastruktur yang terjadi pada masyarakat rabadompu timur pasca banjir dilihat dari segi perubahan infrastruktur kehidupan yaitu: Pertama, Penataan Infrastruktur Jalan, dimana jalan yang dulunya rusak akibat banjir bandang semuanya sudah diperbaiki. Kedua, Penataan Infrastruktur Resapan Air/Got, ada yang berpendapat bahwa terjadinya banjir di kota bima diakibatkan karena mampetnya Resapan Air/Got yang ada sehingga setelah banjir bandang semua resapan air/got yang ada di kota bima semuanya sudah diperbaiki. Ketiga, Perubahan Rumah Warga, semua rumah yang rusak akibat banjir bandang mendapatkan dana perbaikan dari pemerintah sehingga setelah banjir bandang banyak sekali pembangunan rumah warga khusunya di kelurahan rabadompu timur, namun ada yang berubah dari rumah warga yaitu semua masyarakat mulai membangun rumah dari bata yang tadinya rumah panggung, dan pondasi rumah mereka lebih tinggi karena mereka khawatir terjadi banjir lagi di tahun yang akan datang. (2) Perubahan budaya yang terjadi di masyarakat kelurahan rabadompu timur pasca banjir bandang yang terjadi pada bulan desember tahun 2016 silam. perubahan sosial itu yaitu: petama, Perubahan Perilaku Sosial, perubahan ini ditandai dengan masyarakatnya kurang peduli terhadap keadaan sesama, renggangnya rasa kekeluargaan dan kebersamaan pada masyarakat, budaya "weha rima" yang sudah hilang dan gotong royang yang sudah pudar. Kedua, Perubahan budaya, perubahan ini ditandai dengan memudarnya budaya yang ada di masyarakat rabadompu timur kota bima seperti; budaya rumah panggung dengan ukiran- ukirannya, kepercayaan akan makakamba-makakimbi dan lagu daerah seperti; haju jati, pasapu monca, rawa kapatu.

Page 2 of 11 | Total Record : 109