cover
Contact Name
Toton Witono
Contact Email
sosiokonsepsia@gmail.com
Phone
+6221-7511721
Journal Mail Official
sosiokonsepsia@gmail.com
Editorial Address
Jalan Margaguna Raya No 1 Gandaria, Cilandak, Jakarta Selatan12420 DKI Jakarta Indonesia
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
SOSIO KONSEPSIA: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEJAHTERAAN SOSIAL
ISSN : 20890338     EISSN : 25027921     DOI : https://doi.org/10.33007/ska
Sosio Konsepsia is a journal that dedicated to publishing and disseminating the results of research and development in social welfare area.The scope of this journal cover field research in social welfare areas. The topics include social protection, social security, social rehabilitation, social empowerment, poverty alleviation and management of social development
Articles 126 Documents
Peran Identitas Sosial dalam Memoderasi Hubungan Antara Kepribadian Dark Triad dan Ujaran Kebencian di Media Sosial: Implikasi bagi Pembangunan Kesejahteraan Sosial Rahmi, Kus Hanna
Sosio Konsepsia: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol. 13 No. 3 (2024): Sosio Konsepsia: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial
Publisher : Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Pengembangan Profesi Kesejahteraan Sosial (Pusdiklatbangprof Kesos), Kementerian Sosial RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/ska.v13i3.3398

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran identitas sosial dalam memoderasi hubungan antara kepribadian Dark Triad (psikopati, narsisme, dan Machiavellianisme) dengan ujaran kebencian di media sosial. Menggunakan pendekatan kuantitatif, studi ini melibatkan 250 dosen dari sebuah universitas swasta di Jakarta. Data dianalisis dengan regresi berganda dan uji Sobel menggunakan SPSS versi 23. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepribadian Dark Triad secara signifikan memengaruhi kecenderungan untuk terlibat dalam ujaran kebencian di media sosial. Selain itu, identitas sosial berperan sebagai variabel moderator yang signifikan, menunjukkan bahwa individu dengan identitas sosial yang kuat lebih mungkin menunjukkan ujaran kebencian ketika memiliki sifat-sifat kepribadian Dark Triad. Temuan ini menekankan pentingnya memahami interaksi antara faktor psikologis dan sosial dalam menanggulangi ujaran kebencian di media sosial. Implikasi dari penelitian ini mencakup rekomendasi untuk intervensi yang menargetkan pengurangan sifat-sifat kepribadian Dark Triad dan memperkuat identitas sosial yang positif sebagai strategi untuk mengurangi ujaran kebencian. Dengan demikian, pendekatan yang komprehensif yang melibatkan pemahaman mendalam tentang dinamika psikologis dan sosial diperlukan untuk mengurangi dampak negatif dari ujaran kebencian di lingkungan digital yang dapat berimplikasi dalam pembangunan kesejahteraan sosial
Collaborative Governance dalam Pelaksanaan Kebijakan Penyelenggaraan Kesehatan Jiwa di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Sulistyo, Alan; Yayuk Sri Rahayu , Amy
Sosio Konsepsia: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol. 13 No. 3 (2024): Sosio Konsepsia: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial
Publisher : Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Pengembangan Profesi Kesejahteraan Sosial (Pusdiklatbangprof Kesos), Kementerian Sosial RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/ska.v13i3.3417

Abstract

Penelitian ini menekankan pentingnya penerapan collaborative governance dalam kebijakan kesehatan jiwa di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yang diharapkan meningkatkan efektivitas penyelenggaraan kesehatan jiwa melalui kerja sama antar-stakeholder. Meskipun demikian, temuan awal menunjukkan bahwa kebijakan tersebut belum efektif di DIY. Penelitian ini bertujuan menganalisis proses collaborative governance dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, dengan pendekatan post-positivistik dan metode kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan analisis dokumen. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa proses kolaborasi berjalan baik dengan dialog tatap muka yang terstruktur dan upaya membangun kepercayaan melalui kegiatan kolaboratif. Namun, tantangan muncul akibat kurangnya komitmen dan pemahaman bersama antar-aktor, serta belum adanya kerangka kerja implementatif. Kepemimpinan mampu menjalankan perannya dengan baik yang memfasilitasi inisiasi kerangka itu dalam bentuk penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD) dan panduan Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat (TPKJM). Kesimpulannya, proses kolaborasi masih memiliki sejumlah tantangan dan memerlukan aturan dasar lebih baik agar kolaborasi lebih implementatif. Disarankan agar seluruh stakeholder di Tim Pengarah Kesehatan Jiwa Masyarakat (TPKJM) terlibat dalam penyusunan RAD dan penerapan panduan TPKJM serta meningkatkan kapasitas dan koordinasi antar-stakeholder untuk memastikan keberlanjutan dan efektivitas kebijakan penyelenggaraan kesehatan jiwa di DIY.
Keterlibatan Inklusif Pemangku Kepentingan untuk Mendukung Collaborative Governance dalam Pemulihan Sosial-Ekonomi Penyintas Erupsi Gunung Sinabung Dika Yudhistiira Rizqy; Anugrahini , Triyanti
Sosio Konsepsia: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol. 13 No. 3 (2024): Sosio Konsepsia: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial
Publisher : Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Pengembangan Profesi Kesejahteraan Sosial (Pusdiklatbangprof Kesos), Kementerian Sosial RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/ska.v13i3.3475

Abstract

Pasca penanganan darurat erupsi Gunung Sinabung, banyak pemangku kepentingan yang secara aktif terlibat dalam pemulihan sosial-ekonomi untuk mengakomodir kebutuhan masyarakat yang melampaui pembangunan fisik. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan keterlibatan inklusif pemangku kepentingan untuk mendukung collaborative governance dalam pemulihan sosial ekonomi penyintas erupsi Gunung Sinabung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam terhadap 11 informan yang berasal dari unsur pemerintah maupun non pemerintah, yaitu mereka yang terlibat secara langsung atau memiliki otoritas dalam pemulihan pascabencana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inklusi dalam pemulihan sosial-ekonomi didukung oleh berbagai pemangku kepentingan yang berasal dari pemerintah lintas tingkat (desa, kabupaten, provinsi, pusat), masyarakat dan organisasi masyarakat, organisasi non-pemerintah, akademisi, dan lembaga internasional PBB. Setiap pemangku kepentingan saling melengkapi satu sama lain, menyesuaikan peran, kapasitas dan sumber daya yang dimiliki untuk dapat membangun dengan lebih baik. Pemerintah pusat melalui berbagai kementerian atau lembaga berperan mempercepat proses pemulihan, terutama pada tahap I. Namun, pemerintah daerah tetap berperan sebagai koordinator seluruh pemangku kepentingan yang terlibat di pemulihan, baik pemerintah maupun non-pemerintah. Organisasi masyarakat berbasis gereja memiliki peran strategis di tingkat lokal, menjembatani komunikasi para penyintas yang kehilangan kepercayaan terhadap pemerintah. Pihak-pihak di luar pemerintahan seperti ONP, akademisi, dan badan-badan PBB banyak berperan pasca rekonstruksi dengan mengadakan program-program pemberdayaan masyarakat untuk membantu membangun penghidupan berkelanjutan.
Analisis Pemanfaatan Bantuan Sosial untuk Pengurangan Kerentanan Ekonomi: Studi Kasus di Kalurahan Ngargosari, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo Hermawati, Istiana; Kusnali, Asep; Witono, Toton; Muhammad, Adji; Saryana, Saryana
Sosio Konsepsia: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol. 14 No. 1 (2024): Sosio Konsepsia: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial
Publisher : Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Pengembangan Profesi Kesejahteraan Sosial (Pusdiklatbangprof Kesos), Kementerian Sosial RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/ska.v14i1.3501

Abstract

Bantuan sosial merupakan instrumen penting dalam pengentasan kemiskinan, terutama di daerah perdesaan yang rentan secara ekonomi. Penelitian ini bertujuan menganalisis pemanfaatan bantuan sosial oleh keluarga penerima manfaat di Kalurahan Ngargosari, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo. Menggunakan metode mixed methods dengan Kalurahanin concurrent embedded, penelitian melibatkan 40 responden dan 10 informan. Mayoritas responden berusia produktif, berstatus menikah, bekerja sebagai ibu rumah tangga, berpendidikan SMA, menanggung 4 jiwa dan berpenghasilan rendah. Hasil menunjukkan, bahwa sebagian besar responden memanfaatkan bantuan sosial untuk memenuhi kebutuhan mendesak seperti pendidikan dan pangan, dan untuk menangani masalah finansial seperti hutang dan kebutuhan lainnya. Kontribusi bantuan sosial terhadap pendapatan keluarga berkisar antara 4 persen sampai dengan 58,9 persen dan terhadap pengeluaran 4,89 persen sampai dengan 47,18 persen. Bantuan sosial memainkan peran penting dalam mendukung kesejahteraan ekonomi keluarga, terutama dalam memenuhi kebutuhan dasar. Namun, 85 persen responden masih berada di bawah garis kemiskinan nasional. Meski membantu meringankan beban ekonomi, diperlukan peningkatan efektivitas program bantuan sosial melalui penargetan yang lebih tepat dan pemberdayaan ekonomi. Rekomendasi yang diajukan mencakup integrasi program bantuan sosial dengan literasi keuangan dan pemberdayaan untuk meningkatkan kemandirian penerima manfaat.
Kontribusi Model Kewirausahaan Sosial dalam Meningkatkan Kemandirian Ekonomi dan Jaringan Sosial Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan di Mojokerto Sabarisman, Muslim; Arifin, Johan; Sulubere, Muhammad Belanawane
Sosio Konsepsia: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol. 14 No. 1 (2024): Sosio Konsepsia: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial
Publisher : Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Pengembangan Profesi Kesejahteraan Sosial (Pusdiklatbangprof Kesos), Kementerian Sosial RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/ska.v14i1.3502

Abstract

Abstrak: Artikel ini mengkaji kontribusi intervensi berbasis kewirausahaan dalam meningkatkan kemandirian ekonomi dan jaringan sosial bagi penerima program bantuan sosial transfer bersyarat Indonesia, Program Keluarga Harapan. Melalui studi kasus pada Program Kewirausahaan Sosial (ProKUS) di Kabupaten Mojokerto, digunakan metode kualitatif dengan data yang dihimpun melalui wawancara mendalam, observasi lapangan, dan tinjauan dokumentasi dari penerima manfaat, pendamping sosial, dan dinas pemerintah daerah. Temuan menunjukkan bahwa ProKUS berhasil mendorong peningkatan relatif pendapatan keluarga melalui berbagai kegiatan usaha mikro seperti produksi sepatu dan penjualan makanan keliling. Selain itu, interaksi dalam komunitas kewirausahaan ini memperkuat jaringan sosial di kalangan penerima manfaat, menciptakan solidaritas dan saling dukung yang merupakan faktor penting bagi keberhasilan usaha. Akan tetapi terdapat beberapa tantangan dalam implementasi ProKUS, di antaranya keterbatasan modal, kurangnya keterampilan kewirausahaan, dan kendala akses teknologi. Studi ini merekomendasikan peningkatan akselerasi model peningkatan pendapatan KPM PKH melalui model kewirausahaan dengan pelatihan usaha yang lebih relevan, akses modal yang berkelanjutan, dan kemudahan izin administrasi usaha. Dengan mengatasi tantangan ini dan memperkuat sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan komunitas usaha lokal, ProKUS berpotensi menciptakan keluaran ekonomi dan sosial yang berkelanjutan bagi keluarga penerima manfaat PKH menuju keamanan finansial yang merupakan prasyarat vital bagi upward mobility.   Kata kunci: Kewirausahaan, kewirausahaan sosial, kemandirian ekonomi, jaringan sosial.
Konversi Bentuk Kapital Untuk Pengentasan Kemiskinan Multidimensional Pada Penerima Bantuan Sosial Kewirausahaan di Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor Telaumbanua, Astriyana; Lawang, Robert M.Z
Sosio Konsepsia: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol. 14 No. 1 (2024): Sosio Konsepsia: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial
Publisher : Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Pengembangan Profesi Kesejahteraan Sosial (Pusdiklatbangprof Kesos), Kementerian Sosial RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/ska.v14i1.3524

Abstract

Penelitian ini berfokus untuk mengidentifikasi bentuk-bentuk kapital (ekonomi, sosial, embodied dan digital) yang dimiliki oleh penerima bantuan sosial kewirausahaan di Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor melalui konversi untuk mempercepat proses pengentasan kemiskinan multimensional. Dengan menggunakan metode fenomenologis, kami mengumpulkan data melalui wawancara mendalam dan observasi dari tujuh penerima bantuan sosial kewirausahaan dari Kementerian Sosial RI, yang masih menjalankan usahanya dengan menggunakan teknik pursposive sampling dari empat desa di Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor. Penelitian ini berfokus pada bagaimana bentuk-bentuk kapital dimanfaatkan oleh penerima bantuan untuk menjalankan dan mempertahankan kegiatan usaha melalui proses konversi dengan menggunakan kerangka teori praktik dari Pierre Bourdieu. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa kapital ekonomi, sosial, digital dan embodied saling berinteraksi mendukung keberlanjutan usaha rumah tangga miskin. Kapital sosial memainkan peran penting dalam proses konversi kapital. Jaringan sosial dan kepercayaan membantu rumah tangga miskin mendapatkan sumber daya tambahan. Keterampilan embodied yang sudah dimiliki penerima bantuan mengotimalkan bantuan sosial kewirausahaan yang mereka terima. Sementara kapital digital masih terbatas pemanfaatannya namun memperkuat kapital sosial yang sebelumnya telah terbangun. Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukkan dalam melaksanakan program bantuan sosial yang lebih terintegrasi agar lebih tepat guna mengentaskan kemiskinan multidimensional.

Page 13 of 13 | Total Record : 126