cover
Contact Name
Nugroho Heri Cahyono
Contact Email
jurnalcilpa@ustjogja.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalcilpa@ustjogja.ac.id
Editorial Address
Program Studi Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Kompleks Pendopo Agung Taman Siswa Jl. Tamansiswa No.25, Wirogunan, Kec. Mergangsan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta Indonesia 55151
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Cilpa : Jurnal Ilmiah Pendidikan Seni Rupa
ISSN : 23559691     EISSN : 28092260     DOI : 10.30738
Cilpa: Jurnal Ilmiah Pendidikan Seni Rupa is a blind peer-reviewed journal dedicated to the publication of quality thoughts and research results in the field of Fine Arts and Fine Arts Education, the study or creation of fine arts but is flexible and not implicitly limited. All publications in CILPA are open access, allowing articles to be freely available without any violation.
Articles 112 Documents
WAYANG UKUR KI SIGIT SUKASMAN Martinus Dwi Marianto
CILPA Vol 1 No 1 (2014)
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/cilpa.v1i1.64

Abstract

Artikel ini khusus ditulis untuk mengisi sebuah jurnal bernama Çilpa, yang akan diterbitkan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan Program Studi Pendidikan Seni Rupa, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, yang sejak didirikan pada pada tahun 1982 sampai sekarang kampusnya menempati ruang-ruang perkuliahan dan kantor di sebelah selatan Pendopo Tamansiswa. Pendopo ini sesekali dipakai untuk berbagai latihan, diantaranya: tari, karawitan, sendratari, olahraga beladiri; dan berbagai aktivitas sosial atau kultural. Melihat aktivitas-aktivitas itu, penulis melihat bahwa Peran Sosio-kultural Tamansiswa harus senantiasa diasah, digetarkan, dan didorong untuk mampu memanfaatkan potensi-potensi kultural yang hidup di sekitar Kampus Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa.Observasi atas apa yang pernah aktif dan menyejarah di sekitar, bukanlah untuk bernostalgia belaka, namun untuk mengambil hikmah dari pola gerakan, strategi budaya, dan spirit keberagaman dari tokoh-tokoh seni / budaya yang ternyata mampu melintasi sekat-sekat budaya.
SKETSA BENTUK KARYA CIPTA SENI SEBAGAI MEDIA EFEKTIF PEMBINAAN EKSPRESI Bambang Trisilo Dewobroto
CILPA Vol 1 No 1 (2014)
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/cilpa.v1i1.697

Abstract

Ekpresi adalah suatu kebutuhan yang pent ing dalam hidup manusia. Manusia normal sangat membutuhkan kesempatan itu. oleh karenan ya perlu disediakan kesempatan tersebut agar kebu tuhan yang penting ini dapat terlaksana den gan baik, dan seni rupa adalah satu jalan un tuk itu.Karya seni rupa secara garis besar dapat dibe dakan menjadi dua golongan, yaitu seni rupa dua dimensional; memiliki ukuran pan jang dan lebar dan seni rupa tiga dimensional; selain uku ran panjang, lebar, juga bervolume. Baik karya seni rupa dua dimensional maupun tiga di mensional pada dasarnya memiliki unsur-un sur yang sama sebagai elemen yang harus ada yaitu, garis, war na, bidang, tekstur, ruang, vol ume, ser ta nada.Dalam artikel ini akan disampaikan satu pembahasan tentang sketsa, yang mana garis merupakan unsur pokok yang berperan didalamnya. Mengingat karya sketsa merupakan karya seni yang proses penciptaannya mudah dilaku kan oleh siapapun, media bahan dan alatnya mudah didapat dan relatif murah, maka artikel penu lis menawarkan suatu pandangan bahwa sketsa mer upakan karya cipta seni yang dapat dipergu nakan sebagai media pembinaan ekspresi secara efektif.Tujuan dari penawaran pandangan terse but adalah mengajak kepada siapapun khusus nya masyarakat awam untuk berlatih bah kan me nekuni karya sketsa, yang besarman faat nya bagi perkembangan fungsi-fung si jiwa ses eorang.Dalam berlatih maupun berolah karya sketsa banyak manfaat yang diperoleh, yaitu :a. secara fisik, melatih keluwesan dalam gerak tangan dan memberikan ketrampilan penguasaan serta melatih ketajaman pengamatan mata.b. secara psikis, berkaitan dengan perkembangan fungsi-fungsi jiwa antara lain dapat melatih kepekaan, melatih keberanian berekspresi, memperkaya konsep atau inspirasi penciptaan.
PROSES PEWARNAAN PADA KARAKTER BOKUMI KERAJINAN BONEKA KARYA TEMI BUDI SATRIA DI DEPOK JAWA BARAT Arie Widiyanita
CILPA Vol 1 No 1 (2014)
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/cilpa.v1i1.698

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan (1) Proses pewarnaan karakter pada Bokumi (2) Teknik dan kiat-kiat dalam pewarnaan karakter pada Bokumi (3) Jenis karakter yang tercipta dari Bokumi. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif yaitu dimana penelitian menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati, kemudian menjabarkannya berupa kalimat-kalimat baku. Variabel dalam penelitian ini adalah proses pewarnaan pada Bokumi. Subjek dalam penelitian ini adalah kerajinan boneka kayu Bokumi karya Temi Budi Satria di Depok Jawa Barat, sedangkan objek penelitian ini adalah pewarnaan karakter pada Bokumi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah (1) Proses pewarnaan merupakan hand paint Temi Budi Satria bersama teman-temanya, Pewarna yang dipakai termasuk jenis pewarna akrilik yaitu mixed media cat tembok dengan biang warna untuk pewarna sablon dengan pengencer air, kemudian dioleskan dengan menggunakan kuas. (2) Kiat yang dipakai dalam pewarnaan karakter Bokumi ini perlu memperhatikan beberapa aspek yaitu penggunaan teknik bloking yang memperhatikan tone warna, pemilihan warna hangat dan sedang, serta penggunaan warna yang soft sebelum memasuki proses finishing, dan dalam menggambarkan sebuah karakter maka perlu memperhatikan ciri, kebiasaan, karakter, serta kepribadian objek yang akan digambarkan sehingga dapat langsung tervisualisasikan dengan baik. (3) Bokumi merupakan salah satu item colektor yang berupa kerajinan (hand-craft) boneka kayu buataan Temi Budi Satria yang bergambar tokoh-tokoh karakter, baik tokoh komik, film, game maupun idola yang berkembang ke customer pemesan yang akan terurban menjadi versi urban bentuk Bokumi.Kata Kunci : Proses, Pewarnaan, Karakter Bokumi.
VARIASI PENERAPAN MOTIF SIWALIMA PADA KAIN BATIK MALUKU DAN MAKNA SIMBOLISNYA KARYA IBU AMELIA OKTOSEJA Novembria G Dahoklory
CILPA Vol 1 No 1 (2014)
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/cilpa.v1i1.699

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) penerapanmotif siwalimapada kain batik karya Amelia Oktoseja sebagai kerajinan tangan khas Provinsi Maluku yang memiliki nilai sejarah.(2) mengidentifikasi bentuk,fungsi dan makna filosofis motif siwalima pada kain batik produksi Amelia Oktoseja,(3)memberikan gambaran pengetahuan tentang fungsi dari kain batik tersebut kepada masyarakat luas. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif/kalimat verbal. Jenis penelitian adalah studi kasus yaitu dengan cara mengamati langsung terhadap kasus-kasus yang terjadi dalam proses penerapan motif siwalima pada kain batik Maluku karya Amelia Oktoseja. Variabel penelitian merupakan variabel tunggal yaitu Penerapan Motif Siwalima pada Kain Batik Maluku Karya Amelia Oktoseja.Subjek penelitian adalah Ibu Amelia Oktoseja.Objek penelitian meliputi penerapan motif siwalima pada kain batik khas Maluku karya Amelia Oktoseja. Teknik pengumpulan data dengan cara kepustakaan, observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan instrumen seperti angket atau kuisioner, check list, foto-foto.Teknik analisa data dengan tahapan-tahapan menghimpun data, mereduksi data dan mengklasifikasi data, analisa data menarik kesimpulan dan menyusun laporan. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Alat dan bahan tidak semua dapat diperoleh di Maluku, ada yang melalui distribusi dari pulau jawa(2)Prosedur penerapan motif siwalima pada kain batik Maluku terbagi menjadi tiga bagian utama yakni proses secara keseluruhan, proses pewarnaan naptol dan proses pewarnaan indigosol.(3)Kain batik dengan motif siwalima memiliki fungsi disesuaikan dengan penerapannya dalam berbagai bidang. Penerapan kain batik Maluku dengan motif siwalima dapat dijumpai dalam bidang pendidikan, pemerintahan, artistik maupun kebutuhan sosial ekonomi masyarakat.Kata kunci: Penerapan, bentuk, fungsi makna simbolis, motif siwalima, kain batik Maluku.
PENERAPAN MOTIF FLORA PADA UNDANGAN PERNIKAHAN PRODUKSI GORESAN UNGU JUMINAHAN YOGYAKARTA PERIODE 2010-2012 Tiwi Purbandari
CILPA Vol 1 No 1 (2014)
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/cilpa.v1i1.700

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengetahui jenis-jenis undangan pernikahan yang diproduksi Goresan Ungu Juminahan Yogyakarta pada periode 2010-2012, 2) Mengidentifikasi penerapan motif flora pada desain undangan pernikahan Goresan Ungu Juminahan Yogyakarta periode 2010-2012, 3) Mengidentifikasi penggunaan unsur warna ungu pada undangan pernikahan Goresan Ungu Juminahan Yogyakarta periode 2010-2012, 4) Mendeskripsikan tema data lapangan yang berkaitan dengan persoalan dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan Studi Kasus Sedangkan jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Variabel dalam penelitian ini yang menjadi titik perhatian atau keunikannya yaitu Penerapan motif flora pada undangan pernikahan Goresan Ungu Juminahan Yogyakarta, yang dijadikan subyek penelitian adalah produk undangan pernikahan yang diproduksi Goresan Ungu Yogyakarta, sedangkan obyeknya adalah Penerapan motif flora pada undangan pernikahan Goresan Ungu Juminahan Yogyakarta, dengan teknik pengumpulan data dengan cara : Observasi, Wawancara, dan Dokumentasi. Dalam penelitian ini menggunakan instrumen seperti : kepustakaan, chech list, tanya jawab dan Kamera digital. Teknik analisa data menghimpun data, mereduksi data, dan mengklasifikasi data, dan analisis data, menarik kesimpulan, dan menyusun laporan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Jenis undangan pernikahan yang diproduksi goresan Ungu Yogyakarta ialah Undangan Softcover dan Undangan Hardcover, 2) Goresan Ungu menerapkan Motif Flora Pada Desain Undangan Pernikahan karena untuk memperindah tampilan. Entah itu dalam ruangan, luar ruangan, maupun tempat-tempat lainnya. Begitu pula pada desain undangan, 3) Menggunakan Unsur Warna Ungu pada Undangan Pernikahan karena merupakan warna yang sakral dalam pernikahan. Warna ini populer dalam berbagai undangan yang digunakan, karena asosiasinya dengan rasa agung yang ditambahkan, 4) Konsep Secara Umum yang Diterapkan pada Desain Undangan Pernikahan ialah konsep art nouveau design yang secara langsung dan bersinergi dengan budaya adiluhung Jawa khususnya Kota Yogyakarta.Kata Kunci : Penerapan, Motif, Flora, Undangan
PENERAPAN DAN MAKNA SIMBOLIS ORNAMEN TRADISIONAL LAMPUNG KARYA HARYONO DI SUKABUMI BANDAR LAMPUNG Prasetiawan Prasetiawan
CILPA Vol 1 No 1 (2014)
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/cilpa.v1i1.701

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisa tentang ornamen tradisional Lampung yang diterapkan pada media kayu, khususnya: (1) Unsur dan makna apa yang terkandung dalam ornamen tradisional Lampung,(2) Bagaimana proses penerapan ornamen tradisional Lampung karya Haryono,(3) Faktor apa yang mendorong dibuatnya ornamen tradisional Lampung. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Sedangkan jenis penelitian ini adalah observasi dan pengamatan terhadap permasalahan yang dihadapi dalam perkembangan ornamen Lampung. Variabel dari penelitian ini adalah penerapan dan makna simbolis, Subjek dalam penelitian ini adalah ornamen Tradisional Lampung, objek penelitian ini adalah penerapan dan makna simbolis, Teknik pengumpulan data dengan cara: Kepustakaan, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Instrumen penelitiannya menggunakan: Instrumen kepustakaan, observasi, wawancara, dan dokumentasi berupa foto. Teknik analisa data dengan cara: menghimpun data, mereduksi data, mengklasifikasis data, menganalisis data, menarik kesimpulan, dan menyusun laporan. Hasil penelitiannya adalah: (1) ) ada beberapa unsur ornamen Lampung yang diterapkan Haryono pada karya-karyanya, seperti: manusia, fauna, flora, perahu atau kapal, rumah, pohon hayat, siger, geometris serta motif lainnya. Setiap unsur ornamen Lampung memiliki makna simbolis, makna yang ada pada ornamen Lampung sangat mencerminkan keadaan masyarakat Lampung sejak dahulu, dan makna tersebut sangat dipercaya oleh masyarakat Lampung (2) Dalam proses mengembangkan ornamen Lampung dengan menerapkannya pada media kayu, Haryono menggunakan beberapa teknik, yaitu sekrol, router dan ukir, kombinasi antara alat masinal (modern) dan manual (tradisional) yang dilakukan Haryono bertujuan agar proses yang dilakukan lebih cepat dan rapih (3) faktor yang mendorong Haryono untuk mengembangkan ornamen Lampung adalah untuk melestarikan budaya (ornamen Lampung) agar tidak hilang, dan juga Faktor kepuasan batin didalam menciptakan sebuah karya.Kata Kunci :Penerapan, Makna simbolis, ornamen, Tradisional
KONSEP WOOK WOOK INDONESIAN COMIC MAGAZINE KARYA LESEHAN STUDIO DI YOGYAKARTA Aan Setiyawan
CILPA Vol 1 No 1 (2014)
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/cilpa.v1i1.702

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan (1) Tokoh Karakter Wook Wook pada setiap edisi Wook Wook Indonesian Comic Magazine (2) Konsep Wook Wook Indonesian Comic Magazine. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif yaitu dimana penelitian menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati, kemudian menjabarkannya berupa kalimat-kalimat baku. Variabel dalam penelitian ini adalah Konsep dari Wook Wook Indonesian Comic Magazine Karya Lesehan Studio Di Yogyakarta. Subjek dalam penelitian ini adalah Wook Wook Indonesian Comic Magazine Karya Lesehan Studio Di Yogyakarta, sedangkan objek penelitian ini adalah Konsep Wook Wook Indonesian Comic Magazine Karya Lesehan Studio Di Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka. Tahap analisa data yang dilakukan meliputi penghimpunan data, mereduksi data, mengklasifikasi data, menarik kesimpulan dan menyusun laporan. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah (1) Tokoh karakter Wook Wook digunakan sebagai Brand Ambassador untuk Wook Wook Indonesian Comic Magazine agar Majalah Komik tersebut menjadi populer. Dari ide yang sederhana komikus Lesehan Studio dapat menciptakan tokoh karakter yang begitu booming yang namanya diambil berdasarkan suara burung hantu yang berbunyi “hwook” dan kemudian disederhanakan menjadi ”wook”. (2) Konsep Wook Wook Indonesian Comic Magazine adalah Komik Kompilasi yang merupakan kumpulan dari beberapa judul komik yang berbeda dan ceritanya tidak berhubungan sama sekali. Target audience-nya adalah para anak muda pecinta komik. Selain itu dalam majalah komik tersebut memiliki style yang berbeda, dan yang lebih besar mendominasi adalah gaya manga Jepang. Namun Wook Wook Indonesian Comic Magazine tetap menonjolkan unsur kebudayaan lokal pada setiap karyanya.Kata Kunci : Konsep, Tokoh Karakter Wook Wook, Wook Wook Indonesian Comic Magazine, Lesehan Studio.
PEMANFAATAN KAIN PERCA SEBAGAI UPAYA PENINGKATKAN KREATIVITAS DALAM BERKARYA SENI LUKIS SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK MUHAMMADIYAH 2 PONJONG Munadi Munadi
CILPA Vol 1 No 1 (2014)
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/cilpa.v1i1.703

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) meningkatkan kreativitas siswa kelas XI Multimedia 1 SMK Muhammadiyah 2 Ponjong dalam berkaryaSeni Lukis dengan memanfaatkan Kain Perca,(2) meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran SeniRupa ( Seni Budaya ). Obyek penelitian ini adalah siswa kelas XI Multimedia 1 SMK Muhammadiyah 2 Ponjong dengan objek penelitian berjumlah 26 Siswa, terdiridari15 putridan 11 putra. Penelitian dilakukan dalam 3 siklus dengan melalui 4 tahapan yakni perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.Pengumpulan data dilakukan dengan: (1) Observasi atau pencatatan performance siswa dalam pembelajaran seni lukis, (2) menganalisis hasil karya siswa, (3) efektifitas pemanfaatan kain perca untuk meningkatkan kreativitas siswa dalam berkarya seni lukis dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu daftar pengamatan proses pembelajaran, lembar penilaian hasil karya siswa, dan dokumentasi hasil karya siswa. Analisis data dilakukan dengan teknik deskriptif.Adapun langkah–langkahnya adalah menghimpun data, mereduksi data, mengklasifikasi data dan menarik kesimpulan. Di samping itu analisis hasil karya siswa juga menggunakan analisis triangulasi .Hasil penelitian tindakan ini adalah pemanfaatan kain perca dalam pembelajaran berkarya seni lukis dapat meningkatkan kreativitas siswa.Hal ini terbukti rerata hasil penilaian peningkatan kreativitas siswa dalam berkarya seni lukis meningkat dari siklus ke siklus berikutnya, yaitu siklus 1mencapai 55,3 kategori bagus. siklus 2 mencapai 64,1 kategori bagus dan siklus 3 mencapai 76,9. Sedangkan rerata presentase peningkatan kreativitas siswa pada siklus 1 mencapai 33,33 % sebanyak 9 siswa, siklus 2 mencapai 50,00% sebanyak 23 siswa, dan siklus 3 mencapai 100 % sebanyak 26 siswa. Adapun keaktifan siswa dalam pembelajaran meningkat dengan rerata siklus 1 mencapai 54 %, siklus 2 mencapai76 % dan siklus 3 mencapai 92 %. Langkah – langkah pembelajaran dengan pemanfaatan kain perca dalam berkarya seni lukis adalah menjelaskan bahan dan alat, memberi contoh karya, mendemonstrasikan proses pembuatan karya dan memberi tugas siswa dilanjutkan penilaian.Kata Kunci :pemanfaatan, kain perca, kreativitas, seni lukis
PHILOSOPHY OF INTEREST CENGKEH SALAWAKU TRADITIONAL MALUKU SIWALIMA MUSEUM IN AMBON Yustus N Kamanasa
CILPA Vol 1 No 1 (2014)
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/cilpa.v1i1.704

Abstract

This study aimed to describe : 1 . What are the philosophical values contained in clove ornaments in traditional Salawaku . 2 . Where are the different types and clove flower ornamental motifs placed in a museum in the traditional Salawaku Siwalima Ambon . 3 . How does the process of making and application of traditional ornaments on Salawaku. In this study the authors use a single variable type , ie the type of research that is focused on a problem . As for the focus of the research is the philosophy of clove , subjects in this study is the heritage of art and culture is preserved in the Museum Siwalima Ambon , the object of research is philosophy Salawau ornaments that exist in traditional techniques of data collection by observation , and interviews . In this study, using instruments such as a checklist , a list of questions , and camera . Data analysis techniques by means of collecting data , data reduction , classifying the data , and draw conclusions. From the research it can be concluded that : 1 . Each ornament has a meaning and a value philosophy . Value philosophy contained in clove ornaments can not be separated with art and culture , beliefs , and customs organizations pata Siwa Alifuru spooky island . 2 . Past used clove ornaments for decorating mark on the body . However, the development community is now placed on traditional Salawaku Maluku . 3 . The process of making traditional Salawaku , the process is still traditional and custom events melalakukan also is to go through several stages and produce good and mempuyai Salawaku magical powers .Keywords : Value Philosophy , clove flower , In Traditional Salawaku
UNGGAS SEBAGAI OBJEK PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS Ario Bungsu
CILPA Vol 1 No 2 (2015)
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/cilpa.v1i2.705

Abstract

Di antara banyaknya ragam fauna di dunia ini ada satu spesies yang memiliki keunikan dandaya tarik sendiri yaitu unggas. Unggas yaitu hewan dari keluarga burung yang memiliki sayap,berbulu, berkaki dua, memiliki paruh dan berkembang biak dengan cara bertelur. Keunikan yangterdapat pada unggas yaitu bentuk tubuh, warna bulu atau pola hidupnya yang berbeda – bedainilah yang menjadi inspirasi penulis untuk mengangkat tema karya akhir “Unggas sebagai objekdalam penciptaan karya seni lukis”. Penciptaan Karya ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuanpenulis dalam berkarya seni lukis yang merupakan bidang yang digeluti. Penciptaankarya di lakukan setelah berdasarkan pengamatan secara langsung atau pengamatan berdasarkansumber yang lain / tidak langsung seperti internet. Tehnik melukis yang digunakan yaitu dengangaya realis atau melukis tanpa menambahkan atau mengurangi kenyataan yang ada pada objeklukis dalam hal ini adalah unggas. Namun melihat banyaknya lukisan dengan tema unggas ini,penulis menambahkan tekstur pada kanvas yang digunakan, yaitu dengan menambahkan seratdan serbuk kayu sebagai tekstur pada kanvas. Berbekal pengalaman penulis selama menempuhpendidikan seni rupa di Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa. Penulis mendapatkan hasil yangmemuaskan dalam penciptaan karya seni lukis dengan tema unggas dan dengan menambahkantekstur pada kanvas yang digunakan. Dengan menambahkan tekstur pada kanvas yang digunakanmelukis, penulis mendapat kesan kusus dan kesan 3 dimensi pada lukisan yang dibuat. Itu berartimenambah nilai artistik pada lukisan.Kata kunci : lukisan unggas, tekstur, serat, serbuk kayu, seni lukis

Page 1 of 12 | Total Record : 112