cover
Contact Name
Nugroho Heri Cahyono
Contact Email
jurnalcilpa@ustjogja.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalcilpa@ustjogja.ac.id
Editorial Address
Program Studi Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Kompleks Pendopo Agung Taman Siswa Jl. Tamansiswa No.25, Wirogunan, Kec. Mergangsan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta Indonesia 55151
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Cilpa : Jurnal Ilmiah Pendidikan Seni Rupa
ISSN : 23559691     EISSN : 28092260     DOI : 10.30738
Cilpa: Jurnal Ilmiah Pendidikan Seni Rupa is a blind peer-reviewed journal dedicated to the publication of quality thoughts and research results in the field of Fine Arts and Fine Arts Education, the study or creation of fine arts but is flexible and not implicitly limited. All publications in CILPA are open access, allowing articles to be freely available without any violation.
Articles 112 Documents
Estetika Dekonstruksi Lukisan Dalang Bali Karya I Nyoman Gunarsa Kenak, I Made Kenak Dwi Adnyana; I Kadek Agus Ardika
CILPA Vol 10 No 2 (2025): July
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/cilpa.v10i2.20325

Abstract

ABSTRAK Lukisan “Dalang Bali” merupakan sebuah karya seni dua dimensi seniman lukis terkenal Bali saat ini yaitu I Nyoman Gunarsa. Lukisan ini bertema tentang kebudayaan Bali, yang merupakan sebuah bentuk representasi yang di dalamnya terkandung ideologi dan berlatar belakang sosial budaya masyarakat Hindu Bali. Gunarsa yang menghadirkan representasi estetika dekonstruktif lewat tanda visual membawa misi tertentu yang menjadi ideologi seniman. Melalui tanda visual inilah lukisan “Dalang Bali” bisa dilihat sebagai tanda atau teks yang tidak bermakna tunggal (kompleks). Penelitian ini memfokuskan pada analisis dekonstruksi dari estetika yang hadir dalam lukisan “Dalang Bali”. Penelitian ini menggunakan metode observasi, pengumpulan dokumentasi, dan wawancara. Teknik analisis data bersifat deskriptif analisis, Teori yang digunakan adalah teori dekonstruksi, dan teori hipersemiotika. Hasil pembahasan dari representasi estetika dekonstruksi lukisan “Dalang Bali” I Nyoman Gunarsa diurai dari aspek bentuk yang terdistorsi, ruang yang menghadirkan ruang terbatas dan tanpa batas, komposisi yang di dalammya mengandung kontras dan sudut pandang yang menciptakan peleburan makna yang tunggal, transformasi struktur dalam pementasan wayang yang asli menciptakan konotasi makna dari makna yang bersifat denotasi, dan tanda yang menghadirkan tanda palsu dan tanda daur ulang yang menciptakan dekontekstualisasi pada tanda. ABSTRACT The painting “Dalang Bali” is a two-dimensional work of art by the famous Balinese painter I Nyoman Gunarsa. This painting is themed around Balinese culture, which serves as a form of representation containing ideology and rooted in the socio-cultural background of the Balinese Hindu community. Gunarsa presents a deconstructive aesthetic representation through visual symbols, carrying a specific mission that reflects the artist's ideology. Through these visual symbols, the painting “Dalang Bali” can be seen as a sign or text that is not singular in meaning (complex). This study focuses on the deconstruction analysis of the aesthetics present in the painting “Dalang Bali.” The research employs observation, documentation collection, and interviews. The data analysis technique is descriptive analysis, using deconstruction theory and hypersemiotics theory. The discussion of the deconstructive aesthetic representation in the painting “Dalang Bali” by I Nyoman Gunarsa is analyzed from the aspects of distorted form, space that presents both limited and unlimited space, composition that contains contrasts and perspectives creating a fusion of singular meaning, structural transformation in the original wayang performance creating connotative meaning from denotative meaning, and signs that present false signs and recycled signs creating decontextualization of the sign.
Penciptaan Karya Lukis "Orkestra Liar dalam Sepi": Dialog Spiritual Manusia dan Alam Kalimantan Windu Setiawan
CILPA Vol 10 No 2 (2025): July
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/cilpa.v10i2.20436

Abstract

Abstrak Penciptaan karya seni berjudul “Orkestra Liar dalam Sepi” yang mengangkat tema flora dan simbol budaya Kalimantan Timur, khususnya Anggrek Hitam dan Ornamen ukiran suku Dayak sebagai elemen visual utama dalam karya. Tujuan penciptaan karya tersebut adalah menghadirkan sebuah karya seni yang merefleksikan spiritualitas manusia dan harmoni alam sebagai salah satu bentuk pelestarian budaya lokal. Metode yang digunakan mengacu pada pendekatan Gustami yang mencakup eksplorasi, perancangan dan perwujudan. Karya ini lahir dari sebuah keresahan atas kurangnya representasi visual Kalimantan dalam seni rupa kontemporer nasional. Hasil penciptaan karya tersebut menunjukan perpaduan antara flora langka dari Kalimantan dan ornamen budaya Suku Dayak mampu membentuk sebuah narasi visual yang tidak hanya menghadirkan nilai estetis, tetapi juga mengandung akan makna spiritual dan edukatif. Karya Lukisan ini berhasil merepresentasikan hubungan harmonis antara manusia, alam, dan roh leluhur melalui pendekatan simbolik dan komposisi visual yang  dinamis. Karya ini bukan hanya sebagai bentuk ekspresi artistik, melainkan sebagai media reflektif untuk meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya pelestarian budaya dan ekologi Kalimantan Timur. Abstract The creation of an artwork titled “Wild orchestra in Silence” which highlights the theme of flora and cultural symbols of East Kalimantan, paeticularly the Black Orchid and Dayak tribal carving ornaments as the main visual elements in the work. The purpose of creating this artwork is to present an artistic piece that reflects human spirituality and harmony with nature as one form of preserving local culture. The method used is based on Gustami’s approach, which includes exploration, design, and realization. This work emerged from a concern over the lack of visual representation of East Kalimantan in national contemporary art. The result of this work shows a combination of rare flora from kalimantan and Dayak cultural ornaments that form a visual narrative that not only presents aesthetic value but also contains spiritual and educational meaning. This painting successfully represents the harmonious relationship between humans, nature, and ancostral spirits through a symbolic approach and dynamic visual composition. This work is not merely an artistic expression but also a reflective medium to raise awareness about the importance of praserving the culture and ecology of East Kalimantan.

Page 12 of 12 | Total Record : 112