cover
Contact Name
Indra Ava Dianta
Contact Email
garuda@apji.org
Phone
+6285885852706
Journal Mail Official
firman@stekom.ac.id
Editorial Address
Kampus Universitas Sains & Teknologi Komputer Address: Jl. Majapahit No.605, Pedurungan Kidul, Kec. Pedurungan, Kota Semarang, Jawa Tengah 50192
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Hakim: Jurnal Ilmu Hukum dan Sosial
ISSN : 29876737     EISSN : 29877539     DOI : 10.51903
Core Subject : Humanities, Social,
Sub Rumpun ILMU POLITIK 1 Ilmu Politik 2 Kriminologi 3 Hubungan Internasional 4 Ilmu Administrasi (Niaga, Negara, Publik, Pembangunan, Dll) 5 Kriminologi 6 Ilmu Hukum 7 Ilmu Pemerintahan 8 Ilmu Sosial dan Politik 9 Studi Pembangunan (Perencanaan Pembangunan, Wilayah, Kota) 10 Ketahanan Nasional 11 Ilmu Kepolisian 12 Kebijakan Publik 13 Bidang Ilmu Politik Lain Yang Belum Tercantum Sub Rumpun ILMU SOSIAL 1 Ilmu Kesejahteraan Sosial 2 Sosiologi 3 Humaniora 3 4 Kajian Wilayah (Eropa, Asia, Jepang, Timur Tengah Dll) 5 Arkeologi 6 Ilmu Sosiatri 7 Kependudukan (Demografi, dan Ilmu Kependudukan Lain) 8 Sejarah (Ilmu Sejarah) 9 Kajian Budaya 10 Komunikasi Penyiaran Islam 11 Ilmu Komunikasi 12 Antropologi 13 Bidang Sosial Lain Yang Belum Tercantum
Articles 23 Documents
Search results for , issue "Vol 1 No 3 (2023): Agustus : Jurnal Ilmu Hukum dan Sosial" : 23 Documents clear
Peran Serta Badan Pengelola Perbatasan Provinsi NTT Dalam Penyelesaian Permasalahan Batas Wilayah Darat Indonesia Dan Timor Leste Roy Adrian Dimoe; Dhesy A. Kase; Elisabeth N. S. B. Tukan
Hakim Vol 1 No 3 (2023): Agustus : Jurnal Ilmu Hukum dan Sosial
Publisher : LPPM Universitas Sains dan Teknologi Komputer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51903/hakim.v1i3.1220

Abstract

Development and population growth during this period of modernisation have forced nations to work together to advance their own interests. Cooperating countries such as Indonesia and Timor Leste have problems related to border areas. The purpose of this research is to analyse the role of the NTT Provincial Border Management Agency in resolving land boundary issues between Indonesia and Timor Leste. This research is empirical legal research, namely research conducted by examining secondary data initially and then continuing with research on primary data in the field or on the community in accordance with the problems and objectives of the research. The results of this research show that the role of the Border Management Agency is very important in maintaining security and order in the border area, as well as facilitating cross-border trade and activities. The Border Management Agency also has a role in maintaining state sovereignty, preventing the entry of illegal goods, and monitoring the movements of people entering and leaving the border area. In addition to carrying out the coordination function, the Border Management Agency also has the function of implementing the development, management and utilisation of State Territorial Boundaries and Border Areas. It can be concluded that the role of the Border Management Agency is very important in maintaining security and order in border areas, as well as facilitating cross-border trade and activities. BPP is also expected to improve cooperative relations, use of technology, build the quality of human resources, as well as transparency and accountability in the implementation of its functions
Penguatan Pelindungan Data Pribadi Melalui Otoritas Pengawas Di Indonesia Berdasarkan Perbandingan Hukum Hong Kong Dan Singapura Azza Fitrahul Faizah; Sinta Dewi Rosadi; Garry Gumelar Pratama; Ananda Fersa Dharmawan
Hakim Vol 1 No 3 (2023): Agustus : Jurnal Ilmu Hukum dan Sosial
Publisher : LPPM Universitas Sains dan Teknologi Komputer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51903/hakim.v1i3.1222

Abstract

Law Number 27 of 2022 concerning Personal Data Protection (UU PDP) has directly mandated the establishment of a data protection authority which determined by the President. The LPPDP has projected to become an authority that acts as a supervisor and law enforcer for personal data protection in Indonesia, the LPPDP must be able to perform its functions, duties, and authorities independently. The several DPA forms can be considered to establish LPPDP in Indonesia. This journal article examines the necessity of establishing DPAs as an essential component in strengthening personal data protection laws in Indonesia through a comparison of law and practices in Hong Kong and Singapore. The research utilizes a comparative normative approach with descriptive-analytical specifications, comparing the mechanism of the supervisory authority and positive laws related to privacy and personal data protection in Hong Kong and Singapore. This study has resulted in several results: First, the existence of an independent LPPDP will strengthen the personal data protection law effectively and comply the adequate level of protection with other developed countries. Thus, the President must immediately establish LPPDP regarding the minimum requirements for the DPA's establishment in international practice. Second, there are several recommendations that can be applied in establishing the formation of LPPDP, whether in the form single supervisory authority or ministry based-models.
Penyalahgunaan Dana Desa Oleh Kepala Desa di Kabupaten Bangkalan Tahun 2018 - 2023 Mohammad Rizky Gustiansyah
Hakim Vol 1 No 3 (2023): Agustus : Jurnal Ilmu Hukum dan Sosial
Publisher : LPPM Universitas Sains dan Teknologi Komputer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51903/hakim.v1i3.1223

Abstract

Village Chief’s corruption is rife every year, the village head generally uses the village’s funds offered annually by the central government for personal gain, the corruption of village funds byt the village head has a wide range of methods, such as ATM control and the bank book for receipt of funds and a fictious project, the amount of village fund has corrupted from hundreds of millions to billions rupiah, hopefully the corruption in the village will decline which the central government through KPK shoukd act with such force as a “grab hand operation” and coordinate with the relevant parties in order to capture the corrupt.
Penyelesaian Sengketa Ketidaklengkapan Persyaratan Pemilihan Kepala Desa Jaten, Kabupaten Blitar Mustofa Kamil
Hakim Vol 1 No 3 (2023): Agustus : Jurnal Ilmu Hukum dan Sosial
Publisher : LPPM Universitas Sains dan Teknologi Komputer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51903/hakim.v1i3.1224

Abstract

The purpose of this research is to understanding the mechanism of dispute resolution resulting from The Election of the Head of Jaten Village in Blitar Regency, with a focus on the conformity of legal cosiderations in the PTUN Surabaya Decision Number 235/B/2014/PT.TUN.SBY with the applicable laws and regulations. The author uses normative research method with library research approach to gather legal materials, including sources from experts, research findings, and journals related to the mechanism of dispute resolution based on the laws and regulations.
Analisis Yuridis Penyelesaian Gugatan Pembatalan Sk Bupati Bangkalan Terkait Penetapan Kepala Desa Banyuajuh Robby Destami Sudirman
Hakim Vol 1 No 3 (2023): Agustus : Jurnal Ilmu Hukum dan Sosial
Publisher : LPPM Universitas Sains dan Teknologi Komputer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51903/hakim.v1i3.1225

Abstract

The purpose of this research is to understand the mechanism of dispute resolution resulting from the election of the head of Banyuajuh Village in Bangkalan Regency, with a focus on the conformity of legal considerations in the PTUN Surabaya decision number 155/G/2021/PTUN.SBY with the applicable laws and regulations. The author uses normative research method and library research approach to gather legal materials, including sources from experts, research findings, and journals related to the mechanism of dispute resolution based on the laws and regulations.
PENYELESAIAN SENGKETA HARTA WARISAN YANG BELUM TERBAGI ANTARA PARA AHLI WARIS TERKAIT DENGAN PILIHAN HUKUM PADA MASYARAKAT ADAT PATRILINEAL Nabila Nariswari; Artaji Artaji; Betty Rubiati
Hakim Vol 1 No 3 (2023): Agustus : Jurnal Ilmu Hukum dan Sosial
Publisher : LPPM Universitas Sains dan Teknologi Komputer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51903/hakim.v1i3.1228

Abstract

Hukum waris di Indonesia masih bersifat pluralistik, mengingat adanya tiga hukum waris yang berlaku. Berdasarkan hukum waris perdata dan hukum waris Islam, baik anak perempuan maupun anak laki-laki merupakan ahli waris dari kedua orang tuanya. Berdasarkan hukum waris adat patrilineal hanyalah anak laki-laki yang merupakan ahli waris dari ayahnya. Sedikit perbedaan ini terkadang menimbulkan perdebatan, khususnya apabila salah satu pihak merasa bahwa peraturan yang satu kurang adil baginya daripada aturan lain yang juga dapat mereka gunakan seperti yang terjadi dalam Putusan Nomor 175/Pdt.G/2018/PN Jkt Sel dan 580/Pdt.G/2015/PN Mdn. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pembagian harta warisan pada masyarakat adat patrilineal; serta bagaimana penyelesaian sengketanya terhadap warisan yang belum terbagi terkait dengan pilihan hukum. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan yuridis normatif berdasarkan konsep dan teori hukum yang berlaku. Setelah melakukan penelitian, didapat dua kesimpulan. Pertama, berdasarkan sistem kekerabatan patrilineal, hanya anak laki-laki saja yang menjadi ahli waris. Anak perempuan bisa mendapatkan harta dari keluarganya, tetapi tetap bukan sebagai ahli waris. Kedua, penyelesaian sengketa waris dalam masyarakat adat patrilineal karena tidak adanya kesepakatan para ahli waris mengenai pilihan hukum dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu penyelesaian di luar pengadilan melalui musyawarah keluarga dan melalui lembaga adat, lalu yang kedua, melalui pengadilan.
Sosialisasi Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa di Desa Lipu Kecamatan Batauga Kabupaten Buton Selatan Nasrin Nasrin; Samaluddin Samaluddin; Nastia Nastia
Hakim Vol 1 No 3 (2023): Agustus : Jurnal Ilmu Hukum dan Sosial
Publisher : LPPM Universitas Sains dan Teknologi Komputer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51903/hakim.v1i3.1229

Abstract

Peraturan desa diatur dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Peraturan desa adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh Kepala Desa setelah dibahas dan disepakati bersama BPD. Peraturan desa merupakan kerangka hukum kebijakan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di desa yang substansinya merupakan penjabaran atas berbagai kewenangan yang dimiliki desa dengan mengacu pada ketentuan perundang-undangan yang lebih tinggi. Tujuan pengabdian ini adalah memberikan informasi kepada masyarakat akan arti pentingnya peraturan desa yang merupakan perangkat dasar legitimasi penyelenggaraan pemerintahan desa dan sebagai acuan dalam melaksanakan pemerintahan dan pembangunan di desa demi terwujudkan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dalam bentuk penyuluhan (ceramah) dan diskusi (tanya jawab). Adapun temuan yang didapatkan, bahwa masyarakat belum memahami secara utuh mengenai peran Undang-undang Desa dalam meningkatkan kesjahteraan masyarakat dan peningkatan daya saing desa. Setelah kegiatan sosialisasi tersebut, masyarakat khususnya di desa Lipu telah mendapatkan informasi mengenai peraturan desa dengan berbagai manfaat yang ada didalamnya.
Tinjauan Hukum Mengenai Penetapan Pengadilan Negeri Yang Mengabulkan Izin Perkawinan Pasangan Beda Agama Dihubungkan Dengan Peraturan Perundang-Undangan Terkait Rizky Prameswari; Djanuardi Djanuardi; Betty Rubiati
Hakim Vol 1 No 3 (2023): Agustus : Jurnal Ilmu Hukum dan Sosial
Publisher : LPPM Universitas Sains dan Teknologi Komputer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51903/hakim.v1i3.1230

Abstract

The right to marry and to find a family through legal marriage is the right of every citizen guaranteed in the Indonesian state constitution. In Indonesia's positive law, a valid marriage is a marriage that takes place based on the laws of each religion and belief. Indonesia is a plural country consisting of various tribes, races, and religions. As a result of this pluralism, interfaith marriages occur like it can see in the Court Decree No. 512/Pdt.P/2002/PN.Jkt.Tim and Court Decree No. 71/Pdt.P/2017/PN.Bla. Interfaith marriages are unwanted marriages in Islam, Christianity, and Catholicism. Likewise, the Law on Marriage does not regulate interfaith marriages. However, since the promulgation of the Law on Population Administration, it has provided an opportunity for interfaith marriages to occur through a Court Decree. The purpose of this research is to find out the validity of interfaith marriage and the validity of court decree about approval interfaith marriage associated with related laws and regulations. This research was conducted using a normative juridical approach based on applicable legal concepts and theories. Then, the data analysis method used is qualitative juridical. Based on the results of the study, the validity of interfaith marriages, when linked to the Law on Marriage, is invalid. However, the registration of marriages through a court order is a method that is recognized by law as an introduction so that interfaith marriages whose registration is rejected can be registered so as to obtain legal certainty for interfaith couples.
IMPLIKASI YURIDIS TERHADAP PARKIR SEMBARANGAN YANG MENGAKIBATKAN TERGANGGUNYA AKES JALAN UMUM Zainudin Hasan; Andora Febi Utami; Yopi Maharani
Hakim Vol 1 No 3 (2023): Agustus : Jurnal Ilmu Hukum dan Sosial
Publisher : LPPM Universitas Sains dan Teknologi Komputer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51903/hakim.v1i3.1231

Abstract

Meningkatnya laju pertumbuhan jumlah kendaraan yang tidak sebanding dengan kemampuan pemerintahdalam menyiapkan ruang publik memberikan dampak kepada berbagai macam permasalahan, salah satunya adalah parkir sembarangan di jalan umum. Parkir sebagaimana tercantum pada Pasal 1 angka 15 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah keadaan kendaraan berhenti atau tidak bergerak untuk beberapa saat dan ditinggalkan pengemudinya. Penggunaan badan jalan untuk tempat parkir yang mengganggu fungsi jalan dilarang oleh undang-undang dan merupakan perbuatan atau tindak pidana yang harus ditegakkan oleh penegak hukum. Berdasarkan hal tersebut, maka permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana implikasi yuridis terhadap parkir sembarangan yang mengakibatkan terganggunya akses jalan umum. Jalanan umum merupakan hak semua masyarakat umum, tidak dapat dikuasai seseorang atau sekumpulan orang. Tindakan merintangi jalanan, menghalangi penggunaan jalan bagi orang lain termasuk sebagai kejahatan dengan diancam pidana. Pemilik kendaraan yang parkir sembarangan dapat di gugat sebagai perbuatan melawan hukum sebagaimana diatur pada pasal 1365 KUH Perdata, di pidana berdasarkan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, dan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Perparkiran. Dinas Perhubungan sebagai pengelola perparkiran tertinggi sudah berupaya memperbaiki sistem perparkiran yang ada dengan lebih menyediakan lahan parkir yang bersifat off street, menciptakan palang pintu parkir otomatis, membina masing masing UPT masing masing kecamatan dalam menjalankan tugas, mendata setiap tukang parkir yang ada serta pula menindak parkir sembarangan dengan menderek kendaraan tanpa pandang bulu dan petugas parkir liar sehingga dengan dilakukanya sistem ini dapat menghindari segala penyalahgunaan wewenang
Studi Kasus PT. Asuransi Jiwa Bakrie Life Farida Ayu Kamdani; Sumriyah Sumriyah
Hakim Vol 1 No 3 (2023): Agustus : Jurnal Ilmu Hukum dan Sosial
Publisher : LPPM Universitas Sains dan Teknologi Komputer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51903/hakim.v1i3.1234

Abstract

: Salah satu perusahaan asuransi jiwa yang mengeluarkan produk asuransi adalah PT Bakrie Life. Pada tahun 2005 PT Bakrie Life meluncurkan produk asuransi. Produk asuransi PT Bakrie Life tersebut dinamakan Diamond Vista. Produk ini merupakan produk asuransi ini menawarkan gabungan antara investasi dan asuransi jiwa dengan lebih fokus memberikan return investmen yang maksimum dan pasti (fixed rate) dan produk asuransi ini jauh berbeda dengan unit-link maupun reksadana.Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis normatif, yaitu menganalisis permasalahan dari sudut pandang atau menurut ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Bakrie Life Asuransi merupakan salah satu lembaga keungan yang berperan penting dalam menunjang perekonomian di Indonesia. Selain itu asuransi juga merupakan salah satu Lembaga Keuangan Non-Bank yang banyak diminati oleh masyarakat karena dianggap dapat mengcover kerugian atas evenement yang terterjadi. pada tahun 2008 lalu PT bakrie Life mengalami krisis dan harga sahamnya anjlok, maka mengakibatkan premi tertanggung hilang dan tertanggung mengalami gagal bayar. Sampai berita terbaru yang dapat diakses, seolah- olah PT bakrie life enggan menyelesaikan kewajibanya dan lebih memilih opsi untuk mengembalikan izin usaha kepada OJK.

Page 1 of 3 | Total Record : 23