Articles
100 Documents
Fenomena Kekentalan Fluida Minyak Kelapa Sawit Terhadap Kemampuan Pompa Sentrifugal Pada Unit Vacuum Dyer
Golfrid Gultom
JURNAL VOKASI TEKNIK Vol 1 No 01 (2023): JURNAL VOKASI TEKNIK (JUVOTEK)
Publisher : CV MEDAN TEKNO SOLUSI
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Peningkatan produktivitas vacuum dryer sebagai pemisah air dengan minyak dibutuhkan oleh mesin fluida seperti pompa. Pompa sentrifugal berfungsi untuk memompakan fluida minyak kelapa sawit dari clean oil tank ke vacuum dryer dengan kapasitas 10 ton/jam. Permasalahan yang ditemukan pada pompa yaitu kekentalan atau kekentalan fluida yang dialirkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fenomena atau pengaruh dari viskositas fluida terhadap kinerja pada pompa sentrifugal. Variasi dilakukan pada temperatur 85oC dengan kekentalan 10,43 cSt, temperatur 90oC dengan kekentalan 9,45 cSt, dan temperatur 95oC dengan viskositas 8,61 cSt. Berdasarkan hasil pengujian dan analisis menyatakan bahwa semakin besar nilai kekentalan fluida maka akan semakin besar pula nilai daya poros pompa. Seiring naiknya temperatur fluida maka nilai kekentalan fluida tersebut akan semakin kecil. Hal ini akan meringankan beban kerja poros pompa sehingga putaran impeler semakin tinggi maka debit aliran fluida yang dipompakan semakin banyak dan akan semakin bertambahnya nilai head pompa
Pengaruh Bahan Isolasi Termal Terhadap Perpindahan Kalor Pada Tangki Penyimpanan Steam Untuk Meminimalisir Heat Loss dan Tekanan
Nurlianna Tarigan
JURNAL VOKASI TEKNIK Vol 1 No 01 (2023): JURNAL VOKASI TEKNIK (JUVOTEK)
Publisher : CV MEDAN TEKNO SOLUSI
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Back Pressure Vessel (BPV) merupakan tangki yang berfungsi sebagai tempat penampung steam yang dihasilkan oleh keluaran turbin. Pressure vessel digunakan sebagai penampung fluida, baik cair maupun gas. BPV tidak hanya berperan dalam menampung dan mendistribusikan steam saja, tetapi juga berfungsi sebagai pengontrol steam yang masuk dan keluar. Tekanan pada BPV 3.4 bar dan temperature 138℃. Tangki bertekanan ini merupakan salah satu alat proses suatu industri yang penting, khususnya untuk industri pengolahan minyak sawit. Dalam proses sebelum penyaluran steam, salah satu komponen terpenting adalah media penyimpanan steam, karna fungsi nya untuk menjaga steam yang didapat dari hasil keluaran turbin tidak hilang, agar dapat disalurkan. Maka, diperlukan tangki penyimpanan steam yang dapat menahan kehilangan panas sehingga temperature dan tekanan tidak turun. Maka, digunakan bahan insulasi (isolasi termal) yang memiliki sifat yang buruk dalam menghantarkan panas pada dinding tangki agar dapat menahan panas keluar dari tangki ke lingkungan secara cepat. Bahan isolasi termal glass woll lebih baik dari bahan isolasi termal rockwoll dan gelas woll sebesar 16.244,8158 Kcal/hour dengan perbandingan gelas woll dapat menahan panas lebih baik sebesar 116,5568 kcal/hour.
Pemotongan Daun Worm Screw Setengah Lingkaran Untuk Mengurangi Broken Nut Pada Statiun Press PT X
Armanda Purba;
Bukhari Bukhari;
Agustin Nurya Savitri
JURNAL VOKASI TEKNIK Vol 1 No 01 (2023): JURNAL VOKASI TEKNIK (JUVOTEK)
Publisher : CV MEDAN TEKNO SOLUSI
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Worm screw press adalah salah satu komponen utama dari mesin pengekstrak minyak sawit mentah kelapa sawit (Crude Palm Oil). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari besar tekanan yang bekerja pada worm screw press saat pengepressan fiber dan nut. Dimana pada penelitian ini telah terjadi perubahan dimensi dari worm screw dengan cara pemotongan pada daun setengah lingkaran untuk mendapatkan presentase broken nut yang dihasilkan. Penelitian terjadi dari pemeriksaan visual dan pengujian dipabrik meliputi uji alat, tekanan, dan mempelajari proses, prinsip kerja pada mesin screw press serta mencatat spesifikasi alat screw press. Dari hasil pengujian didapatkan tekanan worm screw press sebelum dilakukan pemotongan sebesar 10676,17 N.m2, sedangkan tekanan worm screw press yang terjadi setelah dilakukan pemotongan dauh setengah lingkaran yaitu sebesar 9857,05 N.m2. Semakin besar tekanan worm screw press yang bekerja mendapatkan hasil pengepressan minyak yang maksimal namun menyebabkan broken nut yang terikut pada ampas press, sedangkan tekanan worm screw press yang kecil menyebabkan oil losses namun menhasilkan broken nut yang sedikit. Adapun gangguan yang terjadi pada screw press adalah masalah tekanan.
Perhitungan Kebutuhan Steam Pada Proses Pemisahan Minyak Pada Sludge Separator di Stasiun Klarifikasi Pabrik Kelapa Sawit PT. XYZ
Ratna Kristina Tarigan
JURNAL VOKASI TEKNIK Vol 1 No 01 (2023): JURNAL VOKASI TEKNIK (JUVOTEK)
Publisher : CV MEDAN TEKNO SOLUSI
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Sludge separator adalah alat yang digunakan pada proses pemisahan minyak dari sludge dengan penambahan air panas sebagai pengencer yang digunakan dalam proses pemisahan minyak dari sludge. Air disuplai ke dalam hot water tank lalu steam disuplai dengan temperatur 100 ⁰C dan tekanan 1,01 Bar untuk memanaskan air sehingga diharapkan temperatur air 90-95⁰C. Pada sludge separator diumpankan sludge yang mengandung lumpur, minyak, serta air yang berasal dari buffer tank dan air panas dari hot water tank yang berfungsi sebagai pengencer, dimana pada sludge separator minyak dipisahkan dari sludge dengan gaya sentrifugal. Setelah terjadi proses pemisahan pada sludge separator, minyak terpisah dari sludge dan dialirkan ke bak penampung minyak dan sludge dikumpulkan ke kolam limbah. Berdasarkan perhitungan neraca massa, diperoleh jumlah air yang digunakan dalam proses pemisahan minyak dalam sludge pada sludge separator adalah 2.502,2501 Kg/Jam. Dari perhitungan kebutuhan steam, diperoleh jumlah steam yang dibutuhkan dalam proses pemisahan minyak dalam sludge pada sludge separator ialah 286,4361283 Kg/Jam.
Perhitungan Neraca Massa Pada Unit Screw Press di PT. XYZ
Novia Nelza;
Darry Christine Silowaty Purba;
Agustin Nurya Savitri
JURNAL VOKASI TEKNIK Vol 1 No 01 (2023): JURNAL VOKASI TEKNIK (JUVOTEK)
Publisher : CV MEDAN TEKNO SOLUSI
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Screw press berfungsi untuk mengekstraksi atau memisahkan minyak kasar (crude oil) dari daging buah (mesocrap) secara mekanis. Pada proses ekstraksi secara mekanis semua massa yang keluar dari digester akan di ekstraksi pada alat yang bernama screw press dengan kapasitas produksi 12 ton/jam, pada proses ekstraksi ditambahkan air dilusi sebesar 9% dari kapasitas produksi. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung laju massa masuk dan keluar pada screw press. Metode yang digunakan adalah perhitungan neraca massa. Neraca massa adalah suatu perhitungan dari semua bahan-bahan yang masuk, yang terakumulasi dan keluar pada suatu sistem dalam waktu tertentu. Dari hasil perhitungan neraca massa diperoleh hasil laju massa yang masuk pada screw press yang terdiri dari cacahan yang keluar dari digester sebesar 8,0604 ton/jam dan Air dilusi sebesar 1,08 ton/jam. Sedangkan laju massa yang keluar pada screw press berupa ampas press sebesar 2,352 ton/jam dan crude palm oil sebesar 6,7884 ton/jam.
Nilai Tekanan serta Efisiensi Hidrolik Sistem Otomatis pada Proses Pengepresan Brondolan Menjadi Crude Palm Oil Unit Screw Press PT XY
Manahan Hutagalung
JURNAL VOKASI TEKNIK Vol 1 No 01 (2023): JURNAL VOKASI TEKNIK (JUVOTEK)
Publisher : CV MEDAN TEKNO SOLUSI
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Screw press adalah suatu alat di unit pengempaan pada pabrik kelapa sawit yang berfungsi untuk mengelurkan minyak dari daging buah dengan cara pengepresan, sehingga memiliki peranan penting dalam industri minyak kelapa sawit. Screw press dapat diartikan juga sebagai alat yang diguanakan untuk mengektraksi minyak dari buah yang telah dilumatkan dengan menggunkan tekanan dari hidrolik press. Fungsi screw press adalah untuk memisahkan minyak kasar dari daging buah dan memisahkan daging buah dari biji yang belum terpisah dalam digster. Didalam Screw Press terdapat worm screw yang berfungsi untuk memindahkan sekaligus mengepres buat sawit sehingga ampas terpisah dari cairan baik itu berupa air maupun minyak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya tekanan screw press yang berkerja saat pengepresan fiber dan nut pada unit screw press serta mengetahui besarnya efesiensi tekanan hidrolik untuk di PT. XY. Dari hasil penelitian didapatkan kesimpulan bahwa tekanan screw press pada unit press yaitu sebesar 46 kg/cm2 dan tekanan hidrolik 55 kg/cm2 didapatkan hasil ekstraksi minyak dengan efesiensi tekanan hidrolik 85%.
Analisa Laju Perpindahan Kalor Pada Alat Penukar Panas Kondensor Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di. PT XYZ
Yanto;
Erwin Pardede
JURNAL VOKASI TEKNIK Vol 1 No 01 (2023): JURNAL VOKASI TEKNIK (JUVOTEK)
Publisher : CV MEDAN TEKNO SOLUSI
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Alat penukar panas (heat echanger) adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan panas antara dua buah fluida atau lebih yang memiliki perbedaan temperatur yaitu fluida bertemperatur tinggi ke fluida yang bertemperatur rendah. Perpindahan kalor tersebut baik secara lagsung maupun tidak secara tidak langsung. Komponen-komponen yang terdapat pada penkar panas adalah shell, tube, buffle. Pertukaran laju perpindahan panas pada heat echanger ialah aliran searah (co current) dan aliran berlawanan (counter flow). Pengaruh laju aliran fluida terhadap laju perpindahan panas bertujuan untuk mengetahui pengaruh laju aliran fluida dengan perpidahan panas yang akan diperoleh pada saat pendiginan alat penukar panas. Alat penukar panas yang digunakan adalah Heat Echanger shell and tube. Berdasrkan hasil pengamatan dan pembahasan maka didapat nilai laju perpindahan panas dengan laju alir yang berbeda maka akan bepengaruh terhadap laju perpindahan panas yang didapat. dari perhitungan laju perpindahan panas menyeluruh dengan laju aliran fluida pendingin 587,1501 Kg/s sebesar 9707788,01 Kcal/s , 588,4101 Kg/s sebesar 9791147,36 Kcal/s dan Laju aliran 589,6701 Kg/s sebesar 10374809,06 Kcal/s. Dari grafik dilihat bahwa semakin besar laju aliran fluida pendingin makan semakin besar pula laju perpindahan panas yang terjadi.
Sistem Pemodelan Flow Rate Control Menggunakan Teknologi 4.0 di Laboratorium Instrumentasi PTKI MEDAN
mansyur mansyur;
said hanief;
Dian Kurnia;
Toba Sastrawan Manik;
Yanto Yanto
JURNAL VOKASI TEKNIK Vol 1 No 02 (2023): JURNAL VOKASI TEKNIK (JUVOTEK)
Publisher : CV MEDAN TEKNO SOLUSI
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Pengukuran laju aliran fluida merupakan pengukuran untuk mendapatkan data-data untuk dianalisis karena pada prinsipnya fluida merupakan energi bertekanan yang semakin banyak dikembangkan industri. Setiap metode pengukuran laju aliran akan menghasilkan suatu nilai karakteristik yang berbeda-beda, tidak semua jenis pengukuran laju aliran dapat menggunakan metode yang sama, dilihat dari pressure drop yang dihasilkan akan mempengaruhi setiap metode yang digunakan. Pada penelitian ini dilakukan pengendalian laju aliran dan data rekonsiliasi pada penggabungan pipa. Pada pengukuran fluida sering dijumpai sambungan pipa seperti elbow dengan kemiringan tertentu. Kemiringan pada elbow, orifice dan venturi tersebut dapat mempengaruhi perbedaan tekanan maupun pressure drop pada fluida yang melewati elbow tersebut. Pada penelitian juga melakukan sistem pengendalian laju aliran melewati plat orifice dan transmitter sebagai sensor. Kemudian akan dikembangkan pada pengukuran laju aliran menggunakan sensing elemen dengan menggunakan mikrokontroller dan display monitoring dengan menggunakan komputer. Rekonsiliasi dilakukan dengan flow rate sebagai variabel pengukuran untuk membuktikan bahwa laju aliran sesuai yang diinginkan atau dengan set point. Data tersebut akan tersimpan langsung pada device computer. Hasil dari pengujian didapatkan bahwa nilai error tertinggi pada alat flowmeter 4.0 yakni 1,9 dengan nilai set point 40 %. Untuk nilai PID yakni P diangka 1,999 sedangkan I yakni 999 dan D pada angka 100 merupakan nilai PID yang paling optimal dan menunjukkan hasil paling cepat
BESARNYA GAYA RADIAL YANG TERJADI PADA SEPASANG RODA GIGI LURUS AKIBAT ADANYA SUDUT TEKAN DARI RODA GIGI PENGGERAK DI ALAT DOUBLE DECK BUNCH CRUSHER
Hariski Panggabean;
Herry Darmadi
JURNAL VOKASI TEKNIK Vol 1 No 02 (2023): JURNAL VOKASI TEKNIK (JUVOTEK)
Publisher : CV MEDAN TEKNO SOLUSI
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Roda gigi merupakan elemen mesin yang berfungsi untuk mentransmisikan daya dan putaran poros sehingga sistem mekanisme mesin dapat bekerja dengan fungsinya. Roda gigi lurus digunakan untuk poros yang sejajar atau paralel. Roda gigi lurus digunakan sebagai penggerak roller pada alat Double Deck Bunch Crusher. Ketika dua buah roda gigi lurus saling terhubung berputar, maka timbul sebuah gaya yang terjadi dari kedua roda gigi yang berkontakan, pada roda gigi lurus A (penggerak) akan menekan kedalam arah menuju titik pusat roda gigi lurus B (yang digerakkan). Gaya yang bekerja pada roda gigi lurus tersebut adalah Gaya Radial (Fr). Gaya Radial adalah gaya yang bekerja secara tegak lurus dengan sumbu poros yang menyebabkan kedua roda gigi saling mendorong. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya gaya tangensial dan gaya radial pada sepasang roda gigi lurus pada saat alat Double Deck Bunch Crusher beroperasi. Dari hasil perhitungan didapatkan gaya tangensial di sepasang roda gigi lurus pada bagian atas sebesar 263747,629 Kg dan gaya tangensial di sepasang roda gigi lurus pada bagian bawah sebesar 282444,157 Kg sedangkan gaya radial di sepasang roda gigi lurus pada bagian atas sebesar 95996,286 Kg dan gaya radial di sepasang roda gigi lurus pada bagian bawah sebesar 102801,265 Kg.
PERBANDINGAN NILAI EFEKTIVITAS KINERJA MESIN EXPELLER PRESSING PADA PROSES PERGANTIAN SCREW PRESS MAIN SHAFT
Nurlianna Tarigan
JURNAL VOKASI TEKNIK Vol 1 No 02 (2023): JURNAL VOKASI TEKNIK (JUVOTEK)
Publisher : CV MEDAN TEKNO SOLUSI
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan efektivitas kinerja mesin Expeller Pressing sebelum dan sesudah penggantian Screw Press Main Shaft dan mengetahui besarnya peningkatan persentase (%) minyak Crude Palm Kernel Oil (CPKO) setelah penggantian Screw Press Main Shaft, seiring dengan penggunaan dan masa pakai pada mesin Expeller Pressing keausan dan kerusakan pada komponen mesin kerap terjadi seperti kerusakan pada Screw Press Main Shaft yang menyebabkan efektivitas kinerja mesin menjadi menurun. Turunnya efektivitas kinerja mesin dapat diketahui menggunakan metode Overall Equipment Effectiviness (OEE). Untuk meningkatkan efektivitas kinerja mesin kembali perlu dilakukan perbaikan berupa penggantian Screw Press Main Shaft. Berdasarkan hasil pembahasan efektivitas kinerja mesin Expeller Pressing sebelum dilakukan penggantian Screw Press Main Shaft adalah sebesar 58 % dan setelah dilakukan penggantian efektivitas kinerja mesin sebesar 76%. Rusaknya Screw Press Main Shaft berdampak juga pada minyak CPKO yang dihasilkan, sebelum dilakukan penggantian persentase minyak yang didapat adalah 29,33 % sedangkan setelah penggantian Screw Press Main Shaft persentase minyak yang didapat yaitu 44 % sehingga besarnya persentase peningkatan minyak setelah penggantian Screw Press Main Shaft adalah 14,67 %.